Tentara Nasional Indonesia atau TNI bukanlah pasukan sembarangan. Mereka memiliki kemampuan yang cukup tangguh berkat latihan keras mereka. Tidak hanya itu saja, pasukan Indonesia ini juga sudah dikenal di seluruh dunia berkat prestasi yang diperoleh baik dalam hal kemanusiaan, pertahanan, serta hasil perlombaan.
Seperti juga tentara negara lain, Indonesia juga memiliki pasukan khusus yang disebut dengan Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Nah, ternyata pasukan ini juga pernah berhadapan langsung dengan pasukan khusus atau pasukan elit dari negara lain, lho. Siapa saja?
1. Tentara Gurkha
Pada tahun 1963 lalu, Indonesia pernah terlibat konflik dengan Malaysia karena Presiden Soekarno mengajak untuk mengganyang Malaysia. Pasukan Malaysia yang kewalahan kemudian meminta bantuan dari Inggris yang mengirim pasukan komando SAS dan pasukan Gurkha.
Pasukan Gurkha berasal dari Nepal namun bertempur untuk Inggris. Pasukan ini memiliki senjata khas yaitu pisau Kukri. Dengan pisaunya, mereka bergerak dengan cepat dan menggorok leher musuhnya. Dalam pertempuran di Sakilkilo pada 10 Juli 1964, satu peleton Tentara Nasional Kalimantan Utara berhasil meraih kemenangan melawan 2 peleton Gurkha. Dalam perang tersebut, 20 orang Gurkha tewas namun tidak ada satupun korban jatuh di pasukan Indonesia.
Sementara itu, pertempuran melawan tentara Gurkha di Gunung Tepoi, Kalimantan pada 21 November berakhir dengan kekalahan pihak TNI. Tentara Gurkha berhasil menyerang Batalyon 428 Raiders dari Divisi Diponegero yang berakhir dengan tewasnya 24 prajurit TNI sementara Gurkha kehilangan 3 personilnya.
2. SAS Inggris
SAS atau (Special Air Service) adalah pasukan khusus dari Inggris. Mereka juga disebut-sebut sebagai pasukan paling elit di dunia dengan teknologinya yang canggih dan jauh berada di atas teknologi pasukan Kopassus milik Indonesia.
Pada 23 April 1965, pasukan Kopassus dan SAS pernah berhadapan langsung dalam penyerangan di Plaman Mapu, Kalimantan Barat. Dalam pertempuran tersebut, 9 orang prajurit SAS tewas, dan Kopassus kehilangan 2 orang prajurit.
3. Korps Mariniers
Korps Mariniers adalah pasukan baret hitam milik Angkatan Laut Belanda. Ketika di Indonesia terjadi konflik Trikora, Belanda mengandalkan pasukan ini dalam pertempuran melawan TNI.
Saat itu, L.B Moerdani dengan pasukan naga yang di Irian Barat berhasil disergap oleh pasukan Belanda. Pasukan tersebut tidak dapat dideteksi karena kemampuan mereka bergerak dengan sangat senyap. PGT atau Pasukan Gerak Tjepat juga pernah terlibat bentrok dengan satuan angkatan laut Belanda ini.
4. Korps Commandotroopen
Pasukan baret hijau ini juga merupakan milik Belanda. Dulu, pasukan elit Belanda ini bernama Korps Special Tropen. Namun, namanya kemudian diganti dari KST menjadi KCT.
Korps Commando Troopen ini juga pernah berhadapan langsung dengan TNI. Hal ini terjadi ketika TNI pada masa revolusi kemerdekaan dan adanya konflik RMS di Ambon. Pendirian Kopassus sendiri mengacu pada satuan asal Belanda ini.
5. Royal Malay Regiment
Royal Malaya Regiment adalah satuan unit khusus milik negara tetangga kita, Malaysia. Satuan ini sering juga disebut sebagai Ranger, dan mereka mampu bertempur di medan yang sulit dan dengan misi yang berat.
Pada 29 Desember 1963, 35 KKO (Korps Komando Marinir) atau yang sekarang disebut dengan Korps Marinir menyerbu markas Kalabakan. Dalam serangan tersebut, 8 prajurit RMR meninggal dan 19 lainnya mengalami luka-luka. Namun tak ada korban di pihak KKO.
Jangan dikira tentara Indonesia hanya diam saja tanpa melakukan apa-apa. Ketika konflik terjadi, maka merekalah orang pertama yang akan diberangkatkan untuk melindungi negara kita. Belum lagi dengan tugas mereka sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian.
Semoga bermanfaat,
No comments:
Post a Comment