“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, December 5, 2014

Khutbah Jum'at - Lailatul Qadar


Al-Quran tentang Lailatul Qodar (Surah Al-Qadar 1-5):
1.Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

2.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

3.Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (83 Tahun)

4.Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

5.Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Apakah Lailatul Qadr Masih Ada Sampai Sekarang?
Kaum muslimin sepakat -kecuali segelintir di antara mereka yang tidak diperhitungkan penyelisihannya- bahwa Lailatul Qadr masih tetap ada sampai sekarang, berdasarkan dalil-dalil shahih yang sangat banyak.

Adapun hadits bahwa suatu ketika Nabi  memberitahukan kapan Lailatul Qadr tapi beliau mendapati ada dua orang yang berselisih tentangnya. Lalu beliau bersabda, “Aku keluar untuk mengabarkan kepada kalian tentang Lailatul Qadar akan tetapi si fulan dan si fulan berselisih, sehingga dia pun diangkan oleh Allah.” (HR. Bukhari dari Ubadah bin Ash-Shamit, HR Muslim dari hadits Abu Said) Maka maksud dari kata ‘diangkat’ di sini adalah diangkat ilmu tentang penentuan kapan Lailatul Qadr, bukan Lailatul Qadrnya yang diangkat (dicabut).

Kapan Lailatul Qadar:
Dari Aisyah ra berkata : “Adalah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam biasa mencari Laylatul Qadar pada 10 malam yang terakhir.” (HR Bukhari 1880)

Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR Bukhari 4/225 dan HR Muslim 1169)

Dari Ibnu Umar ra : “Ada beberapa orang laki-laki sahabat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang bermimpi melihat Laylatul Qadar pada 7 malam terakhir, maka sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam : Aku juga melihat apa yang kalian mimpikan itu jatuhnya pada 7 malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir tersebut.” (HR Bukhari 1876)

Bersabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam : "Sungguh Malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Ahmad II/519; HR Thayalisi 2545; danHR  Ibnu Khuzaimah II/223)


Tanda-tanda malam Lailatul Qadar
Dari ‘Ubai Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (Muslim (762)

Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah- merahan.” (HR Ibnu Khuzaimah (3/231), HR Thayalisi (394), HR Bazzar (1/486), sanadnya hasan)

Pengalaman NASA menemukan kejanggalan saat malam Lailatul Qadar; dimana pada sepanjang tahun biasanya selalu ada meteor yang menabrak atmosfir bumi, akan tetapi pada suatu malam terakhir dari bulan Ramadhan terlihat tidak ada satupun meteor yang menabrak bumi.

Doa Lailatul Qadar:
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي “
Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FA’FUANNI
Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Dzat yang maha Pemaaf, yang menyukai permintaan maaf, Maafkanlah aku."
(HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai dalam Amal Al-yaum wa lailah, dan Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 3426. Hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani).

Kegiatan Lailatul Qadar
Kegiatan yang lainnya, ketika menjelang malam lailatul qadar adalah bersedekah, melaksanakan qiyamul lail dan I’tikaf (berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak zikir, tadarus Al-Quran, bermuhasabah/ihtisab (sikap koreksi amal sendiri), dan berdoa).

Di antara sekian banyak hikmah yang terkandung dalam i'tikaf adalah:
1. Mendorong seseorang mengarahkan hatinya agar senantiasa mengingat Allah.
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (dzikrullah)lah hati menjadi tenteram" (QS Ar Ra'd:28)

2. Mengasah dan membersihkan rohani ketika berhadapan dengan Allah, dengan cara berpuasa, berzikir serta mengheningkan pikiran untuk mengingat Allah dan hari akhirat, guna memohon ampunan dan rahmat-Nya
3. Ketiga, i'tikaf juga dapat menanamkan dan memupuk perasaan cinta masjid (qalbuhu mu'allaqun bil masjid). Dengan cara ini, orang Islam akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapat naungan Allah di Padang Mahsyar kelak. Nabi bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah naungi (di hari kiamat kelak) ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya (diantaranya adalah) laki-laki yang hatinya senantiasa bergantung kepada masjid.” (HR. Al-Bukhari no. 660, Muslim no. 1031)
4. Keempat, i'tikaf dapat mempererat hubungan antarumat Islam, karena mereka mempunyai kesempatan saling berkenalan satu dengan yang lainnya, saling menasihati, bersilaturahmi, berdialog tentang keagamaan dan lain-lainnya, sehingga bertambah cinta dan ketakwaan kepada Allah Subhanallahu Wata'ala, karena memang masjid didirikan di atas landasan ketakwaan.

========================================================================

Dari ‘Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarung, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya“. (HR. Al-Bukhari no. 1884 dan Muslim no. 2008)

Dalam lafazh yang lain:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
“Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya.” (HR. Muslim no. 2009)

Mari hidupkan sunnah yang dilupakan oleh sebagaian kaum muslimin, yakni I'tikaf. Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di masjid, fokus beribadah dan menjauhi perkara dunia yang melalaikan. Perlu diketahui bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. ber-itikaf selama 20 hari menjelang wafatnya (HR Bukhari 2040)

Dan yang terpenting di akhir khutbah kedua ini, amal ibadah apa saja yang sudah kita kerjakan selama Ramadhan ini akan tetap kita jadikan amal secara rutin untuk hari-hari selanjutnya. Karna kita tidak tahu kapan ajal kita akan tiba.


Al-Quran tentang Ghoib (Al-Baqarah :2-4)
 
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Hadits Lamanya Turunnya Alquran:
Allah menurunkan al-Quran sekaligus daru Lauh Mahfudz ke baitul izzah (rumah kemuliaan) di langit dunia kemudian Allah menurunkannya secara berangsur-angsur sesuai dengan berbagai peristiwa selama 23 tahun kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/441)

7 Golongan yang mendapat syafaat / naungan di akhirat:
1. Imamun Adil (Pemimpin yang adil)
2. Pemuda yang ahli ibadah
3. Laki-laki yang senantiasa bergantung pada masjid
4. Orang yang bersedekah dengan tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri
5. Orang yang saling mencintai karna Allah
6. Pemuda yang tahan rayuan wanita untuk bermaksiat
7. Orang yang menangis saat mengingat Allah