Seringkali
kita mendengar kata, Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Sementara kata
fitnah didalam Al Qur’an sendiri “Al fitnatu assyaddu minal qotl”,
dalam bahasa Indonesia fitnah itu lebih keji dari pembunuhan, akan tetapi yang
dimaksud disini bukan yang kita artikan dalam bahasa Indonesia tersebut, fitnah
yang dimaksud melainkan kekufuran, kesyirikan, dan kekacauan yang ditimbulkan
oleh orang musyrik terhadap orang Islam, itu yang lebih buruk dari pembunuhan.
Allah Subhanallahuwata’ala
berfirman dalam Qur’an Surat Al Anfal Ayat 25: “Wattaku fitnatan”
takutlah kamu terhadap fitnah “La tusibanaladzi nadzolamu minkum khossat”
takutlah kamu kepada suatu fitnah yang fitnah tersebut, tidak menimpa kepada
orang-orang dzolim saja bahkan orang-orang shalih pun terkena. Berarti pasti
ada fitnah yang akan menimpa orang-orang shalih.
Rasulullah
salallahualaihi wassalam pernah ditanya oleh salah seorang istrinya: Ya
Rasulullah apakah kita akan hancur dan di azab, sedangkan ditengah-tengah kita
masih banyak orang-orang yang shalih? Apa kata Rasulullah “Na’am, idza katsur khobat”
ya kalian akan hancur walaupun ditengah-tengah kalian ada orang-orang yang shalih,
kalau kemungkaran dan kekejian itu sudah merajalela.
Allah
berfirman dalam Surat Al Anbiya ayat 35 tentang fitnah ini “Kullu nafsin dzaiqotul maut”
semua yang bernyawa akan merasakan kematian. “Wanablukum bisyari wal khoiri
fitnah, wa ilaina turja’un” Kami menguji kalian dengan kebaikan dan
keburukan. Dengan harta sebagai fitnah, itu adalah ujian yang akan menentukan
sikap seorang muslim, tatkala dia menghadapi fitnah tersebut. Apakah dia akan
tetap kokoh didalam keimanannya, atau dia akan terbalik.
Dan berapa
banyak orang yang difitnah dengan harta biasanya jarang ke masjid. Kita
lihatlah, kalau kita lagi senang, tidak punya hutang, lagi banyak rizkinya,
begitu dengar adzan dimasjid dia tidak berangkat sholat dimasjid melainkan
sholat dirumah. Ketika banyak hutangnya, sebelum adzan dia sudah datang ke
masjid.
Itulah
tandanya kalau kita di fitnah dengan harta biasanya banyak yang lupa. Tapi
tatkala kita difitnah dengan keburukan, sholat malam kita bangun, karna kita
tidak akan menyia-nyiakan. Dan terus memohon kepada Allah Subhanallahiwata’ala
karna fitnah itu adalah sesuatu yang berat, yang membuat kita dekat dengan
Allah.
Pada hakikatnya,
fitnah itu tidak ada waktu khusus, dia terjadi kapan saja dan menimpa kepada siapa
saja, Allah jala jalalu berfirman: “walaqod fatanaladzi namin qoblihi”
orang-orang sebelum kita telah difitnah, diuji dengan kekacauan-kekacauan yang
membuat orang itu bingung. Untuk melihat mana yang beriman dan mana yang tidak
beriman.
Massyirol
Muslimin Rakhimakumullah,
Fitnah
itu bermacam-macam, apasih defenisi fitnah tersebut? Fitnah itu adalah sesuatu
ujian, sesuatu kekacauan, yang membuat kita bingung untuk menentukan sikap kita
bagaimana, dan apa yang harus kita lakukan. Dan fitnah itu bisa jadi di agama
seseorang, agamanya di fitnah seseorang bisa menjadi kafir, fitnah itu di
harta, tatkala orang difitnah dengan hartanya lalu menjadikannya lupa akan
kewajibannya. Bahkan fitnah itu di anak, beberapa banyak orang tua yang
terfitnah dengan anaknya karena urusan sholat. Kemudian fitnah itu juga terjadi
dalam akidah seseorang, dalam urusan sekte-sekte yang ada.
Di dalam hadits riwayat Imam Bukhari no. 3601 dan
Muslim no. 2886, Rasulullah
Salallahualaihi wassalam menjelaskan tentang zaman datangnya fitnah, beliau
mengatakan “satakuna fitan” akan terjadi suatu hari nanti fitnah-fitnah “alqo’idu
fihaa, khoirum minal qoo’im” orang yang duduk lebih baik dari yang
berdiri. “Wal qoo’imu fiha khoirum minal masyi” pada saat fitnah itu
terjadi, orang yang berdiri lebih baik dari yang berjalan.
Beliau
kembali mengatakan: “wal masyi fiha khoirum minas sya’i” dan orang-orang yang
berjalan pada masa itu lebih baik daripada orang-orang yang berlari. “Man
tassyaro falaha tastarifu” barang siapa yang ingin tau tentang fitnah
itu maka fitnah itu akan memakan dia.
“Faman
wajada fiha malja’an ‘aumahazan falya’uthi” pada masa seperti itu ketika fitnah
terjadi, beliau menjelaskan tentang fitnah pembunuhan, peperangan antar kaum
muslimin yang tidak jelas mana yang benar, siapa yang benar, terkadang terjadi
perang saudara diantar kaum muslimin, itu termasuk fitnah. Rasul mengatakan:
yang mendapatkan tempat berlindung, carilah tempat berlindung dan jangan
ikut-ikut dengan fitnah yang terjadi, dan jangan tertipu dengan kondisi kita.
Hasan
Al Bashri seorang ulama pada masa awal kekhalifahan Umayyah, pernah ditanya
seseorang (orang kaya), dia bicara: wahai Hasan Bashri aku ini banyak dosanya,
hampir semua kemaksiatan aku lakukan, tapi aku kok tidak dihalangi dari rizki,
rizki ku banyak, apa yang aku inginkan, bisa aku dapat, Hasan Bashri bertanya
kepada orang tersebut: bisa kah kau mengerjakan sholat malam? Kata orang itu
tidak. Apa kata Hasan Bashri: cukup sebagai kesengsaraan buat engkau. Ketika
Allah mengharamkan bagi dirimu untuk bermunajat kepada Allah
Subhanallahiwataala.
Kita bisa bayangkan, kalau kita duduk sama orang yang
kita cintai, hati ini akan terasa sejuk dan senang sekali, begitupun saat
sholat malam disitulah tempat kita bermunajat kepada Allah, dan bagaimana
apabila Allah telah mengharamkan untuk bermunajat kepadaNya.
Massyirol
Muslimin Rakhimakumullah,
Berapa
banyak orang di dunia ini yang terkenal seperti pahlawan, ilmuan, olahragawan, artis,
atau pejabat, tapi diakhirat, tidak ada yang kenal sama dia. Berapa banyak
orang yang selalu muncul di TV didunia ini, yang mungkin di elu-elukan sama
orang banyak, tapi dia tidak dikenal oleh Allah Subhanallahiwataala.
Maka
jadilah orang yang tidak dikenal dimuka bumi ini, tapi dikenal oleh Allah jala
jalalu, bagaimana caranya? Yaitu perbanyak berdzikir, sholat malam, ketika
tidak ada orang yang melihat kita, disaat semua orang tidur, disitu kita
menghadap kepada Allah Subhanallahiwataala disitu kita mengenalkan diri kita,
ya Allah ini aku hambamu ya Allah.
Rasulullah
mengatakan: “ta’arof ilallahi fi roqoo, ya’rif kafi siddah“ kenalkan dirimu
kepada Allah tatkala kau senang, sehingga tatkala kau susah, Allah akan kenal
sama kamu.
Kita ingat kisah Nabi Yunus Alaihissalam? Apa yang
terjadi dengan beliau didalam perut ikan? Apa yang beliau katakana? “La
ilaha illa anta, subhanaka ini kuntu minadzolimin” itu yang beliau katakan.
Allah selamatkan Nabi Yunus karena apa? “Laula ankana minal musabbihiin” Andaikata
Yunus itu tidak termasuk orang-orang yang bertasbih dulunya, pasti dia ada
diperut ikan sampai hari kiamat. Maka kita perlu memperkenalkan diri kita
kepada Allah tatkala kita senang, sehingga apabila terjadi fitnah-fitnah itu,
Allah akan kenal kita dan menyelamatkan kita.
Massyirol
Muslimin Rakhimakumullah,
Diantara fitnah yang besar adalah diangkatnya ilmu, orang
tidak tau mana yang benar dan mana yang salah. Bagaimana dicabutnya ilmu?
Apakah orang-orang akan menjadi bodoh? Bukan jama’ah. Allah tidak akan mencabut
ilmu dari hati manusia secara tiba-tiba. Tapi Allah mencabut ilmu itu dengan
dimatikannya para ulama, ketika sudah tidak ada ulama, maka orang-orang akan
menokohkan siapa saja. Yang akan ditokohkan adalah orang-orang yang bodoh.
Ingat kata bodoh disini yaitu dalam kontek Agama, bisa jadi dia seorang Doktor,
bisa jadi dia seorang Profesor tapi dibidang yang berbeda. Lalu ketika dia
ditanya masalah agama, maka dia akan menjawab tanpa ilmu agama dan akan
menyesatkan. Itu salah satu fitnah yang terjadi.
Fitnah itu apabila dikelompokkan ada 2 kategori, yang
pertama fitnah subhat dan yang kedua fitnah syahwat.
Fitnah yang artinya kerancuan-kerancuan dalam beragama,
kita lihat sekte-sekte yang ada di Indonesia saat ini, orang yang baru dengar
tentang Gafatar, tau-tau ikut kelompok gafatar tersebut yang berdalih misi
kemanusiaan padahal ajarannya mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan
Yahudi. Belum lagi ada yang mengaku-ngaku nabi, bahkan beberapa bulan yang lalu
banyak orang yang memperdalam ilmu agama di padepokan Gatot Brajamusti dan juga
padepokan Dimas kanjeng.
Itulah contoh fitnah subhat, ketika orang melihat sesuatu
yang salah, itu dianggapnya benar. Berapa banyak orang tua yang melihat anaknya
ikut aliran-aliran yang salah, orang tuanya berusaha meluruskan: nak itu salah,
tapi tidak bisa, karena menurut anaknya aliran tersebut adalah benar.
Adapun fitnah syahwat, jelas sekali. Syahwat-syahwat
sekarang banyak sekali, kita bersukur saat ini sudah banyak perempuan-perempuan
yang berkerudung, tapi disisi lain masih ada yang banyak buka-bukaan itulah
fitnah syahwat.
Rasulullah Salallahualaihi wassalam mengatakan: “ma
taroktu fitnatan asyadda ala rijal minan nisa” aku tidak pernah
meninggalkan fitnah yang lebih bahaya bagi kaum lelaki daripada wanita-wanita
tersebut. Sungguh berat beribadah dalam kondisi seperti saat ini.
Rasulullah Salallahualaihi wassalam menjelaskan tentang
orang-orang yang beribadah pada masa fitnah itu, yang berpegang teguh dengan
agamanya, Kata beliau: dibelakang kalian ada hari-hari yang membutuhkan
kesabaran, bagi orang yang berpegang teguh dengan agamanya pada masa itu, maka
ia akan mendapatkan pahala 50 kali dari para sahabat nabi. Kenapa? Kalau para
sahabat dulu masih ketemu Rasulullah, masih banyak sahabat-sahabat ketika itu
yang mendukung mereka untuk beramal dengan sunah-sunah Rasulullah
Salalallahualaihi wassalam, sementara masa kita sekarang sendirian, tidak ada
Rasulullah maupun sahabat. Maka berusaha lah untuk beramal dalam kondisi fitnah
tersebut.
KHUTBAH KEDUA
Massyirol
Muslimin Rakhimakumullah,
Terkadang kita dibuat bingung dengan pendapat-pendapat
para ulama sekarang ini yang satu bilang boleh yang lain tidak boleh. Sikap
kita apabila mendapatkan perselisihan disaat terjadi fitnah, sesuai wasiat dari
Rasulullah: “fa’alaikum bisunati” kalian ikuti sunah-sunahku dan sunah
khalifah-khalifah setelahku (sunahnya Abu Bakar As Siddiq, Umar ibnu Khatab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi thalib radiallahutaala anhu). Ketika ada
suatu hal yang di perselisihkan, kita tanya: Nabi mengamalkan tidak? Nabi
menyuruh tidak? Abu Bakar, Umar, Usman, Ali mengamalkannya tidak? Dari situ
baru kita bisa mengambil keputusan.
Kita lihat aturan didalam Islam itu memang banyak, karna
Rasul mengatakan: “addunya sijrul mukmin wajanatun kafir” dunia itu penjara bagi orang mukmin dan
surganya orang kafir.
Didalam penjara itu penuh dengan aturan, tapi aturan
itulah yang akan membawa kita kesurganya Allah subhanallahiwataala. Islam itu
mudah “innaddinna yusrun” Islam itu mudah tapi tetap ada
aturan-aturannya. Berusahalah kita untuk mengikuti aturan-aturan itu. Berapa
lama kita hidup didunia? 70 tahun, 80 tahun, atau paling lama 100 tahun. Siapa
yang ingin hidup 200 tahun? Mungkin hanya orang-orang yang tidak mengerti bahwa
dunia itu adalah penjara buat orang mukmin.
Trus kapan kita istirahatnya dari aturan-aturan tersebut?
Kata imam Ahmad, istirahat itu “fi awali khadamin tadho’uha fil jannah”
Kau akan istirahat ketika engkau meletakkan kaki pertamamu di surga barulah kau
bisa beristirahat yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, semoga selama kita hidup, kita bisa
memperbanyak beramal shalih, sebelum datangnya fitnah-fitnah itu.
Semoga bermanfaat,
Ded Lee
Sumber:
Ceramah Ust DR Syafiq Riza Basalamah MA - Ketika Fitnah Melanda
Semoga bermanfaat,
Ded Lee
Sumber:
Ceramah Ust DR Syafiq Riza Basalamah MA - Ketika Fitnah Melanda