“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Tuesday, December 21, 2021

Amalan Pelindung dari Siksa Api Neraka


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger yang dimuliakan Allah subhanallahu wata'ala, setiap manusia selalu tidak luput dari dosa dan kesalahan, karena dari sejak nenek moyang kita Nabi Adam pun mempunyai dosa. Setiap dosa akan dibalas dengan seadil-adilnya di akhirat kelak walaupun sekecil biji zarah. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan pesan Rasulullah ﷺ mengenai amalan apa yang bisa membuat kita terlindung dari siksa api neraka dikarenakan dosa-dosa kita selama di dunia.

Artikel ini saling berkaitan dengan artikel yang sudah penulis buat pada postingan sebelumnya mengenai "Amalan Pelinding dari Siksa Kubur", karena setelah di alam kubur selanjutnya akan ada alam akhirat yang bernama neraka dan surga. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita bagaimana supaya terhindar dari api neraka, berikut amalan yang bisa melindungi kita dari siksa api neraka:


1. Tidak mempersekutukan Allah

Inti dari amalan yang kita kerjakan agar kita terlindung dari api neraka adalah, tidak mempersekutukan Allah dengan apapaun itu, apakah dengan jimat, bangsa jin, dengan seseorang yang dianggap hebat seperti kiyai, dukun, ustadz, bahkan nabi pun kita tidak boleh menganggapnya sebagai tuhan.

Allah berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.” (QS. Al-Maidah:72)

Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Iman Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallahu ta’ala dalam kedua kitab shahihnya dari sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu dia berkata:

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( يا معاذ, أ تدرى ما حق الله على عباد ؟ ) قال : الله و رسوله أعلم, قال : ( أن يعبدوه ولا يشركو به شيأ, , أ تدرى ما حقهم عليه ؟) قال : الله و رسوله أعلم, قال : (أن لا يعذبهم) و فى لفظ لمسلم : ( و حق العباد على الله عز و خل أن لا يعذب من لا يشرك به شيأ )

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : “wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba-Nya ?” Mu’adz berkata : "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui", Beliau bersabda : (yaitu)“hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (dan) tahukah engkau hak hamba terhadap Allah ?” Mu’adz berkata : "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui", Beliau bersabda : “Dia tidak akan mengadzab mereka” (Fathul bari 13/7373 cet Darul fikr hlm 347),

Dari hadits diatas Allah sudah menekankan, sungguh Allah tidak akan mengadzab kita di neraka, selama kita tidak berbuat syirik kepadaNya dan selalu beribadah kepadaNya. Bagaimana cara beribadah sudah tentu harus mengikuti apa yang telah Rasulullah ﷺ ajarkan, dan sudah pasti kita juga harus menyatakan bahwa Nabi yang kita imani adalah Nabi Muhammad ﷺ, karena saat di alam kubur yang pertama ditanya adalah siapa Allah dan siapa Nabimu?

Hadits muttafaqun ‘alaih, dari ‘Itban bin Malik bin ‘Amr bin Al ‘Ajlan Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ

“Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah” (HR. Bukhari no. 425 dan Muslim no. 33).

Hadits dari ‘Ubadah bin Ash Shomit, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ

“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari no. 3435 dan Muslim no. 28)


2. Menjaga Sholat 5 Waktu


عَنْ حَنْظَلَةَ الْكَاتِبِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ رُكُوعِهِنَّ وَسُجُودِهِنَّ وَوُضُوئِهِنَّ وَمَوَاقِيتِهِنَّ وَعَلِمَ أَنَّهُنَّ حَقٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ أَوْ قَالَ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Dari Hanzhalah Al Katib dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa selalu menjaga sholat wajib yang lima, baik ruku, sujud, wudhu atau waktu-waktunya. Dan dia mengetahui bahwa semua itu merupakan kewajiban dari sisi Allah, maka dia akan masuk surga". Atau beliau mengatakan, "Wajib baginya surga". (HR. Ahmad).

