“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Saturday, December 3, 2022

Cara Buat Bibit Jamur F1


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger yang setia membaca artikel di dalam blog ini, pada artikel sebelumnya penulis sudah berbagi ilmu tentang cara budidaya jamur tiram buat pemula, nah kali ini penulis ingin memberi ilmu lanjutan mengenai bagaimana cara membuat bibit berbagai jamur. Karena apabila kita hanya membeli baglog dari pensuplai maka kita tidak akan mendapat ilmu bagaimana cara membuatnya.


Struktur Anatomi Jamur

Sebelum membahas mengenai cara membuat bibit jamur, ada baiknya kita pahami dulu struktur anatomi jamur. Karena dengan memahami struktur anatomi jamur, maka kita akan tahu sebenarnya bagian tubuh jamur yang mana yang menghasilkan benih atau spora untuk berkembangbiak.

Dalam biologi, jamur dikenal sebagai fungi. Ilmu yang mempelajarinya dinamakan mikologi. Berasal dari bahasa Yunani mykes (jamur) dan logos (ilmu). Jamur mendapatkan nutrisi dengan menyerap molekul organik dari lingkungan sekitar. Sebagian besar jamur memperbanyak diri dengan menghasilkan spora, baik seksual maupun aseksual.

Reproduksi seksual untuk jamur bersel dua dilakukan lewat pembentukan spora seksual melalui peleburan hifa yang berbeda jenis. Sementara pada jamur bersel satu, reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.


Dari gambar struktur anatomi fungi diatas, dapat kita ketahui bahwa letak spora adalah dibawah tudung atau pada bagian yang bernama Gill atau Lamela. Bagian tersebut terdiri dari Hifa (benang filamen), Inti sel (spora) dan Septa (sekat / kompartemen).

Jadi buat sobat yang ingin bereksperimen menanam jamur, usahakan potonglah bagian bawah tudung jamur tersebut dan tanamlah, karena pada bagian bawah tersebut terdapat benih jamur yang disebut spora.


Cara Pembuatan Bibit

Bibit jamur secara umum dipisah menjadi 3 fase (F0, F1 dan F2) atau lebih umum disebut filial atau turunan generasi. 

F0 adalah fase turunan murni yang mana bibit awal diambil langsung dari jaringan tubuh jamur yang diletakkan pada media PDA (Potatoes=kentang, Dextrose=air gula, dan Agar=agar-agar). Miselia terbentuk dari potongan jaringan tubuh jamur yang diletakkan pada media PDA tersebut, hingga menutupinya semua.

F1 adalah fase turunan pertama dari F0 yang mana bibit awal diambil dari bibit F0 yang sudah jadi yang diletakkan pada media biji-bijian bernutrisi tinggi seperti jagung, gandum atau milet ditambah kapur kalsium karbonat. Miselia terbentuk dari potongan benih Fo yang diletakkan pada biji-bijian tersebut hingga menutupinya semua.

F2 adalah fase turunan kedua dari F1 yang mana bibit awal diambil dari bibit F1 yang sudah jadi diletakkan pada media baglog terdiri dari serbuk gaji, dedak (bekatul) ditambah kapur kalsium karbonat.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menjelaskan cara pembuatan bibit jamur F1 yang menggunakan media biji jagung, bisa dari jagung segar atau jagung kering, namun jagung kering perlu dilunakkan dulu dengan direndam air semalaman. Selain jagung, bahan dan peralatan yang dibutuhkan yaitu:

- Jagung kering
- Kapur Kalsium Karbonat (CaCo3)
- Botol kaca bekas saus atau selai 
- Kapas
- Aluminium foil /kertas /plastik
- Karet gelang
- Pinset
- Alkhohol 70% untuk pensteril peralatan
- Kompor
- Autoclave atau panci presto

Langkah pembuatan bibit jamur F1:
1. Bersihkan biji jagung dengan air sumur (jangan pakai air PDAM). Banyaknya biji jangung disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan kita buat.

Pembersihan jagung

2. Rebus jagung dengan air setengah matang (jangan terlalu mendidih karna jagung akan lembek)

Perebusan setengah mendidih

3. Tiriskan jagung dari sisa air rebusan, biarkan hingga dingin hingga 1.5 jam

Tiriskan dan tunggu dingin

4. Campurkan kapur bersama jagung dengan rasio jagung 98% dan kapur 2%. Fungsi kapur disini adalah untuk mengurangi tingkat keasamaan dari jagung.

5. Masukkan jagung kedalam botol kaca dan padatkan.

Masukkan jagung kedalam botol

6. Tutup botol dengan kapas


7. Lapisi botol dengan aluminium foil /kertas /plastik lalu ikat pakai karet gelang

Lapisi aluminium foil

8. Masukkan botol berisi media jagung tadi ke dalam autoklaf atau panci presto untuk proses sterilisasi  (Pasteurisasi) botol media selama 15 menit pada suhu 121⁰C untuk membunuh bakteri dan spora jamur perusak. Mesin autoclave atau panci presto di beri air secukupnya untuk penguapan/steamer dan bagian bawah diberi pembatas agar botol tidak terendam air.

Pembatas kukusan bagian bawah autoclave/panci presto

Usahakan posisi botol didalam autoclave berdiri agar air tidak meresap ke kapas.

Proses pasteurisasi atau sterilisasi

9. Setelah pasteurisasi selesai, dinginkan dulu selama 1.5 jam, siapkan indukan jamur dari jenis yang kita inginkan dengan tongkol yang besar.

10. Lakukan pembelahan indukan (inokulasi) dari bibit F0 yang sudah siap. Ambil miselia yang berada didalam botol F0 dan pindahkan ke dalam botol F1 dengan media biji jagung yang sudah disiapkan.

Miselia dari bibit F0

11. Setelah siap, buka aluminium /kertas /plastik dan kapas yang menutupi botol, lalu masukkan miselia dari botol F0 menggunakan pinset kedalam botol F1 yang sudah di sterilisasikan sebelumnya, pastikan pinset sudah di sterilisasi dengan alkhohol, dan usahakan posisi potongan jamur berada ditengah botol, lalu tutup kembali dengan kapas dan aluminium foil /kertas /plastik. 

Miselia jamur warna putih ditengah jagung

Pada dasarnya media jagung disini tidak hanya sebagai media untuk menanam jamur F1 akan tetapi bisa kita tanam juga bibit jamut F0. Maksudnya, bibit yang diambil tidak hanya dari miselia dari turunan botol F0 yang kita tanam, melainkan kita bisa juga mengambil turunan murni yaitu dari potongan tobuh jamur langsung yang diletakkan pada media jagung ini.

11. Tunggu hingga masa inkubasi selesai dengan miselium memenuhi botol kurang lebih 1 bulan, hingga bibit siap digunakan.

Miselia sudah memenuhi botol


Itu saja ilmu cara buat bibit jamur yang bisa penulis sampaikan. Semoga bermanfaat buat para petani jamur di seluruh dunia.

Wassalam,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment