“ittaqunnar walau bisyiqqo tamrotin: Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma”(Hadits Shahih, Riwayat Bukhari dan Muslim. Lihat Shahiihul jaami’ no. 114)

Wednesday, March 22, 2017

Rumah Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam

Replika rumah Rasulullah

Seperti halnya manusia lainnya, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam juga memiliki sebuah rumah. Rumah yang digunakan untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan hal lainnya yang tidak bisa dilakukan di luar. Seperti apa dan bagaimana rumah beliau mungkin tidak akan jauh beda pada masanya dengan orang lain. Hanya, seperti apakah di dalamnya, pasti terdapat perbedaan.

Para sahabat telah mengisahkan kepada kita tentang rumah ini, bahkan perabot-perbotan yang ada di dalam rumahnya.

Kita tahu bahwa kita bukan hanya ingin tahu rumah dan kamar-kamar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Akan tetapi, untuk mengambil contoh dan tauladan dari apa yang kita lihat di dalam rumah ini. Rumah ini pondasinya adalah tawadhu, modal utamanya adalah iman, dinding-dindingnya sepi dari gambar-gambar makhluk yang bernyawa. Yang dipasang di dinding oleh kebanyakan manusia di masa sekarang.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, “Malaikat tidak mau masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar,” (Muttafaq alaih).

Kemudian lihatlah sebagian apa yang pernah dipakai oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dalam kesehariannya.

Dari Tsabit beliau berkata, Anas bin Malik memperlihatkan cangkir kepada kami yang terbuat dari kayu, kasar dan terpatri dengan besi. Ia berkata, “Wahai Tsabit ini adalah cangkir Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam,” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam menggunakan itu untuk minum air dan nabidz, yakni kurma yang diletakkan di air dan didiamkan, hal itu dilakukan untuk mempermanis air. Selain itu digunakan pula untuk madu dan susu. (HR. Tirmidzi).

Dari Anas RA bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bernafas tiga kali ketika minum. (Muttafaq alaih). Maksudnya beliau bernafas di luar bejana, sebelum akan minum. Dan beliau melarang bernafas di dalam bejana, atau meniup di dalamnya, (HR. Tirmidzi).

Adapun baju besi yang pernah dipakai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam di waktu berjihad dalam berbagai peperangan beliau, dan di hari-hari sulit, barangkali sekarang sudah tidak ada lagi di rumah beliau. Karena Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah menggadaikannya kepada salah seorang Yahudi sebab beliau telah berhutang 30 sha’ gandum untuk nafkah keluarga beliau sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, (Muttafaq alaih). Hingga Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam meninggal, baju besinya masih berada di orang Yahudi tersebut.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak pernah membuat kaget keluarganya dengan datang ke rumah secara tiba-tiba untuk mencari kesalahan mereka. Akan tetapi beliau pulang kepada keluarganya dengan memberi tahu terlebh dahulu atas kedatangan beliau, dan beliau mengucapkan salam kepada mereka, (Zadul Ma’ad 2/381).

Perhatikan baik-baik hadis Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam berikut. “Berbahagialah orang yang diberi petunjuk masuk Islam, sedangkan kehidupannya bersahaja dan merasa cukup,” (HR. Tirmidzi).

Adapan hadits yang lain, “Barangsiapa yang masuk waktu pagi dengan merasa aman di rumahnya, sehat badannya, mempunyai makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya,” (HR. Tirmidzi).


Berapa Luas Rumah Nabi ??

Rumah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam di madinah terletak di pojokan masjid nabawi, tepatnya di tempat yang sekarang dijadikan makam Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam. dan sebagai pengetahuan saja, bahwasanya semua nabi itu dikuburkan tepat dimana nabi itu meninggal dunia. termasuk Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim: Bahwa suatu hari sayyidina Umar bin Al Khattab pernah menemui baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam. saat itu beliau sedang berbaring di atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. melihat keadaan Nabi Muhammad yang seperti itu sayyidina Umar pun menangis. Kemudian Nabi pun bertanya: Mengapa engkau menangis?

Replika tempat tidur Rasulullah

Sayyidina Umar Radhiallah anhu menjawab: "Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, Utusan Allah Subhanallahi Wata'ala. kekayaanmu hanya seperti ini. sedangkan kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan.

Lalu Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam menjawab: apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?

Perlu anda ketahui, Rumah Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam sangat mungil sekali, jika diukur panjangnya tidak lebih dari 5 meter dan lebarnya hanya 3 meter. tinggi atap sekitar 2.5 meter, Masyaallah..

Hal utama yang menjadi patokan dalam menentukan luas rumah nabi adalah perkataan seorang sahabat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang bernama Daud Bin Qais. Dalam kitab shohih adabul mufrod karya Imam Bukhori disebutkan bahwa Daud Bin Qais berkata: "Saya melihat kamar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam atapnya terbuat dari pelepah kurma yang terbalut dengan serabut, saya perkirakan lebar rumah ini, kira kira 6 atau 7 hasta, saya mengukur luas rumah dari dalam 10 hasta, dan saya kira tingginya antara 7 dan 8, saya berdiri dipintu aisyah saya dapati kamar ini menghadap Maghrib (Marocco)".

1 hasta jika diukur pake meter adalah 0.45 m, lihat di id.wikipedia.org/wiki/Hasta. Jika anda masih ragu lagi, silahkan datang ke makam Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam di madinah dan ukur berapa luas makam nabi di madinah, tepatnya di pojokan masjid nabawi, dan tempat yang sekarang dijadikan makam itulah yang dulunya dijadikan rumah oleh Nabi muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Nabi Yang Agung itu -yang mana Allah Subhanallahi Wata'ala dan Para MalaikatNya juga memujinya- ternyata hidup dalam kesederhanaan, rumah beliau beralaskan tanah, dindingnya terbuat dari tanah liat, atapnya dari pelepah kurma dan di dalamnya hanya ada sedikit perabotan. Tak ada kasur dan bantal yang empuk, tak ada AC di musim panas maupun penghangat badan di kala musim dingin, tak ada sofa apalagi springbed.

Nabi Yang Agung itu juga tidak pernah makan sampai kenyang, Ibunda kita, Aisyah RA menceritakan bagaimana keseharian rumah tangga Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, "Kami, keluarga Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam selama sebulan pernah tidak menyalakan api (memasak) dan hanya memakan kurma secukupnya dan air".

Aisyah RA juga menceritakan bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam pernah datang kepadanya dan bertanya: "Apakah engkau punya makanan? Ia menjawab tidak, kemudian Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam berkata: Kalau begitu aku berpuasa". Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam meninggalkan dunia ini dan beliau tidak pernah kenyang dari gandum dalam satu hari, baik makan siang maupun makan malam"

Sebagai ilustrasi saya sertakan gambar untuk bisa memahami dan menghayati lebih jauh.

Rumah Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam

Ya, Kira kira seperti gambar diatas yang bisa menggambarkan keadaan Rumah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, Rumah seorang jendral, Pemimpin tertinggi, seorang Nabi yang Agung, Manusia termulia sepanjang zaman di dunia dan akhirat dan merupakan Satu satunya Nabi yang bisa memberikan syafa'at. Dan perlu agan ingat, Nabi tidak hidup sendiri, nabi punya umat.. punya banyak sahabat, lebih dari ratusan ribu, dan banyak diantara mereka yang mengadukan masalahnya pada beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam, tak bisa dibayangkan, bagaimana sibuknya nabi muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dalam melayani umatnya, sedangkan beliau dan keluarganya sampai sebulan tidak pernah masak karena tidak punya sesuatu buat dimasak.

Andaikata Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam meminta pada Allah Subhanallahi Wata'ala biar dikasih kekayaan yang melimpah seperti kekayaan Nabi Sulaiman, Allah Subhanallahi Wata'ala pasti tidak akan menolak permintaannya. Tapi beliau tidak pernah minta seperti itu pada Allah Subhanallahi Wata'ala, bahkan pada sahabat-sahabatnya yang kaya raya pun beliau tidak pernah tamak dan dengki. hal ini mengajarkan pada kita bahwasanya kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan hati, kekayaan harta benda di dunia tidak akan berarti apa apa jika kita tidak pandai mensyukurinya. berapa banyak manusia yang hartanya melimpah akan tetapi harga dirinya di mata manusia 0 besar. berapa banyak manusia yang dikaruniai harta yang melimpah, akan tetapi masih saja selalu tamak, rakus dan serakah dalam mencarinya. 


Replika rumah Nabi Muhammad

Untuk bisa melihat bagaimana suasana rumah Rasulullah, pernah dihadirkan dalam Pameran yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi.

Replika Rumah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam ini  dibangun berdasarkan riwayat (hadits). Model bangunan ini sangat penting bagi kita untuk memahami akan hakikat keteladanan dan kesederhanaan Nabi Muhamamd Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Inilah video replika Rumah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang ditampilkan dalam 3D.


Semoga bermanfaat,
DK

Sumber:
Suatu Hari di Rumah Rasulullah/Karya: Abdul Malik al Qassam/Penerbit: Daarul Qasam