“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Tuesday, May 16, 2017

Gambaran Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam


Manusia yang paling suci dan yang paling mulia ini menampakkan sifat-sifat yang luar biasa, bahkan semenjak masih kanak-kanak. Kendatipun masih dalam usia muda, beliau lemah lembut dan sabar, cinta akan kedamaian dan kesunyian. Dialah Muhammad bin Abdullah. Makhluk Allah yang paling mulia ini dinamakan Ahmad.

Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam adalah penghulu segenap makhluk yang paling dicintai oleh Allah, yang paling mulia, rahmat bagi semesta alam, manusia yang paling suci dan penyempurna revolusi zaman. Muhammad telah dipilih menjadi Rasul dan diuji oleh Tuhan, dibentuk dan disempurnakan, baru kemudian diutus untuk memperbaiki dan membangun suatu masyarakat manusia menurut kehendak Tuhan. baik lahir maupun batin.

Nabi adalah manusia yang paling sempurna, sebagaimana dikatakan dalam salah satu syair Arab sebagai “permata diantara bebatuan”. Karena itu, tidak seorang pun yang bisa melukiskan atau menggambarkan sosoknya karena kesucian dan kesempurnaannya. Keharaman menggambar wajah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam justru merupakan bukti otentik betapa Islam sangat menjaga ashalah (originalitas) sumber ajarannya.

Larangan melukis Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam adalah keharusan menjaga kemurnian aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr oleh kaum Nabi Nuh Alaihi Sallam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekedar digunakan untuk mengenang kesholihan mereka dan belum disembah. Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syetan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang sholih tersebut.

Melukis Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam dilarang  karena bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti dengan berhala. Dalam hadits Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya.” (HR. Al-Bukhari No. 3445, At-Tirmidzi dalam Mukhtasharusy Syamaa-il al-Mu-hammadiyyah No. 284, Ahmad (I/23, 24, 47, 55), Ad-Darimi (II/320) dan yang lainnya, dari Sahabat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu.

Itulah sebab utama kenapa umat Islam bersikeras melarang melukis Rasulullah, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian aqidah tauhid. Dengan tidak dilukisnya Rasulullah, maka tidak mungkin seseorang yang kafir atau fasiq mampu membuat gambaran wajah Rasulullah, karena hanya orang-orang yang benar imannya saja yang bisa melihat beliau. “Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad). 

Bila demikian keadaannya maka tidak mungkin seorang fasiq apalagi kafir bisa tahu wajah Rasulullah. Andai mereka bermimpi suatu sosok manusia yang mengaku-aku sebagai Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam maka dapat dipastikan bahwa sosok itu adalah setan. Karena meski tidak mungkin menyerupai bentuk Rasulullah, tetapi setan bisa saja mengaku-aku sebagai Rasulullah. 

Lalu bagaimana kita mengetahui kalau sosok yang mengaku Rasulullah di dalam mimpi kita adalah benar-benar asli Rasulullah? Caranya mencocokkan dengan hadits-hadits syamail yang shohih, yaitu hadits-hadits yang bertutur tentang ciri-ciri Rasulullah. Adapun karikatur yang digambar oleh orang-orang kafir dan munafiq dan bahkan difilmkan atau divisualkan (seperti yang dilakukan Sutradara Sam Bcile) adalah kebohongan, karena bagaimana mungkin mereka bisa menggambar wajah Rasulullah, sedangkan untuk melihatnya saja mereka tidak mungkin bisa.

Keharaman untuk menggambar Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan juga nabi-nabi yang lain, oleh para ulama ditetapkan berdasarkan kemustahilan untuk memastikan bahwa gambar itu benar-benar yang sebenarnya. Mengingat tidak ada satu orang pun orang di dunia ini yang tahu wajah para nabi. Dan perbuatan berbohong atas apa yang dibawa kaum kafir terhadap nabi merupakan dosa yang amat serius. Ancamannya tidak tanggung-tanggung, yaitu kedudukan di dalam neraka. “Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka”. (HR Bukhari Muslim).


Berikut Hadits-hadits shahih yang berhubungan dengan gambaran penampilan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam:

1. Gambaran Umum
Anas bin Malik ra berkata:
“Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. bukan orang yang tinggi sekali, dan tidak pula pendek. Tidak juga putih sekali, dan tidak berwarna coklat. Rambutnya tidak terlalu keriting dan tidak terlalu lurus. Beliau diutus Allah ketika berusia empat puluh tahun dan menetap di Mekah selama sepuluh tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun. Beliau wafat ketika berusia enam puluh tahun sementara di rambut kepala dan janggut beliau tidak lebih dari dua puluh helai uban.” (Shahih Al-Bukhari No. 3284 dan Shahih Muslim No. 4330)


2. Postur Tubuh
Badan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam tinggi tegap namun tidak terkesan jangkung dan perutnya tidak buncit.

Dari Ali bin Abi Thalib RA berkata: ” Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam tidak jangkung dan tidak juga pendek” (HR. Ibn Hisyam dalam al-Sirah Jil. 1 Hal. 402)

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam dada dan perut beliau rata.” (HR. Ibn Sa’ad dalam al-Tabaqat Jil. 1 Hal. 422)

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; "Aku mendengar Abu Ishaq berkata; Aku mendengar Al Barra' dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu berperawakan sedang, perpundak bidang, rambutnya lebat terurai ke bahu hingga sampai kedua cuping telinganya." (Shahih Muslim No. 4308)

3. Warna Kulit
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam berkulit putih bersih.
Dari Anas Ibn Malik RA berkata : “Warna kulit Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam putih bersih, bukan putih pucat atau hitam." (HR. Al-Bukhari No. 3283 dan Muslim No. 4330)


4. Mata
Ciri-ciri mata Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam:
  • Mata Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam besar, bola matanya hitam, bulu matanya lentik panjang dan alis beliau tebal.
  • Beliau dapat melihat di kegelapan sebagaimana beliau melihat di tempat yang terang.
  • Beliau dapat melihat apa yang ada di belakang seperti halnya beliau melihat apa yang ada di depan.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah yang bercerita bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Apakah kalian menyangka bahwa posisiku di sini dan di sini, demi Allah tidak terhalang dari penglihatanku ruku’ kalian ataupun sujud kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat apa yang ada di belakang punggungku.” (Sahih Al-Bukhari, No. 401, 402)

Dalam riwayat Muslim dari Anas ibn Malik, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Wahai manusia, saya berada di depan kalian, jangan mendahului aku dalam ruku’ dan jangan pula dalam sujud. Sesungguhnya aku melihat kalian baik yang berada di depan maupun yang dibelakang.” (Sahih Muslim, No. 643)

Ibn Adiy, al-Baihaqi dan Ibn Asakir meriwayatkan sebuah kisah dari A’isyah yang mengatakan bahwa "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang." (Al-Khasa’is karya al-Suyuti, jil. 1, hal. 104)


5. Hidung
Dari Hasan Ibn Ali RA , saya bertanya kepada pamanku, Hind ibn Abi Halah tentang hidung Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Beliau menjawab : “Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memiliki hidung yang mancung namun kecil tulang hidungnya.” (HR. Ibn Sa’ad Jil. 1 hal. 422)


6. Gigi
Diriwayatkan dari Hasan Ibn Ali Ibn Abi Thalib RA , saya bertanya kepada pamanku, Hind Ibn Abi Halah tentang gigi Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau menjawab : “Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memiliki bibir yang tipis dan ada sela di gigi serinya.” (HR. Ibn Sa’ad Jil. 1 hal. 422)

Ibn Abbas meriwayatkan : “Gigi depan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam tampak renggang. Ketika berbicara, diantara gigi depan beliau itu seperti keluar cahaya.” (HR. Al-Tirmidzi dalam kitab al-Syama’il hadis no. 15 dan Al-Darimi hadis no. 58)


7. Rambut
Rambut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam ikal bergelombang, bukan lurus, panjang sampai menyentuh bahu. Warna rambutnya hitam, ketika semakin tua, rambut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam pun mulai beruban.

Bar’ah bin Azib bercerita bahwa: “Saya tidak pernah melihat seorang pun yang lebih baik ketika mengenakan pakaian berwarna merah dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Ujung rambut beliau tergerai menyentuh pundak beliau. ” (HR al-Bukhari No. 5400 dan 5450 serta HR Muslim No. 4309)

Dari Abu Hurairah RA : “Rambut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam sangat hitam” (HR. Al-Baihaqi dalam kitab Dala’il al-Nubuwwah hadis no. 234)

Dari Qatadah ia berkata: ”Saya bertanya kepada Anas bin Malik ra.: Bagaimana keadaan rambut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam? Anas bin Malik menjawab: Rambutnya ikal berombak tidak keriting dan tidak lurus dan terurai sampai sebatas pundaknya.” (HR. Muslim No 4311)

8. Uban
Dari Zuhair dari Ishak dari Abu Juhaifah ia berkata: “Aku pernah melihat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam rambut beliau yang di sini berwarna putih.”  Zuhair meletakkan sebagian jari-jarinya pada bagian bawah bibir. Lebih lanjut dikatakan kepada Zuhair: “Anda sudah sebesar siapa saat itu?” Zuhair menjawab: “Aku sudah bisa meruncingkan anak panah dan merekatkan bulu padanya” (Shahih Muslim No. 4323)

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik: "Makruh seorang laki-laki mencabut rambut putih di kepala dan di jenggotnya. Dia juga berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menyemir rambut dan jenggotnya. Uban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya ada di bawah bibir, di antara mata dan telinga, serta di rambut kepala yang jarang tumbuhnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdus Shamad Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna melalui jalur ini." ( Shahih Muslim  No. 4321)


9. Cara Menyisir Rambut
Sebagai manusia biasa, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang berambut panjang, selalu menyisr rambutnya, yaitu mengurai dan menjadi dua belahan (belah tengah :pen.). Hal ini seperti yang dikisahkan Ibn Abbas sebagai berikut:

Ibnu Abbas ra berkata:  “Kebiasaan orang-orang ahli kitab ialah memanjangkan rambut mereka sedang orang-orang musyrik biasa menyisir rambut mereka menjadi dua belahan. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam senang menyesuaikan dengan ahli kitab dalam hal yang tidak diperintahkan (mubah) lalu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memanjangkan rambut jambulnya setelah itu disisir menjadi dua belahan.“ (Sahih Muslim, No. 4307)


10. Janggut/Jenggot
Ali Ibn Abi Thalib RA meriwayatkan : “Kepala Baginda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak kecil dan jenggotnya tebal.” (Musnad Ahmad No. 708 dan 1001)

Al-Bara’ Ibn Azib RA berkata : “Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memiliki jenggot yang tebal .” (Sunan Al-Nasa’i No. 5137)

Sa’ad Ibn Abi Waqash RA berkata : “Jenggot dan rambut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam lebat dan hitam.” (Thabaqat Ibn Sa’ad Jil. 1 Hal. 418)


11. Wajah/Muka

Ciri-ciri wajah/muka Rasulullah:
  • Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memiliki wajah yang tampan, bahkan paling tampan.
  • Wajah beliau tidak tajam seperti pedang, tidak juga memanjang, tapi seperti matahari dan bulan yang bundar.
  • Ketika beliau gembira, wajah baginda seperti potongan bulan.

Ciri-ciri di atas adalah berdasarkan hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Al-Barra RA yang berkata bahwa: "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam adalah manusia yang wajahnya paling tampan, akhlaknya paling baik, tidak tinggi yang terlalu tinggi dan pasti tidak pendek.  Dan hadis riwayat al-Bukhari, al-Barra ditanya: Apakah wajah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam seperti pedang ? Beliau menjawab: Tidak, akan tetapi seperti bulan." (Sahih al-Bukhari No. 3285, 3288 dan 3292; Sahih Muslim No. 4310; Musnad Ahmad No. 20091)

Dan riwayat lainnya dari Muslim : Jabir ibn Samurah ditanya: "Apakah wajah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam panjang (tiris) ? Beliau menjawab: Tidak, akan tetapi seperti matahari dan bulan, bulat. Begitu juga riwayat al-Bukhari dari Ka’ab ibn Malik yang bercerita bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam jika sedang gembir, wajahnya seperti potongan bulan yang jatuh. Kami sangat mengenali itu." (Sahih al-Bukhari No. 3285, 3288 dan 3292; Sahih Muslim No. 4310; Musnad Ahmad No. 20091)


12. Keringat, Ludah & Bau Mulut
Ciri-ciri keringat dan bau mulut rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam:
  • Tubuh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam berkeringat sebagaimana lazimnya manusia pada umumnya bahkan ketika turun wahyu, keringat beliau semakin banyak baik di musim dingin mau pun panas.
  • Keringat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam berbau harum, demikian juga ludah dan bau mulut Beliau.

