“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, February 25, 2016

Virus Zika Adalah Senjata Biologi, Nyamuknya Hasil Rekayasa Genetika (Bag.3)

Ujicoba nyamuk Aides Aigepty di Lab Zika
Pada tahun 2015 lalu, Brasil telah melaporkan ada lebih dari 84.000 kasus virus Zika. Proyek’ yang bernama “The ‘Friendly Aedes aegypti Project” yang dilakukan oleh anak perusahaan Oxitec itu bertujuan untuk mengatasi virus menyebar di kota Piracicaba, berdasarkan keberhasilan langkah-langkah pencegahan sebelumnya yang diperkenalkan di Amerika Tengah dan Selatan.


Dalam pernyataannya, perusahaan itu mengklaim:

“Setelah berhasil mengendalikan populasi nyamuk Ae. aegypti, vektor utama untuk demam berdarah, chikungunya dan Zika sebagai wabah virus di seluruh dunia … Oxitec memulai fasilitas produksi nyamuk baru di Piracicaba yang akan memiliki kapasitas untuk melindungi lebih dari 300.000 orang“ kata perusahaan itu dalam sebuah siaran pers.

Tugas mereka adalah memperkenalkan nyamuk hasil rekayasa genetika steril ke daerah penuh nyamuk untuk mengekang populasi mereka, dan mencegah penyakit dari penyebarannya.

Di kota Piracicaba yang merupakan rumah bagi 300.000 orang, proyek ini akan dijalankan di daerah dengan populasi sekitar 35,000-60,000 warga di pusat kota itu.

Bayi dengan ukuran otak mengecil akibat virus Zika

Mereka telah memperkenalkan nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetik dan akan mencari nyamuk betina di alam liar untuk kawin dengan mereka. Hasil kawin tersebut akan mengakibatkan tidak adanya keturunan, dan pada akhirnya akan mengurangi seluruh populasi nyamuk di daerah itu secara drastis dan dapat mengurangi ancaman nyamuk terhadap manusia.

“Sebagai sumber utama infeksi vektor yang paling cepat berkembang di dunia seperti Demam Berdarah, serta semakin menantang untuk virus Zika ini, maka mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti adalah pertahanan terbaik terhadap penyakit serius yang tidak ada obatnya ini,” kata CEO Oxitec, Hadyn Parry.

Perusahaan Oxitec sebelumnya menguji coba pada populasi nyamuk yang dimulai pada April 2015 lalu setelah Komite Keamanan Hayati Nasional Brasil (Brazil’s National Biosafety Committee / CTNBio) memberi lampu hijau bagi perusahaan Inggris itu untuk melepaskan serangga tersebut ke alam liar mereka.

“Pada akhir tahun 2015 lalu, hasil sudah menunjukkan adanya penurunan larva nyamuk liar hingga 82 persen.  Khasiat uji dari Oxitec dilakukan di Brazil, Panama dan Kepulauan Cayman, semua menghasilkan penekanan lebih besar dari 90 persen dari populasi liar Ae. aegypti  – suatu tingkat kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya, ”  kata pernyataan itu.

Tapi lagi-lagi merreka belum mempelajari penelitian mendalam, apakah efek ini akan terus berlangsung selamanya, atau akankah ada nyamuk yang dapat bermutasi dan berhasil mengubah gen DNA mereka? Mirip nyamuk GMMs pertamanya.

Bukti-bukti keterkaitan GMMs dan Zika, atau hanya kebetulan?

Ketika para ahli kesehatan internasional mengadakan pertemuan di Jenewa untuk membahas wabah dan kemungkinan obat untuk virus Zika, dan timbul pertanyaan yang diangkat pada forum itu, apakah GMMs yang harus disalahkan?

Pada saat itu, memang telah muncul keprihatinan mengenai pelepasan nyamuk GMMs ke alam liar, tanpa studi lebih lanjut terhadap kemungkinan efek samping yang terjadi kelak.

“Ini adalah pendekatan eksperimental yang belum pernah tercatat berhasil sebelumnya, dan dapat menyebabkan kemungkinan yang lebih berbahaya daripada kebaikannya,” Dr Helen Wallace, direktur GeneWatch mengatakan kepada Guardian pada tahun 2012 lalu.

Kasus pertama Zika pada manusia dilaporkan di negara Brasil pada Mei 2016 lalu, hingga awal tahun 2016 sudah ada 1,5 juta orang berpikir bahwa mereka terkena virus Zika yang dirilis oleh perusahan Oxitec.

Ada dua bukti, bahwa virus Zika bisa jadi memang berasal dari nyamuk hasil transgenetika:

1. Lokasi pertama kali terjadi

Ternyata, para kritikus pun memperhatikan, bahwa penyakit demam Zika pertama kali menyebar di Brasil, adalah pada daerah yang sama, dimana pada tahun 2015 lalu, nyamuk GMMs akhirnya dilepaskan ke alam bebas!

2. Nyamuk yang identik

Ternyata, sub-spesies buatan manusia dari nyamuk Aedes aegypti yang membawakedua virus Zika dan dengue itu, adalah dari jenis yang sangat-sangat mirip dengan nyamuk GMMs yang telah dilepaskan ke alam liar oleh perusahaan Oxitec tersebut!

Dari kedua bukti diatas itu nyata adanya. Ataukah hanya kebetulan saja? Sementara itu nyamuk yang menulari virus Zika juga hasil modifikasi transgenetik atau Genetically Modified Mosquito’s (GMMs), yaitu nyamuk Aedes aegypti yang diberi kode: OX513AAedes aegypti, yang disebut sebagai “kill switch gene”.

Sejak mewabah, sudah ada lebih dari 4.000 kasus bayi yang lahir dengan microcephaly di seantero Brasil, dan jika tak dapat dicegah maka kedepannya dipastikan akan meningkat dan meluas.

Semoga bermanfaat,
DK

Sumber: