“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, December 26, 2014

Khutbah Jum'at - Keberkahan Bulan Muharram

QS:  At-taubah-36
Maasirol Muslimin Rahimakumullah,
Dari Bulan Muharram sampai Dzulhijjah, yang berjumlah 12 Bulan. Allah jelaskan dalam QS At Taubah-36 “Minha Arba’atun hurum” Ada 4 Bulan yang di Hormati atau yang istimewa, 3 Bergandengan yaitu Rajab, Sya’ban, Ramadhan dan 1 agak terpisah yaitu Muharram.
4 bulan yang di hormati ini disebut “Asyhurul hurum”.
Bulan Muharram ini salah satu dari 4 bulan yang istimewa, kenapa? Banyak peristiwa besar yang terjadi di Bulan Muharam. Hampir semua Nabi dan Rasul berkaitan dengan bulan Muharram ini. Kita akan kutib beberapa saja dalam konteks disini:

Pertama, Allah menerima taubatnya  Nabi Adam pada hari ke sepuluh Bulan Muharam. Adam itu bapak moyang kita. Dosanya satu, yaitu memakan buah khuldi dan dikeluarkan dari surga. Allah berkata: Hai Adam, dari tidak ada kamu saya adakan, saya perintahkan kamu tinggal di surga. Merasa sepi sendirian, saya ciptakan Siti Hawa supaya kamu tenang. Kamu boleh nikmati semuanya, ini boleh itu boleh, makan makanlah yang kamu mau, minum-minumlah yang kamu suka, pakai pakailah yang kamu senang, satu yang saya pinta: yaitu jangan dekati pohon khuldi. Akan tetapi kenyataannya itu yang kau tidak sanggup, maka keluarlah dari surga ini.
Setelah dikeluarkan Nabi Adam Nabi Adam bersujud, dalam riwayat 40 tahun sujud sambil membaca “Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana, watarhamna lanakunannaminal khasyirin” yang artinya: “Ya Allah, kami telah mendholimi diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi”. QS Al A’raf: 23. Itu namanya istighfar Nabi Adam.

Maasirol Muslimin Rahimakumullah,
Yang kedua istighfarnya Nabi Yunus, ketika berdakwa kepada kaumnya yang tidak mau nurut, Nabi Yunus memberikan peringatan, kalau kalian tidak mau beriman maka akan turun azab, ditanya umatnya kapan, Nabi Yunus tidak bisa jawab, akhirnya beliau menghindar dengan perhitungan kalau azab tidak turun saya sudah jauh. Nabi Yunus meragukan janji Allah. Lalu Nabi Yunus ikut berlayar naik kapal, begitu ditengah lautan kapalnya berhenti. Dicari siapa penyebabnya, setelah di undi 3 kali ternyata Nabi Yunus yang terpilih. Dibuanglah Nabi Yunus ke dasar laut, dan beliau ditelan oleh ikan Nun atas perintah Allah. Dibawalah oleh ikan Nun ke dasar lautan, itu yang oleh  Alquran dikatakan bertemulah 3 macam kegelapan “dzulumatun salas” (Gelapnya tengah malam, gelapnya di dasar laut, gelapnya didalam perut ikan).
Didalam perut ikan itulah Nabi Yunus Sadar akan kesalahannya yang telah meragukan janji Allah, dia sujud didalam perut ikan itu membaca “Laillahailla anta subhanaka ini kuntu minadzolimin” yang artinya: “Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah orang yang menganiaya diri sendiri.” QS Al Anbiya:87. Itu istighfarnya Nabi Yunus. Begitu dibacakan istighar tersebut Ikan Nun naik kepermukaan dan memuntahkan isi perutnya Nabi Yunus keluar dengan selamat, itupun terjadi pada hari kesepuluh di Bulan Muharram.

Maasirol Muslimin Rahimakumullah,
Yang ke tiga Nabi Nuh. Beliau adalah salah seorang rasul yang masuk Ulul Azmi (rasul yang berjiwa kesabaran yang tinggi). Karna memang perjuangannya menggambarkan satu usaha yang ulet dan luar biasa. Beliau diberi umur 950 tahun lalu berdakwah selama 900 tahun. Sore, pagi, siang, malam, pengikut beliau hanya 80 orang. Rata-rata sepuluh tahun 1 orang pengikut. Umat jaman Nabi Nuh memang susah sekali menerima kebenaran. Akhirnya Nabi Nuh berdoa kepada tuhan “Ya Allah saya berdakwah sore, pagi, siang, malam kepada umat ini, tiap berdakwah mereka selalu menutup telinganya dengan tangannya, maka hancurkanlah mereka semua”. Allahpun mengabulkan doanya dengan menurunkan banjir bah.
Allah memerintahkan membuat kapal dengan cara menanam pohonnya terlebih dahulu. Ini artinya perjuangan perlu kesabaran. Allah perintahkan orang beriman dan hewan-hewan sepasang disuruh naik kedalam perahu tersebut. Disaat semua sudah naik, Nabi Nuh melakukan kontrol satu-persatu, seorang pemimpin yang baik tidak hanya menerima laporan dibelakang meja akan tetapi berhak memeriksa satu-persatu yang ada didalam perahu tersebut. Ini bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan kita.
Alhasil anaknya yang bernama Khan An ternyata masih didarat kumpul bersama orang kafir. Inilah potret kehidupan kita, bapaknya rajin ke masjid, ibunya rajin kemajelis taklim, anaknya kemana tahu tidak jelas.
Anak-anak kita kumpul bersama orang-orang kafir, hanyut ditelan budaya orang kafir. Ditelan tradisinya orang kafir dan pergaulannya orang kafir.
Karna sayang anak Nabi Nuh memanggil anaknya “Ya bunayyar khmma ana” Hai anakku kemarilah kepadaku. Khan An pun menolak panggilan Nabi Nuh tersebut dan akhirnya ditenggelamkan bersama orang-orang kafir.  Kejadian luar biasa inipun terjadi pada 10 Muharram.

Yang ke empat Nabi Ibrahim. Alkisah setelah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala. Raja Namruz pun marah besar saat ia pulang akan melaksanakan ibadah melihat tuhannya hancur berantakan. Ada yang melaporkan bahwa melihat Ibrahim yang melakukannya. Maka ditangkaplah Nabi Ibrahim. Dia disidang langsung oleh Raja Namruz. Saat disidang Nabi Ibrahim berkata berhala yang memegang kampaklah yang menghancurkan berhala-berhala lainnya. Akhirnya Raja Namruz murka dan dilemparkannyalah Nabi Ibrahim kedalam api yang menggunung. Allah selamatkan Nabi Ibrahim “Ya naru kuni bardan wa salaman ‘ala Ibrahim” artinya “Hai api, menjadi dinginlah dan keselamatanlah bagi Ibrahim” QS Al Anbiya-69. Peristiwa Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran oleh raja Namruz pun terjadi pada 10 Muharram.

Maasirol Muslimin Rahimakumullah,
Yang kelima Nabi Musa. Beliau lahir dalam kondisi yang sulit karna Fir’aun mimpi, akan lahir seorang anak dari keturunan Bani Israil yang akan menghancurkan kerajaannya. Sejak itu Fir’aun membuat peraturan seenaknya sendiri dengan meminta laki-laki dilarang bergaul sama istrinya, semua perempuan hamil dibawah pengawasan kerajaan. Apabila ibu-ibu ada  yang melahirkan bayi laki-laki dari Bani Israil maka akan di bunuh.
Akan tetapi kehendak Allah terjadi, dimana lahirlah Nabi Musa. Bayinya dihanyutkan di sungai Nil, diriwayatkan Nabi Musa di temukan oleh istri Firaun dan dirawat hingga dewasa di lingkungan kerajaan. Singkat cerita setelah dewasa Nabi Musa melawan Fir’aun dan di kejar sampai ketepi laut. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Musa melemparkan tongkatnya dan lautpun terbelah. Kemudian Fir’aun mengejar. Musa sampai diujung lautan, Fir’aun masih ditengah lautan. Lautpun menutup kembali Fir’aun pun tenggelam. Sambil tercengap-cengap ditengah lautan Fir’aun berkata “Amantu birobbi Musa wa Harun” yang artinya saya percaya tuhannya Musa dan Harun. Sungguh sudah tiada kata ampun buat Fir’aun.
Selamatnya Nabi Musa sampai ke ujung lautan tersebut, terjadi pada hari ke sepuluh Muharam.

Maasirol Muslimin Rahimakumullah,
Itulah beberapa peristiwa besar yang terjadi di hari kesepuluh Bulan Muharram. Lantas apa yang harus kita lakukan diawal Bulan Muharram ini?
Yang Pertama yaitu Bermuhasabah atau Introspeksi Diri
Seiring bertambahnya waktu, maka semakin bertambah pula usia kita. Perlu kita sadari, bertambahnya usia akan mendekatkan kita dengan kematian dan alam akhirat.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)” (QS. Al Hasyr: 18)
Jadi, kita harus menilai diri kita sendiri terhadap amal ibadah apa yang sudah kita perbut untuk bekal di akhirat nanti, jangan hanya mengumpulkan harta yang menyebabkan kita lupa akan akan segalanya.

Yang kedua Perbanyak Amalan Shalih dan Jauhi Maksiat
Dalam QS At Taubah-36 yang berbunyi: “Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya”.
Didalam Bulan Muharam ini hendaknya kita perbanyak amalan-amalan ketaatan kepada Allah dengan membaca Al Qur’an, berdzikir, shadaqah, puasa, dan tak lupa untuk berusaha menjauhi maksiat kepada Allah.

Yang ketiga Perbanyaklah Puasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya), “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram” (HR. Muslim-1163)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah. Beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura, Maka mereka ditanya Rasulullah mengenai hal itu. Mereka menjawab: Ini adalah hari disaat Allah memenangkan Musa dan Bani Israil dari Fir'aun, maka kami berpuasa pada hari ini dalam rangka mengagungkannya.” Nabi shallallahu 'alaihi wa sallampun bersabda, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka beliau pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari tersebut” (HR. Muslim 1130)

Khutbah Kedua 
Maasirol Muslimin Rahimakumullah,
Dari berbagai peristiwa besar yang sudah Khatib sampaikan diatas, ada baiknya kita ambil pelajaran yang bisa kita terapkan untuk bekal kita di akhirat nanti. Yaitu:
Kita bisa melihat bagaimana sujudnya Nabi Adam yang menyesali akan perbuatannya memakan buah khuldi dengan beristighfar selama 40 tahun.
Kita bisa pahami bagaimana penyesalan Nabi Yunus akibat meragukan janji Allah dengan berisighfar didalam perut ikan.
Kita bisa ambil pelajaran dari Nabi Nuh yang menyesali kepergian Khan An putranya ditelan banjir.
Kita bisa contoh gigihnya perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Musa melawan penguasa yang Zalim dan kaum musrikin.
Semoga di tahun baru Hijriyah ini menjadikan kita lebiih baik dari tahun sebelumnya, salah satunya adalah dengan memperbanyak amal ibadah kita buat bekal di akhirat nanti. Aamien.


No comments:

Post a Comment