“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Tuesday, November 8, 2022

Cara Pertolongan di Gigit Ular Berbisa


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Buat sobat blogger yang setia membaca artikel ini, musim hujan kerap sekali dengan datangnya hewan ular kedalam rumah kita, terutama rumah yang berdekatan dengan sawah. Tentunya kita terbayang bagaimana apabila ular tersebut menggigit kita, lantas apa yang harus kita lakukan saat digigit ular berbisa tersebut? Kali ini penulis ingin berbagi cara yang benar dalam pertolongan apabila seseorang tergigit ular berbisa, semoga kita semua dilindungi Allah subhanallahu wata'ala, aamiiin.

Sering kita mendengar seseorang meregang nyawa setelah beberapa jam digigit ular berbisa, sudah tentu hal tersebut patutnya kita berwas-was diri. Ketika dipatuk ular, kamu harus segera mendapatkan pertolongan medis karena sebagian bisa ular mengandung racun neurotoksin, hemotoksin, sitotoksin, dan kardiotoksin yang dapat membahayakan nyawamu.

Kamu juga harus segera ditangani jika area yang dipatuk sudah mengalami perubahan warna, membengkak, atau terasa sangat sakit. Namun, selagi menunggu bantuan dari petugas medis, beberapa hal ini bisa kamu lakukan sebagai pertolongan pertama guna memperlambat penyebaran bisa atau racun ular dalam tubuh.

Pertolongan Pertama Digigit Ular:

1. Pindah atau Menjauh dari Jangkauan Ular
Ketika digigit ular, pastikan untuk segera menjauh dari jangkauan ular, untuk menghindari adanya serangan lanjutan.  Ingat baik-baik bentuk ular yang mematukmu, jika memungkinkan, fotolah ular tersebut untuk membantu dokter dalam menentukan jenis obat yang akan diberikan apakah ular tersebut berbisa atau tidak.

2. Tetap Tenang dan Jangan Banyak Gerak
Setiap orang pasti akan panik ketika digigit ular. Namun, sebenarnya tetap tenang dan jangan banyak bergerak adalah hal yang penting untuk dilakukan, untuk mencegah racun ular menyebar ke seluruh tubuh.

3. Lepaskan Semua Perhiasan dan Aksesoris Tubuh
Segera lepaskan semua perhiasan dan aksesoris tubuh seperti cincin, gelang, jam tangan, dan kalung, sebelum terjadi pembengkakan. Sebab, jika bisa ular menimbulkan pembengkakan, benda-benda tersebut akan sulit untuk dilepaskan.

4. Posisikan Daerah Gigitan Lebih Rendah dari Jantung
Bisa ular dapat dengan cepat menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Jadi, usahakan berbaring dan jagalah posisi tubuh yang terkena gigitan untuk tetap lebih rendah dari jantung, untuk menghindari hal-hal fatal yang tidak diinginkan.

5. Bersihkan Luka
Lakukan pembersihan luka bekas gigitan ular serta kotoran lain yang melekat menggunakan tisu secara perlahan, tetapi jangan siram luka dengan air. Jangan lakukan penekanan pada kulit sekitar gigitan ulat saat membersihkan luka, karena akan mempercepat menjalarnya bisa.

5. Tutup Luka dengan Perban Steril dan Longgar
Dengan menggunakan perban atau kain bersih, tutuplah luka gigitan, tapi jangan diikat kencang. Jika ingin mengikat perban, ikatlah dengan longgar agar aliran darah tetap lancar.

6. Lakukan Pembidaian
Bila memungkinkan, lakukan tindakan pembidaian layaknya pada pertolongan pertama patah tulang, pada area tubuh yang dipatuk ular. Caranya, rekatkan area yang dipatuk ular dengan tongkat atau kayu yang kokoh, lalu ikat kuat agar bagian tubuh tersebut tidak bergerak (imobilisasi).

Pemasangan bidai pada tangan

Pembidaian pada kaki



Hindarkan Hal Berikut ini:
  • Mengisap racun bisa ular
  • Memotong, melukai atau menyayat area gigitan
  • Menempelkan es, sesuatu yang hangat, minyak gosok, atau bahan kimia ke area bekas gigitan ular
  • Mengurut atau memijat area yang dipatuk ular
  • Minum kafein atau minuman beralkohol karena kedua minuman ini bisa mempercepat penyerapan racun ular oleh tubuh
  • Menggerak-gerakkan anggota tubuh yang dipatuk ular
  • Mengikat erat area patokan ular

Penanganan Medis yang Perlu Dilakukan Setelah Dipatuk Ular

Setelah kamu tiba di rumah sakit, tim medis akan segera melakukan evaluasi pada luka gigitan ular dan kondisi kesehatanmu secara umum, lalu memberikan penanganan yang sesuai.

Bahaya atau tidaknya gigitan ular tergantung dari usia, jenis ular, lokasi gigitan, dan kondisi kesehatanmu secara menyeluruh. Jika gigitan ular yang kamu alami tidak berbahaya, dokter akan membersihkan luka bekas gigitan dan memberikanmu vaksin tetanus.

Namun, jika berbahaya, dokter akan memberikan serum anti-bisa ular, yaitu zat yang dapat menangkal bisa ular secara spesifik. Inilah mengapa, kamu perlu mengingat ciri-ciri ular yang menggigitmu.

Apabila sobat blogger berada jauh dari rumah sakit yang mempunyai stok serum anti bisa ular ini, maka sebaiknya sobat bisa menyimpan serum tersebut untuk berjaga-jaga seandainya terjadi digigit ular. Sobat bisa beli secara online dengan harga yang lumayan mahal diatas Rp. 700,000,- Dan yang terpenting sobat harus punya jarum suntiknya serta mengerti takaran yang harus diberikan sesuai petunjuk pada kotak serum tersebut. Serum ini sebaiknya disimpan didalam freezer dengan suhu 2-8 derajat celcius, saat akan digunakan sebaiknya dikeluarkan dahulu di tempat suhu ruang hingga temperatur sama dengan suhu ruang baru bisa digunakan. Catatan, jangan dipanaskan atau direndam air panas. 

Serum anti bisa ular (BioSAVE) atau serum anti bisa ular polivalen adalah antisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang memberikan kekebalan terhadap bisa ular yang bersifat neurotoksik (seperti ular dari jenis Naja sputatrix - Ular Kobra, Bungarus fasciatus - Ular Belang) dan  yang bersifat hemotoksik (ular Agkistrodon rhodostoma - Ular Tanah) yang banyak ditemukan di Indonesia, serta mengandung fenol sebagai pengawet. Serum Anti Bisa Ular Polivalen berupa cairan bening kekuningan.

Cara penggunaannya yaitu dengan menyuntikkan menggunakan jarum suntik pada pembuluh intravena secara perlahan atau bisa melalui cairan impus dengan kecepatan 40-80 tetes/menit. Dosis pertama diberikan sebanyak 2 vial (10ml) selanjutnya diulang setelah 6 jam kemudian, apabila gejala tidak berkurang atau semakin bertambah gawat maka bisa dilanjut tiap 6 jam sekali selama 24 jam.


Waktu Tepat Pemberian Serum Anti Bisa Ular

Gigitan ular berbisa perlu ditangani dengan cepat. Jika terlambat, racun akibat gigitan ular ini dapat menimbulkan pembengkakan, reaksi alergi, pendarahan yang parah, gagal ginjal, tekanan darah rendah, gangguan pernapasan, gangguan saraf, amputasi, hingga mengakibatkan kematian.

Serum anti bisa ular sebaiknya disuntikkan dalam kurun 4 jam pertama setelah tergigit ular. Meski begitu, obat ini diketahui masih efektif bila diberikan dalam 24 jam pertama sejak gigitan. Dosis pemberiannya tergantung dari banyaknya bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, serta ukuran dan tipe ular yang menggigit.

Mengingat serum anti bisa ular merupakan cara satu-satunya untuk menetralisasi racun dalam tubuh akibat gigitan ular berbisa, penting untuk segera mendapatkan suntikan obat ini setelah tergigit oleh ular berbisa.

Jadi jika Anda melihat seseorang digigit ular atau sewaktu-waktu Anda sendiri digigit ular, lakukan pertolongan pertama digigit ular kemudian secepatnya ke IGD atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


Proses Pemulihan

Proses pemulihan setelah dipatuk ular tergantung dari jenis ular yang menggigit. Pada orang dewasa, biasanya pemulihan memakan waktu lebih dari 3 minggu. Sementara pada anak-anak sekitar 1−2 minggu.

Selama masa pemulihan, area bekas gigitan ular mungkin masih bengkak dan terasa nyeri. Namun, hal ini bisa diredakan dengan mengonsumsi obat antiradang dan pereda nyeri yang diberikan oleh dokter.

Jika luka bekas gigitan ular tidak terasa membaik setelah beberapa minggu perawatan, sebaiknya konsultasikan kembali hal tersebut dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga bermanfaat buat kita semua untuk berjaga-jaga apabila suatu saat kita atau orang didekat kita ada yang terkena gigitan ular berbisa. Penulis berdoa agar kita semua selalu dilindungi Allah dari gigitan ular berbisa tersebut, aamiiin.

Wassalam,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment