“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, October 28, 2020

Peluang Seleksi SNMPTN

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuhu,

Buat sobat blogger semua, kali ini penulis sekedar membuat catatan pribadi bagaimana peluang kita bisa mengikuti seleksi SNMPTN. Sumber artikel disini penulis copy paste dari berbagai narasumber, semoga bermanfaat buat kita semua.

Pada prinsipnya, yang perlu penulis tekankan di sini adalah, bahwa SNMPTN itu bukan proses seleksi yang bisa dikuantifikasi, dalam proses ini bisa dibilang tidak ada yang pasti lolos atau pasti tidak lolos. Kalau SNMPTN ini diibaratkan sebagai sebuah permainan kartu, maka kartu yang jadi “modal” mu adalah (1) nilai rapormu selama ini dan (2) indeks sekolah mu masing-masing – yang mana dua hal tersebut sudah terjadi dan tidak bisa berubah. Tinggal bagaimana kamu memainkan kartu-kartu itu untuk memilih PTN dan jurusan yang kamu inginkan atau yang mempunyai peluang diterima yang besar.

Itulah memang bedanya SNMPTN dengan SBMPTN, kalau di SBMPTN kamu semua betul-betul diuji dengan sistem seleksi yang relatif lebih “fair” dan bisa dikuantifikasi. Sementara itu, dalam proses SNMPTN, satu-satunya hal yang masih bisa kamu lakukan adalah “memainkan” kartu yang ada di tanganmu dengan optimal, atau memainkan “taktik menentukan jurusan”.

Secara garis besar ada 3 hal penting yang harus kita perhatikan, diantaranya:

  1. Indikator Penilaian SNMPTN
  2. Tips untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN
  3. Kesalahan Umum Siswa dalam SNMPTN


I. INDIKATOR PENILAIAN SNMPTN

Setiap sekolah mempunyai standar berbeda-beda mengenai nilai. Ada yang standarnya tinggi ada yang rendah. Ada juga yang dulunya pelit ngasih nilai, tapi berhubung SNMPTN memakai nilai raport, maka nilai-nilainya pada diobral. Berdasarkan hal tersebut, kalo PTN cuma melihat mentah-mentah nilai raport, tentu siswa yang lolos belum diseleksi secara fair. Maka dari itu, selain nilai raport dilihat juga faktor lain, yaitu: indeks sekolah. Dalam kalimat lain, PTN pun selain melihat nilai yang ada di raport juga akan melihat siapa pihak yang mengeluarkan raportnya.

Berikut ini beberapa hal yang (kemungkinan besar) menjadi kriteria penilaian SNMPTN berdasarkan informasi dari berberapa kampus universitas negeri:

1. Faktor Kualifikasi Siswa

Merupakan capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian antara lain: 

  • Nilai raport, meliputi besar nilai, konsistensi, rata-rata, nilai mapel tertentu
  • Prestasi siswa: tingkat internasional, nasional, propinsi, kabupaten/kota, tidak ada prestasi.

2. Faktor Indeks Sekolah

Merupakan nilai sekolah di suatu PTN. Indeks SMA X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMA X di PTN B. Beberapa poin yang bisa menjadi penilaian untuk kategori ini antara lain:

  • Akreditasi: A, B, C, Tanpa akreditasi
  • Jenis kelas: Akselerasi, RSBI, Reguler
  • IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju di PTN yang bersangkutan
  • Nilai SBMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
  • Banyak diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
  • Track record sekolah di PTN yang bersangkutan
  • Prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional.

3. Faktor Pemerataan Daerah

Merupakan kebijakan PTN untuk memberikan kuota/jatah kepada daerah yang kelak setelah lulus diharapkan bisa memajukan/berkontribusi untuk daerah asal. Jadi bisa jadi beberapa siswa di daerah terpencil di Indonesia mendapatkan “jatah” daerah, meskipun sebetulnya nilai raport dan indeks sekolah mereka relatif tidak sebaik para pesaing peserta SNMPTN lain yang ada di kota besar.


II. TIPS MEMAKSIMALKAN DITERIMA DI SNMPTN

Seperti yang telah penulis jelaskan di awal, walaupun sebetulnya kita tidak bisa mengukur peluang diterima di SNMPTN, tapi kita bisa memperbesar peluang dengan memaksimalkan indikator yang telah penulis jelaskan di atas. Memaksimalkan di sini pada prinsipnya adalah gimana cara cerdik-cerdiknya kita untuk memilih, jurusan mana yang kira-kira probabilitasnya paling tinggi, dengan tidak mengabaikan bidang yang kita minati. Nah, langkah-langkah yang bisa kamu tempuh buat memaksimalkan peluang di SNMPTN antara lain:

1. Tentukan jurusan yang kamu inginkan
Hal pertama dan terpenting adalah tentukan dulu jurusan yang kamu inginkan. Jadi, tentukan dulu jurusan yang pas, lalu baru tentukan di mana kamu akan kuliah di jurusan tersebut.

2. Pelajari detail jurusan yang kamu inginkan di PTN pilihanmu
Pada point ini, penulis asumsikan kamu udah paham banget dengan jurusan yang kamu ambil, apa saja yang dipelajari dan hal-hal substantif lain. Pada point ini, penulis asumsikan kamu udah paham banget dengan jurusan yang kamu ambil, apa saja yang dipelajari dan hal-hal substantif lain.

Detail jurusan yang terdapat di website SNMPTN meliputi:

  • Informasi Umum (daya tampung dan kategori),
  • Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini,
  • Sebaran Siswa Diterima,
  • Jumlah Pendaftar,
  • Jumlah Diterima,
  • Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Jurusan,
  • Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Provinsi

3. Pelajari indeks sekolah dengan minta data ke BK sekolah
Tak kalah pentingnya tentang Indikator Penilaian SNMPTN, Indeks Sekolah. Seperti yang penulis jelaskan di atas, ada 7 variabel yang bisa dijadikan penilaian untuk indeks sekolah. Pada dasarnya PTN tidak mengeluarkan data tentang indeks sekolahmu atau sekolah-sekolah lain. Untuk bisa mengetahuinya, kita hanya bisa sebatas meraba-raba.

Indeks sekolahmu di PTN A dan di PTN B berbeda, jadi ya mesti kamu sendiri yang aktif bertanya ke guru BK tentang sebaran alumni di PTN di Indonesia. Misal, tahun 2018 kemarin di sekolahmu yang diterima di PTN A ada 50 anak dari 100 pendaftar, PTN B ada 10 anak dari 30 pendaftar, sementara di PTN C ada 5 dari 50 pendaftar. Dari angka tersebut kamu bisa lebih memperkirakan persentase diterimanya. Berdasarkan angka contoh di atas, jadi PTN A 50% pendaftar diterima, PTN B 33,3% pendaftar diterima, PTN C 10% pendaftar diterima.

Dari angka ini bisa dilihat secara kasar bahwa indeks kasar sekolah kamu di PTN A lebih bagus daripada di PTN B dan PTN C. Baru dengan melihat indeks kasar sekolahmu di berbagai PTN, kamu bisa menentukan PTN mana yang peluang diterima kamu paling tinggi, dengan tetep memperhatikan bidang yang menjadi passionmu.


III. KESALAHAN UMUM DALAM SNMPTN

Nah, setelah penulis jelaskan tentang cara memaksimalin peluang di SNMPTN, perlu juga kamu ketahui kesalahan-kesalahan apa saja yang sering banget dilakukan siswa, diantaranya:

1. Memilih jurusan/PTN berdasarkan passing grade
Banyak anak yang memilih jurusan/PTN di SNMPTN berdasarkan passing grade. Padahal passing grade itu dasar perhitungannya dari SBMPTN (lagipula angka passing grade juga belum tentu akurat). Jadi kamu ga bisa menyamakan tingkat persaingan SNMPTN dengan SBMPTN, karena peluang SNMPTN akan sangat tergantung pada indeks masing-masing sekolahmu.

2. Berharap pada PTN Pilihan 2? Sebaiknya jangan...
Nah, ini juga harus kamu ketahui bahwa berdasarkan survei yang pernah dilakkan pada SNMPTN 2012 dan SNMPTN 2013 lalu, ternyata diketahui bahwa 92% siswa diterima di PTN pilihan 1 dan cuma 8% yang diterima di PTN pilihan 2. Kesimpulan survei SNMPTN 2012 bisa kamu lihat di chart dibawah (saat itu siswa bisa memilih maksimal 4 jurusan)



3. Tidak serius memilih jurusan
Meskipun penulis sudah mengingatkan berkali-kali agar milih jurusan dengan memprioritaskan bidang yang menjadi minat kita, tapi nanti bakal banyak banget anak yang diterima SNMPTN tapi ujung-ujungnya dilepas. Jadi, sebelum kamu ngelakuin hal yang sama nanti, aku tekanin lagi bahwa memilih jurusan di SNMPTN itu bukan main-main, harus serius, dalam artian apabila diterima ya mesti kamu ambil. Kalo tidak kamu ambil, maka indeks sekolah bisa jadi akan dikurangi oleh PTN yang kamu lepas. Maka dari itu, pikir mateng-mateng pemilihan jurusan/PTN di SNMPTN ini, jangan terburu-buru.

Demikian informasi yang bisa penulis sampaikan. Semoga artikel tersebut bisa membantu sobat semua.

DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment