“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Tuesday, January 2, 2018

Kisah Pemuda Penemu Batu Zamrud



Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,
Kali ini penulis ingin menceritakan kisah nyata seorang pemuda penemu batu zamrud di daerah Makkah, yang berhubungan dengan keshalihan seseorang yang patuh kepada Allah dan kenikmatan hidup dia. Dari sekian ribu kisah, dimana kisah ini merupakan salah satu kisah yang bisa membuat semakin menambah keimanan kita.

Kisah ini bermula saat seorang pemuda Mekah di zaman tabi'in yang rajin beribadah keluar dari masjid setelah Sholat Dzuhur di Masjidil Harram Makkah, kemudian dia menemukan sebuah kantung yang berwarna biru dari bahan beludru, dan dia buka kantung tersebut ternyata didalamnya dia temukan permata zamrud berwarna hijau yang merupakan permata yang sangat mahal di dunia saat ini.

Didalam Islam, apabila kita menemukan benda yang jatuh namanya Luqhatah (barang temuan) dalam bahasa Arabnya dan orang yang menemukannya dinamakan Multaqith. Dimana hukum syar'inya kita  dianjurkan tidak boleh menyentuh barang tersebut.

Jadi apabila kita menemukan HP, uang, dompet, apapun itu sebaiknya tidak usah diganggu dan biarkan ditempatnya. Karena bisa saja pada saat kita ambil, mungkin orang yang kehilangan akan datang 5 menit kemudian. Tapi apabila kita memang ingin berminat mengambilnya maka syaratnya orang yang menemukan harus mengiklankan barang temuan tersebut selama setahun. Kalau sudah setahun di iklankan dan tidak ada yang memilikinya maka barang tersebut bisa jadi haknya orang yang menemukan. Itulah hukum Luqhatah sesuai syar'i didalam Islam.

Anak muda ini melihat didepan Masjidil Haram ada kantung terjatuh, diambilnya dan dia naik keatas sebuah batu, dan dia iklankan kepada semua orang, dia mengatakan: "Wahai Penduduk Mekah, dengarlah saya menemukan sebuah kantung ini dan siapa yang merasa memilikinya silahkan datang ke saya". Lalu dia angkat barang tersebut tinggi-tinggi. Rupanya tidak ada yang mengaku. Dia berteriak yang kedua kali, teriak yang ketiga kali, teriak yang kesepuluh kali teruus masih belum ada juga yang mengaku, akhirnya dia bilang kepada penduduk Mekah yang disitu juga banyak para pedagang: "Wahai Penduduk Mekah, kalau seandainya ada yang merasa barang ini milik dia, kalian sudah tau rumah saya, maka tunjukkan rumah saya". yang kebetulah pemuda itu memang asli orang Mekah dan semua penduduk mekahpun sudah tau dimana rumah pemuda itu.

Dengan hikmah Allah, baru saja anak muda tersebut berbicara diatas batu tersebut, ada satu orang tua yang sudah berjenggot putih lewat disitu dan naik keatas batu yang barusan ditinggalkan oleh pemuda tadi. Kemudian orang tua itu berteriak: "Wahai Penduduk Mekah, apakah ada diantara kalian yang melihat kantung saya yang jatuh?" Sekali dia bicara orang masih belum terlalu terdengar karena pada saat itu tidak ada pengeras suara seperti saat ini. Dua kali hingga tiga kali dia berteriak, hingga ada satu pedagang disitu yang mendatanginya dan mengatakan: "Wahai kakek tua, tadi sebelum anda naik keatas batu itu ada seorang pemuda yang menemukan sebuah kantung, mungkin itu yang anda cari, rumahnya disana", pedagang tersebut sambil menunjukkan kearah rumah pemuda itu.

Dengan bersegera sang kakek inipun pergi kesana dan kakek ini waktu mengiklankan siapa yang menemukan kantong saya, saya akan kasih 500 dirham, yang jumlahnya sangat besar. Maka pada saat itu kakek itu mendatangi rumah pemuda tadi. Setelah memberikan salam kepada pemuda itu, dia mulai bertanya: "Apakah engkau benar menemukan subuah kantung berwarna biru berbahan beludru? Ya" jawab pemuda tersebut.

Kemudian pemuda tersebut mulai menanyakan apa ciri-ciri kantung yang kakek maksud tersebut? Kakek itupun menjelaskan dengan seksama, disebutkanlah semua kantung itu ciri-cirinya ini, ini dan ini. Karena pertanyaan tersebut merupakan contoh sifat orang mukmin yang tidak boleh langsung memberi barang temuan tersebut kepada orang yang mengaku-ngaku menemukan, tanpa menyebutkan beberapa ciri-cirinya dengan jelas. Hal tersebut supaya tidak ada kesalah pahaman. Dan setelah ciri-ciri yang di ungkapkan kakek tersebut semuanya benar, maka diberikanlah kantung tersebut kepada kakek itu.

Lantas si kakek itu mengeluarkan uang yang dia janjikan seperti dalam iklannya tadi, karena dia sudah janji mau kasih. Anak muda itupun menolaknya sambil berkata "tidak, saya tidak mau, saya tidak pernah mengembalikan sesuatu dengan niat dibayar". Lalu kakek itupun bersikeras kembali berkata: "tapi saya sudah berniat kepada siapa yang menemukannya akan saya kasih 500 dirham". Anak muda itupun tetap tidak mau, sampai akhirnya kakek tua tersebut berputus asa karena tidak mau diterima pemberiannya kepada pemuda tadi, akhirnya dia pulang.


Ringkas cerita, pemuda tersebut merasa kekurangan dari sisi pendapatannya. Maka tersirat dari dalam hatinya, bahwa dia mau keluar dari Mekah untuk mencari pekerjaan, mencari modal dan rizki, dan nanti setelah cukup akan kembali lagi. Diapun pergi menuju Jeddah karena dari zaman dahulu ada pelabuhan disana, kemudian dia naik kapal laut dan niat pergi ke suatu negeri di Afrika sana untuk mencari kerja.

Ditengah lautan, subhanallah kapalnya dihantam oleh ombak lautan dan hancurlah kapal itu. Sewaktu kapalnya hancur anak pemuda itu berhasil selamat, dengan hikmah Allah dia berhasil berpegangan pada sisa potongan kayu kapal tersebut, akan tetapi dia pingsan dan tersadarkan diri setelah ditepi pantai sebuah pulau.

Waktu ditepi pantai saat itu waktu menunjukkan malam menjelang subuh, dia kaget dan terbangun dia coba lihat pesisir pantai dan dilihatnyalah ada satu bangunan seperti masjid tapi sudah tua yang dipenuhi dengan sarang laba-laba dan tidak terurus. Dia lihat waktu subuh sudah tiba, dalam kondisi bajunya basah yang baru tersadar dari pingsannya, dia bersihkan masjid tua tersebut semampunya lalu dia adzan. Sewaktu dia adzan ternyata masyarakat sekitar itu mendengar suara adzan tersebut, dan mereka pada berdatangan untuk melaksanakan Sholat Subuh berjamaah dengan anak muda tersebut.

Pemuda itu mengerjakan Sholat Sunah Qobliah Subuh, kemudian iqomah, lalu disuruhlah anak muda tersebut oleh orang-orang yang datang untuk menjadi imam. Pemuda tersebut mengimami Sholat Subuh dan setelah salam orang-orang yang dibelakangnya bertanya: "anda ini siapa dan dari mana?" Pemuda itu berceritalah: "saya dari Mekah, saya naik kapal laut, kemudian kapal kami tenggelam dan sayapun terdampar ditempat sini di pinggir pantai. Saya lihat ada masjid sudah tidak terurus saya bersihkan, dan karena sudah waktu subuh saya adzan". Kata mereka: "kebetulan kami butuh seorang imam, bisakah engkau menjadi imam di masjid ini? sekalian mengurus masjid ini, nanti kami kasih gaji setiap bulannya". "Baiklah" jawab pemuda itu.

Tinggallah anak muda tersebut selama 3 bulan di masjid itu, jadi kalau dihitung-hitung sudah 6 bulan dari kasus ketemu sama sang kakek tua tadi. Kakeknya itu tinggalkan Kota Mekah 3 bulan, setelah 3 bulan pemuda tersebut terdampar dipulau tersebut, dan pemuda itupun tinggal di pulau tersebut selama 3 bulan menjadi seorang imam di masjid tersebut.

Setelah 3 bulan tinggal dipulau tersebut, rupanya karena dia anak muda yang hafal Qur'an, dia juga punya ilmu syar'i atau ilmu agama yang bisa diajarkan kepada orang lain, maka masyarakat setempat suka dengan dia. Lalu diminta oleh masyarakat untuk menikahkan dia dengan salah satu anak gadis di pulau itu. "Apakah kau bersedia menikah dengan anak gadis di pulau ini?" "Baiklah" kata pemuda tersebut. Dia mau menikah karena dia masih bujang dan belum menikah.

Kemudian pada saat itu, didatangkanlah wanita, seorang anak gadis bercadar, tapi dibagian leher wanita itu tergantung sebuah kalung, dan pada kalung tersebut tergantunglah sebuah permata batu zamrud warna hijau. Maka anak muda ini, pada saat perempuan itu datang didepannya, dan dibuka cadarnya, akan tetapi mata pemuda ini tertuju pada batu itu.

Orang-orang di sekitar itu berkata: "Hai anak muda kau dzolimin perempuan ini, kami datangkan untuk kau lihat wajahnya, karena sunah Rasulullah kalau kau datang melamar harus melihat wajah dan telapak tangan sang perempuannya. Tapi kenapa kau lihat perhiasannya?"

Kata pemuda itu: "saya punya kisah dengan perhiasan batu ini, saya sangat yakin batu ini yang saya temukan 6 bulan lalu di Mekah, dan kisahnya saya temukan, saya iklankan terus datang seorang kakek tua yang mengaku miliknya". Begitu dia bilang kakek tua, orang-orang di sekitar itu langsung bertakbir mengatakan "Allahu Akbar" Kata pemuda itu: "Kenapa kalian bertakbir?"

Kata mereka: "Apa kau tau siapa kakek tua yang kau temukan itu? Dan kisah batu permata yang kau sampaikan itu adalah betul batu permata yang dikenakan gadis itu." Kata anak muda itu: "Tidak, saya tidak tau". Kata mereka: "Kakek tua itu adalah ayahnya dari anak perempuan ini, Semenjak dia pulang ke pulau ini 6 bulan lalu, dia selalu cerita tentang kamu. Dan dia meninggal beberapa hari setelah dia pulang, dan itulah sebabnya kenapa masjid ini tidak terurus. Karena dia dulu imam di masjid ini, tidak ada yang bisa gantikan dia, dan dia sebelum meninggal berdoa dan kami mendengar dia berkata: Ya Allah jadikanlah anak muda di Mekah itu jodoh anak saya".

Kata anak muda ini: "Subhanallah, saya menikah dengan istri saya ini, maka permata itu yang tadinya saya kembalikan karena Allah dan tidak mau terima balasan, sekarang  menjadi milik saya bersama istri saya. Berjalan 6 bulan pernikahan selanjutnya dengan hikmah Allah ajal istri saya datang dan dia meninggal, maka saya menjadi pewaris tunggalnya batu permata itu. Jadi yang tadinya dia kembalikan harta itu karena Allah, dan Allah balas sehingga permata itu menjadi milik dia semata."

Itulah kisah nyata yang benar adanya, apabila kita niat karena Allah maka Allah akan ganti dengan yang sebaik-baiknya balasan.

Video Terkait:


Semoga bermanfaat,
DK

Sumber: 
Ceramah Ustadz Khalid Basalamah

No comments:

Post a Comment