Bahasa adalah bunyi yang digunakan oleh setiap bangsa atau masyarakat untuk mengemukakan ide (Ibnu dalam Hasanin, 1984:35). Bahasa Arab merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama Islam se-dunia, maka tentu saja merupakan bahasa yang paling signifikan bagi ratusan juta muslim sedunia, baik yang berkebangsaan Arab maupun bukan.
Keutamaan bahasa arab, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab.
Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Betapa pentingnya bahasa Arab bagi manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Hal itu dapat dibuktikan dengan menunjukan pemakaian bahasa dalam segi sehari-hari, lebih-lebih bahasa arab yang selalu kita pakai dalam melaksanankan ibadah, seperti halnya sholat jika kita mengetaui arti dari apa yang kita ucapkan juga akan menambah kekhususan dalam sholat, haji jika kita paham dengan bahasa arab kita juga akan mudah berkomunikasi dengan orang arab ketika berkomunikasi dengan orang arab ketika haji.
Belajar Bahasa Arab untuk Pemula
Dalam belajar bahasa Arab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya :
(1) memahami kosa kata bahasa Arab yang dalam pembagianya kata dalam bahasa arab dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Isim adalah kata benda (nomina) yaitu semua kata yang menunjukkan benda. Dan sebagaimana kata benda lain, ia dapat diketahui dari memahami maknanya.
- Fi’il adalah kata kerja (verba) yaitu semua kata yang menunjukkan arti pekerjaan.
- Harf (kata tugas) adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi’il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
Sehingga dalam bahasa arab dikenal fi’il madhi atau kata kerja lampau dan juga fi’il mudhari’ atau kata kerja sekarang dan mendatang.
(3) memahami konteks kalimat, dalam bahasa arab struktur kalaimat dibagi menjadi dua yaitu jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata benda). Sedangkan Jumlah fi’liyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan fi’il (kata kerja).
Kosa kata sehari-hari
di depan : أَمَامَ pergi : ذَهَبَ pena : قَلَمٌ
di belakang : وَرَاءَ membaca : قَرَاءَ meja : مَكْتَبٌ
di dalam : فىِ masuk : دَخَلَ kursi : كُرَّاسَةٌ
di samping : َانِبَ keluar : خَرَجَ tas : حَقِيْبَةٌ
di atas : عَلىَ pulang : رَجَعَ sekolah : مَدْرَسَةٌ
Penggunaan kata tanya
apa itu? : مَا ثِلْكَ ؟ apa ini? : مَا هَذَا؟ apa : مَا
itu sekolahan : تِلْكَ مَدْرَسَةٌ ini pena : هَذَا قَلَمٌ
siap dia (perempuan) : مَن هِيَ؟ siap dia (laki-laki) : مَنْ هُوَ؟ siapa : مَنْ
dia Fatimah : َهِيَ فَاطِمَةْ dia Hasan : هُوَ حَسَنْ
bagaimana kabarmu (laki-laki) : كَيْفَ حَالُكَ ؟ bagaimana? : َكَيْفَ
bagaimana kabarmu (perempuan) : َكَيْفَ حَلُكِ ؟
alhamdulillah saya baik-baik saja : َأَنَا بِخَيْرِ وَالْحَمْدُ لِلهِ
Struktur Kalimat
Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata benda).
Contoh :
saya seorang siswa : أَنَا طَالِبُ
dia membaca alquran : هُوَ يَقْرَاءُ القُرْآنَ
sekolah di depan masjid : اَلْمَدْرَسَةٌ اَمَامَ الْمَسْجِدِ
Jumlah fi’liyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan fi’il (kata kerja).
Contoh:
Ahmad sedang membaca Alquran : يَقْرَاءُ أَحْمَدُ القُرْآنَ
Aisyah sudah pergi ke sekolah : ذَهَبَتْ عَائِشَةٌ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
Semoga bermanfaat,
DK
Sumber: