“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, June 3, 2016

Masbuk Sholat Ied


Tulisan kali ni mungkin bisa bermanfaat sekaligus bisa menjadi koreksi diri ketika kita mengalami hal tersebut. Istilah dalam figh, orang yang ketinggalan sholat berjamaah, baik sholat wajib atau sunnah adalah disebut makmum masbuk. Ada beberapa kriteria orang dikatakan sebagai masbuk dan ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk menyempurnakan sholat apabila dalam keadaan seperti itu.


Pada kesempatan kali ini saya mencoba berbagi informasi terkait makmum yang ketinggalan sholat ied. Secara pribadi saya pernah mengalami kejadian seperti itu dan melihat banyak teman yang tertinggal satu rakaat akan tetapi malah memutuskan untuk tidak ikut sholat berjamaah. 

Salah satu yang membedakan shalat ‘Ied dengan shalat lainnya adalah adanya beberapa kali takbir di awal rakaat. Baik rakaat pertama atau pun rakaat kedua. Di dalam hadits Rasulullah SAW, memang ada disebutkan masalah ini:

Dari Katsir dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa Rasulullah SAW dalam shalat Iedain dalam rakaat pertama melakukan takbir 7 kali sebelum qiraah dan dalam rakaat kedua bertakbir 5 kali sebelum qiraah.(HR Turmuzi, Abu Daud, Ibnu Majah)

Juga ada keterangan yang menyebutkan bahwa disunnahkan untuk mengangkat tangan pada saat takbir-tabkir itu dilakukan. Dalilnya adalah:

Dari Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW mengangkat tangan pada setiap takbir dalam shalat ‘Ied.(HR Baihaqi dalam hadits mursal dan munqathi’)

Sedangkan pada setiap jeda antara satu takbir dengan takbir lainnya, disunnahkan untuk membaca tasbih, tahmid dan tahlil seperti lafaz ‘Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallah). Lafaz ini juga dikenal dengan istilah ‘al-baqiyatush shalihat’. Sebuah istilah yang ada dalam ayat Al-Quran Al-Karim:

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi ‘al-baqiyatush shalihat’(amalan-amalan yang kekal lagi saleh) adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."(QS. Al-Kahfi: 46)

Yang kuat di antara pendapat ahli ilmu bahwa orang yang masbuk (ketinggalan shalat) mendapatkan bersama imam, termasuk permulaan shalatnya. Dan apa yang dilanjutkan sendirian, adalah akhir shalatnya. Dan ini adalah madzhab Syafii rahimahullah, riwayat dari Ahmad rahimahullah. Silahkan lihat Al-Majmu karangan Imam Nanawi, 4/420.

إِذَا سَمِعْتُمْ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ ، وَلَا تُسْرِعُوا ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا ، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا (رواه البخاري، رقم 636 ومسلم، رقم 602)

"Jika kalian mendengarkan iqomah, maka berangkatlah untuk melaksanakan shalat. Hendaknya kalian dalam kondisi tenang dan khusyu,  jangan  tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan, maka shalatlah. Dan apa yang terlewat, maka sempurnakanlah." (HR. Bukhari, no. 636 dan Muslim, no. 602).

Jika kita menjabarkan hadits di atas maka ada beberapa langkah atau cara apabila kita ketinggalan takbir, atau rakaat dalam sholat. Terkait hal itu, berikut sedikit penjelasannya terkait sholat ied.

# Ketinggalan Takbir
Dalam mazhab Al-Malikiyah disebutkan bahwa bila seorang makmum ketinggalan dalam mengikuti imam dalam takbir shalat ‘Ied, maka selama imam masih bertakbir, hendaknya dia diam saja dan baru bertakbir saat imam sudah selesai membaca takbir atau sudah mulai membaca Al-fatihah.

Tetapi bila seorang makmum bergabung dengan shalat sebagai masbuk, di mana imam sudah selesai bertakbir dan sudah membaca Al-Fatihah atau ayat Al-Quran Al-Karim, maka dia boleh bertakbir sendiri setelah takbiratul ihram lalu mengikuti imam. Hal seperti juga dikerjakan bila dia tertinggal satu rakaat dan baru ikut shalat dengan imam pada rakaat kedua.

# Ketinggalan Rakaat
Khusus bagi makmum yang tertinggal dua rakaat, yaitu yang tidak sempat ikut ruku’ bersama imam pada rakaat kedua, maka makmum itu harus mengqadha’ sendirian shalatnya itu dengan melakukan shalat dua rakaat setelah imam selesai salam.

Juga dengan bertakbir 6 kali di rakaat pertama dan 5 di rakaat kedua. Kok 6kali? Mazhab Al-Malikiyah berpendapat bahwa takbir pada rakaat pertama itu 6 kali selain takbirtaul ihram.

Dalam mazhab Asy-Syafi`iyah disebutkan bahwa orang yang masbuk di dalam shalat ‘Ied atau tertinggal sebagian shalat hendaknya bertakbir pada saat setelah selesai mengqadha’ apa yang tertinggal olehnya.

Dalam mazhab Al-Hanabilah disebutkan bahwa makmum yang mendapati imam sudah selesai bertakbir atau sudah dalam bertakbir, maka dia tidak perlu bertakbir. Hal yang sama juga bila dia mendapati imam sudah ruku’.

Hal itu karena tempat untuk takbir sudah terlewat. Dan makmum yang masbuk bertakbir bila makmum itu sudah menyelesaikan qadha’ atas apa yang tertinggal. Semua itu merupakan kesimpulan dari para ahli ilmu dengan dalil hadits:

"Apa yang kalian dapatkan, maka shalatlah. Dan apa yang terlewat, maka sempurnakanlah."((HR. Bukhari, no. 636 dan Muslim, no. 602)

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Sumber:

Semoga bermanfaat,
Ded Lee