“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, December 10, 2015

Sejarah Android

Logo Android
PENDIRI ANDROID
Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya".

Andy Rubin (nama lengkapnya Andrew E. Rubin) adalah seorang Yahudi. Ia dibesarkan di Chappaqua, New York, sebagai putra dari seorang psikolog yang kelak mendirikan firma pemasaran langsungnya sendiri.

Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu).

Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.

Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel, dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.

ASAL LOGO ANDROID

Logo Android ini lahir pada tahun 2007 dirancang untuk Google oleh desainer grafis Irina Blok. Dia mengungkapkan bahwa logo Android dirancang untuk menjadi simbol internasional. Pemilihan logo itu diperlukan sebuah hubungan dengan nama, kemudian tim memutuskan untuk menggali beberapa desain atau sketsa yang sangat sederhana. Tim akhirnya mendapat inspirasi dari simbol manusia yang terdapat di pintu toilet, dan memodifikasi bentuknya menjadi bentuk robot.

Simbol toilet

Di era digital sekarang ini pemakaian smartphone sangat populer di masyarakat. Kebutuhan mengirim pesan pun sudah beragam. Tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga berupa foto, audio, maupun video. Selain itu, berbagai aplikasi maupun game pun sudah menjadi kebutuhan bagi para pemakai smartphone. Untuk itu, para produsen software berlomba-lomba menciptakan teknologi berupa sistem operasi (OS) yang mendukung kebutuhan para konsumen tersebut.

Salah satu OS yang populer dan paling banyak peminatnya saat ini adalah Android. Platform milik Google ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan konsumen dalam bidang teknologi komunikasi. Sejak diambil alih Google pada tahun 2005, Android mulai menjamah seluruh smartphone dan tablet, menyaingi dominasi Apple Machintosh, RIM, dan Symbian. Namun, dari kesekian generasi yang sudah dilahirkan, kesemuanya menggunakan nama makanan ringan untuk tiap jenis sistem operasinya.

Perkembangan Android dari awal beroperasi sampai sekarang melahirkan beberapa sistem dengan nama yang cukup unik. Selain sesuai dengan urutan abjad, Google menggunakan nama makanan untuk setiap versi Android. Hal ini sesuai dengan keputusan internal Google ketika platform Android baru dirilis.

ALASAN MENGGUNAKAN NAMA HIDANGAN PENUTUP
Apa alasan Google menamai OS Android mereka dengan nama hidangan penutup? Tidak ada penjelasan resmi dari pihak Google mengenal hal ini. Akan tetapi kita bisa mengambil kesimpulan bahwa nama tersebut menandakan makanan hidangan penutup yang membuat orang tidak merasa bosan dan akan terus menerus menggunakan android hingga mencapai kepuasannya.

Seperti dikutip dari CNN Tech, juru bicara Google, Randall Safara mengatakan,” Ini keputusan internal. Ketika platform Android baru dirilis, mereka akan menyandang nama-nama makanan (dessert) dan sebagian besar sesuai urutan alphabet”. 

Hal yang menarik tentang penamaan jenis Android ialah tidak digunakannya huruf A dan B. Randall Safara menjelaskan sebenarnya huruf A dan B pernah digunakan sebagai nama untuk generasi pertama OS Android. Hanya saja, tidak jadi dilempar ke publik karena ada kekurangan di sisi program.

Huruf A digunakan untuk Android 1.0 “Astro Boy”. Sementara, huruf B ialah Android 1.1 “Bender”. Sedangkan, menurut tiga teknisi Android, Jean-Baptiste Queru, Dianne Hackborn, dan Romain Guy, mengatakan kalau kode nama untuk Android 1.1 adalah Petit Four dan Android 1.0 tidak memiliki kode nama sama sekali. 
Adapula yang berpendapat huruf A adalah Apple Pie untuk versi 1.0 dan huruf B adalah Banana Bread untuk versi 1.1.

Hmm, ada yang aneh ya. Sudah jadi hal yang umum, ketika sebuah perusahaan merahasiakan urusan dapurnya kepada publik. Ini pun dilakukan Google untuk menutupi kebijakan dalam perusahaannya.


URUTAN VERSI ANDROID YANG SUDAH DI RILIS:

1. Versi 1.0 (Apple Pie)

Android Apple Pie
Pertama kali dirilis pada 23 September 2008 dengan fitur yang masih sangat sederhana. Smartphone yang menerapkan versi ini pertama kali adalah HTC Dream atau orang Amerika mengenalnya dengan nama T-Mobile G1 pada Oktober 2008

2. Versi 1.1 (Banana Bread)
Android Banana Bread
Versi ini mendapat pembaharuan dan diperkenalkan ke publik pada 9 Februari 2009. Terjadi beberapa kemajuan serta pembaharuan dari versi sebelumnya, seperti kemampuan menyembunyikan dan menampilkan tombol panggilan serta menyimpan lampiran pesan dan lain-lain.

3. Versi 1.5 (Cupcake)
Android Cupcake
Cupcake adalah kue mangkok yang biasanya divariasikan dengan berbagai rasa seperti vanilla, coklat atau blueberry. Tidak ada penjelasan resmi mengapa android memilih nama Cupcake menjadi versi 1.5. Â Fitur dalam versi ini yakni merekam dan menonton video dalam kamera, fitur youtube dan picasa. Android Cupcake dirilis pada tanggal 30 April 2009

4. Versi 1.6 (Donut)
Android Donut
Donut adalah jenis kue berbentuk bulat dan bolong di tengahnya. Bagian atasnya biasa dilapisi dengan coklat, keju, kacang atau meises. Pada sistem android, versi donat terdapat peningkatan fitur berupa kamera, camcorder dan galeri yang terintegrasi pada versi ini. Dirilis tidak sampai setahun setelah perilisan Android Cupcake, yakni pada tanggal 15 September 2009. 

5. Versi 2.1 (Eclair)
Android Eclair
Eclair adalah kue kering berisi whipped cream atau saus vla dan bagian atasnya diberi lapisan coklat. Dalam sistem Android, versi ini memiliki fitur Bluetooth, flash dan digital zoom pada kamera, peningkatan Google Maps dan lain–lain. Sistem operasi ini juga dirilis tidak sampai setahun setelah perilisan dua versi sebelumnya yakni pada tanggal 26 Oktober 2009.

6. Versi 2.2 (Froyo)
Android Froyo
Jenis android yang keempat ini diberi nama Froyo yang merupakan singkatan dari Frozen Yoghurt. Yoghurt adalah produk olahan susu yang mempunyai rasa asam. Perubahan sistem Android dalam versi ini antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan dan kinerja aplikasi, V8 javascript, SD card dan Wifi. Dirilis pada tanggal 20 Mei 2010. 

7. Versi 2.3 (GingerBread)
Android Ginger Bread
GingerBread adalah kue kering rasa jahe. Di Amerika kue ini dibuat saat perayaan libur akhir tahun dan biasanya bentuknya menyerupai boneka manusia. Dalam sistem Android, GingerBread dirancang untuk memaksimalkan aplikasi dan gaming. Â Ponsel pertama yang menggunakan GingerBread adalah Nexus S.
Dirilis pada tanggal 6 Desember 2010 bersamaan dengan dihadirkannya Nexus S yang merupakan perangkat smartphone seri Nexus yang diproduksi oleh Samsung.

8. Versi 3.0 (HoneyComb)
Android Honey Comb
HoneyComb adalah sereal yang terbuat dari madu dan umumnya dibentuk sesuai dengan bentuk madu asli. Pada Android versi 3.0, HoneyComb dirancang khusus untuk tablet. Tablet pertama yang menggunakan Android versi HoneyComb adalah Motorola Xoom. Versi ini dirilis pada tanggal 10 Mei 2011

9. Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Android Ice Cream Sandwitch
Ice cream sandwich adalah biskuit coklat yang berisi ice cream di tengah–tengahnya. Ponsel pertama yang menggunakan versi Android Ice Cream Sandwich adalah Samsung Galaxy Nexus. Dirilis pada 16 Desember 2011

10. Versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean
Jelly Bean adalah permen jelly yang menyerupai bentuk kacang sehingga disebut Bean. Penambahan fitur baru dalam Android diantaranya peningkatan input keyboard, fitur searh, dan Google Now. 
Dirilis pada 9 Juli 2012. Bersamaan dengan diperkenalkannya versi OS 4.1 pada 27 Juni 2012, Google juga memperkenalkan Nexus 7 yang diproduksi oleh ASUS.

11. Versi 4.4 (KitKat)
Android Kit Kat
Google mengumumkan Android 4.4 KitKat (setelah mendapat izin dari Nestle dan Hershey) pada 3 September 2013 yang dirilis tanggal 31 Oktober 2013. Kitkat merupakan merk sebuah cokelat yang dikeluarkan Nestle.

Ide menggunakan nama KitKat tercetus secara tak terduga. Cokelat KitKat yang kerap tersedia di dapur kantor dan menjadi camilan saat coding pun kemudian menjadi nama generasi penerus Android.

Keputusan Google menggunakan nama KitKat sebagai sistem operasi Android terbarunya tentu mengejutkan banyak pihak. Sebab sebelumnya Google sudah mengumumkan rencana untuk menggunakan nama Key Lime Pie sebagai generasi penerus sistem operasi besutannya.  Hal ini disebabkan karena nama Key Lime Pie tidak setenar makanan penutup lain yang sebelumnya telah dirilis.

12. Versi 5.0 (Lollipop)
Android Lollipop
Dirilis pada tanggal 15 Oktober 2014, versi OS ini mengusung perubahan besar dari segi UI yang nampak lebih flat dengan konsep material design. Versi Android ini sudah mendukung arsitektur 64-bit sehingga sudah memungkinkan untuk penggunaan RAM diatas 3 GB pada hardware perangkat. Penggunaan prosesor 64-bit pun makin banyak diadopsi oleh para vendor, mulai dari penerapan pada perangkat flagship hingga perangkat kelas menengah kebawah.

Lolipop diklaim memiliki desain tampilan yang konsisten saat digunakan pada semua perangkat, sehingga tetap membuat nyaman penggunanya saat beralih dari satu layar perangkat ke perangkat lainnya.

13. Versi 6.0 (Marshmallow)
Android Marshmallow
Versi Android ini sudah diperkenalkan beberapa bulan lalu, tepatnya dirilis pada tanggal 17 Agustus 2015. Android Marshmallow memperkenalkan model izin yang didesain ulang: sekarang ada hanya delapan kategori izin, dan aplikasi yang tidak lagi secara otomatis diberikan semua hak akses mereka ditentukan pada waktu instalasi. Sebuah sistem opt-in sekarang digunakan, di mana pengguna akan diminta untuk memberikan atau menolak izin individu (seperti kemampuan untuk mengakses kamera atau mikrofon) untuk aplikasi ketika mereka dibutuhkan. Aplikasi mengingat hibah izin mereka, dan mereka dapat disesuaikan oleh pengguna setiap saat. Model izin baru akan digunakan hanya oleh aplikasi yang dikompilasi untuk Marshmallow menggunakan kit pengembangan perangkat lunak (SDK) tersebut, sementara semua aplikasi lainnya akan terus menggunakan model izin sebelumnya.

Marshmallow juga memiliki skema manajemen daya baru bernama Doze yang mengurangi tingkat aktivitas aplikasi latar belakang saat perangkat menentukan bahwa itu tidak sedang aktif ditangani oleh pengguna, yang, menurut Google, menggandakan pemakaian baterai perangkat. Hal ini juga memperkenalkan pilihan untuk mengatur ulang semua pengaturan jaringan, tersedia untuk pertama kalinya pada Android, yang membersihkan pengaturan terkait jaringan untuk Wi-Fi, Bluetooth dan koneksi seluler.

Android Marshmallow memberikan dukungan asli untuk pengenalan sidik jari, memungkinkan penggunaan sidik jari untuk membuka perangkat dan otentikasi Play Store dan pembelian Android Pay; API standar juga tersedia untuk melaksanakan otentikasi berbasis sidik jari dalam aplikasi lain. Android Marshmallow mendukung USB Type-C, termasuk kemampuan untuk menginstruksikan perangkat untuk mengisi daya perangkat lain melalui USB. Marshmallow juga memperkenalkan "pranala yang diverifikasi" yang dapat dikonfigurasi untuk membuka langsung dalam aplikasi tertentu mereka tanpa petunjuk pengguna lanjut.

Versi API Android yang disediakan oleh Marshmallow adalah 23. Alat pengembang Android Marshmallow tersedia di Pengelola SDK di bawah tingkat API "MNC".

Semoga bermanfaat,
DK


No comments:

Post a Comment