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits sahih:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

"Tidak seorang Muslim pun berwudhu lalu memperbagus wudhunya, kemudian dia sholat dua rakaat dengan penuh khusyu, melainkan wajib baginya mendapatkan surga." (HR Muslim)

Mulai sekarang kita berusaha untuk memperbaiki sholat kita, apabila dulu kita sering bolong-bolong sholatnya, maka mulai sekarang sholat 5 waktu harus full dan ditambah sholat sunah lainnya untuk menggantikan sholat 5 waktu kita yang dulu pernah bolong-bolong.


3. Menjaga sholat sunnah empat rakaat sebelum dan sesudah Dzuhur

Dari Ummu Habibah, beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa menjaga shalat 4 rakaat sebelum zhuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan neraka baginya.” (HR. Tirmidzi, no. 428; Ibnu Majah, no. 1160. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih)

Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengerjakan shalat 4 rakaat sebelum dan sesudah zhuhur, juga keutamaan bagi yang selalu merutinkannya. Namun perlu diperhatikan bahwa mengerjakan shalat 4 rakaat di sini adalah dengan 2 rakaat kemudian salam dan 2 rakaat kemudian salam. Karena keumuman hadits tadi dikhususkan dengan hadits,
صَلاَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى

“Shalat sunnah pada malam dan siang hari adalah dengan 2 rakaat salam dan 2 rakaat salam.” (HR. An-Nasai, no. 1666; Ibnu Majah, no. 1322. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih)


Bagaimana jika luput dari shalat 4 rakaat sebelum zhuhur?
Kalau luput dari shalat 4 rakaat sebelum zhuhur maka boleh mengerjakannya ketika selesai melaksanakan shalat zhuhur. Dalilnya adalah :

"Aisyah mengatakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam jika luput mengerjakan 4 rakaat sebelum zhuhur, beliau mengerjakannya sesudah melaksanakan shalat zhuhur (yaitu setelah ba’diyah zhuhur, pen.)" (HR. Tirmidzi, no. 426; Ibnu Majah, no. 1158)

Bagaimana jika luput dari dua rakaat bada zhuhur?
Boleh mengqadha shalat ini setelah shalat ashar sebelum matahari menguning, namun hendaknya hal ini tidak dijadikan kebiasaan. Dalam shahih Bukhari Muslim diceritakan bahwa "Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah disibukkan dengan masuk islamnya beberapa orang dari kaum Abdul Qoys. Lalu beliau luput dari shalat 2 rakaat bada zhuhur dan mengqadhanya setelah shalat ashar."

Jadi, kita usahakan untuk mengerjakan 4 rakaat sebelum dan sesudah dzhuhur, apapun kondisinya itu, jika kita tertinggal, maka bisa di qhodo sesudahnya. Apabila kita berniat berharap Allah menjauhkan kita dari api neraka, maka insyaAllah kita akan tagih janji Allah tersebut di akhirat kelak, sesungguhnya Allah Maha menepati janjiNya.


4. Berdoa dijauhkan dari siksa neraka saat setelah tahiyat akhir dalam sholat

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588).


5. Melakukan perniagaan yang menguntungkan

Sungguh banyak diantara kita saat ini yang tertipu dengan perniagaan dunia yang menjanjikan sesuatu hal yang fana, tidak kekal dan tidak bisa melindungi kita dari azab kubur dan adzab neraka. Padahal Allah sudah menyuruh kita untuk mengeluarkan sebagian harta kita di jalan Allah seperti dalam surat Al-Shaff ayat 10-12 berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS. Al-Shaff: 10-12)

Ini merupakan pesan dan arahan Dzat Mahapenyayang kepada hamba-hamba-nya yang beriman, supaya mereka melakukan jual beli menguntungkan yang bisa menyelamatkan dari azab yang neraka yang pedih dan mendapatkan kenikmatan yang abadi. Jual beli tersebut adalah "Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan segenap harta dan jiwa". Salah satunya perbanyak sedekah dengan harta kita agar terlindung dari adzab kubur dan adzab neraka.


Demikianlah, beberapa amalan yang bisa melindungi kita dari siksa api neraka. Semoga mulai sekarang kita mulai membiasakan amalan tersebut dalam kehidupan kita, sesuai dengan janji Allah yang telah disampaikan dalam beberapa firmanNya dan dari hadits shahih melalui Rasulullah ﷺ. 

Wassalam,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment