“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, February 21, 2018

Mas Tri Widyantoro Menghadap Allah Dengan Khusnul Khatimah Sebagai Syahid


Asssalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuhu,

Para pembaca yang budiman, kali ini penulis ingin menceritakan kisah sosok seorang ayah dari ketiga anaknya yang menghadap Allah dengan khusnul khatimah sebagai syahidan. Penulis sengaja mengumpulkan artikel berita terkait yang disertai video dari beberapa media masa dan media sosial lainnya sebagai bukti.

Beliau bernama Tri Widyantoro, biasa dirumah ku panggil Mas Yan, karena beliau adalah kakak kandungku. Beliau terlahir di Palembang tepatnya Hari Sabtu tanggal 10 Jumadil Awwal 1394 H (1 Juni 1974), dan beliau menghadap Allah Subhanallahu Wata'ala pada hari Kamis malam Jum'at tanggal 29 Jumadal Awwal 1439 H (15 Februari 2018) di usia yang ke 44 tahun hijriah (43 tahun masehi).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
"Siapa yang terbunuh karena melindungi hartanya maka dia syahid" 
HR Bukhari 2480 dan Muslim 378.

Dalam hadits lainpun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
"Setiap muslim yang meninggal di hari jumat atau malam jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur". 
(HR. Ahmad 6739, Tirmidzi 1074 dan dihasankan al-Albani).

Dari syarah hadits diatas, insyaAllah Mas Yan menjadi syahidan yang ditemani oleh ribuan bidadari, dan dilindungi Allah dari fitnah kubur. Aamien.

Biasanya Mas Yan rutin setiap bulan sekali menelponku buat sekedar menanyakan kabar keluarga  kami masing-masing. Percakapan terakhir yang kami lakukan yaitu pada tanggal 2 Feb 2018. Akupun tidak menyadari kalau hari itu adalah hari terakhir aku mendengar suara Mas Yan. Begitupun dengan saudara yang lainnya, di hari terakhir sebelum beliau menghilang, Mas Yan sempat melakukan video call guna menanyakan kabar satu dengan lainnya.

Setiap kali beliau menelphonku, Mas Yan sering bercerita tentang dia yang sudah menjalankan perintah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam meskipun setahap-demi setahap, dimulai dengan rutin melakukan sholat wajib di masjid, memuliakan janggut, membiasakan membaca Al Qur'an dan sunah-sunah lainnya. Kitapun saling berbagi ilmu dalam keagamaan.

Kata-kata beliau yang membuat aku salut yaitu, disaat beberapa bulan sebelum kejadian beliau hilang, Mas Yan bercerita bahwa sejak dia memperdalam sunah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, beliau sadar bahwa posisi dia di perusahaan terakhir tempat dia bekerja di PT. Dipa, terlalu banyak sesuatu yang dilarang Allah, salah satunya yaitu banyaknya praktek suap menyuap kepada dokter di beberapa rumah sakit, karena beliau berprofesi sebagai medical representative.

Beliaupun bercerita semua kepadaku, dan beliau berjanji untuk meninggalkan semua hal yang terlarang tersebut. Akhirnya beliau berhijrah dengan mengundurkan diri (resign) dari perusahaan tersebut, dan beralih profesi sebagai driver online. Beliau menyadari bahwa profesi sekarang terlalu riskan akan keselamatan, akan tetapi beliau berkata, pekerjaan sekarang lebih berkah dibandingkan pekerjaan sebelumnya. MasyaAllah... itulah perkataan beliau yang aku selalu ingat.

Allah pun menjamin “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (QS An-Nisa’: 100). InsyaAllah Mas Yan termasuk orang-orang yang berhijrah dijalan Allah. Aamien.

Begitu mendapatkan kabar kepergian beliau, rasanya tak terbendung air mata ini membayangkan Beliau mendahuluiku untuk menghadap Allah disaat beliau sudah berhijrah sesuai ajaran Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Seperti sabda Rasulullah yang mengatakan: "Sesungguhnya dunia ini terlaknat إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ  kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, dan yang melakukan ketaatan kepada-Nya".

Tidak ada yang diharapkan didunia ini selain bisa menghadap Allah dengan khusnul khatimah dan mati sebagai syahid. Karena itu Allah akan memasukan kedalam surgaNya yang disambut dengan ribuan bidadari terbaik di surga. Aamien.

Mas Yan terakhir kali berpamitan kepada istri tercintanya Mbak Rohana di hari Kamis siang pukul 11:00 tanggal 15 Februari 2018 lalu untuk mencari nafkah untuk keluarga sebagai driver online (Go Car). Mas Yan yang mengendarai kendaraan Daihatsu Xenia dengan plat No BG 1352 RP mendapat order dari penumpang  dengan nama "Ali Suhendra" (nama palsu), dari Jalan Kapten Anwar Arsyad, Demang Lebar Daun Palembang menuju Kenten Laut, Banyuasin, Sumatera selatan. Total pembayarannya Rp 144.000,-

Pada malam itu pukul 19:00 hari kamis malam jumat tanggal 15 Feb 2018, aku mendapat kabar dari kakak kandung tertuaku Mas Adi yang mengabarkan bahwa Mas Yan dari siang pamitan berangkat mencari nafkah sebagai driver online, hingga sore belum pulang juga. Mas Adi mendapatkan berita dari Mbak Ana istri Mas Yan.

Akupun spontan langsung memberitahukan berita tersebut kepada semua keluarga melalui group media sosial whatsapp. Berharap dari keluarga ada yang melihat keberadaan kakakku tersebut. Alhasil tidak ada satu keluargapun yang mengetahui keberadaan Mas Yan.

Pada keesokan harinya tanggal 16 Feb 2018, Mbak Ana melapor ke Polda Sumsel setempat dan driver online tempat Mas Yan bekerja. Driver online yang di ketuai oleh Pak Arvin beserta pihak kepolisian dan keluarga mencari keberadaan Mas Yan. Dari hasil tracking GPS pada hari Kamis sore sekitar pukul 18.00 WIB, keberadaan mobil Mas Yan terlacak di kawasan Sungsang, Banyuasin.

Pagi hari itu aku langsung memutuskan izin tidak bekerja untuk beberapa hari dan berangkat ke Palembang untuk membantu pencarian Mas Yan. Kamipun bergerak ke arah Sungsang tepatnya di lokasi GPS terakhir daerah gasing. Pencarian pun melebar ke sepanjang jalan dari gasing, teluk payou, tanjung lago, Pelabuhan Tanjung api-api hingga ke Pelabuhan Sungsang. Alhasil belum membuahkan hasil.

Pencarian terus dilakukan sejak tanggal 16 Feb hingga akhir Februari 2018. Karena sudah menemui titik buntu dan kelelahan akhirnya pencarianpun dihentikan, dan kami hanya bisa berdoa dan beristikharah semoga Allah memberikan petunjuknya dan memberikan kemudahan agar pihak kepolisian bisa segera menemukan titik terang.

Dikarnakan kebuntuan yang saat itu menyelimuti kami, maka banyak dari rekan-rekan pencari maupun keluarga yang menggunakan paranormal atau dukun untuk mencari lokasi keberadaan Mas Yan ataupun kondisi Mas Yan saat itu. Sementara sejak dari awal datang mencari Mas Yan, tidak satupun dari perkataan paranormal atau dukun tersebut yang ku percaya. Dan terbukti tidak ada satupun yang benar dari perkataan paranormal/dukun tersebut. Aku hanya berperinsip Allah yang menyembunyikan Mas Yan dari pandangan orang-orang yang mencarinya, dan aku yakin bahwa Allah jualah yang akan membuka tabir persembunyian Mas Yan tersebut. Sesungguhnya Allah ingin melihat sampai mana kesabaran hambanya dalam menghadapi cobaan.

Pada tanggal 3 Maret tersebar berita dimana Handphone Mas Yan terlacak sudah di jual di IP Mall Palembang. Dan dari situ mulai ada secercah harapan kembali lagi. Akan tetapi sangat disayangkan pihak pembeli HP tidak mengenali penjualnya siapa dan fasilitas CCTV di Mall tersebutpun tidak memadahi untuk menyimpan memori lebih dari 2 hari.

Pada tanggal 11 dan 22 Maret 2018, Asosiasi Driver Online (ADO) tercatat telah dua kali melakukan demo di depan Mapolda Sumsel guna menanyakan keseriusan pihak polisi dalam kelanjutan pencarian terhadap Mas Yan tersebut. Karena lambannya pencarian dari pihak kepolisian yang mana sudah mengetahui letak keberadaan Handphone Mas Yan maupun Handphone pelaku.

Alhamdulillah akhirnya tanggal 29 Maret 2018, bertepatan saat aku bersama istri yang memang dari jauh hari akan ke Palembang dalam upaya pencarian kembali Mas Yan, disaat itulah Allah membukakan tabir persembunyian Mas Yan melalui pengakuan pelakunya sendiri. Dimana Allah membuat pelaku pembunuh Mas Yan tersebut ingin melakukan aksi serupa yang kedua kalinya terhadap korban driver online lainnya. Mungkin pelaku tersebut berpikir setelah sebulan lewat kondisi sudah merasa aman, dan dia ingin melakukan perampokan serupa seperti kejadian kakakku.

Driver online yang merasa dipesan oleh orang yang mencurigakan tersebut, mendapat order menuju lokasi di daerah yang sama dengan kejadian kakakku yang lalu yaitu arah Sungsang. Merasa sesuatu yang aneh driver online yang tidak mau disebut namanya tersebut akhirnya memberitahukan ke group driver online, dan seketika itupun rekan sesama driver online yang lain menghubungi pihak kepolisian. Kemudian dari situlah lokasi pemesan misterius tersebut terdeteksi oleh polisi, dan dalam hitungan menit pihak kepolisian dalam hal ini tim Jatanras beserta perwakilan driver online menyergap kedua pelaku tersebut.

Hingga akhirnya alhamdulillah tim Jatanras bisa menangkap kedua pelaku tersebut yang bernama Bayu dan Poniman. Bayu ditangkap dalam keadaan hidup dengan luka tembak di kedua kaki, sementara Poniman ditangkap dalam keadaan tewas karena melakukan perlawanan. Dari pengakuan pelaku yang bernama Bayu inilah hingga ditemukan lokasi tempat jenazah kakakku dibuang.

Pada hari yang ke 43 dari hilangnya kakakku sejak hari Kamis tanggal 15 Februari 2018 lalu, hingga akhirnya jenazah Mas Yan yang tinggal tulang belulang tersebut berhasil di evakuasi di hari Jum'atnya tanggal 30 Maret 2018. Jenazah ditemukan di semak-semak rawa Parit 6 Sungai Dungun Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Lokasi tersebut ditemukan setelah pengkuan dari Bayu sebagai juru kunci pelaku kejahatan.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah tiba di Rumah Sakit Bayangkara dan disambut takbir oleh semua driver online rekan seprofesi dengan Mas Yan. Aku dan keluarga pun bergegas menuju ruang jenazah Rumah Sakit Bayangkara tempat dimana Mas Yan yang hanya tinggal tulang-belulang itu diletakkan, dan begitu kami diperlihatkan beberapa bungkus tulang belulang hasil pencarian dari lokasi kejadian, kami sekeluarga pun masih belum yakin kalau itu adalah Mas Yan.

Hal yang membuat kami masih belum begitu percaya yaitu karena kondisi tulang belulang tersebut sudah terpisah-pisah menjadi 16 bagian, dan dalam kondisi tidak lengkap sehingga kami kesulitan untuk mengidentifikasikan kebenaran bahwa tulang belulang tersebut adalah Mas Yan.

Keesokan harinya Sabtu tanggal 31 Mar 2018, Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain mengadakan jumpa pers dan rilis pelaku di RS Bayangkara, dan saat itulah rasa penasaran kami terjawab dimana Pak Zulkarnain memberikan instruksi untuk menunjukkan  baju yang didapatkan dari TKP dan pada salah satu sisi baju tersebut terteralah tulisan "DIPA" hingga dari disitulah pecah isak tangis keluarga setelah meyakini kalau jenazah tersebut adalah Mas Yan.

Walaupun kami sudah merasa yakin seutuhnya bahwa jenazah yang tinggal tulang belulang tersebut adalah Mas Yan, akan tetapi pihak kepolisian tetap melakukan pemeriksaan DNA guna meyakinkan 100% kepada pers bahwa jenazah tersebut adalah cocok dengan keluarga korban yang dalam hal ini adalah anak kandung korban yang bernama Tsabit.

Pak Zulkarnain pun memperlihatkan kepada kami sekeluarga salah satu pelaku yang sudah mati terbujur kaku bernama Poniman. Akupun berterima kasih kepada Allah yang telah membuat kami sekeluarga yakin bahwa jenazah Mas Yan sudah ditemukan. Alhamdulillah.

Sehari setelah penangkapan ke dua pelaku tersebut keesokannya Sabtu tanggal 31 Mar 2018, pelaku ketiga (Tyas) menyerahkan diri ke polda yang di temani orang tuanya. Sehingga masih menyisahkan seorang pelaku lagi yang bernama Hengki dengan status buron.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah di siang hari pukul 13:00 hari Rabu tanggal 11 April 2018, akhirnya pihak Jatanras Polda Sumsel berhasil menembak mati Hengki di daerah Brebes, setelah sempat menantang polisi dan bersembunyi di beberapa daerah di Jawa tengah seperti  Kendal, lalu pergi ke Pemalang, dan Wonosobo. Petugas akhirnya mengendus keberadaan pelaku sudah berada di Brebes. Jenazah Hengki dari Brebes dibawa ke Jakarta dengan mengendarai mobil untuk dilanjutkan penerbangan ke Palembang melalui bandara Soekarno Hatta.

Setiba di Palembang, jenazah Hengki langsung dibawa ke RS Bayangkara Polda Sumsel. Disana keluargaku sudah pada menunggu ingin menyaksikan kebenaran terbunuhnya pelaku yang bernama Hengki tersebut. Alhamdulillah Allah mengabulkan doaku dengan meng-qishash pelaku kedua yang bernama Hengki dimana sebelumnya sudah Allah qishash pelaku yang bernama Poniman.

Saat penangkapan Hengki, ditemukan beberapa surat cintanya untuk kekasihnya dan juga ditemukan 2 bilah keris yaitu semar mesem sebagai pelet dan semar kuncung sebagai pengasihan. Keris tersebut juga diyakini oleh pihak kepolisian sebagai alat untuk menghilangkan jejak dan kebal tembak.

Doaku setiap malam masih memohon agar Allah meng-qishash 2 pelaku lagi yang masih hidup yaitu Bayu dan Tyas, Allah maha mengetahui apa yang harus Dia lakukan untuk meng-qishash pelaku tersebut dengan apapun caranya, sesungguhnya Allah yang maha kuasa dan berkehendak atas segala sesuatunya, dan sesungguhnya Allah lah yang memegang ubun-ubun kedua pelaku yang masih hidup tersebut.

Tak jenu aku selalu mengucapkan sukur Alhamdulillah atas kebesaran Allah yang mempermudah Mas Yan menghadapNya dengan cara syahid dan khusnul khatimah. Allah yang telah membuka tabir persembunyian Mas Yan, dan Allah juga yang mempermudah pihak kepolisian menangkap keempat pelaku pembunuh Mas Yan, dan 2 dari keempat tersebut sudah di qishash, tinggal menyisahkan 2 pelaku lagi, yang selalu aku memohon untuk segera di qishash juga dengan apapun caranya.

Pada tanggal 29 April 2017 Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyampaikan hasil test DNA yang dilakukan oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel dimana memastikan hasilnya positif dan cocok bahwa sample DNA dari tulang-belulang tersebut sama dengan sample darah anak korban (Tsabit).

Hari kamis tanggal 3 Mei 2018, hasil sample tersebut diserahkan kepada keluarga yang telah menunggu kurang lebih 1 bulan. Setelah dibersihkan dan dikafani, Jenazah Mas Yan yang saat ini masih berada di RS Bhayangkara, akan dikebumikan besoknya pada hari Sabtu 5 Mei 2018  di Tempat Pemakaman Umum Kamboja setelah salat Dzuhur.

Dan keesokan harinya Sabtu 5 Mei 2018 setelah Sholat Dzuhur, jenazah Mas Yan yang iiringi oleh keluarga, tetangga dekat, rekan alumni, dan ratusan rekan lainnya dari asosiasi driver online diantar menuju pemakaman umum Kamboja Palembang. Dengan isak tangis yang tiada hentinya Mbak Ana serta keluarga mengiringi sang suami tercinta almarhum Mas Yan ke tempat peristirahatan terakhir.

Selang beberapa bulan setelahnya pada hari Rabu 17 Oktober 2017 akhirnya keputusan sidang Pengadilan Negeri (PN) Palembang menyatakan hukuman seumur hidup kepada kedua pelaku yang bernama Bayu dan Tyas karena terbukti melanggar pasal 365 ayat (4) KUHP tentang perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Dimana sebelumnya pihak keluarga merasa pesimis dengan  tuntutan JPU yang saat itu menuntut Tyas 18 tahun dan Bayu 20 tahun. Namun sekarang keluarga sedikit merasa puas karena vonis hakim lebih berat yaitu seumur hidup.

Biarpun kedua pelaku Bayu dan Tyas tersebut dihukum seumur hidup, akan tetapi aku selaku adik kandung korban tetap memohon agar Allah mengqhishas kedua pelaku tersebut bagaimanapun caranya. InsyaAllah aamien.

Semoga catatan ini menjadi pelajaran buat kita semua, agar memperbanyak amal ibadah mulai saat ini, karena kita tidak tau kapan Allah akan memanggil kita. Satu catatan penting, dimana saat semua orang menemui titik buntu dalam pencarian almarhum Mas Yan, disitulah kita di uji Allah sampai dimana kesabaran kita, dimana diantara kita ada yang bertanya pada paranormal, dukun ataupun anak indigo, dimana hasilnya tidak ada satupun perkataan mereka yang benar. Hampir semua perkataan mereka menyatakan bahwa almarhum Mas Yan masih hidup, ada yang bilang disekap di gubuk, ada yang bilang dibawa orang ke arah Jambi, bahkan ada yang bilang keadaannya sudah lemah dengan tangan terikat. Semua perkataan tersebut tidak ada satupun yang benar.

Pendapatku secara pribadi yang banyak ditentang oleh siapapun, sejak dari awal pencarian sudah berpikir secara logika dimana orang yang normal akan mampu bertahan hidup maksimal 3 hari apabila dalam keadaan diikat tanpa makan, selebih itu maka wallahu'alam semua sudah takdir Allah. Dan ternyata perkiraanku tersebut alhamdulillah benar, ternyata Masyan sudah meninggal dihari kejadian dia menghilang menurut pengakuan pelaku Bayu dan Tyas.

Selain itu Allah memberikan petunjuk didalam mimpiku di daerah mana almarhum Mas Yan dihabisi sebelum dibuang, yang mana setelah aku datangi ternyata lokasi tersebut benar nyata adanya. Akan tetapi almarhum Mas Yan hanya menunjukkan arah tempat dia dibuang tapi tidak jelas dimana lokasi arah tersebut hingga mimpiku terbangun. Setelah ditemukan jenazah Mas Yan oleh tim Jatanras, ternyata  setelah kutelusuri dari lokasi kejadian Mas Yan dihabisi dengan lokasi dia dibuang dimana arahnya adalah benar sesuai mimpiku.

Untuk itu apabila ada kejadian lain yang sekiranya kita tidak tahu, sebaiknya mintalah pertolongan kepada Allah yang Maha tahu, bukan sebaliknya minta kepada dukun, paranormal atau anak indigo. Mohon hal tersebut jadi pelajaran buat kita semua, karena dosa sirik tidak akan diampuni Allah sampai kapanpun sebelum kita memohon ampun dan bertaubat, dosa sirik berdampak pada dihapusnya semua amal kebaikan kita selama ini, dan dosa sirik akan membawa kita jauh dari surga dan kekal di neraka. Wallahu'alam.

Berikut dibawah ini berita terkait dari media masa maupun media elektronik seputar tentang kronologi hilangnya kakakku Mas Yan, hingga pencarian berhari-hari, demo masa, tertangkapnya pelaku, teka-teki tulang belulang, pemakaman, hingga keputusan sidang pengadilan pelaku.

Wassalamualaikum,
Penulis,
DK



BERITA MEDIA MASA TERKAIT


Tracking GPS Terakhir di Sungsang
Sumatera Ekpres - Sabtu, 17 Februari 2018 10:06

Palembang - Seorang sopir Gocar, Tri Widyantoro, warga Jl Letnan Murod, Lorong Sakura Nomor 806, RT 17 Talang Ratu dikabarkan hilang sejak Kamis (15/2) malam. Info terakhir, Tri menuju Kenten Laut mengendarai mobil Xenia Silver BG 1352 RP dan online terakhir, Kamis sore pukul 16.00 WIB.

Istri korban, Rohana mengaku jika suaminya itu keluar rumah sejak jam 11 siang. “Biasanya dia pulang Magrib. Kalau tidak ada order (pesanan) penumpang, suami saya tidak lagi keluar rumah,” ujarnya, tadi malam.

Tapi jika ada pesanan, dia ‘narik’ dan pulang paling lambat jam 11 malam. Itu pun hanya tetangga-tetangga. “Nah, Kamis kemarin. Saya tunggu setelah Magrib belum ada kabar. Saya hubungi HP-nya non aktif. Padahal selama ini, jika habis baterai selalu dia cas jadi tak pernah mati,” lanjut Rohana. Namun saat itu dia belum mau berprasangka buruk, dia tunggu lagi sampai Jumat (16/2) pukul 02.30 dini hari.

Rohana makin khawatir, karena tak kunjung ada kabar sehingga dia pun memberi tahu beberapa keluarganya. “Jumat pagi saya pun melapor ke Polresta di Jakabaring,” tuturnya. Bersama keluarganya, tetangga, dan teman driver online saat ini masih intens mencari.

“Sebenarnya ‘nyopir’ ini pekerjaan sampingan. Suami saya itu punya usaha lain,” ujarnya. Sejak memulai jadi sopir Gocar pertengahan 2017 lalu, tak ada masalah apapun. Namun sebenarnya Rohana sudah mewanti-wanti hati-hati. “Dia juga kalau order-nya jauh tidak diambil, keluar kota jangan, dan lihat-lihat penumpang,” imbuhnya.

Dari beberapa informasi yang beredar di facebook milik Tri, ada postingan kalau pemesan yang kemungkinan jadi penumpang Tri bernama Suhendra. Tak sendirian, tapi total yang naik ada tiga orang. Tertulis juga kalau pemesan gocar itu naik dari sebuah rumah makan di kawasan Pakjo, sekitar pukul 11.00 WIB.

Dari hasil tracking GPS, Kamis sore, sekitar pukul 18.00 WIB, keberadaan mobil Tri terlacak di kawasan Sungsang, Banyuasin. Tri merupakan alumni Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Sriwijaya (Unsri) angkatan 1993 Unsri. Pekan lalu, Tri sempat bermain tenis meja di Graha Pena (kantor Sumeks Grup) dan berjanji akan bermain kembali, hari ini (17/2).

Sekretaris Asosiasi Driver Online (ADO) Palembang, Gunata Kusuma mengakui jika memang ada laporan sopir Gocar hilang. “Yang kasih kami info tadi pagi (kemarin, red) tetangganya. Sampai saat ini belum ketemu,” tuturnya.

Dia sendiri kurang paham kronologis-nya seperti apa, tapi pihaknya langsung men-share ke seluruh sopir taksi online dan ojek online agar ikut mencari atau jika ada yang terlihat. “Informasi kehilangan ini belum 2×24 jam, jika sudah 2×24 dia meminta keluarga langsung lapor ke Kepolisian,” imbuhnya.
Pihaknya sendiri masih menunggu info akurat sebelum bertindak. “Karena sempat juga ada kasus, sopir Gocar dikabarkan hilang ternyata main tempat kawan 2 hari. Waktu itu HP-nya sendiri rusak,” terangnya.

Dia pun berharap, supaya kejadian ini bisa diminimalisir, sebaiknya seluruh driver online gabung di komunitas. “Kalau tidak gabung, atau sendiri-sendiri, kami jadi sulit melacak dan ikut mengawasinya,” tuturnya. Tapi jika bergabung, di komunitas itu kan ada sharing informasi. “Kalau seandainya ada ordern jauh, driver saling kasih kabar,” tuturnya.

Pihaknya juga punya aplikasi yang bisa connect GPS-nya dengan seluruh driver online. Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono HB melalui Kasat Reskrim Kompol Yon Edi Winara, mengaku dia belum mengetahui, karena belum menerima laporan. “Saya koordinasi dulu dengan anggota ya,” pungkasnya. (wly/fad/dom/vis)

Sumber:
http://sumeks.co.id/tracking-gps-terakhir-di-sungsang/



Driver Go-Car di Palembang Hilang. Tim Pencari Kejar Orang Mencurigakan di Hutan Kawasan Kenten
Tribunnews - Sripoku.com - Sabtu, 17 Februari 2018 13:56

Palembang - Adanya info broadcast dari sosial media Instagram bahwa driver Go-Car, Tri Widyantoro hilang saat mengambil orderan di daerah Kenten Laut, nembuat rekan satu profesinya cemas karena sudah dua hari tidak ada kabar.

Driver Go-Car Henry, saat dihubungi via telp, Sabtu (17/2/2018) mengatakan, kejadian bermula saat korban mendapat orderan di Jalan Kapten Anwar Arsyad, Demang Lebar Daun Palembang, atas nama orderan Ali Suhendra dan total pembayarannya Rp 144.000, dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin, Sumatera selatan.

Korban Tri Widyantoro saat beroperasi menggunakan mobil Daihatsu Xenia (Silver), dengan nomor plat mobil BG 1352.

Lokasi GPS HP Korban di Dusun Telok Bayo, Bayuasin

Korban mendapatkan orderan itu dua hari yang lalu tepatnya pukul 14:35 wib. Namun sampai hari ini belum pulang. Diketahui dari GPS posisi handphonenya terakhir di dekat desa Muaratelang Marga, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.

Semalam seluruh rekan driver Go-Car bergerak cepat mencarsi korban. Ada sekitar 20 orang lebih yang berpartisipasi mencari korban ke Desa Muara Telang, Banyuasin.

Menurut keterangan istrinya, Rohona, korban terakhir mengenakan baju kaos putih polos dan menggunakan celana jeans abu-abu serta menggunakan sandal jepit warna hitam.

Atas informasi dari istrinya, tim pun menyusuri ke sana.

Pimpinan regu pencarian, Rian mengatakan hasil pencarian ke TKP ternyata masuk ke dalam Dusun Telok Bayo, Banyuasin. Dibantu dengan pihak kepolisian dan tim SAR, kami pun menyusur ke dalam desa.
Tim SAR (BASARNAS), polisi, dan Driver Go-Car saat mencari korban Tri Widyantoro
di Dusun Telok Bayo, Banyuasin

Rian menambahkan desa tersebut tidak memungkinkan bila pelaku melakukan eksekusi kepada korban. Karena desa tersebut sangat padat penduduk dan juga suasananya ketika tim pencarian masuk, warganya langsung sigap.

"Wonk sano be sigap cak itu. Apolagi ado wonk asing masuk gotong barang," terangnya. "Sempat ada kejanggalan ketika kami menyusuri hutan tempat posisi GPS korban berada.

Salah satu tim melihat ada seseorang yang tak dikenal, berada di hutan. Melihat ke arah tim pencarian, dari gerak-geriknya mencurigkan.

Sontak tim pun mengejarnya, namun setelah dilakukan pengejaran tidak berhasil menangkapnya," ujar Rian. Tim SAR juga menemukan serut-serut rumput ilalang atau tak segar lagi, diidentifikasi sudah dilalui orang.

Ketika sampai ke tempat titik koordinat GPS itu berada, tepatnya di bawah pohon kelapa yang rindang, tidak ada satu benda pun milik korban yang ditemukan.

Rian melanjutkan, tempat TKP tersebut memang enak bila menjadi tempat untuk beristirahat. Tapi tidak ada bukti barang korban yang ditemukan baik mobil Daihatsu Xenia milik korban dan juga HP. Seluruh titik lokasi sudah ditelusuri oleh tim pencarian.

Dugaan sementara, korban tidak dibawa ke sana namun HPnya sempat aktif di sana. Hari ini tim mengakhiri pencarian.

Rencananya tim pencarian akan melapor ke keluarga korban atas pencarian hari ini dan juga merekomendaskan untuk dilaporkan ke polisi agar banyak tim yang melakukan pencarian terhadap korban untuk menyusuri ke Dusun Telok Bayo, Banyuasin.

Detail Video:


Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/02/17/driver-go-car-di-palembang-hilang-tim-pencari-kejar-orang-mencurigakan-di-hutan-kawasan-kenten



Hingga Kini, Keberadaan Tri Widyantoro Driver Taksi Online yang Menghilang Masih Terus Dicari
Sripoku.com - Sabtu, 17 Februari 2018 19:40

PALEMBANG - Hingga dilaporkannya orang hilang ke bagian pengaduan Polresta Palembang, keberadaan Tri Widyantoro (44) driver taksi online yang hilang sejak Kamis (15/2/2018), lalu hingga kini masih belum diketahui.

Ketika dikonfirmasi Sripoku.com, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, mengatakan  sejauh ini pihaknya yang bekerjasama dengan sejumlah rekan Tri sesama driver taksi online masih berupaya mencari keberadaan Tri, salah satunya dengan melacak melalui GPS mobil Daihatsu Xenia warna silver nopol BG 1352 RP yang dikendarai oleh Tri.

"Ya masih kita telusuri termasuk melalui pelacakan via GPS di kendaraan yang dia bawa," ungkap Yon, Sabtu (17/2/2018).

Diketahui sebelumnya, pada Jumat (16/2/2018), lalu istri Tri, Rohana (44), warga Jalan Letnan Murod, Lorong Sakura, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta, Palembang.

Saat itu, ia melaporkan telah kehilangan sang suami yang bekerja sebagai seorang driver taksi online. "Suami saya pamit pada Kamis lalu sekitar pukul 11.00 untuk mengantarkan penumpang, tidak ada firasat apapun saat itu.”

“Saya mohon suami saya agar dapat segera ditemukan," ungkap Rohana dengan nada bicara mengiba dihadapan petugas SPKT Polresta Palembang, Jumat (16/2/2018) lalu.

Tri pun diketahui memiliki ciri-ciri fisik seperti kulit sawo matang, rambutnya pendek ikal, tinggi 169 cm, serta berat badan 65 Kg.

Selain itu, ada juga bekas luka jahitan dialis sebelah kanannya. Diharapkan Rohana, dengan adanya laporannya kepihak kepolisian tersebut, dan juga diberitakan oleh wartawan, suaminya dapat segera ditemukan dengan selamat.

Tri pun diketahui memiliki ciri-ciri fisik seperti kulit sawo matang, rambutnya pendek ikal, tinggi 169 cm, serta berat badan 65 Kg. Selain itu, ada juga bekas luka jahitan dialis sebelah kanannya.

Diharapkan Rohana, dengan adanya laporannya kepihak kepolisian tersebut, dan juga diberitakan oleh wartawan, suaminya dapat segera ditemukan dengan selamat.

"Saya khawatir pak, suami saya kenapa-kenapa.” “Saya berharap ditemukan dengan selamat, dan jika ada warga yang mengetahui keberadaan suaminya, diharapkan hubungi 0813-6881-4858 (a/n Rosmala Dewi) atau 0823-7272-9927 (a/n Awalludin)," kata Rohana.

Detail Video:

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/02/17/hingga-kini-keberadaan-tri-widyantoro-driver-taksi-online-yang-menghilang-masih-terus-dicari



Asosiasi Pengemudi Taksi Online Cari Sopir Go Car yang Hilang - Patroli Siang
Indosiar - Patroli Siang - Minggu, 18 Februari, 2018

Komunitas pengemudi taksi online atau daring di Sumatera Selatan, sudah tiga hari mencari teman seprofesi mereka yang hilang sejak mengantarkan seorang penumpang dari Kota Palembang ke Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Sampai saat ini, pencarian tersebut belum menuai hasil.


Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (19/2/2018), Sudah tiga hari Tri Widyantoro, salah seorang pengemudi taksi berbasis online atau daring di Kota Palembang, Sumatera Selatan, tidak jelas kebeadaannya. Ia terakhir mengantar penumpangnya dari palembang ke Kabupaten Banyuasin, sekitar 60 kilometer dari Kota Palembang. 

Atas permintaan keluarga, Asosiasi Pengemudi Taksi Online Sumatera Selatan melakukan pencarian, melacak perjalanan melalui rekaman GPS. Namun, meski tim pencari dibuat berpencar hingga tiga hari pencarian, jejak keberadaan warga Sukarami Palembang belum juga ditemukan.

Yudi yang juga sepupu Tri Widyantoro berharap agar sepupunya bisa ditemukan, “Saya dari pihak keluarga berharap untuk supaya cepat ketemu, kasian anak dan istrinya,” jelasnya.

Upaya polisi mencari, juga belum menemukan hasil. Pihak keluarga bahkan telah pula meminta bantuan orang pintar, tapi  jejak keberadaan Tri Widyantoro tetap belum jelas.

Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=8cVv0ZTOFJ8&t=11s



Solidaritas, Rekan Driver Taxol Hilang Bentuk Tim Pencari Korban
Sripoku.com - Minggu, 18 Februari 2018 14:44

Tim Satgas 86 pencari korban yang di bentuk hari minggu 19 Feb 2018

PALEMBANG - Semenjak hilangnya rekan driver Gocar Tri Widiyantoro yang telah memasuki hari ketiga, maka di bentuklah tim satgas pencarian korban yang dibagi menjadi tiga tim.

Tim pertama terdiri dari 28 orang, tim dua terdiri dari 28 orang dan tim yang terakhir khusus dari pihak keluarga. Tim tersebut bernama Satgas 86 yang di pimpin oleh oleh Ahmad Harfin Arvan.

Mereka pun telah bergerak pada 16 februari 2018 pukul 21.00 – 10.00 pagi.

Pimpinan Satgas, Avin mengatakan hasil pencarian  hari pertama ke TKP ternyata masuk ke dalam dusun Telok Bayo, Banyuasin. Dibantu dengan pihak kepolisian dan tim SAR, kamipun menyusur ke dalam desa.

Rian menambahkan desa tersebut tidak memungkinkan bila pelaku melakukan eksekusi kepada korban. Karena desa tersebut sangat padat penduduk dan juga suasananya ketika tim pencarian masuk, warganya langsung sigap.

“Wonk sano be sigap cak itu, Apolagi ado wonk asing masuk gotong barang,” Terangnya

Sempat ada kejanggalan ketika kami meyusuri hutan tempat posisi GPS korban berada, salah satu tim melihat ada seseorang yang tak dikenal, berada di hutan. Melihat ke arah tim pencarian, dari gerak-geriknya mencurigkan.

Sontak timpun mengejarnya, namun setelah dilakukan pengejaran tidak berhasil menangkapnya.

Tim Sar juga menemukan serut-serut rumput ilalang atau tak segar lagi, diidentifikasi sudah dilalui orang.

Ketika sampai ke tempat titik koordinat GPS itu berada, tepatnya dibawah pohon kelapa yang rindang. Tidak ada satu benda pun milik korban yang ditemukan.

Lanjut Arvin, tempat TKP tersebut memang enak bila menjadi tempat untuk beristirahat, tapi tidak ada bukti barang korban yang ditemukan baik mobil Daihatsu xenia milik korban dan juga HP . Seluruh titik lokasi sudah di telusuri oleh tim pencarian.

Dugaan sementara, korban tidak dibawa kesana namun HPnya sempat aktif disana. Atas pencarian hari ini, Sabtu(17/2) timpun mengakhiri pencarian.

Detail Video:


Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/02/18/solidaritas-rekan-driver-taxol-hilang-bentuk-tim-pencari-korban



Driver Taksi Online Hilang, Rohana Cari Tri Widyantoro Hingga ke Gasing
Koran Suara Nusantara - Minggu, 18 Februari 2018

Palembang, Tri Widyantoro (44), driver taksi online dikabarkan menghilang sejak Kamis (15/2/2018). Bahkan hingga Minggu (18/2/2018), Tri Widyantoro juga belum pulang ke kediamannya di Jalan Letnan Murod Kelurahan Srijaya Kecamatan Sukarami Palembang.

Untuk itulah isterinya, Rohana (43), mencari Tri Widyantoro hingga menyisir kawasan Gasing Banyuasin. Namun usaha ibu anak tiga ini tak membuahkan hasil, sang suami tercinta tak juga ditemukan keberadaanya.

Ketika dihubungi melalui handphone, Rohana mengatakan, jika Jumat kemarin (16/2/2018) dirinya telah membuat laporan kepolisian di Polresta Palembang. Dirinya berharap, suaminya segera ditemukan dengan kondisi sehat.

“Sudah kami cari, tapi belum juga ditemukan keberadaan suami saya. Hari ini (kemarin), saya mencarinya hingga ke daerah Gasing Banyuasin. Sebelumnya saya sudah melapor hilangnya suami saya ini kepada pihak kepolisian. Saya mohon kepada Pak Polisi agar segera mencari dan menemukan suami saya, selain itu saya juga meminta bantuan kepada masyarakat apabila ada yang melihat keberadaan suami saya. Tolong dibantu, anak kami masih kecil-kecil,” ungkapnya.

Diceritakannya, sebelum menghilang awalnya suaminya berpamitan kepadanya untuk pergi bekerja sebagai driver taksi onlione. Sejak saat itulah suaminya tak kunjung pulang, bahkan handphone (HP) Tri Widyantoro tidak aktif lagi.

“Suami saya pamit kerja sebagai driver taksi online Kamis siang (15/2/2018) pukul 11.00 WIB. Saat itu saya tidak ada firasat apapun, tapi sore harinya anak saya yang kecil rewel, sehingga saya mengirimkan pesan whatsapp ke HP suami saya untuk menanyakan keberadaannya. Namun pesan whatsapp itu tak terkirim, hanya satu conteng saja. Tapi saat itu saya berfikir, mungkin HP-nya habis batrei. Akan tetapi, sampai dini hari suami saya tak kujung pulang hingga Jumat siang (16/2/2018) saya membuat laporan ke Polresta Palembang,” jelasnya.

Diungkapkannya, sebelum menjadi driver taksi online, suaminya tersebut bekerja sebagai detail (sales) obat di salah satu perusahaan farmasi di Kota Palembang. “Usai lebaran Idul Fitri 2017 kemarin suami saya bekerja sebagai driver taksi online. Selama menjadi driver taksi online, tidak ada masalah dan dia selalu pulang ke rumah. Jadi, baru inilah suami saya tak pulang-pulang ke rumah, saya harap pihak kepolisian segera menemukannya,” ungkapnya.

Tanto (35), teman Tri Widyantoro sesama driver taksi online mengatakan, ia dan rekan-rekannya juga ikut mencari keberadaan korban. Bahkan ia dan driver taksi online lainnya telah membuat tim untuk melakukan pencarian korban.

“Dalam pencarian ini kami membentuk tim, ada yang mencari ke kawasan Gasing Banyuasin, dan ada juga yang mencari ke kawasan Jalur Banyuasin. Lokasi ini kami lakukan penyisiran, karena sebelum menghilang, Tri Widyantoro sedang mengantarkan penumpang ke kawasan tersebut,” kata Tanto saat ditemui sebelum melakukan pencarian Tri Widyantoro di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara membenarkan jika isteri korban telah membuat laporan kehilanggan Tri Widyantoro ke Polresta Palembang. “Saat ini kita masih mencari keberadaan Tri Widyantoro. Bahkan kami juga sudah berkordinasi dengan Jatanras Polda Sumsel dan Polres jajaran,” ungkap Kasat.

Terpisah, Kasudbit III Jatanras Ditreskirmum Polda Sumsel, AKBP Erlintang Jaya mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait laporan driver taksi online yang dikabarkan hilang tersebut.

“Kami masih melakukan penyelidikan. Sejauh ini belum ada acuan terjadinya tindak pidana, dari itu kami masih melakukan penyelidikan terkait korban yang dilaporkan menghilang. Karena masih dalam penyelidikan maka saat ini kami belum mengetahui apakah yang bersangkutan minggat dari rumah atau menjadi korban tindak pidana. Walapun demikian, anggota masih berada di lapangan melakukan penyelidikan,” tandasnya. (ded)

Sumber:
http://koransn.com/driver-taksi-online-hilang-rohana-cari-tri-widyantoro-hingga-ke-gasing/



Sopir Go-Car Hilang, Sempat Kirim Pesan Begini ke Istri
Jpnn.com - Minggu, 18 Februari 2018, 19:16 WIB

PALEMBANG - Jajaran Polresta Palembang dibantu para driver online masih terus mencari Tri Widyantoro, 43, salah satu rekan mereka yang dinyatakan hilang sejak tiga hari lalu.

Hilang sejak Kamis (15/2) lalu, keberadaan warga Jl Letnan Murod, Lr Sakura No 806, RT 17, Palembang itu masih misterius. Jajaran Polresta Palembang telah melakukan pencarian. Bekerja sama dengan sejumlah driver online rekan kerja Tri, anggota di lapangan berusaha melacak jejak dan keberadaannya.

“Masih kami telusuri, termasuk melacak GPS mobil Xenia silver BG 1352 RP yang dikendarai Tri,” kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara, Sabtu (17/2).

Hilangnya Tri memang telah dilaporkan istrinya, Rohana, 43, ke SPK Terpadu Polresta Palembang, Jumat (16/2) lalu. Dibincangi di rumahnya, wanita itu menceritakan kalau suaminya memang bekerja sebagai seorang driver Go-Car. Profesi itu ditekuni alumni Fakultas MIPA Unsri jurusan Biologi tersebut sejak usai Lebaran tahun lalu. Sebelumnya, Tri seorang medical representative.

“Dia pamit Kamis siang, pukul 11. Katanya mau antar penumpang,” kata Rohana.

Tak ada firasat apapun saat itu. Sekitar pukul 13.30 WIB, Tri sempat kirim foto brosur obat kesehatan kepada dirinya melalui WhatsApp (WA). Rohana membalas WA suaminya itu pukul 16.00 WIB, tapi tidak dibaca. Dia tak terlalu menghiraukan itu karena kebiasaan Tri memang tidak suka membaca WA saat menyetir mobil.

“WA biasanya dibaca setelah sampai rumah malam hari. Kebiasaan dia memang seperti itu,” jelasnya.

Tapi, dengan tak kunjung pulangnya Tri, dia dan keluarganya kini diliputi kecemasan. Mereka sudah melacak ke banyak tempat, termasuk mendatangi “orang pintar” di kawasan TAA.

Petunjuk yang didapat, Tri saat ini disekap dalam sebuah hutan dengan tangan terikat dan mulut dilakban. Hanya saja, tidak diketahui lokasi persis hutan itu. Rohana sama sekali tidak punya firasat suaminya akan mendapat perlakuan tak baik dari penumpangnya. “Kami semua berharap berharap dia bisa pulang sehat dan selamat,” tandasnya.

Ketidakpulangan Tri selalu ditanya ketiga anaknya, Siti (13), Khariyah (11) dan Tsabit (3). Sanak keluarga, juga berdatangan ke rumahnya untuk memberikan semangat. “Semoga suami saya baik-baik saya,” imbuh Rohana.

Informasi yang dihimpun, terakhir dapat orderan diduga atas nama Ali Suhendra. Tertera nomor telepon orang yang mengorder tersebut 08192765xxxx. Total price Rp114.000, dengan jarak (distance) sejauh 32,53 km.

Code booking tertulis RB-1160425183. Order terakhir tersebut tanggal 15 Februari 2018, pukul 14.35.26 WIB. Pengorder minta dijemput di Jl Kapten Anwar Arsyad No 999, Demang Lebar Daun, Ilir Barat I. Adapun tujuan penumpang ke Kenten Laut, Talang Kelapa.

Menurut rekan korban, Rian dari Driver Go-Car Community (DGC) Palembang, teman-teman sesama driver Go-Car kini turut melakukan pencarian. Bahkan, dibentuk beberapa tim. Hasil pengecekan, keberadaan Tri terakhir di jembatan 5 Desa Taluk Payo. “Juga di Tanjung Lago. Kami akan terus bantu mencari sampai ketemu,” ujarnya.

Sekretaris Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Gunata Kesuma, mengungkapkan, hingga kemarin belum ada tanda-tanda keberadaan Tri. Para driver kini sama-sama membantu pencarian. “Rekan-rekan telah mendatangi titik terakhir GPS mobilnya terlacak. Mulai dari wilayah Kenten Laut hingga ke Sungsang. Tapi belum ada hasil,” tambahnya. Gunata upaya pencarian masih terus dilakukan. (dom/vis/kms/ce1)

Sumber:
https://www.jpnn.com/news/driver-online-hilang-sempat-kirim-pesan-begini-ke-istri



Pamit Antar Penumpang, Sopir Taksi "Online" Menghilang
Kompas.com - Minggu 18 Februari 2018, 11:49 WIB

PALEMBANG, Tri Widyantoro (44), pengemudi taksi online hilang sejak Kamis (15/2/2018) lalu. Meski sudah dicari, namun hingga kini, keberadaan Tri belum diketahui.


Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, saat dikonfirmasi Sripoku.com, mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah rekan Tri sesama pengemudi taksi online untuk mencari keberadaan Tri. Salah satunya dengan melacak melalui GPS mobil Daihatsu Xenia warna silver nopol BG 1352 RP yang dikendarai oleh Tri.

"Ya, masih kita telusuri termasuk melalui pelacakan via GPS di kendaraan yang dia bawa," ungkap Yon, Sabtu (17/2/2018).

Diketahui sebelumnya, pada Jumat (16/2/2018), lalu istri Tri, Rohana (44), warga Jalan Letnan Murod, Lorong Sakura, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, melaporkan telah ke kehilangan suaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang. Suaminya yang merupakan pengemudi taksi online saat itu hendak mengantarkan penumpang.

"Suami saya pamit pada Kamis lalu sekitar pukul 11.00 untuk mengantarkan penumpang, tidak ada firasat apapun saat itu,” kata Rohana. “Saya mohon suami saya agar dapat segera ditemukan," pinta Rohana dengan nada bicara mengiba di hadapan petugas SPKT Polresta Palembang, Jumat (16/2/2018) lalu. Tri pun diketahui memiliki ciri-ciri fisik seperti kulit sawo matang, rambutnya pendek ikal, tinggi 169 cm, serta berat badan 65 Kg. Selain itu, ada juga bekas luka jahitan dialis sebelah kanannya.

Rohana berharap dengan adanya laporannya ke pihak kepolisian dan juga diberitakan oleh wartawan, suaminya dapat segera ditemukan dengan selamat. "Saya khawatir, Pak, suami saya kenapa-kenapa. Saya berharap ditemukan dengan selamat," harap Rohana. Rohana mengatakan, jika ada warga yang mengetahui keberadaan suaminya diharapkan menghubungi 0813-6881-4858 (a/n Rosmala Dewi) atau 0823-7272-9927 (a/n Awalludin).

Sumber:



Driver Taksi Online di Palembang Hilang Usai Antar Penumpang
News Detik.com - Senin, 19 Februari 2018, 14:02 WIB

Rohana istri Tri melapor ke Polda Sumsel

Palembang - Seorang driver taksi online, Tri Widyantoro (44), dilaporkan hilang setelah mengantar penumpang di Sumatera Selatan. Keluarga berharap korban segera ditemukan dalam kondisi selamat. Menurut istri korban, Rohana, suaminya pergi untuk mengantar penumpang pada Kamis (15/2/2018) pukul 11.00 WIB. Namun Tri tak kunjung pulang sehingga menyebabkan istri korban panik dan gelisah.

"Hampir pukul 23.30 WIB saya tunggu tak kunjung pulang dan saya hubungi nomor HP juga sudah tidak aktif lagi. Besoknya saya masih coba melakukan pencarian dan tanya sama teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu keberadaan suami saya," kata Rohana saat ditemui di Polda Sumsel, Senin (19/2).

Dikatakan Rohana, suaminya bergabung dengan taksi online sejak Juni 2017 dan kerap menarik penumpang hingga larut malam. Meski demikian, suaminya selalu pulang untuk salat magrib dan makan malam bersama istri serta ketiga anaknya. Hanya, pada hari terakhir suaminya pamit, Rohana tidak lagi mendapat kabar. Nomor ponsel yang biasa dipakai sudah tidak aktif sampai hari ini sehingga dia melaporkan kehilangan suami di Polda Sumsel.

"Saya berharap suami segera ditemukan dalam keadaan selamat," sambungnya.

Dari data yang dihimpun detikcom, Tri mendapat order penumpang di Jalan Kapten Anwar Arsyad, Kota Palembang, dengan tujuan Kenten Laut atau Gasing, Kabupaten Banyuasin. Asosiasi Driver Online (ADO) Palembang pun diketahui telah membuat tim satgas pencarian gabungan yang diberi nama 'Satgas 86'.
Tim Satgas 86 saat melakukan pencarian di kawasan Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin

Satgas ini terdiri dari ADO cabang Sumsel, polisi dan anggota dari Basarnas, serta pihak keluarga yang ikut melakukan pencarian. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab hilangnya korban.

Satgas Temukan Kejanggalan
Tri Widyantoro (44) sudah lima hari tak ada kabar. Lokasi diduga hilangnya korban disebut merupakan daerah rawan dan dikenal sepi.

"Lokasi tersebut memang daerah rawan dan sepi, juga titik pengantaran itu sudah di luar kota Palembang. Kalau dilihat titik pengantaran tujuan tidak di set secara detail, hanya Kenten Laut dan tidak jelas pengantaran itu dimana," kata Ketua Asosiasi Driver Online Palembang, Arvin saat ditemui di Mapolda Sumsel, Senin (19/2/2018).

Dikatakan Arvin, berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan pencarian atas hilangnya korban. Bahkan pencarian dilakukan hingga titik koordinat terakhir GPS ponsel di daerah Kenten Laut, Banyuasin oleh tim satgas gabungan. Saat melakukan pencarian, tim Satgas 86 bentukkan ADO Sumsel menemukan berbagai kejanggalan dan bukti ini telah diserahkan pada pihak kepolisian untuk membantu proses pencarian. Sementara nomor ponsel pemesan yang diketahui bernama Ali Suhendar sudah tidak aktif lagi.

"Berbagai upaya sudah kami lakukan untuk melakukan pencarian, sampai di titik kordinat ponsel terakhir. Hasilnya memang ada beberapa kejanggalan, nah termasuk nomor ponsel pemesan juga sudah kita coba hubungi tidak aktif lagi sampai sekarang," sambung Arvin saat mendampingi istri korban, Rohana untuk melapor ke Polda Sumsel.