Ciri-ciri di atas berdasarkan beberapa riwayat berikut:
Cerita Aisyah dan Anas: Aisyah berkata: “Jika diturunkan wahyu kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam pada pagi hari yang dingin kemudian dahinya akan mengucurkan keringat.” (Shahih Muslim No. 4303)

Dan hadis lain masih riwayat Anas RA, beliau bercerita : “Bahwa Ummu Sulaim ra. menghamparkan selembar tikar kulit sehingga Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dapat tidur siang di atasnya. Beliau berkeringat banyak sekali lalu Ummu Sulaim mengumpulkan keringat tersebut untuk mencampurnya dengan minyak wangi kemudian memasukkannya ke dalam botol-botol kecil. Kemudian Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam bertanya kepada Ummu Sulaim: Apa ini? Ia menjawab: Keringatmu yang aku campur dengan minyak wangiku.” (Shahih Muslim No. 4302)

Anas ibn Malik RA bercerita : “Aku menemani Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam sepuluh tahun dan aku mencium semua wewangian dan aku belum pernah mencium bau mulut yang lebih harum dari bau mulut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam” (Thabaqat Ibn Sa’ad jil 1. Hal. 378)

Wa’il Ibn Hajar RA bercerita : “Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam disodorkan sebuah wadah berisi air, Beliau meminumnya lalu meludah di wadah itu, kemudian air dalam wadah itu dituangkan ke dalam sumur-sumur- dalam lafazh lain : Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam meminum dari wadah dan meludah di sumur- tiba-tiba dari sumur itu merebak bau wangian yang harum.” (Musnad Ahmad hadis no. 18084)


13. Tanda Fisik Kenabian
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam memiliki tanda fisik kenabian dipunggungnya. Adanya tanda kenabian, sifatnya dan letaknya di salah satu bagian tubuh Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam

Saib bin Yazid ra., ia berkata:  “Bibiku pernah membawaku pergi menghadap Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam Bibiku berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya keponakanku ini terserang penyakit perut. Lalu beliau mengusap kepalaku dan mendoakan aku supaya mendapat berkah. Setelah itu beliau berwudu dan aku meminum sisa air wudunya kemudian aku berdiri di belakang punggung beliau dan melihat sebuah tanda (kenabian) antara kedua pundaknya seperti telur burung merpati.”  (Shahih Muslim No.4328)


14. Rasulullah Juga Sakit

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:  “Aku masuk menemui Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam ketika beliau sedang menderita penyakit demam lalu aku mengusap beliau dengan tanganku dan berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar terjangkit demam yang sangat parah. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: Ya, sesungguhnya aku juga mengidap demam seperti yang dialami oleh dua orang di antara kamu. Aku berkata: Itu, karena engkau memperoleh dua pahala. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: Benar. Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang tertimpa suatu penyakit dan lainnya kecuali Allah akan menghapus dengan penyakit tersebut kesalahan-kesalahannya seperti sebatang pohon yang merontokkan daunnya." (Shahih Muslim No.4663)


15. Rasulullah Juga Terluka
  • Saat Ghazwah (perang yang langsung dipimpin Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam) Uhud, Rasulullah pernah dalam kondisi sangat kritis. Dalam kondisi tersebut, Utbah Ibn Abi Waqash melempari beliau dengan batu sehingga beliau terjatuh, gigi seri bawah kanan terluka, begitu juga bibir bawah beliau.
  • Abdullah Ibn Syihab al-Zuhri pernah mendekati beliau dan memukul hibgga melukai kening beliau.
  • Datang pula seorang penunggang kuda, yaitu Abdulah Ibn Qami’ah dan memukulkan pedang ke bahu beliau dengan pukulan yang keras. Akibat pukulan tersebut, beliau merasa kesakitan lebih dari sebulan. Hanya saja pukulan tersebut tidak sampai menembus dan merusak baju besi yang beliau kenakan, lalu dia memukul beliau di bagian tulang pipi hinnga ada dua keping lingkaran rantai topi besi yang lepas menembus pipi Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda : “Amat besar kemarahan Allah terhadap suatu kaum yang membuat wajah Rasulnya berdarah.” Setelah diam sejenak, beliau bersabda lagi : “Ya Alah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.“ (HR. Al-Thabrani, Al-Rahiq Al-Makhtum Hal 347-348)

Semoga bermanfaat,
DK

Sumber: