“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Monday, January 18, 2016

Zat Kimia Yang Sangat Berbahaya


Masih ingat kasus yang menewaskan Wayan Mirna Salihin? Wanita berusia 27 tahun itu tewas usai menyeruput kopi di Olivier Kafe, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6 Januari 2016) lalu.

Kopi itu diketahui dipesankan oleh rekannya bernama Siska sekitar 40 menit sebelum Mirna tiba. Berdasarkan pemeriksaan polisi, kopi yang diteguk Mirna dipastikan mengandung 15 gram sianida, zat kimia berbahaya yang sangat mematikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, zat kimia terkadang memang masih banyak digunakan untuk keperluan tertentu. Meski begitu, ada banyak zat kimia yang tidak banyak diketahui orang. Namun, zat kimia ini sangat mematikan sehingga hanya satu gram saja bisa membunuh ribuan orang atau bisa meledak kapan saja.

Pada umumnya zat kimia memang dianggap berbahaya, tapi hanya jika digunakan dalam jumlah yang banyak atau ketika bereaksi dengan zat tertentu. Karena itulah dalam kehidupan sehari-hari, zat kimia terkadang memang masih banyak digunakan untuk keperluan tertentu.

Meski begitu, ada banyak zat kimia yang tidak banyak diketahui orang. Namun, zat kimia ini sangat mematikan sehingga hanya satu gram saja bisa membunuh ribuan orang atau bisa meledak kapan saja. Karena itu, berhati-hatilah dengan zat-zat kimia berbahaya berikut ini:

1. Chlorine Trifluoride (CIF3)
Zat ini ditemukan pertama kali pada tahun 1930an dan merupakan zat kimia yang sangat mudah bereaksi dan meledak. Zat ini bahkan mampu membakar sisa benda yang sudah terbakar seperti abu dan arang.

Zat ini bahkan mampu membakar sisa benda menjadi abu

Bahan kimia ini juga yang mungkin paling ditakuti oleh semua makhluk hidup di bumi ini, CIF3 atau 'N-stoff'. Mengapa takut? Alasannya sederhana, zat kimia ini akan meledak bila terkena udara, mirip metana. Tidak hanya itu, aroma dari CIF3 juga bisa membunuh manusia bila tidak sengaja terhirup.

Celakanya, CIF3 bisa membuat benda-benda yang kita kenal tidak mudah terbakar, seperti batu bata misalnya, bisa menyala bagaikan kertas yang terpanggang api. Penggunaan CIF3 bersama dengan alat penyembur api bisa menghasilkan panas hingga 2400 derajat Celcius, cukup panas untuk melelehkan besi.

Para Ilmuwan pun tidak jadi memakainya sebagai senjata di Perang Dunia ke-2 akibat takut senyawa kimia ini justru membuat tentara mereka mati konyol. Tetapi, pelajaran itu ternyata tidak diindahkan oleh ilmuwan Amerika yang pada tahun 1950an mencoba memindahkan CIF3 menggunakan sebuah truk tangki. Hasilnya? Di tengah jalan CIF3 berhasil bocor dan tumpah, membakar jalan di bawahnya sampai kedalaman 1 meter lebih.


2. Azidoazide Azide (C2N14)

Menurut ilmuwan, C2N14 adalah bahan kimia paling mudah meledak yang pernah diciptakan oleh manusia. Rahasia dari mudahnya zat ini meledak adalah atom nitrogen di C2N14 bisa bergerak dengan cukup bebas. Hal ini menyebabkan atom nitrogen terus mencoba saling bersatu dan menghasilkan energi besar alias ledakan.

Ilustrasi ledakan zat C2N14

C2N14 sendiri dibuat oleh ilmuwan Jerman dibantu oleh militer Amerika di tahun 2010. Sayangnya, penemuan zat ini segera disebut kesalahan karena sensitivitasnya di luar perkiraan ilmuwan.

C2N14 bisa meledak hanya dengan menggerakkannya, menyentuhnya, menyinarinya, bahkan meletakkannya di sebuah wadah tanpa diapa-apakan pun dapat membuatnya meledak! Bahkan, ilmuwan mencoba meletakkan C2N14 di dalam ruangan gelap untuk menghindari terjadinya ledakan. Namun, usaha itu berakhir sia-sia karena hal itu tidak mencegah C2N14 berubah jadi bom.

3. Fluoroantimonic Acid (H2FsbF6)
Benda ini bersifat sangat asam dan bahkan 10 ribu triliun kali lebih asam dari asam sulfur. Zat ini mampu melelehkan plastik, kaca, serta bisa meledak ketika bereaksi dengan air.

Ilustrasi asam yang membakar dinding

Pernahkah Anda tidak sengaja terkena air aki? Tentu rasanya sangat menyakitkan dan membakar, karena air aki termasuk senyawa asam sulfat yang berbahaya. Akan tetapi, air aki tidak ada apa-apanya dibanding Fluoroantimonic acid.

Sama-sama jenis senyawa asam, Fluoroantimonic acid sekitar 10 juta miliar kali lebih kuat dari air aki! Senyawa ini bersifat sangat korosif dan melelehkan tubuh manusia beserta tulangnya dalam sekejap.

Singkat kata, nyaris tidak ada wadah yang bisa dipakai untuk menyimpan Fluoroantimonic acid kecuali teflon. Ya, teflon mengandung ikatan C-F (Carbon-fluorine) yang dikenal sebagai ikatan terkuat di dunia kimia.


4. Sianida atau Natrium Sianida (NaCN)

Natrium Sianida (NaCN) merupakan bahan kimia berbentuk kristal kubus atau serbuk, granule, tidak berwarna hingga putih, berbau seperti almond. Jika kering tidak berbau, tetapi jika menyerap air berbau sianida.


Bahan kimia ini berakibat fatal bila terhirup atau tertelan. sianida menyerang semua jaringan sehingga tidak terjadi pertukaran oksigen atau disebut mengalami hipoksia yakni kekurangan oksigen dalam jaringan.

Sianida banyak digunakan sebagai insektisida dan mitisida, atau untuk fumigasi dan digunakan untuk mengekstraksi emas dan perak di pertambangan. Bahan kimia ini juga mudah untuk terhirup. Ketika dilarutkan atau dibakar, ia melepaskan zat yang sangat beracun, yakni hidrogen gas sianida.

Dilansir dari situs resmi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia, paparan sianida dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan selaput lendir. Jika konsentrasinya lebih dari 5 mg/m3, kabut sianida alkali dapat menyebabkan luka dan pendarahan pada hidung. Jika terserap dalam jumlah yang cukup, dapat terjadi efek sistemik, sebagaimana halnya pada paparan tertelan jangka pendek.

Menelan Sianida dalam dosis yang sangat besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, seringkali disertai kejang dan kematian, umumnya dalam jangka waktu 1 – 15 menit.


5. Ricin (Risin)

Risin adalah protein beracun yang terkandung pada jarak pohon (Ricinus communis). Di Indonesia, biji Jarak Pagar atau Jarak Pohon juga biasa disebut Biji Kasturi (dari kata Castor Bean). Minyak jarak juga disebut minyak Kastroli.

Dalam tubuh manusia, zat ini akan masuk ke sel tubuh dan mencegah produksi protein yang dibutuhkan tubuh. Tanpa protein, sel akan mati, dan akhirnya orang tersebut juga akan mati. Belum ada penawar yang bisa menyelamatkan seseorang yang keracunan ricin.

Biji jarak secara alami mengandung ricin

Risin pertama kali ditemukan ilmuwan Jerman, Peter Hermann Stillmark pada tahun 1888. Ia menguji coba ekstrak biji kastroli atau Kasturi (Castor Bean) pada sel darah merah. Hasil uji cobanya saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah. Pada saat itu, Stillmark tidak mengetahui ada apa di balik semua itu. Namun selanjutnya diketaui yang berperan dalam penggumpalan sel darah merah tersebut adalah suatu protein enzim yang dikenal sebagai risin.

Risin merupakan salah satu racun paling berbahaya di dunia, dan masuk kategori super racun. Racun risin merupakan racun yang sangat berbahaya, lebih mematikan 6.000 kali dibandingkan racun sianida dan lebih berbahaya 12 ribu kali dibandingkan racun ular derik. Racun ini bahkan disebut-sebut tidak memiliki obat penawarnya.

Satu butir biji jarak bisa membunuh seorang remaja. Racun ini akan bekerja efektif jika dibentuk ekstrak bubuk dan dihirup, atau disuntikkan. Tanpa diekstrak, racun akan terlindungi lapisan biji. Seseorang tidak akan keracunan jika menelan bulat-bulat biji jarak tidak akan membuat keracunan, karena biji memiliki lapisan pelindung untuk melindungi inti biji. Meski begitu, seseorang bisa keracunan jika membakar biji jarak, membelah cangkang dan mengkonsumsi isinya.

Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram=satu per sejuta gram) risin atau hanya sebesar ujung jarum sudah cukup untuk membuat manusia meninggal. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat bioteroris yang ditakuti.


6. Dimethylcadmium (Ch3CdCh3)

Jika Azidoazide azide disebut sebagai zat paling mudah meledak, maka Dimethylcadmium adalah senyawa kimia paling beracun di dunia. Senyawa ini dibuat oleh ilmuwan Jerman bernama Erich Krause di tahun 1917.

Senyawa Kimia Dimethylcadmium

Senyawa ini sangat beracun sampai-sampai beberapa mikro (seperseribu) gram per meter kubiknya bisa membunuh manusia dewasa. Menghirup Dimethylcadmium bisa menyebabkan kegagalan organ tubuh, mulai paru-paru sampai ginjal. Jika hal itu tidak langsung mengakhiri hidup, senyawa ini masih akan menyebabkan kanker akut.

Lebih lanjut, ilmuwan juga sangat takut menumpahkan Dimethylcadmium. Sebab, nyaris tidak ada cara aman untuk membersihkan tumpahan zat ini. Membersihkan Dimethylcadmium dengan air hanya akan memicu ledakan, mengelapnya, atau semua hal yang menimbulkan gesekan pada zat ini akan berakhir pada ledakan.

Zat kimia ini yang sangat berbahaya dan mampu meracuni organ tubuh. Zat ini akan mengganggu fungsi paru-paru, hati, ginjal, otak, hingga sistem syaraf. Dimethylcadmium juga bersifat karsinogen yang artinya meski selamat dari paparan awal dengan zat ini, pada akhirnya korban akan menderita kanker.


7. Pantaerythritol Tetranitrate

Zat yang juga disebut dengan PETN ini adalah salah satu materi peledak yang sangat kuat. Karena bersifat sangat sensitif terhadap getaran dan gesekan, zat ini digunakan dalam pembuatan bom nuklir.

Serbuk Pantaerythritol Tetranitrate

Serbuk PETN digunakan sebagai bahan peledak

Zat kimia memang bukanlah zat yang bisa diperlakukan sembarangan. Tanpa pengetahuan atau dasar pendidikan yang cukup, maka memang sebaiknya seseorang tidak diperbolehkan untuk mendapatkan zat ini. Pasalnya hanya dengan sedikit saja kesalahan bisa berakibat fatal.


Semoga bermanfaat,
DK

1 comment: