Matahari Tepat Diatas Ka'bah |
Tahukah anda, jika anda hidup di wilayah indonesia dan sekitarnya, pergeseran arah kiblat sebesar 1 derajat saja akan melencengkan arah sekitar 100 km dari titik Ka'bah.
Semakin jauh posisi kita dari Ka'bah maka semakin besar pula pergeseran yang akan terjadi. Jadi, sangat dianjurkan untuk setepat mungkin menentukan arah kiblat ini, baik bagi masjid dan mushalla maupun ketika kita sholat di rumah atau kantor.
Semakin jauh posisi kita dari Ka'bah maka semakin besar pula pergeseran yang akan terjadi. Jadi, sangat dianjurkan untuk setepat mungkin menentukan arah kiblat ini, baik bagi masjid dan mushalla maupun ketika kita sholat di rumah atau kantor.
Untungnya menentukan arah kiblat yang benar itu
tidaklah sulit. Tidak perlu alat canggih. Hanya dengan mengandalkan sinar
matahari, kita dapat menentukan arah kiblat dengan sangat teliti. Cara ini
bahkan bisa lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan kompas yang sangat
mudah terpengaruh dengan medan magnet di sekitarnya.
Istiwa A'zham (Persinggahan Utama) - Saat
Matahari Tepat di Atas Ka'bah
Saat matahari di atas Ka'bah, 28 Mei dan 16
Juli, adalah salah satu waktu yang paling tepat untuk menentukan arah kiblat.
Dalam satu tahun kalender masehi, matahari akan singgah dua kali tepat di atas
Ka'bah. Hal ini merupakan pengetahuan umum ilmu falakiyah atau astronomi. Namun
sepertinya masyarakat umum belum banyak yang mengetahui.
Dalam bahasa arab peristiwa Saat Matahari Tepat
Diatas Kabah disebut dengan Istiwa A'zham (Persinggahan Utama). Peristiwa ini
juga disebut sebagai "Rashdul Qiblah".
Peristiwa Rashdul Qiblah ini terjadi pada
tanggal 28 Mei (atau 27 di tahun kabisat) pukul 12:18 waktu Mekkah dan 16 Juli
(atau 15 di tahun kabisat) pukul 12:27. Artinya, semua orang yang bisa melihat
matahari pada waktu itu dan menghadapkan wajahnya ke arah matahari sama halnya
dia menghadapkan wajahnya ke arah kiblat (Ka'bah). Atau jika kita melihat
bayangan benda yang tegak lurus di atas tanah, maka bayangan tersebut akan
membentuk garis arah kiblat.
Bagi yang berada di Indonesia, waktu Rashdul
Qiblat tersebut adalah di tanggal 28 Mei jam 16:18 WIB dan 16 Juli jam 16:27 WIB. Jadi, bagi kaum muslimin
yang ingin mengecek atau melihat benar tidaknya arah kiblat yang digunakan
selama ini silakan keluar pada waktu tersebut dan gunakan 2 cara dibawah ini.
2 Cara mengukur Arah Kiblat
Cara pertama menentukan arah kiblat
Cara Mengukur Arah Kiblat |
Cara
mengukur arah kiblat saat rashdul qiblat aslinya cukup sederhana, di atas
mihrab Masjid atau Musholla biasanya terdapat lubang yang menembus dinding
keluar. Umumnya lubang tersebut berupa ventilasi udara ataupun Glass Block..
Tepat
pada jam dan tanggal Rashdul Qiblah, jika sinar matahari yang masuk ke lubang
mihrab segaris atau lurus, maka arah Kiblat masjid dan musholla kita sudah
benar dan tepat menuju arah kabah. Tapi jika sinar matahari tidak segaris atau
tidak lurus, maka qiblat masjid atau musholla kita kurang tepat ke arah kabah,
Cara Ukur Arah Kiblat |
Saat itulah kita bisa mengoreksi arah Qiblat
tempat ibadah kita. dengan cara memberi tanda pada sinar matahari tersebut
dengan spidol atau cat, kemudian kita Tata Ulang arah Kiblat masjid atau
mushalla kita sesuai dengan sinar matahari tersebut. Silahkan lihat gambar di
atas.
Cara kedua menentukan arah kiblat
Cara untuk menentukan arah kiblat yang kedua
juga cukup mudah dan sederhana, ikutilah langkah-langkah kalibrasi arah kiblat
di bawah ini:
Cara Menentukan
Arah Kiblat
|
Sediakanlah tongkat
lurus panjang minimal 1 meter. Akan lebih bagus jika menggunakan benang besar
yang diberi bandul sehingga tegak benar.
Pasang tongkat secara
tegak atau pasang benang lengkap dengan bandul dan penyangganya di tempat
tersebut. (Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya fenomena agar
tidak terburu-buru)
Jika telah tiba saat
Istiwa A’dhom, amatilah bayangan Matahari yang terjadi. Pada bayangan tersebut,
berilah tanda menggunakan spidol, benang, lakban, penggaris atau alat lain yang
dapat membuat tanda lurus. Maka itulah arah Kiblat yang sebenarnya.
Selain berpedoman pada lurus tidaknya sinar
matahari yang melewati lubang mihrab, kita juga bisa memperhatikan semua sinar
matahari yang masuk, baik melalui celah-celah pintu atau jendela, bisa juga
kita gunakan bayangan benda yang berdiri tegak, bahkan dinding pojok masjid pun
dapat dijadikan pedoman dalam menentukan arah kiblat.
Prinsipnya cukup sederhana. seluruh pangkal
bayangan benda yang berdiri tegak akan mengarah ke arah kiblat. Arah lawan
bayangan itulah arah Kiblat berada, karena jam itu posisi matahari tepat berada
di atas Ka’bah. Jika itu sudah dilakukan dengan benar maka secara teori dijamin
100% arah Kiblat Anda sudah sesuai dan tepat menuju arah Kabah.
Daftar
Pustaka
1. Menghitung Arah Qiblat dan Menentukannya
2. Roshdul Qiblat: Mari Kita Ukur Ulang Kiblat Kita, Lajnah Falakiyah NU Cabang
Lamongan Jawa Timur.
Semoga bermanfaat,
Ded Lee
No comments:
Post a Comment