“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, May 22, 2019

Keberadaan Manusia Purba Menurut Islam


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Buat ikhwan dan akhwat yang pada hari ini memasuki Ramadhan di hari ke 18, diharapkan tetap semangat beribadah dan tetap teguh dalam iman Islam. Kali ini penulis ingin berbagi ilmu tentang kebenaran Manusia Purba yang sudah sekian lama membekas dalam benak pikiran kita karena sejak sekolah kita sudah diajarkan tentang manusia purba tersebut. Apakah Al Qur'an dan Hadits menjelaskan tentang keberadaan manusia purba tersebut? Berikut penjelasan yang bisa penulis rangkum dari berbagai sumber shahih.


Dalam pelajaran sejarah Indonesia kita sering mendapat informasi adanya fosil-fosil Homo erectus yang ditemukan di beberapa lokasi di Jawa yang oleh para arkeolog diperkirakan berumur mulai dari 1,7 juta tahun (Sangiran) hingga 50 ribu tahun yang lalu (Ngandong). Terdapat kategori dua subspesies berbeda yaitu Homo erectus paleojavanicus yang lebih tua daripada Homo erectus soloensis. Disebutkan bahwa mereka hidup sezaman dengan manusia modern Homo sapiens kurang lebih 50.000 tahun lalu.

Namun demikian hampir semuanya sepakat bahwa nenek manusia bukan manusia model yang fosilnya ditemukan itu. Para ahli pendukung teori evolusi mengatakan bahwa makhluk itu merupakan missing link (mata rantai yang hilang) dari ras manusia. Namun bagi umat Islam dan para ilmuwan modern, keberadaan fosil manusia purba tidak pernah diakui kebenarannya. Para evolusionis (kaum yang menganut paham teori evolusi Darwin) yang memang atheis tidak punya pijakan siapa manusia pertama sehingga berasumsi bahwa manusia yang sekarang ada merupakan perkembangan dari manusia purba.

Keberadaan manusia purba, termasuk binatang dinosaurus sudah banyak disangkal oleh para ilmuwan modern. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori manusia purba tidak benar alias tidak pernah ada. Selama ini kita mendapatkan pemahaman yang salah yang diberikan pada waktu pendidikan dasar, ditambah dengan rekayasa film ala holywood yang memvisualisasi keberadaan mahlukmahluk di jaman purba, di antaranya Film Jurasic Park. Keadaan menjadi bertambah parah tatkala teori tentang manusia purba yang dikemukakan oleh para evolusionis ini diberikan tempat di dalam kurikulum pendidikan dasar kita.


PENJELASAN Al QUR'AN TENTANG MAKHLUK SEBELUM ADAM:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah (pengganti) di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Sisi pendalilan ayat:
Allah menyebut makhluk yang akan tinggal di bumi itu sebagai ‘khalifah’. Khalifah artinya pengganti. Karena makhluk yang akan tinggal di bumi ini adalah pengganti bagi makhluk sebelumnya. Lantas siapakah makhluk sebelum Adam tersebut?

Tentu jawabannya makhluk yang berakal, sebagaimana manusia. Karena mereka mendapat beban untuk beribadah kepada Allah, sehingga terwujudlah kemakmuran di bumi. Ibnu Katsir membawakan keterangan Ibnu Abbas dalam tafsir itu,

أول من سكن الأرض الجنُّ، فأفسدوا فيها وسفكوا فيها الدماء، وقتل بعضهم بعضا. قال: فبعث الله إليهم إبليس، فقتلهم إبليس ومن معه حتى ألحقهم بجزائر البحور وأطراف الجبال. ثم خلق آدم وأسكنه إياها

"Makhluk yang pertama tinggal di muka bumi adalah golongan jin. Lalu mereka berbuat kerusakan (maksiat) dan saling menumpahkan darah, satu sama lain saling membunuh. Kemudian Allah mengutus Iblis, lalu Iblis dan tentaranya berhasil memerangi mereka, hingga mengejar mereka ke ujung lautan dan puncak gunung. Kemudian Allah menciptakan Adam dan menempatkannya di bumi." (Tafsir Ibnu Katsir, 1/218).

Sebagai catatan, Iblis kala itu adalah hamba yang baik, yang rajin beribadah kepada Allah,  tidak sebagaimana jin lainnya.


SIAPAKAH MAKHLUK PURBA?

Apabilia kita  tela'ah dari tafsir Ibnu Katsir tersebut, dimana makhluk sebelum Adam adalah golongn jin dan bukanlah makhluk purba maupun dinosaurus? Lantas timbul pertanyaan darimana dan siapakah  tengkorak makhluk purba yang ditemukan di beberapa daerah di dunia termasuk salah satunya di daerah Trinil Ngawi dan Sangiran Solo tersebut?

Allah berfirman didalam Al Qur'an Surat Al Ma'idah

قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ ۚ أُولَٰئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ

Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS Al Ma'idah 5: 60)

Ayat diatas menceritakan tentang umat Nabi Musa yang melanggar larangan untuk bekerja pada hari Sabat. (Sabat (שבת shabbāṯ, Shabbat, "istirahat" atau "berhenti bekerja" dalam bahasa Ibrani, atau Shabbos dalam ucapan Ashkenazi), adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam Yudaisme. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu). Dimana diceritakan dalam Al Quran, bahwa mereka dikutuk menjadi kera dan babi, seperti ayat diatas.

Dan juga didalam Alqur'an surat Al Baqarah, Allah berfirman:

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". (QS Al Baqarah 2:65)

Pendapat ahli tafsir mengatakan bahwa kera pada ayat itu adalah perumpamaan sedangkan Pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.

Jadi kesimpulannya, makhluk pertama yang tinggal dimuka bumi adalah golongan jin, bukan manusia purba maupun dinosaurus. Walaupun ditemukannya tengkorak yang menyerupai manusia di daerah Trinil Jawa Timur  maupun Sangiran Solo dan tempat lainnya dimuka bumi ini, itu semua bukanlah manusia, melainkan makhluk kera yang menyerupai manusia yang Allah jelaskan didalam Alqur'an bahwa kera tersebut adalah manusia yang telah di kutuk. Sangatlah mudah bagi Allah untuk mengubah sesuatu dimuka bumi ini.

Jadi tidaklah hal aneh apabila kita temukan kerangka atau tengkorak kera yang menyerupai manusia di daerah manapun di muka bumi ini, karena tengkorak tersebut sengaja Allah jaga dari kerusakan sebagai pelajaran dan peringatan jelas bagi orang-orang yang melanggar perintahnya. Tengkorak kera tersebut Allah jelaskan di dalam Al Qur'an terjadi pada masa setelah Adam diturunkan, tepatnya pada masa Nabi Musa alaihissalam.

Istilah "manusia purba" dalam penyebutannya  adalah salah besar, karena kata "manusia purba" berarti kita mengakui adanya manusia sebelum Adam, sementara kita ketahui bahwa sebelum Adam adalah golongan jin. Untuk itu mulai sekarang mari kita ganti dengan istilah "makhluk purba" atau lebih tepat "Hewan Kera".

Semoga bermanfaat,

Wallahu'alam.
DK

Sumber:
https://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/10/07/15/124805-benarkah-manusia-purba-memang-ada-

3 comments: