“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, May 19, 2023

Seputar Sirik


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Buat sobat blogger yang di rahmati Allah subhanallahu wata'ala, kali ini penulis ingin berbagi ilmu tentang doa yang diajarkan Rasulullah agar kita terhindar dari berbuat sirik. Dalam kehidupan sehari-hari ternyata perbuatan sirik itu sangatlah banyak yang mungkin kita lakukan tanpa sengaja maupun di sengaja, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bahwa sirik itu ada diantara kita lebih tersembunyi daripada semut yang merayap.

Pemahaman Sirik

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Asma dan Sifat-Nya [Ad-Daa’ wad Dawaa’, hal. 198].  Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepakat bahwa syirik merupakan bentuk kemaksiatan yang paling besar kepada Allah Azza wa Jalla, syirik merupakan sebesar-besar kezhaliman, sebesar-besar dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Syirik ada dua macam:

1. Syirik dalam Rububiyyah
Yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya:

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ

“Katakanlah: ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.” [QS. Saba/34: Ayat 22]

2. Syirik dalam Uluhiyyah
Yaitu beribadah (berdo’a) kepada selain Allah, baik dalam bentuk do’a ibadah maupun do’a masalah.”[Iqtidhaa’ush Shiraathil Mustaqiim (II/226)]

Umumnya yang dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah adalah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah di samping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a, dan sebagainya kepada selain-Nya.


Macam-macam Syirik

Para ulama biasa membagi syirik menjadi dua macam:

1. Syirik Besar (syirik akbar)
Adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, Syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dalam keadaan syirik dan belum bertaubat daripadanya.

Contoh Syirik Besar: 
- Berdo’a dan memohon kepada selain Allah termasuk pada orang yang sudah mati
- Berbuat sihir meminta bantuan jin/syaitan
- Thawaf keliling kubur
- Meyembelih kurban untuk selain Allah
- Berniat ibadah atau bernadzar yang ditujukan kepada selain Allah
- Menjadikan orang alim dan kerabat mereka sebagai tuhan selain Allah seperti al masih putra Maryam.
- Meminta perlindungan (isti’adzah) pada selain Allah seperti pakai jimat
- Menjadikan perantara selain Allah antara dirinya dengan Allah

2. Syirik Kecil (syirik ashgor)
Adalah yang disebut syirik dalam dalil namun tidak sampai derajat syirik akbar atau disebut oleh para ulama sebagai segala perantara menuju syirik akbar. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (jalan, perantara) kepada syirik besar.

Contoh Syirik Kecil: 
- Bersumpah dengan selain Nama Allah
- Berkata Atas kehendak Allah dan kehendakmu
- Riya’ (ingin dipuji / pamer) membandingkan dengan makhluk: kalau bukan karena saya/fulan...
- Ujub (sombong) membandingkan dengan jiwa yang lemah: saya/fulan lebih baik dari...
- Sum’ah (kebaikan diri ingin didengar orang)
- Mencela makhluk yang tidak bisa berbuat apa-apa seperti gara-gara hujan/makanan...
- Thiyaroh atau tathoyyur (kabar burung atau berangapan sial ketiba tertimpa musibah)
- Sholat menghadap kiblat tapi lebih afdhal di sebelah kuburan orang alim


Ancaman Berbuat Syirik

1. Allah tidak akan ampunkan dosanya jika mati sebelum bertobat
Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An-Nisaa/4: 48] Lihat juga [An-Nisaa/4: 116].

2. Allah haramkan surga baginya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zha-lim itu seorang penolong pun.” [Al-Maa-idah/5 : 72]

3. Allah lenyapkan pahala seluruh amal kebaikan.

Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’aam/6: 88]

4. Allah halalkan darah dan hartanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ

“…Maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian…” [At-Taubah/9: 5]


Doa Berlindung dari Segala Perbuatan Syirik

Dalam hadits, Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu anhu berkata, “Aku bertolak bersama Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu menuju Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam , lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Wahai Abu Bakar! Sungguh, syirik di tengah kalian itu lebih tersembunyi daripada semut yang merayap.” Lalu Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata, “Bukankah makna syirik adalah kala seseorang menjadikan ada sesembahan lain selain Allâh?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya! Sungguh, syirik itu lebih tersembunyi daripada semut yang merayap. Maukah aku tunjukkan sesuatu kepadamu, yang bila mana engkau mengucapkannya, maka kesyirikan pun akan lenyap darimu, baik syirik yang sedikit (yang kecil) maupun banyak (besar)? Katakanlah: 
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ , وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ

"“Allahumma innii a'uudzubika annusyrika bika wa ana a'lam, wa astaghfiruka lima laa a'lam”
Ya Allâh! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan (syirik) yang menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahuinya; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa-apa yang tidak aku ketahui. [HR. Al-Bukhâri dalam al-Adabul Mufrad]


Nabi Ibrahim Al Kholil pernah berdo’a pada Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala (shonam).” (QS. Ibrahim: 35).


Semoga penjelasan tentang syirik tersebut bermanfaat dan bisa membuat kita semua lebih berhati-hati lagi untuk menjauhkan dari segala perbuatan syirik di dalam kehidupan ini, terus terang penulispun terkadang masih sering khilaf dan tidak menyadari telah berbuat syirik tersebut. Astaghfirullah.

Wassalam,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment