“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, June 24, 2020

Mengenal Ikan Channa Andrao


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuhu,

Jumpa lagi sobat blogger yang setia, kali ini penulis ingin berbagi tentang pengenalan ikan channa Andrao, yang masih tergolong ikan gabus kerdil (dwarf). Dari berbagai sumber, sebenarnya channa Andrao ini adalah varietas baru dari Channa Limbata atau Gachua, karena sekilas corak warnanya hampir sama.

Yang membedakan antara Gachua dengan Andrao adalah garis sirip atas Gachua ada sedikit warna oranye sementara Andrao garis sirip atasnya berwarna putih tipis dibawahnya hitam . Dan perbedaan lainnya adalah pada badan Gachua hanya berwarna hitam kecoklatan, sementara Andrao ada lurik warna oranye.

Endemik aslinya channa Andrao berasal dari kawasan rawa-rawa lefraguri, bagian barat Bengal, india. Nama andrao sendiri diambil dari nama seorang peneliti ikan air tawar bernama Andrew rao.

Ukuran channa Andrao dikategorikan termasuk gabus terkecil diantara jenis-jenis channa lainnya, untuk ukuran dewasa dalam habitat buatan maksimal berukuran 10-12cm, sedangkan di habitat alamnya ada yang menyebutkan bahwa andrao dapat mencapai ukuran 15cm.



Habitat Asli

Membahas channa untuk dijadikan peliharaan pastinya harus membahas juga habitat asli dimana channa berasal, untuk jenis adrao dijelaskan dibeberapa sumber bahwa daerah asalnya di barobisha adalah dataran subtropics yang terletak diantara anak sungai Brahmaputra dimana perubahan debit air dan pendukungnya sering terjadi dan memiliki rentang cukup jauh. Didaerah tersebut suhu air terbilang cukup dingin untuk ukuran kita (tropis) saat musim dingin tiba berkisar di 8-15 derajat celcius, namun cukup panas disaat musim panas (antara 38 sampai 44 derajat celcius).dan Parameter PH air idealnya nya bekisar diangka 6.4 – 8.

Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan, seharusnya tidaklah sulit untuk membuat lingkungan buatan menyerupai habitat aslinya, setidaknya dapat diterapkan seperti kondisi rawa-rawa di daerah kita yang punya iklim tropis dengan tambahan seperti potongan kayu yang terendam ataupun pepohonan air sebagai tempat channa andrao bersembunyi.


Pemberian Pakan

Sebagai predator kecil, tetap basicnya adalah predator, makanan paling umumnya adalah jenis pakan hidup seperti ikan yang lebih kecil,udang kecil atau serangga air. Namun banyak teman-teman penghobi channa bilang bahwa channa dapat diadaptasikan untuk memakan pakan mati (seperti udang mati, cacing beku dan sejenisnya) atau bahkan pakan buatan seperti pelet ikan.


Tidak Perlu Tankmate

Channa andrao bukanlah jenis ikan yang aktif, saat tidak mencari makanan mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk besandar didasar atau agak melayang ditengah air sambil bersiap jika ada mangsa atau makanan yang mungkin lewat dekatnya.

Secara umum sebaik-baiknya memelihara ikan jenis predator adalah tidak digabungkan besama jenis ikan lain, meskipun andrao termasuk predator yang masih dapat mentolerir kebersamaan dengan ikan lain dan tidak bersifat menguasai wilayah (territorial).

Khusus untuk channa andrao yang belum dewasa, sifat alaminya tidak terlihat agresif dan akan berkelompok sesama jenisnya, namun akan menunjukkan individualism dan keagesifannya kala mereka sudah mulai memasuki masa kawin dan biasanya yang betina akan lebih agresif daripada yang jantan,beberapa catatan menunjukkan saat andrao mulai menemukan pasangan mereka cenderung lebih damai dengan penduduk (ikan) lain, namun akan sangat agresif kepada yang sejenisnya.


Membedakan Kelamin Andrao

Secara umum membedakan kelamin jantan dan betina akan lebih mudah jika andrao sudah cukup dewasa, untuk jantan biasanya memiliki dorsal atau sirip punggung sedikit lebih panjang dan lebih tinggi , juga pada sirip bawah atau sirip duburnya dan kepala jantan akan terlihat lebih melebar daripada betina (jika dilihat dari atas).

Sedangkan untuk betina biasanya memiliki tubuh yang lebih besar (khususnya daerah perutnya terlihat lebih gemuk) dan komposisi warna merah pada badannya lebih banyak daripada jantan, serta jika dilihat dari atas maka luasan kepala betina lebih kecil daripada pejantan.


Cara Budidaya

Andrao adalah termasuk jenis channa yang mengerami telurnya didalam mulutnya (mouthbrooder), dan sudah banyak artikel membahas tentang proses pemijahannya. Penulis mencoba merangkum dari beberapa sumber mulai dari proses perjodohan sampai perawatan rayakan.

Budidaya dapat dimulai dengan menyiapkan beberapa ekor calon indukan (usahakan sudah siap pijah) yang digabungkan dalam satu wadah dengan komposisi jantan-betina 1:1 atau 1:2, diasumsikan ada 6-8 ekor ikan dalam satu wadah tersebut dengan harapan masing-masing channa akan mencari pasangannya.jika sudah ada yang berpasangan biasanya akan beriringan selalu idealnya ikan lain
yang tidak berpasangan diangkat atau dipindah ke wadah lain.

Andrao yang sudah jodoh jika ada kesempatan akan terlihat saling membelit seperti proses kawinnya ikan lele, tak lama setelah itu biasanya sibetina akan mengeluarkan telur-telurnya dan secara alami pejantan akan memgumpulkan telur yang berserakan tadi didalam mulutnya dan cenderung akan bersembunyi untuk mengerami telurnya sampai menetas.

Pada masa mengerami telur biasanya pejantan akan berpuasa (tidak mau makan) dan akan agresif jika ada ikan lain mendekat walaupun itu adalah pasangan betinanya. Setelah beberapa hari (antara 3 sampai 5 hari) biasanya telur sudah menetas dan anak andrao masih mendiami mulut jantan, pada masa-masa ini jantan masih sangat bersifat proteksionis, sampai anakan sudah bisa makan sendiri. Setelahnya betina akan menyediakan telur yang tidak dibuahi sebagai pakan untuk anakannya, jika anakan sudah mulai lancer berenang dan makan sang induk jantan dan betina akan mengasuh anaknya sampai dirasa cukup dan akan kembali reproduksi lagi.

Demikian saja yang bisa penulis sampaikan.
Semoga bermanfaat.

DK

1 comment: