“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Sunday, May 20, 2012

Standar Cara Mengangkat Benda

Dirangkum dan ditulis oleh Danang Setiawan (2512204902)_Mahasiswa Pascasarjana Teknik Industri – ITS. Regulasi manual material handling yang diterbitkan oleh Health Safety Executive, asosiasi non pemerintah Inggris, dikenalkan tahun 1992 dan kemudian diamandemen tahun 2002.
Regulasi manula material handling dilatarbelakangi banyaknya keluhan pada aktivitas manual handling, khususnya keluhan musculoskeletal disorder (MSDs).

Implementasi Standar
Sebagai tahap awal implementasi standar, perlu dilakukan penilaian terhadap risiko cedera dari aktivitas manual handling. Apabila risiko cedera ditemukan dalam aktivitas kerja, maka perlu dilakukan keterlibatan aktif pekerja yang bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan solusi praktis dari pekerja yang lebih mengetahui aktivitas kerja. Risiko manual material handling dapat dilakukan tiga perlakuan, yaitu: mengabaikan (avoid), menilai (assess), dan mengurangi (reduce).Perlakuan diberikan sesuai dengan dampak dari risiko yang berada dalam aktivitas kerja.
Standar Manual Handling

Cara Pengangkatan
1. Think before lifting/handling 
Merencanakan proses pengangkatan.
Pertimbangan alat bantu, lokasi tujuan, kondisi jalan menuju lokasi tujuan, waktu istirahat untuk pengangkatan dalam waktu lama
2.      Adopt a stable position
Posisi kaki, penggunaan celana dan sepatu perlu dipertimbangkan untuk mendapat posisi yang stabil dan kemudahan bergerak.
3.    Get a good hold 
Jika dimungkinkan posisi beban harus sedekat mungkin dengan badan

4.    Start in a good posture 
Posisi awal pengangkatan, punggung sedikit membungkuk serta pinggul dan lutut diregangkan

5.    Don’t flex the back any further while lifting
Selama proses pengangkatan posisi punggung harus diperhatikan untuk menghindari risiko cedera

6.    Keep the load close to the waist
Beban berada sedekat mungkin dengan tubuh dan menjauhkan sisi terberat dari tubuh

7.    Avoid twisting the back or learning sideways
Mengubah arah kaki lebih baik daripada memutar pinggul ketika pengangkatan

8.    Keep the hand up when handling 
Pandangan kedepan selama pengangkatan dan tidak menurunkan (atau menaikkan) posisi beban

9.    Move smothly
Beban tidak disentakkan selama pengankatan

10. Don’t lift or handle more than can be easily managed
Terdapat batas beban yang dapat diangkat oleh manusia yang harus dipertimbangkan.

11.   Put down, then adjust Apabila posisi beban spesifik, beban diturunkan terlebih dahulu dan kemudian disesuaikan dengan posisi yang dikehendaki

Cara pemindahan pada aktivitas mendorong (pushing) dan menarik (pulling) beban
1. Handling devices
Tinggi pegangan alat bantu, seperti trolly atau gerobak, ditempatkan diantara bahu dan pinggang. Alat bantu perlu diberikan perawatan, khususnya roda, untuk memudahkan selam proses penggunaan.
2. Force
Gaya yang diperlukan untuk memindahkan beban menggunakan alat bantu adalah 2% dari beban total (misal bila beban 100 kg, maka gaya yang diperlukan setara beban 2 kg).
Pemindahan beban dengan mendorong lebih diutamakan (baik) daripada menarik, karena dapat melihat kondisi di depan.
3. Slopes
Meminta bantuan pekerja lain, apabila dalam kondisi kemiringan atau beban sangat tinggi.
4. Uneven survaces
Kondisi jalan yang tidak rata memerlukan gaya pengangkatan yang lebih tinggi, yaitu 10% dari beban total (misal bila beban 100 kg, maka gaya yang diperlukan setara beban 10 kg).
5. Stance and pace
Posisi kaki terhadap beban (dan alat bantu pengangkatan) dijaga untuk memudahkan pemindahan/bergerak.
Beban pengangkatan
Beban angkat yang direkomendasikan oleh standar Healh Safety Executive, bergantung pada jenis kelamin dan posis beban selama proses pengangkatan. Posisi pengangkatan yang baik (ditunjukkan dengan batas beban yang paling tinggi) adalah peletakan beban di dekat tubuh antara bahu dan pinggang.

Aturan tambahan yang perlu diperhatikan terkait batas beban angkat
1. Kondisi memutar
Pada operasi pengangkatan yang membutuhkan gerakan memutar, batas beban dikurangi 10% jika memutar 45% dan 20% jika memutar 90%.
2. Frekuensi pengangkatan dan penurunan
Batas beban dikurangi 30% apabila operasi pengangkatan diulangi sekali atau dua kali selama 1 menit, dikurangi 50% apabila frekuensi pengangkatan 5-8 kali per menit, dan dikurangi 80% apabila frekuensi pengangkatan lebih dari 12 kali per menit.
3. Aktivitas menarik dan mendorong beban


Referensi:
HSE (2012) Manual material handling at work: a brief guide, Health Safety Executive [http://www.hse.gov.uk/pubns/indg143.pdf]
Batas Pengangkatan untuk Orang Indonesia
Nilai batas pengangkatan beban juga dipengaruhi oleh faktor yang berhubungan dengan pekerja, yaitu: antropometri, kekuatan otot, usia, jenis kelamin dan status pekerjaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan terhadap batas pengangkatan yang ditujukan untuk orang Indonesia, yang memiliki karakteristik fisik yang berbeda. Santoso (2006), dalam penelitiannya memberikan rekomendasi batas pengangkatan maksimal (MAXL- Maximum acceptable weight of lift) sebagai berikut:

Tabel 1. Batas Penangkatan Penduduk Indonesia

Ded Lee

No comments:

Post a Comment