Pintu Gerbang Gunung Lawu via Cemoro Sewu |
Jalur pendakian yang tidak begitu ekstrim membuat Gunung Lawu menjadi jujugan para pendaki pemula.
Gunung
Lawu terletak di perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ada beberapa
jalur pendakian yang bisa ditempuh untuk sampai ke puncak Lawu atau Hargo
Dumilah. Antara lain jalur Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, dan jalur Candi
Cetho. Ketiga jalur tersebut memiliki tantangan tersendiri.
Rute Pendakian Gunung Lawu |
Gerbang Cemoro Sewu |
Jalur Cemoro Kandang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah. Jalurnya agak lebih panjang dari jalur Cemoro Sewu namun dengan trek
pendakian yang lebih landai (8-9 jam). Sedangkan Jalur Cemoro Sewu berada di
kabupaten Magetan, Jawa Timur yang jaraknya hanya 500 meter dari jalur Cemoro
Kandang. Jalur Cemoro Sewu ini memiliki trek yang agak menanjak namun dengan
waktu tempuh yang relatif singkat (6-7 jam).
Untuk jalur terakhir yaitu Candi Cetho, jalur ini merupakan
jalur pendakian terbaru di Gunung Lawu. Belum banyak yang melewati jalur ini.
Jalur ini memiliki pemandangan yang lebih indah dibandingkan dengan kedua jalur
pendakian diatas, namun dengan waktu tempuh paling panjang. Nah, kali ini Jejak
Si Bolang akan membahas jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu :
Jalur pendakian Gunung Lawu didominasi oleh trek makadam dan bebatuan besar. Dari basecamp ke pos 1 jalur pendakian masih cukup landai. Sebelum mencapai pos 1, pendaki akan menjumpai beberapa shelter atau pos bayangan. Waktu tempuh dari basecamp ke pos 1 hanya 45 menit. Di pos 1 terdapat shelter yang bisa digunakan untuk beristirahat. Terdapat juga warung makanan disana namun tidak setiap hari buka.
Base Cam Pos 1 Wes-wesan |
POS 1 - POS 2 Watu Gedeg (1,5-2 jam) :
Pada
jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”. Mulai dari
Watu Jago trek yang kita hadapi mulai bebatuan. Trek yang dilalui mulai
menanjak dengan jalur bebatuan yang lumayan membuat otot paha mengeras.
Pos 2 Watu Gedeg Watu Jago |
Di
pos 2 ini juga terdapat shelter yang biasanya digunakan untuk mendirikan tenda
bagi pendaki yang sudah mulai kelelahan dan bermalam disana. Di depan shelter
terdapat tanah datar yang cukup untuk mendirikan 3 buah tenda.
POS
2 - POS 3 Watu Gede (2 jam):
Trek
akan semakin menanjak selepas pos 2. Trek pendakian masih berupa batu-batu
besar yang tersusun secara alami. Di trek ini biasanya para pendaki mulai
kelelahan dan sering beristirahat di perjalanan. Memang trek pendakian dari pos
2 ini sangat menguras tenaga. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai pos 3
sekitar 60 - 90 menit.
Pos 3 Watu Gede Jalan bebatuan (Watu Gede) |
Di
pos 3 terdapat juga shelter yang biasanya juga digunakan untuk mendirikan
tenda. Bagi kamu yang sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan lagi bisa
bermalam di pos 3 ini. Dan selanjutnya bisa summit ke puncak Lawu pada
jam 02.30 untuk mengejar sunrise. Perjalanan dari pos 3 ke Puncak Lawu
sekitar 2 jam 30 menit.
POS
3 - POS 4 Watu Kapur (1,5-2jam):
Selepas
pos 3 trek masih sangat menanjak. Disini ketinggian sudah mencapai lebih dari
2800 mdpl. Pos 4 akan semkain dekat ditandai dengan adanya pegangan besi yang
berada di samping kanan kiri jalur pendakian.
POS 4 Watu Kapur
Di pos 4 ini tidak terdapat shelter, hanya tanah datar berukuran sempit yang cukup untuk 1-2 buah tenda. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai pos 4 sekitar 60 - 90 menit. Sebaiknya jangan bermalam disini karena pos 5 sudah dekat dari sini.
Pos 4 Watu Kapur |
POS 4 - POS 5 Jalotundo (30 menit):
Dari
pos 4 ke pos 5 jalur pendakian agak landai, dengan trek tanah yang nyaman di
kaki. Waktu tempuhnya cuma 30 menit. Di pos 5 ini terdapat beberapa warung yang
menjual makanan seperti nasi pecel, gorengan, kopi, teh, dan minuman hangat
lainnya.
Pada
jalur setelah Pos 4 adalah jalur favorit. Karena trek yang datar dan hanya
bergelombang serta treknya berbatuan rapih. Ditambah lagi kanan-kiri
pemandangan luar biasa. Setelah itu kita akan bertemu dengan sumber air “Sumur
Jalotundo”.
POS 5 – Sendang Drajat (15 menit) :
Bila di pos 5 tempat untuk mendirikan tenda sudah penuh, pendaki bisa melanjutkan perjalanan ke pos Sendang Drajat. Di Sendang Drajat terdapat sumber air bersih yang bisa digunakan untuk mengisi botol-botol air yang sudah kosong.
Sendang Drajat |
Di Sendang Drajat juga terdapat sebuah warung makan lengkap dengan genset-nya. Jadi jangan heran bila di Gunung Lawu ada lampu listrik yang menyala. Warung tersebut juga menyediakan tempat untuk tidur bagi para pendaki yang tidak membawa tenda. Dari pos 5 ke Sendang Drajat hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Sendang Drajat – Warung Mbok Yem (15 menit):
Warung
di Sendang Drajat itu bukannya warung terakhir di Gunung Lawu. Ada lagi warung
yang paling terkenal bagi para pendaki yaitu warungnya Mbok Yem. Warung Mbok
Yem hanya berjarak 15 menit dari Sendang Drajat. Sama halnya warung lainnya, di
warung mbok Yem ini pendaki bisa bermalam di dalam warung yang memang
menyediakan tempat yang cukup
Kalau
kamu membawa tenda, bisa mendirikannya di depan warung mbok Yem. Salah satu
spot terbaik untuk melihat sunrise di Gunung Lawu ini adalah di depan warung
mbok Yem. Di sekitar warung mbok Yem terdapat Hargo Dalem yaitu sebuah tempat
petilasan Prabu Brawijaya.
Warung
Mbok Yem – Puncak Lawu (15 menit):
Dari
warung mbok Yem ke Puncak Lawu atau Hargo Dumilah hanya membutuhkan waktu
15 menit dengan trek full menanjak. Di puncak Lawu terdapat sebuah tugu
triangulasi sebagai tanda puncak Gunung Lawu tersebut.
Di
puncak Lawu, bila cuaca cerah pendaki bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Sumbing di sebelah
barat dan Gunung Semeru, Arjuno, Welirang
di sebelah timur.
Demikian
artikel tentang jalur pendakian Gunung
Lawu via Cemoro Sewu, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment