“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, January 10, 2013

Budidaya Anggrek


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger, kali ini penulis ingin berbagi ilmu tentang budidaya Anggrek. Semua dari kamu pasti sudah sering melihat bunga anggrek yang menawan. Tanaman anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi karena berbunga indah dengan aneka ragam dan keunikannya serta warna-warna yang menarik. Berikut penjelasannya cara budidaya tanaman anggrek.

Dalam bahasa Latin, anggrek disebut dengan Orchidaceae. Kata anggrek dalam Bahasa Yunani lebih dikenal dengan nama Orchis yaitu suatu suku tumbuhan berbunga yang mempunyai jenis terbanyak. Tanaman anggrek dalam taksonominya termasuk dalam familii Ochidaceae yang merupakan famili yang sangat besar dan tersebar di seluruh dunia kecuali di daerah kering dan dingin.

Anggrek merupakan tumbuhan yang hidup di iklim tropis dan sebagian subtropis, sehingga bagi beberapa negara dengan iklim tropis tanaman anggrek akan tumbuh subur dan banyak ditemukan. Tanaman anggrek memerlukan lingkungan tertentu agar dapat tumbuh secara optimal sebagaimana tanaman lainnya. Kondisi yang cocok akan memberikan dukungan sehingga tanaman dapat tumbuh secara normal tanpa gangguan apa pun. 

Sampai saat ini, terdapat 1.000 genera dan tercatat kurang lebih 26.000 spesies anggrek tersebar di dunia. Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan memiliki tanah yang subur sehingga pertumbuhan tanaman anggrek di Indonesia banyak ditemui. Indonesia merupakan peringkat kedua setelah Brazil sebagai negara dengan keanekaragaman anggrek di dunia. Total di Indonesia ada 5.000-6.000 jenis tanaman anggrek yang tumbuh.

Anggrek hidup dengan cara menumpang pada tanaman lain (epifit). Namun, tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya itu. Sedangkan pada negara beriklim sub tropis, anggrek akan hidup didalam tanah sebagai umbi dikarenakan kondisi ini sebagai upaya menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dingin.

Adapun ciri-ciri dari tanaman anggrek diantaranya yaitu:
  • Memiliki akar serabut namun letaknya tidak begitu dalam.
  • Kandungan air yang tinggi sepanjang organnya.
  • Beruas-ruas pada bagian batang.
  • Bentuk pada umumnya oval memanjang sama seperti tulang daunnya yang juga memanjang.
  • Daunnya dapat menebal sebagai tempat menyimpan air.
  • Bentuk buahnya seperti kapsul dengan warna hijau.


Jenis Anggrek Menurut Media Tanam 

Sebelum kita mememulai budidaya anggrek, ada baiknya kita harus memahami media atau tempat anggrek dapat tumbuh. Ada 4 macam tempat pertumbuhan tanaman anggrek, yaitu:

1. Di Atas Tanah (Terestrial)

Anggrek Terestrial jenis Vanda

Anggrek jenis terestrial merupakan anggrek yang hidup di atas tanah sama seperti tanaman pada umumnya. Contoh anggrek yang tumbuh di atas tanah adalah jenis Phaius Sp, Vanda Sp, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera.

Jenis terestrial cocok untuk dibudidayakan di atas tanah yang kering atau tanah yang sedikit basah. Media tanam yang paling cocok adalah campuran antara serbuk gergaji kayu, serat kelapa, dan arang.

Tanaman anggrek ini membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Namun, hindari menempatkan tanaman anggrek terestrial ini di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jenis anggrek ini mendapatkan asupan nutrisi berasal dari akar dengan cara mengambil makanan dari tanah.


2. Menumpang pada tumbuhan lain (Epifit)

Anggrek epifit jenis Dendrobium

Anggrek jenis epifit hidup dengan cara menumpang pada tumbuhan lain atau pada pohon. Namun, tumbuhan yang ditumpanginya itu tidak dirugikan karena anggrek tidak bersifat parasit atau tidak mengambil sari makanan dari inangnya.

Dikarenakan media tanam anggrek jenis epipit ini menumpang pada tumbuhan lain, maka media tanam anggek ini bisa juga diganti dengan sabut kelapa, pakis, arang, atau kulit pinus.

Anggrek jenis epifit tidak membutuhkan sinar matahari, jadi sobat bisa meletakkannya ditempat teduh terhindar dari matahari langsung tapi terang. Sumber makanan bagi epifit berasal dari udara, air hujan, dan kabut yang ada di sekitarnya. Beberapa anggrek yang tempat hidupnya menumpang di tanaman lain diantaranya yaitu Anggrek Dendrobium Sp, Cattleya Sp, Phalaenopsis Sp, Oncidium Sp, dan lainnya.

Dikarenakan salah satu sumber makanan anggrek epifit adalah air hujan, oleh sebab itu lakukan penyiraman anggrek jenis epifit sebanyak dua kali sehari dengan waktu penyiraman yaitu pada pukul 08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB. Tapi jika kondisi cuaca sedang hujan, penyiraman cukup dilakukan sehari sekali yaitu sekitar pukul 15.00 WIB. Anggrek epipit juga dikenal senang akan kelembapan, meski tidak suka terlalu basah. Jika mengalami overwatering atau penyiraman berlebih, akar anggrek bisa membusuk dan membuatnya menguning atau layu. Namun tak perlu khawatir, overwatering bisa dicegah. Caranya mudah, hanya dengan memasukkan jari ke dalam media. Jika jari terasa basah, tunggu hingga air cukup mengering sebelum menyiramnya kembali. Lalu akan lebih baik lagi jika kita menyiramnya dengan air suling atau air hujan yang dikumpulkan. Pasalnya, air keran dapat menyebabkan garam dan mineral menumpuk di dalam pot.

Anggrep epifit juga butuh pemupukan yang cukup dimana pemupukan dapat dilakukan setiap dua minggu sekali dengan menggunakan pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K). Caranya: pupuk NPK dilarutkan dengan air lalu disemprotkan disekitaran akar-akar anggrek epifit.

Cara budidaya anggrek Dendrobium


3. Di atas batu (Litofit)

Anggrek jenis litofit menempel di batu

Anggrek jenis litofit ini dapat hidup di atas batu atau tanah berbatu seperti lumut. Anggrek jenis ini menyukai pancaran sinar matahari walaupun tidak terlalu membutuhkannya. Hal ini dikarenakan sumber makanannya berasal dari hujan, udara, atau humus. Tanaman anggrek yang termasuk litofit adalah Paphiopedilum Sp.


4. Di atas humus atau daun kering (Saprofit)

Anggrek jenis Calanthe Plava

Anggrek jenis saprofit tumbuh pada media yang mengandung humus atau pada media yang memiliki dedaunan kering. Jenis ini hanya membutuhkan sedikit sinar matahari untuk tumbuh, dikarenakan anggrek saprofit tidak memiliki daun dan klorofil. Salah satu jenis anggrek yang termasuk jenis saprofit yaitu Goodyera Sp, dan Calanthe plava.


Demikianlah informasi yang bisa penulis sampaikan mengenai budidaya jenis-jenis anggrek. Semoga bermanfaat buat sobat blogger semua.

Wassalam,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment