“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, May 8, 2019

Keberadaan Dinosaurus Menurut Islam


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Mungkin diantara kita sudah tau yang namanya Dinosaurus sebagai hewan purba yang banyak diceritakan di dalam film-film. Akan tetapi apakah kebenaran Dinosaurus tersebut memang benar adanya atau hanya cerita bohong belaka? Sebagai orang Islam belum pernah kita temukan keberadaan hewan Dinosaurus tersebut baik didalam Al Qur'an maupun didalam hadits. Untuk itu penulis mencoba menjelaskan keberadaan Dinosaurus tersebut yang dirangkum dari beberapa sumber.

Dalam memahami realita (kenyataan) di alam ini kita bagi menjadi 2 kategori:

1. Realita Syar'i
Yaitu semua kenyataan yang Allah sebutkan dalam al-Quran dan sunah nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meskipun realita itu tidak bisa dibuktikan dengan indera atau logika manusia. Seperti kita meyakini adanya surga, neraka, malaikat, terompet sangkakala, nikmat kubur, adzab kubur, dan perkara ghaib lainnya. Kita mengakui itu ada dan itu nyata (realita). Sekalipun indera kita tidak pernah menangkapnya, dan logika kita tidak manjangkaunya. Tapi kita yakin itu semua ada dan bukan khayalan. Kita mengakui bahwa itu nyata karena kita percaya dan mengimani sumber berita yang menceritakan semua hal ghaib tersebut.

2. Realita Kauni
Yaitu semua kenyataan dan kejadian yang ada di alam dunia ini. Baik telah kita ketahui, maupun yang belum kita ketahui. Contohnya kita meyakini adanya listrik, gelombang radio, daya magnet,  sekalipun kita tidak pernah melihatnya. Tapi kita percaya itu realita karena kita bisa merasakan pengaruhnya.


Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam memahami penjelasan realita diatas diantaranya:

1. Islam tidak menolak realita
Satu prinsip yang perlu kita tanamkan di benak kita baik-baik, islam tidak menolak realita. Bagaimana mungkin islam menolak realita, sementara islam datang menjelaskan realita. Terutama realita syar’i.

Kita bisa cari dimanapun, bahwa tidak akan ada dalil dalam al-Quran maupun hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bertentangan dengan realita. Sebagai contoh Allah melarang kita memakan babi, dan ternyata realitanya didalam babi memang terdapat cacing pita yang tidak bisa mati diatas temperatur tertentu.

Ketika ada klaim bahwa al-Quran bertentangan dengan ‘satu realita’, maka di sana ada 2 kemungkinan yaitu apakah realita itu dusta atau realita tersebut hanya sebuah teori belaka namun masyarakat menganggapnya sebagai realita.


2. Islam melarang kita untuk menebak hal yang ghaib tanpa bukti

Islam tidak membebani manusia untuk menggali hal yang ghaib. Bahkan islam melarang keras, manusia menebak-nebak hal yang ghaib. Dan ini termasuk berbicara tanpa dasar ilmu. Karena semua indera kita akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra: 36)


3. Islam menjelaskan segala hal yang dibutuhkan manusia untuk menggapai kebahagiaan dalam hidupnya

Kita mengakui Allah Maha Kasih Sayang terhadap hamba-Nya. Salah satu wujud kasih sayangnya, Allah turunkan wahyu kepada mereka untuk membimbing mereka menuju kebahagiaan hidup yang sejatinya. Karena itu, segala informasi yang ada dalam al-Quran dan sunah, sudah cukup untuk mengantarkan manusia menuju kebahagiaan itu, tanpa ada yang kurang. Tentu saja, ini jika mereka memahaminya dan mengamalkannya dengan baik dan benar.

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS. an-Nahl: 89).

4. Keyakinan yang bertentangan dengan islam adalah dusta

Semua keyakinan dan pernyataan yang bertentangan dengan informasi syariat, bisa kita pastikan itu adalah dusta dan kebohongan. Dulu orang musyrik meyakini ada beberapa kriteria onta yang tidak boleh disembelih. Padahal Allah tidak pernah menetapkan hal itu. Allah sebut itu dusta mereka atas nama Allah,

مَا جَعَلَ اللَّهُ مِنْ بَحِيرَةٍ وَلَا سَائِبَةٍ وَلَا وَصِيلَةٍ وَلَا حَامٍ وَلَكِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَأَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ

Allah sekali-kali tidak pernah mensyari’atkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan haam. akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti. (QS. Al-Maidah: 103)


5. Sebatas teori, belum tentu sejalan dengan islam

Karena itu, dalil al-Quran dan sunah, selayaknya tidak dipaksakan untuk memihak satu teori tertentu yang belum jelas kebenarannya. Karena sekali lagi, teori hanya teori, yang itu bisa jadi benar dan bisa jadi salah. Bisa jadi sekarang dianggap benar, besok dianggap salah. Atau sekarang disalahkan, besok dibenarkan. Padahal dalil al-Quran dan sunah tidak pernah salah dan tidak akan salah selamanya.

وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ ( ) لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

"Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. ( ) Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji". (QS. Fushilat: 41 – 42).



