QS-Al
Ahzab - 21
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Sehubungan dengan hari lahirnya Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tanggal 12 Rabi’ul
Awal yang akan jatuh pada tanggal 24 Des 2015 minggu depan, khatib ingin
menyampaikan apa yang bisa kita ambil dari Perjuangan Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam saat beliau berdakwah dulu.
Sekarang ini banyak orang yang bisa memberi contoh, tapi sedikit orang yang bisa menjadi contoh. Kita ketahui di
media masa banyak motivator-motivator yang selalu memberikan contoh kepada para
pemirsanya (Sebagai contoh Mario Teguh). Memberi contoh itu mudah, tapi menjadi
contoh itu yang sulit. Oleh karna itu pada kesempatan ini, kita ingin mengambil
contoh bagaimana baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dalam melaksanakan perjuangan
dakwahnya, apa modal utamanya?
Ada 3 modal utama yang dilakukan Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dalam
melaksanakan perjuangan, yaitu:
Pertama, Akhlakul kharimah yaitu memperbaiki akhlak dengan akhlak. Akhlak
tidak boleh berubah, zaman boleh berubah tapi akhlak tidak. Masa boleh
berganti, tapi keyakinan tidak boleh mati. Lalu kepada siapa kita harus
berakhlak? Kita harus berakhlak ada 2 hal yaitu kepada Allah dan Manusia.
Akhlak kepada Allah inilah yang sangat penting. 13 tahun Rasul berjuang di
mekah hanya memperbaiki akhlak kepada Allah yaitu dengan cara menanamkan tauhid, meluruskan akidah dan
membangun keyakinan. Dengan perhitungan, kalau pondasi kuat maka bangunan akan
aman. Kalau pondasi melenceng maka bangunan akan bengkok, kalau pondasi rapuh
maka bangunan akan runtuh. Bangunan tergantung dari bagaimana pondasi,
begitupun orang hidup tergantung dari bagaimana imannya.
Kekuasaan dan jabatan baru ada manfaatnya apabila dipegang oleh orang yang
beriman. Kalau tidak yang muncul adalah Fir’aun. Harta baru terasa manfaatnya
kalau dipegang oleh tangan orang yang beriman. Itulah sebabnya bangsa kita ini
bukan cuma perlu orang pintar, tapi kita perlu orang benar. Bahkan dimasyarakat
lebih baik benar tidak terlalu pintar, ketimbang pintar tapi tidak benar. Kalau
kita melihat kebanyakan hukum saat ini ibarat pisau, tajam kebawah tumpul
keatas. Artinya: kalau yang kecil salah hukum cepat-cepat ditegakkan,
sebaliknya yang besar salah diam pura-pura tidak mengerti. Itu yang melukai
rasa keadilan. Belakangan saya miris melihat berita di media masa, dimana Ketua
KPK ditahan dan dikeluarkan dari jabatannya hanya karna masalah sepele yaitu
penyalahgunaan KTP, sedangkan berita terkini Ketua DPR yang jelas terbukti
minta saham Freeport hanya di kenakan sangsi dikeluarkan dari Jabatannya tidak
ditahan.
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Jadi bagaimana cara berakhlak dengan Allah: yaitu jangan menyekutukannya
dengan sesuatupun dan jangan menyembah kecuali hanya kepadanya. Konsisten
disiplin, saya bersaksi tiada tuhan selain Allah, maka saya tidak akan
menyembah yang lain kecuali hanya kepada Allah, saya tidak akan takut kecuali
hanya kepada Allah, saya tidak akan minta tolong kecuali hanya kepada Allah,
saya bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah, Nabi terakhir tidak ada nabi lain
sesudah Nabi Muhammad.
Ahlak kedua yaitu kepada sesama manusia, kepada sesama manusia itu siapa
saja?
Akhlak kepada manusia yang Pertama yaitu
sesama muslim, dari manapun dia datang, apapun warna kulitnya, dari suku
apapun dia dilahirkan, kalau akidahnya sama itu saudara kita. Kalau kita mau
menang harus kuat, klau kita mau kuat harus bersatu, kalau kita mau bersatu
hidupkan silaturahmi. Oleh sebab itu sesama umat islam dimohon saling menjaga
kerukunannya, jangan sampai karna masalah perbedaan atau khilafiyah lantas kerukunan
kita terpecah. Pada intinya beda pendapat boleh, tapi marah jangan. Sampai
akhir zaman masalah khilafiyah tidak akan ada habisnya. Sebaiknya kita
sama-sama pegang perinsip:
lana a’maluna walakum a’malukum,
untukku amalanku, untukmu amalanmu.
Sebagai contoh: menurut yang suka tahlil bagus, silahkan dilanjutkan, menurut
yang tidak suka tahlil juga bagus tapi jangan mencaci maki yang suka tahlil
dengan perkataan bid’ah, tidak sepantasnya kita memperdebatkan hal perbedaan ini
karna masih banyak hal besar yang harus
kita perbaiki seperti contoh: masih banyaknya orang islam yang suka
mabok-mabokan, judi, bahkan prostitusi online saat ini.
Maka dari itu ayo kita cari persamaan jangan memperbesar perbedaan.
Hormati pendapat orang, kalau mau pendapat kita juga dihormati.
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Ahlak kepada manusia yang Kedua
yaitu rukun antar umat beragama, kita menyadari
Negara Indoesia ini negara Pancasila yang harus menghargai dan menjaga
kerukunan antar umat beragama. Islam itu sendiri sangat menghormati orang lain
agama. Soal agama orang lain: Lakumdi
nukum waliyadin. Untukmu agamamu untukku agamaku.
Kita memang yakin cuma agama Islam yang benar,
tapi bukan berarti kita boleh menghina agama orang lain. Kenapa? Karna kalau
agama kita yang di hina orang lain kita akan sakit hati. Orang lain agama pun
akan merasa hal yang sama.
Ahlak kepada manusia yang Ketiga
yaitu rukun antar umat beragama dengan pemerintah.
Ada pepatah yang mengatakan, pemerintah yang jelekpun sebenarnya masih
lumayan dibandingkan tidak adanya pemerintahan. Kita bisa bayangin apabila kita
tidak ada pemerintah, yang terjadi adalah adanya hukum rimba, yang kuat menekan
yang lemah, yang kaya merampok yang miskin, hak asasi diinjak-injak. Karna itu ulama
dan umaro adalah dua pilar utama, kalau kuat keduanya maka kuatlah masyarakat,
kalau rapuh keduanya maka rapuhlah juga masyarakatnya.
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Yang ketiga kepada siapa kita harus berakhlak? Yaitu kepada makhluk Allah
yang lain selain manusia. Ada sebuah Hadis Riwayat Imam Muslim:
Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah
dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya
Artinya Jangan menyembelih hewan dengan pisau tumpul yang akan menyiksa
hewan tersebut.
Kemudian saat buang air kecil, disunahkan kita tidak boleh ketanah yang
ada lubangnya, dengan maksud menghindari mahluk yang ada didalam lubang
tersebut mati akibat dari kencing kita. Pada Intinya Kepada hewan kita
berakhlak, kepada air kita berakhlak, kepada pohon kita pun berakhlak.
Kalau kita lihat kenapa sekarang alam tidak seramah dulu, jawabnya karna
kita juga tidak ramah kepada alam. Kenapa terjadi banjir, karna tempat saluran
airnya kita kurangi, pembangunan bangunan liar di pinggir kali, buang sampah
sembarangan yang mengakibatkan macetnya tempat pembuangan air dan terjadi
banjir.
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Jadi modal pertama yang dilakukan Rasulullah adalah berakhlak mulia, mau
sukses utamakan akhlak. Industri boleh maju, pembangunan jalan tol boleh diperbanyak,
listrik masuk desa Alhamdulillah, tapi akhlak jangan berubah dan akidah jangan
goyah.
Pedoman yang kedua yaitu Rasulullah
itu sejak kecil tidak dimanjakan. Beliau lahir kedunia tidak sempat melihat
wajah Ayahnya. Umur 6 tahun ditinggal Ibunya. Umur 9 tahun mengembala kambing
ke Negeri Syam (Syiria) coba bayangkan mengembala lintas Negara dari Arab ke
Syiria.
Beliau menjadi Remaja yang tidak dimanjakan, kerja keras, peras keringat,
banting tulang. Tidak ada pekerjaan halal yang hina. Lahir pribadi yang tegar,
mental yang tahan banting, manusia yang tidak cengeng karna sejak kecil ditempah
oleh segala kesulitan.
Jadi intinya orang itu kalau sudah biasa hidup susah, kedepannya dia
ketemu susah, maka dia tidak akan kaget, karna mentalnya sudah kuat. Berbeda
halnya kalau sudah terbiasa hidup enak, harta berlimpah terus kedepannya jatuh
miskin, yang ada bisa stress tidak bisa menerima kenyataan.
Hidup ini penuh perjuangan, mau sukses ya harus berani hidup susah, inilah
pedoman yang harus kita ikuti dalam
menghadapi kesulitan ini yaitu harus selalu tegar, tahan uji dan tahan banting.
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Pedoman ketiga yang terakhir,
yaitu Rasulullah itu sosok seseorang yang ibadahnya luar biasa. Mari kita bantu
keamanan negara kita ini, dengan apa? Istighfar.
Wamakanallahu mu’azibahum wahum
yastaghfiru, Allah tidak akan turunkan bencana, selagi masih banyak
orang-orang yang beristighfar. (QS Al Anfal 33)
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Abu Dawud dan Tirmidzi dimana Rasulullah
yang dosanya sudah diampuni, sehari 100 kali istighfar.
Coba kita sama-sama renungkan kembali apa saja yang sudah kita lakukan
selama ini. Saya sendiri rasa-rasanya kalau berharap untuk masuk surga itu sangat
tipis sekali. Kenapa? Berapa banyak sholat yang kita kerjakan, berapa banyak sedekah
yang sudah kita berikan, bahkan berapa banyak dosa yang sudah kita lakukan
semua masih teringat.
Sekarang coba kita bandingkan dengan Nabi Adam, dimana dosanya hanya satu
yaitu makan buah khuldi, lalu Allah keluarkan Nabi Adam dari Surga. Jadi kalau
Nabi Adam aja dosanya Cuma satu lalu dikeluarkan dari Surga, sementara kita
dosanya banyak, kepingin masuk surga, mungkin kita bisa menilainya sendiri
pantas kah kita masuk surga?
Tapi ada2 hal yang bikin kita berbesar hati dan optimis untuk bisa masuk
surga, yang pertama adalah rahmat Allah dan yang kedua adalah syafaat
Rasulullah.
Seberapa banyak amal seseorang kalau tidak karna rahmat Allah sungguh
sulit baginya untuk bisa masuk surga. Seberapa besar dosa manusia tapi lihat
rahmatnya Allah lebih besar, seberapa
banyak kesalahan manusia tapi kita lihat pengampunan Allah lebih banyak. Oleh
sebab itulah Rasulullah setiap hari 100x beristighfar kepada Allah.
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Selain berkat rahmat Allah, yang kedua adalah syafaat Rasulullah. Pada
saat alam ini hancur sehancur hancurnya, bumi gempa, gunung meletus, air laut
tumpah kedarat, halilintar menyambar, planet-planet bertabrakan, semua yang
hidup akan mati termasuk malaikatpun mati. Yang tinggal hanya Allah. Setelah
semua mati kemudian Allah bangkitkan yang pertama adalah para Malaikat,
kemudian Allah perintahkan Jibril dan Mikail membangunkan kekasih Allah Rasulullah
Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Disaat Rasulullah bangun, Dia tanya Jibril ini hari apa ya Jibril? Jibril
menjawab ini hari kiamat ya Rasulullah. Lantas Rasulullah kembali bertanya,
kalau memang ini hari kiamat, dimana umatku? Inilah bukti kebesaran Rasulullah
dari dunia sampai hari akhirat. Beliau selalu cinta kepada umatnya. Beliau
tidak menanyakan dimana istrinya, dimana anaknya, tapi kita selaku umat islam
yang ditanyanya.
Setelah semua manusia sudah dibangkitkan dari kubur, semua manusia akan
disidang, disaat itu tidak ada seorangpun yang bisa membantu satu sama lainnya,
kecuali Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Beliau berkata:
“Umati ama laha, ta’ alih umati, ta’
alih umati”
Umatku kesini, beliau memanggil.
Yang bagaimana yang dipanggil? Dari HR Imam Bukhori, Rasulullah berkata “Ina
umati yatuna yaumal qiyamah khurran mu’ajalin min asharil wudhu”
Umatku besok di akhirat datang menghadap Allah dengan muka bersinar-sinar
karna sering terkena wudhu. Sering wudhu artinya sering sujud. Tapi kalau muka yang
tidak pernah wudhu dan tidak pernah sujud, mereka merangkak didepan Nabi dengan
muka kusam sambil berkata saya umatmu ya Muhammad.
Oleh sebab itulah disaat hari akhirat ini kita mendapat syafaat
Rasulullah. Dengan kata lain syafaat tersebut adalah nilai tambahan dari amal
apa yang sudah kita perbuat di dunia. Sebagai contoh Sholat saya kurang
sedikit, sedekah saya campur riya sedikit, puasa saya tidak ikhlas sedikit
ditutup dengan syafaat atau pertolongan dari Rasulullah. Sebaliknya kalau
sholat, puassa tidak pernah, sedekah apalagi, lantas apa yang bisa kita
harapkan dari Syafaat tersebut?
Itu saja sedikit yang bisa khatib sampaikan, semoga kita termasuk orang
yang mendapatkan rahmat Allah dan Syafaat Rasulullah di akhirat nanti. Aamien
Ya Robbal 'Alamin.
Khutbah Kedua:
Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,
Dari apa yang telah di sampaikan diatas, khatib ulangi kembali mengenai
pedoman yang harus kita ikuti dari sosok Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam yaitu perbaiki akhlak (Akhlakul
karimah), tanamkan mental yang kuat, tahan uji dan tahan banting serta
tingkatkan ibadah kita agar mendapat rahmat Allah dan syafaat rasulullah di
yaumil akhir nanti. Amien Ya Robbal 'Alamin.