“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, December 17, 2021

Amalan Pelindung dari Siksa Kubur


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger, sering kali kita membaca di media masa ketika ada berita kematian disebutkan bahwa telah kembali fulan bin fulan ke peristirahatan yang terakhir. Lantas apakah benar kuburan itu tempat peristirahatan yang terakhir?Jawabnya tidak benar. Mungkinkah kita akan beristirahat di alam kubur? jawabnya mungkin kalau kita beriman kepada Allah dan kehidupan akhirat. Namun bagi orang yang tidak beriman, sudah tentu dia tidak akan beristirahat, melainkan dia akan di adzab dialam kuburnya. 

Sebagaimana rasulullah mengabarkan tentang hadits-hadits yang shahih tentang adzab kubur. Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah berikut ini:
ما رأيت منظرا قط إلا والقبر أفظع منه

“Aku tidak pernah melihat suatu pemandangan melainkan kuburan itu lebih mengerikan dari segalanya.” [HR: Ibnu Majah dan dinilai Hasan dalam Sahih Ibnu Majah 3461]

Sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda:

 قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ

“Sesungguhnya kuburan adalah tempat persinggahan pertama Akhirat. Jika selamat darinya, maka setelahnya pun ia akan lebih mudah (urusannya) namun jika ia tidak selamat darinya, maka sesudahnya pun ia akan lebih sulit lagi.”  [HR: Ibnu Majah dan dinilai Hasan dalam Sahih Ibnu Majah 3461]

Disela kesibukan kita seharai-hari terkadang kita lupa bahwa suatu saat apabila sudah waktunya maka Allah akan panggil kita untuk menghadapi sesuatu yang dinamakan kematian, dan hal tersebut akan terjadi diluar perkiraan semua manusia.

Pada saat kita menghadapi kematian tersebut, tidak ada sesuatu apapun yang bisa mencegahnya apakah itu dokter yang hebat, ustadz yang terkenal, dukun yang sakti atau apapun itu. Dan sudah pasti setelah kematian menjemput kita maka kita akan merasakan yang namanya tinggal di alam kubur. Disaat itulah semua amal dan dosa kita akan berbicara yang sejujur-jujurnya.

Rasulullah pernah mengajarkan kita ada amalan yang bisa menyelamatkan kita dari adzab kubur diantaranya yaitu:


1. Mentauhidkan Allah ta'ala

Allah berfirman:

اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

"Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu." (QS. Al-Ma'idah Ayat 72)

Karena Allâh Azza wa Jalla tidak akan menerima suatu amalan kecuali yang diikhlaskan untuk-Nya dan sesuai dengan syari’at-Nya. Dalil tentang kewajiban ikhlash yaitu firman Allâh Azza wa Jalla dalam hadits Qudsiy: 

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ 

"Saya paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan Aku dan yang selain Aku dalam amalan tersebut, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya." [HR. Muslim, no. 2985]

Begitupun dengan amalan bid'ah (mengada-ada) yang bukan dari ajaran Rasulullah ﷺ maka amalan tersebut akan tertolak dan tidak bisa melindungi kita dari adzab kubur. Maka dari itu sobat blogger kita kudu berhati-hati karena saat ini banyak sekali ajaran yang bukan dari Rasulullah ﷺ tapi sudah biasa kita lakukan.

Dan berdasarkan sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam: 

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ 

"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan dari ajaran kami, maka amalannya tersebut tertolak." (HR. Al-Bukhâri, No. 2550 dan Muslim, No. 1718)


2. Minta perlindungan dari Adzab kubur

Diantara yang bisa menyelematkan seseorang dari siksa kubur adalah semakin sering memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar dilindungi dari adzab kubur. Oleh karena itu, nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihiwa sallam menyuruh kita untuk memohon perlindungan kepada Allâh Azza wa Jalla dari empat hal saat kita duduk tasyahhud dalam shalat. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588).


3. Menghafal, mentadabur, membaca dan mengamalkan Surat Al Mulk

Rasulullah shalallahu a'aihi wassalam menyuruh membaca surat As Sajdah dan Al Mulk sebelum tidur. Karena surat Al Mulk akan menyelamatkan orang yang membacanya dari azab kubur.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

“Ia (surah al-Mulk) adalah penghalang. Ia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. at-Tirmidzi, lihat ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari kitab ar-Ruh dengan sedikit perubahan]

Dan hadits lain menjelaskan:

كَانَ لاَيَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ آلم تَنْزِيْلُ السَّجْدَةَ وَتَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ.

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur sebelum beliau membaca Alif laam miim tanziilus Sajdah (As-Sajdah) dan Tabaarakalladzii biyadihilmulku (Al-Mulk).” [HR. Al-Bukhari dalam al-Adaabul Mufrad no. 1207, 1209, Ahmad III/340. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 585]


4. Menjauhi sebab-sebab seseorang yang akan diadzab kubur

Secara umum, sebab di adzab kubur adalah semua perbuatan maksiat, akan tetapi ada sebab-sebab khusus diantaranya mengadu domba (namimah), ghibah (menyebut keburukan seseorang), tidak berhati-hati dari air kencing

Diantara yang bisa menjadi sebab seseorang terselamatkan dari siksa kubur adalah membersihkan diri dan bersuci dengan sempurna dari kencing saat selesai kencing. 

Dalam shahih al-Bukhâri, dan Muslim disebutkan sebuah hadits dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنْ بَوْلِهِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ 

"Sungguh keduanya sedang diadzab dan mereka berdua diadzab bukan karena suatu yang besar. Salah seorang diantara merekatidak menjaga diri dari air kencing dan sedangkan yang satu lagi dia pernah berjalan menebar namimah (menebar keburukan orang lain untuk mengadu domba-red)" [HR. Al-Bukhâri, no. 215 dan Muslim, no. 292]


5. Melakukan perniagaan yang menguntungkan

Sungguh banyak diantara kita saat ini yang tertipu dengan perniagaan dunia yang menjanjikan sesuatu hal yang fana, tidak kekal dan tidak bisa melindungi kita dari azab kubur dan adzab neraka. Padahal Allah sudah menyuruh kita untuk mengeluarkan sebagian harta kita di jalan Allah seperti dalam surat Al-Shaff ayat 10-12 berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS. Al-Shaff: 10-12)

Ini merupakan pesan dan arahan Dzat Maha penyayang kepada hamba-hamba-nya yang beriman, supaya mereka melakukan jual beli menguntungkan yang bisa menyelamatkan dari azab yang neraka yang pedih dan mendapatkan kenikmatan yang abadi. Jual beli tersebut adalah "Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan segenap harta dan jiwa". Salah satunya perbanyak sedekah dengan harta kita agar terlindung dari adzab kubur dan adzab neraka.

Rasulullah menyuruh kita perbanyak sedekah walaupun hanya dengan sepotong kurma:

 اتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقٍّ تَمْرَةٍ

ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin

"Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma” (Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim). Lihat Shahiihul jaami’ no. 114.

Itu saja yang bisa penulis sampaikan, semoga dari sekarang kita persiapkan amal ibadah kita untuk melindungi kita di alam kubur kelak yang kita tidak tau kapan dan yang jelas sudah pasti akan menghampiri kita kapanpun itu.

Wassalam,
DK


Sumber:

No comments:

Post a Comment