“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Sunday, March 9, 2025

Operasi Ginjal Yang Batal


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger yang setia membaca diary ini, kali ini penulis ingin bercerita tentang pengalaman pribadi saya yang batal menjalani operasi ginjal di salah satu rumah sakit swasta di daerah Bekasi Timur. Kejadian ini terjadi di tahun 2011 saat saya masih bekerja di perusahaan swasta daerah Jababeka 1 Cikarang Jawa Barat. Untuk lebih jelasnya ikuti cerita dibawah ini.

Saat itu saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerah Cikarang Bekasi, di perusahaan tersebut saya berkenalan dengan seorang teman yang bernama kang Memet yang memiliki berbagai pengalaman spiritual dalam pengobatan berbagai penyakit. Seperti kita ketahui di tahun 90an dahulu terkenal beberapa kisah kolosal di radio yang saat itu viral seperti cerita Brama Kumbara di zaman kerajaan Majapahit yang dikuasai oleh Hayam Wuruk, kisah tersebut dikemas dalam sebuah judul cerita berseri yaitu Saur Sepuh. Brama kumbara terkenal memiliki ilmu kedigjyaan ajian serat jiwa dan ilmu lumpuh lampah. Dari kisah kolosal tersebut saya sangat tertarik berkeinginan untuk mempelajari memiliki ilmu kedigjayaan yang sekiranya berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Saat itu hidayah belum menghampiri saya, dimana saya belum berfikir bahwa ilmu tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam.

Singkat cerita dari kang Memet tersebut, saya banyak mengetahui ilmu kanuragan yang sekiranya tidak sesuai syar'i dimana salah satunya yaitu ilmu Asma Mahkota Raja (AMR). Pada dasarnya ilmu tersebut adalah penggalan-penggalan bahasa arab yang saya tidak paham dari mana sumber aslinya apakah benar dari Al Qur'an ataukah dari kiyai/guru turun temurun, karena jujur saat itu saya belum mengenal ajaran Islam yang sesuai syar'i, yang benar-benar diajarkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam.

Memang terasa sangat beda sebelum dan sesudah saya mendapatkan ilmu baru tersebut, untuk mengamalkannya kita cukup menghapal dan melafadzkan dalam hitungan tertentu. Saat pertama melafadzkan asma mahkota raja tersebut terasa dingin di dada dan terasa sesuatu ada yang mengalir di dalam tubuh.

Ibarat orang yang baru turun gunung, setelah beberapa hari mengamalkan AMR tersebut, cobaan datang silih berganti ada saja masalah datang tiba-tiba dan alhamdulillah saat itupun bantuan dari Allah datang tanpa disangka. Itulah sebabnya amalan apapun tidak boleh disalah gunakan untuk sesuatu kejahatan, karena apabila kita gunakan untuk kejahatan, sudah pasti Allah tidak ridha, sebaliknya apabila kita gunakan untuk kebaikan maka sudah pasti Allah akan menolong kita.

Disuatu hari tepatnya saat sore hari disela aktifitas kerja, teman kerjaku kang Memet mengeluhkan kondisi kesehatannya kepada saya kalau dia tidak dalam keadaan baik setelah semalam dia mengobati pasien yang terkena guna-guna. Kang Memet berkata bahwa ada sesuatu hal ghoib yang membuat tubuhnya tidak berdaya setelah mengobati pasien tersebut. Saya melihat kondisi kang Memet tersebut tidak berdaya tergerak hati untuk membantunya dengan menghilangkan aura negatif yang menyelimutinya. Saya coba menggunakan AMR untuk menarik aura negatif tersebut yang menempel di punggungnya, dan memang terasa berat saat menariknya, seketika itupun kang Memet berasa baikan. Dan sekitar 5 menit berselang ternyata aura negatif tersebut balik menyerang saya, hingga saat itu pinggang saya terasa ada yang memegang dengan kuat sekali yang membuat perut saya melilit dan terasa mual. Saat itu teman yang lain mencoba memberikan minum air putih supaya saya tersadarkan, akan tetapi setelah meminumnya sontak seketika itupun saya langsung muntah.

Melihat kondisi yang semakin tidak membaik tersebut, akhirnya dari bagian HRD sore hari itu juga buru-buru membawa saya ke rumah sakit swasta besar di Bekasi Timur karena rumah sakit tersebut dekat rumahku. Begitu tiba di rumah sakit saya langsung dibawa ke IGD untuk diambil tindakan segera. Dan dari dokter IGD saya diberi suntikan penghilang rasa sakit supaya kondisiku lebih tenang tidak merintih terus. Setelah keadaan setengah sadar, saya sempatkan menelphone ke rumah untuk mengabarkan kepada teteh Duriah pembantuku agar segera datang ke rumah sakit, karena saat itu dirumah hanya ada teteh dan anakku bernama Deksa. Selain itu saya juga sempatkan menghubungi teman dekatku bernama Prita untuk mengabarkan kondisiku saat itu.

Sesampai di rumah sakit teteh, Deksa dan Prita menghampiriku yang terbaring lemah di ranjang IGD. Teteh menanyakan bagaimana ceritanya dari awal hingga akhirnya saya masuk ke rumah sakit, saya pun dengan suara perlahan menceritakan kejadiannya satu-persatu. Kebetulan teteh memang paham hal ghoib karena dia juga sering mengobati banyak orang yang terkena hal ghoib tersebut. Setelah saya cerita panjang lebar teteh berdiam diri dan seperti berkomunikasi dengan sesuatu yang ada di sekitar ruangan IGD tersebut, tapi dia belum menjelaskannya kepadaku apa yang telah dia bicarakan. Selang beberapa saat suster membawaku ke ruang rontgen untuk dilakukan scan dan dilanjutkan test urin serta darah.

Saat malam hari kira-kira pukul 10 ternyata hasil lab sudah keluar, saya pun disambangi oleh suster dan dokter yang jaga saat itu. Mereka mengabarkan bahwa hasil lab saya sudah keluar. Sang dokter menjelaskan bahwa kondisi ginjal saya bagian kanan terlihat memar tapi tidak terlihat apakah ada batu atau sesuatu yang menyumbat pada salurannya, melainkan hanya bilang kondisi ginjal saya memar dan perlu diambil tindakan operasi untuk mengetahui lebih lanjutnya. Saat itu dokter memberikan kesempatan kepada saya untuk mengambil keputusan apakah saya setuju untuk diambil tindakan operasi tersebut atau tidak, karena rencana operasinya akan dilakukan di siang hari esok.

Setelah dokter dan suster berlalu, sayapun berdiskusi dengan teteh, karena saat itu hanya teteh yang saya anggap orang tua yang bisa memberikan masukkan sebelum saya mengambil keputusan tindakan operasi keesokan harinya. Saya bertanya kepada teteh, "gimana teh, dokter meminta tindakan operasi besok, menurut teteh apakah saya setuju dengan tindakan tersebut atau ada hal lain yang ingin teteh sampaikan?" Tetehpun menjawab dengan perlahan, dia berkata "memang benar hasil rontgen yang dokter sampaikan tadi, bahwa kondisi ginjal kananku memang memar, memar tersebut disebabkan ada sesuatu hal ghoib yang memegangi pinggang saya, saking kuatnya menyebabkan ginjal tersebut memar dan bukan karena sesuatu ada yang menyumbat di dalamnya." Jadi teteh menyimpulkan sebaiknya tidak perlu diambil tindakan operasi, teteh bilang "teteh sudah bicara dengan hal ghoib yang saat ini masih memegangi pinggangku, kalau seandainya jam 12 malam ini tidak kamu lepaskan saudara saya, maka kamu akan saya hajar, tidak semestinya kamu menyerang saudara saya yang hendak menolong temannya" itu kata teteh menjelaskan kepadaku. Mendengar penjelasan tersebut saya hanya bilang "ya teh kita tunggu saja nanti malam", sebenarnya di dalam hati saya masih antara percaya atau tidak, ditambah lagi kondisi saya saat itu masih merintih kesakitan meskipun sudah diberi obat penenang dari dokter.

Dalam kondisi terus merintih akhirnya tanpa sadar saya tertidur pulas, setelah saya tanya teteh ternyata saya tertidur pulas sekitar setelah jam 12 malam. Keesokan paginya saat azan subuh saya terbangun dari tidur dan alhamdulillah ternyata rasa sakit dipinggang saat itu tidak terasa sedikitpun, saya coba meraba pinggang kanan dan alhamdulillah ternyata memang sudah tidak terasa sakit. Saya sempatkan sholat subuh dengan berbaring dan berdoa kepada Allah untuk berterima kasih karena sudah diangkat penyakit saya dalam waktu singkat. Sayapun bertanya sama teteh, "teh apakah sakit di pinggangku bisa kambuh lagi?" teteh bilang " insyaAllah sembuh, nanti dirumah teteh buatkan ramuan untuk menormalkan kembali kondisi ginjalnya". Akhirnya pagi hari itu saya bulatkan keputusan untuk tidak diambil tindakan operasi.

Sebelum dokter datang saya sudah disuruh susternya untuk menggunakan baju hijau khusus untuk operasi, sayapun terpaksa mengenakannya karena saya belum bertemu dengan dokternya. Kira-kira jam 7 pagi dokter jaga didampingi suster menghampiriku, dokter tersebut dengan basa basi menanyakan kondisi ku saat itu, saya pun menjawab dengan jujur bahwa alhamdulillah kondisiku dari malam sampai pagi ini sudah membaik dan tidak terasa sakit lagi, lantas pertanyaan yang saya tunggu-tunggu keluar juga akhirnya dimana dokter menanyakan, "bagaimana apakah bapak sudah siap untuk dilakukan tindakan operasi pagi ini?" Saya dengan pelan menjawab pertanyaan yang sudah pasti akan menjadi pertanyaan besar oleh dokter, dengan perlahan saya berkata "mohon maaf dok saya sudah berbicara dengan keluarga kalau untuk operasi ginjal saya, dengan berat saya putuskan untuk dibatalkan saja". Dokterpun langsung bertanya "kenapa?" Sudah tentu saya tidak akan menjelaskan kronologi yang sebenarnya kejadian kenapa ginjal saya sakit, sudah pasti dalam ilmu kedokteran akan sulit menerima kenyataan dengan penjelasan yang berhubungan hal mistis dan ghoib. Akhirnya saya hanya menjelaskan yang sekiranya mudah di nalar oleh dokter yaitu "saya dari malam sampai pagi ini sudah merasa baikan dan juga dari hasil rontgent kemarin pun menunjukkan tidak terlihatnya ada sesuatu berupa batu atau apapun yang menyumbat di dalam ginjal saya, atas dasar tersebut dengan keputusan yang bulat saya memilih untuk tidak dilakukan operasi dan saya akan melakukan pengobatan sendiri di rumah setelah berdiskusi dengan keluarga." Mendengar jawaban tersebut sang dokter menjelaskan panjang lebar bahayanya apabila tidak di lakukan operasi dan ujung-ujungnya dia berkata "bapak siap tanggung resiko sendiri apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?" saya pun berkata " ya dok saya akan tanggung resikonya sendiri dan saya akan tanda tangani surat pembatalan tindakan operasi hari ini". Dengan perasaan kesal dan sedikit kecewa akhirnya dokter tersebut pergi meninggalkanku dari kamar pasien.

Setelelah dokter dan sster tersebut keluar dari ruangan kamar pasien, saya pun langsung meminta bantuan Prita untuk melepas baju hijau yang saya kenakan dan bersalin dengan baju biasa. Selang beberapa saat sang suster kembali memasuki ruangan mengantarkan surat pembatalan operasi dan sekalian melepas jarum infus yang ada ditanganku. Setelah selesai menanda tangani surat pembatalan saya selesaikan administrasi dan alhamdulillah pagi hari itupun saya langsung diperbolehkan pulang dari rumah sakit tersebut. Dalam hati saya berterima kasih Allah mengangkat penyakitku dan ada banyak pelajaran yang saya dapatkan hari itu, saya tidak bisa membayangkan apabila jadi diambil tindakan operasi saat itu.

Sesampai dirumah saya langsung bersih-bersih badan sempat makan siang dahulu dan istirahat, sementara teteh langsung mencari ramuan untukku yang ternyata semua ramuan tersebut ada disekitar rumah seperti kunyit, kencur, daun pare dan lainnya yang saya tidak hafal satu persatu. Ramuan tersebut saya minum setiap hari dan alhamdulillah pinggangku sudah tidak terasa sakit kembali.

Itu saja cerita pengalaman yang bisa saya sampaikan, semoga cerita ini menjadi pelajaran buat saya pribadi dimana sebaiknya tidak mempelajari sesuatu yang tidak diajarkan oleh Rasulullah, saat ini amalan tersebut sudah tidak pernah saya amalkan kembali selamanya, saya hanya berserah diri kepada Allah, apapun yang Allah berikan patut kita syukuri, apabila ada permasalah mintalah kepada Allah untuk penyelesaiannya karena Allah satu-satunya tempat meminta segala sesuatu, dan tidak ada satupun yang menandingi Allah di dunia ini. Aamiiin.

Wassalam,
DK

No comments:

Post a Comment