“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, August 27, 2021

Jenis Vaksin COVID 19


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger semua, sejak awal pandemi COVID 19, sampai saat ini penggunaan vaksin merupakan solusi utama untuk mengatasi virus corona tersebut. Sebenarnya apabila kita sudah terpapar positive virus corona atau SARS-CoV-2, dan saat itu kita bisa bertahan hingga sembuh, maka pada dasarnya imun yang ada di dalam tubuh kita sudah berhasil membuat antibodi yang bisa menangkal virus tersebut. Akan tetapi apabila imum tubuh kita lemah maka dampaknya akan berakibat fatal. Terbentuknya antobodi inilah yang sebenarnya fungsi dari vaksinasi. 

Kali ini saya ingin berbagi pengetahuan mengenai penjelasan seputar vaksinasi yang disuntikkan kedalam tubuh kita. Jenis vaksin apa yang sekiranya cocok buat kita? Seperti kita ketahui bahwa ada banyak brand vaksin yang diberikan dari pemerintah saat ini, buat sobat yang belum di vaksin, ada baiknya memilih vaksin yang sesuai kebutuhan kita, berikut jenis vaksin sesuai abjat yang beredar di Indonesia:

1. VAKSIN ASTRAZENECA


Dibuat oleh: Perusahaan AstraZeneca dengan University of Oxford
Asal negara: Inggris
Jenis vaksin: AZD1222
Harga vaksin: 3-4 USD
Suhu penyimpanan: 2-8 derajat celcius.
Masa simpan: 6 bulan di dalam suhu 2-8 derajat celcius.
Jumlah dosis: 2 kali 0.5ml (jarak 4-12 minggu)
Usia penerima vaksin: diatas 18 tahun
Efektifitas: 70.4-82.4%

Cara kerja: 
Vaksin ini menggunakan vektor (virus pembawa) berupa adenovirus simpanse. Adenovirus simpanse yaitu versi modifikasi yang tidak berbahaya dari virus flu biasa yang biasanya menyebar di antara simpanse. Akan tetapi virus flu dari simpanse yang diubah tersebut tidak dapat membuat penerimanya menderita flu. Adenovirus dalam vaksin disebut juga tidak dapat bereproduksi dan tidak menyebabkan penyakit.

Vaksin AstraZeneca ini dibuat menggunakan modifikasi materi genetik dari virus COVID-19 yang kemudian diletakkan pada virus lain (adenovirus simpanse) yang bertugas untuk membawa materi genetik tersebut kedalam tubuh, sehingga materi genetik tersebut akan mengajari tubuh menghasilkan protein yang akan memicu respons sistem imun. 

Efek samping: 
Pusing, mual, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri di tempat suntikan, kelelahan, malaise, dan demam.


2. VAKSIN MODERNA


Dibuat oleh: National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), dan Moderna
Asal negara: Amerika Serikat
Jenis vaksin: mRNA-1273
Harga vaksin: 32-37 USD
Suhu penyimpanan: -20 derajat Celcius
Masa simpan: 6-7 bulan di dalam suhu -20 derajat Celcius
Jumlah dosis: 2 kali 0.5ml (jarak 4 minggu), boleh untuk ibu hamil
Usia penerima vaksin: diatas 18 tahun
Efektifitas: 94.1%

Cara kerja: 
Vaksin Moderna menggunakan mRNA (messenger-Ribo Nucleid Acid). Secara orang awam untuk memahami cara kerja mRNA ini awalnya mRNA dibuat dari komponen materi genetik yang diambil dari potongan protein spike pada permukaan luar virus corona, kalau kita lihat bentuk virus korona bagian luarnya ada seperti bunga, nah itulah bagian yang dinamakan protein spike (protein lonjakan). 
Jadi protein spike ini diambil melalui proses genetika kemudian direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu melalui pencampuran kandungan bahan didalamnya seperti bahan lemak yang disebut lipid, trometamin, trometamin hidroklorida, asam asetat, natrium asetat, dan sukrosa.

Jadi, setelah vaksin disuntikkan, virus buatan tersebut berfungsi sebagai penyampai/messenger tanda bahaya kepada sel tubuh kita, sehingga virus tersebut akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk  merespon dan menciptakan antibodi. Saat kekebalan tubuh merespon tersebutlah biasanya orang yang divaksin terjadi demam tinggi bahkan pusing dan meriang, karena saat itu sistem kekebalan tubuh kita sedang diajarkan cara membuat antibodi yang tepat untuk melawan virus buatan yang berasal dari protein spike corona tadi. Kemudian ketika orang yang sudah divaksin terpapar dengan virus corona, antibodi yang telah tercipta akibat pemberian vaksin akan siap menyerang virus tersebut.

Secara kimiawi setelah vaksin disuntikan, partikel vaksin akan menyatu dengan sel tubuh dan melepaskan mRNA. Molekul sel membaca urutan mRNA dan membentuk protein lonjakan. Nantinya, mRNA vaksin akan hancur oleh sel tanpa meninggalkan jejak. Beberapa protein lonjakan membentuk seperti paku dan bermigrasi ke permukaan sel. Paku yang menonjol dan fragmen yang dipecah dari protein nantinya dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.

Efek samping:
Rasa sakit di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, nyeri sendi, demam.


3. VAKSIN NOVAVAX


Dibuat oleh: Novavax Biotech bersama Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Asal negara: Amerika Serikat
Jenis vaksin: NVX-CoV2372 atau SARS-CoV-2 rS (recombinant spike) 
Harga vaksin: 16 USD
Suhu penyimpanan: 2-8 derajat Celcius.
Masa simpan: 6 bulan di dalam suhu 2-8 derajat celcius
Jumlah dosis: 2 kali 0.5ml (3 minggu) tidak boleh untuk orang alergi
Usia penerima vaksin: diatas 18 tahun
Efektifitas:  89.3%

Cara kerja:
Vaksin Novavax dibuat dari protein sub-unit yang dibuat khusus melalui teknologi nanopartikel rekombinan untuk menyerupai protein alami pada virus Corona. Vaksin ini berbeda dengan Moderna dan Pfizer, karena proteinnya dibuat dari bahan nanopartikel rekombinan, sedangkan Moderna proteinnya diambil dari protein spike virus corona sendiri. 

Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, protein tersebut akan memicu tubuh untuk menghasilkan sel antibodi yang disebut sel T pembunuh untuk melawan virus Corona. Vaksin Novavax membuat virus Corona tidak bisa memasuki sel, dan infeksinya akan diblokir serta menghancurkan sel yang terlanjur terinfeksi.

Selain itu, vaksin ini juga mengandung matrix-M yang ditambahkan untuk meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh dan kadar antibodi.

Efek samping:
Kemerahan, bengkak, atau nyeri pada tempat suntikan, demam, meriang, kelelahan, nyeri otot, mual, sakit kepala, muntah.


4. VAKSIN PFIZER


Dibuat oleh: Kolaborasi Pfizer German dan BioNTech Amerika
Asal negara: German & Amerika Serikat
Jenis vaksin: BNT162b2
Harga vaksin: 20 USD
Suhu penyimpanan: -70 derajat Celcius
Masa simpan: 5 hari di dalam suhu -70 derajat Celcius
Jumlah dosis: 2 kali 0.3ml (jarak 3 minggu) boleh untuk ibu hamil dan komorbid
Usia penerima vaksin: diatas 12 tahun
Efektifitas: 81.8-95%

Cara kerja: 
Menggunakan mRNA (messenger-RNA) sama seperti vaksin Moderna

Efek samping:
Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot atau nyeri sendi, menggigil, demam ringan, mual atau merasa tidak enak badan, bengkak di kelenjar getah bening.


5. VAKSIN SINOPHARM


Dibuat oleh: Beijing Bio-Institute Biological Products Co. anak perusahaan China National Biotech Group (CNBG)
Asal negara: China
Jenis vaksin: BBIBP-Corv
Harga vaksin: 19-31 USD
Suhu penyimpanan: 2-8 derajat celcius.
Masa simpan: 24 bulan di dalam suhu 2-8 derajat celcius
Jumlah dosis: 2 kali 0.5ml (3-4 minggu)
Usia penerima vaksin: 18-60 tahun (diutamakan untuk komorbid), tidak boleh untuk ibu hamil
Efektifitas:  79.34%

Cara kerja:
Vaksin ini dibuat menggunakan virus corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan melalui proses kimiawi atau dibuat tidak aktif (inactivated virus), sehingga virus tersebut tidak membuat orang yang di vaksinasi terinveksi virus corona. 

Virus yang sudah tidak aktif tersebut disuntikkan kedalam tubuh kita dengan tujuan agar tubuh kita mampu memicu sistem kekebalan tubuh yang akan membentuk antibodi untuk melawan virus corona tersebut. Jadi walaup[un virus corona tersebut sudah dimatikan, akan tetapi materi genetik virus masih akan terdeteksi oleh sistem imun, sehingga antibodi akan membentuk pertahanan terhadap virus corona atau SARS-CoV-2. 

Di dalam vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Efek samping:
Nyeri dan kemerahan pada area yang disuntik, demam ringan, sakit kepala, rasa lelah


6. VAKSIN SINOVAC


Dibuat oleh: Sinovac Biotech Ltd.
Asal negara: China
Jenis vaksin: CoronaVac
Harga vaksin: 10-30 USD
Suhu penyimpanan: 2-8 derajat celcius.
Masa simpan: 3 tahun di dalam suhu 2-8 derajat celcius.
Jumlah dosis: 0.5ml 2 kali (2-4 minggu)
Usia penerima vaksin: 12-60 tahun (diutamakan untuk komorbid), boleh untuk ibu hamil
Efektifitas:  49.6-65.3%

Cara kerja:
Sama seperti vaksin Sinopharm yang menggunakan virus corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan.

Efek samping:
Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan, demam, badan terasa lelah, nyeri otot, sakit kepala, mual, muntah.


7. VAKSIN SPUTNIK


Dibuat oleh: Gamaleya Research Institute
Asal negara: Rusia
Jenis vaksin: Gam-Covid-Vac rAd26 dan rAd5
Harga vaksin:  10-30 USD
Suhu penyimpanan: 2-8 derajat celcius.
Masa simpan: 6 bulan di dalam suhu 2-8 derajat celcius.
Jumlah dosis: 0.5ml 2 kali (3 minggu)
Usia penerima vaksin: diatas 18 tahun, tidak boleh untuk orang alergi
Efektifitas:  91.1-91.5%

Cara kerja:
Jika dilihat cara kerjanya vaksin sputnik hampir sama seperti Astrazeneca yang menggunakan menggunakan vektor (virus pembawa) berupa adenovirus 26 (Ad26) dan adenovirus 5 (Ad5) atau yang dikenal sebagai  Gam-Covid-Vac. Protein yang berada pada Ad26 dan Ad5 dimodifikasi sehingga mampu membentuk protein spike dari virus SARS-CoV-2. Saat disuntikkan ke dalam tubuh, vaksin ini akan memicu sistem imun untuk membentuk antibodi berupa protein spike/lonjakan untuk melawan virus Corona penyebab COVID-19.

Efek samping:
Sakit kepala, nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan, demam atau menggigil, kelelahan, nyeri otot, mual.



KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas untuk vaksin terbaik bisa kita lihat dari grafik efikasi dengan harga terjangkau, yaitu vaksinasi jenis Pfizer (efikasi 95% harga 20 USD per dosis)



Sebagai tambahan untuk masa simpan semua jenis vaksin, juru bicara PT. Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan bahwa "karena semua vaksin yang diproduksi untuk Covid-19, adalah vaksin baru, hingga belum tersedia data shelf life yang panjang," katanya.

Data umur penyimpanan vaksin dihitung dari pengujian stabilitas saat vaksin tersebut dibuat. "Karena data stabilitas baru ada tiga bulan, sehingga diberikanlah shelf life enam bulan atau dua kali masa uji stabilitas," katanya.

"Semua vaksin Covid-19 yang baru diproduksi memiliki shelf life yang pendek, yang dapat diperpanjang dengan penambahan waktu pengujian stabilitas vaksin," kata Bambang menambahkan.

Itu saja penjelasan yang bisa penulis sampaikan buat sobat blogger semua, semoga bisa menjadi pilihan vaksin yang akan kita gunakan sebelum terlanjur salah. Semoga Indonesia tetap tangguh melawan COVID 19 ini dan tumbuh menjadi negara yang sehat. Aamieen.

Wassalamualaikum,
DK


Sumber:

No comments:

Post a Comment