“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, November 13, 2015

Alutsista Baru TNI AU (Oerlikon Skyshield)

Oerlikon Skyshield
TNI Angkatan Udara segera memasang sistem pertahanan penangkis serangan udara modern, di Pangkalan Udara: Adisucipto – Yogyakarta, Supadio – Pontianak, Hasanuddin – Makassar dan Jakarta/Greater.
Pengiriman enam baterai Oerlikon Skyshield dari Rheinmetall Air Defence Swiss dilakukan tahun 2013 / 2014, setelah dipesan tahun 2009. Oerlikon Skyshield TNI AU mengkombinasikan auto twin canon 35 mm dengan rudal anti seragan udara jarak pendek (kemungkinan 2 x 4 peluncur), untuk merontokkan pesawat maupun rudal yang datang. Meriam otomatis ini siap menembakkan 1000 peluru / menit, jika dipasang peluru standar. 

Sistem kerja Oerlikon Skyshield TNI AU
Sistem penangkis serangan udara Skyshield bisa dihubungkan dengan sistem pertahanan udara lainnya, membuat jangkauan radar lebih luas dan efektif, sekaligus mengembangkannya pertahanan titik menjadi pertahanan wilayah /area. 

Harga enam baterai Oerlikon Skyshield (sistem radar, senjata, pemeliharaan dan training) diperkirakan 113 juta Euro. Kunci dari kehebatan Oerlikon Skyshield ada di amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) 35 mm yang ditembakkan dari dua meriam kembarnya. Peluru 35 mm AHEAD dari Rheinmetall Oerlikon akan menyembur dan membentuk semacam perisai (metal spin-stabilised projectiles) saat berada di dekat target. Ibarat seorang nelayan melemparkan jaring ke seekor ikan. Perisai itulah yang akan menghantam dan merusak rudal/ pesawat yang datang. 

Amunisi AHEAD Skyshield
Rheinmetall menyebut kemampuan ini sebagai: “Skyshield” alias perisai udara. Amunisi Ahead bisa juga ditembakkan dari twin 35mm GDF series towed anti-aircraft guns yang dimodifikasi, untuk meningkatkan kemampuan mereka terhadap target yang kecil. Sejumlah konsumer Rheinmetal juga mengambil opsi ini untuk upgrade alutsista mereka dengan biaya yang lebih murah. 

Canon Oerlikon 35mm



Penempatan Oerlikon Skyshield
Khusus untuk Denmarkd dan Venezuela, mereka memesan Oerlikon Skyshield Revolver Gun, versi pertahanan pantai. Jerman terus mengembangkan Skyshield ini dengan memunculkan versi terbaru yakni Rheinmetall MANTIS (Modular, Automatic and Network-capable Targeting and Interception System). MANTIS didisain sebagai garda terdepan untuk melindungi aset sipil maupun militer dari ancaman serangan yang terkecil, termasuk mortir, karena memiliki kemampuan:counter-rocket and mortar (C-RAM). Sejauh ini ujicoba Mantis sukses mencegat serangan artileri, mortir dan tentunya roket. 
Short Range Air Defense
Skyshield merupakan Short Range Air Defence yang dikembangkan oleh Oerlikon Contraves Swiss yang kini menjadi anak perusahaan Rheinmetall group, Jerman.
Oerlikon Skyshield di LANUD Supadio

Indonesia Jaya,
Ded Lee

No comments:

Post a Comment