Hai sobat blogger, sering kali kita mendengar berita UFO (Unidentified Flying Object) sebagai pesawat luar angkasa yang dikendarai oleh makhluk alien. Lantas kita bertanya apakah makhluk alien tersebut benar ada atau hanya ilustrasi para astronom saja sampai saat ini? Ikuti penjelasannya dibawah ini menurut pandangan Islam.
Photo Planet Kepler 22-b dari Teleskop Kepler milik NASA |
Harian Republika edisi Rabu (7/12, 2012) dan Jumat (9/12, 2012) memuat berita dan tulisan sangat menarik mengenai ditemukannya Bumi kedua (Bumi 2.0) yang diberi nama planet Kepler 22-b, sebuah planet yang kondisinya mirip dengan Bumi yang letaknya sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 10 triliun km).
Kalau di Bumi satu tahun 360 hari, maka di Kepler 22-b adalah 290 hari, tetapi ukuran massanya mencapai 2,4 kali massa Bumi. Namun, bintang (Matahari) yang dikelilingi Kepler 22-b lebih kecil dan lebih dingin dengan memancarkan cahaya 25 persen lebih redup dari Matahari.
Perbedaan Galaksi antara Bumi dan Kepler-22b |
Sedangkan jarak Kepler 22-b lebih dekat 15 persen daripada jarak Bumi ke Matahari yang mencapai 150 juta km. Kepler 22-b mengitari bintangnya pada Goldilock Zona, yakni wilayah yang dapat ditinggali makhluk hidup sebagaimana Bumi terhadap Matahari. Diperkirkan planet Kepler 22-b cocok untuk ditinggali manusia jika nantinya Bumi telah penuh sesak di mana sekarang telah mencapai tujuh miliar orang.
Pertanyaannya, apakah manusia di Bumi hidup sendirian di alam semesta yang sangat luas ciptaan Allah Subhanallahu Wata'ala ini? Kalau jawabannya tidak, maka sesungguhnya manusia punya saudara yang hidup di planet lain yang dikenal dengan Alien, makhluk hidup angkasa luar. Planet Kepler 22-b ditemukan teleskop Kepler milik NASA dua tahun lalu, namun baru sekarang diumumkan setelah didapat kepastian kondisinya mirip Bumi yang dapat ditinggali mahluk hidup. Tidak menutup kemungkinan Alien juga hidup di Kepler 22-b atau exoplanet (planet di luar sistem tata surya Matahari) lainnya.
Sejak teleskop Kepler diluncurkan NASA pada Maret 2009 lalu, telah ditemukan 2.326 exoplanet. Dari jumlah sebanyak itu, hanya 48 planet yang masuk dalam Goldilock Zona dan hanya 10 planet yang bentuknya mirip dengan Bumi dan berputar mengelilingi Mataharinya, salah satunya Kepler 22-b. Para ilmuwan terus mengkaji "kembaran Bumi" itu. Berdasarkan penelitian terbaru, Kepler-22b teridentifikasi besarnya dua kali ukuran bumi, dengan temperatur rata-rata 22 derajat Celcius. Kepler-22b juga memiliki atmosfer yang bisa mendukung kehidupan. Nyaris sempurna, kecuali kekurangan yang ini: jaraknya terlampau jauh, 600 tahun cahaya dari Bumi.
Sebelumnya, astronom di Carnegie Institute Washington juga telah menemukan Planet Gliese 581 e dan Gliese 581 d yang disebut mempunyai tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan Bumi. Planet itu berada pada jarak 20 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra. Sebuah penemuan yang luar biasa dan pertanda baik adanya sebuah planet yang memiliki sifat habitable (kemungkinan bisa didiami makhluk hidup).
Sementara itu pada Februari 2012 lalu, seorang astronom Prancis juga mengumumkan telah menemukan sebuah planet yang lebih kecil yang kemudian diberi nama CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa Bumi, mengintari sebuah orbit bintang dan disebut memiliki ciri-ciri seperti Gliese 581 e. Penemuan planet Gliese 581 d dan Gliese 581 e pada sistem Tata Surya Gliese dan penemuan planet CoRo-Exo-7b oleh para astronom Prancis, memperkuat keyakinan adanya sistem kehidupan di luar Bumi.
Penemuan tersebut semakin menguatkan adanya sistem kehidupan di luar Bumi dengan kondisi yang mirip kehidupan di Bumi seperti keberadaan air dan oksigen serta mahluk hidup. Beberapa planet tersebut hanya sedikit lebih besar daripada Bumi. Sementara, saat ini telah ditemukan lebih dari 2.326 exoplanet di alam semesta dan akan terus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.
Dari jumlah sebanyak itu, seperlima planet berasal dari 30 sistem tata surya yang berbeda-beda pada Galaksi Milky Way (Bima Sakti) di mana sistem tata surya Matahari dengan delapan planetnya termasuk Bumi berada di dalamnya, sementara lainnya berada pada Galaksi Andromeda, tetangga Galaksi Milky Way yang berjarak 1,5 juta tahun cahaya dari Bumi.
Keberadaan Alien
Kitab Suci Alquran yang diturunkan Allah Subhanallahu Wata'ala kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril 15 abad lalu di Jazirah Arab secara menakjubkan telah menyebutkan adanya mahluk hidup di luar angkasa yang dinamakan dabbah, seperti disebutkan dalam Surat as-Syura' ayat 29 dan Surat an-Nahl ayat 49.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيْهِمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ ۗوَهُوَ عَلٰى جَمْعِهِمْ اِذَا يَشَاۤءُ قَدِيْرٌ ࣖ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata (dabbah) yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki". QS. Asy-Syura (42): 29
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ
"Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri". QS. An-Nahl (16): 49
Dalam bahasa Arab, dabbah memiliki makna makhluk hidup yang memiliki jasad kasar, baik jantan maupun betina, baik berakal maupun tidak berakal. Sehingga, makhluk hidup seperti manusia, Alien, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan dapat digolongkan sebagai dabbah. Sedangkan makhluk halus seperti jin dan setan bukan termasuk dabbah.
Ibnu Katsir memasukkan hewan di luar angkasa termasuk dalam “dabbah” ini. Ibnu Katsir berkata,
( من دابة ) وهذا يشمل الملائكة والجن والإنس وسائر الحيوانات ، على اختلاف أشكالهم وألوانهم ولغاتهم ، وطباعهم وأجناسهم ، وأنواعهم ، وقد فرقهم في أرجاء أقطار الأرض والسموات
“Makna ‘dabbah” itu mencakup malaikat, jin, manusia dan semua hewan yang berbeda-beda bentuk, warna, bahasa, tabiat dan jenis serta macamnya. Mereka terpencar pada seluruh penjuru bumi dan langit.” [Tafsir Ibnu Katsir]
Syaikh Abdurrahman as-Sa’diy juga menjelaskan “dabbah” itu artinya hewan, beliau berkata:
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ ْ} من الحيوانات الناطقة والصامتة،
“Hanya kepada Allah bersujud yang ada di langit dan bumi yaitu dabbah, berupa hewan yang berbicara dan hewan yang tidak berbicara.” [Tafsir as-Sa’diy]
Sedangkan syaikh bin Baz menyatakan bahwa maksud “dabbah” adalah malaikat, jin dan manusia. Beliau berkata,
في السموات والأرض مِنْ دَابَّةٍ وهذا يشمل الملائكة والإنس والجن.
“Ini mencakup malaikat, manusia, jin yang ada di langit dan bumi, semuanya disebut dabbah.” [https://binbaz.org.sa/audios/725]
Ayat Alquran pada surat As-Syura' ayat 29 dan surat An-Nahl ayat 49 di atas menantang para astronom untuk menemukan adanya mahluk hidup di luar Bumi yang hingga sekarang belum pernah diketahui keberadaannya. Adanya UFO yang sering mampir ke Bumi, meski saat ini belum berhasil melakukan kontak langsung secara fisik dengan manusia, namun ada juga yang mengaku telah melakukan kontak fisik dengan alien, minimal mengindikasikan adanya mahluk hidup berperadaban modern di luar Bumi.
Tidak menutup kemungkinan ilmu dan kebudayaan mereka jauh lebih maju daripada umat manusia. Terbukti mereka sudah mampu mencapai Bumi, sementara teknologi luar angkasa umat manusia di Bumi belum mampu mencapai exoplanet di mana mereka tinggal yang jauhnya tahunan cahaya dari Bumi.
Namun yang jelas, sekarang tinggal menunggu waktu apakah ratusan tahun bahkan ribuan tahun mendatang pada abad milenium ketiga atau keempat, umat manusia di Bumi akan mampu melakukan perjalanan atau wisata ke luar angkasa sehingga melampaui sistem tata surya Matahari yang saat ini memiliki delapan planet termasuk Bumi.
Dengan demikian diharapkan nantinya umat manusia di Bumi dapat melakukan kontak langsung secara fisik dengan alien yang tinggal di exoplanet, sebagaimana disebutkan dalam ayat Alquran di atas. Sehingga, nantinya akan terjadi hubungan persahabatan yang disertai dengan ilmu teknologi dan kebudayaan antara umat manusia di Bumi dengan alien di exoplanet. Penemuan Planet Kepler 22-b, Gliese 581 d, Gliese 581 e, CoRo-Exo-7b, dan exoplanet lainnya yang mirip dengan Bumi serta keberadaan Alien semakin membuktikan kemukjizatan dan kebenaran Kitab Suci Alquran.
Wujud "Dabbah" di dalam Al-Qur'an dapat di gambarkan:
2. Al-dabbah Dapat berkembang biak.
3. Al-dabbah juga tidak berada di atmosfer Bumi.
4. Untuk spesies tertentu, dapat berbicara.
5. Makhluk yang berjalan di atas perutnya, ada yang berjalan dengan 2 atau 4 kaki.
6. Makhluk yang berpijak, dalam artian makhluk yang memerlukan tempat berpijak.
7. Dalam Al-Quran Surah Saba' (34) ayat 14, pengertian al-dabbah secara eksplisit mengarah pada binatang rayap.
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلٰى مَوْتِهٖٓ اِلَّا دَاۤبَّةُ الْاَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَاَتَهٗ ۚفَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ اَنْ لَّوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوْا فِى الْعَذَابِ الْمُهِيْنِۗ
"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap (dabbah) yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan". QS. Saba' (34): 14
8. Al-dabbah tidak selalu binatang ternak karena dalam Al-Quran Surah Fathir (35) ayat 28 disebutkan secara terpisah dengan binatang ternak.
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
"Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun". QS Fatir (35): 28
9. Wujud al-dabbah dalam pengertian umum adalah makhluk melata yang bertebaran di muka bumi, secara khusus ada yang bertebaran di antara bumi dan langit.
10.Pada hakikatnya semua al-dabbah bersujud kepada Allah Subhanallahu Wata'ala. sehingga al-dabbah memiliki tata cara ibadahnya tersendiri yang berbeda dengan tata cara beribadah manusia.
KESIMPULAN:
Dari penjelasan beberapa ayat Al Qur'an diatas, Allah rabbul 'alamin sudah nyatakan bahwa makhluk hidup diluar angkasa sana adalah memang benar adanya, Allah berkata di dalam QS. Asy-Syura (42):29 bahwa diantara langit dan bumi disebarkan makhluk melata (dabbah) yang merayap.
Makhluk dabbah tersebut berupa semua makhluk bernyawa (bisa berupa alien atau sejenis hewan yang menyerupai manusia) yang bersujud kepada Allah subhanallahu wata'ala seperti firman Allah dalam QS. An-Nahl (16):49.
Keberadaan makhluk dabbah atau yang biasa disebut alien ini menjadi tantangan bagi para astronom yang hingga sekarang belum pernah diketahui keberadaannya.
Wallahu a'lam bishawab, semoga bermanfaat,
DK
Sumber:
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdul Kohar Mudzakir
Penulis: Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang
No comments:
Post a Comment