“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, December 16, 2022

Pintu Gerbang Alam Jin


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Hai sobat blogger yang selalu setia membaca artikel ini, kali ini penulis ingin membahas seputar pintu gerbang alam jin, apakah benar adanya pintu gerbang ghaib tersebut atau hanya ilusi para pembuat konten supaya subscribernya bertambah dan rating nya naik? Lantas bagaimanakah pintu ghaib tersebut menurut ajaran agama Islam? Ikuti penjelasannya dibawah ini.

Beberapa tahun silam tepatnya tahun 2006 sempat viral berita mengenai seseorang pendaki bernama Awe yang menghilang di Gunung Slamet dan setelah 9 hari kemudian dia kembali ke rumahnya dengan menceritakan kisah mistis di suatu daerah yang bernama kampung Rawuh di gunung tersebut. Menurut penuturan Awe bahwa dia mendaki Gunung Slamet melalui basecamp Bambangan dan begitu perjalanan turun dari pos 1 menuju basecamp dia memilih jalur turun melewati 2 buah pohon pinus yang masing-masing pohon mempunyai dahan saling bertemu membentuk seperti gerbang, dia mengaku bahwa di dalam kampung rawuh tersebut hanya 3 hari.

Kisah selanjutnya tahun 2019 dituturkan oleh seorang warga Palu Sulawesi Tengah bernama Jemmy Lenglo yang pernah masuk kedalam kerajaan ghaib Wentira  tepatnya di jalan trans provinsi di Kabupaten Parigi Mutong didekat jembatan peninggalan Belanda tahun 1927 dengan tanda tugu kuning. Wentira berasal dari kata Ngata Uwentira yang berarti kota tidak kasat mata atau tidak terlihat. Jemmy menceritakan bahwa kota Wentira penuh berwarna keemasan karena di dalamnya banyak terdapat harta karun yang dijaga oleh 9 sosok dari bangsa jin.

Cerita lain yang sering kita dengar adalah seringkalinya para pendaki menghilang dan tidak kembali sampai saat ini di beberapa pegunungan. Atau ada juga pendaki yang pernah kembali setelah hilang beberapa lama yang menuturkan ceritanya bahwa dia berada di hutan yang mana dia bisa melihat dan berteriak kepada orang yang mencari sementara sebaliknya orang yang mencarinya tidak bisa melihat dia. Hal ini menunjukkan bahwa alam jin dan pintu gerbang menuju alam jin tersebut memang ada.

Dari beberapa kisah diatas dan mungkin masih banyak kisah nyata lainnya yang mungkin sobat blogger ketahui tentang pintu gerbang menuju alam jin, menunjukkan bahwa alam jin itu mempunyai suatu pintu gerbang yang sebagian dari manusia mengetahui keberadaannya akan tetapi sebagian lagi dari pintu gerbang ghaib tersebut tidak diketahui manusia yang mungkin hanya makhluk dari bangsa jin yang tahu lokasi tersebut. 


Pintu Gerbang Alam Ghaib

Pada dasarnya pintu gerbang alam jin tersebut ada dimana saja karena kita tidak bisa melihat bangsa jin sementara mereka bisa melihat kita, seperti Allah ‘azza wa jalla katakkan di dalam Al Qur'an bahwa:

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS. Al-A’raf : 27)

Bangsa jin biasanya akan keluar secara bergerombol dari alam jin menuju alam nyata manusia pada sore hari melalui pintu gerbang tersebut dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal inipun dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam dalam hadits dibawah ini:

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا

“Apabila datang gelap malam (sore hari), maka halangilah anak-anakmu dari keluar rumah karena setan ketika itu berkeliaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam (waktu Isya), maka lepaskanlah mereka lagi. Hendaklah kalian menutup pintu dan berdzikir kepada Allah karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari, no. 3304 dan Muslim, no. 2012)

Oleh sebab itu setan dari bangsa jin tidak akan bisa memasuki rumah orang muslim yang dimana saat menutup pintunya dimulai dengan berdzikir menyebut nama Allah.

Pintu gerbang alam jin tersebut tidak hanya nyata dari kedua kisah diatas yang terjadi di Indonesia, akan tetapi di zaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam dahulu pun, beliau pernah memperingatkan kepada Abdullah ibnu Mas'ud radiallahu 'anha untuk tidak beranjak melangkah melewati garis yang beliau buat agar tidak memasuki alam jin seperti dikisahkan dalam tafsir Ibnu Katsir yang menterjemahkan Surat Al-Ahqaf ayat 29 dibawah ini:

وَاِذْ صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!” Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan." (QS Al Ahqaf :46, ayat 29)

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul Ala, telah menceritakan kepada kami Ibnu Saur, dari Mamar, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abdullah ibnu Amr ibnu Gailan As-Saqafi bahwa ia pernah bertanya kepada Abdullah ibnu Mas'ud radiallahu 'anha, "Aku mendengar berita bahwa engkau bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam di malam delegasi jin." Ibnu Mas'ud menjawab, "Benar." Abdullah ibnu Amr ibnu Gailan bertanya, "Bagaimanakah ceritanya?" Maka Abdullah ibnu Mas'ud menceritakan hadis ini dan menyebutkan bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wassalam membuat pembatas untuknya berupa sebuah garis seraya bersabda: "Jangan kamu tinggalkan tempat ini! Lalu ibnu Mas'ud radiallahu 'anha menyebutkan bahwa ia melihat sekumpulan debu yang berwarna hitam, lalu menutupi diri Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam dan kumpulan debu itu disingkirkannya sebanyak tiga kali.

Ketika waktu sudah dekat fajar, Nabi shalallahu 'alaihi wassalam mendatanginya dan bertanya, "Apakah engkau tidur?" Aku menjawab, "Tidak, demi Allah, sesungguhnya aku berkali-kali berniat akan meminta tolong kepada orang lain, hingga aku mendengar engkau memukul mereka dengan tongkatmu seraya berkata, "Duduklah kalian!" Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Seandainya kamu keluar dari garis ini, aku tidak dapat menjamin keselamatanmu bila ada sebagian dari mereka yang menyambarmu". Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bertanya, "Apakah engkau melihat sesuatu?" Aku menjawab, "Ya, aku melihat banyak kaum lelaki yang hitam mengenakan pakaian yang putih-putih." Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Mereka adalah jin dari Nasibin, mereka meminta kepadaku perbekalan, maka aku beri mereka bekal dengan tulang yang menghalang-halangi (jalan) atau kotoran (kambing) atau kotoran (unta)". Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu dapat mencukupi kebutuhan mereka?" Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam menjawab: "Sesungguhnya mereka tidaklah menemukan tulang, melainkan mereka menemukan daging padanya saat memakannya; dan tidaklah pula kotoran hewan, melainkan mereka menemukan padanya biji-bijian sebagaimana yang dimakan oleh hewan itu".

Dari penjelasan tafsir Ibnu Katsir diatas jelaslah bahwa Rasulullah pun mengetahui adanya pintu gerbang menuju alam jin sehingga beliau memberi garis pembatas agar Ibnu Mas'ud tidak melangkah melintasi pintu gerbang tersebut. Karena apabila Ibnu Mas'ud melangkah melewati garis tersebut maka, dikhawatirkan bangsa jin akan menyambarnya dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam tidak bisa menjamin keselamatan Ibnu Mas'ud.

Oleh sebab itu, buat sobat blogger semua, apabila kita sudah tahu lokasi pintu gerbang tersebut, hendaknya kita menghindarinya, karena sebagai manusia normal kita tidak bisa melihat bangsa jin, apalagi untuk bisa mengetahui letak persisnya pintu gerbang tersebut. Dikhawatirkan apabila kita tidak sengaja melewati batas gerbang tersebut, maka kemungkinan kita bisa disambar oleh sekawanan jin tersebut untuk diajak ke alamnya.


Doa Terlindung dari Jin

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mengajarkan kepada kita disaat kita keluar dari rumah hendaklah membaca doa dibawah ini agar kita terlindung dari gangguan syaitan dari kalangan bangsa jin: 
Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ ».

“Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Khususnya buat sobat pecinta pendakian, hendaknya disaat akan memasuki kawasan pegunungan hendaknya membaca 2 doa perlindungan dibawah ini agar terhindar dari segala kejahatan makhluk yang ada di dalam gunung tersebut:
1. A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq 
2. Bismillahiladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa' wahuwas samii'ul 'alim

Kholwah binti Hakim As Sulamiyyah berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْ يَضُرُّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lantas ia mengucapkan “A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq” (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya)”, maka tidak ada sama sekali yang dapat memudhorotkannya sampai ia berpindah dari tempat tersebut” (HR. Muslim no. 2708).

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

 قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ : بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، إِلاَّ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ )) . رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap malamnya kalimat: Bismillahiladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa' wahuwas samii'ul 'alim (dengan nama Allah Yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan tidak juga di langit, dan Dialah Yang Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka tidak aka nada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih). [HR. Abu Daud, no. 5088; Tirmidzi, no. 3388; Ibnu Majah, no. 3388. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].


Doa Ketika Berada di Alam Ghaib

Tatkala diantara kita ada yang terlupa membaca doa perlindungan dari gangguan Jin diatas, atau walaupun kita sudah membacanya tapi qodarullah Allah menghendaki kita masuk ke alam ghaib tersebut, lantas apa yang harus kita lakukan?

1. Membaca Syahadat
Orang yang mengucapkan syahadat maka darah dan hartanya akan terlindungi oleh Rasulullah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda::

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوْا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذٰلِكَ عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى.

Aku diperintah memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allâh dan bahwa Muhammad adalah utusan Allâh, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka darah dan harta mereka terlindungi dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisab (perhitungan) mereka diserahkan kepada Allâh” [Shahih: HR. Al-Bukhari, no. 25; Muslim, no. 22]

Berdasarkan pengalaman 4 orang yang pernah mencari ikan di pantai Oka-oka Kalimantan Selatan dimana mereka pernah masuk ke alam ghaib dunia Saranjana, akan tetapi salah satu diantara mereka mengingatkan untuk mengucapkan syahadat, maka seketika itupun mereka kembali ke alam nyata, dan beberapa menit kemudian mereka kembali ke alam Saranjana, dan merekapun bersyahadat kembali hingga kembali ke dunia nyata.

Bacaan syahadat yang benar:

 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Ashadu'alla ila haillallah, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu
"Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” (HR. Muslim no. 902)


2. Membaca Sholawat
Orang yang mengucapkan shalawat satu kali untuk Rasulullah maka Allah akan bershalawat untuknya 10 kali , shalawat artinya berdoa keselamatan untuk Rasulullah, dan Allah akan membalasnya dengan mendoakan keselamatan orang yang bershalawat sebanyak 10 kali.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)

“Barangsiapa yang bershalawat atasku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” [HR Muslim, no. 408, dari Abu Hurairah]

Di antara bentuk shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah :

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

"Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia." [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya. Lihat Shifat Shalat Nabi, hlm. 165-166, karya Al Albani, Maktabah Al Ma’arif].

Bacaan shalawat yang sederhana bisa juga dengan ucapan:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ 

Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala alihi Muhammad
"Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad."


3. Membaca Do'a Nabi Nuh (Dzun Nuun)
Nabi Nuh yang berada didalam perut ikan Nuun dengan izin Allah bisa keluar, karena didalam do'a tersebut berisi pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezholiman yang diperbuat diri sendiri.

دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

4. Mengerjakan Shalat Sunah
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” [Huud/11: 114]

Sebelum shalat hendaknya berwudhu dahulu apabila tidak ada air maka boleh dengan bertayamum, setelah shalat maka bermunahajatlah kepada Allah agar dikembalikan ke dunia nyata.


Itu saja beberapa doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam kepada kita semua umat islam agar terlindung dari kejahatan syaitan dari bangsa jin. Doa tersebut juga sangat baik bagi siapa saja yang hobi mendaki gunung bisa dibaca doa tersebut agar terlindung selama perjalanan pendakiannya hingga kembali kerumah dengan selamat.

Wassalam,
DK


Sumber:

No comments:

Post a Comment