Buah Kiwi |
Mengapa buah kiwi diberi nama sama seperti nama hewan kiwi? Pedagang yang sok tahu langsung menukas, “Lah, kulit buah kiwi ‘kan mirip dengan kulit hewan kiwi. Sama-sama berambut.” Sepintas memang iya sih.
Namun persoalan nama tidak sesederhana itu. Bahkan sama sekali tidak ada kaitan fisik antara keduanya. Meski mengandung nama lokal Selandia Baru, buah kiwi bukan asli Selandia Baru. Nama ini dipilih ibarat memilih nama artis. Nama aslinya tidak menjual. Jauh dari aura komersial. Makanya, meski tanpa pakai bubur sumsum segala, buah ini digonta-ganti nama sampai akhirnya ketemu nama yang pas: kiwi.
Tanaman ini sesungguhnya asli Cina. Di tanah leluhur namanya mihoutao yang secara harafiah artinya monkey peach, alias buah persik monyet. Monyet? Benar, buah ini memang disukai oleh monyet-monyet liar. Namun lupakan saja fakta ini saat menyantap buah kiwi. Ingat saja manfaat buah kiwi yang selangit itu.
Kakek buyut buah kiwi tepatnya berasal dari daerah di sekitar kota Ichang (Yichang) di lembah sebelah utara Sungai Yangtze dan Provinsi Zhejiang di Pantai Timur Cina. Buah ini sudah disebut-sebut dalam tulisan kuno Cina tahun 1000-500 SM. Sebuah puisi zaman Dinasti Tang (714-770 M) mencatat keberadaan kebun mihoutao.
Saat itu tanaman mihoutao dikenal sebagai tanaman liar. Karena tidak terurus, maka buahnya jadi santapan kera yang liar juga.
Dari Cina tanaman mihoutao melanglang buana ke Inggris dan Amerika Serikat tahun 1900. Empat tahun kemudian ke Selandia Baru. Di negara terakhir inilah tanaman ini memperoleh martabatnya. Selandia Baru melihat tanaman ini memiliki prospek bagus jika dikembangkan dan dibudidayakan.
Pada awalnya negara kepulauan di dekat Kutub Selatan itu menamakan buah dari tanaman mihoutao sebagai chinese gooseberry. Sayangnya, embel-embel chinese yang digunakan untuk menunjukkan asal usul itu malah bikin bumerang. Dalam masa perang dingin, nama yang ada kaitannya dengan negara atau bangsa menjadi kurang disukai.
Lalu sebuah perusahaan di Selandia Baru yang mengekspor buah itu ke kawasan Amerika memberinya nama melonettes. Mungkin mengacu ke bentuknya yang mirip dengan melon mini. Lagi-lagi upaya ini tidak bersambut di kalangan importir Amerika. Embel-embel melon membuat bea impor menjadi tinggi.
Para importir malah menyarankan, mbok ya cari nama yang sederhana dari bahasa Maori (penduduk asli Selandia Baru). Dari sini muncullah nama kiwifruit. Nama ini dipopulerkan sejak tahun 1960-an dengan mengikuti nama ikon nasional Selandia Baru, yaitu burung kiwi.
Budidaya Buah Kiwi
Bercocok tanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, terlebih lagi apabila didukung dengan keadaan iklim dan tanah yang mendukung seperti di Indonesia. Maka tak ayal apabila sektor pertanian merupakan salah satu lahan bisnis yang menjanjikan di negara kita ini. Salah satu hasil dari sektor pertanian atau perkebunan yang memiliki prospek yang bagus yaitu buah kiwi. Di sini kita akan membahas hal-hal tentang cara budidaya buah kiwi.
Buah Kiwi di dalam Pot |
Peluang Usaha Budidaya Kiwi
Buah kiwi telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Buah ini diketahui memiliki kandungan vitamin dan juga nutrisi-nutrisi penting lainnya bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan apabila dikonsumsi. Dengan manfaat tersebut, kiwi banyak dicari oleh para konsumen dan ini merupakan kesempatan usaha yang bagus bila kita mau menekuni budidaya buah kiwi.
Akan tetapi untuk bisa berhasil dalam membudidayakan buah kiwi, kita dituntut untuk mempelajari teknik budidaya buah kiwi dengan matang. Namun kita tidak perlu cemas karena sebenarnya pemeliharaan tanaman kiwi tidaklah sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu belajar dengan baik agar hasil dari usaha kita bisa optimal.
Proses Penyiapan Lahan
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar. Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.
Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 meter x 2 meter. Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan 2 minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.
Proses Pembenihan
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.
Biji Kiwi |
Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.
Biji Kiwi mulai tumbuh |
Proses Penanaman
Setelah biji-biji buah kiwi mempunyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan. Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.
Buah kiwi mulai berbuah |
Proses Pemeliharaan
Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain itu kita juga perlu memeliharabunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak.
Buah Kiwi yang siap petik |
Semoga bermanfaat,
Ded Lee
No comments:
Post a Comment