Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,
Hai sobat blogger, dalam diary ku kali ini, penulis ingin berbagi ilmu pengetahuan tentang faedah Surat Al Kahfi sesuai dengan hadits shahih yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Apa saja faedah dari surat Al Kahfi tersebut? Ikuti penjelasannya dibawah ini.
Surah Al-Kahfi ini termasuk dalam golongan surah Makiyyah, karena surat ini diturunkan di kota Mekkah. Banyak sekali manfaat yg akan kita dapatkan dengan membaca surah Al-Kahfi. Hal ini berkaitan erat dengan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang sangat menganjurkannya.
Berikut ini keutamaan Surat Al Kahfi yang menakjubkan dan insya Allah akan diraih oleh yang membaca dengan niat mencari rida Allah subhanallahu wata'ala.
1. Dipancarkan Cahaya di Hari Kiamat
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara ia dengan Baitul Atiq (Ka’bah).” (HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 3450, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 736.)
Hadis diatas ini adalah mauquf dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Sehingga ini adalah perkataan dari beliau (sahabat bernama Abu Sa'id Al-Khudri), bukan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan sanadnya terhenti hanya pada sahabat tersebut saja.
Orang yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat atau hari Jumat, maka Allah akan memancarkan cahaya baginya kelak di hari kiamat. Maksud disinari cahaya antara dia dan baitul atiq (ka'bah) tersebut adalah dia akan diberikan cahaya seluas antara dia dan ka'bah pada hari akhirat kelak disaat gelap gulita.
An-Nawawi rahimahullah mengatakan,
وقيل معناه أنه يكون أجرها نورا لصاحبها يوم القيامة
“Sebagian ulama mengatakan, maknanya adalah ia mendapatkan ganjaran kebaikan berupa cahaya di hari Kiamat.” (Syarah Shahih Muslim, 3: 455).
Yaitu cahaya yang sangat panjang dan terang yang menerangi seseorang di kegelapan hari Kiamat. Sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِم
“Pada hari Engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka.” (QS. Al Hadid: 12).
Pada hadits lain yang lebih jelas:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ مَقَامِهِ إِلَى مَكَّةَ
Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya pada Hari Kiamat dari tempat berdirinya hingga Makkah (H.R An Nasaai, atThobaroniy, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albaniy).
Al-Qoriy menyatakan bahwa (disinari) hatinya atau kuburnya atau pada hari dikumpulkannya manusia (hari kiamat)(Muro’aatul Mafaatiih syarh Misykaatil Mashoobiih li Abil Hasan Ubaidillah bin Muhammad al-Mubarokfuriy (7/249)).
2. Disinari Cahaya Antara Dua Jum’at
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu secara marfu‘, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Sesungguhnya barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, ia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim no. 3392, Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra no. 5996. Ibnu Hajar dalam Takhrijul Adzkar mengatakan, “Hadis hasan.”)
Maksud diterangi di antara 2 Jumat menurut al-Imam asy-Syaukaniy adalah: ia tetap berada dalam pengaruh dan pahalanya sepanjang waktu seminggu tersebut.
Cahaya tersebut berupa hidayah yang menghindarkan dari maksiat di antara dua Jumat. An-Nawawi rahimahullah mengatakan,
معناه أنها تمنع من المعاصي وتنهى عن الفحشاء والمنكر وتهدي إلى الصواب كما أن النور يستضاء به
“Maknanya adalah ia tertahan untuk melakukan maksiat, terhalangi untuk perbuatan fahisyah serta mungkar, dan diberi hidayah kepada kebenaran, sebagaimana cahaya yang menerangi.” (Syarah Shahih Muslim, 3: 455).
Cahaya yang dijanjikan itu tidak hanya di berikan pada hari kiamat, namun juga akan diturunkan di dunia. Yakni berupa petunjuk dan bimbingan Allah subhanallahu wata'ala. Salah satunya dengan diberi cahaya hingga Jumat berikutnya.
3. Diampuni Dosanya antara Dua Jumat
Keutamaan surat Al Kahfi berikutnya adalah orang yang membacanya di hari Jumat insya Allah akan mendapatkan ampunan antara dua Jumat.dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata, “Bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة سطع له نور من تحت قدمه إلى عنان السماء يضيء له يوم القيامة، وغفر له ما بين الجمعتين
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, ia akan diterangi cahaya dari bawah kakinya hingga ke langit pada hari Kiamat, dan diampuni dosanya di antara dua Jumat.” (HR. Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih [1: 200], Al-Mundziri berkata, “Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Marduwaih dalam Tafsirnya dengan sanad yang laa ba’sa bihi.”)
4. Diberi Ketenangan dan Sakinah
Keutamaan surat Al Kahfi juga akan membuat seseorang merasa tenang secara individu, maupun merasa sakinah dalam berkeluarga. Dijelaskan di dalam hadits dibawah ini:
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ
Dari al-Bara’ bin ‘Aazib radhiyallahu anhu beliau berkata: Ada seorang laki-laki yang membaca surat al-Kahfi, di sampingnya ada kuda yang terikat pada dua tali yang panjang. Tiba-tiba ia dinaungi awan yang terus mendekap, maka kuda itupun lari (terlepas dari ikatan). Pada pagi harinya, orang tersebut mendatangi Nabi shollallahu alaihi wasallam dan menceritakan hal itu. Nabi bersabda: Itu adalah as-Sakiinah (ketenangan) yang turun dengan al-Quran. (H.R al-Bukhari dan Muslim).
Al-Imam anNawawiy rahimahullah menjelaskan makna as-Sakiinah adalah suatu makhluk yang padanya terdapat ketenangan dan rahmat, bersamanya (turun) Malaikat (Fathul Baari libni Hajar (9/58)).
5. Terhindar dari Fitnah Dajjal
Di antara keutamaan surat Al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat pertama itu dihafal. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa yang dihafal adalah sepuluh ayat terakhir, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radiallahuanhu, bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim No. 809)
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim No. 809)
Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal".
Demikian juga pada akhir suratnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Bacalah dan wajibkanlah bagi dirimu membaca surat al-Kahfi setiap kali sebelum tidur. Kalaupun kamu tidak mampu membaca semuanya, minimal bacalah 10 ayat pertama atau 10 ayat terakhir surat tersebut. Karena sesungguhnya 8 orang ulama dari Yaman telah bermimpi bahwa mereka melihat ikatan Dajjal telah dilepaskan oleh Allah dari tempat mereka dikurung. -Habib Umar bin Hafizh-
Saat ini para pemberi peringatan seperti para muballigh, penceramah, ustadz dan kebanyakan ulama tidak lagi peduli untuk memperingatkan ummat akan bahaya fitnah Dajjal. Padahal bilamana kedua gejala ini sudah tampak, maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam justru mengatakan bahwa pada saat seperti itulah Dajjal bakal keluar.
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ (أحمد)
“Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad 16073)
CATATAN:
Berdasarkan keterangan dari teks (zhohir) hadis, keutamaan Surat Al Kahfi nomor 1 sampai 4 di atas hanya di dapat oleh mereka yang dapat membaca surat Al Kahfi dengan sempurna. Karena tidak dinamakan membaca surat kecuali bila seorang membacanya secara utuh. Lain halnya pada nomor 5 yang menjelaskan di dalam hadits tersebut faedah bagi siapa yang membaca 10 ayat pertama atau 10 ayat terakhir, berarti tidak secara utuh (full).
Jika sebagian sudah cukup untuk mendapatkan keutamaan di atas, redaksi hadis akan berbunyi “ba’du suroti Al Kahfi“; “siapa yang membaca sebagian surat Al Kahfi….” Namun kenyataannya tidak demikian, hadis di atas tegas menyatakan “man qoro-a surota Al Kahfi” ; siapa yang membaca surat Al Kahfi… Artinya secara utuh, dialah yang akan mendapatkan pahala di atas. Dalam memberlakukan pahala, kita harus seutuhnya mengikuti dalil. Karena persoalan pahala dan dosa adalah persoalan tauqifi (hanya bisa diketahui melalui wahyu).
Kesimpulan ini juga didukung oleh hadis yang lain,
من قرأ سورة الكهف كما أنزلت، كانت له نوراً يوم القيامة من مقامه إلى مكة، ومن قرأ عشر آياتٍ من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه
Siapa yang membaca surat Al Kahfi seperti saat ia diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya di hari kiamat yang panjangnya dari tempat ia berada sampai ke Makkah. Siapa yang membaca sepuluh ayat akhir dari surat Al Kahfi, kemudian Dajjal muncul, maka ia tidak akan mampu menguasainya. (HR. Al Hakim).
Seperti saat ia diturunkan, maksudnya membacanya secara utuh. Karena saat menerangkan membaca sebagian, Nabi menjelaskan keutamaan yang lain.
Lebih tegas lagi dalam hadis Sahl bin Mu’adz bin Anas, dari ayahnya –radhiyallahu’anhun-, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
ومن قرأها كلها كانت له نور ما بين السماء والارض
Siapa yang membaca surat Al Kahfi secara keseluruhan, maka ia akan mendapatkan cahaya antara langit dan bumi. (HR. Ahmad)
Jika kita tidak mampu membacanya rampung dalam sekali waktu, boleh dicicil. Karena waktu membacanya sangat longgar, dari Maghrib hari Kamis sampai tiba Maghrib hari Jumat. Keutamaan yang disebutkan dalam hadis di atas, tidak disyaratkan rampung dibaca dalam satu waktu atau sekali duduk. Asalkan dibaca rampung masih di dalam jadi Jumat; rentang waktunya di atas, maka dia mendapatkan pahala tersebut.
Dijelaskan dalam Fatawa Syabakah Islamiyyah nomor 135507,
وظاهر الأحاديث أنه لا يلزم أن تقرأ السورة دفعة واحدة، بل لو فرق قراءتها في أثناء اليوم حصل المأمور به، إذ المقصود أن تقع قراءة جميع السورة في ذلك الوقت المخصوص، وكذا لو قرأها في الصلاة فلا بأس…
Redaksi hadis-hadis tentang anjuran membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, tidak menunjukkan harus dibaca rampung sekali duduk. Boleh dicicil, asalkan selama masih di hari Jumat, maka insyaallah ia telah menunaikan perintah di hadis itu. Karena yang dituju adalah membaca seluruh surat Al Kahfi di hari yang telah dikhususkan tersebut. Bahkan kalau seorang membacanya dalam sholat, juga boleh.
Demikian saja yang bisa penulis sampaikan, semoga faedah surat Al Kahfi tersebut bisa kita amalkan untuk mendapatkan keuntungan yang masyaAllah luar biasa.
Wassalam,
DK
Sumber:
No comments:
Post a Comment