“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Monday, July 5, 2021

Obat terapi COVID 19 (Ivermectin)

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuhu,

Hai sobat blogger yang selalu setia membaca artikel didalam blog ini. Kali ini aku ingin berbagi ilmu tentang obat yang bisa mengatasi virus corona yang saat ini sedang booming hampir di semua negara. Sobat blogger mungkin sebagian sudah tahu mengenai obat ini, tapi buat yang belum kudu mengerti dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Ivermectin sebenarnya obat yang biasa digunakan oleh hewan seperti anjing, domba, kuda, kucing, kelinci maupun sapi untuk mengatasi beberapa parasit seperti kutu demodek, kutu caplak, scabies atau gudig/kudis dan sejenisnya. Obat ini termasuk kelas antihelminitik yang bekerja membunuh larva berbagai cacing agar berhenti berkembang biak. 

Ivermectin adalah obat anti parasit yang bisa mengatasi beberapa kondisi seperti:

1. Strongiloidiasis
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada tubuh akibat cacing gelang jenis Strongyloides stercoralis. Gejalanya antara lain: Gatal ringan dan ruam pada kulit, biasanya pada kaki serta menyebar hingga bokong dan pinggul, mual dan muntah, sakit perut, diare, tidak nafsu makan, demam, batuk, bengek (mengi).

2. Onchocerchiasis
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit Onchocerca volvulus. Gejalanya antara lain gatal-gatal parah, benjolan di bawah kulit, dan kebutaan.

3. Cutaneous Larva Migrans
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang (Ancylostoma). Infeksi ini ditandai dengan tonjolan kemerahan di kulit yang berkelok-kelok seperti ular.

4. Scabies atau kudis
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal.

5. Ascariasis
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang. Cacing ini merupakan salah satu jenis parasit yang hidup dan berkembang biak di dalam usus. Beberapa orang yang mengidap penyakit ini tidak mengalami gejala sampai keadaannya memburuk.

6. Filariasis
Filariasis ialah penyakit menular yang disebabkan karena infeksi cacing filaria, yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfe) serta menyebabkan gejala akut , kronis dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk (terutama Culex quinquefasciatus, Mansonia).

Jadi pada awalnya ivermectin digunakan untuk membasmi berbagai parasit cacing pada hewan, akan tetapi sejak pandemi COVID 19 ini, di berbagai negara yang sempat mengalami kenaikan angka kematian cukup drastis akibat virus corona varian Deltha, dan terbukti invermectin ini bisa mengobati pasien dengan gejala ringan, sedang bahkan akut sekalipun.


MENDAPATKAN IJIN UJI KLINIS BPOM

Ivermectin juga termasuk dalam beberapa obat yang sedang dalam tahap uji sebagai pengobatan COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau coronavirus ini tengah menjadi pandemi dengan kasus kejadian yang tinggi di beberapa negara. 

Sebuah penelitian terbaru yang dilaksanakan oleh tim dari Monash University dan University of Melbourne, Australia, menyatakan bahwa obat ini berpotensi membunuh coronavirus. Obat ivermectin memiliki efek antiviral yang berhasil mengurangi angka perkembangan virus sebanyak 99,8% dalam waktu 48 jam.

Ivermectin bekerja dengan cara menghambat protein yang membawa virus corona ke dalam inti tubuh manusia. Jika virus tidak dapat masuk ke dalam inti sel, virus tidak akan bereplikasi (memperbanyak diri). Hal ini dapat mencegah penambahan jumlah virus dalam tubuh, sehingga infeksi pun tidak bertambah parah. Keampuhan ini ditandai dengan menurunnya jumlah virus (viral load) secara signifikan dalam sel yang diuji coba di laboratorium.

Saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan, manfaat obat cacing ivermectin untuk Covid-19 belum konklusif sehingga perlu dilakukan uji klinis dengan data di Indonesia terlebih dahulu. Masyarakat tidak boleh membeli obat ini secara bebas mengingat ivermectin termasuk obat keras yang harus melalui resep dokter. 

”Selama ini BPOM sudah mengeluarkan izin edar ivermectin untuk obat cacing. Namun, data global menunjukkan, obat ini dicoba gunakan untuk Covid-19, seperti India. Ada juga panduan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bahwa obat ini bisa digunakan dalam kerangka uji klinik untuk Covid-19,” kata Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (28/6/2021).

Rumah sakit yang terlibat dalam uji klinik ini meliputi Rumah Sakit (RS) Umum Pusat Persahabatan Jakarta, RS Sulianti Saroso Jakarta, RS Soedarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, RS Angkatan Udara Dr Esnawan Antariksa, RS Suyoto Jakarta, dan RS Darurat Wisma Atlet Jakarta.

”Di luar rumah sakit ini, dokter juga bisa memberikan ivermectin, namun dengan hati-hati dan sesuai prosedur. Untuk kehati-hatian, masyarakat jangan membeli secara bebas, termasuk di platform online secara ilegal,” katanya.


DIRESTUI MENTRI BUMN ERICK THOHIR

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir secara resmi meluncurkan obat Ivermectin yang akan digunakan dalam terapi penyembuhan pasien virus corona. Obat ini dirilis oleh PT Indofarma Tbk.

Erick mengatakan, dirilisnya Ivermectin menjadi salah satu upaya Kementerian BUMN dan Indofarma dalam menyediakan obat-obatan untuk pasien Covid-19 dan menekan angka penyebaran virus corona. Ivermectin nantinya dapat membantu terapi penyembuhan pasien virus corona.

Menanggapi hal tersebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memuji kerja cepat Menteri BUMN Erick Thohir yang telah mengawal izin Ivermectin untuk terapi corona. “Itu merupakan langkah yang tepat. Masyarakat sekarang bisa lebih memahami mengapa saya atas nama Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tiga pekan lalu langsung bertindak cepat kirim Ivermectin untuk masyarakat Kudus,” kata Moeldoko dalam keterangan persnya, Selasa (22/6/2021).

Moeldoko menyatakan tindakan tersebut didasari pengetahuan akurat dan keyakinan terhadap manfaat Ivermectin yang terbukti menurunkan jumlah penderita dan kematian di India serta 15 negara lain di dunia. “Awal bulan ini ketika saya melakukan tindakan cepat dan terukur untuk menolong masyarakat Kudus yang sedang menderita dihajar Covid, mungkin ada yang merasa heran. Sekarang terbukti bahwa itu tindakan yang tepat,” kata Moeldoko.

Ivermectin yang dikirim Moeldoko ke Kudus beberapa waktu lalu, dinyatakan Bupati Kudus HM Hartopo langsung disebarkan ke RS dan Puskesmas. "Total bantuan yang kami terima sebanyak 2.500 dosis. Tentu kita distribusikan ke rumah sakit, maupun puskesmas," kata Hartopo ketika itu. Moeldoko sudah bagikan puluhan ribu dosis Ivermectin ke berbagai lokasi zona hitam dan merah.


MENKES TETAPKAN HARGA ECERAN IVERMECTIN

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menetapkan harga eceran tertinggi (HET) obat-obatan yang digunakan dalam masa pandemi Covid-19. HET obat ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4826/2021, termasuk jenis Ivermectin.

"Kemarin sore kami sudah menandatangani keputusan Menkes tentang harga eceran tertinggi obat dalam masa pandemi Corona Virus Disease 2019," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dilansir dari Antara, Sabtu (3/7/2021). "Harga eceran tertinggi ini merupakan harga jual tertinggi obat di apotek, instalasi farmasi, rumah sakit, klinik, faskes yang berlaku di seluruh Indonesia," kata dia lagi.

Berikut daftar HET obat yang digunakan dalam masa pandemi:
1. Favipiravir 200 mg: Rp 22.500
2. Remdesivir 100 mg injeksi dalam bentuk vial Rp 510.000
3. Oseltamivir 75 mg kapsul Rp 26.000
4. Intravenous Immunoglobulin 5 persen 50 ml infus Rp 3.262.300 
5. Intravenous Immunoglobulin 10 persen 25 ml infus Rp 3.965.000
6. Intravenous Immunoglobulin 10 persen 50 ml infus Rp 6.174.900
7. Ivermectin 12 mg tablet Rp 7.500
8. Tocilizumab 400 mg/20 ml infus dalam bentuk vial Rp 5.710.600.
9. Tocilizumab 80 mg/4 ml infus dalam bentuk vial Rp 1.162.200
10. Azithromycin 500 tablet Rp 1.700
11. Tocilizumab 500 mg infus Rp 95.400


CARA PENGGUNAAN IVERMECTIN

Supaya obat ini memberikan manfaat yang optimal, gunakan ivermectin sesuai dengan aturan minum obat yang diberikan dokter. Beberapa aturan pakai obat ivermectin yang perlu Anda perhatikan baik-baik adalah:
  • Minum obat ini saat perut kosong, alias sebelum makan.
  • Selama mengonsumsi obat ini, ada baiknya Anda membatasi atau bahkan menghindari sama sekali minum-minuman beralkohol.
  • Obat ini juga tersedia dalam bentuk losion atau krim. Sebelum menggunakan obat oles, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu area yang akan diobati. Lalu cuci tangan dengan air bersih jika Anda telah selesai menggunakannya.
  • Hindari mengoleskan obat di area kulit yang mengalami iritasi, terluka, atau terbakar.
  • Supaya tidak lupa, gunakan obat ini di waktu yang sama setiap hari.
  • Bila sewaktu-waktu lupa minum obat ini dan jeda konsumsi berikutnya masih jauh, disarankan segera melakukannya begitu ingat. Sementara jika jeda waktunya sudah dekat, abaikan dan jangan coba-coba untuk menggandakan dosis.
  • Obat ini tidak boleh dipakai bergantian dengan orang lain. Bahkan meski orang tersebut punya gejala yang sama dengan Anda. Sebab, dosis obat bagi setiap orang mungkin berbeda-beda. Pemberian dosis ditentukan berdasarkan kondisi medis dan respon pasien terhadap pengobatan.
  • Pada anak-anak, dosis ditentukan berdasarkan berat tubuhnya.
  • Jangan mengurangi atau menambahkan dosis obat tanpa sepengetahuan dokter. Minum obat yang tidak sesuai aturan dapat meningkatkan risiko efek samping.
  • Anda mungkin akan diminta dokter untuk menjalani tes kesehatan seperti pemeriksaan sampel feses secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan efektivitas pengobatan dalam melawan parasit yang bersarang di tubuh pasien.

DOSIS UNTUK ORANG DEWASA:
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk onchocerciasis: 0,15 mg/kg (atau setara 9mg untuk berat badan 60Kg) diminum sekali sehari secara teratur selama 12 bulan.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk strongyloidiasis: 0,2 mg/kg (atau setara 12mg untuk berat badan 60Kg) diminum sehari sekali selama 1-2 hari.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk ascariasis: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk cutaneous Larva Migrans: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk filariasis: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali.
  • Dosis yang biasa digunakan orang dewasa untuk scabies: 0,2 mg/kg diminum sehari sekali dan diulang dalam 2 minggu.
Catatan:
1mg setara dengan 1ml, jadi apabila obat berbentuk tablet maka gunakan satuan mg, tapi apabila obat berbentuk sirup, maka gunakan satuan ml, dimana 1 sendok makan setara dengan 14.8ml. Untuk dosis 12mg sebaiknya kita gunakan sendok makan tapi tidak penuh kurang lebih 3/4 sendok makan.


DOSIS UNTUK ANAK-ANAK

Dosis ivermectin untuk anak usia di atas 5 tahun adalah 0,4 mg/kg untuk diminum hanya sekali setahun, dalam jangka usia 4 sampai 6 tahun.

Dosis obat untuk setiap anak mungkin dapat berbeda. Pemberian dosis akan disesuaikan dengan usia anak, kondisi kesehatannya secara menyeluruh, hingga respon mereka terhadap pengobatan yang diberikan dokter. Jangan ragu bertanya langsung ke dokter untuk mengetahui dosis yang aman bagi si kecil


EFEK SAMPING

Beberapa efek samping paling umum dari penggunaan obat ivermectin adalah:
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Sakit kepala ringan
  • Pusing
  • Muncul ruam kemerahan di kulit
  • Biduran
  • Sakit perut
  • Badan terasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga
  • Pembengkakan tangan, pergelangan kaki, atau kaki
  • Reaksi alergi yang cukup parah, biasanya ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit kulit, diikuti kemerahan atau keunguan ruam kulit yang menyebar (khususnya di wajah dan tubuh bagian atas) dan menyebabkan melepuh serta terkelupas.
Efek samping di atas memang tergolong ringan dan akan hilang dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu. Namun, jika efek samping tersebut tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter.

Beberapa efek samping serius obat ivermectin yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter adalah:
  • Pandangan buram atau mengalami masalah serius dengan penglihatan Anda
  • Jantung berdebar kencang
  • Masalah kandung kemih atau usus
  • Mata memerah, bengkak, atau nyeri
  • Reaksi alergi yang cukup parah, biasanya ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit kulit, diikuti kemerahan atau keunguan ruam kulit yang menyebar (khususnya di wajah dan tubuh bagian atas) dan menyebabkan melepuh serta terkelupas
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Semoga sobat blogger semua bisa mengambil hikmahnya dengan penggunaan obat ivermectin tersebut. Dan semoga obat ivermectin ini bisa mengobati bagi pasien penderita COVID 19. Aamieen.


Wassalamualaikum warrahmatullahi,
DK

Sumber:

No comments:

Post a Comment