“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Friday, March 18, 2016

Uang Satu Dinar Abu Umamah dibalas dengan Seribu Dinar


Nama Asli Abu Umamah RA adalah Hudday bin Ajlan, seorang sahabat asal Ansar. Beliau orang pertama membawa Islam ke Madinah. Abu Umamah adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW yang dipilih untuk menyampaikan sinar Islam, ia belajar Islam dari Rasulullah SAW dan ia menjalankan apa yang diajarkan padanya dengan penuh ketaatan dan kesungguhan.

Ketika ia mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menjadikan ucapan salam kesejahteraan untuk umat kita dan jaminan bagi ahli dzimmah kita (ahli dzimmah = orang non muslim merdeka yang hidup di negara Islam).” Sejak itu Abu Umamah sentiasa memberi salam kepada setiap yang dijumpainya. Tidaklah ia bertemu dengan seorang muslim baik itu muslim kecil atau besar, melainkan ia mengucapkan: “Assalamu’alaikum.” Ia selalu berupaya untuk terlebih dahulu untuk mengucapkan salam.

Sifat sabar yang dimiliki oleh Abu Umamah Al-Bahili sungguh luar biasa ketika ditimpa musibah, ia tidak pernah mengadukan persoalannya kepada orang lain, ia selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan padanya meskipun nikmat itu hanya sedikit. Sifatnya yang penyabar dan banyak bersyukur melapangkan hatinya dalam menghadapi berbagai kesusahan, meskipun kesusahan itu lebih berat dari sebuah gunung. Tapi ia mampu menanggungnya dengan iman yang teguh, karena ia meyakini, bahwa semua itu telah ditakdirkan Allah atas dirinya. Harta kekayaan tidak pernah ada artinya bagi dirinya.
Ilustrasi sodaqoh pada pengemis
Selain memiliki sifat sabar, Beliau juga memiliki sifat dermawan, padahal dia adalah termasuk orang yang miskin yang tidak memiliki apa-apa. Istrinya bercerita “Pada suatu hari di rumahnya tidak ada apa pun kecuali hanya uang 3 dinar. Tiba-tiba ada seorang pengemis di depan rumah, maka ia memberinya pengemis 1 dinar. Kemudian datang pula pengemis lain maka ia memberikan satu dinar, dan begitu juga untuk pengemis yang ketiga datang.

Akhirnya aku marah dan berkata padanya: “Kita sudah tidak memiliki apa-apa.” Maka kemudian ia berbaring di atas tempat tidur dan menutup pintu sampai azan Zuhur. Aku datang padanya dan membangunkannya, maka ia pergi ke masjid dalam keadaan berpuasa, sehingga aku kasihan padanya, maka aku meminjam uang untuk membeli makanan untuknya berbuka.

Ketika aku menyiapkan lampu dan makan malam, ia berkata: “Hidangan ini lebih enak daripada yang lain.” Setelah ia baru selesai makan malam, tiba-tiba salah seorang sahabatnya datang dan berkata padanya: “Wahai Abu Umamah, ini uang sejumlah 3,000 dinar sebagai keuntungan pinjaman dari uang yang aku pinjam darimu beberapa tahun yang lalu.” Maka ia memandangkan wajahnya ke langit sambil berkata: “Uang satu dinar dibalas dengan seribu dinar, alangkah besarnya balasan Zat Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Semoga bermanfaat,
Ded Lee