“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Thursday, March 23, 2017

Biaya Haji 2017


Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1438 H/2017 M mengalami kenaikan sekitar Rp250 ribu dari tahun lalu. Kenaikan ini lantaran Panitia Kerja Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) membuat sejumlah peningkatan, termasuk penggantian tenda di Arafah.

"Naiknya itu kurang lebih Rp250 ribu. Itu ada komponen tambahan yaitu makan bertambah, kemudian harga avtur dari Pertamina bertambah sekitar 11 sen. Kemudian kita buat tenda yang baru anti panas," kata Ketua Komisi VIII Ali Taher di saat konfrensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.

Jumlah uang itu, kata Ali, sudah termasuk harga rata-rata komponen penerbangan (tiket, pajak bandara, dan layanan penumpang) sebesar Rp26.143.812. Penerbangan dibayar seluruhnya oleh jemaah.

Lalu, pemondokan di Mekkah sebesar SAR4.375 dengan rincian SAR3.425 yang diambil dari dana optimalisasi (indirect cost) dan SAR950 atau Rp3.391.500 dibayar jemaah. Adapun biaya hidup selama 41 hari saat ibadah sejumlah SAR1500 atau sebesar Rp5.355.000 yang dibayar seluruhnya oleh jemaah.

Pemerintah dan DPR juga menyepakati biaya rata-rata pemondokan di Madinah sebesar SAR850 dengan sistem sewa musim dan dibiayai dari dana optimalisasi (indirect cost). BPIH mengeluarkan dana optimalisasi sekitar Rp5,5 triliun.

"Dengan rincian, biaya perjalanan jemaah di Arab Saudi Rp4,7 triliun; biaya pelayanan jemaah di dalam negeri Rp270 miliar; biaya operasional haji di Arab Saudi Rp274 miliar; dan biaya operasional haji dalam negeri Rp167 miliar," kata Ali.

Panja juga menyepakati alokasi anggaran untuk kebutuhan mendesak yang dikeluarkan dari dana optimalisasi Rp40 miliar. Nantinya, uang itu untuk antisipasi selisih kurs, kejadian luar biasa (force majeure), dan kemungkinan timbulnya biaya tak terduga.

Ali menuturkan, komponen penerbangan dan seluruh transaksi dalam negeri menggunakan rupiah. Sedang biaya operasional haji di Arab Saudi menggunakan mata uang Saudi Arabia Riyal (SAR) dengan nilai kurs SAR1 sebesar Rp3.570.

Ali menyebut pelaksanaan ibadah haji tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Sebab, ada kenaikan kuota haji sebesar 31,4 persen. Tahun ini jemaah haji sejumlah 204.000 orang dari total kuota nasional sebanyak 221.000 orang. Sedang petugas haji sebanyak 3.500 orang.

Sementara itu, anggota Komisi VIII Achmad Mustaqim menuturkan panitia memutuskan mengganti tenda di Arafah berdasarkan kunjungan kerja dan pengalaman pengawasan. Penggantian tenda meliputi air cooler dan kipas angin.

"Karena itu kita putuskan dan sepakat seizin ketua diputuskan untuk upgrade tenda lebih baik. Itu nilainya adalah 200 riyal. Dengan interval 5-10 persen, kalau sampai ada peningkatan harga," beber dia. Dengan penggantian tenda diharapkan pelayanan makin meningkat. Sehingga jemaah menjadi nyaman dalam pelaksanaan ibadah haji.

Terkait makan, panitia menambah makan jemaah di Mekah menjadi 25 kali dan di Madinah 18 kali. Hal ini dilakukan lantaran di Makkah Khatab sudah tidak boleh lagi ada pedagang.

Selain soal pelayanan haji, Panja Komisi VII DPR dan Kementerian Agama juga meningkatkan manasik haji. Untuk 2017 di Jawa akan ada delapan kali manasik. Sebelumnya enam kali.
Sedang di luar Jawa akan ada 10 kali manasik. Sebelumnya delapan kali. "Ini orientasinya bagaimana betul-betul calon jemaah bisa mendapatkan pembinaan ibadah, dalam rangka haji mabrur," ujar anggota DPR Komisi VIII, Samsu Niang.

Dengan naiknya harga ini diharapkan pelayanan haji makin baik dan meningkat. Tidak hanya untuk ibadah haji 1438H/2017 M tapi untuk pelaksanaan ibadah haji ke depan.

Panja Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama sepakat biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 1438 H/2017 M sebesar Rp34.890.312. Pada ibadah haji 1437 H/2016 M lalu, jemaah membayar Rp34.641.340.


Semoga bermanfaat,
DK

Sumber: