“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, December 7, 2017

Market Share Teh Kemasan Indonesia


Asosiasi Minuman Ringan Indonesia (Asrim) memperkirakan pasar minuman ringan teh siap saji (Ready To Drink Tea / RTD Teh) nasional tumbuh sekitar 7% setiap tahunnya. Pertumbuhan itu mengikuti penambahan jumlah penduduk dan masih rendahnya tingkat konsumsi minuman ringan masyarakat di Indonesia.


Pasar minuman ringan di Indonesia saat ini didominasi oleh air minum dalam kemasan (AMDK)  atau RTD Water yang memiliki market share 84% dari total pasar minuman ringan siap saji dalam kemasan. Sedangkan minuman ringan berkarbonasi cenderung stagnan, baik karena banyaknya pilihan minuman lainnya, maupun karena ditimpa rumor masalah kesehatan. (market share 3,6%). 

Sementara pertumbuhan minuman lainnya yang mencolok adalah:
- Minuman Isotonik, 
- Minuman Sari Buah dan 
- Minuman lainnya beraroma buah-buahan.

Minuman Ringan Teh masih mempunyai market share yang sangat kuat sebesar 8,9% di tahun 2010. Sementara trendnya juga masih sangat kuat untuk berkembang, apalagi muncul minuman teh dengan berbagai variant seperti teh berkarbonasi, teh mengandung sari buah, antioksidan dan lainnya, seperti: TEBS, Fruitea, Frestea, Nu Tea, Chrystinum Tea ABC, Tea Kotak Rasa Buah, Pokka Green Tea, Teh Gelas, Teh Bunga dll. 

Saat ini di Indonesia hampir 38% orang Indonesia adalah meminum minuman panas, seperti Hot Tea, Hot Coffee,dan Hot Chocolate, 12% Iced Tea Drinks dan 50% sisanya adalah meminum minuman siap saji dalam kemasan. Analisa ini tidak memperhitungkan air minum (baik dalam kemasan atau hasil proses rumah tangga), yang tentunya sangat besar (lebih dari 80%) seperti digambarkan pada grafik  di slide sebelumnya.

Konsumsi Minuman  Orang Indonesia Tahun 2015

Pendorong utama bagi pertumbuhan pasar minuman ringan teh adalah populasi remaja dan anak muda di dalam negeri. Remaja dan anak muda adalah populasi yang produktif dan berpotensi mempunyai tingkat disposable income yang terus meningkat.

Lantas bagaimana dengan Market Share Teh Kemasan Botol dan Gelas di Indonesia saat ini. Bisa kita lihat dari data statistik dibawah:





Dari data diatas terlihat para perusahaan inilah yang kemudian menguasai sebagian besar market share di bisnis minuman ready to drink (RTD). Sebut saja Coca-Cola Bottling Indonesia yang menguasai lebih dari 90% market share dalam kategori minuman karbonat, atau Sinar Sosro yang menguasai hampir 62% market share dalam kategori minuman teh siap minum. Belum lagi jika dihitung ekspansi yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan, misal Coca-Cola Bottling Indonesia yang kini berusaha merambah kategori minuman teh siap minum dengan mengeluarkan Frestea Green, atau Sinar Sosro yang kini berusaha merambah kategori air minum dalam kemasan dengan mengeluarkan Prima.

Kondisi yang demikian membuat bisnis minuman ready to drink (RTD) sangat susah ditembus oleh pemain baru, sehingga perlu dipikirkan suatu inovasi baru untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut. 

Demikianlah data tersbut semoga bermanfaat bagi para pebisnis Indonesia untuk mengembangkan usahanya.

Wassalam,
DK

Sumber:
SWA No.15/XXVI/Juli 2011
Indonesia Consumer Profile 2008

No comments:

Post a Comment