“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Tuesday, March 6, 2018

Kisah Abu Hurairah Bercerita Tentang Korek Api Neraka


Sesungguhnya di antara kemarahan Allah Subhanallahu Wata'ala yang paling keras terhadap orang-orang munafik yang mencari dan bekerja hanya untuk urusan dunia dan menampakkan bahwa perbuatan mereka itu hanya ikhlas untuk Allah Subhanallahu Wata'ala adalah Allah akan menyingkap amal perbuatan dan kedustaan mereka pada hari kiamat, lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. mereka itulah yang pertama kali akan dibakar di neraka.

Didalam Hadits riwayat Imam Muslim, Kitabul Imarah, bab Man Qaatala lir Riya’ was Sum’ah Istahaqqannar (VI/47) atau (III/1513-1514 no. 1905). Mengisahkan:

Dari Syufaiy bin Mati’ al-Ashbahiy ra bahwa dia memasuki kota Madinah, tiba-tiba melihat seseorang telah dikerumuni orang banyak. Kemudian ia bertanya, “Siapakah dia?” Orang-orang yang ditanya itu menjawab: “Abu Hurairah.”

Lalu Syufaiy mendekatinya dan duduk di hadapannya, sedangkan dia (Abu Hurairah) masih berbicara kepada orang banyak. Ketika orang-orang bubar dan sudah sepi, Syufaiy berkata, “Demi Allah, saya akan menuntut ilmu darimu. Ceritakanlah hadits kepadaku, yang telah engkau dengar dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. dan apa yang engkau ketahui.”

Abu Hurairah berkata, “Lakukanlah, saya akan menceritakan kepadamu sebuah hadits yang saya ketahui dan dengar sendiri dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.” kemudian Abu Hurairah menarik nafas dalam-dalam, lalu pingsan dan diam sejenak. 

Setelah sadar, Abu Hurairah berkata, ”Duduklah, saya akan menceritakan sebuah hadits yang saya ketahui dan dengar sendiri dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. di rumah ini. Ketika itu tidak ada orang kecuali saya dan beliau.” Kemudian Abu Hurairah pingsan kembali. 

Setelah sadar ia mengusap wajahnya dan berkata, ”Duduklah, saya akan menceritakan sebuah hadits yang saya ketahui dan dengar sendiri dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. di rumah ini. Ketika itu tidak ada orang kecuali saya dan beliau.” Kemudian Abu Hurairah pingsan agak lama. Setelah sadar ia mengusap muka dan mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. bersabda:

“Sesungguhnya pada hari kiamat, Allah akan turun kepada para hamba-Nya untuk menghakimi mereka, sedang mereka dalam keadaan tunduk berlutut. Orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang mengerti al-Qur’an, lalu orang yang terbunuh fii sabilillah, kemudian orang yang banyak hartanya [kaya]. Allah bertanya kepada orang yang mengerti al-Qur’an tadi, ‘Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang telah Aku turunkan kepada utusan-Ku?’ orang itu menjawab, ‘Benar ya Tuhanku.’ Allah bertanya lagi: ‘Lalu apa yang kau perbuat dengan apa yang kau ketahui itu?’ Orang itu menjawab, ‘Saya telah mempelajarinya di waktu malam dan mengamalkannya di waktu siang.’ Allah berfirman: ‘Kau dusta.’ Malaikat pun berkata, ‘Kau dusta.’ Kemudian Allah berfirman, ‘Kamu hanya ingin dikatakan sebagai qari’ atau orang yang ahli dalam al-Qur’an. Dan kamu telah disebut demikian.’ Kemudian dipanggil lagi orang kaya atau banyak hartanya. Allah bertanya kepadanya, ‘Bukankah Aku telah melapangkan rizki mu sehingga kamu tidak membutuhkan orang lain?’ Orang kaya itu menjawab, ‘Benar ya Tuhanku.’ Allah bertanya kepadanya, ‘Lalu apa yang kau perbuat dengan apa yang Aku berikan kepadamu?’ Orang itu menjawab, ‘Saya pergunakan untuk membantu kaum kerabat dan bersedekah.’ Allah berfirman, ‘Kau dusta.’ Malaikatpun berkata, ‘Kau dusta.’ Kemudian Allah berfirman, ‘Kamu hanya ingin disebut sebagai dermawan. Dan kamu telah disebut demikian.’ Lalu dipanggillah orang yang terbunuh fii sabilillah. Orang itu ditanya oleh Allah, ‘Dalam apa kamu terbunuh?’ orang itu menjawab, ‘Aku berjihad di jalan-Mu [menegakkan agama-Mu] sehingga aku terbunuh.’ Allah berfirman, ‘Kamu dusta.’ Malaikat pun berkata, ‘Kamu dusta.’ Kemudian Allah berfirman, ‘Kamu hanya ingin dikatakan sebagai pahlawan yang gagah berani. Dan kamu telah disebut demikian.’ Kemudian beliau menepuk pahaku dan bersabda, “Hai Abu Hurairah, ketiga orang itulah –dari makhluk-Nya—yang akan dibakar pertama kali di neraka pada hari kiamat.”

Al-Walid Abu Utsman al-Madaini mengatakan bahwa ia diberi tahu oleh Uqbah bin Muslim kalau Syufaiy adalah orang yang memberitahukan hal ini kepada Mu’awiyah.

Abu Utsman menceritakan dari al-‘Ala bin Abi Hakim bahwa ketika ada seseorang memberitahukan hal itu kepada Mu’awiyah, ia [Mu’awiyah] berkata, “Mereka telah berbuat demikian, lalu bagaimana dengan yang lain?” Kemudian Mu’awiyah menangis hingga orang-orang yang ada di sana mengira Mu’awiyah meninggal [karena mendengar berita tersebut]. Kemudian para shahabat mengatakan bahwa setelah orang itu memberitahukan berita gembira, Mu’awiyah sadar dan mengusap mukanya. Lalu mengatakan, benarlah apa yang telah difirmankan oleh Allah Subhanallahu Wata'ala:

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Huud: 15-16)

Hadits di atas diriwayatkan dalam kitab Shahih Turmudzi.

Dari Sulaiman bin Yasar bahwa seorang manusia bingung terhadap Abu Hurairah. Kemudian Naqil [seorang penduduk Syam] berkata kepadanya, “Wahai Syaikh, ceritakan kepadaku sebuah hadits yang telah kaudengar dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.”

Abu Hurairah mengatakan sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam., “Sesungguhnya orang yang pertama kali akan diadili oleh Allah pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Maka orang syahid itu dipanggil, lalu diperlihatkan kenikmatannya maka ia pun tahu. Kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu perbuat dengan kenikmatan itu?’ orang itu menjawab, ‘Saya berjihad di jalan-Mu hingga saya terbunuh.’ Allah berfirman, ‘Kamu dusta. Kamu hanya ingin disebut sebagai pahlawan dan kamu telah disebut demikian.’ Kemudian ia diseret di atas wajahnya hingga dilempar ke neraka. selanjutnya adalah orang yang belajar ilmu dan mengajarkannya serta mempelajari al-Qur’an. Orang itu dipanggil oleh Allah dan diperlihatkan kepadanya kenikmatannya hingga ia pun tahu. Allah bertanya kepadany, ‘Apa yang kamu perbuat dengan ilmu itu?’ orang itu menjawab, ‘Aku belajar ilmu dan mengajarkannya. Aku juga membaca al-Qur’an untuk-Mu.’ Allah berfirman, ‘Kamu dusta. Kamu belajar ilmu hanyalah ingin dikatakan sebagai orang yang berilmu [pandai]. Sedang kamu membaca al-Qur’an hanya ingin disebut sebagai qari’, dan kamu telah disebut demikian.’ Maka orang itu diseret ke neraka di atas wajahnya hingga dilemparkan ke neraka.

Selanjutnya adalah orang yang dilapangkan rizkinya oleh Allah. Ia diberi banyak harta. Orang itu dipanggil dan diperlihatkan kepadanya kenikmatannya sehingga iapun tahu. Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang telah engkau perbuat dengan kenikmatan yang telah Kuberikan kepadamu?’ orang itu menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan jalan yang Engkau sukai dan aku berinfak kepadanya. Maka aku infakkan semua itu pada jalan-Mu.’ Allah berfirman, ‘Kamu dusta. Kamu berbuat demikian hanyalah supaya dikatakan dermawan. Dan kamu telah mendapatkan sebutan itu.’ Kemudian ia diperintahkan untuk diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Untuk itu sebaiknya kita mengkoreksi kembali amalan kita selama ini jangan sampai ada niat tertentu selain "lillahi ta'ala".

Detail video terkait:

No comments:

Post a Comment