“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Monday, February 29, 2016

Simbiosis Parasitisme dan Penjelasannya

Bunga Raflesia Arnoldi salah satu contoh simbiosis parasitisme
Simbiosis Parasitisme / Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan timbal balik antara 2 makhluk hidup simbion, yang mana dari hubungan tersebut 1 pihak akan dirugikan sedangkan 1 pihak lainnya akan diuntungkan. Setelah pada artikel yang lalu kita telah membahas contoh simbiosis komensalime dan contoh simbiosis mutualisme, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang contoh simbiosis parasitisme dan penjelasannya.

Contoh Simbiosis Parasitisme
Ada banyak pola interaksi mahluk hidup yang dapat menjadi contoh simbiosis parasitisme. Dalam kehidupan sehari-hari, pola interaksi simbiosis ini dapat kita temukan misalnya pada hubungan antara cacing pita dan manusia, tali putri dan inangnya, benalu dan inangnya, serta contoh-contoh lain yang akan dijelaskan berikut ini.

1. Cacing Pita dan Manusia
Siklus cacing pita
Contoh simbiosis parasitisme yang pertama dapat kita temukan pada pola interaksi antara cacing pita dan manusia. Larva cacing pita hidup dalam tubuh sapi atau babi. Larva masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi daging sapi atau babi yang sudah terinfeksi larva cacing pita. Selanjutnya, larva tersebut akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus manusia. Cacing pita yang hidup di usus manusia mendapat keuntungan karena ia mendapatkan makanan secara gratis, sedangkan manusia justru mendapatkan kerugian karena hal ini. Sari-sari makanan yang seharusnya digunakan untuk metabolisme manusia jadi berkurang karena keberadaan cacing pita.

2. Tali Putri dan Inangnya
Tali putri yang menempel di pohon inangnya
Interaksi yang merupakan contoh simbiosis parasitisme juga dapat ditemukan pada interaksi antara tumbuhan tali putri dan inangnya. Tumbuhan tali putri yang berwarna kuning seperti mie tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri karena ia tidak dapat berfotosintesis (tidak memiliki klorofil). Ia mengambil fotosintat dari tanaman inangnya untuk metabolismenya. Sehingga tali putri disebut sebagai tumbuhan Parasit Sejati, karena tidak mempunyai klorofil dan tidak dapat berfotosintesis sendiri.. Dari keadaan tersebut, tanaman inang dirugikan karena sebagian hasil fotosintesisnya dicuri oleh tumbuhan tali putri.

3. Benalu dan Inangnya
Benalu yang tumbuh di pohon jambu
Benalu hidup menempel pada tumbuhan inang untuk mengambil air dan mineral (unsur hara) dari dalam tubuh inangnya menggunakan akar isap (haustonum). Air dan mineral tersebut selanjutnya dibawa ke daun untuk dibuat zat makanan melalui proses fotosintesis. Benalu mampu melakukan proses fotosintesis karena daun-daunnya berklorofil. Oleh karena itu, benalu disebut tumbuhan setengah parasit (semiparasit) karena mempunyai klorofil dan berfotosintesis sendiri.
Tumbuhan inang seperti nangka, cempedak, jambu, atau beringin dirugikan karena sebagian hasil penyerapan akar digunakan untuk pertumbuhan si benalu.

4. Cacing Tambang dan Manusia
Siklus cacing tambang (kremi)
Cacing tambang (cacing kremi) yang hidup di dalam usus sangat merugikan manusia. Mereka menyerap darah manusia melalui pori usus dan membuat manusia mengalami gejala anemia (kekurangan darah). Dari proses tersebut, mereka mendapatkan keuntungan karena dapat memperoleh makanan untuk pertumbuhannya.

5. Kutu dan Hewan yang Ditinggali
Kutu pada bulu anjing
Kutu yang tinggal di daerah sekitar rambut akan menghisap darah hewan atau manusia melalui kulit kepalanya. Selain mendapatkan makanan dengan menghisap darah secara gratis, kutu juga memperoleh keuntungan karena mendapatkan tempat ia tinggal. Adapun hewan atau manusia yang ditumpanginya justru mendapat kerugian karena mereka merasakan gatal dan rasa ketidaknyamanan.

6. Rafflesia Arnoldi dan Inangnya
Raflesia Arnoldi tumbuh pada inangnya
Bunga Rafflesia Arnoldi adalah bunga khas Bengkulu yang ternyata bersifat parasitisme. Tumbuhan ini tidak mempunyai akar, batang, dan daun, tetapi mempunyai tabung-tabung yang dapat menembus jaringan pada tumbuhan inangnya. Dengan perantaraan tabung-tabung itu, Rafflesia sp. menyerap zat-zat makanan yang dibutuhkandari tumbuhan inangnya. Rafflesia sp. merupakan tumbuhan langka yang memiliki bunga terbesar, berdiameter 1-1,5 meter.

7. Tikus dan Petani
Tikus yang ditangkap petani

Tikus adalah hama penting bagi para petani. Mereka memakan tanaman yang ditanam petani untuk dapat bertahan hidup. Akibat kebiasaan yang dilakukan tikus, petani mengalami kerugian besar karena hasil panennya menjadi berkurang. Pola interaksi tikus dan petani ini juga merupakan salah satu contoh simbiosis parasitisme.

8. Alang alang dan Tanaman Produksi
Tumbuhan alang-alang yang menyebar
Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah gulma penting bagi budidaya tanaman produksi. Selain merugikan karena meningkatkan persaingan untuk mendapatkan unsur hara, air, dan sinar matahari, gulma ini juga menyebarkan senyawa alelopati, senyawa racun yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman produksi.

9. Jamur Panu dan Manusia
Penyakit Panu pada kulit manusia
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit manusia, sedangkan manusia dalam hal ini mendapat kerugian karena merasa gatal dan ketidaknyamanan.

Nah, itulah beberapa contoh simbiosis parasitisme baik pada hewan maupun tumbuhan yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Adakah di antara Anda yang dapat menyebutkan contoh simbiosis parasitisme lainnya pada pola interaksi makhluk hidup?
Cantumkan jawaban Anda melalui kolom komentar!

Semoga bermanfaat, terimakasih.
DK