“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, January 1, 2014

Tips saat Mau BAB di Gunung



Buang Air Besar (BAB) adalah proses alamiah dari pengolahan makanan dalam pencernaan yang dilakukan setiap orang. BAB wajib dilakukan oleh setiap orang yang sehat. Tidak terkecuali ketika kamu sedang mendaki gunung. Ritual unik ini butuh sebuah etika untuk dijalankan, karena kita adalah makhluk yang beradap dan berbudaya.

Berbeda dengan hewan, manusia yang beradap tidak akan membuang kotorannya secara sembarangan. Begitu pula saat kamu mendaki gunung, buang air besar juga harus dilakukan secara beradap karena kita bukan makhluk primitif yang seenaknya sendiri meninggalkan ‘Ranjau Darat’ disembarang lokasi.

Lalu bagaimana cara membuang air besar yang baik dan benar saat dalam pendakian. Tentunya dengan segala keterbatasan yang ada, mulai dari lokasi ruang yang terbuka, masalah persediaan air, sampai dengan cara memperlakukan kotoran yang dihasilkan.

BERIKUT BEBERAPA TIPS YANG BISA ANDA LAKUKAN KETIKA MEMBUANG AIR BESAR DI GUNUNG.

Dengan adanya etika dalam membuang hajat di gunung, maka akan memberi banyak dampak positif bagi pendaki lain dan juga untuk lingkungan sekitar gunung yang didaki. Lalu bagaimana sih cara agar kita tetap dapat membuang hajat, terutama bagi pemula saat sudah kebelet memuntahkan isi perut??

Berikut rambu yang harus dipegang teguh setiap pendaki saat hendak buang air besar:

1. Jauhi jalur pendakian.

Walaupun mungkin kamu sudah kepepet dan tidak dapat menahannya lagi, kamu harus berpikir sehat untuk mencari tempat yang layak. Karena jalur pendakian bukan tempat untuk mengeluarkan ‘meriammu’. Jika sengaja dilakukan di jalur pendakian maka akan mengganggu pendaki lain yang melewati jalan itu. Selain bau yang menjijikkan, tampilan yang tidak sedap dipandang mata tentu bikin pendaki lain yang melintas akan kebinggungan mencari rute lain.

2. Jauhi Camping Ground.

Jauhi Camping Ground

Memang kalau malam beberapa orang takut untuk keluar sendirian di gunung. Namun untuk membuang hajat di sekitar lokasi kemping sungguh diharamkan. Carilah lokasi yang agak jauh dan terhindar dari orang yang lalu lalang. Karena jika ‘ranjaumu’ akan rawan terinjak oleh pendaki lain. Carilah teman untuk menemanimu mencari lokasi yang cocok, jika kamu takut pergi keluar sendirian.

3. Jauhi Sumber Air.

Jauhi sumber air

Sumber air memang tempat yang ideal untuk ritual itu, namun sumber air juga dimanfaatkan untuk hajat hidup orang banyak. Untuk itu sebaiknya pilihlah lokasi lain yang agak jauh agar tidak mencemari kondisi air.

4. Manfaatkan WC darurat (jika ada).
Gunakan WC Darurat jika ada

Beberapa gunung di Indonesia sudah menyediakan WC darurat di beberapa titik. Kamu dapat memanfaatkannya jika memerlukannya. Namun sejauh pengamatan, kondisi WC darurat kadang jauh dari kata layak, karena cenderung tidak ada yang merawat sebab digunakan secara masal. Semoga ke depan setiap gunung di Indonesia akan tersedia tempat yang nyaman untuk melaksanakan ritual ini.

5. Carilah Lokasi yang Aman dan Nyaman.

Usahakan cari lokasi yang nyaman

Lokasi untuk buang air besar di gunung yang nyaman adalah diantara semak-semak yang rimbun, jauh dari jalur pendakian, jauh dari sumber air dan bukan jalur migrasi hewan liar serta bukan di lereng yang miring. Kamu dapat berlama-lama dan menikmati kesendirianmu disana tanpa diganggu oleh siapapun. Kamu dapat mulai dengan survey terlebih dahulu, kemudian baru membuat tempat penampungan yang dalam.

6. Bikin lubang penampungan yang dalam.

Buat lubang yang cukup

Lubang ini diperlukan untuk menampung ampas pabrikmu, bikinlah yang cukup dalam. Kamu dapat menggunakan parang, sekop kecil atau ranting pohon jika mampu. Galilah sesuai perkiraanmu, supaya dapat tertimbun dengan sempurna. Pastikan bongkahan itu masuk tepat ke dalam lubang tanpa tercecer sedikitpun.

7. Bawalah tisu basah.
Jangan lupa tisu

Karena kondisi air di gunung biasanya sangat susah didapat. Sebaiknya sebelum melakukan ritual ini sediakan tisu basah untuk membasuh kotoran yang ada.

8. Kubur kembali harta karunmu.

Jangan lupa menutup kembali lubang yang sudah dibuat

Setelah melepaskan semua isi pencernaanmu itu kamu akan mendapatkan kebahagiaan dan kelegaan yang luar biasa. Namun jangan lupakan tugas terakhirmu yaitu menimbun kembali harta karunmu agar aman tidak mengotori alam dan mengundang hewan liar untuk datang.

9. Bacalah Doa.
Sebagai manusia yang beragama dan memiliki etika, bacalah doa terlebih dahulu sebelum buang air besar untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


10. Ajaklah salah satu teman untuk menemani.

Jika anda mendaki dalam suatu rombongan maka penting bagi setiap anggotanya untuk mengetahui keberadaan anggota lainnya. Beritahukanlah teman jika anda hendak buang air besar dan ajaklah salah satunya untuk menemani, terlebih saat malam hari. Dengan mengajak teman tentunya anda dapat melaksanakan hajat dengan lebih tenang. Jika terjadi suatu hal yang tak terduga maka teman anda lah yang tentunya akan pertama kali menolong.

Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan ruang terbuka yang sangat menyenangkan jika dijalankan dengan baik dan benar. Banyak hal yang bisa di pelajari selama dalam prosesnya, baik dari sesama pendaki itu sendiri maupun pada lingkungan alam sekitarnya. Jadilah pendaki yang baik dan beretika karena pendaki yang baik tentunya akan memberi balasan yang baik pula terhadap lingkungannya. Karena pendaki yang beretika tentunya akan menjaga setiap tindakannya.

Buang air besar di gunung bukan kegiatan yang salah dan tidak perlu malu untuk dilakukan. Yang penting harus diperhatikan adalah caranya harus benar agar tidak mengotori lingkungan serta merugikan pendaki lainnya. Selamat memulai ritualmu…

Semoga bermanfaat,
Ded Lee