Arvin menyebut, hasil pendataan sejak Agustus 2017 hingga Februari diketahui sudah ada tiga laporan hilangnya driver taksi online. Korban pertama adalah Edwar Limba, Edwar ditemukan dalam kondisi tewas usai lehernya dijerat oleh keempat penumpangnya pada Agustus 2017.
(idh/idh)

Detail Video:


Sumber:



Tulisan Getir Keluarga Sopir Taksi Online yang Menghilang Buat Netizen Ikut Bersedih
Tribunnews.com - Senin, 19 Februari 2018 14:38 WIB

Derai air mata Rohana tak tertahankan. Gundah gulana ia menunggu sang suami, Tri Widyantoro (44), pengemudi taksi online Palembang, yang masih hilang tak tentu rimbanya.

Sejak hilang Kamis (15/2/2018) lalu, keluarga dan pihak kepolisian setempat telah mengupayakan berbagai cara melacak keberadaan Tri.

Puluhan tim gabungan telah dikerahkan, wajah Tri pun disebar, bahkan GPS mobil Daihatsu Xenia warna silver nopol BG 1352 RP yang dikendarai Tri turut diidentifikasi.

Namun nahas, hingga hari ini, pencarian Tri belum menemukan titik terang. Pihak keluarga bahkan meminta bantuan paranormal melacak nasib ayah satu anak itu.

"Segala upaya sudah dilakukan, tapi belum saja ada hasil. Usaha lain juga telah kami lakukan, termasuk meminta bantuan paranormal," ujar  Yudi, sepupu korban, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Tak hanya Yudi, Rohila Adenan, kakak ipar Tri pada laman Facebooknya turut menghantarkan doa keselamatan untuk sang adik ipar.

Dengan getir Rohana menulis:


Tri Widyantoro diketahui memiliki ciri-ciri fisik berkulit sawo matang, rambut pendek ikal, dengan tinggi 169 cm, serta berat badan 65 Kg.

Selain itu, ada juga bekas luka jahitan pada alis sebelah kanannya.

Rohana, sang istri berharap, jika ada warga yang mengetahui keberadaan suaminya diharapkan menghubungi 0813-6881-4858 (a/n Rosmala Dewi) atau 0823-7272-9927 (a/n Awalludin).

Sumber:
http://www.tribunnews.com/regional/2018/02/19/tulisan-getir-keluarga-sopir-taksi-online-yang-menghilang-buat-netizen-ikut-bersedih



Sopir Online di Palembang Cari Rekan yang Hilang hingga Masuk Hutan
Liputan6.com - Senin, 19 Feb 2018, 15:06 WIB

Palembang - Puluhan anggota perkumpulan pengemudi online se-Sumatera Selatan menyelidiki keberadaan Tri Widyantoro (44), pengemudi Go-Car yang hilang sejak Jumat, 16 Februari 2018.

Detail Video:


Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (19/2/2018), upaya pencarian dilakukan dalam tiga tim. Masing-masing menelusuri tiga jalur perjalanan terakhir yang ditempuh Tri sesuai data GPRS kendaraan.

Ditemani keluarga korban yang hilang, tim pencari menggunakan mobil garda ganda untuk menembus kawasan hutan sesuai titik akhir pemesanan. 

Tri Widyantoro yang menjadi sopir Go-Car sejak Juni tahun lalu, dilaporkan hilang oleh istrinya, Rohana, ke Polresta Palembang. Kini pihak keluarga berharap polisi bisa membantu pencarian.

Sumber:



Driver Go-Car di Palembang Hilang saat Antar Penumpang
JawaPos.com - Senin, 19 Februari 2018 01:54

Tri Widyantoro, 44, warga Jalan Letnan Murod, Kelurahan Talang Ratu, Ilir Timur I, Palembang hilang saat mengantar penumpang pada Kamis (15/2) lalu. Tri diketahui merupakan driver Go-Car.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hilangnya Tri Widyantoro ini berawal saat menerima order Go-Car dengan tujuan dari Pakjo menuju Kenten Laut.

Kemudian, Tri mengambil pesanan Go-Car dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna silver nomor polisi BG 1352 RP. Namun, hingga malam hari Tri tak kunjung pulang bahkan teleponnya pun tidak aktif.

Istri korban, Rohana, 44, mengatakan suaminya tersebut sudah menjadi driver Go-Car sejak Juni lalu, dan memang biasanya pulang  paling lambat pukul 23.00 WIB. Tapi, pada Kamis lalu, suaminya tidak kunjung pulang hingga saat ini keberadaan suaminya belum diketahui.

"Saya sudah coba hubungi tapi tidak aktif lagi nomor telponnya," katanya saat dihubungi JawaPos.com, Minggu (18/2).

Ia mengaku telah melaporkan keganjilan tersebut kepada Polresta Palembang. Namun sejauh ini belum ada perkembangannya. "Kami harap tidak terjadi apa-apa, kami juga berharap polisi segera menemukannya," tutupnya.

Sementara itu, Humas Basarnas Palembang, Rio Topan menambahkan pihaknya juga telah berupaya melakukan pencarian sejak kemarin, Sabtu (17/2) dengan petunjuk dari rekan korban dan persatuan Go-Car. Namun, tetap saja hasilnya nihil.

"Karena itu, untuk pencarian selanjutnya kami serahkan ke pihak kepolisian," tutupnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mencari keberadaan korban dengan cara melacak melalui GPS yang terpasang di mobilnya.

"Kami masih menyelidikinya dengan melacak GPS mobil korban. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan pihak lainnya untuk ikut membantu pencarian ini," singkatnya.

(lim/JPC)

Sumber:
https://www.jawapos.com/read/2018/02/19/189774/driver-go-car-di-palembang-hilang-saat-antar-penumpang



Hari Keempat Hilangnya Sopir Taksi "Online", Tim Satgas Dikerahkan
Kompas.com - Senin, 19 Februari 2018, 08:04 WIB

Penyusuran ke TKP di dalam hutan yang berada
di Gasing kawasan pelabuhan (pencarian hari keempat)

PALEMBANG, Pencarian terhadap pengemudi taksi online di Kota Palembang, Sumatera Selatan, bernama Tri Widyantoro (44) yang hilang sejak Kamis (15/2/2018) terus dilakukan.

Pada hari ketiga hilangnya Tri, tim satgas pencarian yang terbagi menjadi tiga tim dibentuk. Tim pertama terdiri dari 28 orang, tim kedua 28 orang, dan tim yang terakhir khusus dari pihak keluarga.

Tim itu bernama Satgas 86 yang dipimpin Ahmad Harfin Arvan. Tujuannya supaya semakin banyak orang yang mencari korban. Mereka telah melakukan pencarian dari Jumat (16/2/2018).

Ada 15 personel tim Satgas 86 yang mendampingi keluarga korban mencari ke suatu daerah rawa-rawa dan desa karena ada informasi bahwa korban Tri Widiyantoro dibuang di sana. Namun, hasilnya nihil.

Kemudian, pada hari keempat, diturunkan 30 personel satgas bersama keluarga. Penelusuran dimulai pukul 16.00, yaitu menyusuri daerah Gasing, tepatnya ke pelabuhan, karena titik terakhir di sana.

Penelusuran itu menggunakan mobil off road jenis Jimny dan memasuki hutan yang lebat. Menurut keterangan petugas keamanan di sana, dia melihat ada mobil Daihatsu Xenia silver yang masuk ke daerah itu.

Namun, di lokasi tidak ada satu pun benda milik korban, hanya ada korek yang diduga bukan kepunyaan korban.

Adapun Yudi, sepupu korban, mengatakan, sejak pagi dia sudah mencari Tri sampai ke Sungsang, tetapi masih belum ada hasilnya.

"Segala upaya sudah dilakukan, tetapi belum saja ada hasil. Usaha lain juga telah kami lakukan, termasuk meminta bantuan paranormal," ujar Yudi.

Yudi mengatakan, menurut para normal, korban masih hidup dan keadaannya lemas serta dirawat orang yang sehari-harinya memancing di sungai.

Satgas pun melakukan pencarian ke sebuah hotel di kawasan Gasing.

Sebab, saat salah satu anggota satgas mengecek di Facebook, ada orang yang ingin menjual mobil Daihatsu Xenia silver. Mobil itu sama dengan milik korban sehingga lokasi penjualan pun dekat dengan lokasi pencarian korban.

Sumber:



Cari Tri sampai Ketemu
Sumatera Ekspres - Rabu, 21 Februari 2018 10:09

Irjen Pol. Zulkarnain Adinegara (Kapolda Sumsel)

PALEMBANG, Menghilangnya driver online, Tri Widyantoro (43) sejak Kamis (15/2) lalu, masih gelap. Rekan seprofesinya yang tergabung dalam berbagai komunitas driver online, termasuk pihak kepolisian terus melakukan pencarian. Namun hingga Selasa (20/2), keberadaan Tri dan mobilnya, Xenia silver BG 1352 RP, masih belum terlacak.

Lawyer Komunitas Driver Online, Dodi, pada pencarian kemarin ada 3 tim yang mereka bentuk. Tim 1 bergerak ke Tanjung Lago, Tim 2 menuju Ogan Ilir dan OKI. Tim 3 khusus menyusuri sungai Tanjung Api-Api dan sungai di Tanjung Lago. “Hasilnya masih nihil,” akunya.

Puluhan mobil berbagai jenis dikerahkan. Menerabas lumpur, masuk hutan dan menyusuri tepian sungai-sungai. Selama dalam pencarian, mereka sempat menemukan sebuah pondok kayu dalam hutan yang mencurigakan. Namun, pondok tersebut dalam keadaan kosong.

Beberapa benda juga ditemukan selama perjalanan. Seperti sandal jepit busa, sepatu cokelat berlumpur, dan sebuah karung goni. “Kami tidak akan berhenti melakukan pencarian, sampai kami menemukan teman kami, Tri Widyantoro,” tegas Dodi.

Istri Tri, Rohana mengatakan belum ada titik terang terkait keberadaan suaminya hingga kemarin. “Saya juga akan terus mencari. Mohon bantuan dan doa teman-teman semua,” harap warga Jl Letnan Murod, Lr Sakura, Palembang, itu.

Kasus hilangnya driver online tersebut, jadi atensi Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Dia telah menginstruksikan jajaran Subdit III/Jatanras, Ditreskrimum untuk membantu melakukan pencarian. “Istri korban sudah melapor. Jelas harus ada upaya khusus dari kami agar korban segera ditemukan,” tehgasnya.
Seperti diketahui, Tri terakhir dapat orderan terakhir tersebut tanggal 15 Februari 2018, pukul 14.35.26 WIB, dengan code booking tertulis RB-1160425183. Pengorder dari nomor telepon 08192765xxxx, diduga atas nama Ali Suhendra. Minta dijemput di Jl Kapten Anwar Arsyad No 999, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan IB I, dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin. Total price Rp114.000, dengan jarak (distance) sejauh 32,53 km.

Di bagian lain, Grab Indonesia juga mewaspadai terkait keselamatan pengguna maupun mitra driver taksi online. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menyatakan, untuk security ini pihaknya memiliki pengembangan teknologi. “Dalam pengembangan R & D kami, salah satunya meliputi security atau keamanan,” ujarnya, saat jumpa wartawan di Meeting Room Hotel Aryaduta Palembang, kemarin (20/2).

Ridzki menjelaskan, pemantauan risiko tindak kejahatan ini dimungkinkan dengan keyword yang dipasang dalam aplikasi chat. ”Misal, kata-kata yang menjurus ke hal-hal tersebut, maka ini memiliki indikasi ke arah tindak kejahatan,” katanya.

Namun, itu bukan seperti setiap chat yang terjadi antara konsumen dengan mitra terlihat. Hanya berupa keyword yang menjurus terhadap kejahatan. Kemudian penilaian juga bisa dilakukan dengan melihat performa dari mitra driver, seperti apa. “Apakah memang historinya buruk, biasanya kemungkinan risiko juga. Begitupun dengan konsumennya. Karena saat ini, tak hanya mitra yang bisa diberi rating, tapi juga penumpang/konsumen,” tandasnya. (vis/cj10/air/ce1)

Sumber:
http://sumeks.co.id/cari-tri-sampai-ketemu/



Istri dan Keluarga Tri Terus Mencari
Sumatera Ekspres - Sabtu, 24 Februari 2018 13:04

PALEMBANG, Keberadaan Tri Widyantoro (43) dan mobil Daihatsu Xenia silver BG 1352 RP, benar-benar misterius. Sejak menghilang pada Kamis (15/2) lalu, driver online tersebut belum juga pulang.

Istri korban, Rohana dan sanak keluarga terus berusaha mencari keberadan sang suami. Semua usaha terus dilakukan, termasuk minta bantuan “orang pintar”. Namun ditemukan titik terang. “Saya terus berusaha dan berdoa agar suami saya ditemukan,” ujar Rohana, kemarin (23/2).

Begitu juga rekan-rekan Tri yang tergabung dalam komunitas driver online maupun ojek online, bahu-membahu melakukan mencarian. Mereka membentuk tim yang mereka sebut Satgas 86. Beberapa komunitas yang ikut melakukan pencarian dianataranya GTM, NBTP, Idola 12, Dozer Lintas, TOC, DGC, ADO, POD, 46 Family, PPJK, Point Hunter, Cambodia Community, BHPC, UFO, VIP, Pusaka Raja, MAC, Ansel, Kuda Liar, dan Area 51.

Perjuangan Satgas 86 mencari rekan mereka Tri Widyantoro patut diacungi jempol. Semua medan mereka tempuh. Tak hanya dipedesaan, tapi juga di hutan dan sungai turut mereka susuri. Termasuk di kawasan Sungsang dan Tanjung Api-Api (TAA). “Semua sudut kami telusuri. Tapi masih tetap nihil,” ujar kuasa hukum Gocar, Dody Yuspika SH, kemarin.

Meski begitu, pencarian akan terus dilanjutkan. Menurutnya, Satgas 86 tidak akan berhenti sampai rekan mereka Tri Widyantoro ditemukan. “Personel pencarian terus bertambah. Tim bagi dengan tugas masing-masing,” pungkasnya.

Saat ini kasus hilangnya driver online tersebut jadi atensi Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Dia telah menginstruksikan jajaran Subdit III/Jatanras, Ditreskrimum untuk membantu melakukan pencarian. “Istri korban sudah melapor. Jelas harus ada upaya khusus dari kami agar korban segera ditemukan,” tegasnya. (vis)

Sumber:
http://sumeks.co.id/istri-dan-keluarga-tri-terus-mencari/



Handphone Tri “Sopir Go-Car” Terlacak
Sumatera Ekspres - Sabtu, 3 Maret 2018 08:44

PALEMBANG – Setengah bulan berlalu, kasus laporan hilangnya Tri Widyantoro (43) sopir taksi online (taksol) meredup. Namun, tadi malam (2/3) beredar kabar handphone (hp) milik warga Jl Letnan Murod, Lr Sakura, Palembang itu ditemukan.

Informasinya, hp tersebut berada di sebuah counter di Internasional Plaza (IP). Penjaga counter telah diamankan di Polda Sumsel. “Masih berbelit-belit keterangannya (penjaga counter yang diamankan),” ujar sumber koran ini yang minta namanya tak dikorankan.

Bahkan, kata sumber tersebut, istri Tri sudah diperlihatkan dengan hp yang diamankan di Polda. Kondisi ponsel genggam itu, ternyata sudah di-reset (setting ulang). Nah, ketika dinyalakan kembali, sinyal IMEI dari hp korban terlacak oleh jajaran Polda Sumsel.

“Keberadaan hp-nya terlacak di IP,” beber sumber tersebut. Sayangnya, belum ada pejabat Polda yang bersedia mengungkap keberhasilan pelacakan terhadap Tri. Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara SH SIK, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi jika hp korban ditemukan.

“Kalau dari kami belum ada karena kemarin arah penyelidikannya berubah. Kita tidak tahu kalau dari kesatuan yang lain,” ungkap Yon. Sekjen Asosiasi Driver Online (ADO) DPD Sumsel, Malwadi, menerangkan, pihaknya belum dapat memastikan hp tersebut milik Tri atau bukan. “Kami baru sebatas mendapat informasi yang masuk ke grup-grup driver taksi online,” ujarnya.

Di grup tersebut, ada yang mengirim foto-foto Tri yang diduga foto tersebut berasal dari hp Tri. “Informasinya hp itu didapat dari sebuah counter hp di IP. Betul atau tidak, kami belum tahu,” ujarnya. Pihaknya mengaku masih menyelidiki keberadaannya. “Karena kita harus cek counter satu persatu. Sore tadi (kemarin, red) sudah ada anggota kita yang cek ke counter hp IP, tapi belum ketemu,” imbuhnya.

Dibincangi di kediamannya, Rohana, istri Tri, mengaku belum mendapatkan informasi kalau hp sang suami telah ditemukan. “Belum dapat infonya, Dek,” kata dia. Rohana yakin jika suaminya masih hidup. Karena dia dan anak-anaknya tidak memiliki firasat buruk sama sekali.

Anak bungsunya juga tidak gelisah. “Biasanya, anak bungsu akan gelisah jika ayahnya tidak ada,” tutur Rohana. Romawi (64), saudara laki-laki Rohana menambahkan, iparnya memang taat beribadah. Selalu salat di masjid.

Sehingga kemungkinan bergabung dengan satu aliran tertentu bisa saja terjadi. Tapi dia tak berani memastikan hilangnya Tri ada kaitan dengan suatu aliran. Yang pasti, keberadaan korban masih jadi misteri. “Kalau memang dipastikan dia gabung di aliran tertentu, maka tugas keluarga untuk menyadarkannya,” tandas Romawi.

Diwartakan sebelumnya, Tri dilaporkan hilang sejak Kamis (15/2) lalu. Hingga kemarin, keberadaan korban masih misterius. Tak hanya pihak kepolisian, Polresta dan Polda yang melakukan pencarian. Rekan-rekan korban sesama driver online juga membentuk tim dan menyebar melacak keberadaan Tri.

Informasi yang dihimpun, korban terakhir dapat orderan diduga atas nama Ali Suhendra. Tertera nomor telepon orang yang mengorder tersebut 08192765xxxx. Total price Rp114.000, dengan jarak (distance) sejauh 32,53 km.

Code booking tertulis RB-1160425183. Order terakhir tersebut tanggal 15 Februari 2018, pukul 14.35.26 WIB. Pengorder minta dijemput di Jl Kapten Anwar Arsyad No 999, Demang Lebar Daun, Ilir Barat I. Dari tracking GPS mobil Xenia silver BG 1352 RP milik korban terlacak di Kenten Laut, Talang Kelapa.(dom/fad/cj10/ce1)

Sumber:
http://sumeks.co.id/handphone-tri-sopir-go-car-terlacak/



Demo Pertanyakan Nasib Driver Online Yang Hilang
Sumajaku.com - Minggu, Maret 11, 2018


Palembang, Pihak keluarga driver on line yang hilang, Tri Widyantoro. Bersama puluhan Driver On Line dan Komunitas Palembang yang tergabung dalam Satgas 86. Mengelar aksi unjuk rasa damai, mempertanyakan proses pencarian rekan mereka yang dilakukan pihak kepolisian dalam hal ini Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, sampai hari ini tidak ada tindak lanjut terkesan bekerja setengah hati. Bertempat di pintu keluar Mapolda Sumsel. Jumat (09/03/2018) Pukul 10.30 Wib.

Massa aksi ini terlebih dahulu, berkumpul di SPBU KFC Jalan Demang Lebar Daun Palembang, dan baru berangkat mengunakan mobil, langsung terpakir di badan jalan. Dalam aksinya massa juga membentangkan spanduk yang bertuliskan 3 point tuntutan kepada pihak Kepolisian. Yaitu:
  1. Tuntaskan segera kasus saudara kami Tri widyantoro. 
  2. Kami mendukung atau mensuprort kinerja pihak kepolisian agar lebih maksimal dalam mengungkap kasus saudarah kami Tri Widyantoro.
  3. Dan kami ingin ada rasa aman dan nyaman dimana kami juga ikut mengerakan roda ekonomi di Palembang pada khususnya dan di Sumsel pada umunya sebagai Driver On Line agar jauh dari tindak kejahatan.
Kedatangan mereka ke Polda Sumsel, selain mempertanyakan kinerja TimJatanras untuk mengungkap misteri hilangnya rekan mereka Tri Widyantoro yang sudah memasuki hari ke 22. Walau pihak kepolisiansudah mengamankan handpone korban yang di duga telah di jual. Pada pendemo ini juga mengharapkan dapat segera bertemu dengan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain, untuk berkeluh kesah terkait hilangnya rekan mereka. Tapi. sayang saat itu Kapolda Sumsel tidak ada di tempat.

Edi Medan, Salah satu perwakilan Driver On Line sekaligus rekan korban. Menuturkan jika kedatangan mereka ke Polda Sumsel mendapingi pihak keluarga untuk mengiring kasus rekan mereka, dan aksi ini spontanitas tanpa di komando. “kedatangan kita para driver driver ini spontanitas. Tujuan kami mengiringi pihak keluarga, karena sampai sekarang sudah 22 hari tidak ada kejelasan dari pihak kepolisian. Kami inginnya itu cepat di usut tuntas, tiap hari kita selalu berhubungan dengan pihak kepolisian. Kenyataannya beberapa kali katanya ingin bertemu tapi tidak hadir” ungkap Edi.

Dengan kejadian hilangnya rekan mereka sesama Driver On Line. Mengingat kejadian yang menimpah Driver Driver on line di Palembang ini sudah beberapa kali terjadi dan diharapan kasus ini yang terakhir. Untuk itu para Driver mengharapkan adanya rasa aman dan yaman dari tindak kriminal. “driver ini kedepan, jika tidak ada pergerakan dan titik terang, dalam waktu lima hari kami akan datang kembali, driver on line untuk lebih banyak lagi datang untuk menghadap kapolda sumsel. Kami ingin kapolda langsung bicara dengan kami langsung. Tri ini hilang sudah 22 hari sedikit apapun belum tercium baik korban mau pun pelaku, kerja kami sampai sekaran tetap melakukan pencarian”ujarnya.

Sementara itu. Massa aksi langsung di terima perwakilan Polda Sumsel. Kompol Abudani Jabatan Kaur Pulahinfodok Subbid PID Humas Polda Sumsel, dihadapan massa menjelaskan “Divisi humas menyikapi apa yang menjadi tuntutan driver on line, apa pun tuntutanya kami dari pihak kepolisian Polda Sumsel, tentunya bekerja dengan profesional dan sesuai prosedur , dalam perkara ini proses penyelidikan kami akan mengumpulkan bukti bukti dengan bukti itu akan menjadi terang peristiwa ini, kami berharap kepada driver jika menemuka bukti bukti silakan menghubungi pihak jatanras. kami dari divisi humas hanya menjembati ke pihak penyidik” jelasnya. (April)

Sumber:
http://sumajaku.com/2018/03/11/demo-pertanyakan-nasib-driver-online-yang-hilang/



40 Hari Tri Hilang, Ratusan Driver Taksi Online Demo Polda Sumsel
detikNews - Kamis, 22 Mar 2018

Driver Taksol berhadap-hadapan dengan pihak kepolisian di Mapolda Sumsel

Palembang - Ratusan driver taksi online mendatangi Mapolda Sumatera Selatan. Mereka menuntut pengungkapan kasus hilangnya salah satu driver, Tri Widyanto (44) usai mengantar penumpang.

"Mas Tri ini hilang sudah 40 hari lebih, sampai saat ini belum ada kejelasannya. Untuk itulah kami datang menanyakan kasus ini, karena sebelumnya dari Polda Sumsel janji hanya butuh waktu 5 hari. Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan," kata koordinator aksi, Edi Medan saat ditemui di halaman Mapolda Sumsel, Kamis (22/3/2018).

Dikatakan Edi, sebelumnya penyidik telah menemukan telepon seluler milik korban. Namun sampai saat ini kasus tersebut malah jalan ditempat dan belum ada perkembangannya.

Perwakilan dari keluarga Tri yang ikut berdemo di depan Mapolda Sumsel

Sebagai bentuk solidaritas, Edi menyebut hari ini seluruh driver taksi online yang ada di Kota Palembang, stop beroperasi. Hal ini sesuai kesepakatan seluruh driver dan mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

"Kami minta kasus hilangnya Mas Tri ini cepat terungkap. Jangan sampai jadi kecemasan bagi driver lain saat menarik penumpang karena ada rasa ketakutan," sambungnya.

Dikatakan Edi, sebelumnya penyidik telah menemukan telepon seluler milik korban. Namun sampai saat ini kasus tersebut malah jalan ditempat dan belum ada perkembangannya.

Bambang Purwandi Kakak Kandung korban yang ikut berdemo

Sebagai bentuk solidaritas, Edi menyebut hari ini seluruh driver taksi online yang ada di Kota Palembang, stop beroperasi. Hal ini sesuai kesepakatan seluruh driver dan mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

"Kami minta kasus hilangnya Mas Tri ini cepat terungkap. Jangan sampai jadi kecemasan bagi driver lain saat menarik penumpang karena ada rasa ketakutan," sambungnya.

Detail Video:


Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-3930690/40-hari-tri-hilang-ratusan-driver-taksi-online-demo-polda-sumsel



Pertanyakan Keberadaan Rekan Mereka yang Hilang, Ratusan Driver Online Geruduk Polda Sumsel
Sripoku.com - Kamis, 22 Maret 2018 16:01

PALEMBANG - Belum ditemukannya driver online Tri Widiyantoro membuat massa yang mengatasnamakan diri Driver Online Sumatera Selatan melakukan demo di Mapolda Sumsel, Kamis (22/3/2018).

Ratusan massa memenuhi halaman depan Mapolda Sumsel untuk menemui Kapolda. Aksi simpatik ini dilakukan untuk menanyakan perkembangan hilangnya salah satu rekan mereka yang hilang dan hingga kini belum ditemukan.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo menemui
aksi masa Driver online yang menanyakan kasus rekan mereka Tri Widyantoro

Rombongan diterima oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo didampingi Pemnas AKBP Ali Ansori dan Kasubdit III Jatanras AKBP Erlin Tangjaya. Perwakilan Driver Online Edy Medan mengatakan, pihaknya meminta kepastian sudah sampai dimana perkembangan hilangnya rekan mereka Tri Widiyantoro yang sudah selama sebulan terakhir ini menghilang.

"Kami minta ditemui Kapolda atau Wakapolda, kami sudah dua kali ini demo kalau tidak ditemui kami tidak akan bubar," katanya.

Aksi siang itu memang alot, hampir dua jam massa aksi melakukan orasi di depan Mapolda. Setelah ada pembicaraan akhirnya pihak Polda meminta perwakilan para massa aksi untuk bertemu di ruang Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel.

Pihak driver online meminta ada titik terang terhadap hilangnya rekan mereka sesama driver. Pihaknya juga sudah berupaya untuk menemukan Tri dengan mencari dimana terakhir kali menghilang. Namun pihaknya tak berhasil menemukan petunjuk.

Selain itu pihaknya juga sudah menemui PT GI untuk menanyakan dimana titik terakhir kali Tri menghilang. Namun juga belum berhasil mendapatkan jawaban.

Puas melakukan aksi di Mapolda Sumsel, rombongan bertolak ke Kantor Gojek yang berada di Jalan Basuki Rahmat Palembang. Kondisi jalan sempat macet akibat banyaknya massa aksi. Untungnya aksi berjalan hanya sebentar tak lama dari situ massa aksi membubarkan diri.

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/03/22/pertanyakan-keberadaan-rekan-mereka-yang-hilang-ratusan-driver-online-geruduk-polda-sumsel



Misteri Hilangnya Sopir Taksi Online Palembang Selama 40 Hari
Liputan6.com - 23 Mar 2018, 01:03 WIB

Ratusan sopir taksi online melakukan demo di depan Mapolda Sumsel

Palembang - Keberadaan Tri Widiyantoro (43), sopir taksi online Palembang yang sudah menghilang selama 40 hari masih menjadi misteri.

Warga Jalan Talang Ratu, Kecamatan Kemuning Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ini dikabarkan menghilang, setelah membawa kendaraannya pada Kamis, 15 Februari 2018 pagi, untuk mencari penumpang.

Laporan kehilangan pun sudah masuk ke SPKT Polresta Palembang dan SPK Polda Sumsel, tetapi hingga kini belum menemukan titik terang.

Ratusan sopir taksi online di Palembang akhirnya melakukan aksi demo kedua kalinya untuk mempertanyakan bagaimana hasil penyelidikan kepolisian Sumsel terhadap kasus ini. Aksi demo digelar pada hari Kamis, 22 Maret 2018 siang, di depan Mapolda Sumsel. Beberapa sopir taksi online membawa spanduk bertuliskan 'Tuntutan Driver Online Sumsel'.

Spanduk tersebut berisi permintaan kepada Kapolda Sumsel, untuk menjelaskan perkembangan hilangnya Tri Widiyantoro yang sudah lebih dari satu bulan.

Prabu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Driver Online Palembang mengatakan, aksi demo kedua kali ini dilakukan karena demo pertama pada hari Jumat, 9 Maret 2018 tidak mendapat tanggapan dari anggota kepolisian.

"Kami menuntut tindakan Polda Sumsel untuk menyelesaikan kasus kekerasan sopir taksi online yang sering terjadi. Terutama kasus hilangnya Tri Widiyantoro yang sampai sekarang belum ketemu," ujarnya kepada Liputan6.com.

Telusuri Sinyal Ponsel

Prabu, Tim Satgas Driver Online bersama para sopir taksi online
turut membantu pencarian Tri Widiyantoro 

"Kami bukan bicara salah benarnya polisi, tapi serius tidaknya pihak kepolisian menangani kasus ini," katanya.

Polisi juga sudah membantu mencari Tri Widiyantoro selama satu bulan terakhir, baik menggunakan metode teknologi maupun secara manual. Dari hasil penelusuran jejak terakhir, sinyal selular ponsel Tri Widiyantoro berada di Jembatan 3 Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Para sopir taksi online juga mencari hingga ke kawasan Sungsang, Kabupaten Banyuasin Sumsel, tetapi belum mendapatkan informasi apa pun.

"Kita dengar juga polisi sudah menemukan telepon genggam Tri Widiyantoro. Tapi belum tahu, apakah telepon genggam yang sudah dijualnya, atau yang digunakan saat dia menghilang. Itu yang mau kami tanyakan juga," ujarnya.

Meski Tri Widiyantoro tidak tergabung dalam komunitas sopir taksi online, tetapi sopir taksi online lainnya juga ikut turun tangan menemukannya.

Kecemasan Sopir Taksi Online

Ratusan sopir taksi online Palembang menunggu konfirmasi dari pihak Polda Sumsel

Di mata para sahabatnya sesama sopir taksi online, Tri Widiyantoro merupakan sosok yang ramah dan baik.

"Dia baru gabung jadi sopir taksi online sekitar lima bulan lalu. Kami juga sempat menanyakan ke keluarganya, tidak ada masalah apa pun. Mereka juga masih mencari," ungkapnya.

Deden (30), sopir taksi online lainnya merasakan adanya kecemasan menjalani profesi ini karena kasus kekerasan yang dialami sopir taksi online, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat kerap terjadi. Beberapa kasus yang pernah dialami seperti pembegalan sepeda motor ojek online hingga perusakan taksi online oleh oknum tak dikenal.

"Ada kejadian ban mobil sopir online dipecahkan oleh oknum tertentu, karena dia dianggap merebut penumpang oknum tersebut. Ada juga yang sampai dianiaya dan dilukai di beberapa bagian tubuh saat bekerja," dia mengungkapkan.

Jaminan Keselamatan Kerja

Ratusan ojek online juga pernah meminta anggota DPRD Sumsel
untuk memberikan jaminan keselamatan saat mereka bekerja

Ketakutan semakin menjadi ketika banyak kasus kekerasan pengemudi transportasi online sudah terjadi pada jam sibuk. Bahkan, tindak kriminal oleh oknum tertentu terjadi di tempat keramaian saat siang hari.

"Dengan lambatnya pengungkapan kasus ini, ada ketakutan sendiri dari kami. Karena semua lokasi bisa saja jadi tempat berbahaya, jika tidak ada jaminan keselamatan," katanya.

Para pengemudi transportasi online juga akan meminta aplikator untuk memperhatikan keselamatan mereka.

Dari informasi yang diperoleh, Tri Widiyantoro mendapatkan orderan dari penumpang di Jalan Way Hitam Palembang menuju ke arah Kenten Laut, perbatasan antara Palembang-Banyuasin Sumsel.

Tri Widiyantoro membawa kendaraan bermerk Daihatsu Xenia berwarna abu. Kendaraan tersebut baru dibeli korban dengan sistem kredit selama lima bulan terakhir. Bapak tiga anak ini juga menggeluti bisnis penjualan deterjen pakaian di rumahnya.

Sumber:
http://www.liputan6.com/regional/read/3397660/misteri-hilangnya-sopir-taksi-online-palembang-selama-40-hari



Fokus - Patroli Indosiar
Published on Mar 30, 2018




Liputan6.com - SCTV
Published on Mar 30, 2018



Official iNews - RCTI
Published on Mar 30, 2018



CNN Indonesia
Published on Mar 30, 2018



Tribun Sumsel
Published on Mar 30, 2018




Try Widiyantoro Sopir Go Car yang Lama Hilang Ditemukan Tewas
Tribunsumsel.com - Jumat, 30 Maret 2018 16:49

PALEMBANG- Driver taksi online bernama Tri Widiyantoro yang hilang sejak bulan Februari lalu ditemukan dalam keadaan meninggal.

Tragisnya Try Widiyantoro yang diduga menjadi korban kejahatan ini ditemukan hanya tinggal tulan belulang di Kawasan Tanjung Api-api.

Sang istri Rohana (43) dikabarkan sudah berada di RS Bhayangkara Palembang. Diberitakan sebelumnya Try Widiyantoro  driver taksi online hilang.

Dirinya tak lagi pulang ke rumah di Jalan Letnan Murod Lorong Sakura Talang Ratu Kecamatan Sukarami Palembang.

Tri yang mengendara mobil Xenia warna silver BG 1352 RP, diketahui mengambil penumpang di arah Pakjo dan mengantarkan penumpang tersebut ke arah Kenten Laut. Namun, setelah itu tidak ada kabar sama sekali.

Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2018/03/30/breaking-news-try-widiyantoro-sopir-go-car-yang-lama-hilang-ditemukan-tewas



Kapolri Jenderal Tito Karnavian Akan Rilis Tersangka Pembunuh Tri Sopir Gocar
Tribunsumsel.com - Jumat, 30 Maret 2018 17:12

Kapolri Jendral Tito akan rilis tersangka pembunuh Tri Widyantoro

PALEMBANG - Jenazah sopir Taksi Online Tri Widiyantoro dikabarkan sudah ditemukan di wilayah Sungsang dan saat ini informasi yang diperoleh bila polisi masih melakukan evakuasi, Jumat (30/3/2018).

Ungkap kasus yang dilakukan Polda Sumsel ini, berdasarkan informasi yang diperoleh bila akan langsung di rilis Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Nantinya, informasi yang beredar usai Kapolri sudah pulang dari Lempuing maka akan langsung merilis ungkap kasus terhadap dugaan pembunuhan disertai perampokan terhadap Tri.

Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2018/03/30/kapolri-jenderal-tito-akan-rilis-tersangka-pembunuh-tri-sopir-gocar



Tunggu Kedatangan Jenazah Tri, Driver Online Padati RS Bhayangkara Palembang
Sripoku.com - Jumat, 30 Maret 2018 18:04

Ratusan Driver online menunggu di RS Bayangkara

PALEMBANG - Mengetahui telah ditemukannya jasad Tri Widiyantor, driver taksi online yang menjadi korban kejahatan, ratusan driver online dan ojek online mendatangi RS Bhayangkara Palembang, Jumat (30/3/2018).

Kini driver dan ojek online masih menunggu kedatangan jasad Tri. Sementara jasad korban Tri ditemukan petugas di Sungsang Banyuasin.

Sumber:



Jenazah Tri Sudah Diberangkatkan dari Lokasi, Diperkirakan Sampai di RS Bhayangkara Pukul 19.00 WIB
Sripoku.com - Jumat, 30 Maret 2018 18:39


Jenazah Triwidyantoro di evakuasi dan di bawa ke RS Bayangkara

PALEMBANG - Setelah kurang lebih dari sebulan menghilang, sopir Gocar Tri Widyantoro ditemukan hanya tinggal tulang belulang oleh pihak Jatanras Polda Sumsel di rawa-rawa daerah Parit VI Sungsang, Sumatera Selatan, Jumat (30/3/2018).

Informasi yang dihimpun Sripoku.com dilapangan, jenazah korban telah diberangkatkan dari Banyuasin, Sungsang dan diperkirakan sampai pukul 19.00 WIB atau jam 7 malam tiba di RS Bhayangkara Palembang.

Istri korban bernama Rohana tertunduk lemas sambil memangku anaknya di ruang tunggu Rumah Sakit Bhayangkara. Dirinya sudah sejak pukul 16.00 WIB menanti kedatangan jenazah suaminya. "Iya tadi sudah dengar, makanya saya datang ke sini untuk melihat langsung kesini," ujarnya pelan.

Marwadi Sekjen Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel mengungkapkan penemuan korban pertama kali pada Kamis malam (29/3/2018). Namun, evakuasi baru bisa dilakukan pagi hari, Jumat (30/3/2018).

"Semalam ditemukan korban, namun baru hari ini Kepolisian dapat melakukan evakuasi tulang belulang korban," ujarnya.

Sumber:



Jenazah Tri Widiyantoro, Driver Taksi Online yang Tewas Dibunuh Dibuang di Parit 6 Sungsang
Tribunsumsel.com - Jumat, 30 Maret 2018 19:29

Proses Evakuasi Jenazah Tri Widyantoro

BANYUASIN - Warga Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II kaget ditemukannya mayat di kawasan persawahan warga di Parit 6 Desa Sungsang, Jumat (30/3) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut cerita, Kepala Desa Muara Sungsang, H Marzuki, dirinya saja sebelumnya tidak tahu jika ada mayat di persawahan warga. Dia dapat informasi dari polisi untuk mencari keberadaan mayat yang dibuang di parit 6.

"Tadi siang dapat kabar ada pencarian mayat daerah parit 6, saya kesana, ternyata menurut keterangan polisi, mayat itu yang hilang bulan lalu dan dibuang," terangnya saat dikonfirmasi Tribun Sumsel.

Lokasi penemuan mayat Tri Wydiantoro (45) driver taksi online yang hilang 15 Februari lalu ini menurutnya merupakan kawasan persawahan warga. Hanya saja, sudah beberapa bulan tidak ditebas mulai ditumbuhi semak belukar.

Kawasan ini jaraknya sekitar 500 meter dari perkampungan warga. Sedangkan lokasi temukan mayat korban tepat diseberang parit yang lebarnya sekitar 5 meter.

"Saya ikut langsung mencari mayat korban. Ditemukan sudah tinggal tulang belulang yang sudah terpisah-pisah," ceritanya.

Pakai korban yang dikenakan saat terakhir hilang juga ikut ditemukan menempel di tulang. Termasuk pakaian dalam korban masih bisa dikenali.

"Lengkap termasuk celana dalamnya ada. Cuma tulangnya saja sudah terpisah. Mungkin dimakan hewan jadi tercerai berai," jelasnya.

Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2018/03/30/jenazah-tri-widiyantoro-driver-taksi-online-yang-tewas-dibunug-dibuang-di-parit-6-sungsang



Mayat Tri Widyantoro Dibuang 20 Kilometer Dari TKP
Sripoku.com - Jumat, 30 Maret 2018 21:03

PALEMBANG -- Tri Widyantoro, sopir Gocar yang dinyatakan hilang pada Kamis (15/2/2018) lalu berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian sekitar 20 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP) yang dieksekusi para pelaku perampokan.

Bermula saat korban mendapatkan order di lokasi kawasan Pakjo Kecamatan IB I Palembang pada malam hari oleh empat orang pelaku.

Para pelaku ini mengorder ke arah Kenten Laut dan diantar korban melewati Jalan HM Noerdin Pandji. Kemudian salah seorang pelaku mengeksekusi korban dengan cara menjerat leher dari belakang kursi pengemudi hingga tewas.

Para pelaku pun kemudian membawa jasad korban sekitar 20 kilometer dari lokasi eksekusi untuk membuang mayat korban. Para tersangka pun kemudian melarikan diri.

Sehari setelah kejadian, keluarga korban baru melaporkan hilangnya korban ke Polresta Palembang. Selama lebih dari dua pekan tidak ada satu petunjuk pun yang mengarahkan untuk mengungkap hilangnya alumni Jurusan Biologi Fakultas MIPA Unsri angkatan 1993 ini.

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/03/30/mayat-tri-widyantoro-dibuang-20-kilometer-dari-tkp



Sopir Gocar Hilang Selama 2 Bulan, Ternyata Dibunuh dan Mayat Tinggal Belulang
Jawapos.com - Kamis, 30 Maret 2018 21:05

Polisi sedang mengevakuasi korban di Parit Enam Desa Muara Sungsang,
Tanjung Api-Api, Sumsel

JawaPos.com - Seorang sopir Gocar bernama Tri Widyantoro, 44, yang hilang hampir dua bulan, akhirnya ditemukan, Jumat (30/3). Korban ditemukan tak bernyawa di Parit Enam Desa Muara Sungsang, Tanjung Api-Api, Sumsel.

Informasi yang dihimpun JawaPos.com, penemuan mayat korban berawal dari penangkapan dua tersangka. Kemudian dilakukan pengembangan dan ditemukanlah jasad korban Tri Widyantoro yang sudah dalam bentuk kerangka di semak-semak.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Widodo membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia mengaku kerangka ini masih akan diperiksa dahulu untuk menentukan kepastian korban.

Meski begitu, barang bukti yang berhasil diamankan yakni mobil korban yakni jenis Xenia BG 1352 RP dan dua handphone milik korban.

"Rencananya besok akan dirilis lebih lengkapnya," katanya saat ditemui di RS Bhayangkara, Jumat malam (30/3). Dia mengaku ada dua tersangka yang sudah ditangkap. Satu terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan. Sedangkan satu lagi harus dilumpuhkan.

"Kami masih mengembangkannya karen berdasarkan informasi ada empat tersangka dalam kasus ini," tutupnya. Untuk diketahui, hilangnya korban Tri ini berawal berawal saat menerima order Go-Car dengan tujuan dari Pakjo menuju Kenten Laut, Kamis (15/2).

Kemudian, Tri mengambil pesanan Go-Car dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna silver nomor polisi BG 1352RP. Namun, hingga malam hari Tri tak kunjung pulang bahkan teleponnya pun tidak aktif.
(lim/JPC)

Sumber:
https://www.jawapos.com/read/2018/03/30/200272/hilang-2-bulan-ternyata-sopir-gocar-dibunuh-mayat-tinggal-belulang



2 Perampok Sopir Taksi Online di Palembang Ditangkap, 1 Ditembak Mati
Sindonews.com - Jum'at, 30 Maret 2018 - 21:30 WIB

Kerangka Milik Tri Widyantoro saat dibawa ke Kamar Jenazah
Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang.

PALEMBANG - Personel Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap dua orang pelaku perampokan disertai pembunuhan Tri Widyantoro (40) pengemudi taksi online. Kedua pelaku tersebut bernama Bayu Irmansyah dan Poniman, Salah seorang pelaku tewas setelah ditembak petugas.

"Iya ada dua orang yang ditangkap. Satu bernama Poniman kita tembak mati karena melawan," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Widodo, di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang, Jumat (30/3/2018) malam.

Slamet mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua orang komplotan pelaku yang masih buron bernama Tyas dan Hengky. "Dari hasil penyelidikan kita, untuk sementara pelaku ada empat orang. Dua masih kita kejar. Kasus ini akan terus kita kembangkan. Yang pasti dari penangkapan itu, kita juga mengamankan mobil dan dua unit ponsel milik korban," terangnya.

Terungkapnya kasus itu, papar Slamet, berawal dari tertangkapnya pelaku. Setelah dilakukan interogasi, pelaku mengaku jika jasad korban Tri dibuang di semak-semak di Parit 6 Sungai Dungun, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin.

"Dasar ungkap kasus ini dari keterangan pelaku. Saat ditemukan kondisi jasad tinggal kerangka. Untuk memastikan kerangka itu, kita masih melakukan pencocokan DNA korban dan keluarganya," pungkasnya.

Kerangka milik Tri Widyantoro (40), saat ini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang, Sumatera Selatan.
(rhs)



Polisi Tembak Mati Pembunuh Sopir Go-Car
Republika.co.id - Jum'at 30 March 2018 22:47 WIB

Wajah Poniman pembunuh Tri Widyantoro yang tewas ditembak

PALEMBANG - Petugas Sub Direktorat III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menembak mati seorang pelaku perampokan disertai dengan pembunuhan terhadap sopir Go-Car. Pelaku pembunuhan terhadap Tri Widiantoro itu melawan saat ditangkap di Desa Lalan, Banyuasin, Kamis (29/3) malam, sementara seorang rekannya berhasil diamankan dan seorang lagi masih berstatus buronan.

"Ya ada dua pelaku yang kami tangkap semalam. Salah satu pelaku meninggal dunia, dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Untuk jasad korban Tri masih dalam evakuasi," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Erlin Tangjaya, Jumat.

Erlin menerangkan, untuk jasad Tri Widyantoro yang tinggal tulang belulang,  tim forensik sedang melakukan evakuasi potongan tulang milik korban. Jasad Tri juga ditemukan setelah dua pelaku berhasil ditangkap. "Baru dua yang berhasil kami tangkap, kepada pelaku yang belum tertangkap kami imbau segera menyerahkan diri saja," kata dia.

Sebelumnya, Tri Widyantoro hilang pada Kamis (15/2) usai mengantar penumpang. Saat itu, Tri mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin. Usai mengantar penumpang, Tri tidak lagi diketahui kabar beritanya.

Kabar ditemukannya Tri Widyantoro yang menghilang lebih dari sebulan, membuat ratusan rekan seprofesi Tri mendatangi RS Bhayangkara Palembang, Jumat (30/3) sore. Di RS Bhayangkara terlihat tidak hanya para sopir Go Car saja, tetapi puluhan bahkan ratusan pengemudi Gojek Online maupun Grab tampak ada di lokasi.

Menurut salah satu rekan korban yang enggan menyebutkan namanya mengatakan mendapatkan kabar kalau Tri ditemukan melalui grup WhatsApp mereka, dan bisa dipastikan jasad yang ditemukan oleh Subdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel Jumat (29/3) sekitar pukul 13.00 WIB di Desa Sungsang, Banyuasin adalah jasad Tri Widyantoro.

Sumber:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/03/30/p6eujz377-polisi-tembak-mati-pembunuh-sopir-gocar
http://www.harianterbit.com/hanterdaerah/read/2018/03/31/95550/81/20/Polisi-Tembak-Mati-Pembunuh-Sopir-Go-Car



Fokus - Patroli Indosiar
Published on Mar 31, 2018



Official iNews - RCTI
Published on Mar 31, 2018




Pembunuh Sopir Go-Car Palembang Itu Sempat Coba Beraksi Lagi
JPNN.com - Sabtu, 31 Maret 2018 – 04:14 WIB


PALEMBANG - Kawanan perampok yang membunuh sopir Go-Car Tri Widyantoro ternyata sempat hendak beraksi lagi dalam minggu ini. Hal itu terungkap dari salah seorang sopir Go-Car yang menyebutkan rekannya ada yang menerima order mencurigakan.

Calon penumpang minta diantar ke Teluk Payo, arah Sungsang, tempat lokasi korban Tri ditemukan. Bahkan, calon penumpang itu sanggup membayar Rp800 ribu. Mengetahui informasi itu, para driver berusaha membuntuti rekannya.

Lantaran terkesan tergopoh-gopoh, akhirnya pembuntutan itu diketahui pelaku hingga mereka membatalkan pemesanan.

Para driver lalu memberikan nomor telepon pemesan kepada anggota Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel.

Petugas bergerak menelusuri nomor tersebut. Lalu didapatkanlah keberadaan si pemilik telepon yang kemudian diketahui berkaitan erat dengan kawanan pembunuh Tri.

“Yang membuat kami curiga, tujuan pemesanan sama persis dengan titik terakhir almarhum Tri menghilang,” kata driver online tersebut yang meminta namanya tidak diekspose di RS Bhayangkara, Jumat.

Sumber:
https://www.jpnn.com/news/pembunuh-sopir-go-car-palembang-itu-sempat-coba-beraksi-lagi



Sebelum Dinyatakan Hilan dan Ditemukan Tinggal Tulang Belulang, ini Momen Terakhir Tri Widyantoro
Sripoku.com - Sabtu, 31 Maret 2018 05:42

Ditemukannya jasad Tri Widyantoro pada Jumat, (30/03/2018) menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Tri Widyantoro meninggalkan seorang istri, Rohana dan ketiga buah hatinya, dua orang perempuan dan satu lelaki. Semasa hidup keluarga Tri Widyantoro terlihat begitu harmonis.

Dari pantauan Sripoku.com melalui laman facebook istri korban @Rohana Widyantoro terlihat sering membagikan kegiatan sehari-harinya berkumpul bersama keluarga kecilnya.

Bahkan persis 3 hari sebelum Tri Widyantoro dikabarkan menghilang pada 15 Februari 2018, Ia sempat mengajak istri dan ketiga anaknya makan bersama di salah satu mall.

Dari foto yang diunggah Rohana, tampak keluarga kecil ini sedang berada di salah satu bioskop dan menunggu.

"Malam2...jangan ketinggalan ikutan dilan ama milea" Tulis Rohana pada keterangan foto yang diunggahnya.

Tampak Rohana juga membagikan foto-foto dirinya bersama suami dan ketiga anakanya saat di kursi bioskop, dari keterangan fotonya Tri Widyantoro bersama kelurga tengah menonton film DILAN.

Fakta yang lebih mencengangkan, tepat sehari sebelum Tri Widyantoro menghilang, tepatnya pada 14/02/2018 salah seorang putrinya berulang tahun. Bahkan Tri waktu itu masih ikut merayakan ulang tahun putrinya tersebut.

Dan tak disangka perayaan ulang tahun putrinya tersebut menjadi kenangan terakhir bagi istri dan ketiga anaknya.

Berikut foto-fotonya:

Hingga terlihat postingan terakhir di laman facebook @Rohana Widyantoro adalah kiriman salah seorang rekan Rohana yang turut prihatin menghilangnya sang suami.

"Kami semua mendoakan mudah-mudahan Tri tidak apa-apa, yang sabar Rohana. . ." tulis rekan korban.
(sripoku.com/pairat)

Sumber:
http://manado.tribunnews.com/2018/03/31/sebelum-dinyatakan-hilan-dan-ditemukan-tinggal-tulang-belulang-ini-momen-terakhir-tri-widyantoro



Tengkorak kecil & terdapat gigi palsu, keluarga yakin bukan jasad driver GO-CAR
Merdeka.com - Sabtu, 31 Maret 2018 08:34

Penemuan tulang diduga driver GO-CAR.

Merdeka.com - Kabar penemuan mayat yang diduga driver GO-CAR, Tri Widyantoro (44) membuat keluarga terpukul. Meski demikian, keluarga tidak yakin jasad yang sudah menjadi tulang belulang itu milik korban.

Istri korban, Rohana (43) mengatakan, setidaknya ada beberapa alasan kenapa keluarga belum meyakini itu adalah jasad suaminya. Pertama, tengkorak tersebut terlalu kecil. Hal ini berbeda dengan bentuk fisik korban yang besar dan tinggi.

Kedua, di tengkorak tersebut terdapat gigi palsu. Padahal, gigi suaminya sangat bagus, rata dan asli. Dan ketiga, keluarga meragukan mayat korban sudah menjadi tulang hanya dalam waktu 40 hari setelah hilang.

"Saya sudah lihat di kamar mayat, dari bentuk tengkoraknya, kami belum yakin itu jasad suami saya, sangat berbeda," ungkap Rohana, Sabtu (31/3).

Meski demikian, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis untuk mengungkap identitas pemilik tulang-tulang itu. Keluarga siap jika dilakukan tes DNA.

"Intinya kami masih menunggu hasil DNA, kami percayakan kepada media," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, mayat diduga driver GO-CAR Tri Widyantoro ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang di Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (30/3). Bahkan, polisi telah meringkus dua pembunuhnya, satu pelaku diantaranya tewas ditembak.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo mengungkapkan, kedua pelaku bernama Bayu Irmansyah ditangkap dari hasil penyelidikan usai jasad korban ditemukan. Satu pelaku bernama Poniman  ditembak mati karena melawan petugas, dan satu lainnya ditembak bagian kaki.

"Ya, ada dua pelaku yang kita tangkap, satu pelaku diantaranya tewas. Kita masih buru pelaku lain karena diduga semuanya berjumlah empat orang," ungkap Slamet, Jumat (30/3).

Dari penyelidikan awal, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi perampokan. Hal sesuai dengan barang bukti yang diamankan berupa mobil Xenia nomor polisi BG 1352 RP dan dua unit handphone milik korban.

Tri Widyantoro hilang misterius sejak mengantar membawa penumpang tujuan Kenten Laut dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna silver nomor polisi BG 1352 RP, Kamis (15/2) sore. [fik]

Sumber:
https://www.merdeka.com/peristiwa/tengkorak-kecil-terdapat-gigi-palsu-keluarga-yakin-bukan-jasad-driver-go-car.html



Polisi Amankan Mobil Driver Taksi Online Tri Widyantoro. Namun Nomor Platnya Diganti
Sripoku.com - Sabtu, 31 Maret 2018 11:33

Mobil Tri Widyantoro, sopir Gocar yang telah hilang lebih dari sebulan

PALEMBANG - Kasus pembunuhan driver taksi online Tri Widyantoro, yang sempat hilang lebih dari sebulan, kian mendekati titik terang. Sehari sebelumnya pihak kepolisian sudah mengamankan dua tersangka atas Bayu dan Poniman. Tersangka Poniman harus ditembak di tempat oleh pihak kepolisian karena berusaha kabur saat akan ditangkap.

Dari pengembangan tersebut pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti milik korban Tri Widyantoro yakni mobil Daihatsu Xenia BG 1352 RP yang sudah diganti dengan nomor Polisi BE 1824 BA, Sabtu (31/3/2018).

Sebelumnya korban Tri Widyantoro mendapatkan orderan dari Jalan Kapten Anwar Arsyad, Demang Lebar Daun Palembang, atas nama orderan Ali Suhendra dan total pembayarannya Rp 144.000, dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Siang ini pihak kepolisian bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara akan melakukan press release mengenai pembunuhan dan perampokan tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, dua pelaku pembunuhan terhadap Tri Widyantoro, driver online, berhasil dibekuk petugas Polda Sumsel.

Bahkan salah satu pelaku terpaksa ditembak mati, lantaran berusaha melawan dan melarikan diri dari petugas. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo membenarkan hal tersebut. Pelaku pertama ditembak mati karena berusaha melawan dan melarikan diri sedangkan pelaku kedua ditembak pada kakinya.

Selain menangkap tersangka pelaku, polisi juga menemukan tulang belulang yang diduga jenazah dari Tri Widyantoro.
Petugas kepolisian saat mengumpulkan kerangka tulang diduga milik Tri Widyantoro

"Belum dapat memastikan apakah benar mayat tersebut adalah sopir go car atau bukan. Jada nantinya akan dilakukan pengecekan ulang," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo.


Ponsel Korban Dijual di IP

Tertangkapnya pelaku pembunuhan sopir gocar Tri Widyantoro yang dinyatakan hilang pada Kamis (15/2/2018) lalu, berawal dari penyelidikan lantaran ponsel milik korban dijual di salah satu konter ponsel di mall Internasional Plaza (IP) Palembang.

Dari itu, kemudian anggota pimpinan Kanit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Kompol Anthoni Adhi mulai menelusuri kasus ini dan akhirnya berhasil menangkap dua pelaku, berinisial BY dan PM.
Petugas kepolisian mendatangi lokasi penemuan jenazah
tulang belulang Tri Widyantoro

Lalu BY dihadiahi 11 peluru saat diringkus anggota Jatanras Polda Sumsel karena mencoba melarikan diri. Sedangkan PM tewas saat penangkapan. Diketahui, PM mencoba melakukan perlawanan pada petugas. Ia saat melakukan aksi kejahatan itu bertugas sebagai eksekutor.

Sementara BY merupakan otak dari tindak perampokan ini. BY saat ini masih dirawat di IGD RS Bhayangkara, karena mengalami luka.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Widodo mengatakan, ada empat tersangka yang melakukan eksekusi dua ditangkap, sementara dua lainnya masih buron.

"Jasad korban sudah ditemukan dengan kondisi tinggal tulang belulang."

"Belum bisa dipastikan betul apakah benar itu merupakan jasad korban Tri karena harus melalui serangkaian tes Ante Mortem dan Post Mortem yang dilakukan oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Palembang," katanya.

Slamet belum bisa memastikan apakah motif yang melatar bekakangi tewasnya korban karena murni perampokan atau ada motif lain.

"Besok (Sabtu, hari ini) akan dirilis langsung Kapolda. Untuk selengkapnya akan dijelaskan disitu," jelasnya.

Informasinya, rilis tersebut pun akan dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang kebetulan sedang berada di Palembang.

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/03/31/breaking-news-polisi-amankan-mobil-driver-taksi-online-tri-widyantoro-namun-nomor-platnya-diganti



Ponsel Tri Widiyantoro Dijual di Konter IP, Polisi Sempat Mau di Pra Peradilan oleh Pemilik Konter
Tribunsumsel.com - Sabtu, 31 Maret 2018 12:29

Kapolda Irjen Zulkarnain dan pelaku pembunuhan Tri Widyantoro

Hingga akhirnya ponsel milik korban diketahui dijual di salah satu konter ponsel di mall Internasional Plaza (IP) Palembang.

Dari situlah anggota pimpinan Kanit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Kompol Anthoni Adhi mulai menelusuri kasus ini. Hingga akhirnya tertangkap dua pelaku, berinisial Bayu dan Poniman.

Sebelum menangkap pelaku polisi sempat mau di pra peradilan oleh pemilik konter karena menyita barang bukti handphone milik korban.

Sementara Bayu dihadiahi 11 tembakan, karena saat akan ditangkap karena berupaya melarikan diri. Sedangkan Poniman tewas karena berupaya melarikan diri saat akan ditangkap. Poniman bertugas sebagai eksekutor dengan cara menjerat leher Tri menggunakan tali. Sementara Bayu diketahui menjadi otak perampokan disertai pembunuhan terhadap Tri.

Bayu saat ini masih dirawat di IGD RS Bhayangkara karena luka tembak lantaran berupaya kabur saat akan ditangkap.

Ditemukannya jasad korban Tri, sebelumnya tim Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kanit I Kompol Antoni Adhi membekuk dua pelaku yakni Poniman dan Bayu Irmansyah. Bahkan Poniman ditembak mati petugas lantaran berusaha melawan dan melarikan diri. Sedangkan pelaku Bayu, ditembak petugas pada kakinya.

Informasi dihimpun, dua pelaku lainnya masih buron. Diketahui korban Tri dieksekusi oleh empat pelaku dalam perjalanan dengan cara leher korban dijerat pakai seutas tali yang ditemukan di dekat jasad korban.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat merilis kasus ini mengatakan ada empat tersangka yang melakukan tindakan kejahatan terhadap korban Tri. Dua pelaku ditangkap dan dua pelaku lainnya masih buron.

Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2018/03/31/ponsel-tri-widiyantoro-dijual-di-konter-ip-polisi-sempat-mau-di-pra-peradilan-oleh-pemilik-konter?page=2



Polisi Jelaskan Tulang-belulang Jasad Tri Widyantoro, Rohana tak Kuasa Menahan Tangis
Sripoku.com - Sabtu, 31 Maret 2018 17:27

Rohana dengan isak tangisnya setelah melihat pakaian jenazah tertera tulisan Dipa

PALEMBANG -- Suasana duka masih menyelimuti keluarga Tri Widyantoro driver online yang ditemukan tinggal tulang belulang di rawa-rawa Parit 6 Sungsang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Kondisi semakin tidak terkendali saat sang istri driver, Rohana mendengar penjelasan pihak kepolisian mengenai penemuan tulang belulang yang diduga merupakan suaminya. Isak tangis dari sang istri pun tidak terbendung. Bahkan, beberapa kali Raung sedihnya terdengar dari dalam ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang.

Rohana harus dipapah keluar oleh kerabat yang mendampingi sambil berjalan lunglai ke ruang DVI untuk dilakukan tes DNA. Tak ada sepatah katapun dari mulutnya, hanya tangis dan air mata yang menetes masih tak menyangka penjelasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Rosmala Dewi yang merupakan kerabat korban pun langsung emosi usai mendengar penjelasan dari pihak kepolisian. Dirinya sangat mengutuk perbuatan yang dilakukan oleh para korban yang tega membunuh adiknya tersebut.

"Pak tolong dihukum dengan berat para pelaku. Adek aku tuh wong paling baik didunio," ucapnya sambil emosi.

Sementara, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara yang hadir secara langsung dalam pres release mengaku, masih akan melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap tersangka dan korban.

"Tentu para pelaku yang masih buron akan kita kejar hidup atau mati. Sedangkan korban guna memastikan jenazahnya mesti dilakukan Anthem mortem dan post mortem.

Nanti mungkin dari anak korban atau orangtua untuk memastikan DNA-nya. Dari bajunya sudah cocok cuma mesti pembuktian secara ilmiah," ujar Zulkarnain. Selain itu Zulkarnain mengaku, nantinya para pelaku akan dikenakan pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP, dan akan diberikan hukuman seberat-beratnya.

"Semua tersangka akan dikenai 3 pasal berlapis yakni 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP dan akan kita berikan hukuman seberat-beratnya.

Bayu salah satu tersangka yang tertunduk lesu mengakui, bahwa kedua temannya berinisial TS dan Poniman lah yang melakukan jeratan pertama kali dari belakang kursi pengemudi. Dirinya yang duduk didepan bertugas untuk memegang tangan sang driver.

"Ado setengah jam kami bekap lehernyo pak, sampai korban tak sadarkan diri baru kami bawa ke Parit 6. Kami bunuh hari itulah pak," ungkap Bayu.

Poniman salah satu pelaku harus meregang nyawa setelah berusaha kabur saat akan ditangkap oleh pihak Jatanras Polda Sumatera Selatan. Sedangkan kedua tersangka lainnya masih buron.

Sebelumnya, korban hilang pada 15 Febuari lalu. Korban Try mendapatkan orderan dari Jalan Kapten Anwar Arsyad, Demang Lebar Daun Palembang, atas nama orderan Ali Suhendra dan total pembayarannya Rp 144.000, dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin, Sumatera selatan.

Dari pengembangan tersebut pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti milik korban Tri Widyantoro yakni Mobil Daihatsu Xenia BG 1352 RP yang sudah diganti dengan nomor Polisi BE 1824 BA. (*)

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/03/31/polisi-jelaskan-tulang-belulang-jasad-tri-widyantoro-rohana-tak-kuasa-menahan-tangis



Bikin Sedih! Ternyata Beginilah Kronologi Terungkapnya Kasus Pembunuhan Go-car Palembang
Manaberita.com - Sabtu, 31 Maret 2018 - 17:46 WIB

TERUNGKAPNYA kasus pembunuhan driver gocar bernama Tri Widyantoro mengakhiri tanda tanya pihak keluarga korban.

Sebelumnya, kasus ini mulai menemukan titik terang ketika ponsel milik Tri disebuah konter hp. Saat itu, polisi menanyakan kepada istri korban mengenai kepemilikan ponsel dan membenarkan jika benda tersebut milik suaminya.

Menurut salah satu petugas Jatanras Polda Sumsel yang enggan disebutkan namanya dan juga terlibat langsung dalam proses penangkapan pelaku mengatakan jika korban dibunuh dengan cara dijerat menggunakan tali. Pada pukul 02.00 pagi, para pelaku yang bernama Bayu, Poniman, Tyas dan Hengki ini sengaja memesan Gocar dengan tujuan yang jauh.

Saat sampai di tujuan, Tri dijerat pakai tali jemuran dari belakang oleh Hengki dan dibantu oleh Poniman. Sementara kedua temannya hanya ikut memegangi. Korban sempat berteriak ambillah mobilnya tapi jangan dibunuh.

Sementara, narasumber ini membantah isu yang beredar jika tulang tersebut bukan milik Tri karena korban ada gigi palsu dan sempat di mutilasi.

“Tidak, itu tidak benar. Korban dijerat. Dan soal gigi palsu pun itu tidak benar, bisa ditanya langsung dengan dokter yang menangani. Kalau dilihat dari pakaian yang melekat, itu benar milik korban. Sekarang masih di rumah sakit Bhayangkara untuk melakukan proses tes DNA,” ujarnya.

Para pelaku rata-rata masih berstatus bujangan dan berusia dibawah 25 tahun. Dan kerap melakukan tindakan kejahatan berupa penadahan penjualan motor pencurian.

“Para pelaku rata-rata baru tamat SMA dan berstatus bujangan,” tambahnya.

Usai melakukan pencurian dan pembunuhan, mobil milik korban diambil oleh Bayu, sementara teman-temannya diberi uang, seolah ia yang telah membelinya.

Para pelaku diamankan di dua lokasi, salah satunya di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin dan Jalan Letnan Simanjuntak, Kemuning, Palembang pada hari Jum’at (30/03) kemarin dengan barang bukti berupa mobil milik korban yang plat nomor sudah diganti, tali yang digunakan untuk menjerat leher, ponsel milik korban dan milik pemesan.

Sumber:
http://manaberita.com/2018/03/bikin-sedih-ternyata-beginilah-kronologi-terungkapnya-kasus-pembunuhan-go-car-palembang/



Mahasiswa Palembang Jadi Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online
Liputan6.com - Sabtu, 31 Mar 2018, 18:30 WIB

Kapolda bertemu Bayu Irmansyah

Palembang - Tri Widiyantoro (43), sopir taksi online Palembang dibunuh oleh empat orang pelaku. Salah satu pelaku yang masih diburu anggota Polda Sumatera Selatan (Sumsel) masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Palembang.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara mengatakan, dua orang pelaku yaitu Tyas dan Hengki sedang diburu anggotanya. Dia pun menghimbau kepada kedua pelaku untuk menyerahkan diri sebelum ditangkap.

“Jika tidak segera menyerahkan diri, dua pelaku itu akan kami ‘sikat’. Petugas sedang melakukan pengejaran, salah satu pelaku masih berstatus mahasiswa Palembang,” ujarnya kepada Liputan6.com, di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sabtu (31/3/2018).

Anggota kepolisian berhasil mengetahui identitas para pelaku, dari telepon genggam sopir taksi online yang sudah dijual ke salah satu plasa di Palembang. Anggota Polda Sumsel menyita barang bukti tersebut dan melakukan investigasi mendalam.

Pada hari Kamis (29/3/2018) sekitar pukul 20.00 WIB, anggota Unit 1 dan Unit 4 Subdit Jatanras Dirkrimum Polda Sumsel menangkap Poniman (21), yang keseharian bekerja sebagai petani.

Pelaku pembunuh sopir taksi online ini ditangkap di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel.

Karena melawan anggota kepolisian, Poniman yang merupakan warga P4 Desa Karang Sari, Kecamatan Lalan Kabupaten Muba ini terpaksa ditembak dan akhirnya meninggal dunia saat dilarikan ke RS Bhayangkara Palembang.


Orderan Pelaku Pembunuhan

Polda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara jumpa pers
saat release kasus kematian Tri Widyantoro

Pada hari Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, tim Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel menangkap pelaku kedua yaitu Bayu Irmansyah alias Asep Sukmara (20), di Jalan Letnan Simanjuntak, Kecamatan Kemuning Palembang.

Warga Dusun III Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lalan Muba Sumsel langsung mendapat 11 tembakan dari anggota kepolisian, karena berusaha melarikan diri.

“Otak perampokan dan pembunuhan ini adalah Poniman, yang sudah ditembak mati. Para pelaku sangat sadis saat membunuh korban," katanya.

Pada hari Kamis (15/3/2018) sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku Poniman menyuruh Bayu untuk memesan taksi online, untuk diantarkan dari Jalan Kapten A Arsyad kawasan Way Hitam Palembang menuju ke Kenten Ujung, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin Sumsel.

Aplikasi taksi online korban langsung merespon, lalu menemui para pelaku di lokasi penjemputan dan mengantar konsumennya.

Saat tiba di perkebunan sawit, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin Sumsel, salah satu pelaku meminta korban menghentikan laju kendaraannya.


Kronologi Pembunuhan Sadis
Kendaraan korban yang dirampok oleh para pelaku
dan diganti dengan nomor polisi palsu

“Hengki dan Poniman yang duduk di kursi belakang, langsung menjerat leher korban menggunakan tali tambang yang sudah disiapkannya,” ungkapnya.

Bayu bertugas memegangi kedua tangan korban, pelaku Tyas membekap mulut korban hingga meninggal dunia.

Jasad korban langsung dibawa ke Parit 6, Sungai Dungun, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Di sinilah, para pelaku membuang jasad korban ke semak-semak.

“Kendaraan korban dibawa para pelaku dan plat kendaraan diganti dengan nomor polisi (nopol) palsu BE 1824 BA,” ujarnya.

Anggota kepolisian menemukan lokasi pembuangan jasad korban yang tinggal tulang belulang dari pengakuan Bayu.


DNA Anak Korban

Keluarga korban melihat jenazah Tri Widyantoro di RS Bayangkara

Untuk memastikan jenasah korban adalah Tri Widiyantoro, Tim Forensik Polda Sumsel sedang melakukan tes Ante Mortem dan Post Mortem.

“Kita akan mengambil sampel DNA anak korban dan akan dicocokkan. Dari keterangan pelaku, pakaian yang masih menempel di jasad korban ada kemiripan dengan baju yang dipakai korban sebelum saat pembunuhan,” katanya.

Para pelaku bisa dikenakan pasal berlapis, yaitu Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP. Kapolda Sumsel berjanji akan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku.


Sejak Sabtu pagi, para keluarga Tri Widiyantoro sudah memadati halaman depan ruang jenasah RS Bhayangkara Palembang. Para ojek dan sopir taksi online juga turut serta meramaikan dan ingin mengetahui kronologi pembunuhan yang sebenarnya.

Sumber:
http://www.liputan6.com/regional/read/3418248/mahasiswa-palembang-jadi-tersangka-pembunuhan-sopir-taksi-online



Rektor Unsri Berhentikan Mahasiswa Tersangka Pembunuh Sopir Taksi Online Palembang
Liputan6.com - Sabtu, 31 Mar 2018, 19:30 WIB

Palembang - Kasus perampokan dan pembunuhan sadis Tri Widiyantoro (43), sopir taksi online Palembang menyeret empat orang pelaku. Salah satu pelaku adalah Tyas Dryantama (21), mahasiswa aktif Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.

Dari hasil penelusuran di www.unsri.ac.id, pelaku pembunuhan Tri Widiyantoro ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan di kampus Unsri Palembang, yang terletak di kawasan Bukit Besar Palembang.

Tyas Dryantama baru mengenyam pendidikan Strata-1 (S1) selama satu tahun di Unsri. Dia lulus seleksi mahasiswa baru di tahun 2017.

Salah satu tersangka pelaku pembunuhan sopir taksi online Palembang pada hari Kamis (15/3/2018) siang, pernah belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lalan, Bandar Agung, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel.

Rektor Unsri Annis Saggaf melalui Wakil Rektor I Universitas Sriwijaya Profesor Zainuddin Nawawi membenarkan jika pelaku pembunuhan Tri Widiyantoro tersebut adalah mahasiswa Unsri.

Perbuatan Tyas Dryantama yang sudah menghilangkan nyawa sopir taksi online Palembang, membuat mereka langsung bertindak tegas terhadap status mahasiswanya di Unsri.

“Pasti akan kami berhentikan (Tyas Dryantama) secepatnya. Kita akan kirim surat pemberhentian ke dia,” ujarnya kepada Liputan6.com, Sabtu, 31 Maret 2018.


Mahasiswa Jadi Eksekutor

Pelaku pembunuh sopir taksi online ini dikenal sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsri dengan nilai pas-pasan.

Hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terakhir pelaku sebesar 2,62. Tyas Dryantama juga merupakan salah satu mahasiwa asal Kabupaten Muba Sumsel.

Mahasiswa Unsri ini bersama tiga orang rekannya, yaitu Poniman, Bayu Irwansyah dan Hengki, membunuh Tri Widiyantoro dengan cara menjerat lehernya menggunakan tali tambang.

Tyas Dryantama sendiri bertugas membekap mulut dan hidung korban, hingga Tri Widiyantoro menghembuskan nafas terakhir.

“Mereka membuang jasad korban ke semak-semak dan ditinggalkan begitu saja. Kendaraan korban yang dibawa kabur, belum sempat dijual. Kita langsung menyitanya sebagai barang bukti,” katanya.

Sumber:
http://www.liputan6.com/regional/read/3418586/rektor-unsri-berhentikan-mahasiswa-tersangka-pembunuh-sopir-taksi-online-palembang



Sebelum Dijerat Lehernya, Tri Widyantoro Sempat Bilang Ambilah Mobil Saya Asal Jangan Dibunuh
Sripoku.com - Sabtu, 31 Maret 2018 20:14

Bayu Irmansyah pelaku pembunuhan Tri Widyantoro

PALEMBANG - Misteri penyebab tewasnya Tri Widiyanto (44) driver taksi online yang menjadi korban perampokan disertai pembunuhan mulai terkuak. Diketahui korban Tri dihabisi kawanan pelaku dengan cara leher dijerat dengan seutas tali.

Kronologi ini berdasarkan pengakuan Bayu Irmansyah (20), salah satu pelaku yang dibekuk petugas Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kanit 4 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Antoni Adhi di kawasan Jalan Letnan Simanjuntak Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning Palembang.

Pelaku Bayu dan Poniman adalah dua dari empat pelaku yang berhasil dibekuk petugas. Bahkan pelaku atas nama Poniman tewas ditembak petugas lantaran berusaha melawan sdan merikan diri saat penangkapan di Lalan Muba.

"Matinya karena dijerat pakai tali di lehernya. Yang menjerat leher itu Poniman saat sedang di dalam mobil waktu jalan ke arah Kenten Laut," ujar Bayu, saat diinterogasi Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, ketika rilis perkara di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (31/3/2018).

Dihadapan jenderal bintang dua ini, pelaku Bayu yang kondisinya mengalami luka tembak pada kedua kakinya, mengakui perbuatannya dan peran pelaku lainnya. Pelaku berjumlah empat orang yakni Bayu, Poniman, Hengki (DPO) dan Tyas (DPO).

Meskipun korban Tri sempat pasrah dan menyerahkan apa yang diminta pelaku, namun kawanan pelaku yang berjumlah empat orang ini tetap nekat menghabisi korban Tri guna menghilangkan jejak.

Bahkan korban Tri berkata kepada kawanan pelaku, silakan untuk mengambil mobilnya tapi jangan dibunuh.

"Aku dan Hengki pegang tangan korban. Sedangkan Tyas bekap mulutnya. Aku dan Hengki pegang tangannya itu sampai korban benar-benar mati," ujar Bayu.

Dari informasi dihimpun, bermula tiga pelaku yakni Poniman, Hengki dan Bayu, datang dari Lalan Muba ke Palembang yang kemudian menemui Tyas.

Entah siapa yang memiliki rencana awal, empat pelaku menyusun rencana perampokan terhadap driver online yang dipesan. Empat pelaku kemudian memesan driver online gocar dan mendapatkan korban Tri Widiyantoro untuk diantarkan ke arah Kenten Laut.

Dalam perjalanan, korban Tri dihabisi dan mayatnya dibuang di semak-semak rawa kawasan Sungsang Banyuasin.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkanain mengatakan, jumlah pelaku ada empat orang dan dua orang masih dalam pengejaran petugas. Motif sementara ini murni perampokan yang pelakunya ingin mengambil mobil dan ponsel milik korban Tri. Bahkan mobil milik korban Tri belum sempat dijual pelaku. Mobil korban Tri disimpan di rumah kerbat pacarnya pelaku Bayu.

"Motifnya pelaku ingin menguasai barang-barang milik korban. Dua pelaku sudah dibekuk yang salah satunya ditembak mati karena melawan. Dua pelaku lainnya masih buron, tapi kini masih dikejar petugas dan akan kami sikat habis," tegas Zulkarnain.

Ketika ditanyai apakah salah satu pelaku yang buron berstatus mahasiswa, Zulkarnain mengatakan, memang pelaku berinisial TY berstatus mahasiswa. Pelaku TY mahasiswa Fakultas Ekonomi Pembangunan pada salah satu univesitas di Sumsel.

"Sekali lagi kami himbau, kepada pelaku untuk menyerahkan diri. Kalau tidak akan ditindak tegas dan disikat habis. Dalam kasus ini pelaku dikenakan tiga pasal yakni 365 ayar 3 KUHP, pasal 338 KUHP, dan 340 KUHP. Karena kawanan pelaku ini sudah memiliki rencana untuk membunuh korban," ujarnya.

Beredar dikalangan rekan-rekan korban Tri sesama driver online yang mendatangi RS Bhayangkara Palembang, bahwa pelaku Tyas memang tercatat sebagai mahasiswa. Bahkan identitas pelaku Tyas bila dilihat di website Unsri yang lagi menyusun mata kuliah dan juga media sosial (medsos).

"Pelaku nama Tyas itu mahasiswa Fakultas Ekonomi Pembangunan Unsri dan masih semester tiga. Kami lihat pelaku Tyas ini warga asal Lalan Muba. Bahkan malam kemarin kami sempat lihat status intasgram dan insta storynya postingan bertuliskan ngopi bos dengan foto secangkir kopi," ujar salah satu rekan korban Tri sesama driver online yang enggan disebutkan namanya. (*)

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/03/31/sebelum-dijerat-lehernya-tri-widyantoro-sempat-bilang-ambilah-mobil-saya-asal-jangan-dibunuh


Thia Dodi Reza Ikut Berduka Cita Atas Meninggalnya Tri Widyantoro
Palembang Ekspres - Sabtu, 31 Maret 2018

Ibu Hj. Thia Dodi memberikan bela sungkawa kepada Rohana selaku istri korban

PALEMBANG - Pencarian hilangnya driver (sopir) taksi online atas nama Tri Widyantoro selama lebih kurang  satu bulan akhirnya terjawab sudah. Ia diduga kuat ditemukan dengan kondisi sudah meninggal, tragisnya Try Widyantoro yang diduga menjadi korban kejahatan ini ditemukan hanya tinggal tulang belulang di kawasan Tanjung Api-api.

Berita duka itu membuat kepedulian tersendiri sosok Ibu sekaligus sesama Isteri, Ibu Hj Thia Yufada Dodi Reza dengan upaya memberikan dukungan moril dan doa kepada ibu Rohana (isteri alnarhum) dengan langsung berkunjung di kediaman duka, Jalan Letnan Murod, Lorong Sakura, nomor 806, Palembang.

“Kami merasakan kesedihan yang sama dialami Bu Rohana, tentunya kita berharap keluarga dapat menerima cobaan ini dengan ikhlas, dan suami ibu Rohana cepat ditemukan, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar ibu anak dua ini beberapa waktu lalu.

Setelah mendapat informasi dari Pihak Kepolisian yang menemukan jasad Driver GoCar yang hilang tersebut tewas sontak menjadi perhatian publik. Salah satunya perhatian khusus dari Patra yang mewakili keluarga besar H Alex Noerdin dan Dodi Reza mengucapkan rasa duka yang mendalam bagi keluarga korban Driver GoCar yang cukup dramatis.

“Seperti yang kami tahu dari beberapa informasi di media bahwa Almarhum saat kejadian terakhir beroperasi menggunakan mobil Daihatsu Xenia (Silver), dengan nomor plat mobil BG 1352, dan setelah itu beliau tidak ada kabar lagi,” jelasnya.

Thia menuturkan, dirinya atas nama keluarga besar H Alex Noerdin dan H Dodi Reza Alex sekeluarga akan memberikan support dukungan moril pada keluarga yang ditinggalkan. Untuk diketahui, Adanya info broadcast dari sosial media Instagram bahwa driver Go-Car, Tri Widyantoro hilang saat mengambil orderan di daerah Kenten Laut.

Salah satu sesama rekannya Driver Go-Car Henry, saat dihubungi awak media Sabtu (31/3)) mengatakan, kejadian bermula saat korban mendapat orderan di Jalan Kapten Anwar Arsyad, Demang Lebar Daun Palembang, atas nama orderan Ali Suhendra dan total pembayarannya Rp 144.000, dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin.

Pada sat itu, diketahui dari GPS posisi handphonenya terakhir di dekat desa Muaratelang Marga, Kabupaten Banyuasin. BET/RIL

Sumber:
http://palpres.com/2018/03/thia-dodi-reza-ikut-berduka-cita-atas-meninggalnya-tri-widyantoro/



Sriwijaya TV
Published on Apr 1, 2018



Sriwijaya TV
Published on Apr 1, 2018



PALTV Memang Punyo Kito
Published on Apr 1, 2018



Official iNews - RCTI
Published on Apr 1, 2018



PALTV Memang Punyo Kito
Published on Apr 1, 2018



PALTV Memang Punyo Kito
Published on Apr 1, 2018



PALTV Memang Punyo Kito
Published on Apr 1, 2018



PALTV Memang Punyo Kito
Published on Apr 1, 2018



Inews Palembang Terkini
Published on Apr 1, 2018



Inews Palembang Terkini - RCTI
Published on Apr 1, 2018




Pembunuh Driver Online Ini Ternyata Sangat Eksis di Medsos setelah Membunuh
Sumatera Ekspres - Munggu, 1 April 2018 03:36

Keempat pelaku pembunuhan Tri Widyantoro

EMPAT sekawan pelaku pembunuhan terhadap Tri Widyantoro, ternyata cukup eksis di media sosial (medsos). Meski sekalipun mereka sudah menghabisi sopir taksi online (taksol) tersebut, Kamis (15/2).

Seperti halnya tersangka Bayu Irmansyah, di akun instagram @Bayu IRmansyah miliknya yang diikuti 220 orang (follower). Terakhir update 29 Maret 2018 pukul 09.55 WIB, malamnya dia ditangkap polisi.

FB Bayu didepan mobil korban terupload tanggal 26 Feb setelah kejadian

Akunnya yang lain, @Bayu, pada profil tercantum dia pernah belajar di SMK N 1 Lalan. Diikuti 189 orang, dengan status dinding Facebook terakhirnya dia mendapatkan kiriman dari @Muhlysin DaVirgo : “Semoga bisa jadi pelajaran buat kalian yo guys !!!” yang dikomentari 10 kali dan dilike 48 kali. Salah satunya dari akun FB @Wulan DaRy : Yak allah ngapo itu Bayu.

FB Bayu setelah kejadian pembunuhan berfoto dengan Poniman dan Hengki

Tersangka Hengki Sulaiman, juga punya dua akun instagram. @hengki-sulaiman, dan @hengkisulaiman5. Pada akun @hengki-sulaiman, pada 14 Februari dia memasang foto sedang bersama Poniman, dalam sebuah mobil. Itu tepatnya satu hari sebelum melakukan aksi perampokan.

Instagram Bayu di dalam mobil korban terupload tanggal 21 Feb 2018
setelah kejadian pembunuhan

Hebatnya lagi, dua hari setelah pembunuhan, atau 17 Februari, dia juga memasang foto bersama pacarnya sedang di Taman Punti Kayu. Dalam pelariannya itu, dia juga tetap narsis mengupload foto dirinya. Seperti 6 Maret, mengecek progres pembangunan rumah keluarganya. Terakhir 18 Maret, fotonya menghadiri acara pernikahan.

Instagram Hengki dengan photo pacarnya didalam mobil korban terupload
tanggal 17 Feb 2018, 2 hari setelah kejadian pembunuhan

Begitupun Tyas yang juga masih buron polisi. Akun instagramnya, @tyas_dryan_sid_5011 masih aktif hingga Jumat (30/3). Kamis (29/3) pukul 22.00 WIB Tyas mengupload Insta Story sedang minum kopi sambil menunjukkan gambar segelas kopi. Begitupun pagi harinya sekitar pukul 08.23 WIB, Tyas pun sempat membalas chat salah seorang rekannya.

Namun, saat dicek siang hari sekitar pukul 12.30 WIB, akun Instagram Tyas tidak aktif lagi. Setelah viral penangkapan terhadap kedua temannya. Banyak pihak tak menyangka kalau Tyas, oknum mahasiswa semester 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Unsri ini menjadi anggota komplotan perampok sopir gocar. “Kalaupun memang dinyatakan bersalah, itu ulah oknum. Tidak ada sangkut pautnya dengan proses pendidikan di kampus,” kata Set (21), mahasiswa prodi yang sama. Set mengaku tidak mengenal sosok Tyas.

“Mungkin kalau ketemu orangnya kenal. Dia juga kan semester awal. Jadi kurang begitu kenal.” tuturnya. Seorang rekan Tyas mengungkapkan kalau Tyas jarang menghadiri kuliah di kampus. “Kalaupun kuliah, dia langsung pulang. Jarang bergaul di dalam kampus,” ucapnya. (kos/kms)

Sumber:
https://sumeks.co.id/pembunuh-driver-oline-ini-ternyata-sangat-eksis-di-medsos-setelah-membunuh/



Peran Empat Pelaku Pembunuhan Sopir Go Car Tri Widyantoro
Kriminologi.id - Minggu, 1 April 2018 06:05:39 WIB

Penemuan Jenazah Tri Widyantoro

Tri Widyantoro, sopir taksi online Go Car yang tewas karena perampokan dan pembunuhan di Sumatera Selatan. Empat pelaku diketahui memiliki peran masing-masing. Tersangka Poniman dan Hengki bertugas menjerat leher korban dengan seutas tali tambang dengan bantuan tersangka Bayu  yang memegangi tangan korban, sementara tersangka Tyas membekap mulut korban.

Poniman tertembak saat penangkapan di kediamannya di P4 Desa Karang Sari Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, jenazahnya saat ini diamankan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel.

Sedangkan tersangka Bayu mengalami patah kaki saat diamankan Polisi di Jalan Letnan Simanjuntak Kecamatan Kemuning Palembang.

Dua tersangka lainnya yakni Tyas dan Hengki saat ini masih dalam pengejaran. Tyas yang merupakan otak aksi perampokan dan pembunuhan ini diketahui merupakan mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan di salah satu Universitas Negeri di Sumsel. Para tersangka tersebut diketahui masih berusia muda sekitar 19-22 tahun.

"Tim kami menangkap dua dari empat pelaku, satu di antaranya meninggal dunia karena tertembak saat mencoba kabur, satu lagi ditangkap dan dirawat karena mengalami patah kaki," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnaen Adinegara di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu, 31 Maret 2018.

Peristiwa itu menurut Zulkarnaen bermula dari pesanan taksi online kepada korban. Aksi tersebut diketahui dilakukan tersangka Bayu atas suruhan Poniman dari kawasan Jalan Kapten Anwar Arsyad Way Hitam menuju kawasan Kenten Ujung Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.

"Motif dan niatnya sudah jelas dan terencana yaitu merampok korban," ujar Zulkarnaen.

Ketika mobil yang ditumpangi para pelaku dan korban sampai di perkebunan sawit di daerah Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, empat pelaku yang menumpangi mobil korban meminta mobil untuk berhenti sebentar, kemudian mereka langsung melakukan aksinya.

Tersangka Poniman dan Hengki bertugas menjerat leher korban dengan seutas tali tambang dengan bantuan tersangka Bayu yang memegangi tangan korban. Sementara Tyas membekap mulut korban.

Tersangka mengaku menghilangkan nyawa korban setelah melakukan aksi tersebut selama 30 menit. Setelah korban tidak bernyawa, keempat pelaku langsung membawa korban ke kawasan Sungsang. Pelaku kemudian dan membawa kabur kendaraan korban yang berjenis Avanza.

"Tindak tegas dengan tembak mati ini bisa jadi contoh bagi dua pelaku lainnya agar segera menyerahkan diri," tegas Kapolda.

Kasus pembunuhan dan perampokan sopir taksi Online Tri Widyantoro ini awalnya merupakan kasus orang hilang yang dilaporkan ke Polresta Palembang pada Februari lalu atau tepatnya 40 hari sejak diketemukannya korban.

Tim Jatanras Polda Sumsel kemudian berhasil mendeteksi ponsel korban yang dijual pelaku pada seseorang.

Kisah tewasnya Tri Widyantoro berawal dari dirinya yang menerima order dari para pelaku atas nama Ali Suhendra, 15 Februari pukul 14.35 WIB.

Para pelaku meminta dijemput di Jalan Kapten Anwar Arsyad, Demang Lebar Daun menuju Kenten Laut, Banyuasin dengan kode booking tertulis RB-1160425183 sejauh 32,53 km dan harga Rp114 ribu. Usai Tri Widyantoro mendapat order itu dan berangkat dari rumah menggunakan mobil Xenia silver BG 1352 RP, dia dikabarkan hilang.

Sejak menghilangnya Tri Widyantoro, sejumlah solidaritas digalang sesama pengemudi taksi online. Berbagai upaya dilakukan solidaritas taksi online untuk menemukan korban. Perkumpulan para sopir taksi online itu bahkan selama tiga hari ini melakukan pencarian.

Upaya pencarian itu dilakukan mulai dari memanfaatkan kecanggihan teknologi hingga spiritual. Selain itu pencarian juga dilakukan pihak kepolisian.

Selain itu, teman-teman korban juga menggalang dana untuk keluarga korban. Tri Widyantoro diketahui pernah bekerja di PT. Dipa Pharmalab Intersains lampung dan Palembang. Tri kemudian menjalani pekerjaan sebagai sopir Go Car.

Sumber:
https://kriminologi.id/hard-news/umum/peran-empat-pelaku-pembunuhan-sopir-go-car-tri-widyantoro



Ikhlas! Rohana Mimpi Suaminya Tri Widyantoro Tersenyum
Sripoku.com - Minggu, 1 April 2018 20:13

Isak tangis Rohana dan keluarga pecah setelah melihat baju suaminya

PALEMBANG -- Sempat merasa belum yakin, Rohana (43) akhirnya meyakini bahwa kerangka tulang belulang yang kini berada di RS Bhayangkara Palembang itu adalah jasad Tri Widyantoro (44) suaminya driver online yang dinyatakan hilang pada 15 Februari 2018 lalu.

Keyakinan Rohana ini dipastikan dengan adanya baju kaos yang ditemukan dan kaos itu diingatnya adalah kaos warna merah marun yang dipakainya suaminya sebelum hilang.

"Pas lihat baju kaos itu aku shok di kamar mayat, karena ada tulisan DIPA dan memang suami aku pernah kerja di PT Dipa," ujar Rohana, ketika ditemui di kediamannya Lorong Sakura Jalan Letnan Murod Kecamatan AAL Palembang, Minggu (1/4/2018).

Rohana tampak bersedih mengenang suaminya. Terlebih lagi setiap kali bercerita tentang baju kaos sebagai petunjuk yang membuatnya yakin. Namun jasad suaminya belum bisa diambil untuk dimakamkan.

Dikarenakan masih menunggu hasil tes DNA yang sudah diminta sebelumnya. Tim medis forensik mengambil DNA Rohana dan Tsabit, anak bungsunya untuk pencocokan DNA yang hasilnya akan keluar sekitar satu minggu lagi.

Bahkan jika tulang belulang Tri diambil, direncanakan akan dimakamkan di TPU Kamboja Kecamatan IT Palembang. Pihak keluarga pun setiap malamnya yasinan dan Jumat kemarin sudah takziah 40 hari.

Ibu tiga anak ini tak menyangka, mengapa para pelaku begitu kejam dan tega membunuh suaminya. Namun ketika ditanya apakah ada firasat sebelumnya, dikatakannya bahwa pada malam sebelum sebelum ditemukan itu ia bermimpi bertemu suaminya.

"Dalam mimpi itu suami saya tersenyum, mungkin senyum itu menunjukan bahwa sudah ditemukan dan saya juga sudah ikhlas," ujarnya.

Rohana dan pihak keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Tak lupa juga Rohana mengucakan terima kasih kepada polisi yang telah bekerja untuk menemukan jasad suaminya. Begitu juga rekan-rekan suaminya sesama driver online yang juga turut membantu.

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/04/01/ikhlas-rohana-mimpi-suaminya-tri-widyantoro-tersenyum



Tersangka Pembunuh Sopir Gocar Diserahkan Ayahnya ke Polisi
Republika.co.id - Minggu, 01 April 2018 20:34 WIB

Pelaku Tyas Dryantama (19) mahasiswa Jurusan Ekonomi UNSRI

PALEMBANG - Tersangka pembunuh pengemudi taksi daring atau online Gocar diserahkan ayahnya ke petugas kepolisian, Sabtu (31/3) sekitar pukul 19.30 WIB. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel AKBP Azis Andriyansyah di Palembang, Ahad (1/4), membenarkan bahwa pihaknya telah menerima tersangka atas nama Tyas yang merupakan buronan kasus pembunuhan sopir Gocar.

"Tersangka Tyas menyerahkan diri ke Polda Sumsel yang diantarkan oleh bapak kandungnya sendiri," kata dia. Sebelumnya, petugas Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel mengambil tindakan tegas terhadap dua pelaku perampokan disertai pembunuhan sopir taksi daring, Tri Widiyantoro (44) bahkan diambil tindakan tegas dengan cara ditembak mati.

Pelaku Tyas Dryantama (19) mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan di salah satu universitas negeri di Palembang ini diserahkan oleh ayah kandungnya sendiri ke pihak kepolisian. Rahmat Kosamsi (50), ayah kandung Tyas, menyerahkan anaknya sendiri ke Mapolda Sumsel karena dihantui rasa bersalah setelah anaknya tersebut melakukan perbuatan keji terhadap Tri. Korban ternyata masih satu almamater dengan anaknya karena merupakan alumni Fakultas MIPA.

Saat ini, tiga dari empat tersangka perampokan disertai pembunuhan Tri sudah diungkap pihak kepolisian. Satu tersangka lain, Hengky yang masih menjadi buronan kepolisian.

Tyas diketahui bersembunyi di kampung halamannya di Dusun III, RT9, Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin selama lebih dari 45 hari usai melakukan perampokan terhadap korban. Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menambahkan, pelaku Tyas diketahui berperan sebagai otak dari tindak kejahatan tersebut diketahui dari pengakuan tersangka Bayu. Bayu mengatakan otak di balik perampokan sadis ini adalah Tyas, yang berstatus sebagai mahasiswa.

"Empat tersangka mengatur rencana dengan memesan taksi daring. Aksi sadis itu mereka lakukan dengan berpura-pura memesan angkutan dari Jalan Kapten Anwar Arsyad, Pakjo, Palembang menuju Kenten Ujung, Banyuasin, Kamis 15 Februari," kata dia.

Saat berada di kebun sawit Tanjung Lago, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, tersangka meminta berhenti dan ketika itulah salah satu tersangka menjerat leher korban menggunakan tali tambang. Sementara tersangka lain membekap mulut korban hingga tewas. Lalu, jasadnya dibuang ke semak-semak dan baru ditemukan polisi sudah menjadi tulang, Jumat (30/3).

Dalam penelusuran, tersangka Poniman (21), ditembak mati karena berusaha melarikan diri saat berusaha diringkus polisi di kediamannya di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumsel, Kamis (29/3).

Lalu, petugas meringkus tersangka Bayu (20) di Jalan Letnan Simanjuntak, Kecamatan Kemuning, Palembang. Dia terpaksa dilumpuhkan dengan sebelas tembakan di kakinya karena berusaha kabur. Tersangka saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

"Hidup atau mati pelaku yang masih buron akan kita tangkap, petugas masih terus memburu. Sebelum itu, silakan menyerahkan diri. Para tersangka akan dikenakan pasal berlapis. Yakni Pasal 340 KUHP, Pasal 338, dan Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana mati. Saya pastikan dihukum seberat-beratnya, tiga pasal sekaligus," kata dia.

Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/04/01/p6idpq328-tersangka-pembunuh-sopir-gocar-diserahkan-ayahnya-ke-polisi



GTV News
Published on Apr 2, 2018



Sriwijaya TV
Published on Apr 2, 2018




KELUARGA SOPIR ONLINE SUDAH MEYAKINI JASAD KORBAN
Antvklik.com - Senin 2 April 2018

Suasana di Rumah Almarhum Tri Widyantoro

Suasana duka menyelimuti keluarga Tri Widyantoro seorang sopir online dan korban perampokan bahkan dibunuh secara keji oleh 4 orang pelaku perampokan yang terjadi pada tanggal 15 Februari 2018 yang lalu. Korban yang dijerat lehernya dengan seutas tali lalu mayatnya di buang kesemak belukar di daerah Sungsang Banyuasin Sumatera Selatan.

Rumah korban Tri Widyantoro yang berada di jalan Letnan H Murod Lorong Sakura RT 17 No 806 RW VI Kecamatan Sukarami masih terlihat penuh dengan karangan bunga ucapan belasungkawa atas musibah yang dialami keluarga korban.

Keluarga korban pun serasa belum percaya itu jasad pak Tri namun secara fisik keluarga korban mengakui baju serta celana yang ditemukan tersebut memang baju korban sewaktu pergi pada waktu itu.

Istri korban sangat terpukul  atas kepergian suaminya yang secara tragis sedangkan suaminya tulang punggung keluarga yang mempunyai tiga orang anak. Dimata keluarga, suaminya orang sangat bertanggung jawab bahkan sholat pun suaminya tepat waktu dan istri korban berharap pelakunya cepat ditangkap dan dihukum seberat beratnya.

Kakak ipar korban sudah menyakini kalau itu adalah jasad adik iparnya sesuai dengan bukti yang ditemukan dijasad korban serta berterima kasih pada polisi yang bekerja  secara maksimal hingga dapat  mengungkap kejadian  ini. Dari pihak keluarga ingin secepatnya memakamkan korban namun masih harus menunggu tes DNA yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Laporan Erda Suhaimi dari Palembang.

Sumber:
https://newsplus.antvklik.com/news/keluarga-sopir-online-sudah-meyakini



Terkuak Pengakuan Tyas Tersangka Pembunuhan Sopir Gocar Tri
Sripoku.com - Senin, 2 April 2018 16:13

PALEMBANG - Tyas Dryantama, salah satu pelaku kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap driver online Tri Widyantoro (44), akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumsel.

Pelaku Tyas yang tercatat sebagai mahasiswa semester tiga Unsri Fakultas Ekonomi Pembangunan ini, menyerahkan diri didampingi orangtuanya ke petugas Ditreskrimum Polda Sumsel pada Sabtu (31/3/2018) malam.

Diketahui pelaku Tyas menyerahkan diri, lantaran takut ditembak petugas. Sehingga akhirnya didampingi ayah kandungnya bernama Rahmat Kosamsi (50), memilih menyerahkan diri kepada petugas. Tiyas mengaku tidak mengetahui apa yang direncanakan oleh ketiga temannya.

"Saya tidak tahu apa-apa, apa yang sedang teman saya rencanakan," ujarnya sambil tertunduk, Senin (2/4/2018).

Sambil duduk didampingi oleh Kapolda Sumsel Zulkarnain, Tiyas melanjutkan ceritanya. Sebelumnya Tiyas yang sedang berada di kosan tepatnya di belakang Griya Agung Palembang, mendapat telpon dari temannya. Kemudian ketiga temannya menjumpai di kosan.

"Hengky menanyakan ada tali ga? Ada dibelakang jawab Tiyas,"katanya.

Sriwijaya Post
Published on Apr 2, 2018


Masih menurut Tiyas ia diajak naik Gocar ke Kenten Laut, setibanya disana ketiga temannya memulai pembunuhan dengan cara mengikat dan mencekik.

" Saya dipaksa untuk membantu teman saya kalau tidak saya diancam akan di bunuh, "jelasnya. Setelah berhasil membunuh korban, Tiyas diancam temannya untuk tidak memberi tahu siapa-siapa. "Saya kembali diancam untuk tidak membocorkan kasus ini, dan saya takut, kemudian saya bilang ke teman saya mobil itu walaupun dijual saya tidak minta sepeser pun dari kalian, saya tidak mau," kata Tiyas didampingi Kapolda Sumsel Zulkarnain, Senin (2/4/2018).

Sementara untuk pelaku Hengki Sulaiman (20), hingga kini masih buron dalam pengejaran petugas. "Tadi malam (Sabtu,31/3/2018) tersangka inisial T menyerahkan diri ke Ditreskrimum Polda Sumsel," ujar Kombes Pol Slamet Widodo, Kabid Humas Polda Sumsel, Minggu (1/4/2018).

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/04/02/terkuak-pengakuan-tyas-tersangka-pembunuhan-sopir-gocar-tri


Liputan6.com - SCTV
Published on Apr 3, 2018




Polisi Juga Menetapkan Pemilik Counter HP di IP Tersangka
Sumatera Ekspres - Selasa, 3 April 2018 03:53


Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Erlin Tangjaya, juga kembali mengimbau agar tersangka Hengki, salah seorang tersangka pembunuh driver online Tri Widyantoro pada 15 Februari lalu agar menyerahkan diri. “Menyerahkan diri saja, sama seperti Tyas yang diantarkan ayahnya. Supaya kami dapat lakukan proses hukumnya,” imbaunya.

Namun sejauh ini, belum ada iktikad baik dari tersangka Hengki. Mereka meyakini, Hengki masih berada di wilayah Sumsel. Pihaknya, dari Tim Jatanras terus melakukan pencarian dan pengejaran. “Dari gambar-gambarnya (di media sosial, red), Hengki ini terlihat dingin (baca: berdarah dingin, red). Dia ini termasuk eksekutor, membantu Poniman menjerat leher korban,” tukas mantan Wakapolres Aceh Timur itu.

Erlin yang juga pernah menjabat Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Polres Aceh Utara, dan Polres Pidie, itu tidak bersedia menjelaskan cara mereka melacak posisi Hengki. Karena itu menurutnya itu terlalu teknis. “Seperti kata bapak Kapolda, itu sudah scientific crime investigation. Yang jelas, segala informasi yang masuk kami tampung,” ucapnya.

Sembari menunggu Hengki tertangkap, sambung Erlin pihaknya terus melengkapi berkas pemeriksaan terhadap tersangka Bayu dan Tyas. Termasuk soal surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP), pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kejati Sumsel. “Penyidik Unit 1, dalam waktu dekat juga akan memanggil sebagai tersangka penadahan (480 KUHP), terhadap pemilik counter hp di IP, tempat tersangka Poniman dan Tyas menjualkan hp milik korban,” bebernya.(vis/yun/air/ce1)

Sumber:
https://sumeks.co.id/polisi-juga-menetapkan-pemilik-counter-hp-di-ip-tersangka/



Mengintip Beberapa Barang Bukti Pembunuhan Driver Go-car Tri Widyantoro, Dari Tali Jerat Hingga Pakaian Terakhir Korban
Manaberita.com - Selasa, 03 April 2018 - 19:25 WIB

MANAberita.com — NASIB tragis dialami oleh driver Go-car yang bernama Tri Widyantoro yang dibunuh oleh penumpangnya sendiri. Tak hanya dibunuh, mayat ayah tiga anak ini pun dibuang ke semak-semak selama 2 bulan hingga tinggal tulang belulang.

Terungkapnya kasus ini pun bermula saat ponsel milik Tri berhasil diketahui keberadaannya menggunakan GPS. Ternyata, ponsel ini telah dijual oleh salah satu pelaku yang kemudian disusul tertangkapnya Bayu serta Poniman yang akhirnya tewas ditembak mati.

Dari penangkapan inilah polisi akhirnya dapat menemukan jasad Tri yang telah menghilang selama 2 bulan lamanya dan saat ditemukan hanya tinggal tulang belulang. Saat dievakuasi, pihak kepolisian Polda Sumsel juga mengamankan beberapa barang bukti berupa mobil, pakaian yang terakhir dipakai, tali yang digunakan untuk menjerat serta ponsel milik korban dan pelaku.

Kali ini, @MANAberita berkesempatan mendokumentasikan beberapa barang bukti tersebut. Berikut beberapa fotonya.

1. Mobil korban


2. Baju terakhir yang digunakan Tri


3. Celana terakhir korban


4. Tali yang digunakan untuk menjerat leher korban


Sementara, menurut Tyas yang merupakan salah satu tersangka mengungkapkan jika mereka tetap menghabisi nyawa korban meskipun ia telah memohon ampun dan bersedia menyerahkan barang berharga serta mobil miliknya.

“Dia bilang ‘ambil saja mobil dan barangnya, tapi jangan bunuh saya. Saya punya anak dan istri,” ujar Tyas saat ditemui oleh @MANAberita di sel tahannya. (Dil)

Sumber:
http://manaberita.com/2018/04/mengintip-beberapa-barang-bukti-pembunuhan-driver-go-car-tri-widyantoro-dari-tali-jerat-hingga-pakaian-terakhir-korban/



Diduga Stress, Tyas Dryantama Kerap Berikan Keterangan yang Berbeda-Beda
Manaberita.com - Selasa, 03 April 2018 - 22:25 WIB

Tyas Dryantama berikan keterangan berbeda-beda saat ditanya tim penyidik

Ketika ditanya, Tyas mengatakan jika Poniman lah yang menjadi otak dari perampokan serta pembunuhan terhadap driver Go-car yang bernama Tri Widyantoro.

Sementara, beberapa waktu lalu ia sempat mengungkapkan pada media jika Hengki yang mengatur segala rencana ini dan juga memaksanya untuk turut dalam pembunuhan tersebut.

Tak cukup sampai disitu, Tyas mengatakan kepada kami jika selama berstatus buronan, ia tidak melarikan diri namun menetap di kosannya. Hal ini berbeda dengan keterangan Tyas kepada kepolisian karena mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan ini diketahui bersembunyi di kampung halamannya.

“Tyas bersembunyi di kampung halamannya di Dusun III RT 9 Desa Mulya Jaya Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin selama lebih dari 45 hari usai melakukan perampokan terhadap korban,” ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel AKBP Azis Andriyansyah, dilansir dari Tribun Sumsel.

Pemuda kelahiran tahun 98 ini juga memberikan keterangan yang berbeda mengenai keterlibatannya dalam rencana pembunuhan tersebut dan mengatakan jika dirinya dipaksa ikut. Faktanya, pihak penyidik mengungkapkan jika Tyas turut serta dalam perencanaan yang menewaskan ayah tiga anak itu.

Diduga, Tyas stress lantaran kasus yang menerpanya dan pemeriksaan yang terus menerus dihadapinya. (Dil)

Sumber:
http://manaberita.com/2018/04/diduga-stress-tyas-dryantama-kerap-berikan-keterangan-yang-berbeda-beda/


Fokus - Patroli Indosiar
Published on Apr 4, 2018




Diancam Tembak Mati, Pembunuh Sopir Taksi Online Tantang Balik Polisi
Liputan6.com - Rabu, 04 Apr 2018, 11:00 WIB

Kapolda jumpa pers dan release kasus pembunuhan Tri Widyantoro

Palembang - Hengki Sulaiman (20), satu dari empat orang tersangka pembunuhan Tri Widiyantoro (43), sopir taksi online Palembang yang tewas mengenaskan, masih jadi buronan polisi.

Pria asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel) ini dikabarkan tidak takut terhadap ancaman tembakan anggota kepolisian. Dari informasi yang diperoleh, anggota Kepolisian Daerah (Polda) mendengar kabar bahwa Hengki Sulaiman merasa tidak gentar masih jadi buronan polisi.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara bahkan sudah mendengar kabar tersebut. Tersangka yang bertugas membekap mulut dan hidung korban hingga tewas (sebelumnya ditulis tersangka Tyas yang melakukannya), akan terus diburu oleh anggota Polda Sumsel.

“Infonya dia menantang polisi dan tak takut ditembak. Silahkan saja mau bersembunyi dimanapun, pasti akan kami tangkap,” katanya kepada Liputan6.com, Selasa, 3 April 2018.

Meskipun mendapatkan tantangan tersebut, Kapolda Sumsel terus menghimbau kepada tersangka pembunuhan sopir taksi online Palembang ini, agar segera menyerahkan diri. Mereka masih menjunjung Hak Azasi Manusia (HAM) dan akan melindungi tersangka, jika pembunuh sopir taksi online Palembang tersebut, bertindak kooperatif terhadap polisi.

"Lebih baik tersangka pembunuh sopir taksi online tersebut menyerahkan diri saja ke Polda Sumsel. Jika tidak, kita akan 'sikat betulan'," ujarnya.


Tersangka Takut Dibunuh

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel Komisaris Besar (Kombes) Pol Bayu Suryanto mengatakan, peran Hengki Sulaiman cukup vital saat aksi pembunuhan berlangsung.

“Kita akan memberi tindakan tegas, jika tersangka masih melakukan perlawanan. Dalam waktu dekat, akan kita tangkap. Tapi belum bisa memastikan, apakah dia masih di Sumsel atau tidak,” ujarnya.

Sebelumnya Tyas Dryantama, salah satu pelaku pembunuhan Tri Widiyantoro menyerahkan diri, ditemani orangtuanya. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang ini mengaku ketakutan dengan ketiga tersangka.

"Saya tidak tahu kalau mereka merencanakan pembunuhan. Setelah kejadian, saya ingin lapor polisi, tapi takut nanti dibunuh mereka," ungkapnya.

Aksi kooperatif pria 20 tahun ini, dikarenakan takut dengan ancaman tembakan yang akan dilakukan anggota Polda Sumsel, dalam pengejaran pembunuh sopir taksi online lainnya.

Sumber:
http://www.liputan6.com/regional/read/3424843/diancam-tembak-mati-pembunuh-sopir-taksi-online-tantang-balik-polisi



Isteri Driver Taksi Online Temukan Bercak Darah di Dalam Mobil Tri Widyantoro
Koransn.com - Rabu, 04 April 2018

Istri Korban Rohana memeriksa mobil suaminya

Rohana, (44) isteri korban driver taksi online, Tri Widyantoro (44), Selasa (3/4/2018) menemukan bercak darah di dalam mobil korban. Hal ini terungkap saat Rohana bersama keluarganya datang ke Polda Sumsel untuk melihat barang bukti mobil milik korban yang diamankan polisi saat penangkapan pelaku Poniman dan Bayu Irwansyah di Kecamatan Lalan Musi Banyuasin.

Dikatakan Rohana, jika kondisi mobil tersebut saat ini sangat kotor, berbeda pada saat mobil tersebut masih digunakan oleh suaminya yang selalu bersih baik pada bagian luar maupun dalam mobil. “Selain mobil itu kotor, di dalam mobil tersebut tadi saya melihat juga ada bercak darah,” ujarnya.

Diungkapkannya, kedatangannya bersama keluarga ke Polda Sumsel memang untuk memastikan jika mobil yang dijadikan barang bukti oleh pihak kepolisian tersebut merupakan mobil milik suaminya. “Sudah saya lihat mobil nya, dan benar memang mobil tersebut milik suami saya. Mobil itulah yang digunakan suami saya untuk bekerja sebagai taksi online,” katanya.

Lebih jauh dikatakannya, setelah melihat mobil tersebut maka dirinya menilai jika tulang belulang yang ditemukan polisi di kawasan Sungsang Banyuasin beberapa waktu yang lalu benar adalah suaminya Tri Widyantoro.

“Selain mobil tersebut, baju yang ditemukan polisi juga sama dengan milik suami saya, jadi benar jenazah tersebut adalah suami saya. Walaupun demikian tentunya kami masih juga harus menunggu
hasil dari pemeriksaan tes DNA,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Budi Suryanto mengungkapkan, dalam kasus pembunuhan korban ada empat orang pelaku terdiri dari; Poniman tertembak mati saat dilakukan penangkapan, Bayu Irwansyah kini sudah tertangkap dan Tyas Dryantama telah menyerahkan diri, sementara untuk Hengki masih dalam pengejaran anggota kepolisian.

“Nah untuk keberadaan pelaku Hengki yang masih dikejar ini, masih kami lacak dan kami selidiki, apakah masih di Sumsel atau sudah di luar Sumsel,” ujarnya. Masih dikatakannya, jika peran Hengki dalam kasus pembunuhan korban sangan sentral, lantaran pelaku termasuk salah satu yang menjerat leher korban menggunakan tali tambang.

“Jadi, dari keterangan para tersangka yang sudah tertangkap, peran pelaku Hengki ini cukup senteral dalam kasus ini. Meskipun demikian, nanti kita pastikan jika pelakunya sudah tertangkap,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian Polda Sumsel, Jumat (30/3/2018) menemukan tengkorak dan tulang yang merupakan jenazah korban, Tri Widyantoro di rawa-rawa yang berada kawasan Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin.

Bukan hanya menemukan jenazah korban, polisi juga menangkap dua pelaku yang merampok dan membunuh korban keduanya yakni; Poniman dan Bayu Irwansyah. Dari kedua pelaku ini, Poniman tewas tertembak polisi lantaran melawan saat dilakukan penangkapan.

Kemudian, Sabtu malam (31/3/2018) pukul 19.30 WIB, tersangka Tyas Dryantama (20), oknum mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang menyerahkan diri ke Polda Sumsel dengan diantar oleh ayahnya.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, kasus perampokan dan pembunuhan korban Tri Widyantoro ini terjadi pada Kamis 15 Februari 2018 lalu, di kawasan perkebunan sawit Tanjung Lago Banyuasin.

“Dalam kasus ini awalnya polisi menangkap tersangka Bayu Irwansyah, kemudian dikembangkan hingga ditangkap tersangka Poniman. Namun saat penangkapan Poniman ini, tersangka melawan hingga tewas tertembak. Sementara untuk tersangka Tyas Dryantama telah menyerahkan diri ke Polda Sumsel. Sedangkan satu pelaku lainnya yakni Hengki masih dalam pengejaran,” katanya.

Diungkapkan Kapolda, kasus ini terjadi berawal dari pelaku yang tewas tertembak yakni, Poniman menyuruh Bayu memesan taksi online melalui aplikasi, hingga pesanan tersebut didapatkan oleh korban dengan tujuan Jalan Kapten A Arsyad Way Hitam Palembang menuju Kenten Ujung Banyuasin. Setiba di lokasi kejadian, para pelaku meminta korban memberhentikan mobil, saat itulah Poniman dibantu Hengki (DPO) menjerat leher korban dengan tali tambang dari belakang. Sedangkan tersangka Bayu memegangi kedua tangan korban, sementara tersangka Tyas Dryantama membekap mulut korban hingga korban tewas.

“Usai korban tewas kemudian para pelaku membuang jenazah korban ke semak-semak di kawasan Sungsang Banyuasin. Lalu membawa kabur mobil korban ke kawasan Kecamatan Lalan Muba. Terungkapnya kasus ini setelah polisi mendapati handphone (HP) korban yang dijual pelaku di salah satu counter HP di mall yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Palembang. Kemudian polisi melakukan penyelidikan hingga menangkap Bayu Irwansyah dan Poniman. Dari pengakuan tersangka Bayu ini lah ditemukan jenazah korban yang dibuang para pelaku di kawasan Sungsang,” jelas Kapolda.

Lebih jauh diungkapkan Kapolda, saat ditemukan jenazah korban sudah menjadi tengkorak dan tulang. Bahkan ada bagian tubuh korban yang hilang diduga dimakan hewan buas seperti Biawak. “Yang ditemukan hanya tengkorak kepala korban, tulang paha, tulang pinggul, dan sebagian tangan. Sedangkan untuk bagian tubuh lainnya hilang dimakan hewan buas di sana, sebab lokasi pembuangan merupakan rawa-rawa dan jauh dari pemukiman warga,” ujarnya.

Untuk itulah, lanjut Kapolda, dengan ditemukannya jenazah korban yang telah menjadi tengkorak tersebut maka dokter forensik akan melakukan tes DNA untuk memastikan jika jenazah tersebut adalah korban.

“Jadi, walaupun keterangan tersangka yang diamankan, baju korban dan mobil korban yang kami temukan identik milik korban, tapi kita masih harus melakukan tes DNA untuk memastikan tengkorak dan tulang tersebut adalah korban. Sementara untuk para pelaku dalam kasus ini akan dikenakan Pasal 365 KUHP, Pasal 338 KUHP dan Pasal 340 KUHP yang ancaman pidananya maksimal pidana mati,” tandas Kapolda. (ded)

Sumber:
http://koransn.com/isteri-driver-taksi-online-temukan-bercak-darah-di-dalam-mobil-tri-widyantoro/



Buronan Pelaku Pembunuh Tri Widyantoro Terus Diburu, Kapolda Sumsel: Jejak Hengki Makin Dekat
Sripoku.com - Rabu, 4 April 2018 20:02

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain saat diwawancarai mengenai keberadaan Hengky

PALEMBANG - Pemburuan pelaku Hengki yang kini masih buron, masih terus diburu petugas Jatanras Polda Sumsel. Bahkan tim Reskrim Polresta Palembang pun juga ikut dikerahkan dalam pemburuan pelaku pembunuhan driver online Tri Widyantoro beberapa waktu lalu.

"Seluruh unit Jatanras dikerahkan yang ada 21 personil. Begitu juga dengan Reskrim Polresta Palembang. Jadi tim saat ini masih melakukan pengejaran," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Rabu (4/4).

Jenderal bintang dua ini menegaskan, bahwa dalam pemburuan pelaku Hengki ini petugas akan bertindak tegas. Karena sebelumnya sudah dihimbau untuk menyerahkan diri.

"Kita tunggu saja nanti. Memang untuk melakukan pencarian itu butuh waktu, tapi kita pastikan secepatnya kita tangkap, mengingat pelaku terus diendus keberadaannya," ujar Zulkarnain. Keberadaan pelaku Hengki, diketahui kini semakin dekat dengan petugas Jatanras Polda Sumsel yang memburunya.

"Tim di lapangan masih bergerak mencari Hengki. Pastinya tim bertugas dengan taktik dan teknis yang dimiliki," ujar Kombes Pol Budi Suryanto, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel.

Dikatakan Budi, memang diharapkan pelaku Hengki dapat menyerahkan diri seperti Tyas. 
Namun petugas tetap berupaya melakukan pencarian yang maksimal. Dari keterangan dua pelaku yang sudah diamankan, pelaku Hengki memiliki peran yang aktif hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Belum bisa diungkapkan semuanya. Memang dari keterangan kedua pelaku, peran pelaku Hengki aktif.

Namun untuk pengungkapan semuanya, tunggu setelah pelaku Hengki tertangkap untuk mengungkap fakta kejadiannya," ujar Budi. (*)

Sumber:


Papin metro
Published on Apr 5, 2018




Hengki Pembunuh Tri Widyantoro tak Menyerah, Kapolda Sumsel Janji Rilis di Kamar Mayat
Sripoku.com - Kamis, 5 April 2018 19:32

Kapolda didampingi tim medis saat rilis pembunuhan korban lain

PALEMBANG - "Hengki, dimana pun kau berada, kami akan cari. Jadi menyerahlah," tegas Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Kamis (5/4/2018). Jenderal bintang dua ini menegaskan, pengejaran terhadap Hengki, pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap driver gocar Tri Widiyantoro, masih terus dilakukan secara maksimal.

Bahkan seluruh personil Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, sudah disebar untuk mencari jejak keberadaan Hengki.
"Kami sudah komitmen, akan berantas habis pelaku kejahatan. Tahun 2017 lalu khusus untuk di Polda Sumsel, ada tujuh pelaku yang ditembak mati.

Sementara pada tahun 2018 ini, baru ada dua pelaku. Jadi akan kami sikat habis dan akan kami rilis di kamar mayat," ujarnya. Meskipun saat ini belum ada titik terang mengenai keberadaan Hengki, namun tim petugas masih terus melakukan pemburuan terhadap Hengki.

"Sampai puluhan tahun, Hengki akan tetap kami kejar. Mau lari sampai kemana Hengki, akan tetap kami kejar," tegas Zulkanain yang pada waktu bersamaan juga merilis pelaku perampokan yang ditembak mati di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang.

Memang tidak ada batas waktu untuk melakukan pengejaran terhadap Hengki. Jadi anggota terus diperintahkan melakukan pengejaran terhadap Hengki. Anggota juga telah diperintahkan, untuk dapat menangkap Hengki hidup atau mati.

Peringatan ditangkap hidup atau mati, tidak hanya bagi Hengki saja tetapi juga pelaku kejahatan lainnya. Bila membuat ketakutan masyarakat, dipastikan pelaku kejahatan akan berakhir di kamar mayat.

"Kami sudah berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Bila tidak mau berakhir di kamar mayat, lebih baik berpikir lagi untuk melakukan tindak kejahatan di Sumsel," ujarnya.

Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/04/05/hengki-pembunuh-tri-widyantoro-tak-menyerah-kapolda-sumsel-janji-rilis-di-kamar-mayat



DPO yang Tantang Ditembak Mati Polisi Berhasil Melarikan Diri
Jawa Pos - Jum'at, 06 April 2018 14:05

Pengakuan Tyas pelaku pembunuh Tri Widyantoro didepan Kapolda Irjen Zulkarnain

Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel masih terus memburu Hengki Sulaiman, 20, buronan kasus pembunuhan driver Go-car. Peran Hengki cukup sentral dalam kasus tersebut. Bahkan, Hengki sempat menantang ancaman polisi soal tindakan tembak mati.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku pihaknya sempat melacak keberadaan Hengki. Namun, saat akan didatangi DPO sudah melarikan diri. Meski begitu, unit Jatanras Polda Sumsel terus melakukan perburuan DPO Hengki. Ia menegaskan kepada Hengki agar segera menyerahkan diri. Jika tidak pihaknya memastikan akan menyusul rekannya Poniman yakni ditembak mati.

Selain itu, masa penutupan pencarian dalam kasus ini mencapai 27 tahun. Artinya, selama itu juga pihaknya mengejar DPO. "Kami kejar terus pokoknya sampai tertangkap," katanya. Sebagai komitmen Polda Sumsel, lanjut Kapolda, selama tahun 2018 pihaknya telah menembak mati dua pelaku dan juga buronan curas. Sedangkan, untuk tahun 2017 pihaknya telah menembak mati tujuh tersangka.

"Artinya kami tidak akan main-main memberantas kriminalitas di Sumsel," kata dia saat memberikan keterangan pers di Kamar Mayat RS Bhayangkara, Kamis (5/4).

Langkah tindakan tegas yang diambil, kata dia, dibuktikan dengan menurunnya kriminal di Sumsel. Hanya saja, kualitasnya semakin meningkat. "Kami harap yang masih DPO menyerahkan diri jika tidak kami akan pastikan akan menyusul ditembak mati," tutupnya. (lim/JPC)

Sumber:
https://www.jawapos.com/read/2018/04/06/202143/dpo-yang-tantang-ditembak-mati-polisi-berhasil-melarikan-diri



Sudah Dibujuk, ini Alasan Hengki Sulaiman Buronan Pembunuh Driver Gocar Enggan Serahkan Diri
Tribun Sumsel - Sabtu, 7 April 2018 10:08

Tampang Buronan Hengki Sulaiman

MUSI BANYUASIN - "Aku kotor mas," demikian pesan terakhir Hengki Sulaiman, tersangka pembunuh sopir taksi online Tri Widyantoro yang diterima Fredi, Kepala Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin.

Sejak obrolan singkat melalui aplikasi messenger pada akhir pekan lalu, tidak ada lagi kontak dengan buronan Polda Sumsel ini. Fredi berinisiatif menghubungi sewaktu melihat facebook Hengki aktif pada Minggu (1/4). Keinginan kuat itu juga muncul sewaktu melihat adanya penggantian foto profil menggunakan latar pantai dan gunung.


Hengki waktu itu dibujuk untuk menyerahkan diri ke polisi. Sebab, orangtuanya juga berkeinginan putra satu-satunya itu sadar dan tobat atas kelakuannya.

 "Saya tidak berani dipenjara," kata Fredi, menyebutkan isi pesan itu kepada Tribun Sumsel, Jumat (6/4) pagi.

Mengetahui jawaban pesan demikian, Fredi balas mengirim pesan, "Kalau tidak berani dipenjara maka siap mati. Kau sudah salah, orang salah harus berani bertanggung jawab, apapun risikonya. Malam ini aku tunggu di rumah, besok pagi ke Palembang untuk diantar ke polda. "

Hengki hanya membalasnya pesan itu dengan kalimat "aku kotor mas". Sampai kini tak ada lagi kontak dengan pria yang selama ini dikenal ramah oleh tetangga. Kasus perampokan dan pembunuhan yang melibatkan empat pemuda asal Lalan menarik perhatian banyak orang.

Kecamatan Lalan tempatnya tinggal merupakan kawasan transmigrasi yang terbilang sukses. Warga di sini hidup berkecukupan, dengan mata pencaharian sebagai petani padi, sawit, jagung, dan karet. Kepemilikan lahan bervariasi, mulai dari dua hektare, lima hektare, bahkan ada yang sampai sepuluh hektare.

Terdiri dari 27 desa, kecamatan ini memiliki banyak aliran anak sungai. Pada musim penghujan jalanan sangat becek sehingga sulit dilintasi. Kehidupan warga di tempat ini sangat bagus. Selalu aktif saat ada kegiatan gotong royong, saling membantu ketika ada orang bangun rumah, serta bahu membahu ketika perbaikan jalan, apalagi saat ada hajatan.

Listrik di wilayah ini memang tidak tersedia 24 jam, hanya dari pukul 18.00-06.00. Meski demikian, jaringan telekomunikasi cukup mumpuni. Di beberapa tempat malah sudah tersedia jaringan 4G. Makanya, warga terutama anak-anak dan remaja sudah familiar dengan media sosial facebook dan instagram.

Pagi kemarin Fredi dijumpai saat sedang santai di rumahnya. Pria yang belum dua tahun jadi kepala desa ini menjelaskan bagaimana kehidupan di Kecamatan Lalan, terutama di Desa Mulya Jaya.

"Kami sebenarnya di sini kaget. Sejarah Lalan sejak zaman trans (transmigrasi), baru kali ini terjadi. Di luar batas nalar warga," ungkapnya.

Ia mengakui, memang pernah kriminalitas terjadi, misalnya pencurian motor. Tapi hanya sekali atau dua kali. Sedangkan kasus pembunuhan baru kali ini. Warga desa ini lebih kaget lagi ketika mendengar keterlibatan Tyas Dryantama (sudah menyerahkan diri) dan Hengki Sulaiman. Padahal Tyas selama ini dikenal anak yang pintar dan rajin membantu orangtuanya. Begitu juga Hengki Sulaiman, sosok ini adalah pemuda pekerja keras, tidak malu jadi tukang ojek, atau ambil upahan panen jagung.

Dua pemuda lain yang terlibat adalah Poniman (meninggal ditembak polisi), warga Desa Karang Sari dan Bayu Irmansyah (ditahan) warga Desa Mekar Jaya. Usai percakapan melalui messenger beberapa hari lalu, Fredi masih tak percaya sepenuhnya dengan ucapan Hengki. Apalagi dia pernah dengar ada temanya di desa sempat menelepon Hengki. Lalu ia menjawab tidak tahu sedang berada di mana selama masa persembunyian.

"Saya tidak punya nomor telepon dia. Harusnya dia menyerahkan diri. Dia sidang, lalu jalani tahanan. Kalau sekarang lari, tidak bebas, tidur tidak nyenyak," ujar Fredi.

Kondisi Rumah Hengki

Apabila melihat Hengki di desa, Fredi janji akan memegangnya dan diantar ke Polda Sumsel. Sejumlah orang malah mulai memberikan penilaian negatif pada kecamatan yang subur ini. Gara-gara perampokan itu ada yang menyebut Lalan adalah wilayah miskin, Lalan berada di pelosok.

Hujatan yang tersebar di berbagai media sosial ini terpantau langsung oleh Fredi. Ia jengah, merasa kecewa dengan tuduhan buruk pada tempat tinggalnya. Fredi paham, hujatan di media sosial itu terpengaruh oleh emosi sesaat. Hanya saja, kekecewaan itu tidak bisa dibendung lantaran penyebutan itu malah tertuju ke semua warga Lalan. Padahal yang terlibat hanya empat orang.

"Kami juga ada yang bawa nama harum negara. Kalau mau lihat komentar itu sakit rasanya. Saya banyak screen shoot di instagram dan facebook. Sudah empat hari ini tidak lagi buka media sosial," tambahnya.

Fredi sampai sekarang belum tahu apa motif perampokan dan pembunuhan itu. Pasalnya, semua masih tidak menyangka melibatkan Hengki dan Tyas.

"Kasihan orangtuanya drop.  Hengki pria satu-satunya di keluarga. Adiknya perempuan masih SMP. Begitu kabarin orangtuanya, darah langsung naik. Makan selalu ingat anak," ucapnya. Atas kejadian ini, perangkat desa meminta semua warga memetik pelajarannya supaya tidak terulang lagi.

Sebenarnya perangkat desa sudah membuat peraturan desa (Perdes) tentang waktu bergaul nak-anak. Ada pembatasan sampai pukul 24.00 yang berlaku bagi warga desa dan pendatang. Tetapi kejadian pembunuhan sopir Go-Car berada di luar desa. Sehingga semua lepas dari kontrol.

"Yang jelas anak-anak itu sudah besar, pergaulan dengan orang lain, sehingga mungkin saja terpengaruh," jelas Fredi. (wan/jhn/nand)

Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2018/04/07/sudah-dibujuk-ini-alasan-hengki-sulaiman-buronan-pembunuh-driver-gocar-enggan-serahkan-diri


KOMPASTV - Gelar Perkara
Published on Apr 8, 2018



Fokus Pagi - Indosiar
Published on Apr 8, 2018




Polisi Tembak Mati Buron Pembunuh Sopir Go-Car di Palembang
Detiknews.com - Rabu 11 April 2018, 23:48 WIB


Palembang - Polisi akhirnya menembak mati Hengki Sulaiman, buron terakhir kasus pembunuhan sopir Go-Car di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sebagai salah satu otak pelaku, Hengki terpaksa ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap.

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain saat dimintai konfirmasi mengatakan Hengki ditembak mati saat berada di tempat persembunyiannya di daerah Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 13.00 WIB tadi.

"Benar, Hengki sudah ditangkap oleh tim dari Subdit Jatanras di bawah pimpinan AKBP Erlin. Dia ditangkap dan ditembak karena melawan, tapi meninggal dunia saat akan dibawa ke rumah sakit," kata Zulkarnain saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (11//4/2018).

Dikatakan Zulkarnain, warga Lalan, Musi Banyuasin, itu merupakan buron terakhir. Dia diketahui selalu berpindah tempat tinggal selama pelarian. Bahkan telah mengganti nama agar tak dikenali oleh warga sekitar.

"Dia selalu pindah tempat tinggal saat sembunyi. Mulai Kendal, Pemalang, Wonosobo, dan terakhir itu di Brebes. Dia juga di sana ganti nama menjadi Hendri, bukan lagi Hengki," sambung Zulkarnain.

Tindakan tegas terpaksa diambil karena Hengki tak mendengarkan imbauan polisi untuk menyerah. Padahal tiga temannya, Poniman, Bayu, dan Tyas, telah ditangkap. Bahkan Poniman ditembak mati karena melakukan perlawanan.

"Tidak ada ruang dan tempat bagi pelaku pencurian dan kekerasan di Sumsel ini. Semua akan kami tembak di tempat jika itu menjadi jalan terakhir. Terlebih untuk kasus yang menggunakan senpi hingga menyebabkan korban jiwa," kata Kasubdit III Jatanras AKBP Erlin Tangjaya saat dimintai konfirmasi secara terpisah.

Sebagaimana diketahui, sopir Go-Car, Try Widyantoro, hilang saat mendapat order penumpang dari Kota Palembang tujuan Kenten Laut Banyuasin pada 15 Februari lalu. Dia ditemukan tinggal tulang oleh Subdit Jatanras setelah menangkap dua pelaku, Poniman dan Bayu, pada Kamis (29/3) malam.
(gbr/gbr)

Sumber:
https://news.detik.com/berita/3966876/polisi-tembak-mati-buron-pembunuh-sopir-go-car-di-palembang


Official iNews Pagi
Published on Apr 12, 2018



Fokus - Patroli Indosiar
Published on Apr 12, 2018



iNews Palembang Terkini
Published on Apr 12, 2018




Hengki, Pembunuh Driver Online di Sumsel yang Buron Akhirnya Tewas Ditembak
Tribun Sumsel - Kamis, 12 April 2018 04:57

Burnan hengki yang ditembak mati petugas

PALEMBANG - Pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap sopir Gocar Tri Widiyantoro yang menjadi buronan polisi yakni Hengki, akhirnya ditangkap anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Setelah dilakukan pengejaran, Hengki yang diketahui bersembunyi di Brebes, Jawa Tengah. Ia berupaya kabur ketika akan ditangkap.  Sehingga, petugas harus mengeluarkan tindakan tegas terukur. Hengki yang terkena tembakan petugas, berupaya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, ketika di perjalanan Hengki menghembuskan nafas terakhir.

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain ketika konfirmasi menjelaskan, bila pelaku perampokan disertai pembunuhan yakni Hengki tewas ketika akan dibawa ke rumah sakit. Setelah ditembak anggota karena berupaya kabur ketika akan di tangkap.

"Anggota mengejarnya sampai ke Brebes Jateng."
"Tertangkap sekitar pukul 13.00 dan berupaya melawan dan akan kabur, sehingga harua dilakukan tindakan tegas," ujar jenderal bintang dua ini, Rabu (11/4).

Hengki, menjadi buronan setelah kasus perampokan disertai pembunuhan yang dilakukannya bersama tiga tersangka lainnya yakni Bayu, Poniman dan Tyas. Poniman tewas setelah ditembak petugas yang juga berupaya kabur ketika akan ditangkap. Sedangkan Bayu, harus dilumpuhkan karena berupaya kabur ketika akan ditangkap. Tyas, diserahkan orangtuanya karena takut sang anak di tembak polisi. "Memang sudah tertangkap dan tewas karena berupaya melawan."

"Sekarang, tim masih dalam perjalanan pulang ke Palembang," pungkas Zulkarnain.

Sebelumnya, Rahmat Kosamsi (50) menyerahkan anaknya Tyas Dryantama ke Mapolda Sumsel. Tyas, menjadi salah satu pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Tri Widiyantoro (44) yang ditemukan tinggal tulang belulang. Ternyata, Tyas masih bertatus mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sriwijaya.

Rahmat Kosamsi (50) mengetahui anaknya menjadi salah satu pelaku perampokan dan pembunuhan Tri setelah Kapolda Sumsel mengungkapkan dua pelaku yang masih buron. Rahmat menyerahkan anaknya sendiri ke Mapolda Sumsel karena takut anaknya ditembak polisi dan dihantui rasa bersalah terhadap keluarga korban. Sebelumnya, tiga dari empat tersangka perampokan disertai pembunuhan Tri sudah diungkap pihak kepolisian.

"Tyas bersembunyi di kampung halamannya di Dusun III RT 9 Desa Mulya Jaya Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin selama lebih dari 45 hari usai melakukan perampokan terhadap korban," pungkasnya.

Dalam kejahatan tersebut, empat tersangka mengatur rencana dengan memesan taksi online. Aksi sadis itu mereka lakukan dengan berpura-pura memesan angkutan dari Jalan Kapten Anwar Arsyad, Pakjo, Palembang menuju Kenten Ujung Banyuasin Kamis 15 Februari lalu.

Saat berada di kebun sawit Tanjung Lago, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, tersangka meminta berhenti. Dan ketika itulah salah satu tersangka menjerat leher korban menggunakan tali tambang. Sementara tersangka lain membekap mulut korban hingga tewas. Lalu, jasadnya dibuang ke semak-semak dan baru ditemukan polisi sudah menjadi tulang, Jumat (30/3).

Dalam penelusuran, tersangka Poniman (21), ditembak mati karena berusaha melarikan diri saat berusaha diringkus polisi di kediamannya di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin Sumsel, Kamis (29/3).

Lalu, petugas meringkus tersangka Bayu (20) di Jalan Letnan Simanjuntak, Kecamatan Kemuning, Palembang. Dia terpaksa dilumpuhkan dengan sebelas tembakan di kakinya karena berusaha kabur. Tersangka saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.(ard)

Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2018/04/12/hengki-pembunuh-driver-ojol-di-sumsel-yang-buron-akhirnya-tewas-ditembak



Kabur ke Brebes, buronan perampok & pembunuh driver GO-CAR tewas ditembak
Merdeka.com - Kamis, 12 April 2018 10:51

Jenazah hengki terbujur kaku di RS Brebes setelah ditembak polisi

Merdeka.com - Pelarian Hengki (20), perampok dan pembunuh driver GOCAR di Sumsel, akhirnya. Dia ditemukan petugas dan langsung ditembak saat berada di tempat persembunyiannya di Brebes.

Tempat persembunyiannya digerebek pada Rabu (11/4) malam. Begitu akan ditangkap, pelaku berusaha kabur sehingga polisi melepaskan tembakan dan mengenai tubun pelaku.

Pelaku tewas saat tiba di rumah sakit setempat. Jenazahnya direncanakan akan dibawa ke Palembang nanti sore untuk diserahkan ke pihak keluarga dan dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Budi Suryanto, mengungkapkan pelaku sebelumnya berpindah-pindah daerah di Jawa Tengah. Dia sempat sembunyi di Kendal, lalu pergi ke Pemalang, dan Wonosobo. Petugas akhirnya mengendus keberadaan pelaku sudah berada di Brebes.

"Ya, kejadiannya di Brebes, dia melarikan diri saat ditangkap sehingga kami bertindak tegas, dia meninggal di rumah sakit," ungkap Budi saat dihubungi merdeka.com, Kamis 12/4).

Menurut dia, tindakan tersebut merupakan instruksi dari pimpinannya jika pelaku melawan atau melarikan diri. Apalagi, pelaku berusaha kabur dari kejaran polisi dengan pergi ke Pulau Jawa.

"Kalau melawan atau melarikan diri pasti ditindak tegas, tapi sebelumnya kami beri tembakan peringatan terlebih dahulu," ujarnya.

Diketahui, Hengki adalah buronan terakhir yang diburu polisi karena terlibat kasus perampokan dan pembunuhan terhadap driver GO-CAR Tri Widyantoro (44) dengan modus diantar ke sebuah tempat, Kamis (15/2).

Satu setengah bulan hilang, jasad korban ditemukan sudah menjadi tulang di Desa Muara Sungsang, Banyuasin, Jumat (30/3). Polisi sudah menangkap tiga dari empat pelaku, satu diantaranya berstatus sebagai mahasiswa Universitas Sriwijaya. Selain Hengki, polisi juga menembak mati pelaku Poniman beberapa saat setelah mayat korban ditemukan. [lia]

Sumber:
https://www.merdeka.com/peristiwa/kabur-ke-brebes-buronan-perampok-pembunuh-driver-go-car-tewas-ditembak.html


Tribunnews.com
Published on Apr 13, 2018




Sebelum Ditembak Mati, Pembunuh Sopir Go-Car Surati Kekasihnya
Detiknews.com - Jumat 13 April 2018, 12:36 WIB

Surat dari wanita berinisial DS pacar hengki

Palembang - Hengki Sulaiman, buronan terakhir pembunuhan sopir Go-Car, Try Widyantoro telah ditembak mati. Selama pelarian, Hengki sempat saling berbalas surat cinta dengan kekasih.

Surat cinta Hengki selama pelarian ini ditemukan di saku celana usai ditangkap Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumsel pada Rabu (11/4/2018). Hengki ditembak mati di daerah Brebes, Jawa Tengah.

Jenazah Hengki tiba di RS Bhayangkara pada Kamis (12/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Setibanya di Palembang, jenazah langsung dibawa ke ruang forensik untuk dilakukan otopsi.

"Selama pelarian, Hengki masih sempat berbalas surat cinta dengan kekasihnya. Ada dua surat cinta yang ditemukan di saku celana setelah ditangkap Subdit III Jatanras," kata Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (13/4/2018).

Surat cinta ini, kata Zulkarnain, diduga dikirim oleh Hengki dan langsung dibalas oleh kekasihnya DS.

"Diduga surat dikirim oleh Hengki dan dibalas kekasinya saat dalam pelarian," kata Zulkarnain.

Sementara Kasubdit Jatanras, AKBP Erlin Tangjaya mengatakan kekasihnya berinisial DS sudah pernah diinterogasi. Hal ini untuk mengetahui keberadaan Hengki selama pelarian.

Surat yang ditemukan didalam saku hengki

"Kekasihnya pernah kita interogasi. Hal ini kita lakukan sewaktu mengejar Hengki usai ditetpkan buron oleh Polda Sumsel. Memang saat itu kita menemukan titik terang dan berhasil menangkap Hengki di Brebes," kata Erlin.

Berikut ini percakapan surat cinta Hengki dengan kekasihnya berinisial DS:

Hengki:
Neng kamu masih marah ya sama aku, yaudah terserah kamu kalo kamu masih marah sama aku. Kalau itu mau kamu ya gak papa kok, tapi jangan nyesel ya kalo aku tiada...

DS:
Kamu ngomong apa?

Hengki:
Kamu masih nanya aku mau ngomong apa? Pikir aja sendiri....

DS:
Maumu gitu, kalau gak sayang ngomong.

Hengki:
Kamu paling yang dah gak sayang sama aku, buktinya aku nanya dari kemarin gak jawab satupun pertanyaanku.

DS:
Kamu seharusnya tau dong, aku kayak gini. Kamu emang gak sayang sama aku.

Hengki:
Yang gak sayang aku apa kamu ha..
(rvk/rvk)

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-3969584/sebelum-ditembak-mati-pembunuh-sopir-go-car-surati-kekasihnya



Ternyata Pembunuh Sopir Go-Car Pakai Jimat, Ini Penampakannya
Detik News - Jumat 13 April 2018, 15:34 WIB

Beberapa barang yang ditemukan di kantong hengki

"Jimat ini ditemukan dalam saku Hengki usai ditembak di Brebes, Jawa Tengah. Dia sengaja pakai jimat agar tak terlacak. Tapi anggota saya ini lebih mantap," kata Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (13/4/2018).

Dikatakan Zulkarnain, jimat yang dipakai Hengki ada dua jenis. Baik dalam bentuk selembar kertas beraksara huruf arab dan dua logam berbentuk keris kecil dan wayang.

Ada 2 jimat yaitu semar mesem untuk pelet dan semar kuncung untuk pengsihan

Selain jimat, barang bukti lain ditemukan di saku Hengki berupa pas foto ukuran 3x4, foto copy KTP dan dua lembar surat cinta berbalas dari sang kekasih inisial DS.

"Semua barang bukti didapat dari saku. Termasuk surat cinta dari sang kekasih. Hengki sendiri mati di Rumah Sakit di Brebes usai ditembak satu lubang pada bagian dada kiri," kata Zulkarnain.
(asp/asp)

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-3970031/ternyata-pembunuh-sopir-go-car-pakai-jimat-ini-penampakannya



Kapolda Sumsel: Hasil Tes DNA Tri Widyantoro Cocok dengan Anak, Segera Diserahkan ke Keluarga
Sripoku.com - Minggu, 29 April 2018 17:56

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara

PALEMBANG - Terkait hasil tes DNA korban Tri Widiyantoro, tim forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel memastikan hasilnya positif dan cocok. Bahkan penyidik Polda Sumsel secepatnya akan menyerahkan hasil DNA kepada pihak keluarga korban.

"Saya sudah dapatkan laporan dari dokter, hasil DNA (korban Tri Widiyantoro) sudah keluar dan hasilnya positif cocok. Jadi untuk DNA sudah selesai dan tinggal diserahkan ke pihak keluarga," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Minggu (29/4/2018).

Dikatakan Zulkarnain, kecocokan ini berdasarkan dari DNA milik anak si korban yang cocok dengan korban. Sehingga kedepannya penyidik akan melanjutkan proses penyidikan lainnya.

"Saya sudah perintahkan hasil DNA diserahkan secepatnya ke pihak keluarga. Ini demi kepentingan juga untuk penyidikan kedepannya," ujar Zulkarnain.

Diberitakan sebelumnya, Tri Widiyantoro adalah driver taksi online yang menjadi korban kasus peramorkan disertai pembunuhan beberapa waktu lalu. Jasad Tri ditemukan dengan kondisi sudah menjadi tulang belulang di kawasan Parit 6 Sungsang Kabuaten Banyuasin.

Bahkan petugas Jatanras Subdit III Polda Sumsel juga telah berhasil mengungkap kasusnya. Dua pelaku tewas ditembak petugas, dan dua pelaku lainnya kini masih menjalani pemeriksaan petugas penyidik.


Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/04/29/kapolda-sumsel-hasil-tes-dna-tri-widyantoro-cocok-dengan-anak-segera-diserahkan-ke-keluarga



Sampel DNA Telah Keluar, Besok Jenazah Tri Widyantoro Akan Dikebumikan
Sripoku.com - Jumat, 4 Mei 2018 20:01

Jenazah Tri Widyantoro tinggal tulang belulang dimasukkan ke peti jenazah

Fakta mengejutkan datang kembali dari kelurga Alm Tri Widyantoro, driver online yang hilang selama 40 hari. Setelah hilang tanpa ada kabar berita, akhirnya saat ditemukan Tri Widyantoro sudah meninggal dunia di semak-semak rawa Parit 6 Sungai Dungun Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin, Jumat (30/3).

Dari informasi dihimpun, jasad korban Tri ditemukan sudah menjadi tulang belulang. Bahkan tubuh korban ditemukan tidak utuh yang diketahui terpisah menjadi 16 bagian.

Setelah ditemukan jasad Tri tidak langsung dikebumikan, melainkan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan tes DNA. Hasil tes DNA akhirnya keluar Kamis kemarin (3/5), setelah hampir satu bulan lebih menunggu.

Setelah dibersihkan dan dikafani, Jenazah Tri yang saat ini masih berada di RS Bhayangkara, akan dikebumikan besok pada hari Sabtu (5/5)  di Tempat Pemakaman Umum Kamboja setelah salat zuhur. Rohana istri Tri saat diwawancarai tim Sripoku.com sudah ikhlas melepas kepergiaan suaminya.


Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2018/05/04/sampel-dna-telah-keluar-besok-jenazah-tri-widyantoro-akan-dikebumikan



Air Mata Rohana, Istri Sopir Taksi Online yang Tewas Dibunuh Penumpangnya
Kompas.com - Sabtu 05 May 2018, 15:30 WIB

Prosesi pemakaman almarhum Tri Widyantoro

Palembang - Jenazah Tri Widyantoro (44), sopir taksi online yang menjadi korban perampokan, dimakamkan oleh keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kamboja, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/5/2018). Sekitar pukul 10.30 WIB, pihak keluarga menerima jenazah Tri dari RS Bhayangkara Palembang lalu membawanya ke rumah duka untuk dishalatkan.

Rohana (43), istri korban, bersama ketiga anaknya terlihat tegar ketika menyaksikan prosesi pemakaman suaminya. Sesekali Rohana menyeka air mata yang turun ke pipinya ketika peti jenazah berisi tulang suaminya itu diturunkan ke liang lahat. Dia hanya diam sepanjang pemakaman.

Rohana dan Tsabit anak bungsunya disaat prosesi pemakaman Tri Widyantoro

Sejumlah rekan seprofesi korban juga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Tri. Sebanyak 16 potongan tulang Tri itu sebelumnya dites DNA oleh tim forensik RS Bhayangkara Palembang. Satu bulan berlalu barulah hasil tes DNA keluar. Polda Sumsel lalu memastikan bahwa benar adalah tulang belulang milik Tri yang menjadi korban perampokan.

Zulkifli Ahmad (54), paman korban, menuturkan, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Tri yang tewas di tangan empat perampok dan pembunuh. Keluarga berharap, kedua pelaku yang telah ditangkap, Bayu Irmansyah (20) dan Tyas Dryantama (19), dihukum seberat-beratnya. "Kami minta minimal hukuman seumur hidup atau hukuman mati. Karena keponakan kami ini sudah minta ampun, tapi nyawanya tetap dihabisi oleh empat pelaku,” kata Zulkifli setelah pemakaman.

Sebelumnya diberitakan, Tri Wiyantoro (44) dikabarkan menghilang selama lebih dari satu bulan setelah mengantar penumpang yang diterimanya dari aplikasi taksi online Go-car.  Setelah dua pelaku, yakni Poniman (21) dan Bayu (20), ditangkap, jenazah korban kemudian ditemukan dakam kondisi tinggal tulang-belulang di semak-semak Parit 6, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (30/3/2018).

Dari keterangan Bayu, akhirnya tim Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan pengembangan terhadap dua tersangka yang lain, yakni Tyas Dryantama (19) dan Hengki Sulaiman (20). Tyas akhirnya menyerahkan diri setelah mendapatkan peringatan keras dari polisi, sedangkan Hengki Sulaiman (20) dan Poniman tewas lantaran mencoba melawan petugas ketika akan ditangkap.

Sumber:
https://regional.kompas.com/read/2018/05/05/15301541/air-mata-rohana-istri-sopir-taksi-online-yang-tewas-dibunuh-penumpangnya



Keluarga Korban Puas Pembunuh Sopir Go-Car Divonis Seumur Hidup
News.detik.com - Rabu 17 Oktober 2018, 17:14 WIB


Palembang - Pembunuh sopir Go-Car asal Palembang, Sumatera Selatan, Tyas dan Bayu divonis seumur hidup oleh majelis hakim. Keluarga sopir Go-Car yang hadir sangat puas dengan vonis tersebut.

"Kalau dibilang puas pasti tidak puaslah karena suami saya sudah tidak ada lagi. Tapi kami keluarga sangat puas karena vonis lebih berat dari tuntutan Jaksa ya," terang Rohana, istri korban sopir Go-Car Try Widyantoro di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, Rabu (17/40/2018).

Rohana yang selalu hadir sidang kasus pembunuhan suaminya itu sependapat dengan alasan hakim. Terutama Tyas yang menyerahkan diri dengan alasan untuk mengakui kesalahannya. Tyas dan Bayu divonis karena terbukti melanggar pasal 365 ayat (4) KUHP tentang perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Seperti yang dikatakan majelis hakim ya tadi, mereka itu menyerahkan diri karena dua temannya ditembak mati. Coba saja kalau tidak, tidak mungkin Tyas nyerah," kata Rohana.

"Anak saya sampai sekarang trauma dan selalu dia menanyakan ayahnya. Apalagi anak yang paling kecil dan baru berusia 2 tahun yang terus nangis. Bahkan kalau ada mobil putih lewat selalu dia panggil ayah, 'bu ayah hilang ya'," imbuh Rohana. Sebagai istri korban, Rohana mengaku sempat pesimis dengan tuntutan JPU yang saat itu menuntut Tyas 18 tahun dan Bayu 20 tahun. Namun sekarang dia merasa puas karena vonis hakim lebih berat.

"Saya tidak tahu hukum, kalau mereka mau banding itu urusan mereka. Saya hanya berharap malah hukuman mati. Tidak layak orang seperti mereka ini hidup karena meresahkan masyarakat," tutup Rohana. Selain Rohana, terlihat beberapa sopir Go-Car hadir di sidang vonis. Termasuk keluarga korban Try yang terlihat terus mendampingi jalannya persidangan sejak awal.

Untuk diketahui, kedua terdakwa terlibat kasus perampokan disertai pembunuhan sopir Go-Car pada Februari lalu. Hampir 2 bulan perburuan, polisi akhirnya berhasil mengungkap para pelaku yang ternyata masih remaja. Selama perburuan, polisi pun menembak mati Poniman dan Hengki karena coba melawan. Bayu ditembak kedua kakinya, sedangkan Tyas menyerahkan setelah diantar oleh orang tuanya.


Sumber:

No comments:

Post a Comment