KEBERADAAN DINOSAURUS

Dalam pembahasan Dinosaurus ini ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, diantaranya:

1. Keberadaan Dinosaurus hanya sebuah teori
Mereka diprediksi hidup pada masa ratusan juta tahun yang lalu. Para ahli paleontologi menemukan berbagai fosil yang kemudian dirangkai seperti sedemikian rupa. Kemudian dipostulatkan layaknya binatang. Dan tentu saja, ada banyak tambahan baik dari sisi anatomi, morfologi maupun fisiologi. Terutama yang telah difilmkan. Kita tidak tahu sampai kapan teori ini bertahan dan dihargai masyarakat. Yang jelas, sikapi teori ini sebagai teori, yang bisa jadi benar dan bisa jadi salah.

2. Tidak ada satu dalilpun tentang Dinosaurus
Baik dalam al-Quran maupun hadits, tidak satupun yang menyebutkan jenis binatang ini. Karena itu, selayaknya kita tidak memaksakan dalil al-Quran dan hadits untuk memihak teori tersebut. Dalam Fatwa Islam pernah disinggung tentang Dinosaurus. Jawaban pertama yang disampaikan,

وليس في نصوص الكتاب والسنة ما يثبت أو ينفي وجود هذه المخلوقات، وفي القرآن الكريم ما فهم منه بعض العلماء : وجود مخلوقات على الأرض قبل آدم عليه السلام

Tidak ada dalil tegas dari al-Quran maupun sunah yang menetapkan adanya makhluk tersebut maupun yang  meniadakan keberadaan makhluk tersebut. Dalam al-Quran, terdapat ayat yang dipahami sebagian ulama bahwa ada makhluk yang tinggal di bumi ini sebelum kehadiran Nabi Adam ‘alaihis salam. (Fatwa Islam, no. 166097).

3. Penjelasan Al Qur'an tentang makhluk sebelum Adam

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah (pengganti) di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Sisi pendalilan ayat:
Allah menyebut makhluk yang akan tinggal di bumi itu sebagai ‘khalifah’. Khalifah artinya pengganti. Karena makhluk yang akan tinggal di bumi ini adalah pengganti bagi makhluk sebelumnya. Lantas siapakah makhluk sebelum Adam tersebut?

Tentu jawabannya makhluk yang berakal, sebagaimana manusia. Karena mereka mendapat beban untuk beribadah kepada Allah, sehingga terwujudlah kemakmuran di bumi. Ibnu Katsir membawakan keterangan Ibnu Abbas dalam tafsir itu,

أول من سكن الأرض الجنُّ، فأفسدوا فيها وسفكوا فيها الدماء، وقتل بعضهم بعضا. قال: فبعث الله إليهم إبليس، فقتلهم إبليس ومن معه حتى ألحقهم بجزائر البحور وأطراف الجبال. ثم خلق آدم وأسكنه إياها

Makhluk yang pertama tinggal di muka bumi adalah golongan jin. Lalu mereka berbuat kerusakan (maksiat) dan saling menumpahkan darah, satu sama lain saling membunuh. Kemudian Allah mengutus Iblis, lalu Iblis dan tentaranya berhasil memerangi mereka, hingga mengejar mereka ke ujung lautan dan puncak gunung. Kemudian Allah menciptakan Adam dan menempatkannya di bumi. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/218).

Sebagai catatan, Iblis kala itu adalah hamba yang baik, yang rajin beribadah kepada Allah,  tidak sebagaimana jin lainnya.



KESIMPULAN:

1. Jika kita memastikan ada makhluk sebelum Adam, bukan berarti kita memastikan ada Dinosaurus ketika itu. Karena kita tidak memiliki data jelas, apakah binatang yang hidup di zaman sebelum Adam itu, apakah seperti dinosaurus yang dibayangkan orang sekarang, ataukah bentuknya lain? Kita tidak punya data tentang itu.

2. Andai dinosaurus itu benar-benar ada di masa silam, kita meyakini bahwa al-Quran maupun sunah tidak menolaknya. Karena al-Quran dan sunah tidak menolak kebenaran. Ini jika benar-benar ada yang namanya makhluk dinosaurus itu.

3. Jika kita renungkan, tahu dan tidak tahu dinosaurus, tidaklah menambah iman maupun mengurangi iman. Karena al-Quran dan hadis tidak menyinggung hal ini. Andai kita meyakini dinosaurus itu ada, tidaklah keyakinan ini akan mengantarkkan kita ke surga atau membawa kita pada kebahagiaan, demikian pula sebaliknya.

4. Tafsit Ibnu Katsir menjelaskan Al Qur'an Surat Al-Baqarah: 30 bahwa makhluk sebelum Adam yaitu Jin dan Iblis bukan Dinosaurus maupun Manusia Purba.

Demikianlah yang bisa penulis sampaikan mengenai kebenaran Dinosaurus terebut, bahkan penulis pernah membaca artikel yang menyatakan bahwa teori tentang dinosaurus tersebut adalah hoax belaka yang tidak pernah ada sama sekali seperti dikutip dalam website ini:


Semoga bisa menjadikan inspirasi buat mendidik anak cucu kita kedepannya agar tidak terbodohi oleh teori-teori yang menyesatkan tanpa sumber yang kuat.

Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment