“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, December 15, 2016

Khutbah Jum'at - Ketika Fitnah Melanda



Massyirol muslimin rakhimakumullah,
Seringkali kita mendengar kata, Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Sementara kata fitnah didalam Al Qur’an sendiri “Al fitnatu assyaddu minal qotl”, dalam bahasa Indonesia fitnah itu lebih keji dari pembunuhan, akan tetapi yang dimaksud disini bukan yang kita artikan dalam bahasa Indonesia tersebut, fitnah yang dimaksud melainkan kekufuran, kesyirikan, dan kekacauan yang ditimbulkan oleh orang musyrik terhadap orang Islam, itu yang lebih buruk dari pembunuhan.
                                
Allah Subhanallahuwata’ala berfirman dalam Qur’an Surat Al Anfal Ayat 25: “Wattaku fitnatan” takutlah kamu terhadap fitnah “La tusibanaladzi nadzolamu minkum khossat” takutlah kamu kepada suatu fitnah yang fitnah tersebut, tidak menimpa kepada orang-orang dzolim saja bahkan orang-orang shalih pun terkena. Berarti pasti ada fitnah yang akan menimpa orang-orang shalih.

Rasulullah salallahualaihi wassalam pernah ditanya oleh salah seorang istrinya: Ya Rasulullah apakah kita akan hancur dan di azab, sedangkan ditengah-tengah kita masih banyak orang-orang yang shalih? Apa kata Rasulullah “Na’am, idza katsur khobat” ya kalian akan hancur walaupun ditengah-tengah kalian ada orang-orang yang shalih, kalau kemungkaran dan kekejian itu sudah merajalela.

Allah berfirman dalam Surat Al Anbiya ayat 35 tentang fitnah ini “Kullu nafsin dzaiqotul maut” semua yang bernyawa akan merasakan kematian. “Wanablukum bisyari wal khoiri fitnah, wa ilaina turja’un” Kami menguji kalian dengan kebaikan dan keburukan. Dengan harta sebagai fitnah, itu adalah ujian yang akan menentukan sikap seorang muslim, tatkala dia menghadapi fitnah tersebut. Apakah dia akan tetap kokoh didalam keimanannya, atau dia akan terbalik.
Dan berapa banyak orang yang difitnah dengan harta biasanya jarang ke masjid. Kita lihatlah, kalau kita lagi senang, tidak punya hutang, lagi banyak rizkinya, begitu dengar adzan dimasjid dia tidak berangkat sholat dimasjid melainkan sholat dirumah. Ketika banyak hutangnya, sebelum adzan dia sudah datang ke masjid.

Itulah tandanya kalau kita di fitnah dengan harta biasanya banyak yang lupa. Tapi tatkala kita difitnah dengan keburukan, sholat malam kita bangun, karna kita tidak akan menyia-nyiakan. Dan terus memohon kepada Allah Subhanallahiwata’ala karna fitnah itu adalah sesuatu yang berat, yang membuat kita dekat dengan Allah.

Pada hakikatnya, fitnah itu tidak ada waktu khusus, dia terjadi kapan saja dan menimpa kepada siapa saja, Allah jala jalalu berfirman: “walaqod fatanaladzi namin qoblihi” orang-orang sebelum kita telah difitnah, diuji dengan kekacauan-kekacauan yang membuat orang itu bingung. Untuk melihat mana yang beriman dan mana yang tidak beriman.

Massyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Fitnah itu bermacam-macam, apasih defenisi fitnah tersebut? Fitnah itu adalah sesuatu ujian, sesuatu kekacauan, yang membuat kita bingung untuk menentukan sikap kita bagaimana, dan apa yang harus kita lakukan. Dan fitnah itu bisa jadi di agama seseorang, agamanya di fitnah seseorang bisa menjadi kafir, fitnah itu di harta, tatkala orang difitnah dengan hartanya lalu menjadikannya lupa akan kewajibannya. Bahkan fitnah itu di anak, beberapa banyak orang tua yang terfitnah dengan anaknya karena urusan sholat. Kemudian fitnah itu juga terjadi dalam akidah seseorang, dalam urusan sekte-sekte yang ada.

Di dalam hadits riwayat Imam Bukhari no. 3601 dan Muslim no. 2886, Rasulullah Salallahualaihi wassalam menjelaskan tentang zaman datangnya fitnah, beliau mengatakan “satakuna fitan” akan terjadi suatu hari nanti fitnah-fitnah “alqo’idu fihaa, khoirum minal qoo’im” orang yang duduk lebih baik dari yang berdiri. “Wal qoo’imu fiha khoirum minal masyi pada saat fitnah itu terjadi, orang yang berdiri lebih baik dari yang berjalan.

Beliau kembali mengatakan: “wal masyi fiha khoirum minas sya’i” dan orang-orang yang berjalan pada masa itu lebih baik daripada orang-orang yang berlari. “Man tassyaro falaha tastarifu” barang siapa yang ingin tau tentang fitnah itu maka fitnah itu akan memakan dia.


“Faman wajada fiha malja’an ‘aumahazan falya’uthi” pada masa seperti itu ketika fitnah terjadi, beliau menjelaskan tentang fitnah pembunuhan, peperangan antar kaum muslimin yang tidak jelas mana yang benar, siapa yang benar, terkadang terjadi perang saudara diantar kaum muslimin, itu termasuk fitnah. Rasul mengatakan: yang mendapatkan tempat berlindung, carilah tempat berlindung dan jangan ikut-ikut dengan fitnah yang terjadi, dan jangan tertipu dengan kondisi kita.

Hasan Al Bashri seorang ulama pada masa awal kekhalifahan Umayyah, pernah ditanya seseorang (orang kaya), dia bicara: wahai Hasan Bashri aku ini banyak dosanya, hampir semua kemaksiatan aku lakukan, tapi aku kok tidak dihalangi dari rizki, rizki ku banyak, apa yang aku inginkan, bisa aku dapat, Hasan Bashri bertanya kepada orang tersebut: bisa kah kau mengerjakan sholat malam? Kata orang itu tidak. Apa kata Hasan Bashri: cukup sebagai kesengsaraan buat engkau. Ketika Allah mengharamkan bagi dirimu untuk bermunajat kepada Allah Subhanallahiwataala.

Kita bisa bayangkan, kalau kita duduk sama orang yang kita cintai, hati ini akan terasa sejuk dan senang sekali, begitupun saat sholat malam disitulah tempat kita bermunajat kepada Allah, dan bagaimana apabila Allah telah mengharamkan untuk bermunajat kepadaNya.

Massyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Berapa banyak orang di dunia ini yang terkenal seperti pahlawan, ilmuan, olahragawan, artis, atau pejabat, tapi diakhirat, tidak ada yang kenal sama dia. Berapa banyak orang yang selalu muncul di TV didunia ini, yang mungkin di elu-elukan sama orang banyak, tapi dia tidak dikenal oleh Allah Subhanallahiwataala.

Maka jadilah orang yang tidak dikenal dimuka bumi ini, tapi dikenal oleh Allah jala jalalu, bagaimana caranya? Yaitu perbanyak berdzikir, sholat malam, ketika tidak ada orang yang melihat kita, disaat semua orang tidur, disitu kita menghadap kepada Allah Subhanallahiwataala disitu kita mengenalkan diri kita, ya Allah ini aku hambamu ya Allah.
Rasulullah mengatakan: “ta’arof ilallahi fi roqoo, ya’rif kafi siddah“ kenalkan dirimu kepada Allah tatkala kau senang, sehingga tatkala kau susah, Allah akan kenal sama kamu.

Kita ingat kisah Nabi Yunus Alaihissalam? Apa yang terjadi dengan beliau didalam perut ikan? Apa yang beliau katakana? “La ilaha illa anta, subhanaka ini kuntu minadzolimin”  itu yang beliau katakan. Allah selamatkan Nabi Yunus karena apa? “Laula ankana minal musabbihiin” Andaikata Yunus itu tidak termasuk orang-orang yang bertasbih dulunya, pasti dia ada diperut ikan sampai hari kiamat. Maka kita perlu memperkenalkan diri kita kepada Allah tatkala kita senang, sehingga apabila terjadi fitnah-fitnah itu, Allah akan kenal kita dan menyelamatkan kita.

Massyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Diantara fitnah yang besar adalah diangkatnya ilmu, orang tidak tau mana yang benar dan mana yang salah. Bagaimana dicabutnya ilmu? Apakah orang-orang akan menjadi bodoh? Bukan jama’ah. Allah tidak akan mencabut ilmu dari hati manusia secara tiba-tiba. Tapi Allah mencabut ilmu itu dengan dimatikannya para ulama, ketika sudah tidak ada ulama, maka orang-orang akan menokohkan siapa saja. Yang akan ditokohkan adalah orang-orang yang bodoh. Ingat kata bodoh disini yaitu dalam kontek Agama, bisa jadi dia seorang Doktor, bisa jadi dia seorang Profesor tapi dibidang yang berbeda. Lalu ketika dia ditanya masalah agama, maka dia akan menjawab tanpa ilmu agama dan akan menyesatkan. Itu salah satu fitnah yang terjadi.

Fitnah itu apabila dikelompokkan ada 2 kategori, yang pertama fitnah subhat dan yang kedua fitnah syahwat.
Fitnah yang artinya kerancuan-kerancuan dalam beragama, kita lihat sekte-sekte yang ada di Indonesia saat ini, orang yang baru dengar tentang Gafatar, tau-tau ikut kelompok gafatar tersebut yang berdalih misi kemanusiaan padahal ajarannya mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Belum lagi ada yang mengaku-ngaku nabi, bahkan beberapa bulan yang lalu banyak orang yang memperdalam ilmu agama di padepokan Gatot Brajamusti dan juga padepokan Dimas kanjeng.

Itulah contoh fitnah subhat, ketika orang melihat sesuatu yang salah, itu dianggapnya benar. Berapa banyak orang tua yang melihat anaknya ikut aliran-aliran yang salah, orang tuanya berusaha meluruskan: nak itu salah, tapi tidak bisa, karena menurut anaknya aliran tersebut adalah benar.

Adapun fitnah syahwat, jelas sekali. Syahwat-syahwat sekarang banyak sekali, kita bersukur saat ini sudah banyak perempuan-perempuan yang berkerudung, tapi disisi lain masih ada yang banyak buka-bukaan itulah fitnah syahwat.

Rasulullah Salallahualaihi wassalam mengatakan: “ma taroktu fitnatan asyadda ala rijal minan nisa” aku tidak pernah meninggalkan fitnah yang lebih bahaya bagi kaum lelaki daripada wanita-wanita tersebut. Sungguh berat beribadah dalam kondisi seperti saat ini.

Rasulullah Salallahualaihi wassalam menjelaskan tentang orang-orang yang beribadah pada masa fitnah itu, yang berpegang teguh dengan agamanya, Kata beliau: dibelakang kalian ada hari-hari yang membutuhkan kesabaran, bagi orang yang berpegang teguh dengan agamanya pada masa itu, maka ia akan mendapatkan pahala 50 kali dari para sahabat nabi. Kenapa? Kalau para sahabat dulu masih ketemu Rasulullah, masih banyak sahabat-sahabat ketika itu yang mendukung mereka untuk beramal dengan sunah-sunah Rasulullah Salalallahualaihi wassalam, sementara masa kita sekarang sendirian, tidak ada Rasulullah maupun sahabat. Maka berusaha lah untuk beramal dalam kondisi fitnah tersebut.


KHUTBAH KEDUA

Massyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Terkadang kita dibuat bingung dengan pendapat-pendapat para ulama sekarang ini yang satu bilang boleh yang lain tidak boleh. Sikap kita apabila mendapatkan perselisihan disaat terjadi fitnah, sesuai wasiat dari Rasulullah: “fa’alaikum bisunati” kalian ikuti sunah-sunahku dan sunah khalifah-khalifah setelahku (sunahnya Abu Bakar As Siddiq, Umar ibnu Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi thalib radiallahutaala anhu). Ketika ada suatu hal yang di perselisihkan, kita tanya: Nabi mengamalkan tidak? Nabi menyuruh tidak? Abu Bakar, Umar, Usman, Ali mengamalkannya tidak? Dari situ baru kita bisa mengambil keputusan.

Kita lihat aturan didalam Islam itu memang banyak, karna Rasul mengatakan: “addunya sijrul mukmin wajanatun kafir”  dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surganya orang kafir.
Didalam penjara itu penuh dengan aturan, tapi aturan itulah yang akan membawa kita kesurganya Allah subhanallahiwataala. Islam itu mudah “innaddinna yusrun” Islam itu mudah tapi tetap ada aturan-aturannya. Berusahalah kita untuk mengikuti aturan-aturan itu. Berapa lama kita hidup didunia? 70 tahun, 80 tahun, atau paling lama 100 tahun. Siapa yang ingin hidup 200 tahun? Mungkin hanya orang-orang yang tidak mengerti bahwa dunia itu adalah penjara buat orang mukmin.

Trus kapan kita istirahatnya dari aturan-aturan tersebut? Kata imam Ahmad, istirahat itu “fi awali khadamin tadho’uha fil jannah” Kau akan istirahat ketika engkau meletakkan kaki pertamamu di surga barulah kau bisa beristirahat yang sebenarnya.

Oleh sebab itu, semoga selama kita hidup, kita bisa memperbanyak beramal shalih, sebelum datangnya fitnah-fitnah itu.

Semoga bermanfaat,
Ded Lee

Sumber:
Ceramah Ust DR Syafiq Riza Basalamah MA - Ketika Fitnah Melanda