“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, May 5, 2021

Keistimewaan Az-Zubair bin Al-‘Awwam


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu,

Berikut ini penulis sampaikan tentang sosok sahabat Rasulullah ﷺ yang dijamin masuk surga disaat beliau masih hidup. Yaitu sosok Az-Zubair bin Al-‘Awwam. Apa saja yang menyebabkan dia dijamin masuk surga, mari kita ikuti penjelasan dibawah ini.

Nama lengkapnya (Nasabnya) adalah Az-Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qushai bin Kilab, Al-Qurasyi Al-Azdi Al-Makki, Abu ‘Abdillah. Kun-yahnya adalah Abu Abdullah.

Beliau lahir di Makkah 28 tahun sebelum Hijriyah/594M dan wafat di Basra tahun 36 Hijriyah/656M pada peristiwa perang Jamal di usia kurang lebih 61 tahun. Perang Jamal adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (sepupu dan menantu dari Nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan.

Ibunya bernama Shafiyah binti ‘Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay, yang merupakan bibi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sementara ayah Zubair yaitu Al-Awwam yang merupakan kakak laki-laki ibunda Khadijah (ummul Mukminin) istri Rasulullah ﷺ yang wafat ketika Zubair masih kecil. Ia pun diasuh oleh ibunya, Shafiyah, yang kadang mendidiknya dengan keras agar ia tumbuh sebagai pahlawan pemberani dan tangguh.

Ciri-ciri fisik Zubair adalah orang yang tinggi, sampai kalau dia naik tunggangan kakinya sampai ditanah. Bulunya banyak sampai dipundaknya. Hisyam bin 'Urwah berkata kadang aku mau jatuh aku menggantung bulu rambut yang ada dipundaknya. Beliau berkulit putih dan jambangnya tipis.

Zubair bin Awwam termasuk as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu salah seorang dari 10 orang yang pertama masuk Islam. Tepatnya saat di Mekah pada usia 16 tahun melalui perantara Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu.

Zubair menikah dengan tujuh orang istri dan mempunyai 11 putra dan 10 putri.
Istri zubair:
1. Asma' binti Abu Bakar
2. Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abu Mui'th al Umawiyyah
3. Al-Halal binti Qais dari suku Asad
4. Ummu Khalid Ama binti Khalid bin Sa'ad bin Al-Ash bin Umayyah.
5. Ar-Rabab binti Unaif dari suku Kalb
6. Atikah binti Zaid bin Amru bin Nufail.



Berikut keistimewaan Zubair bin Awwam hingga dia dijamin Rasulullah  masuk surga:


1. Menjadi pengikut setia Rasulullah (hawariyyun)

Adapan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pernah memuji Zubair bin Awwam dengan mengatakan "Bahwa Zubair bin Awwam adalah hawariku (penolongku)" adalah ketika perang Khandak, dan ini diketahui oleh para sahabat.

Ketika perang Khandak bahwa kondisi sangat mengerikan ketika itu, sepuluh ribu pasukan datang untuk menyerang kota Madinah, sementara kaum muslimin hanya sekitar dua ribu orang saja.

Dan Nabi ingin tahu khobar dari mereka, Nabi mengatakan; "Siapa yang bisa mengabarkan tentang bagaimana kondisi mereka?" Karena Nabi tidak punya ilmu ghaib, Nabi perlu mata-mata untuk mengecek kondisi kaum Quraysi.

Kemudian Zubair berkata: "Saya ya Rasulullah, saya yang akan berangkat." Dan ini sangat mengerikan karena harus masuk kedalam barisan mereka dan melihat-lihat kondisi, dan itu pekerjaan yang berat, resikonya tinggi.

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di hari Perang Ahzab (perang melawan sekutu), “Siapa yang akan memerangi Bani Quraidhah?” 

Zubair menjawab, “Saya (ya Rasulullah)” Beliau kembali bertanya, “Siapa yang akan memerangi Bani Quraidhah?” Zubair kembali merespon, “Saya” Lalu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap nabi memiliki hawari (teman-teman setia), dan hawariku adalah Zubair.”
إِنَّ لِكُلِّ نَبِىٍّ حَوَارِيًّا ، وَحَوَارِىَّ الزُّبَيْرُ

“Setiap Nabi itu punya seorang Hawariyyun (pengikut setia). Pengikut setiaku adalah Az-Zubair.” (HR. Bukhari, no. 2846)

Inilah pujian Rasulullah ﷺ kepada Zubair bin Awwam sebagai Hawariyyun yang diketahui sahabat yang lain tentang keistimewaan Zubair bin Awwam.


2. Seorang yang pemberani

Perang Yarmuk melawan Romawi

Dia adalah Sahabat yang paling utama dalam perang tersebut. Dia termasuk tokoh pasukan kuda dan orang yang pemberani di antara mereka. 

Sekelompok pasukannya berkumpul di hadapannya dan berkata: “Pimpinlah kami untuk menerobos barisan musuh, kami akan ikut di belakangmu". Zubeir Radhiyallahu anhu bertanya: “Apakah kalian sudah mantap?” mereka menjawab: “Ya” 

Kemudian Zubeir Radhiyallahu anhu dan mereka pun berangkat menggempur pasukan musuh. Tatkala mereka menghadapi dan barisan-barisan pasukan Romawi, mereka pun mundur dan Zuberi Radhiyallahu nahu pun maju. Belum lama dia menerobos barisan-barisan pasukan Rum, Zubeir Radhiyallahu anhu muncul kembali dari sisi yang lain dan kemudian kembali menuju para Sahabatnya. 

Kemudian mereka datang kepadanya kedua kalinya dan dia pun melakukan hal sama hingga ketika itu ia pun terkena dua luka pada bahunya. (al-Bidâyah wan Nihâyah 3-4/14)”


Perang Badar Al-Kubra

Zubeir Radhiyallahu anhu berkata: “Aku berjumpa Ubâdah bin Sa`d al-Ash pada perang Badar. Saat itu ia membawa senjata, dan bagian badannya tidak ada yang terlihat kecuali kedua matanya. Aku pun membawa tombak ke arahnya. Kemudian aku tusuk kedua matanya hingga dia mati. Saat itu aku meletakkan kakiku pada tubuhnya, sungguh susah sekali bagiku untuk menusuknya". [Kitab Ash-Shahâbah hlm 279

Ada tiga luka ditubuh Zubair, satu ketika perang Badar dan dua luka dipundak kanan kiri ketika perang Yarmuk.


Perang Uhud

Zubair melakukan perang tanding melawan Thalhah bin Abi Thalhah al-Abdari, kisahnya demikian: Dua fihak yang bermusuhan itu saling mendekat untuk memulai tahapan-tahapan perang yang akan berkecamuk. 

Yang pertama kali menyulut bara pertempuran itu adalah pembawa bendera dari kalangan musyrikin, yang bernama Thalhah bin Abu Thalhah al-Abdari. Dia adalah penunggang kuda suku Quraisy yang paling berani. Orang-orang Muslim menyebutnya kabsyul katîfah (panglima berkuda terhebat). 

Dia keluar dengan menunggang unta, lalu menantang untuk perang tanding. Namun tak seorang pun yang segera menyambut tantangannya, karena takut terhadap keberaniannya itu. 

Akhirnya, az-Zubair maju menghampirinya; dia tidak maju dengan perlahan-lahan melainkan langsung melompat seperti seekor singa. Az-Zubair pun berada di atas unta Thalhah; kemudian mereka jatuh. Az-Zubair membanting Thalhah, lalu membunuhnya. 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyaksikan perang tanding yang sangat mengagumkan ini ; seketika beliau bertakbir yang kemudian diikuti oleh semua orang Muslim.

Zubeir Radhiyallahu anhu termasuk orang yang mentaati panggilan Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya setelah tertimpa luka Dalam perang Uhud. Allah Azza wa Jalla berfirman:
 الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ 

"(yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar."[QS Al-Imrân/3:172]

Perang melawan Bani Quraidha
Dan sewaktu pengepungan atas Bani Quraidha sudah berjalan lama tanpa membawa hasil, Rasulullah mengirimnya bersama Ali bin Abi Thalib. la berdiri di muka benteng musuh yang kuat serta mengulang-ulang ucapannya: "Demi Allah, biar kami rasakan sendiri apa yang dirasakan Hamzah, atau kalau tidak, akan kami tundukkan benteng mereka!"

Kemudian ia terjun ke dalam benteng hanya berdua saja dengan Ali. Dan dengan kekuatan urat syaraf yang mempesona, mereka berdua berhasil menyebarkan rasa takut pada musuh yang bertahan dalam benteng. Ia lalu membukakan pintu-pintu benteng tersebut bagi kawan-kawan mereka di luar.

Perang Hunain
Zubair melihat pemimpin suku Hawazin yang juga menjadi panglima pasukan musyrik dalam perang tersebut nama-nama Malik bin Auf. Terihat olehnya sesudah pasukan Hawazin bersama panglimanya lari tunggang langgang dari medan perang Hunain.

Zubair sedang berada di tengah-tengah gerombolan besar sahabat-sahabatnya bersama sisa pasukan yang kalah, maka secara tiba-tiba diserbunya rombongan itu seorang diri, dan dikucar-kacirkannya kesatuan mereka. 

Kemudian dihalaunya mereka dari tempat persembunyian yang mereka gunakan sebagai pangkalan untuk menyergap pemimpin-pemimpin Islam yang baru kembali dari arena peperangan.


3. Orang pertama yang menghunuskan pedang di jalan Allah

Diriwayatkan dari al-Laits dari Abu al-Aswad dari ‘Urwah bahwa ketika Rasulullah  keluar rumah untuk berdakwah di sekitar Makkah, ada seorang anak muda menenteng pedang di tangannya. Masyarakat Makkah pun terheran-heran seraya mengatakan, “Ada anak remaja yang memegang pedang (al-ghulam ma’ahu al-sayf)!”

Untuk meredakan kegaduhan, Rasulullah ﷺ segera bergegas menemui anak itu, seraya bertanya, “Apa yang sedang kau lakukan wahai Zubair?” “Aku datang untuk memukul dengan pedangku ini siapa pun yang menyakitimu wahai Rasul!” jawab Zubair.

Kisah lainnya menyebut, pada saat kaum muslimin di Makkah masih sedikit, mereka selalu bersembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Pada suatu hari tiba-tiba tersebar berita bahwa Rasulullah terbunuh.

Seketika itu, Zubair menghunus pedang dan mengacungkannya. Ia mondar mandir di jalan-jalan kota Makkah laksana tiupan angin kencang. la mula-mula pergi meneliti berita tersebut dengan bertekad andainya berita itu benar, maka niscaya pedangnya akan menebas semua pundak orang Quraisy, sehingga ia mengalahkan mereka, atau mereka menewaskan-nya.

Di suatu tempat ketinggian kota Makkah, Rasulullah bertemu Zubair dan bertanya apa yang ia lakukan. Zubair menyampaikan berita tersebut, maka Rasulullah mendoakan kebaikan baginya serta keampuhan bagi pedangnya.

Zubair bin Awwam memang terkenal sebagai sosok yang pemberani dan dijuluki dengan orang pertama yang menghunuskan pedang di jalan Allah SWT (awwalu man salla sayfahu fi sabiilillah).


4. Dermawan

Zubair termasuk sahabat yang sangat zuhud dan sangat tawadhu, dan beliau juga orang yang suka menyembunyikan ibadahnya. Beliau tidak pernah cerita tentang ibadahnya kecuali yang masyhur dari beliau adalah sedekah beliau.

Dia memiliki 1000 budak yang selalu membayar upeti kepadanya. Beliau terkenal rajin bersedekah karena kalau sedekah nampak dan terlihat, adapun ibadah lain beliau tidak pernah cerita. Tapi orang-orang mengenal siapa Zubair bin Awwam.

Zubair bin Awwam dalam kesehariannya dikenal sebagai pedagang sukses. Kekayaannya tidak membuat beliau tamak, sebaliknya Zubair bin Awwam menjadi salah satu sahabat Nabi yang dermawan dan rajin bersedekah. Bahkan, tidak tanggung-tanggung saat beliau membagikan seluruh hartanya kepada orang-orang fakir.

Hingga tidak meninggalkan sedikitpun dari hartanya itu untuk dirinya sendiri. Ka,ab berkata tentangnya, “Az-Zubair memiliki 1000 macam kekayaan yang dikeluarkan untuk perjuangan, dan tidak ada satu dirham pun yang masuk ke dalam rumah (disedekahkan seluruhnya), beliau mensedekahkan seluruh hartanya”.

Kedermawanannya ini tidak pernah membuatnya khawatir atau takut dengan kemiskinan. Keyakinannya untuk mencurahkan jiwa dan hartanya di jalan Allah SWT membuat Zubair bin Awwam tidak ragu untuk bersedekah.

Sifat mulia Zubair bin Awwam yang dermawan, patut dicontoh oleh kita dengan memberi donasi atau sedekah sesuai kemampuan masing-masing.


Demikianlah beberapa keistimewaan Zubair bin Awwam sebagai  hawari Rasulullah ﷺ yang bisa penulis sampaikan. Semoga bisa menjadi inspirasi kita semua untuk mencontoh tauladan yang telah beliau ajarkan tersebut. 

Semoga Allah senantiasa meridhai dan merahmatimu wahai hawari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan menempatkanmu di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Aamiieen.

Wassaslam,
DK

Sumber

No comments:

Post a Comment