“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, April 7, 2017

AS Serang Suriah

Kapal perang AS saat menembakkan rudal Tomahawk
Damaskus - Sedikitnya lima tentara Suriah tewas akibat serangan rudal Amerika Serikat (AS) di pangkalan udara Shayrat. Serangan rudal AS itu diklaim nyaris menghancurkan seluruh pangkalan udara di dekat kota Homs itu. 

Dituturkan Gubernur Homs, Talal Barazi, kepada televisi Libanon, al-Mayadeen, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/4/2017), bahwa sedikitnya lima orang tewas dan tujuh orang lainnya luka-luka akibat serangan itu. Barazi menyebut korban jiwa berjatuhan di pangkalan udara Shayrat.

Sedangkan organisasi pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, menyebut empat tentara Suriah termasuk seorang perwira senior tewas akibat serangan AS yang digelar pada Jumat (7/4) dini hari itu. Perwira senior yang tewas itu dilaporkan berpangkat Jenderal, namun identitasnya belum diketahui pasti. 

Terlepas dari itu, Barazi meyakini, jumlah korban jiwa tidak besar. "Saya yakin -- insya Allah -- bahwa jumlah korban tewas tidak besar, tapi memang ada kerusakan material. Kami berharap tidak ada banyak korban dan martir," ucap Barazi via wawancara telepon dengan Reuters. Ditambahkan Barazi, upaya penyelamatan dan pemadaman api berlangsung selama berjam-jam di pangkalan militer itu. 

Militer Suriah belum secara resmi memberikan komentar terkait jumlah korban jiwa maupun sejauh mana kerusakan akibat serangan AS ini. 

Observatory menyatakan, laporan korban jiwa didasarkan pada sumber-sumber mereka yang ada di lapangan. 

Ditambahkan Observatory, puluhan personel militer Suriah mengalami luka-luka akibat serangan AS itu. Observatory juga menyebut, pesawat tempur jenis Sukhoi 22, Sukhoi 24 dan Mig 23 beroperasi dari pangkalan udara itu. 

Terdapat personel militer Rusia di pangkalan udara Shayrat dan dilaporkan bahwa AS telah berkomunikasi dengan Rusia untuk memperingatkan soal serangan itu. Tidak diketahui pasti apakah ada personel militer Rusia yang ikut menjadi korban serangan AS ini.

Pangkalan udara Shayrat yang terletak dekat kota Homs itu diserang 59 rudal Tomahawk yang ditembakkan dari dua kapal perang AS, USS Porter dan USS Ross, yang siaga di Laut Mediterania bagian timur. Rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara tersebut. 

Observatory yang mendasarkan informasinya pada sumber di lapangan, menyebut serangan rudal AS itu menghancurkan nyaris seluruh pangkalan udara Shayrat. 

Sumber:


Serang Suriah, Menlu AS: Itu Pesan Untuk Korut dan Negara Lain


Kapal perang AS, USS Porter
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Rex Tillerson menyebut bahwa serangan rudal AS ke pangkalan udara Suriah harus dianggap sebagai pesan bagi Korea Utara (Korut) ataupun negara lain yang melanggar norma-norma internasional.

"Pesan yang bisa diterima setiap negara adalah, 'Jika Anda melanggar norma internasional, jika Anda melanggar kesepakatan internasional, jika Anda gagal memenuhi komitmen, jika Anda menjadi ancaman bagi yang lain, maka pada suatu ketika sebuah respons mungkin akan dilakukan," ujar Tillerson pada acara "This Week" di stasiun televisi ABC seperti dilansir NBC News, Senin (10/4/2017).

Lewat serangan rudal AS ke Suriah tersebut, Tillerson pun mengancam Korut.

"Mengenai Korut, kami telah sangat jelas bahwa tujuan kami adalah denuklirisasi semenanjung Korea," tutur Tillerson.

Sebelumnya dalam serangannya pada Jumat (7/4) subuh waktu Suriah, militer AS menembakkan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang AS, USS Porter dan USS Ross, yang siaga di Laut Mediterania bagian timur. Rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Shayrat, dekat kota Homs, Suriah.

Kepada Reuters, seorang pejabat Pertahanan AS menyebut serangan itu jenis 'one-off', yang artinya hanya serangan tunggal tanpa rencana lanjutan.

Serangan rudal tersebut dilancarkan menyusul serangan gas beracun di kota Khan Shaykhun, provinsi Idlib, Suriah pada Selasa (4/4) yang menewaskan setidaknya 86 orang, termasuk puluhan anak-anak. Pemerintah AS dan negara-negara Barat lainnya menuduh rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai dalang serangan kimia tersebut. Namun Suriah dan sekutu utamanya, Rusia membantah keras tuduhan tersebut.

Berdalih untuk merespons serangan kimia tersebut, Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan rudal ke pangkalan udara Shayrat. Washington menyebut dari pangkalan udara Suriah itulah serangan kimia dilancarkan.

Sumber:
https://news.detik.com/internasional/d-3469998/serang-suriah-menlu-as-itu-pesan-untuk-korut-dan-negara-lain

Video Terkait: