“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, July 20, 2016

Makanan untuk bertahan Hidup di Gunung


Seringkali kita mendengar berita para pendaki tersesat di Gunung dan mengalami nasib tragis yaitu kematian karena tidak adanya asupan makanan maupun minuman. Makanan adalah tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan minuman. memang minuman yang paling penting akan tetapi kalau tidak diimbangi dengan makanan maka kita akan mengalami kedinginan yang teramat sangat apabila dimalam hari perut kita dalam keadaan kosong.

Alam sejak dahulu sudah menyediakan makanan untuk bisa dimanfaatkan langsung oleh manusia, karena itu kalian harus tahu tumbuhan atau pohon mana yang tetap bisa memberikan kalian nutrisi untuk bertahan hidup di Alam!

Air mungkin adalah salah satu sumber kehidupan utama, namun makanan adalah nutrisi untuk menjaga tubuh manusia tetap segar. Karena makanan ini membantu tubuh kalian mendapatkan energi yang berguna untuk tetap bertahan hidup. Beruntung alam bebas ini begitu baik kepada manusia, dalam kondisi darurat, kalian bisa memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan ini sebagai makanan untuk bertahan hidup. Diantaranya adalah:


1. Jamur


Tumbuhan ini adalah makanan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari hari, selain rasanya juga enak, ini adalah alternatif daging yang baik untuk para vegetarian. Hebatnya lagi, Jamur adalah salah satu makanan darurat yang cukup mudah ditemukan di daerah hutan tropis. Namun kalian harus berhati-hati ketika memilih, karena ada beberapa yang beracun dan tidak bisa dikonsumsi. Yang aman untuk dikonsumsi biasanya adalah Jamur yang tidak berwarna mencolok seperti Jamur Payung. Mungkin mencatat dan mengenali jenis jamur yang bisa dimakan sebelum bertualang di alam bebas akan bermanfaat loh! Sebelum mengkonsumsi jamur ini terlebih dahulu harus dimasak baik itu di rebus maupun di goreng agar kandungan racunya hilang.


2. Cantigi (Vaccinium Faringiaefolium)


Tumbuhan yang bernama Cantigi ini cukup gampang ditemui ketika di gunung. Karena tumbuhan ini biasa hidup setelah melewati ketinggian tertentu. Wana daunnya yang berwarna merah mencolok adalah bagian yang bisa dimakan dalam kondisi survival. Tenang saja, rasanya enak kok, lebih mirip Jambu biji.


3. Ciplukan (Physallis peruviana.L)


Dalam kondisi normal, Ciplukan biasa ditemukan di persawahan dan dianggap hama. Namun pada umumnya Ciplukan ini bisa dtemukan di daerah terbuka yang kaya sinar matahari dan bisa langsung dimakan untuk bertahan hidup. Buahnya kecil tertutup kuncup, dan untuk yang sudah berwarna kekuningan rasanya manis. Selain untuk sekedar dimakan Ciplukan yang biasa tumbuh liar ini cukup dikenal sebagai tanaman obat.

4. Tunas Bambu (Rebung)

Rebung bambu yang masih tunas
Rebung bambu merupakan bakal tunas bambu yang masih muda. Akan tetapi hati-hati saat kita mengupas rebung bambu tersebut. Karena secara tidak sengaja tangan kita akan merasa gatal apabila terkena miyang / serbuk halus berwarna hitam kecoklatan yang terdapat pada kelopak tunas rebung tersebut. Untuk mengatasi miyang tersebut dapat dengan menggosokkan tangan yang terkena ke rambut, maka dengan sendirinya akan terlepas.

Rebung bambu yang sudah di kupas

Setelah dikupas rebung bambu terlebih dahulu direbus untuk menghilangkan rasa pahit dan kadar racunnya. Setelah direbus baru bisa dikonsumsi dengan aman.


5. Umbut Kelapa

Umbut kelapa yang sudah di kupas

Umbut kelapa didapat dengan cara menebang pohon kelapa yang ada, dan dibuang semua pelepah yang tua. Ditengah-tengahnya kita akan mendapatkan umbut kelapa. Baik itu bakal daun kelapa maupun bakal pohon kelapa yang masih berwarna putih.
Dalam keadaan darurat umbut kelapa tersebut bisa langsung dimakan dan rasanya gurih manis.


6. Buah Harendong
Harendong memiliki tiga jenis tanaman, karena dilihat dari bentuk buahnya sama persis:

Pertama: Harendong Gede

Buah dan daun Harendong Gede

Harendong Gede yang memiliki nama latin Melastoma polyanthum. Harendong Gede ini memiliki nama yang berbeda-beda ditiap daerahnya. Harendong (Sunda), kluruk, senggani (Jawa), Senduduk (Sumatera), kemanden (Madura), Yeh mu tan (China). rhododendron (Singapore).

Bunga Harendong Gede berwarna ungu & ada juga putih

Daun Harendong Gede yang kaya akan kandungan saponin, tlavonoida dan tanin untuk mengobati penyakit, mulai dari radang usus, sariawan, diare hingga keputihan pada wanita.

Harendong adalah tanaman perdu tegak setinggi 0,5 sampai 4 meter, tanaman ini memiliki banyak cabang, daunnya tunggal dan berbentuk bulat telur, ujung daunnya lancip, tepi daunnya rata, dan memiliki rambut pada permukaan daunnya, tanaman ini juga dipercantik dengan bunganya yang berwarna ungu.

Tanaman yang termasuk family Melastomataceae ini tumbuh pada ketingggian 1.650 meter di atas permukaan air laut, tanaman ini tumbuh di kawasan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup seperti di lereng gunung. Tanaman ini juga biasa dijadikan lalapan nasi dan sambal oleh orang-orang yang tinggal di perkampungan.

Kedua: Herendong Bulu

Daun harendong bulu bisa menghilangkan lendir ikan

Harendong Bulu, demikian masyarakat Sunda umum menyebutnya, tanaman liar yang memanglah gampang tumbuh di semak belukar, pinggiran hutan serta tepi jurang, baik itu pada dataran rendah sampai ketinggian 1, 500 diatas permukaan laut.

Buah Harendong bulu berwarna hitam kebiruan

Clidemia hirta (L.) D. Don, nama latin Harendong Bulu yang dikenal sebagai tanaman perdu dimana dapat tumbuh tegak sampai mencapai 2 meter. Harendong bulu adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di semak belukar, pinggiran hutan atau tepi jurang. Tanaman yang dingggap gulma ini ternyata banyak manfaatnya. Bagi Anda yang memiliki luka tak kunjung sembuh pada tubuh bahkan hingga bernanah, tidak ada salahnya mencoba manfaat daun tumbuhan liar ini. Buah dari tanaman Harendong yang ternyata bisa juga untuk dimakan.

Cara mengobati luka bernanah dengan daun Harendong adalah ambil beberapa lembar  daun Harendong bulu, lalu dicuci bersih. Kemudian diremas untuk diusapkan pada luka secara rutin dalam seminggu. Manfaat daun Harendong yang lainnya yaitu menghentikan pendarahan pada luka sayatan.

Untuk para pecinta kuliner, daun harendong bulu yang dapat  digunakan untuk menghilangkan lendir pada ikan yang akan dibersihkan, ataupun  pengganti daun pepaya untuk membuat empuk daging. Kemudian bagi Anda yang gemar berpetualang di hutan, dalam keadaan terdesak, buah Harendong bulu yang sudah matang berwarna ungu dikenal rasanya manis dan gurih sehingga enak dimakan.

Ketiga: Harendong Monyet

Harendong Monyet/ Jambu Tangkalak

Harendong monyet sebenarnya adalah Jambu tangkalak adalah nama sejenis pohon buah anggota suku senggani (Melastomataceae). Di Jawa Barat, buah ini juga dikenal sebagai jamolok, atau Harendong Monyet. Buahnya disukai hewan-hewan pemakan buah (frugivora) seperti musang, bajing, monyet dan pelbagai jenis burung. Sekaligus hewan-hewan ini bertindak sebagai pemencar bijinya.

Di Bogor, daun jambu tangkalak yang lebar-lebar dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan tatkala kenduri; sementara kayunya digunakan sebagai kayu api.

7. Buah Rambusa

Tanaman Rambusa hidup menjalar

Siapa yang tidak mengenal tanaman ini terlebih jika Ia tinggal di pedesaan. Buah rambusa memiliki banyak nama daerah antara lain ceplukan blungsun (bahasa Jawa.), cemot, permot, rajutan, kaceprek atau ki leuleu’eur (bahasa Sunda), dan timun dendang atau timun padang (Bahasa Melayu), di Sumatera tanaman ini dinamai gegambo, lemanas, remugak, sedangkan di Nusa Tenggara namanya bungan putir, moteti, buah pitri, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Rambusa.

Sosok buah rambusa dari dekat

Buah "Rambusa" mengandung mineral seperti potassium, kalsium, dan zat besi. Kandungan potassiumnya sangat berguna bagi tubuh diantaranya dapat menguatkan otot, mencegah stroke, mengontrol tekanan darah, menjaga sistem syaraf dan sebagainya.


8. Matoa

Buah matoa yang masih hijau

Tumbuhan ini endemik di Asia Tenggara dengan penyebaran di wilayah timur Indonesia. Masih kerabat dengan rambutan, buah ini memiliki rasa yang menggabungkan antara lengkeng dengan durian. Karena rasanya yang enak ini, tumbuhan ini banyak dibudidayakan.

Buah matoa yang dikupas

Saat matang buahnya berwarna coklat kemerahan.

9. Isi Batang Pisang


Tatkala kondisi darurat batang pisangpun bisa kita konsumsi dengan cara mengupasnya dan mengambil isi batang pisangnya. Setelah dikupas isi batang pisang tersebut bisa direbus dan dikonsumsi.

Isi batang pisang memiliki khasiat luar biasa. Khasiat batang pisang bagi kesehatan tak kalah berkhasiatnya dibanding buah pisang. Zat tanin pada pisang berupa antiseptik, sedang zat saponin bermanfaat mengencerkan dahak.


10. Buah Rotan / Jernang

Buah rotan/jernang dipohonnya

Buah rotan disebut juga buah jernang dapat dikonsumsi sebagai makanan dikalai kondisi survival / darurat. Buah jernang ini juga sebagai satu ramuan obat diare serta masalah pencernaan yang lain.


Di benua Eropa dapat juga dipakai sebagai bahan baku untuk obat-obatan sebagaimana disentri serta sakit diare juga sebagai astringen dalam pasta gigi.

11. Bunga Lengkuas

Buah lengkuas

Secara budidaya, kita jarang menjumpai lengkuas yang berbuah karena memang yang sering dimanfaatkan adalah rimpangnya sebagai bumbu masak. Lengkuas juga dikenal sebagai anti jamur alami. Dalam ekosistem bebas, buah lengkuas dapat kita jumpai. Rasanya tak jauh beda dengan honje atau kecombrang.


12. Bunga Kecombrang

Bunga kecombrang

Keluarga jahe-jahean ini sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Bunga, buah dan daunnya sangat sering dijumpai dalam sebuah hidangan. Rasa asamnya dapat membangkitkan selera makan. Batangnya dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sabun mandi.

Demikianlah beberapa tanaman yang dapat di konsumsi disaat kondisi survival/darurat apabila kita kehabisan bahan makanan saat di gunung.

Semoga bermanfaat,
DK