Perlahan-demi perlahan Allah memberikan hidayah dan petunjuknya kepada penulis dalam menyempurnakan sunah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Seiring berjalannya waktu terkadang kita berpikir ibadah yang sudah kita lakukan adalah benar, dan setelah kita pelajari melalui hadits-hadits yang shahih ternyata ibadah tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah.
Dan juga terkadang kita tidak melakukan suatu ibadah, sementara orang lain melakukannya, kita berpikir bahwa apakah ibadah yang dilakukan orang tersebut di contohkan oleh Rasulullah sementara kita tidak mengetahuinya? Untuk itulah terkadang penulis belajar terus memahami hadits-hadits shahih tentang kebenaran ibadah yang di contohkan oleh Rasululla shalallahu alaihi wassalam.
Dan juga terkadang kita tidak melakukan suatu ibadah, sementara orang lain melakukannya, kita berpikir bahwa apakah ibadah yang dilakukan orang tersebut di contohkan oleh Rasulullah sementara kita tidak mengetahuinya? Untuk itulah terkadang penulis belajar terus memahami hadits-hadits shahih tentang kebenaran ibadah yang di contohkan oleh Rasululla shalallahu alaihi wassalam.
Dikarnakan penulis sering kali berpindah-pindah kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, dan mungkin qodarullah yang membuat penulis bisa belajar dari pengalaman tersebut. Di suatu perusahaan yang tidak mempunyai masjid, penulis beserta rekan kerja lainnya apabila akan menunaikan sholat Jum'at maka, terlebih dahulu harus berjalan ke Masjid terdekat. Dan ada beberapa rekan yang berwudhu terlebih dahulu di kantor sebelum keluar menuju masjid. Dari kejadian tersebut timbul pertanyaan didalam hati penulis, apakah dulu Rasulullah melakukannya atau karna kebodohan penulis yang belum mendapatkan ilmunya mengenai hal tersebut?
Penulis coba bedah beberapa buku hadits shahih Bukhari dan Muslim, dan barulah penulis temukan hadits yang shahih tentang berwudhu sebelum ke masjid tersebut. Diantaranya:
Abu Umamah radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, “Siapapun yang memulai dari rumahnya menuju suatu masjid dengan mengambil wudhu akan mendapat pahala yang setara dengan pahala seseorang yang meninggalkan rumahnya dengan Ihram untuk Haji. Siapapun yang telah mempunyai wudhu kemudian meninggalkan rumahnya menuju masjid untuk shalat akan mendapat pahala setara dengan umrah. Jika orang ini tinggal di dalam masjid setelah shalat dan menantikan shalat yang berikutnya, namanya akan dicatat dalam Illiyiin.” (Muslim)
Juga dalam hadits lainnya,
“Shalatnya seseorang berjamaah pahalanya 25[1] derajat dibanding, yang demikian itu karena jika ia berwudhu dengan sempurna kemudian ia keluar rumah dengan satu tujuan shalat berjamaah di masjid, maka setiap langkahnya mengangkat satu derajat dan diampuni satu dosanya, dan selama ia di majelis shalat tanpa hadats didoakan para malaikat, “Ya Allah, ampunilah ia dan rahmatilah ia”, dan dianggap mengerjakan shalat sepanjang menunggu waktu shalat.” (HR Bukhari Muslim).
Dari hadits diatas kita temukan keterangan bahwa yang lebih utama dan akan mendatangkan ganjaran besar adalah ketika seseorang berwudhu di rumah sebelum berangkat ke masjid. Ganjaran tersebut berupa pahala setara umrah atau ihram saat haji, bahkan Allah akan angkat derajat dan diampuni satu dosa kita setiap langkah ke masjid setiapkali kita awali dengan wudhu.
Apabila orang yang tidak berwudhu dari rumahnya, misalnya berwhudu setelah tiba di masjid, adalah orang yang tidak akan mendapatkan ganjaran sebagaimana yang disebutkan dalam hadits diatas.
Dengan kejadian ini penulis sadar, rupanya Allah memberikan hidayahnya dengan cara apapun selama kita berniat untuk berubah. Kalau kita tidak belajar, maka kita tidak akan tahu arti dibalik perintah Rasululla shalallahu alaihi wassalam.
Wassalam,
DK
Penulis coba bedah beberapa buku hadits shahih Bukhari dan Muslim, dan barulah penulis temukan hadits yang shahih tentang berwudhu sebelum ke masjid tersebut. Diantaranya:
Abu Umamah radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, “Siapapun yang memulai dari rumahnya menuju suatu masjid dengan mengambil wudhu akan mendapat pahala yang setara dengan pahala seseorang yang meninggalkan rumahnya dengan Ihram untuk Haji. Siapapun yang telah mempunyai wudhu kemudian meninggalkan rumahnya menuju masjid untuk shalat akan mendapat pahala setara dengan umrah. Jika orang ini tinggal di dalam masjid setelah shalat dan menantikan shalat yang berikutnya, namanya akan dicatat dalam Illiyiin.” (Muslim)
Juga dalam hadits lainnya,
“Shalatnya seseorang berjamaah pahalanya 25[1] derajat dibanding, yang demikian itu karena jika ia berwudhu dengan sempurna kemudian ia keluar rumah dengan satu tujuan shalat berjamaah di masjid, maka setiap langkahnya mengangkat satu derajat dan diampuni satu dosanya, dan selama ia di majelis shalat tanpa hadats didoakan para malaikat, “Ya Allah, ampunilah ia dan rahmatilah ia”, dan dianggap mengerjakan shalat sepanjang menunggu waktu shalat.” (HR Bukhari Muslim).
Dari hadits diatas kita temukan keterangan bahwa yang lebih utama dan akan mendatangkan ganjaran besar adalah ketika seseorang berwudhu di rumah sebelum berangkat ke masjid. Ganjaran tersebut berupa pahala setara umrah atau ihram saat haji, bahkan Allah akan angkat derajat dan diampuni satu dosa kita setiap langkah ke masjid setiapkali kita awali dengan wudhu.
Apabila orang yang tidak berwudhu dari rumahnya, misalnya berwhudu setelah tiba di masjid, adalah orang yang tidak akan mendapatkan ganjaran sebagaimana yang disebutkan dalam hadits diatas.
Dengan kejadian ini penulis sadar, rupanya Allah memberikan hidayahnya dengan cara apapun selama kita berniat untuk berubah. Kalau kita tidak belajar, maka kita tidak akan tahu arti dibalik perintah Rasululla shalallahu alaihi wassalam.
Wassalam,
DK
No comments:
Post a Comment