“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, March 2, 2017

Teknik Memancing


Memancing memang merupakan suatu hobi yang sangat mengasikan, bahkan bisa sampai lupa waktu jika kita sudah keasikan memancing. Seiring dengan kerasnya hidup yang penuh tuntutan belum dengan mumetnya kerjaan kantor yang penuh dengan target (jadi curhat..he) kegiatan memancing memang masih menjadi pilihan untuk melepaskan penat. Terbukti ketika kita memancing pikiran pun akan fresh dan penuh kegembiraan, terlebih jika pancingan kita sering hook up.

Melihat kondisi zaman sekarang yang seperti digambarkan diatas, memang menuntut banyak orang untuk bisa menenangkan pikiran dengan dengan cara menyalurkan hobi, salah satunya memancing. Namun banyak juga orang yang hanya sekedar mengisi waktu luang dengan memancing karena diajak oleh teman yang hobi memancing. Tahukah anda bahwa sebenarnya memancing itu banyak sekali teknik-tekniknya sesuai dengan kebutuhan dan juga kondisi. Bagi anda khususnya pemula yang belum mengetahui jenis-jenis teknik memancing anda wajib tau terlebih dahulu sebelum terjun dalam hobi memancing, tujuannya tentunya untuk bisa mendapatkan hasil tangkapan pancing yang memuaskan.

Memancing memang bersifat fleksibel atau dengan kata lain memancing tidak ada aturan baku yang harus benar-benar dipatuhi. Memancing disuatu tempat mungkin saja bisa menggunakan beberapa teknik, asal kita mengetahui kondisi spot mancing maka kita bisa berimprovisasi pancingan kita.  Namun kita juga jangan so tau dalam berimprovisasi, karena sesuatu hal baru belum tentu akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Baiklah kalau begitu langsung saja berikut adalah jenis-jenis teknik memancing:


1. Mancing Dasaran

Mancing dasaran merupakan teknik mancing yang umum sering digunakan (konvensional) oleh para pemancing. Teknik dasaran ini biasa digunakan untuk memancing ikan yang seringkali berada didasar, baik itu dasar laut, sungai, kolam, danau dan lain-lain. Mancing dasaran ini bisa dilakukan dengan menggunakan ataupun tanpa joran atau cukup hanya bermodalkan senar, kail, dan juga umpan pancing. Semuanya sesuai dari keinginan si pemancing. Inti dari teknik mancing dasaran adalah menenggelamkan umpan ke dasar air dengan menggunakan pemberat/timah, stopper dan pelampung. Banyak macam-macam rangkaian yang bisa dipakai dalam menggunakan teknik ini, mulai dari rangkaian pelampung paling atas sebagai penanda bahwa umpan dimakan oleh ikan, kemudian timah di tengah sebagai pemberat dan kail dibawah. Bisa juga dengan merangkai timah dibagian paling bawah dan kail ditengah.Mancing dasar dapat dilakukan disegala tempat, mulai dari peraiaran air tawar seperti, danau, rawa, emapang hingga perairan air asin seperti lautan. Dari perairan dangkal hingga perairan dalam sekalipun.

2. Ngoncer/Koncer

Koncer/Ngoncer merupakan suatu teknik memancing dengan menggunakan jenis umpan hidup atau biasa disebut “live bait” sebagai umpannya. Umpan hidup yang digunakan biasanya adalah tembang, laying, selar, como, kembung, barakuda kecil dan lain-lain. Cara mancing dengan teknik ngoncer ini adalah dengan melemparkan umpan ke atas spot mancing supaya melayang dan bergerak sendiri di atas air dengan bebas. Teknik ngoncer ini tidak menggunakan timah pemberat, justru biasanya mancing ngoncer ini dipasang pelampung kecil atau alat bantu seperti balon untuk mengontrol umpan agar tidak menyelam atau tenggelam ke dalam air. Senar yang digunakan untuk mancing dengan cara ngoncer ini biasanya dipasang snap dan swivel yang disambungkan dengan mata kail dan kawat neklin sepanjang 10 cm.

3. Trolling

Mancing dengan Teknik  trolling ini harus menggunakan reel khusus yang kuat dan joran khusus yang hanya terdiri dari 1 bagian (one piece) dan harus ditarik kapal dengan kecepatan 5-7 knot. Mancing teknik Trolling biasanya menggunakan umpan buatan yang dibuat dari fiber glass, kayu atau plastik. Ada jenis umpan palsu lain yang disebut Konahead yang bentuknya menyerupai cumi besar dengan tentakel/rambut berurai tapi berwarna menyolok untuk mancing ikan-ikan sejenis Layaran, Marlin dan Lemadang. Jarak umpan dari kapal sekitar 20-100 M tergantung dari ukuran umpannya. Jika teknik trolling menggunakan lure berupa Minnow biasanya kapal akan melaju dengan kecepatan sampai dengan 8 knot.

4. Polling

Teknik ini hampir sama dengan trolling yaitu memancing menggunakan kapal, akan tetapi teknik ini dimana kapal hanya berdiam diatas air (tanpa berjalan). Saat kapal berhenti maka para pemancing mulai melakukkan pemancingan secara polling dari atas kapal. Dalam pelaksanaannya teknik polling bias menggunakan joran atau cukup dengan senar.

4. Casting

Mancing Teknik casting merupakan teknik memancing dengan cara melempar umpan buatan (Lure) menuju target atau spot yang kita tuju dengan menggunakan alat pancing joran dan reel. Inti dari casting adalah mobilitas dalam masalah melempar dan menggulung lure. Alat pancing yang digunakan untuk mancing dengan casting haruslah lengkap mulai dari joran, reel, senar, hingga lure, namun pada kenyataannya ada yang menerapkan teknik casting hanya dengan tangan kosong tanpa joran, alias handline.Teknik casting memang menuntut tangan untuk terus-menerus melempar dan menggulung senar sampai ikan berhasil menanngkap lure. Itulah yang membedakan casting dengan teknik mancing dasaran.

Memancing dengan teknik casting ini bisa dilakukan diberbagai tempat seperti di sungai, danau, waduk, maupun di laut. Joran yang digunakan untuk teknik casting ini harus memiliki kelenturan yang tinggi dan panjang joran yang digunakan biasanya 150-200 cm. Inti dari teknik casting adalah melempar umpan dilempar sejauh mungkin kira-kira 20 sampai 30 meter, kemudian reel digulung dengan sedikit dihentak-hentakkan ujung jorannya supaya actionnya terlihat lebih nyata. Hal ini harus dilakukan terus menerus sampai ikan menyambar. Tidak ada patokan dan aturan khusus berapa kali harus melempar. Selama ikan belum diperoleh maka dapat dilakukan terus-menerus.Oleh karena itu teknik mancing seperti ini dikategorikan sebagai Sportfishing yaitu mancing sambil berolahraga. Teknik ini akan efisien bila di terapkan di spot yang terdapat spesies ikan-ikan predator seperti Gabus, Hampala,Tomman dan lain-lain di spot air tawar. Ikan Kerapu, Kakap,GT dll di spot air asin.

5. Popping

Pada dasarnya teknik popping ini juga termasuk dalam kelompok teknik Casting. Tetapi perbedaannya teknik ini menggunakan joran yang cukup panjangnya berkisar antara 200 hingga 250 cm. Joran popping biasanya terdiri dari 2 bagian yang tersambung pada butt blank Joran. Hal ini bertujuab untuk menghindari resiko patah jika sambungan dibuat ditengah joran. Joran yang lebih panjang akan menghasilkan lemparan Lure yang lebih jauh. Reel yang digunakan biasanya reel-reel kelas besar dengan ukuran 5000 hingga 10.000 keatas. Senar yang digunakan adalah senar PE Braided mulai dari PE 5 hingga PE 8.

Sesuai dengan namanya, teknik popping menggunakan lure khusus yang disebut dengan Popper biasanya berukuran besar dengan berat antara 80 sampai 100 gram untuk popping kelas berat dan bisa 10-40 gram untuk popping untuk casting kelas ringan. Popper yang sering digunakan pada teknik Popping berbentuk “Chugger” yang kepalanya rata dan memiliki cekukan seperti mangkok. Popper berbentuk Chugger ini bila disentak sewaktu mengapung akan menimbulkan bunyi “pop, pop, pop” karena kepalanya menabrak air. Itulah sebabnya mengapa disebut Popper.

Memainkan teknik Popping sebenarnya hampir sama dengan teknik Casting yaitu dengan cara mengayunkan umpan tiruan ke spot yang dijadikan target kemudian menggulung reel dengan cepat. Setiap setelah beberapa putaran popper disentak lalu menggulungnya lagi. Cara tersebut dilakukan agar umpan tiruan tersebut bergerak layaknya umpan ikan alami yang sedang mengalami kesakitan, sehingga ikan pemangsa/predator akan menjadikan popper tersebut sebagai sasaran. Perbedaan utama antara Popping dengan Casting adalah Popping biasanya dilakukan di lautan yang banyak terdapat ikan predator seperti GT (Giant Trevally). Jika casting menggunakan piranti mancing kelas ringan hingga sedang, maka popping menggunakan piranti kelas berat yang harganya bisa dikatakan menengah ke atas. Teknik Popping sangat populer dan banyak diterapkan pemancing di berbagai negara. Popping di Indonesia sendiri juga sangat digandrungi oleh banyak pemancing terutama di spot yang banyak terdapat predator ganas sperti GT, Tuna, Marlin, dan ikan predator lainnya.

5. Jigging

Jigging bukanlah teknik mancing yang baru muncul. Diperkirakan nelayan dari beberapa negara sejak ribuan tahun lalu telah mencoba memancing ikan dengan umpan buatan yang dibuat dari timah atau logam lain berbentuk ikan kecil yang diterjunkan ke dasar laut lalu kemudian ditarik dengan cepat keatas. Jigging biasanya dilakukan pada spot laut yang terdiri dari terumbu karang dengan kedalaman antara 50 sampai 100 M. Umpan buatan yang digunakan adalah Metal jig (lure yang terbuat dari bahan metal) yang digunakan biasanya adalah yang memiliki berat minimal 100 gram agar terjun dengan cepat menuju dasar laut.

Beberapa pemancing menggunakan metal jig yang beratnya mencapai 250 hingga 400 gram tergantung jenis ikan yang menjadi sasaran. Memancing dengan teknik Jigging memerlukan peralatan yang berbeda dari teknik Popping atau Casting. Joran yang digunakan cenderung lebih kaku dan pendek antara 150 sampai 200 cm. Joran untuk jigging biasanya merupakan joran khusus yang hampir menyerupai dengan joran Trolling namun ukurannya lebih kecil dan terdiri dari 2 sambungan yang sambungannya berada diujung pangkal joran (butt). Reelnya juga harus lebih kuat dibandingkan dengan reel untuk popping walaupun pada dasarnya bisa ditukar-tukar.

6. Rock Fishing

Teknik mancing yang satu ini dinamakan ‘rock fishing’ karena dilakukan diatas batu karang (Rock) atau diatas bukit di pinggir laut yang curam. Oleh karena itu teknik ini membutuhkan stamina yang fit dan kuat karena sebelum memancing biasanya pemancing berusaha untuk mendaki bukit curam untuk mendapatkan spot yang bagus. Spot atau tempat memancing dengan teknik ini biasanya terletak diatas permukaan batu karang yang tingginya mencapai 2 meter sampai 20 meter dari permukaan air.

Cara memancing Rock Fishing ini yaitu dengan melontarkan umpan sejauh-jauhnya dan umpan yang di lontarkan dibiarkan mendarat dan tinggal di tempat dia jatuh. Teknik ini juga harus menggunakan timah pemberat untuk menahan agar umpan tidak terombang ambing bergerak bebas terbawa ombak. Umpan yang digunakan juga bukanlah umpan buatan tetapi biasanya ikan-ikan kecil, cacing laut,udang hingga kerang laut. Pemancing biasanya tidak memegangi joran secara terus menerus tetapi menempatkannya disuatu tempat atau pada penyangga yang kokoh dan mengamati dari kejauhan sampai umpannya disambar ikan. Teknik ini sangat berbahaya, butuh pendamping yang telah berpengalaman.

6. Surf Casting

Teknik ini dilakukan dari pantai dengan menggunakan joran yang panjangnya kira-kira 350 cm hingga 450 cm dan biasanya terdiri dari 3 sambungan yang harus disambung jadi satu. Jorannya hampir seperti joran spinning atau popping namun jauh lebih panjang. Pemancing juga harus menggunakan reel yang berukuran cukup besar, biasanya model spinning kelas 5000-8000 keatas. Walaupun teknik dasarnya hampir sama dengan casting yaitu melontarkan umpan sejauh jauhnya tetapi dalam Surf Casting, umpan yang di lontarkan justru dibiarkan mendarat layaknya mancing dasaran. Oleh karena itu pada rangkaian pancing dengan teknik ini harus menggunakan timah pemberat untuk menahan agar umpan tidak bergerak kesana kemari dibawa ombak.

Umpan yang digunakan juga bukanlah umpan buatan tetapi biasanya ikan-ikan kecil, cacing laut, udang atau kerang-kerang laut yang didaptkan di pesisir pantai. Melempar umpan tidak hanya dilakukan sekedar saja tetapi harus ditujukan ke tempat-tempat yang berpotensi banyak ikannya. Selain dipantai, teknik surf casting juga bisa dilakukan di muara sungai, juga pada saat laut pasang. Teknik ini akan bekerja efektif bila dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat air pasang naik karena karena pada saat itulah ikan-ikan mendekati pantai untuk mencari makanan.

7. Fly Fishing

Teknik fly fishing merupakan teknik memancing yang sangat unik,teknik ini dikembangkan oleh seorang bangsawan dari Inggris. Namun ada yang menyebutkan bahwa fly fishing itu sudah ada sejak abad ke 2 masehi. Pada jaman Romawi kuno Claudius Aelinus, yang menyatakan memancing dengan menggunakan artificial fly. Secara umum fly fishing adalah seni memancing dengan menggunakan Lure berbentuk fly (serangga). Lure flies ini bisa terbuat dari lilitan benang khusus yang dibuat menyerupai serangga-serangga kecil. Teknik fly fishing menggunakan peralatan pancing khusus baik itu reel, joran, senar, hingga backing line. Fly fishing dapat dimainkan di perairan tawar maupun perairan asin.

8. Mancing Garong

Teknik ini lebih dikenal dengan sebutan ‘ngegarong’ karena menggunakan kail yang bermata 6 (enam) berbentuk seperti matahari yang disebut pancing ‘GARONG’. Hal yang paling unik dari teknik ini adalah seringkali ikan yang digarong tertangkap bukan karena pancing nyangkut di mulutnya namun karena mata kail yang tersangkut baik pada insang ikan maupun bagian tubuh ikan lainnya. Mancing garong ini biasanya menggunakan joran tegek atau lebih dikenal dengan joran polos tanpa reel seat dan ring guide yang panjangnya sekitar 4 m sampai 6 m. Mancing menggunakan teknik ini harus menggunakan pelampung kecil yang dibuat dari kayu ringan dan biasanya berbentuk seperti ‘piring terbang’. Jarak antara pelampung dengan pancing garongnya hanya berkisar sekitar 50 cm sampai 100 cm sedangkan panjang senar dari ujung joran sampai mata pancing hanya 2 sampai 3m.

Mancing ini umumnya menggunakan umpan lumut laut yang banyak tersedia di bebatuan pantai. Terkadang pemancing menggunakan nasi atau kue. Umpan tersebut tidak ditempelkan di pancing tetapi dijepit oleh senar kira-kira 1 – 2 cm diatas pancing. Target yang utama adalah ikan Baronang, Botana, dan terkadang juga ikan Kakak Tua. Teknik ini murah tetapi sangat unik, eksentrik dan sebenarnya tak begitu gampang juga diterapkan. Mancing garong tidak memerlukan perahu atau kapal karena dilakukan dari pinggiran seperti dermaga, batu-batu (beton) pemecah ombak, atau jembatan di sekitar pantai. Teknik mancing yang satu ini dianggap paling murah dan paling banyak pemancing yang sangat menikmatinya.

Semoga bermanfaat,
DK

Sumber: