|
حَدَّثَنِي
سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ
أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا
عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِي وَاللَّهِ لَلَّهُ
أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلَاةِ
وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ
إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ إِلَيَّ يَمْشِي
أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ |
|
50.1/4927. Telah menceritakan kepadaku Suwaid
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisarah telah
menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
'Allah ta'ala berfirman: Aku bersama
persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Demi
Allah, Allah Ta'ala sangat gembira menerima taubat seseorang kamu, melebihi
kegembiraan seseorang yang menemukan kembali barangnya yang hilang di suatu
tempat yang luas. Barangsiapa mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan
mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan
mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku
akan datang kepadanya dengan berlari.' |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ الْقَعْنَبِيُّ حَدَّثَنَا
الْمُغِيرَةُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ أَحَدِكُمْ
مِنْ أَحَدِكُمْ بِضَالَّتِهِ إِذَا وَجَدَهَا و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمَعْنَاهُ |
|
50.2/4928. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah
bin Maslamah bin Qa'nab Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Al
Mughirah bin 'Abdurrahman Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al
A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Allah Ta'ala sangat gembira menerima taubat seseorang kamu, melebihi
kegembiraan seseorang yang menemukan kembali barangnya yang hilang. Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari
Hammam bin Munabih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan Hadits yang semakna. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ
لِعُثْمَانَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ
دَخَلْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ أَعُودُهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَحَدَّثَنَا
بِحَدِيثَيْنِ حَدِيثًا عَنْ نَفْسِهِ وَحَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ
الْمُؤْمِنِ مِنْ رَجُلٍ فِي أَرْضٍ دَوِّيَّةٍ مَهْلِكَةٍ مَعَهُ رَاحِلَتُهُ
عَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَنَامَ فَاسْتَيْقَظَ وَقَدْ ذَهَبَتْ
فَطَلَبَهَا حَتَّى أَدْرَكَهُ الْعَطَشُ ثُمَّ قَالَ أَرْجِعُ إِلَى مَكَانِيَ
الَّذِي كُنْتُ فِيهِ فَأَنَامُ حَتَّى أَمُوتَ فَوَضَعَ رَأْسَهُ عَلَى سَاعِدِهِ
لِيَمُوتَ فَاسْتَيْقَظَ وَعِنْدَهُ رَاحِلَتُهُ وَعَلَيْهَا زَادُهُ وَطَعَامُهُ
وَشَرَابُهُ فَاللَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ الْعَبْدِ الْمُؤْمِنِ مِنْ
هَذَا بِرَاحِلَتِهِ وَزَادِهِ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ قُطْبَةَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ
الْأَعْمَشِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَقَالَ مِنْ رَجُلٍ بِدَاوِيَّةٍ مِنْ الْأَرْضِ
و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا
الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ عُمَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ الْحَارِثَ بْنَ
سُوَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ حَدِيثَيْنِ أَحَدُهُمَا عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْآخَرُ عَنْ نَفْسِهِ فَقَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا
بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ الْمُؤْمِنِ بِمِثْلِ حَدِيثِ جَرِيرٍ |
|
50.3/4929. Telah menceritakan kepada kami
'Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim -dan lafadh ini
milik 'Utsman- Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari
'Umarah bin 'Umair dari Al Harits bin Suwaid dia berkata; Saya pernah datang berkunjung ke rumah Abdullah
untuk menjenguknya ketika ia sedang sakit. Lalu ia menuturkan kepada saya
tentang dua hal: yang satu tentang dirinya dan yang satu lagi mengenai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abdullah berkata; 'Saya
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah merasa
bergembira karena taubatnya seorang hamba yang beriman melebihi kegembiraan
seseorang berada di gurun sahara yang mencekam dengan ditemani hewan
tunggangannya serta perbekalan makanan dan minuman, kemudian ia tertidur. Ketika
ia terbangun dari tidurnya, ternyata hewan tunggangannya terlepas dengan membawa
perbekalan makanan dan minumannya. Kemudian orang tersebut mencari hewan
tunggangannya tersebut ke sana kemari hingga ia merasa haus. Setelah itu, ia pun
berkata; 'Sebaiknya aku kembali saja ke tempat tidurku semula sampai aku mati.'
Tak lama kemudian orang tersebut telah membaringkan tubuhnya dengan meletakkan
kepalanya di atas lengannya dan bersiap-siap untuk mati. Ketika ia terbangun,
ternyata hewan tunggangannya itu telah berada di sisinya dengan membawa bekal
makanan dan minumannya. Sunguh ke gembiraan Allah karena taubatnya seorang
hamba-Nya yang beriman melebihi kegembiraan orang yang hewan tunggangannya
terlepas lalu kembali dengan membawa perbekalan makanan dan minumannya ini. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dari
Quthbah bin 'Abdul 'Aziz dari Al A'masy dengan sanad ini, dan dia
berkata; dari seorang laki-laki yang berada di sebuah gurun yang mencekam.' Dan
telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah
menceritakan kepada kami 'Umarah bin 'Umair dia berkata; aku mendengar
Al Harits bin Suwaid dia berkata; telah menceritakan kepadaku
'Abdullah mengenai dua buah hadits. Salah satunya dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan yang satu lagi tentang dirinya. Dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah sangat gembira
dengan taubatnya seorang hamba yang beriman'. -yang serupa dengan Hadits
Jarir.- |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو
يُونُسَ عَنْ سِمَاكٍ قَالَ خَطَبَ النُّعْمَانُ بْنُ بَشِيرٍ فَقَالَ لَلَّهُ
أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ رَجُلٍ حَمَلَ زَادَهُ وَمَزَادَهُ عَلَى
بَعِيرٍ ثُمَّ سَارَ حَتَّى كَانَ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَأَدْرَكَتْهُ
الْقَائِلَةُ فَنَزَلَ فَقَالَ تَحْتَ شَجَرَةٍ فَغَلَبَتْهُ عَيْنُهُ وَانْسَلَّ
بَعِيرُهُ فَاسْتَيْقَظَ فَسَعَى شَرَفًا فَلَمْ يَرَ شَيْئًا ثُمَّ سَعَى شَرَفًا
ثَانِيًا فَلَمْ يَرَ شَيْئًا ثُمَّ سَعَى شَرَفًا ثَالِثًا فَلَمْ يَرَ شَيْئًا
فَأَقْبَلَ حَتَّى أَتَى مَكَانَهُ الَّذِي قَالَ فِيهِ فَبَيْنَمَا هُوَ قَاعِدٌ
إِذْ جَاءَهُ بَعِيرُهُ يَمْشِي حَتَّى وَضَعَ خِطَامَهُ فِي يَدِهِ فَلَلَّهُ
أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ الْعَبْدِ مِنْ هَذَا حِينَ وَجَدَ بَعِيرَهُ عَلَى
حَالِهِ قَالَ سِمَاكٌ فَزَعَمَ الشَّعْبِيُّ أَنَّ النُّعْمَانَ رَفَعَ هَذَا
الْحَدِيثَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَّا أَنَا
فَلَمْ أَسْمَعْهُ |
|
50.4/4930. Telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Abu Yunus dari Simak
dia berkata; An Nu'man bin Basyir berkhuthbah, maka dia berkata; Sungguh
kegembiraan Allah karena taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang
dari kalian yang pada suatu ketika dia membawa perbekalan dan minumannya di atas
unta lalu dia berjalan di padang pasir yang luas. kemudian dia beristirahat
sejenak dan tidur di bawah pohon. Tiba-tiba untanya lepas, dia pun mencarinya ke
perbukitan, namun dia tidak melihat sesuatu sama sekali, kemudian ia mencari
lagi di perbukitan yang lain, namun juga tidak melihatnya, ia pun naik lagi
keperbukitan yang lain, tapi tetap tidak menemukan sesuatupun. Akhirnya dia
kembali ke tempat istirahatnya. Tatkala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya
datang kepadanya seraya menyerahkan tali kekangnya ke tangannya. Maka sungguh
kegembiraan Allah dengan taubatnya seorang hambanya melebihi kegembiraan orang
ini ketika dia mendapatkan untanya kembali dalam keadaan seperti semula.
Simak berkata; Sya'bi mengira bahwa Nu'man telah menyandarkan
Hadits ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, adapun saya belum pernah
mendengarnya demikian. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَجَعْفَرُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ جَعْفَرٌ حَدَّثَنَا و قَالَ
يَحْيَى أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ عَنْ إِيَادٍ عَنْ
الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَيْفَ تَقُولُونَ بِفَرَحِ رَجُلٍ انْفَلَتَتْ مِنْهُ رَاحِلَتُهُ
تَجُرُّ زِمَامَهَا بِأَرْضٍ قَفْرٍ لَيْسَ بِهَا طَعَامٌ وَلَا شَرَابٌ
وَعَلَيْهَا لَهُ طَعَامٌ وَشَرَابٌ فَطَلَبَهَا حَتَّى شَقَّ عَلَيْهِ ثُمَّ
مَرَّتْ بِجِذْلِ شَجَرَةٍ فَتَعَلَّقَ زِمَامُهَا فَوَجَدَهَا مُتَعَلِّقَةً بِهِ
قُلْنَا شَدِيدًا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا وَاللَّهِ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ
مِنْ الرَّجُلِ بِرَاحِلَتِهِ قَالَ جَعْفَرٌ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
إِيَادٍ عَنْ أَبِيهِ |
|
50.5/4931. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya dan Ja'far bin Humaid, berkata Ja'far; telah menceritakan
kepada kami, dan berkata Yahya; telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin
Iyad bin Laqith dari Iyad dari Al Barra bin 'Azib dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Bagaimana pendapat kalian tentang kegembiraan
seseorang yang kehilangan hewan tunggangannya ketika dia membawanya ke sebuah
padang pasir yang tandus, tidak ada air minun dan tidak ada pula makanan,
padahal di atas unta tersebut ada air minum dan makanan. Kemudian ia pun
mencarinya hingga sangat kepayahan. Tatkala ia melewati sebatang pohon, dia
menemukan hewan tersebut terikat di sana? Maka kami mengatakan; 'Tentu
orang itu sangat gembira sekali ya Rasulullah.' Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sungguh Allah lebih
gembira dengan taubat hambanya dari seseorang yang menemukan hewan tunggangannya
kembali. Ja'far berkata; telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Iyad dari bapaknya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ
يُونُسَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ وَهُوَ عَمُّهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا
بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى
رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلَاةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ
وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا قَدْ
أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً
عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ
أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ |
|
50.6/4932. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ash Shabbah dan Zuhair bin Harb mereka berdua
berkata; telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Yunus telah
menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar telah menceritakan kepada
kami Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah telah menceritakan kepada kami
Anas bin Malik -dan dia adalah pamannya- dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sungguh kegembiraan Allah karena taubatnya hamba-Nya
melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian terhadap hewan tunggangannya di
sebuah padang pasir yang luas, namun tiba-tiba hewan tersebut lepas, padahal di
atasnya ada makanan dan minuman hingga akhirnya dia merasa putus asa untuk
menemukannya kembali. kemudian ia beristirahat di bawah pohon, namun di saat
itu, tiba-tiba dia mendapatkan untanya sudah berdiri di sampingnya. Ia pun
segera mengambil tali kekangnya kemudian berkata; 'Ya Allah Engkau hambaku dan
aku ini Tuhan-Mu.' Dia telah salah berdo'a karena terlalu
senang.' |
|
|
حَدَّثَنَا
هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَلَّهُ
أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ إِذَا اسْتَيْقَظَ عَلَى
بَعِيرِهِ قَدْ أَضَلَّهُ بِأَرْضِ فَلَاةٍ و حَدَّثَنِيهِ أَحْمَدُ الدَّارِمِيُّ
حَدَّثَنَا حَبَّانُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسُ
بْنُ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمِثْلِهِ |
|
50.7/4933. Telah menceritakan kepada kami Haddab
bin Khalid telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Sungguh
ke gembiraan Allah karena taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang
dari kalian ketika bangun dari tidurnya lalu menemukan hewan tunggangannya yang
telah hilang di padang pasir yang luas. Dan telah menceritakannya kepada kami
Ahmad Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Habban telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami
Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ قَيْسٍ قَاصِّ
عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِي صِرْمَةَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ أَنَّهُ
قَالَ حِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ كُنْتُ كَتَمْتُ عَنْكُمْ شَيْئًا سَمِعْتُهُ
مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْلَا أَنَّكُمْ تُذْنِبُونَ لَخَلَقَ
اللَّهُ خَلْقًا يُذْنِبُونَ يَغْفِرُ لَهُمْ |
|
50.8/4934. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari
Muhammad bin Qais menceritakan kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari Abu
Shirmah dari Abu Ayyub bahwasanya dia berkata ketika menjelang
kematiannya; Aku telah menyembunyikan kepada kalian perkara yang aku dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya kamu
sekalian tidak mempunyai dosa sedikit niscaya Allah akan menciptakan suatu kaum
yang melakukan dosa untuk diberikan ampunan kepada mereka." |
|
|
حَدَّثَنَا
هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي عِيَاضٌ
وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْفِهْرِيُّ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُبَيْدِ
بْنِ رِفَاعَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ الْقُرَظِيِّ عَنْ أَبِي صِرْمَةَ عَنْ
أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَوْ أَنَّكُمْ لَمْ تَكُنْ لَكُمْ ذُنُوبٌ يَغْفِرُهَا
اللَّهُ لَكُمْ لَجَاءَ اللَّهُ بِقَوْمٍ لَهُمْ ذُنُوبٌ يَغْفِرُهَا
لَهُمْ |
|
50.9/4935. Telah menceritakan kepada kami Harun
bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah
menceritakan kepadaku 'Iyadl bin 'Abdullah Al Fihri telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin 'Ubaid bin Rifa'ah dari Muhammad bin Ka'b Al
Qurazhi dari Abu Shirmah dari Abu Ayyub Al Anshari dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Seandainya kamu sekalian tidak mempunyai dosa
sedikit pun yang patut diampuni Allah, niscaya Allah akan mendatangkan suatu
kaum yang melakukan dosa untuk diberikan ampunan bagi mereka." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
جَعْفَرٍ الْجَزَرِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ
يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ |
|
50.10/4936. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ja'far Al Jazari dari Yazid
bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku di tangannya, seandainya kamu sekalian tidak berbuat dosa sama
sekali, niscaya Allah akan memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan mengganti
kalian dengan umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan memohon ampunan
kepada Allah dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka.'" |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّيْمِيُّ وَقَطَنُ بْنُ نُسَيْرٍ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ إِيَاسٍ الْجُرَيْرِيِّ
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ حَنْظَلَةَ الْأُسَيِّدِيِّ قَالَ وَكَانَ
مِنْ كُتَّابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَقِيَنِي
أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ كَيْفَ أَنْتَ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ قُلْتُ نَافَقَ
حَنْظَلَةُ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَا تَقُولُ قَالَ قُلْتُ نَكُونُ عِنْدَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ
وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ
وَالضَّيْعَاتِ فَنَسِينَا كَثِيرًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَوَاللَّهِ إِنَّا
لَنَلْقَى مِثْلَ هَذَا فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ نَافَقَ حَنْظَلَةُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا
ذَاكَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَكُونُ عِنْدَكَ تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ
وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ
عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ نَسِينَا كَثِيرًا فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي وَفِي الذِّكْرِ
لَصَافَحَتْكُمْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ وَلَكِنْ يَا
حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً ثَلَاثَ مَرَّاتٍ |
|
50.11/4937. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya At Taimi dan Qathan bin Nusair -dan lafadh ini milik Yahya-
telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Sa'id bin Iyas
Al Jurairi dari Abu 'Utsman An Nahdi dari Hanzhalah Al
Usayyidi dia berkata; (salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam) dia berkata; "Saya pernah berjumpa dengan Abu Bakar dan ia
berkata kepada saya; 'Bagaimanakah keadaanmu ya Hanzhalah? ' Saya (Hanzhalah)
menjawab; 'Hanzhalah telah menjadi orang munafik.' Abu Bakar terperanjat seraya
berkata; 'Subhanallah, apa maksud ucapanmu tadi hai Hanzhalah? ' Saya menjawab;
'Ketahuilah olehmu hai Abu Bakar, ketika kami berada di sisi Rasulullah, beliau
sering mengingatkan kami tentang siksa neraka dan nikmat surga hingga
seolah-olah kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri. Akan tetapi, ketika
kami keluar dari sisi Rasulullah, maka kami pun berlaku kasar dan jahat kepada
isteri dan anak-anak kami serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna.
Jadi, kami ini sering lengah.' Abu Bakar berkata; 'Demi Allah, kami juga sering
berbuat seperti itu hai Hanzhalah.' Kemudian saya dan Abu Bakar pergi menuju ke
rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sesampainya di sana, saya
berkata; 'Ya Rasulullah, Hanzhalah telah menjadi munafik.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Apa maksudmu hai Hanzhalah? ' Saya
meneruskan ucapan saya; 'Ya Rasulullah, ketika saya berada di sisi engkau,
kemudian engkau menerangkan kepada saya tentang siksa neraka dan nikmat surga,
seolah-olah saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Akan tetapi, ketika
saya telah keluar dari sisi engkau, maka saya pun berlaku kasar kepada istri dan
anak-anak saya serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna. Jadi saya
sering bersikap Iengah.' Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh jika kamu senantiasa menetapi apa yang kamu
lakukan ketika kamu berada di sisiku dan ketika kamu berzikir, niscaya para
malaikat akan menjabat tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi,
tentunya yang demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit (dari waktu-kewaktu,
secara berkala, tidak spontanitas).' Beliau mengulangi kata-kata itu tiga
kali. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ
حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ
حَنْظَلَةَ قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَوَعَظَنَا فَذَكَّرَ النَّارَ قَالَ ثُمَّ جِئْتُ إِلَى الْبَيْتِ فَضَاحَكْتُ
الصِّبْيَانَ وَلَاعَبْتُ الْمَرْأَةَ قَالَ فَخَرَجْتُ فَلَقِيتُ أَبَا بَكْرٍ
فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ وَأَنَا قَدْ فَعَلْتُ مِثْلَ مَا تَذْكُرُ
فَلَقِينَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ نَافَقَ حَنْظَلَةُ فَقَالَ مَهْ فَحَدَّثْتُهُ بِالْحَدِيثِ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ وَأَنَا قَدْ فَعَلْتُ مِثْلَ مَا فَعَلَ فَقَالَ يَا
حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً وَلَوْ كَانَتْ تَكُونُ قُلُوبُكُمْ كَمَا تَكُونُ
عِنْدَ الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُسَلِّمَ عَلَيْكُمْ فِي
الطُّرُقِ حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ
النَّهْدِيِّ عَنْ حَنْظَلَةَ التَّمِيمِيِّ الْأُسَيِّدِيِّ الْكَاتِبِ قَالَ
كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَّرَنَا
الْجَنَّةَ وَالنَّارَ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِهِمَا |
|
50.12/4938. Telah menceritakan kepadaku Ishaq
bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 'Abdush Shamad Aku
mendengar bapakku bercerita; telah menceritakan kepada kami Sa'id Al
Jurairi dari Abu 'Utsman An Nahdi dari Hanzhalah dia berkata;
Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau biasa
mengingatkan kami dan menuturkan tentang neraka. Hanzhalah berkata; Namun ketika
aku sudah kembali ke rumah, aku tertawa bersama anak-anakku dan bermain-main
bersama istri. Hanzhalah berkata; maka aku pun keluar dan bertemu dengan Abu
Bakar, lalu aku ceritakan kebiasaanku kepadanya. Abu Bakr menjawab; Demikian
juga saya biasa melakukan hal itu. Lalu kami bertemu dengan Rasulullah, maka aku
berkata; 'Ya Rasulullah, Hanzhalah telah munafik! Beliau bertanya: 'Kenapa
demikian wahai Hanzhalah? ' aku pun menuturkan kebiasaanku pada beliau, maka
beliau bersabda: Wahai Hanzhalah,
perbaharuilah iman secara berkala (dari waktu ke waktu, secara bertahap, tidak
spontanitas), sekiranya keadaan kalian adalah sebagaimana keadaan kalian saat
bersamaku, niscaya para malaikat akan menyalami kalian hingga ketika di
perjalanan kalian. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb
telah menceritakan kepada kami Al Fudlail bin Dukain telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Sa'id Al Jurairi dari Abu 'Utsman An
Nahdi dari Hanzhalah At Tamimi Al Usayyidil Al Katib dia berkata;
Ketika kami bersama Rasulullah, beliau biasa mengingatkan kami tentang surga dan
neraka. -Selanjutnya sebagaimana Hadits keduanya.- |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ يَعْنِي الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي
كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ
غَضَبِي |
|
50.13/4939. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Mughirah Al
Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:
"Ketika Allah menciptakan makhluk, maka Dia membuat ketentuan terhadap diri-Nya
sendiri di dalam kitab-Nya yang berada di atas Arsy. Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mendominasi
murka-Ku." |
|
|
حَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ
عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ سَبَقَتْ رَحْمَتِي غَضَبِي |
|
50.14/4940. Telah menceritakan kepadaku Zuhair
bin Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Sesungguhnya rahmat-Ku telah mendahului
murka-Ku." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا أَبُو ضَمْرَةَ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ مِينَاءَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ
فِي كِتَابِهِ عَلَى نَفْسِهِ فَهُوَ مَوْضُوعٌ عِنْدَهُ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ
غَضَبِي |
|
50.15/4941. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Abu Dhamrah dari Al
Harits bin 'Abdurrahman dari 'Atha bin Mina dari Abu Hurairah
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Ketika Allah
menciptakan makhluk, maka Dia membuat ketentuan terhadap diri-Nya sendiri yang
tersimpan disisi-Nya, Sesungguhnya rahmat-Ku
melebihi murka-Ku." |
|
|
حَدَّثَنَا
حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى التُّجِيبِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي
يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ أَخْبَرَهُ أَنَّ
أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ
تِسْعَةً وَتِسْعِينَ وَأَنْزَلَ فِي الْأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا فَمِنْ ذَلِكَ
الْجُزْءِ تَتَرَاحَمُ الْخَلَائِقُ حَتَّى تَرْفَعَ الدَّابَّةُ حَافِرَهَا عَنْ
وَلَدِهَا خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ |
|
50.16/4942. Telah menceritakan kepada kami
Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
bahwasanya Sa'id bin Al Musayyab telah mengabarkan kepadanya bahwasanya
Abu Hurairah dia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah Ta'ala menjadikan
sifat rahmat seratus bagian. Maka dipeganglah disisi-Nya sembilan puluh sembilan
bagian dan diturunkan-Nya satu bagian ke bumi. Dari yang satu bagian inilah
seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sehingga seekor hewan mengangkat
kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya." |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ
يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ
مِائَةَ رَحْمَةٍ فَوَضَعَ وَاحِدَةً بَيْنَ خَلْقِهِ وَخَبَأَ عِنْدَهُ مِائَةً
إِلَّا وَاحِدَةً |
|
50.17/4943. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala
dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah
menciptakan seratus rahmat. Yang satu Dia letakan di antara para Makhluk-Nya,
sedangkan yang Sembilan puluh Sembilan Dia simpan di sisi-Nya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ مِائَةَ رَحْمَةٍ أَنْزَلَ مِنْهَا
رَحْمَةً وَاحِدَةً بَيْنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالْبَهَائِمِ وَالْهَوَامِّ
فَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ وَبِهَا يَتَرَاحَمُونَ وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى
وَلَدِهَا وَأَخَّرَ اللَّهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا
عِبَادَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ |
|
50.18/4944. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik dari
'Atha dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki
seratus rahmat. Dari seratus rahmat tersebut, hanya satu yang di turunkan Allah
kepada jin, manusia, hewan jinak dan buas. Dengan rahmat tersebut mereka saling
mengasihi dan menyayangi, dan dengan rahmat itu pula binatang buas dapat
menyayangi anaknya. Adapun Sembilan puluh sembilan rahmat Allah yang lain, maka
hal itu ditangguhkan Allah. Karena Allah hanya akan memberikannya kepada para
hamba-Nya yang shalih pada hari kiamat kelak." |
|
|
حَدَّثَنِي
الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
التَّيْمِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ النَّهْدِيُّ عَنْ سَلْمَانَ
الْفَارِسِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ لِلَّهِ مِائَةَ رَحْمَةٍ فَمِنْهَا رَحْمَةٌ بِهَا يَتَرَاحَمُ الْخَلْقُ
بَيْنَهُمْ وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ و حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا
الْإِسْنَادِ |
|
50.19/4945. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam
bin Musa telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi telah menceritakan kepada kami
Abu 'Utsman An Nahdi dari Salman Al Farisi dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Allah memiliki seratus rahmat. Satu rahmat di antaranya untuk seluruh
makhluk agar berkasih kasihan sesama mereka (di dunia), sedang yang sembilan
puluh sembilan dipersiapkan untuk hari kiamat kelak. Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad
bin 'Abdil A'la telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari
bapaknya dengan sanad ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ
أَبِي عُثْمَانَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
مِائَةَ رَحْمَةٍ كُلُّ رَحْمَةٍ طِبَاقَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
فَجَعَلَ مِنْهَا فِي الْأَرْضِ رَحْمَةً فَبِهَا تَعْطِفُ الْوَالِدَةُ عَلَى
وَلَدِهَا وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ بَعْضُهَا عَلَى بَعْضٍ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ
الْقِيَامَةِ أَكْمَلَهَا بِهَذِهِ الرَّحْمَةِ |
|
50.20/4946. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Dawud bin
Abu Hind dari Abu 'Utsman dari Salman dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menciptakan seratus rahmat pada
hari diciptakan langit dan bumi. Setiap rahmat mencakup di antara langit dan
bumi. Lalu Allah berikan satu rahmat untuk bumi yang dengannya seorang ibu
menyayangi anaknya. Demikian juga binatang buas, burung-burung satu sama lain
saling menyayangi. Apabila datang hari kiamat, maka Allah menyempurnakan rahmat
tersebut." |
|
|
حَدَّثَنِي
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ التَّمِيمِيُّ
وَاللَّفْظُ لِحَسَنٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ
حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
أَنَّهُ قَالَ قَدِمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِسَبْيٍ فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنْ السَّبْيِ تَبْتَغِي إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي
السَّبْيِ أَخَذَتْهُ فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ فَقَالَ لَنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَرَوْنَ هَذِهِ الْمَرْأَةَ
طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ قُلْنَا لَا وَاللَّهِ وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى
أَنْ لَا تَطْرَحَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا |
|
50.21/4947. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan
bin 'Ali Al Hulwani dan Muhammad bin Sahl At Tamimi -dan lafadh ini
milik Hasan-; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah
menceritakan kepada kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Zaid
bin Aslam dari bapaknya dari 'Umar bin Al Khaththab bahwasanya
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah memperoleh beberapa orang tawanan perang. Tiba-tiba ada seorang
perempuan dari mereka mencari bayinya dalam kelompok tawanan itu, maka ia
mengambil dan membuainya serta menyusuinya. Melihat hal itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada kami: 'Menurut kalian, apakah
perempuan itu tega melemparkan bayinya ke dalam api? ' Kami menjawab; 'Demi
Allah, sesungguhnya ia tidak akan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama
ia masih sanggup menghindarkannya dari api tersebut.' Lalu Rasulullah bersabda:
'Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang perempuan
itu terhadap anaknya.' |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ
جَعْفَرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الْعُقُوبَةِ
مَا طَمِعَ بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ وَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ
الرَّحْمَةِ مَا قَنَطَ مِنْ جَنَّتِهِ أَحَدٌ |
|
50.22/4948. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr semuanya dari Isma'il
bin Ja'far. Ibnu Ayyub berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il,
telah mengabarkan kepadaku Al 'Ala dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:
"Seandainya orang mukmin mengetahui siksa
Allah Subhanahu wa Ta'ala, niscaya tidak ada seorang mukmin pun yang
menginginkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir itu mengetahui rahmat Allah,
maka niscaya tidak ada seorang kafir pun yang berputus asa untuk mengharapkan
surga-Nya." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقِ بْنِ بِنْتِ مَهْدِيِّ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ
حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لَمْ
يَعْمَلْ حَسَنَةً قَطُّ لِأَهْلِهِ إِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوهُ ثُمَّ اذْرُوا
نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ
عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لَا يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِينَ
فَلَمَّا مَاتَ الرَّجُلُ فَعَلُوا مَا أَمَرَهُمْ فَأَمَرَ اللَّهُ الْبَرَّ
فَجَمَعَ مَا فِيهِ وَأَمَرَ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ قَالَ لِمَ
فَعَلْتَ هَذَا قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ يَا رَبِّ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ
اللَّهُ لَهُ |
|
50.23/4949. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Marzuq bin Binti Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami
Rauh telah menceritakan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad
dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersabda: "Dahulu ada seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat baik
sama sekali. Lalu ia berpesan kepada istri dan keluarganya; 'Wahai keluargaku,
apabila aku meninggal dunia, maka bakarlah mayatku! Setelah itu, buanglah
sebagian tubuhku di daratan dan sebagian lagi di lautan. Demi Allah, jika Allah
menakdirkan niscaya Dia akan menyiksaku dengan siksaan yang tidak pernah Dia
timpakan kepada makhluk lain di dunia ini.' Ketika orang tersebut meninggal,
maka keluarganya pun melaksanakan pesannya, yaitu membakar jasadnya dan membuang
sebagian ke daratan dan sebagian ke lautan. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala
memerintahkan daratan agar menyatukan jasad orang tersebut dan Allah pun
memerintahkan lautan agar menyatukan jasad orang itu. Setelah jasad terkumpul
menjadi satu kembali di alam barzakh, maka Allah pun bertanya kepadanya: 'Hai
hamba-Ku, mengapa kamu memerintahkan keluargamu untuk melakukan tindakan seperti
itu? ' Orang laki-laki itu menjawab; 'Ya Allah ya Tuhanku, aku lakukan itu
karena aku takut akan siksa-Mu, sedangkan Engkau adalah Dzat Yang Maha Tahu.'
Akhirnya Allah pun mengampuninya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا و قَالَ
ابْنُ رَافِعٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ قَالَ قَالَ لِي الزُّهْرِيُّ أَلَا أُحَدِّثُكَ بِحَدِيثَيْنِ
عَجِيبَيْنِ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
أَسْرَفَ رَجُلٌ عَلَى نَفْسِهِ فَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ أَوْصَى بَنِيهِ
فَقَالَ إِذَا أَنَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي ثُمَّ اسْحَقُونِي ثُمَّ اذْرُونِي فِي
الرِّيحِ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ عَلَيَّ رَبِّي لَيُعَذِّبُنِي
عَذَابًا مَا عَذَّبَهُ بِهِ أَحَدًا قَالَ فَفَعَلُوا ذَلِكَ بِهِ فَقَالَ
لِلْأَرْضِ أَدِّي مَا أَخَذْتِ فَإِذَا هُوَ قَائِمٌ فَقَالَ لَهُ مَا حَمَلَكَ
عَلَى مَا صَنَعْتَ فَقَالَ خَشْيَتُكَ يَا رَبِّ أَوْ قَالَ مَخَافَتُكَ فَغَفَرَ
لَهُ بِذَلِكَ |
|
50.24/4950. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid, 'Abd berkata; telah
mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata; -dan lafadh ini miliknya-;
telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dia berkata; Az Zuhri berkata kepadaku; maukah kamu aku
ceritakan dua hadits yang menakjubkan? Az Zuhri berkata; telah mengabarkan
kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Seorang laki-laki telah melampui batas atas dirinya.
Tatkala dia hendak meninggal, dia berwasiat pada anaknya seraya berkata;
'Apabila aku mati, maka bakarlah aku lalu buanglah aku, dan buanglah sebagiannya
di laut. Demi Allah, jika Rabbku berkehendak, pasti Dia akan menyiksaku dengan
suatu siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada seorangpun. (perawi) berkata;
lalu mereka melakukan wasiat tersebut. Kemudian Allah berfirman kepada bumi:
Tunaikan apa yang telah kamu ambil, lalu dia pun berdiri. Setelah itu
Allah bertanya kepada orang tersebut: kenapa kamu melakukan hal tersebut? Dia
menjawab; Karena takut kepada-Mu wahai Rabbku. Karena hal itu Allah
mengampuninya. |
|
|
قَالَ
الزُّهْرِيُّ وَحَدَّثَنِي حُمَيْدٌ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَخَلَتْ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ
رَبَطَتْهَا فَلَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلَا هِيَ أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ
خَشَاشِ الْأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ هَزْلًا قَالَ الزُّهْرِيُّ ذَلِكَ لِئَلَّا
يَتَّكِلَ رَجُلٌ وَلَا يَيْأَسَ رَجُلٌ حَدَّثَنِي أَبُو الرَّبِيعِ سُلَيْمَانُ
بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنِي الزُّبَيْدِيُّ قَالَ
الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ أَسْرَفَ عَبْدٌ عَلَى نَفْسِهِ بِنَحْوِ حَدِيثِ مَعْمَرٍ إِلَى قَوْلِهِ
فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ حَدِيثَ الْمَرْأَةِ فِي قِصَّةِ الْهِرَّةِ
وَفِي حَدِيثِ الزُّبَيْدِيِّ قَالَ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِكُلِّ شَيْءٍ
أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا أَدِّ مَا أَخَذْتَ مِنْهُ |
|
50.25/4951. (Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid, 'Abd berkata; telah
mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata; -dan lafadh ini miliknya-;
telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dia berkata;) Az Zuhri berkata; dan telah menceritakan
kepadaku Humaid dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dia berkata; Seorang wanita
masuk neraka karena seekor kucing yang diikatnya hingga akhirnya mati. Dia tidak
memberinya makan, dan tidak pula membiarkannya lepas hingga mencari makan dari
serangga-serangga bumi. Az Zuhri berkata; hal itu supaya seseorang tidak
berdiam diri tanpa beramal (pasrah), dan tidak pula berputus asa. Telah
menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Harb telah menceritakan kepadaku Az
Zubaidi, Az Zuhri berkata; telah menceritakan kepadaku Humaid bin
'Abdurrahman bin 'Auf dari Abu Hurairah dia berkata; aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang hamba telah melampaui batas atas dirinya.
-sebagaimana Hadits Ma'mar. dan di dalam Hadits Az Zubaidi dia berkata; maka
Allah ta'ala berfirman kepada setiap sesuatu yang telah mengambil dari yang
bukan miliknya: Tunaikan apa yang telah kamu ambil darinya. |
|
|
حَدَّثَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَبْدِ الْغَافِرِ يَقُولُ سَمِعْتُ
أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَاشَهُ اللَّهُ مَالًا
وَوَلَدًا فَقَالَ لِوَلَدِهِ لَتَفْعَلُنَّ مَا آمُرُكُمْ بِهِ أَوْ
لَأُوَلِّيَنَّ مِيرَاثِي غَيْرَكُمْ إِذَا أَنَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي وَأَكْثَرُ
عِلْمِي أَنَّهُ قَالَ ثُمَّ اسْحَقُونِي وَاذْرُونِي فِي الرِّيحِ فَإِنِّي لَمْ
أَبْتَهِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَإِنَّ اللَّهَ يَقْدِرُ عَلَيَّ أَنْ
يُعَذِّبَنِي قَالَ فَأَخَذَ مِنْهُمْ مِيثَاقًا فَفَعَلُوا ذَلِكَ بِهِ وَرَبِّي
فَقَالَ اللَّهُ مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا فَعَلْتَ فَقَالَ مَخَافَتُكَ قَالَ فَمَا
تَلَافَاهُ غَيْرُهَا و حَدَّثَنَاه يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا
مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ قَالَ لِي أَبِي حَدَّثَنَا قَتَادَةُ ح و
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ كِلَاهُمَا عَنْ قَتَادَةَ
ذَكَرُوا جَمِيعًا بِإِسْنَادِ شُعْبَةَ نَحْوَ حَدِيثِهِ وَفِي حَدِيثِ شَيْبَانَ
وَأَبِي عَوَانَةَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ النَّاسِ رَغَسَهُ اللَّهُ مَالًا وَوَلَدًا
وَفِي حَدِيثِ التَّيْمِيِّ فَإِنَّهُ لَمْ يَبْتَئِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا
قَالَ فَسَّرَهَا قَتَادَةُ لَمْ يَدَّخِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَفِي حَدِيثِ
شَيْبَانَ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ مَا ابْتَأَرَ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَفِي حَدِيثِ
أَبِي عَوَانَةَ مَا امْتَأَرَ بِالْمِيمِ |
|
50.26/4952. Telah menceritakan kepadaku
'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dia mendengar 'Uqbah bin 'Abdul Ghafir berkata; aku mendengar Abu
Sa'id Al Khudri bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya
beliau menyebutkan; Ada seseorang sebelum
kalian yang Allah berikan kepadanya harta dan anak. Sebelum ajalnya tiba, dia
berkata kepada anaknya; 'Kamu harus melaksanakan apa yang aku perintahkan atau
kamu adalah orang yang berhak menerima warisanku dari yang lainnya. Apabila aku
meninggal maka bakarlah jasadku Abu Sa'id berkata; menurutku dia berkata; hingga
jika aku telah menjadi arang hancurkanlah dan taburkanlah di angin. Karena
sungguh aku tidak mempunyai amalan kebaikan yang banyak di sisi Allah. Dan
sungguh Allah maha kuasa untuk menyiksaku. Nabi bersabda: Lalu ia
mengambil janji anak-anaknya untuk melakukan hal itu, dan demi Rabbku, mereka
pun melaksanakannya. Lalu Allah berfirman kepadanya: Wahai hamba-Ku, apa yang mendorongmu untuk melakukan
seperti itu? ia menjawab, Wahai Rabb,
aku takut kepada-Mu, Beliau bersabda: Ia tidak pernah melakukan amalan
selain itu hingga dengannya Allah memberinya rahmat. Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin
Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman
dia berkata; berkata kepadaku bapakku telah menceritakan kepada kami
Qatadah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban
bin 'Abdurrahman Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Abul Walid telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah keduanya
dari Qatadah, mereka semua menyebutkan dengan sanad Syu'bah dengan Hadits
yang serupa. Di dalam Hadits Syaiban dan Abu 'Awanah disebutkan dengan lafazh; '
Ada seseorang yang Allah beri harta dan anak. Sedangkan di Hadits At
Taimi disebutkan dengan lafazh; 'Lam Yabta ir.' (tidak mempunyai investasi
kebaikan) Dia berkata; Qatadah menafsirkannya dengan; 'tidak mempunyai tabungan
amal kebaikan di sisi Allah.' Adapun di Hadits Ibnu Syaiban menggunakan lafazh;
mab ta'ara (simpanan). Dan di Hadits Abu 'Awanah dengan lafazh; 'mam ta'ara.'
(Tidak mempunyai isvestasi kebaikan). |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ إِسْحَقَ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي
عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِيمَا يَحْكِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِي
ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ
ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي فَقَالَ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى عَبْدِي أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ
الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ
اغْفِرْ لِي ذَنْبِي فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِي ذَنْبًا
فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ اعْمَلْ مَا
شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ قَالَ عَبْدُ الْأَعْلَى لَا أَدْرِي أَقَالَ فِي
الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ اعْمَلْ مَا شِئْتَ قَالَ أَبُو أَحْمَدَ
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ زَنْجُويَةَ الْقُرَشِيُّ الْقُشَيْرِيُّ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ النَّرْسِيُّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ حَدَّثَنِي
عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنِي أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا
إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ قَالَ كَانَ بِالْمَدِينَةِ
قَاصٌّ يُقَالُ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ قَالَ فَسَمِعْتُهُ
يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ عَبْدًا أَذْنَبَ ذَنْبًا بِمَعْنَى
حَدِيثِ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ وَذَكَرَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَذْنَبَ ذَنْبًا وَفِي
الثَّالِثَةِ قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ |
|
50.27/4953. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul
A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari 'Abdurrahman bin Abu
'Amrah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari
apa yang telah dikhabarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, beliau bersabda:
Dahulu, ada seorang yang telah berbuat dosa.
Setelah itu, ia berdoa dan bermunajat; 'Ya Allah, ampunilah dosaku! ' Kemudian
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Sesungguhnya hamba-Ku mengaku telah
berbuat dosa, dan ia mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang dapat
mengampuni dosa atau memberi siksa karena dosa.' Kemudian orang tersebut berbuat
dosa lagi dan ia berdoa; 'Ya Allah, ampunilah dosaku! ' Maka Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman: 'Hamba-Ku telah berbuat dosa, dan ia mengetahui bahwasanya ia
mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa hamba-Nya karena dosa. Oleh
karena, berbuatlah sekehendakmu, karena Aku pasti akan mengampunimu (jika kamu
bertaubat).' Abdul A'la berkata; 'Saya tidak mengetahui apakah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Berbuatlah sekehendakmu' pada kali yang
ketiga atau ke empat. Abu Ahmad berkata; telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Zanjuyah Al Qurasyi Al Qusyairi telah menceritakan kepada kami
'Abdul A'la bin Hammad An Narsi dengan sanad ini. Telah menceritakan kepadaku
'Abd bin Humaid telah menceritakan kepadaku Abul Walid telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dia berkata; Dulu, di Madinah ada seorang yang
berkisah, dia biasa dipanggil dengan Abdurrahman bin Abu Amrah dia
berkata; aku mendengarnya berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata;
Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang
hamba melakukan dosa..-yang semakna dengan Hadits Hammad bin Salamah dengan
menyebutkan lafazh; - 'telah melakukan dosa, ' sebanyak tiga kali. Dan di ketiga
kalinya beliau menyebutkan; 'Aku (Allah) telah mengampuni hambaku, maka
berbuatlah sekehendaknya.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ
وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو
دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ |
|
50.28/4954. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin
Murrah dia berkata; aku mendengar Abu 'Ubaidah bercerita dari Abu
Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan senantiasa membuka
lebar-lebar tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat
dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada siang
hari untuk menerima taubat orng yang berbuat dosa pada malam hari, dan yang
demikian terus berlaku hingga matahari terbit dari barat. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad
ini yang serupa dengan Hadits tersebut. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ
أَخْبَرَنَا و قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَيْسَ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ مِنْ أَجْلِ
ذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ وَلَيْسَ أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ
حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ |
|
50.29/4955. Telah menceritakan kepada kami
'Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim, Ishaq berkata;
telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman berkata; telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dari
'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
'Tidak ada yang lebih suka dipuji selain dari
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena itu Dia memuji diri-Nya sendiri. Dan tidak ada
yang lebih pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang
keji.'" |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا
أَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ
لَهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ حَرَّمَ
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ
الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ |
|
50.30/4956. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib mereka berdua
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah -dan lafadh ini miliknya-; telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Numair dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari
Syaqiq dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada yang lebih
pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji baik yang
nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain
Allah." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
وَائِلٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُا قُلْتُ لَهُ
آنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ وَرَفَعَهُ أَنَّهُ قَالَ لَا
أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ
مَدَحَ نَفْسَهُ |
|
50.31/4957. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berdua berkata;
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; aku
mendengar Abu Wail berkata; aku mendengar 'Abdullah bin Mas'ud
berkata tentang suatu Hadits, lalu aku tanyakan kepadanya; apakah kamu
mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya, secara marfu' dia berkata; "Tidak ada yang lebih pencemburu dari Allah. Karena
itulah Dia mengharamkan segala yang keji baik yang nampak maupun yang tidak
nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain Allah karena itulah Dia
memuji diri-Nya." |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ
عَزَّ وَجَلَّ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ وَلَيْسَ أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ
اللَّهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ وَلَيْسَ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ
الْعُذْرُ مِنْ اللَّهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ أَنْزَلَ الْكِتَابَ وَأَرْسَلَ
الرُّسُلَ |
|
50.32/4958. Telah menceritakan kepada kami
'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ishaq bin
Ibrahim, Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan berkata yang
lain; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari
Malik bin Al Harits dari 'Abdurrahman bin Yazid dari 'Abdullah
bin Mas'ud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
'Tidak ada seorang pun di dunia ini yang melebihi kesukaan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala terhadap pujian. Oleh karena itu, dia memuji diri-Nya sendiri. Tidak ada seorang pun yang melebihi kecemburuan
Allah. Oleh karena itu, dia mengharamkan keburukan. Dan tidak ada seorang pun
yang melebihi kesukaan Allah Azza wa Jalla terhadap pembebasan dosa. Oleh karena
itu, Dia menurunkan kitab suci dan mengutus para rasul.'" |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنِ عُلَيَّةَ عَنْ
حَجَّاجِ بْنِ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ قَالَ يَحْيَى وَحَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ
أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ |
|
50.33/4959. Telah menceritakan kepada kami 'Amr
An Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim bin
'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu 'Utsman dia berkata; Yahya
berkata; dan telah menceritakan kepadaku Abu Salamah dari Abu
Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: 'Sesungguhnya Allah memiliki
kecemburuan dan orang mukmin juga memiliki kecemburuan. Kecemburuan Allah adalah
apabila seorang mukmin mengerjakan apa yang di haramkan oleh
Allah.'" |
|
|
قَالَ يَحْيَى
وَحَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ حَدَّثَهُ أَنَّ
أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَتْهُ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ شَيْءٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ
عَزَّ وَجَلَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ
حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ وَحَرْبُ بْنُ شَدَّادٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي
كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ رِوَايَةِ حَجَّاجٍ حَدِيثَ أَبِي هُرَيْرَةَ خَاصَّةً
وَلَمْ يَذْكُرْ حَدِيثَ أَسْمَاءَ |
|
50.34/4960. (Telah menceritakan kepada kami 'Amr
An Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim bin
'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu 'Utsman Yahya berkata; dan telah
menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwasanya 'Urwah bin Az Zubair
menceritakan kepadanya, Asma bintu Abu Bakr menceritakan kepadanya, ia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada seorangpun yang lebih cemburu selain Allah
Azza Wa Jalla. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami
Aban bin Yazid dan Harb bin Syaddad dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan riwayat Hajjaj, yaitu Hadits Abu
Hurairah secara khusus, dan dia tidak menyebutkan Hadits
Asma`.' |
|
|
و حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ
عَنْ هِشَامٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ أَسْمَاءَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
لَا شَيْءَ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ |
|
50.35/4961. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Al Mufadhdhal dari Hisyam dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abu Salamah dari 'Urwah dari Asma' dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih cemburu selain Allah
Azza Wa Jalla." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ
عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ يَغَارُ وَاللَّهُ أَشَدُّ غَيْرًا و
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ الْعَلَاءَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ |
|
50.36/4962. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin
Muhammad dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang mukmin itu pencemburu, dan Allah itu lebih
pencemburu lagi. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; aku mendengar Al
'Ala dengan sanad ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو كَامِلٍ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ الْجَحْدَرِيُّ
كِلَاهُمَا عَنْ يَزِيدَ بْنِ زُرَيْعٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي كَامِلٍ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ حَدَّثَنَا التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
مَسْعُودٍ أَنَّ رَجُلًا أَصَابَ مِنْ امْرَأَةٍ قُبْلَةً فَأَتَى النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ قَالَ فَنَزَلَتْ { أَقِمْ
الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ
يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ } قَالَ فَقَالَ الرَّجُلُ
أَلِيَ هَذِهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ أُمَّتِي
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ
أَبِيهِ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَنَّهُ أَصَابَ مِنْ
امْرَأَةٍ إِمَّا قُبْلَةً أَوْ مَسًّا بِيَدٍ أَوْ شَيْئًا كَأَنَّهُ يَسْأَلُ
عَنْ كَفَّارَتِهَا قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِ
حَدِيثِ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ
سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ أَصَابَ رَجُلٌ مِنْ
امْرَأَةٍ شَيْئًا دُونَ الْفَاحِشَةِ فَأَتَى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَعَظَّمَ
عَلَيْهِ ثُمَّ أَتَى أَبَا بَكْرٍ فَعَظَّمَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ يَزِيدَ
وَالْمُعْتَمِرِ |
|
50.37/4963. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari
keduanya dari Yazid bin Zurai' - dan lafadh ini milik Abu Kamil-; telah
menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami At Taimi
dari Abu 'Utsman dari 'Abdullah bin Mas'ud bahwasanya seorang
lelaki pernah mencium seorang wanita, lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan mengabarkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
turunlah ayat: Dan dirikanlah shalat itu pada
kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat. (QS Hud; 114). Abdullah berkata; laki-laki itu bertanya; Wahai Rasulullah, apakah ayat ini untukku?
Beliau menjawab: Ayat tersebut adalah untuk
orang-orang yang melakukannya dari ummatku. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin 'Abdul A'la telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir dari bapaknya telah menceritakan kepada kami Abu
'Utsman dari Ibnu Mas'ud bahwasanya seorang laki-laki menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan bahwa dirinya telah menyentuh
seorang wanita, baik itu berupa ciuman atau setuhan tangan, seperitinya dia
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang kafarahnya
(penghapus). Ibnu Mas'ud berkata; maka turunlah ayat -sebagaimana dalam Hadits
Yazid. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Sulaiman At Taimi dengan sanad
ini, dia berkata; 'Seorang laki-laki pernah melakukan perbuatan dosa kecil
terhadap seorang wanita, lalu dia menemui Umar bin Khaththab, maka Umar
menganggapnya telah melakukan dosa besar. Lalu dia menemui Abu Bakr, ia pun
menganggapnya telah melakukan dosa besar. Kemudian dia mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu perawi menyebutkan sebagaimana Hadits Yazid
dan Mu'tamir.- |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ
حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ
وَالْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي عَالَجْتُ
امْرَأَةً فِي أَقْصَى الْمَدِينَةِ وَإِنِّي أَصَبْتُ مِنْهَا مَا دُونَ أَنْ
أَمَسَّهَا فَأَنَا هَذَا فَاقْضِ فِيَّ مَا شِئْتَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ لَقَدْ
سَتَرَكَ اللَّهُ لَوْ سَتَرْتَ نَفْسَكَ قَالَ فَلَمْ يَرُدَّ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا فَقَامَ الرَّجُلُ فَانْطَلَقَ فَأَتْبَعَهُ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا دَعَاهُ وَتَلَا عَلَيْهِ
هَذِهِ الْآيَةَ { أَقِمْ الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ }
فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَذَا لَهُ خَاصَّةً قَالَ بَلْ
لِلنَّاسِ كَافَّةً حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو
النُّعْمَانِ الْحَكَمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعِجْلِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يُحَدِّثُ عَنْ خَالِهِ
الْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِمَعْنَى حَدِيثِ أَبِي الْأَحْوَصِ وَقَالَ فِي حَدِيثِهِ فَقَالَ
مُعَاذٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا لِهَذَا خَاصَّةً أَوْ لَنَا عَامَّةً قَالَ
بَلْ لَكُمْ عَامَّةً |
|
50.38/4964. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
-dan lafadh ini milik Yahya- Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan
yang lain berkata; telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari
Simak dari Ibrahim dari 'Alqamah dan Al Aswad dari
'Abdullah dia berkata; dari Abdullah, dia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Ya Rasulullah! Aku telah
berdosa, karena aku bermesraan dengan seorang perempuan di pinggir kota Madinah.
Aku telah berbuat dosa dengannya selain bersetubuh. Maka hukumlah aku dengan
hukuman apa saja yang anda hendaki. Maka Umar bin Khaththab berkata kepadanya;
'Seandainya engkau menutup rahasia dirimu, niscaya Allah telah menutupi
kesalahanmu itu.' Kata Abdullah; 'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak
membantah sedikitpun ucapan Umar tersebut.' Maka berdirilah laki-laki itu
kemudian pergi. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh seseorang
menyusul dan memanggilnya kembali. Kemudian beliau bacakan kepadanya ayat ini:
'Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya segala perbuatan yang baik menghapuskan
(dosa) segala perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat.' (QS Hud: 114). Maka bertanyalah seseorang dari suatu kaum yang hadir;
'Ya Nabiyullah! Apakah ayat itu ditujukan khusus baginya? ' Jawab Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: 'Bahkan untuk seluruh umat manusia.' Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abu An Nu'man Al Hakim bin 'Abdullah Al 'Ijli telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dia berkata;
aku mendengar Ibrahim bercerita dari pamannya Al Aswad dari
'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan
hadits Abul Ahwash dia berkata di dalam Haditsnya; Mu'adz berkata; Ya
Rasulullah, apakah ayat ini khusus untuk orang itu atau untuk kita semua? Beliau
menjawab: 'Bahkan untuk kalian semua.' |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ
أَنَسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ وَحَضَرَتْ
الصَّلَاةُ فَصَلَّى مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا
فَأَقِمْ فِيَّ كِتَابَ اللَّهِ قَالَ هَلْ حَضَرْتَ الصَّلَاةَ مَعَنَا قَالَ
نَعَمْ قَالَ قَدْ غُفِرَ لَكَ |
|
50.39/4965. Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin 'Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada kami 'Amr bin
'Ashim telah menceritakan kepada kami Hammam dari Ishaq bin
'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas dia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam lalu berkata; 'Ya, Rasulullah! Aku telah melanggar hukum atas
diriku (hukumlah aku)! ' Anas berkata; 'Ketika itu telah masuk waktu shalat,
maka dia pun shalat bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Setelah selesai shalat dia berkata lagi kepada beliau; 'Ya, Rasulullah! Aku
telah melanggar hukum atas diriku sesuai dengan Kitab Allah.' Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: 'Apakah engkau tadi shalat bersama-sama kami? '
jawabnya; 'Ya! ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah telah
mengampuni kamu.' |
|
|
حَدَّثَنَا
نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ
قَالَا حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ
حَدَّثَنَا شَدَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو أُمَامَةَ قَالَ بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ وَنَحْنُ قُعُودٌ مَعَهُ إِذْ
جَاءَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ
عَلَيَّ فَسَكَتَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ
أَعَادَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ
فَسَكَتَ عَنْهُ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو أُمَامَةَ فَاتَّبَعَ الرَّجُلُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ انْصَرَفَ وَاتَّبَعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْظُرُ مَا يَرُدُّ عَلَى الرَّجُلِ
فَلَحِقَ الرَّجُلُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ أَبُو أُمَامَةَ
فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتَ حِينَ
خَرَجْتَ مِنْ بَيْتِكَ أَلَيْسَ قَدْ تَوَضَّأْتَ فَأَحْسَنْتَ الْوُضُوءَ قَالَ
بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ثُمَّ شَهِدْتَ الصَّلَاةَ مَعَنَا فَقَالَ نَعَمْ
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ حَدَّكَ أَوْ قَالَ ذَنْبَكَ |
|
50.40/4966. Telah menceritakan kepada kami Nashr
bin 'Ali Al Jahdhami dan Zuhair bin Harb -dan lafadh ini milik
Zuhair- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami 'Umar bin
Yunus telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar telah
menceritakan kepada kami Syaddad telah menceritakan kepada kami Abu
Umamah dia berkata; Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berada di masjid, sedangkan kami tengah duduk-duduk
dan bercengkrama dengan beliau, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang dan
berkata; 'Ya Rasulullah, saya telah berbuat dosa. Oleh karena itu, berilah saya
hukuman! ' Tetapi Rasulullah hanya terdiam saja. Setelah itu, orang tersebut
mengulangi lagi ucapannya; 'Ya Rasulullah, saya telah berbuat dosa. Oleh karena
itu, berilah saya hukuman.' Namun Rasulullah hanya terdiam saja. Tak lama
kemudian, dilaksanakan shalat berjama'ah. Abu Umamah berkata; 'Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pulang ke rumah, orang tersebut tetap mengikutinya
untuk mengetahui jawaban kepada orang laki-laki tersebut. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab pertanyaan orang tersebut: 'Tahukah kamu bahwasanya
kamu keluar dari rumah, bukankah kamu telah berwudlu dengan sebaik-baiknya? '
Laki-laki itu menjawab; 'Benar ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah melanjutkan
sabdanya: 'Setelah itu, bukankah kamu telah mengikuti shalat berjamaah bersama
kami? ' Laki-laki itu menjawab; 'Benar ya Rasulullah.' Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah telah mengampuni
hukuman bagimu, atau dia berkata, dosamu.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ
الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ نَبِيَّ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ
الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَاهِبٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنَّهُ قَتَلَ تِسْعَةً
وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ لَا فَقَتَلَهُ فَكَمَّلَ
بِهِ مِائَةً ثُمَّ سَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ
عَالِمٍ فَقَالَ إِنَّهُ قَتَلَ مِائَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ
نَعَمْ وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ انْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ كَذَا
وَكَذَا فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُونَ اللَّهَ فَاعْبُدْ اللَّهَ مَعَهُمْ
وَلَا تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أَرْضُ سَوْءٍ فَانْطَلَقَ حَتَّى إِذَا
نَصَفَ الطَّرِيقَ أَتَاهُ الْمَوْتُ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ
وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ جَاءَ تَائِبًا
مُقْبِلًا بِقَلْبِهِ إِلَى اللَّهِ وَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الْعَذَابِ إِنَّهُ لَمْ
يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَأَتَاهُمْ مَلَكٌ فِي صُورَةِ آدَمِيٍّ فَجَعَلُوهُ
بَيْنَهُمْ فَقَالَ قِيسُوا مَا بَيْنَ الْأَرْضَيْنِ فَإِلَى أَيَّتِهِمَا كَانَ
أَدْنَى فَهُوَ لَهُ فَقَاسُوهُ فَوَجَدُوهُ أَدْنَى إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي
أَرَادَ فَقَبَضَتْهُ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ قَالَ قَتَادَةُ فَقَالَ الْحَسَنُ
ذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ لَمَّا أَتَاهُ الْمَوْتُ نَأَى بِصَدْرِهِ |
|
50.41/4967. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar -dan lafadh ini
miliki Ibnul Mutsanna- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari
Qatadah dari Abu Ash Shiddiq dari Abu Sa'id Al Khudri
bahwasanya Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Pada jaman dahulu ada seorang laki-laki yang telah
membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian orang tersebut mencari orang
alim yang banyak ilmunya. Lalu ditunjukan kepada seorang rahib dan ia pun
langsung mendatanginya. Kepada rahib tersebut ia berterus terang bahwasanya ia
telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan apakah taubatnya itu akan
diterima? Ternyata rahib itu malahan menjawab; 'Tidak. Taubatmu tidak akan
diterima.' Akhirnya laki-laki itu langsung membunuh sang rahib hingga genaplah
kini seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian laki-laki itu mencari orang
lain lagi yang paling banyak ilmunya. Lalu ditunjukan kepadanya seorang alim
yang mempunyai ilmu yang banyak. Kepada orang alim tersebut, laki-laki itu
berkata; 'Saya telah membunuh seratus orang dan apakah taubat saya akan
diterima? ' Orang alim itu menjawab; 'Ya. Tidak ada penghalang antara taubatmu
dan dirimu. Pergilah ke daerah ini dan itu, karena di sana banyak orang yang
beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setelah itu, beribadahlah kamu
kepada Allah bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke daerahmu, karena
daerahmu itu termasuk lingkungan yang buruk.' Maka berangkatlah laki-laki itu ke
daerah yang telah ditunjukan tersebut. Di tengah perjalanan menuju ke sana
laki-laki itu meninggal dunia. Lalu malaikat Rahmat dan Azab saling berbantahan.
Malaikat Rahmat berkata; 'Orang laki-laki ini telah berniat pergi ke suatu
wilayah untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati.'
Malaikat Azab membantah; 'Tetapi, bukankah ia belum berbuat baik sama sekali.'
Akhirnya datanglah seorang malaikat yang berwujud manusia menemui kedua malaikat
yang sedang berbantahan itu. Maka keduanya meminta keputusan kepada malaikat
yang berwujud manusia dengan cara yang terbaik. Orang tersebut berkata; 'Ukurlah
jarak yang terdekat dengan orang yang meninggal dunia ini dari tempat
berangkatnya hingga ke tempat tujuannya. Mana yang terdekat, maka itulah
keputusannya.' Ternyata dari hasil pengukuran mereka itu terbukti bahwa orang
laki-laki tersebut meninggal dunia lebih dekat ke tempat tujuannya. Dengan
demikian orang tersebut berada dalam genggaman malaikat Rahmat.' Qatadah
berkata; 'Al Hasan berkata; 'Seseorang telah berkata pada kami bahwasanya
laki-laki itu meninggal dunia dalam kondisi jatuh terlungkup.' |
|
|
حَدَّثَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا الصِّدِّيقِ النَّاجِيَّ عَنْ أَبِي
سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ
رَجُلًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَجَعَلَ يَسْأَلُ هَلْ لَهُ مِنْ
تَوْبَةٍ فَأَتَى رَاهِبًا فَسَأَلَهُ فَقَالَ لَيْسَتْ لَكَ تَوْبَةٌ فَقَتَلَ
الرَّاهِبَ ثُمَّ جَعَلَ يَسْأَلُ ثُمَّ خَرَجَ مِنْ قَرْيَةٍ إِلَى قَرْيَةٍ
فِيهَا قَوْمٌ صَالِحُونَ فَلَمَّا كَانَ فِي بَعْضِ الطَّرِيقِ أَدْرَكَهُ
الْمَوْتُ فَنَأَى بِصَدْرِهِ ثُمَّ مَاتَ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ
الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ فَكَانَ إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ
أَقْرَبَ مِنْهَا بِشِبْرٍ فَجُعِلَ مِنْ أَهْلِهَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ وَزَادَ فِيهِ فَأَوْحَى
اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ تَبَاعَدِي وَإِلَى هَذِهِ أَنْ تَقَرَّبِي |
|
50.42/4968. Telah menceritakan kepadaku
'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
bahwasanya ia mendengar Abu Ash Shiddiq An Naji dari Abu Sa'id Al
Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya ada seorang
laki-laki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, lalu ia bertanya
apakah masih ada pintu taubat untuknya?
kemudian ia menemui seorang rahib dan bertanya kepadanya. Dia menjawab; 'Tidak
ada pintu taubat untukmu.' Lalu ia membunuh rahib tersebut. Kemudian ia terus
bertanya, hingga keluar dari desanya menuju desa yang lain yang di dalamnya
terdapat orang-orang shalih. Namun ketika di tengah perjalanan, ajal
menjemputnya. Ia pun meninggal dalam keadaan telungkup.Lalu Malaikat
rahmat dan Malaikat azab saling berebut, setelah diukur jarak perjalanannya
ternyata ia lebih dekat sejengkal dengan desa yang baik, maka ia pun digolongkan
sebagai penghuni desa tersebut. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dengan sanad ini
seperti hadits Mu'adz bin Mu'adz di dalamnya ada tambahan; 'Maka Allah
mewahyukan kepada desa ini untuk menjauh sedangkan ke desa yang satunya lagi
diperintahkan agar mendekat.' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ
يَحْيَى عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ دَفَعَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ إِلَى كُلِّ مُسْلِمٍ يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا فَيَقُولُ هَذَا
فِكَاكُكَ مِنْ النَّارِ |
|
50.43/4969. Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Thalhah bin Yahya dari Abu Burdah dari Abu Musa dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Pada hari kiamat kelak, Allah Subhanahu wa Ta'ala
akan menyerahkan seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani kepada setiap orang
muslim. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala akan berkata; 'Inilah penebusmu dari
siksa api neraka.'" |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا
هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ عَوْنًا وَسَعِيدَ بْنَ أَبِي بُرْدَةَ
حَدَّثَاهُ أَنَّهُمَا شَهِدَا أَبَا بُرْدَةَ يُحَدِّثُ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ
الْعَزِيزِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا يَمُوتُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا أَدْخَلَ اللَّهُ مَكَانَهُ النَّارَ
يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا قَالَ فَاسْتَحْلَفَهُ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ
الْعَزِيزِ بِاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَنَّ
أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
فَحَلَفَ لَهُ قَالَ فَلَمْ يُحَدِّثْنِي سَعِيدٌ أَنَّهُ اسْتَحْلَفَهُ وَلَمْ
يُنْكِرْ عَلَى عَوْنٍ قَوْلَهُ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ عَبْدِ الْوَارِثِ
أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ
عَفَّانَ وَقَالَ عَوْنُ بْنُ عُتْبَةَ |
|
50.44/4970. Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim
telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami
Qatadah bahwasanya 'Aun dan Sa'id bin Abu Burdah telah
menceritakan kepada Qatadah bahwa keduanya menyaksikan Abu Burdah
bercerita kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari bapaknya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Tidaklah seorang muslim meninggal kecuali Allah akan
memasukkan (memperlihatkan) ke dalam tempatnya neraka Yahudi atau
Nashrani. Qatadah berkata; Maka Umar bin Abdul Aziz meminta Abu Burdah
agar bersumpah atas nama Allah yang tidak ada Ilah selainnya sebanyak tiga kali
jika ia memang benar telah mendengar bapaknya bercerita kepadanya tentang Hadits
tersebut dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Qatadah berkata; Abu
Burda pun bersumpah kepadanya. Qatadah berkata; Namun Sa'id tidak menceritakan
kepadaku bahwa Umar meminta sumpah kepada Abu Darda, tapi dia juga tidak
mengingkari perkataan Aun. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna semuanya dari 'Abdush Shamad
bin 'Abdul Warits telah mengabarkan kepada kami Hammam telah
menceritakan kepada kami Qatadah dengan sanad ini seperti hadits 'Affan
dan telah berkata 'Aun bin 'Utbah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَبَلَةَ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ
حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ حَدَّثَنَا شَدَّادٌ أَبُو طَلْحَةَ
الرَّاسِبِيُّ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
نَاسٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ بِذُنُوبٍ أَمْثَالِ الْجِبَالِ فَيَغْفِرُهَا اللَّهُ
لَهُمْ وَيَضَعُهَا عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى فِيمَا أَحْسِبُ أَنَا قَالَ
أَبُو رَوْحٍ لَا أَدْرِي مِمَّنْ الشَّكُّ قَالَ أَبُو بُرْدَةَ فَحَدَّثْتُ بِهِ
عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَقَالَ أَبُوكَ حَدَّثَكَ هَذَا عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ نَعَمْ |
|
50.45/4971. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abu Rawwad Telah
menceritakan kepada kami Harami Ibnu 'Umarah telah menceritakan kepada
kami Syaddad Abu Thalhah Ar Rasibi dari Ghailan bin Jarir dari
Abu Burdah dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: Di hari kiamat kelak,
sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa dosa mereka sebesar gunung.
Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya, kemudian dibebankan-Nya kepada orang-orang
Yahudi dan Nasrani. (Itu menurut perkiraanku). Rauh berkata; 'aku tidak
tahu dari siapa keraguan ini.' Abu Burdah berkata; Maka hal ini aku ceritakan
kepada Umar bin Abdul Aziz. Lalu dia bertanya; 'Apakah Bapakmu menceritakan hal
ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? aku menjawab; 'Ya.' |
|
|
حَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هِشَامٍ
الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ
لِابْنِ عُمَرَ كَيْفَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ فِي النَّجْوَى قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ يُدْنَى الْمُؤْمِنُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ مِنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى يَضَعَ عَلَيْهِ كَنَفَهُ
فَيُقَرِّرُهُ بِذُنُوبِهِ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ أَعْرِفُ
قَالَ فَإِنِّي قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَإِنِّي أَغْفِرُهَا
لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى صَحِيفَةَ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا الْكُفَّارُ
وَالْمُنَافِقُونَ فَيُنَادَى بِهِمْ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ هَؤُلَاءِ
الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ |
|
50.46/4972. Telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim
dari Hisyam Ad Dastawa'i dari Qatadah dari Shafwan bin
Muhriz dia berkata; "Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar; 'Bagaimana
kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang
pernyataan Allah dengan berbisik? ' Ibnu Umar menjawab; 'Saya pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pada hari kiamat orang mukmin akan dihadapkan kepada
Allah Azza Wa Jalla dengan sangat dekat sekali hingga tubuhnya menyentuh Allah.
Setelah itu, Allah akan memberikan pengukuhan atas dosa-dosanya. Kemudian Allah
akan bertanya: 'Apakah kamu tahu dosamu? ' Orang mukmin itu menjawab; 'Ya
Tuhanku. Saya tahu dosa saya. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku telah
menyembunyikannya untukmu ketika di dunia dan pada hari ini Aku telah
mengampunimu. Lalu orang mukmin itu diberi catatan amal baiknya. Sementara
orang-orang kafir dan munafik akan di panggil dengan suara yang keras di hadapan
semua makhluk: 'Mereka inilah orang-orang yang telah mendustakan Allah Azza Wa
Jalla.'" |
|
|
حَدَّثَنِي
أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
سَرْحٍ مَوْلَى بَنِي أُمَيَّةَ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ قَالَ ثُمَّ غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ غَزْوَةَ تَبُوكَ وَهُوَ يُرِيدُ الرُّومَ وَنَصَارَى الْعَرَبِ
بِالشَّامِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَأَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبٍ كَانَ قَائِدَ
كَعْبٍ مِنْ بَنِيهِ حِينَ عَمِيَ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ يُحَدِّثُ
حَدِيثَهُ حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ قَالَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ لَمْ أَتَخَلَّفْ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا قَطُّ إِلَّا فِي
غَزْوَةِ تَبُوكَ غَيْرَ أَنِّي قَدْ تَخَلَّفْتُ فِي غَزْوَةِ بَدْرٍ وَلَمْ
يُعَاتِبْ أَحَدًا تَخَلَّفَ عَنْهُ إِنَّمَا خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُسْلِمُونَ يُرِيدُونَ عِيرَ قُرَيْشٍ حَتَّى
جَمَعَ اللَّهُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ عَدُوِّهِمْ عَلَى غَيْرِ مِيعَادٍ وَلَقَدْ
شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ
الْعَقَبَةِ حِينَ تَوَاثَقْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَا أُحِبُّ أَنَّ لِي بِهَا
مَشْهَدَ بَدْرٍ وَإِنْ كَانَتْ بَدْرٌ أَذْكَرَ فِي النَّاسِ مِنْهَا وَكَانَ مِنْ
خَبَرِي حِينَ تَخَلَّفْتُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ أَنِّي لَمْ أَكُنْ قَطُّ أَقْوَى وَلَا أَيْسَرَ مِنِّي
حِينَ تَخَلَّفْتُ عَنْهُ فِي تِلْكَ الْغَزْوَةِ وَاللَّهِ مَا جَمَعْتُ قَبْلَهَا
رَاحِلَتَيْنِ قَطُّ حَتَّى جَمَعْتُهُمَا فِي تِلْكَ الْغَزْوَةِ فَغَزَاهَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَرٍّ شَدِيدٍ
وَاسْتَقْبَلَ سَفَرًا بَعِيدًا وَمَفَازًا وَاسْتَقْبَلَ عَدُوًّا كَثِيرًا
فَجَلَا لِلْمُسْلِمِينَ أَمْرَهُمْ لِيَتَأَهَّبُوا أُهْبَةَ غَزْوِهِمْ
فَأَخْبَرَهُمْ بِوَجْهِهِمْ الَّذِي يُرِيدُ وَالْمُسْلِمُونَ مَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرٌ وَلَا يَجْمَعُهُمْ كِتَابُ
حَافِظٍ يُرِيدُ بِذَلِكَ الدِّيوَانَ قَالَ كَعْبٌ فَقَلَّ رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ
يَتَغَيَّبَ يَظُنُّ أَنَّ ذَلِكَ سَيَخْفَى لَهُ مَا لَمْ يَنْزِلْ فِيهِ وَحْيٌ
مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَغَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تِلْكَ الْغَزْوَةَ حِينَ طَابَتْ الثِّمَارُ وَالظِّلَالُ فَأَنَا
إِلَيْهَا أَصْعَرُ فَتَجَهَّزَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالْمُسْلِمُونَ مَعَهُ وَطَفِقْتُ أَغْدُو لِكَيْ أَتَجَهَّزَ مَعَهُمْ
فَأَرْجِعُ وَلَمْ أَقْضِ شَيْئًا وَأَقُولُ فِي نَفْسِي أَنَا قَادِرٌ عَلَى
ذَلِكَ إِذَا أَرَدْتُ فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ يَتَمَادَى بِي حَتَّى اسْتَمَرَّ
بِالنَّاسِ الْجِدُّ فَأَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
غَادِيًا وَالْمُسْلِمُونَ مَعَهُ وَلَمْ أَقْضِ مِنْ جَهَازِي شَيْئًا ثُمَّ
غَدَوْتُ فَرَجَعْتُ وَلَمْ أَقْضِ شَيْئًا فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ يَتَمَادَى بِي
حَتَّى أَسْرَعُوا وَتَفَارَطَ الْغَزْوُ فَهَمَمْتُ أَنْ أَرْتَحِلَ
فَأُدْرِكَهُمْ فَيَا لَيْتَنِي فَعَلْتُ ثُمَّ لَمْ يُقَدَّرْ ذَلِكَ لِي
فَطَفِقْتُ إِذَا خَرَجْتُ فِي النَّاسِ بَعْدَ خُرُوجِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْزُنُنِي أَنِّي لَا أَرَى لِي أُسْوَةً إِلَّا
رَجُلًا مَغْمُوصًا عَلَيْهِ فِي النِّفَاقِ أَوْ رَجُلًا مِمَّنْ عَذَرَ اللَّهُ
مِنْ الضُّعَفَاءِ وَلَمْ يَذْكُرْنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَتَّى بَلَغَ تَبُوكَ فَقَالَ وَهُوَ جَالِسٌ فِي الْقَوْمِ بِتَبُوكَ
مَا فَعَلَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلِمَةَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ حَبَسَهُ بُرْدَاهُ وَالنَّظَرُ فِي عِطْفَيْهِ فَقَالَ لَهُ مُعَاذُ بْنُ
جَبَلٍ بِئْسَ مَا قُلْتَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ
إِلَّا خَيْرًا فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَبَيْنَمَا هُوَ عَلَى ذَلِكَ رَأَى رَجُلًا مُبَيِّضًا يَزُولُ بِهِ السَّرَابُ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ أَبَا خَيْثَمَةَ
فَإِذَا هُوَ أَبُو خَيْثَمَةَ الْأَنْصَارِيُّ وَهُوَ الَّذِي تَصَدَّقَ بِصَاعِ
التَّمْرِ حِينَ لَمَزَهُ الْمُنَافِقُونَ فَقَالَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ فَلَمَّا
بَلَغَنِي أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَوَجَّهَ
قَافِلًا مِنْ تَبُوكَ حَضَرَنِي بَثِّي فَطَفِقْتُ أَتَذَكَّرُ الْكَذِبَ
وَأَقُولُ بِمَ أَخْرُجُ مِنْ سَخَطِهِ غَدًا وَأَسْتَعِينُ عَلَى ذَلِكَ كُلَّ ذِي
رَأْيٍ مِنْ أَهْلِي فَلَمَّا قِيلَ لِي إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَظَلَّ قَادِمًا زَاحَ عَنِّي الْبَاطِلُ حَتَّى عَرَفْتُ
أَنِّي لَنْ أَنْجُوَ مِنْهُ بِشَيْءٍ أَبَدًا فَأَجْمَعْتُ صِدْقَهُ وَصَبَّحَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَادِمًا وَكَانَ إِذَا قَدِمَ
مِنْ سَفَرٍ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَرَكَعَ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ
لِلنَّاسِ فَلَمَّا فَعَلَ ذَلِكَ جَاءَهُ الْمُخَلَّفُونَ فَطَفِقُوا
يَعْتَذِرُونَ إِلَيْهِ وَيَحْلِفُونَ لَهُ وَكَانُوا بِضْعَةً وَثَمَانِينَ
رَجُلًا فَقَبِلَ مِنْهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَانِيَتَهُمْ وَبَايَعَهُمْ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمْ وَوَكَلَ سَرَائِرَهُمْ إِلَى
اللَّهِ حَتَّى جِئْتُ فَلَمَّا سَلَّمْتُ تَبَسَّمَ تَبَسُّمَ الْمُغْضَبِ ثُمَّ
قَالَ تَعَالَ فَجِئْتُ أَمْشِي حَتَّى جَلَسْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ لِي مَا
خَلَّفَكَ أَلَمْ تَكُنْ قَدْ ابْتَعْتَ ظَهْرَكَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنِّي وَاللَّهِ لَوْ جَلَسْتُ عِنْدَ غَيْرِكَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا لَرَأَيْتُ
أَنِّي سَأَخْرُجُ مِنْ سَخَطِهِ بِعُذْرٍ وَلَقَدْ أُعْطِيتُ جَدَلًا وَلَكِنِّي
وَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُ لَئِنْ حَدَّثْتُكَ الْيَوْمَ حَدِيثَ كَذِبٍ تَرْضَى
بِهِ عَنِّي لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يُسْخِطَكَ عَلَيَّ وَلَئِنْ حَدَّثْتُكَ
حَدِيثَ صِدْقٍ تَجِدُ عَلَيَّ فِيهِ إِنِّي لَأَرْجُو فِيهِ عُقْبَى اللَّهِ
وَاللَّهِ مَا كَانَ لِي عُذْرٌ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ قَطُّ أَقْوَى وَلَا أَيْسَرَ
مِنِّي حِينَ تَخَلَّفْتُ عَنْكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَمَّا هَذَا فَقَدْ صَدَقَ فَقُمْ حَتَّى يَقْضِيَ اللَّهُ فِيكَ
فَقُمْتُ وَثَارَ رِجَالٌ مِنْ بَنِي سَلِمَةَ فَاتَّبَعُونِي فَقَالُوا لِي
وَاللَّهِ مَا عَلِمْنَاكَ أَذْنَبْتَ ذَنْبًا قَبْلَ هَذَا لَقَدْ عَجَزْتَ فِي
أَنْ لَا تَكُونَ اعْتَذَرْتَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِمَا اعْتَذَرَ بِهِ إِلَيْهِ الْمُخَلَّفُونَ فَقَدْ كَانَ كَافِيَكَ
ذَنْبَكَ اسْتِغْفَارُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكَ
قَالَ فَوَاللَّهِ مَا زَالُوا يُؤَنِّبُونَنِي حَتَّى أَرَدْتُ أَنْ أَرْجِعَ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُكَذِّبَ نَفْسِي
قَالَ ثُمَّ قُلْتُ لَهُمْ هَلْ لَقِيَ هَذَا مَعِي مِنْ أَحَدٍ قَالُوا نَعَمْ
لَقِيَهُ مَعَكَ رَجُلَانِ قَالَا مِثْلَ مَا قُلْتَ فَقِيلَ لَهُمَا مِثْلَ مَا
قِيلَ لَكَ قَالَ قُلْتُ مَنْ هُمَا قَالُوا مُرَارَةُ بْنُ الرَّبِيعَةَ
الْعَامِرِيُّ وَهِلَالُ بْنُ أُمَيَّةَ الْوَاقِفِيُّ قَالَ فَذَكَرُوا لِي
رَجُلَيْنِ صَالِحَيْنِ قَدْ شَهِدَا بَدْرًا فِيهِمَا أُسْوَةٌ قَالَ فَمَضَيْتُ
حِينَ ذَكَرُوهُمَا لِي قَالَ وَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْمُسْلِمِينَ عَنْ كَلَامِنَا أَيُّهَا الثَّلَاثَةُ مِنْ بَيْنِ مَنْ
تَخَلَّفَ عَنْهُ قَالَ فَاجْتَنَبَنَا النَّاسُ وَقَالَ تَغَيَّرُوا لَنَا حَتَّى
تَنَكَّرَتْ لِي فِي نَفْسِيَ الْأَرْضُ فَمَا هِيَ بِالْأَرْضِ الَّتِي أَعْرِفُ
فَلَبِثْنَا عَلَى ذَلِكَ خَمْسِينَ لَيْلَةً فَأَمَّا صَاحِبَايَ فَاسْتَكَانَا
وَقَعَدَا فِي بُيُوتِهِمَا يَبْكِيَانِ وَأَمَّا أَنَا فَكُنْتُ أَشَبَّ الْقَوْمِ
وَأَجْلَدَهُمْ فَكُنْتُ أَخْرُجُ فَأَشْهَدُ الصَّلَاةَ وَأَطُوفُ فِي
الْأَسْوَاقِ وَلَا يُكَلِّمُنِي أَحَدٌ وَآتِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُسَلِّمُ عَلَيْهِ وَهُوَ فِي مَجْلِسِهِ بَعْدَ الصَّلَاةِ
فَأَقُولُ فِي نَفْسِي هَلْ حَرَّكَ شَفَتَيْهِ بِرَدِّ السَّلَامِ أَمْ لَا ثُمَّ
أُصَلِّي قَرِيبًا مِنْهُ وَأُسَارِقُهُ النَّظَرَ فَإِذَا أَقْبَلْتُ عَلَى
صَلَاتِي نَظَرَ إِلَيَّ وَإِذَا الْتَفَتُّ نَحْوَهُ أَعْرَضَ عَنِّي حَتَّى إِذَا
طَالَ ذَلِكَ عَلَيَّ مِنْ جَفْوَةِ الْمُسْلِمِينَ مَشَيْتُ حَتَّى تَسَوَّرْتُ
جِدَارَ حَائِطِ أَبِي قَتَادَةَ وَهُوَ ابْنُ عَمِّي وَأَحَبُّ النَّاسِ إِلَيَّ
فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَوَاللَّهِ مَا رَدَّ عَلَيَّ السَّلَامَ فَقُلْتُ لَهُ يَا
أَبَا قَتَادَةَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمَنَّ أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ قَالَ فَسَكَتَ فَعُدْتُ فَنَاشَدْتُهُ فَسَكَتَ فَعُدْتُ
فَنَاشَدْتُهُ فَقَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَفَاضَتْ عَيْنَايَ
وَتَوَلَّيْتُ حَتَّى تَسَوَّرْتُ الْجِدَارَ فَبَيْنَا أَنَا أَمْشِي فِي سُوقِ
الْمَدِينَةِ إِذَا نَبَطِيٌّ مِنْ نَبَطِ أَهْلِ الشَّامِ مِمَّنْ قَدِمَ
بِالطَّعَامِ يَبِيعُهُ بِالْمَدِينَةِ يَقُولُ مَنْ يَدُلُّ عَلَى كَعْبِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ فَطَفِقَ النَّاسُ يُشِيرُونَ لَهُ إِلَيَّ حَتَّى جَاءَنِي فَدَفَعَ
إِلَيَّ كِتَابًا مِنْ مَلِكِ غَسَّانَ وَكُنْتُ كَاتِبًا فَقَرَأْتُهُ فَإِذَا
فِيهِ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّهُ قَدْ بَلَغَنَا أَنَّ صَاحِبَكَ قَدْ جَفَاكَ وَلَمْ
يَجْعَلْكَ اللَّهُ بِدَارِ هَوَانٍ وَلَا مَضْيَعَةٍ فَالْحَقْ بِنَا نُوَاسِكَ
قَالَ فَقُلْتُ حِينَ قَرَأْتُهَا وَهَذِهِ أَيْضَا مِنْ الْبَلَاءِ فَتَيَامَمْتُ
بِهَا التَّنُّورَ ف |
|
50.47/4973. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath
Thahir Ahmad bin 'Amru bin 'Abdullah bin 'Amru bin Sarh budak Bani Umayyah
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berangkat ke perang Tabuk untuk menghadapi orang-orang Romawi dan orang-orang
Arab yang beragama Nasrani di Syam. Ibnu Syihab berkata; 'Saya telah
diceritakan oleh Abdul Rahman bin Abdullah bin Ka'ab bin Malik, bahwa
Abdullah bin Ka'ab bin Malik -Abdullah bin Ka'ab adalah salah seorang putra
Ka'ab yang mendampingi Ka'ab ketika ia buta- ia berkata; 'Saya pernah mendengar
Ka'ab bin Malik menceritakan peristiwa tentang dirinya ketika ia turut
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang Tabuk.' Ka'ab bin
Malik berkata; 'Saya tidak pernah tertinggal menyertai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam peperangan yang beliau ikuti kecuali perang Tabuk, akan
tetapi saya juga pernah tertinggal dalam perang Badar. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidak pernah mencela seorang muslim yang tidak turut dalam
perang Badar, yang demikian karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
kaum muslimin (dalam perang Badar ini) tujuan awal hanya ingin menyerang kaum
kafir Quraisy yang sedang berada dalam perjalanan dengan mengendarai unta hingga
Allah mempertemukan kaum muslimin dengan musuh mereka tanpa waktu yang di
sepakati sebelumnya. Saat itu saya ikut serta bersama Rasulullah pada malam
'Aqabah ketika kami berjanji untuk membela Islam. Menurut saya, turut serta
dalam perang Badar tidak sebanding dengan turut serta dalam malam Aqabah,
meskipun perang Badar lebih populer kebanyakan orang. Di antara cerita ketika
saya tidak turut serta bersama Rasulullah dalam perang Tabuk adalah sebagai
berikut; 'Saya benar-benar tak berdaya dan tidak ada orang yang lebih banyak
mempunyai keluasan daripada saya ketika saya tidak ikut serta dalam perang Tabuk
tersebut. Demi Allah, sebelumnya saya tidak menyiapkan dua ekor hewan tunggangan
sama sekali dalam pelbagai peperangan. Tetapi dalam perang Tabuk ini, saya
menyiapkan dua ekor hewan tunggangan. Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pergi berangkat ke perang Tabuk pada saat cuaca sangat panas. Dapat di
katakan bahwasanya beliau menempuh perjalanan yang amat jauh dan penuh resiko
serta menghadapi musuh yang berjumlah besar. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjelaskan kepada kaum muslimin apa yang akan mereka hadapi
bersamanya. Oleh karena itu, beliau memerintahkan kaum muslimin untuk
mempersiapkan perbekalan perang yang cukup. Pada saat itu, kaum muslimin yang
menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam banyak sekali tanpa ditunjuk
melalui surat tugas untuk berperang. Ka'ab berkata; 'Ada seorang laki-laki yang
tidak muncul karena ia ingin tidak turut serta berperang. Ia menduga bahwa
ketidak turutannya itu tidak akan di ketahui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam -selama tidak ada wahyu yang turun mengenai dirinya dari Allah Azza Wa
Jalla -. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi berperang ke perang tabuk
ketika hasil panen buah sangat memuaskan, hingga saya harus memalingkan
perhatian dari hasil panen tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
kaum muslimin yang ikut serta sudah bersiap-siap dan saya pun segera pergi untuk
mencari perbekalan bersama mereka. Lalu saya pulang tanpa memperoleh perbekalan
sama sekali. Saya berkata dalam hati; 'Saya dapat mempersiapkan perbekalan
sewaktu-waktu. Saya selalu dalam teka-teki antara ya dan tidak hingga
orang-orang semakin siap.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat
bersama kaum muslimin, sedangkan saya belum mempersiapkan perbekalan sama
sekali. Akhirnya saya pergi, lalu saya pulang tanpa mempersiapkan sesuatu. Saya
senantiasa berada dalam kebimbangan seperti itu antara turut serta berperang
ataupun tidak, hingga pasukan kaum muslimin telah bergegas berangkat dan perang
pun berkecamuk sudah. Kemudian saya ingin menyusul ke medan pertempuran -tetapi
hal itu hanyalah angan-angan- dan akhirnya saya ditakdirkan untuk tidak ikut
serta ke medan perang. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke
medan perang tabuk, maka mulailah rasa sedih menyelimuti diri saya. Ketika
keluar ke tengah-tengah masyarakat sekitar, saya menyadari bahwasanya tidak ada
yang dapat saya temui kecuali orang-orang yang dalam kemunafikan atau
orang-orang yang lemah yang diberikan uzur oleh Allah Azza Wa Jalla. Sementara
itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengingat diri saya hingga
beliau sampai di Tabuk. Kemudian, ketika beliau sedang duduk-duduk di tengah
para sahabat, tiba-tiba beliau bertanya; 'Mengapa Ka'ab bin Malik tidak ikut
serta bersama kita? ' Seorang sahabat dari Bani Salimah menjawab; 'Ya
Rasulullah, sepertinya Ka'ab bin Malik lebih mementingkan dirinya sendiri
daripada perjuangan ini? ' Mendengar ucapan sahabat tersebut, Muadz bin Jabal
berkata; 'Hai sahabat, buruk sekali ucapanmu itu! Demi Allah ya Rasulullah, saya
tahu bahwasanya Ka'ab bin Malik itu adalah orang yang baik.' Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diam. Ketika beliau terdiam seperti itu, tiba-tiba
beliau melihat seorang laki-laki yang memakai helm besi yang sulit di kenali.
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kamu pasti Abu
Khaitsamah? ' Ternyata orang tersebut adalah memang benar-benar Abu Khaitsamah
Al Anshari, sahabat yang pernah menyedekahkan satu sha' kurma ketika ia dicaci
maki oleh orang-orang munafik. Ka'ab bin Malik berkata; 'Ketika saya mendengar
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersiap-siap kembali
dari perang Tabuk, maka saya pun diliputi kesedihan. Lalu saya mulai merancang
alasan untuk berdusta. Saya berkata dalam hati; 'Alasan apa yang dapat
menyelamatkan diri saya dari amarah Rasulullah? ' Untuk menghadapi hal tersebut,
saya meminta pertolongan kepada keluarga yang dapat memberikan saran. Ketika ada
seseorang yang berkata kepada saya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hampir tiba di kota Madinah, hilanglah alasan untuk berdusta dari benak
saya. Akhirnya saya menyadari bahwasanya saya tidak dapat berbohong sedikitpun
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, saya pun harus
berkata jujur kepada beliau. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tiba di kota Madinah. Seperti biasa, beliau langsung menuju Masjid -
sebagaimana tradisi beliau setiap kali tiba dari bepergian ke suatu daerah -
untuk melakukan shalat. Setelah melakukan shalat sunnah, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam langsung bercengkrama bersama para sahabat. Setelah itu,
datanglah beberapa orang sahabat yang tidak sempat ikut serta bertempur bersama
kaum muslimin seraya menyampaikan berbagai alasan kepada beliau dengan
bersumpah. Diperkirakan mereka yang tidak turut serta bertempur itu sekitar
delapan puluh orang lebih. Ternyata Rasulullah menerima keterus terangan mereka
yang tidak ikut serta berperang, membai'at mereka, memohon ampun untuk mereka,
dan menyerahkan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka kepada Allah.
Selang beberapa saat kemudian, saya datang menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Setelah saya memberi salam, beliau tersenyum seperti senyuman
orang yang marah. Kemudian beliau pun berkata; 'Kemarilah! ' Lalu saya berjalan
mendekati beliau hingga saya duduk tepat di hadapan beliau. Setelah itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Mengapa kamu tidak ikut serta
bertempur bersama kami hai Ka'ab? Bukankah kamu telah berjanji untuk menyerahkan
jiwa ragamu untuk Islam? ' Saya menjawab; 'Ya Rasulullah, demi Allah seandainya
saya duduk di dekat orang selain diri engkau, niscaya saya yakin bahwasanya saya
akan terbebaskan dari kemurkaannya karena alasan dan argumentasi yang saya
sampaikan. Tetapi, demi Allah, saya tahu jika sekarang saya menyampaikan kepada
engkau alasan yang penuh dusta hingga membuat engkau tidak marah, tentunya Allah
lah yang membuat engkau marah kepada saya. Apabila saya mengemukakan kepada
engkau ya Rasulullah alasan saya yang benar dan jujur, lalu engkau akan memarahi
saya dengan alasan tersebut, maka saya pun akan menerimanya dengan senang hati.
Biarkanlah Allah memberi hukuman kepada saya dengan ucapan saya yang jujur
tersebut. Demi Allah, sesungguhya tidak ada uzur yang membuat saya tidak ikut
serta berperang. Demi Allah, saya tidak berdaya sama sekali kala itu meskipun
saya mempunyai peluang yang sangat longgar sekali untuk ikut berjuang bersama
kaum muslimin.' Mendengar pengakuan yang tulus itu, Rasulullah pun berkata:
'Orang ini telah berkata jujur dan benar. Oleh karena itu, berdirilah hingga
Allah memberimu keputusan. Akhirnya saya pun
berdiri dan beranjak dari sisi beliau. Tak lama kemudian, ada beberapa orang
dari Bani Salimah beramai-ramai mengikuti saya seraya berkata; 'Hai Ka'ab, demi
Allah, sebelumnya kami tidak mengetahui bahwasanya kamu telah berbuat suatu
kesalahan/dosa. Kamu benar-benar tidak mengemukakan alasan kepada Rasulullah
sebagaimana alasan yang dikemukakan para sahabat lain yang tidak turut
berperang. Sesungguhnya, hanya istighfar Rasulullah untukmulah yang menghapus
dosamu.' Ka'ab bin Malik berkata setelah itu; 'Demi Allah, mereka selalu
mencerca saya hingga saya ingin kembali lagi kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu saya dustakan diri saya.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Apakah
ada orang lain yang telah menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seperti diri saya ini? ' Orang-orang Bani Salimah menjawab; 'Ya. Ada dua orang
lagi seperti dirimu. Kedua orang tersebut mengatakan kepada Rasulullah seperti
apa yang telah kamu utarakan dan Rasulullah pun menjawabnya seperti jawaban
kepadamu.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Lalu saya pun bertanya; 'Siapakah kedua
orang tersebut hai para sahabat? ' Mereka, kaum Bani Salimah, menjawab; 'Kedua
orang tersebut adalah Murarah bin Rabi'ah Al Amin dan Hilal bin Ummayah Al
Waqifi.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Kemudian mereka menyebutkan dua orang sahabat
yang shalih yang ikut serta dalam perang Badar dan keduanya layak dijadikan suri
tauladan yang baik. Setelah itu, saya pun berlalu ketika mereka menyebutkan dua
orang tersebut kepada saya.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Beberapa hari kemudian,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kaum muslimin untuk berbicara
dengan kami bertiga yang tidak ikut serta dalam perang Tabuk. Sejak saat itu,
kaum muslimin mulai menjauhi dan berubah sikap terhadap kami bertiga hingga bumi
ini terasa asing bagi kami. Sepertinya, bumi ini bukanlah bumi yang pernah saya
huni sebelumnya dan hal itu berlangsung lima puluh malam lamanya.' Dua orang
teman saya yang tidak ikut serta dalam perang Tabuk itu kini bersimpuh sedih di
rumahnya sambil menangis, sedangkan saya adalah seorang anak muda yang tangguh
dan tegar. Saya tetap bersikap wajar dan menjalankan aktivitas sehari-hari
seperti biasanya. Saya tetap keluar dari rumah, pergi ke masjid untuk menghadiri
shalat jama'ah bersama kaum muslimin lainnya, dan berjalan-jalan di pasar
meskipun tidak ada seorang pun yang sudi berbicara dengan saya. Hingga pada
suatu ketika saya menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil
memberikan salam kepadanya ketika beliau berada di tempat duduknya usai shalat.
Saya bertanya dalam hati; 'Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan
menggerakkan bibirnya untuk menjawab salam ataukah tidak? Kemudian saya
melaksanakan shalat di dekat Rasulullah sambil mencuri pandangan kepada beliau.
Ketika saya telah bersiap untuk melaksanakan shalat, beliau memandang kepada
saya. Dan ketika saya menoleh kepadanya, beliaupun mengalihkan pandangannya dari
saya.' Setelah lama terisolisir dari pergaulan kaum muslimin, saya pun pergi
berjalan-jalan hingga sampai di pagar kebun Abu Qatadah. Abu Qatadah adalah
putera paman saya (sepupu saya) dan ia adalah orang yang saya sukai. Sesampainya
di sana, saya pun mengucapkan salam kepadanya. Tetapi, demi Allah, sama sekali
ia tidak menjawab salam saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya
kepadanya; 'Hai Abu Qatadah, saya bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apakah
kamu tidak mengetahui bahwasanya saya sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya? '
Ternyata Abu Qatadah hanya terdiam saja. Lalu saya ulangi lagi ucapan saya
dengan bersumpah seperti yang pertama kali. Namun ia tetap saja terdiam.
Kemudian saya ulangi ucapan saya dan ia pun menjawab; 'Sesungguhnya Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui tentang hal ini.' Mendengar ucapannya itu,
berlinanglah air mata saya dan saya pun kembali ke rumah sambil menyusuri kebun
tersebut. Ketika saya sedang berjalan-jalan di pasar Madinah, ada seorang
laki-laki dari negeri Syam yang berjualan makanan di kota Madinah bertanya;
'Siapakah yang dapat menunjukkan kepada saya di mana Ka'ab bin Malik? ' Lalu
orang-orang pun menunjukkan kepada saya hingga orang tersebut datang kepada saya
sambil menyerahkan sepucuk surat kepada saya dari raja Ghassan. Karena saya
dapat membaca dan menulis, maka saya pun memahami isi surat tersebut. Ternyata
isi surat tersebut sebagai berikut; 'Kami mendengar bahwasanya temanmu
(maksudnya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) telah mengisolirmu
dari pergaulan umum, sementara Tuhanmu sendiri tidaklah menyia-nyiakanmu seperti
itu. Oleh karena itu, bergabunglah dengan kami, niscaya kami akan menolongmu.'
Selesai membaca surat itu, saya pun berkata; 'Sebenarnya surat ini juga
merupakan sebuah bencana juga bagi saya.' Lalu saya memasukkannya ke dalam
pembakaran dan membakarnya hingga musnah. Setelah empat puluh hari lamanya dari
pengucilan umum, ternyata wahyu Tuhan pun tidak juga turun. Hingga pada suatu
ketika, seorang utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi saya
sambil menyampaikan sebuah pesan; 'Hai Ka'ab, sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanmu untuk menghindari istrimu.' Saya
bertanya; 'Apakah saya harus menceraikan atau bagaimana? ' Utusan tersebut
menjawab; 'Tidak usah kamu ceraikan. Tetapi, cukuplah kamu menghindarinya dan
janganlah kamu mendekatinya.' Lalu saya katakan kepada istri saya; 'Wahai dinda,
sebaiknya dinda pulang terlebih dahulu ke rumah orang tua dinda dan tinggallah
bersama dengan mereka hingga Allah memberikan keputusan yang jelas dalam
permasalahan ini.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Tak lama kemudian istri Hilal bin
Umayyah pergi mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil
bertanya; 'Ya Rasulullah, Hilal bin Umayyah itu sudah lanjut usia dan lemah
serta tidak mempunyai pembantu. Oleh karena itu, izinkanlah saya merawatnya.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: 'Jangan. Sebaiknya kamu
tidak usah menemaninya terlebih dahulu dan ia tidak boleh dekat denganmu untuk
beberapa saat.' Isteri Hilal tetap bersikeras dan berkata; 'Demi Allah ya
Rasullah, sekarang ia itu tidak mempunyai semangat hidup lagi. Ia senantiasa
menangis, sejak mendapatkan permasalahan ini sampai sekarang.' Ka'ab bin Malik
berkata; 'Beberapa orang dari keluarga saya berkata; 'Sebaiknya kamu meminta
izin terlebih dahulu kepada Rasulullah dalam masalah istrimu ini. Karena
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri telah memberikan izin kepada
Hilal bin Umayyah untuk merawat suaminya.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Saya tidak
akan meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam persoalan
istri saya ini. Karena, bagaimanapun, saya tidak akan tahu bagaimana jawaban
Rasulullah nanti jika saya meminta izin kepada beliau sedangkan saya masih muda
belia.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Ternyata hal itu berlangsung selama sepuluh
malam hingga dengan demikian lengkaplah sudah lima puluh malam bagi kami
terhitung sejak kaum muslimin dilarang untuk berbicara kepada kami. Ka'ab bin
Malik berkata; 'Lalu saya melakukan shalat fajar pada malam yang ke lima puluh
di bagian belakang rumah. Ketika saya sedang duduk dalam shalat tersebut, diri
saya diliputi penyesalan dan kesedihan. Sepertinya bumi yang luas ini terasa
sempit bagi diri saya. Tiba-tiba saya mendengar seseorang berteriak dengan
lantangnya menembus cakrawala; 'Hai Ka'ab bin Malik, bergembiralah! ' Maka saya
pun tersungkur sujud dan mengetahui bahwasanya saya telah terbebas dari
persoalan saya. Ka'ab bin Malik berkata; 'Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengumumkan kepada kaum muslimin usai |
|
|
حَدَّثَنَا
حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا
يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ الْأَيْلِيُّ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
الْحَنْظَلِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ ابْنُ
رَافِعٍ حَدَّثَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ وَالسِّيَاقُ حَدِيثُ مَعْمَرٍ مِنْ رِوَايَةِ عَبْدٍ وَابْنِ
رَافِعٍ قَالَ يُونُسُ وَمَعْمَرٌ جَمِيعًا عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ
بْنُ الْمُسَيَّبِ وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ وَعَلْقَمَةُ بْنُ وَقَّاصٍ
وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ حَدِيثِ
عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَالَ لَهَا
أَهْلُ الْإِفْكِ مَا قَالُوا فَبَرَّأَهَا اللَّهُ مِمَّا قَالُوا وَكُلُّهُمْ
حَدَّثَنِي طَائِفَةً مِنْ حَدِيثِهَا وَبَعْضُهُمْ كَانَ أَوْعَى لِحَدِيثِهَا
مِنْ بَعْضٍ وَأَثْبَتَ اقْتِصَاصًا وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ
الْحَدِيثَ الَّذِي حَدَّثَنِي وَبَعْضُ حَدِيثِهِمْ يُصَدِّقُ بَعْضًا ذَكَرُوا
أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ
يَخْرُجَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا
خَرَجَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهُ قَالَتْ
عَائِشَةُ فَأَقْرَعَ بَيْنَنَا فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا فَخَرَجَ فِيهَا سَهْمِي
فَخَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَلِكَ
بَعْدَ مَا أُنْزِلَ الْحِجَابُ فَأَنَا أُحْمَلُ فِي هَوْدَجِي وَأُنْزَلُ فِيهِ
مَسِيرَنَا حَتَّى إِذَا فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مِنْ غَزْوِهِ وَقَفَلَ وَدَنَوْنَا مِنْ الْمَدِينَةِ آذَنَ لَيْلَةً بِالرَّحِيلِ
فَقُمْتُ حِينَ آذَنُوا بِالرَّحِيلِ فَمَشَيْتُ حَتَّى جَاوَزْتُ الْجَيْشَ
فَلَمَّا قَضَيْتُ مِنْ شَأْنِي أَقْبَلْتُ إِلَى الرَّحْلِ فَلَمَسْتُ صَدْرِي
فَإِذَا عِقْدِي مِنْ جَزْعِ ظَفَارِ قَدْ انْقَطَعَ فَرَجَعْتُ فَالْتَمَسْتُ
عِقْدِي فَحَبَسَنِي ابْتِغَاؤُهُ وَأَقْبَلَ الرَّهْطُ الَّذِينَ كَانُوا
يَرْحَلُونَ لِي فَحَمَلُوا هَوْدَجِي فَرَحَلُوهُ عَلَى بَعِيرِيَ الَّذِي كُنْتُ
أَرْكَبُ وَهُمْ يَحْسِبُونَ أَنِّي فِيهِ قَالَتْ وَكَانَتْ النِّسَاءُ إِذْ ذَاكَ
خِفَافًا لَمْ يُهَبَّلْنَ وَلَمْ يَغْشَهُنَّ اللَّحْمُ إِنَّمَا يَأْكُلْنَ
الْعُلْقَةَ مِنْ الطَّعَامِ فَلَمْ يَسْتَنْكِرْ الْقَوْمُ ثِقَلَ الْهَوْدَجِ
حِينَ رَحَلُوهُ وَرَفَعُوهُ وَكُنْتُ جَارِيَةً حَدِيثَةَ السِّنِّ فَبَعَثُوا
الْجَمَلَ وَسَارُوا وَوَجَدْتُ عِقْدِي بَعْدَ مَا اسْتَمَرَّ الْجَيْشُ فَجِئْتُ
مَنَازِلَهُمْ وَلَيْسَ بِهَا دَاعٍ وَلَا مُجِيبٌ فَتَيَمَّمْتُ مَنْزِلِي الَّذِي
كُنْتُ فِيهِ وَظَنَنْتُ أَنَّ الْقَوْمَ سَيَفْقِدُونِي فَيَرْجِعُونَ إِلَيَّ
فَبَيْنَا أَنَا جَالِسَةٌ فِي مَنْزِلِي غَلَبَتْنِي عَيْنِي فَنِمْتُ وَكَانَ
صَفْوَانُ بْنُ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيُّ ثُمَّ الذَّكْوَانِيُّ قَدْ عَرَّسَ مِنْ
وَرَاءِ الْجَيْشِ فَادَّلَجَ فَأَصْبَحَ عِنْدَ مَنْزِلِي فَرَأَى سَوَادَ
إِنْسَانٍ نَائِمٍ فَأَتَانِي فَعَرَفَنِي حِينَ رَآنِي وَقَدْ كَانَ يَرَانِي
قَبْلَ أَنْ يُضْرَبَ الْحِجَابُ عَلَيَّ فَاسْتَيْقَظْتُ بِاسْتِرْجَاعِهِ حِينَ
عَرَفَنِي فَخَمَّرْتُ وَجْهِي بِجِلْبَابِي وَ وَاللَّهِ مَا يُكَلِّمُنِي
كَلِمَةً وَلَا سَمِعْتُ مِنْهُ كَلِمَةً غَيْرَ اسْتِرْجَاعِهِ حَتَّى أَنَاخَ
رَاحِلَتَهُ فَوَطِئَ عَلَى يَدِهَا فَرَكِبْتُهَا فَانْطَلَقَ يَقُودُ بِيَ
الرَّاحِلَةَ حَتَّى أَتَيْنَا الْجَيْشَ بَعْدَ مَا نَزَلُوا مُوغِرِينَ فِي
نَحْرِ الظَّهِيرَةِ فَهَلَكَ مَنْ هَلَكَ فِي شَأْنِي وَكَانَ الَّذِي تَوَلَّى
كِبْرَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ ابْنُ سَلُولَ فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ
فَاشْتَكَيْتُ حِينَ قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ شَهْرًا وَالنَّاسُ يُفِيضُونَ فِي
قَوْلِ أَهْلِ الْإِفْكِ وَلَا أَشْعُرُ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ وَهُوَ يَرِيبُنِي
فِي وَجَعِي أَنِّي لَا أَعْرِفُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اللُّطْفَ الَّذِي كُنْتُ أَرَى مِنْهُ حِينَ أَشْتَكِي إِنَّمَا
يَدْخُلُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُسَلِّمُ ثُمَّ
يَقُولُ كَيْفَ تِيكُمْ فَذَاكَ يَرِيبُنِي وَلَا أَشْعُرُ بِالشَّرِّ حَتَّى
خَرَجْتُ بَعْدَ مَا نَقَهْتُ وَخَرَجَتْ مَعِي أُمُّ مِسْطَحٍ قِبَلَ الْمَنَاصِعِ
وَهُوَ مُتَبَرَّزُنَا وَلَا نَخْرُجُ إِلَّا لَيْلًا إِلَى لَيْلٍ وَذَلِكَ قَبْلَ
أَنْ نَتَّخِذَ الْكُنُفَ قَرِيبًا مِنْ بُيُوتِنَا وَأَمْرُنَا أَمْرُ الْعَرَبِ
الْأُوَلِ فِي التَّنَزُّهِ وَكُنَّا نَتَأَذَّى بِالْكُنُفِ أَنْ نَتَّخِذَهَا
عِنْدَ بُيُوتِنَا فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأُمُّ مِسْطَحٍ وَهِيَ بِنْتُ أَبِي
رُهْمِ بْنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ وَأُمُّهَا ابْنَةُ صَخْرِ بْنِ
عَامِرٍ خَالَةُ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَابْنُهَا مِسْطَحُ بْنُ أُثَاثَةَ بْنِ
عَبَّادِ بْنِ الْمُطَّلِبِ فَأَقْبَلْتُ أَنَا وَبِنْتُ أَبِي رُهْمٍ قِبَلَ
بَيْتِي حِينَ فَرَغْنَا مِنْ شَأْنِنَا فَعَثَرَتْ أُمُّ مِسْطَحٍ فِي مِرْطِهَا
فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ لَهَا بِئْسَ مَا قُلْتِ أَتَسُبِّينَ رَجُلًا
قَدْ شَهِدَ بَدْرًا قَالَتْ أَيْ هَنْتَاهْ أَوْ لَمْ تَسْمَعِي مَا قَالَ قُلْتُ
وَمَاذَا قَالَ قَالَتْ فَأَخْبَرَتْنِي بِقَوْلِ أَهْلِ الْإِفْكِ فَازْدَدْتُ
مَرَضًا إِلَى مَرَضِي فَلَمَّا رَجَعْتُ إِلَى بَيْتِي فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ كَيْفَ تِيكُمْ
قُلْتُ أَتَأْذَنُ لِي أَنْ آتِيَ أَبَوَيَّ قَالَتْ وَأَنَا حِينَئِذٍ أُرِيدُ
أَنْ أَتَيَقَّنَ الْخَبَرَ مِنْ قِبَلِهِمَا فَأَذِنَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِئْتُ أَبَوَيَّ فَقُلْتُ لِأُمِّي يَا أُمَّتَاهْ
مَا يَتَحَدَّثُ النَّاسُ فَقَالَتْ يَا بُنَيَّةُ هَوِّنِي عَلَيْكِ فَوَاللَّهِ
لَقَلَّمَا كَانَتْ امْرَأَةٌ قَطُّ وَضِيئَةٌ عِنْدَ رَجُلٍ يُحِبُّهَا وَلَهَا
ضَرَائِرُ إِلَّا كَثَّرْنَ عَلَيْهَا قَالَتْ قُلْتُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَقَدْ
تَحَدَّثَ النَّاسُ بِهَذَا قَالَتْ فَبَكَيْتُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ حَتَّى
أَصْبَحْتُ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ ثُمَّ أَصْبَحْتُ
أَبْكِي وَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيَّ بْنَ
أَبِي طَالِبٍ وَأُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ حِينَ اسْتَلْبَثَ الْوَحْيُ
يَسْتَشِيرُهُمَا فِي فِرَاقِ أَهْلِهِ قَالَتْ فَأَمَّا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ
فَأَشَارَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالَّذِي
يَعْلَمُ مِنْ بَرَاءَةِ أَهْلِهِ وَبِالَّذِي يَعْلَمُ فِي نَفْسِهِ لَهُمْ مِنْ
الْوُدِّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هُمْ أَهْلُكَ وَلَا نَعْلَمُ إِلَّا خَيْرًا
وَأَمَّا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ لَمْ يُضَيِّقْ اللَّهُ عَلَيْكَ
وَالنِّسَاءُ سِوَاهَا كَثِيرٌ وَإِنْ تَسْأَلْ الْجَارِيَةَ تَصْدُقْكَ قَالَتْ
فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرِيرَةَ فَقَالَ أَيْ
بَرِيرَةُ هَلْ رَأَيْتِ مِنْ شَيْءٍ يَرِيبُكِ مِنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَهُ
بَرِيرَةُ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنْ رَأَيْتُ عَلَيْهَا أَمْرًا قَطُّ
أَغْمِصُهُ عَلَيْهَا أَكْثَرَ مِنْ أَنَّهَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ السِّنِّ تَنَامُ
عَنْ عَجِينِ أَهْلِهَا فَتَأْتِي الدَّاجِنُ فَتَأْكُلُهُ قَالَتْ فَقَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَاسْتَعْذَرَ مِنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُبَيٍّ ابْنِ سَلُولَ قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ
مَنْ يَعْذِرُنِي مِنْ رَجُلٍ قَدْ بَلَغَ أَذَاهُ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَوَاللَّهِ
مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي إِلَّا خَيْرًا وَلَقَدْ ذَكَرُوا رَجُلًا مَا عَلِمْتُ
عَلَيْهِ إِلَّا خَيْرًا وَمَا كَانَ يَدْخُلُ عَلَى أَهْلِي إِلَّا مَعِي فَقَامَ
سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ الْأَنْصَارِيُّ فَقَالَ أَنَا أَعْذِرُكَ مِنْهُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْأَوْسِ ضَرَبْنَا عُنُقَهُ وَإِنْ كَانَ مِنْ
إِخْوَانِنَا الْخَزْرَجِ أَمَرْتَنَا فَفَعَلْنَا أَمْرَكَ قَالَتْ فَقَامَ سَعْدُ
بْنُ عُبَادَةَ وَهُوَ سَيِّدُ الْخَزْرَجِ وَكَانَ رَجُلًا صَالِحًا وَلَكِنْ
اجْتَهَلَتْهُ الْحَمِيَّةُ فَقَالَ لِسَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ كَذَبْتَ لَعَمْرُ
اللَّهِ لَا تَقْتُلُهُ وَلَا تَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ فَقَامَ أُسَيْدُ بْنُ
حُضَيْرٍ وَهُوَ ابْنُ عَمِّ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ فَقَالَ لِسَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ
كَذَبْتَ لَعَمْرُ اللَّهِ لَنَقْتُلَنَّهُ فَإِنَّكَ مُنَافِقٌ تُجَادِلُ عَنْ
الْمُنَافِقِينَ فَثَارَ الْحَيَّانِ الْأَوْسُ وَالْخَزْرَجُ حَتَّى هَمُّوا أَنْ
يَقْتَتِلُوا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ عَلَى
الْمِنْبَرِ فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُخَفِّضُهُمْ حَتَّى سَكَتُوا وَسَكَتَ قَالَتْ وَبَكَيْتُ يَوْمِي ذَلِكَ لَا
يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ ثُمَّ بَكَيْتُ لَيْلَتِي
الْمُقْبِلَةَ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ وَأَبَوَايَ
يَظُنَّانِ أَنَّ الْبُكَاءَ فَالِقٌ كَبِدِي فَبَيْنَمَا هُمَا جَالِسَانِ عِنْدِي
وَأَنَا أَبْكِي اسْتَأْذَنَتْ عَلَيَّ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَأَذِنْتُ
لَهَا فَجَلَسَتْ تَبْكِي قَالَتْ فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ دَخَلَ عَلَيْنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ ثُمَّ جَلَسَ قَالَتْ
وَلَمْ يَجْلِسْ عِنْدِي مُنْذُ قِيلَ لِي مَا قِيلَ وَقَدْ لَبِثَ شَهْرًا لَا
يُوحَى إِلَيْهِ فِي شَأْنِي بِشَيْءٍ قَالَتْ فَتَشَهَّدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ و |
|
50.48/4974. Telah menceritakan kepada kami
Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Al
Mubarak Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid Al Aili
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Rafi' serta
'Abad bin Humaid. Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami.
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, yang mana jalur Haditsnya adalah
riwayat dari 'Abd dan Ibnu Rafi'. Yunus dan Ma'mar berkata; secara keseluruhan
dari Az Zuhri Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan
Urwah bin Zubair, AlQamah bin Waqqash, Ubaidullah bin Abdullah
bin Utbah bin Mas'ud dari Hadits Aisyah -istri Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam- tatkala orang yang menyebarkan isu bohong berkata semaunya
tentanya dengan apa yang mereka katakan, Lalu Allah menjelaskan kesucian dirinya
dari tuduhan tersebut. Ada sekelompok orang yang menceritakan kepadaku mengenai
kejadian tersebut, sebagian mereka menerima cerita kajadian tersebut dari
sebagian yang lain, sehingga kisah tersebut seolah-olah menjadi kuat, hingga
saya hafal perkataan dari setiap yang mereka ceritakan kepadaku dan sebagian
cerita membenarkan yang lain. Dari Urwah ia menceritakan kepadaku dari Aisyah
istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; apabila Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam hendak berpergian, beliau mengundi di antara isteri-isterinya.
Barang siapa yang keluar undiannya, dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam. Aisyah
berkata; Kemudian beliau mengundi di antara kami pada suatu peperangan
dan keluarlah undian anak panahku, sehingga aku pergi bersama Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam. Kejadian tersebut setelah diturunkannya ayat
tentang hijab. Lalu saya dibawa di sekedupku. Di tengah perjalanan, saya turun
hingga Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam selesai dari sebuah peperangan
dan beliau pun kembali ke Madinah. Pada suatu malam saya berada bersama kelompok
kaum muslimin. Tatkala mereka tertidur, saya bangun dan berjalan hingga aku
mendahului mereka. Setelah saya selesai menunaikan urusanku, saya kembali
bergabung dengan kelompok kaum muslimin. Tatkala saya meraba dadaku, ternyata
kalungku yang berasal dari Zhafar, Yaman, putus. Maka saya kembali dan mencari
kalungku, pencarian itu membuatku terlambat. Dan, sekelompok orang yang membawa
sekedupku telah berangkat, mereka berjalan dengan meletakkan sekedupku di atas
untaku yang biasa saya kendarai. Mereka mengira bila aku sudah berada di
dalamnya. Aisyah berkata; Tatkala itu,
isteri-isteri beliau kurus-kurus dan ringan, karena tidak pernah makan daging.
Tetapi, mereka hanya memakan makanan ringan. Sehingga, tidak ada orang yang
curiga terhadap beratnya sekedup tersebut, ketika mereka berjalan dan
mengangkatnya. Terlebih, kala itu aku masih kecil. Akhirnya merekapun membawa
unta-untanya dan berjalan (meneruskan perjalanan). Saya mendapatkan kalungku
tatkala bala tentara telah berlalu. Sehingga, ketika saya mendatangi tempat
duduk mereka, tidak ada seorang pun yang memanggil dan tidak ada pula orang yang
menjawab. Lalu saya kembali ke tempat dudukku di tempat saya duduk. Saya
berharap ada suatu kaum (dari tentara kaum muslimin) yang menemukanku dan
kembali menjemputku. Tatkala saya duduk di tempat dudukku, saya merasa ngantuk
dan tertidur. Sedangkan Shafwan bin Mu'atthal Assulami dan orang-orang Dzakwan
tinggal di belakang pasukan (memeriksa bila ada yang ketinggalan). Mereka
berjalan diawal malam dan di pagi harinya mereka sampai di tempat dudukku.
Shafwan bin al Mu'atthal Assulami melihat ada seseorang yang masih tertidur,
maka dia mendatangiku dan dia telah mengenaliku tatkala dia melihatku. Yang
demikian karena dia telah melihatku sebelum diwajibkan memakai hijab atasku.
Seketika saya terbangun dan saya mendengar dia beristirja' (mengucapkan, inna
lillahi wa inna ilaihi raaji'un) tatkala ia mengetahuiku. Saya langsung menutupi
wajahku dengan jilbabku. Demi Allah, dia tidak berbicara sepatah katapun dan
saya sama sekali tidak mendengar satu patah kata pun kecuali kata istirja'nya.
Akhirnya ia pun merundukkan untanya dan saya pun menaikinya. Lalu ia pergi dan
menuntun unta (yang saya naiki) hingga kami berhasil menyusul pasukan kaum
muslimin setelah mereka berisitirahat di pantai Azhzhariah. Celakalah orang yang
telah berburuk sangka pada urusanku. Ketika itu, orang yang paling terlihat
kesombongannya adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Akhirnya, saya pun sampai di
Madinah. Setelah kedatangan kami, saya mendadak sakit hampir selama satu bulan,
sementara orang-orang terus larut membicarakan tuduhan (yang ditujukan
kepadaku), padahal aku tidak sedikit pun merasa melakukan hal itu. Sehingga,
beliau pun meragukan sakitku. Saya tidak lagi tahu kelembutan Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam yang pernah aku lihat darinya sebelumnya. Tatkala
aku sakit, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam masuk dan memberi salam
seraya bertanya; Bagaimana denganmu?
Seolah-olah tatkala itu beliau meragukanku, sementara saya tidak merasa telah
melakukan kejelekan tersebut. Setelah saya merasa mulai sembuh, saya keluar
bersama Ummu Misthah ke tempat tertutup untuk buang air, kami tidak pernah
keluar kecuali di malam hari hingga malam lagi. Tempat tertutup tersebut dibuat
di dekat rumah-rumah kami. Urusan kami seperti para pendahulu orang-orang Arab,
kami biasa membuat tempat tertutup untuk buang air di rumah. Kemudian saya dan
Ummu Misthah -dia adalah anak perempuannya Abu Ruhmi bin al Muthallib bin Abdi
Manaf dan ibunya adalah anak perempuannya Shakhr bin Amir, bibinya Abu Bakr ash
Shidiq dan anaknya adalah Misthah bin Utsabah bin Abbad bin al Muthallib-
kembali ke rumahku setelah urusan kami selesai. Tatkala itu, Ummu Misthah
terpeleset karena menginjak atau terjerat kainnya. Ketika itu ia berkata; Celaka Misthah. Saya bertanya kepadanya;
Alangkah jeleknya apa yang telah kamu katakan,
engkau mencela orang yang telah ikut perang Badar?. Dia berkata; Ya, apakah kamu tidak mendengar apa yang dia
katakan? saya berkata; Apa yang telah
dia katakan? maka dia mengabarkan kepadaku dengan perkataan orang-orang
yang menuduhku. Tatkala itu saya bertambah sakit dan ketika saya kembali ke
rumahku, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam menemuiku dan mengucapkan
salam. Kemudian beliau bersabda: Bagaimana
keadaanmu? Saya berkata; Apakah engkau
mengizinkanku untuk mendatangi kedua orang tuaku? ia berkata; Ketika itu saya ingin meyakinkan kabar tersebut dari
mereka berdua. Akhirnya, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam pun
mengizinkanku. Lalu saya mendatangi kedua orang tuaku, saya bertanya kepada
ibuku; Wahai ibuku, apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang? ia menjawab; Wahai anakku, semoga urusanmu
dimudahkan, demi Allah, tidaklah seorang wanita yang jelas-jelas dicintai
suaminya sedang ia mempunyai madu (isteri suami lainnya), kecuali mereka
(isteri-isteri suami lainnya) akan memperbanyak tuduhan atas diri wanita
tersebut. ia berkata; Maha Suci Allah,
apakah ini yang dibicarakan oleh orang-orang?
ia berkata; Pada malam itu juga aku menangis, hingga di pagi harinya air
mataku tidak lagi bisa mengalir karena habis dan saya tidak bercelak ketika
tidur. Ketika di pagi harinya, saya menangis. Dan, ketika itu Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali bin Abi Thalib dan Usamah bin Zaid
untuk mengajak keduanya bermusyawarah dalam rangka memisahkan isterinya selama
wahyu belum turun. Aisyah berkata;
Adapun Usamah bin Zaid, dia menunjuki kepada Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam dengan apa yang ia ketahui akan jauhnya istri beliau dari
perbuatan tersebut dan dengan apa yang ia ketahui tentang kecintaannya kepada
beliau. Usamah berkata; 'Wahai Rasulullah! Mereka adalah isteri-isterimu, kami
tidak mengetahui kecuali kebaikan.' Adapun Ali bin Abi Thalib, ia berkata; Allah 'azza wajalla tidak akan memberi kesempitan
kepadamu, kan wanita selainnya masih banyak juga. Dan sungguh, jika engkau
bertanya kepada budakmu, pasti dia akan jujur'. Aisyah berkata; Kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
memanggil Barirah, beliau bertanya: Wahai Barirah! Apakah engkau melihat
ada sesuatu yang meragukan bagimu dari diri Aisyah? Barirah menjawab; Demi Dzat yang mengutusmu
dengan kebenaran, saya tidak melihat pada dirinya suatu yang kurang selain tak
lebih saat ia masih kecil umurnya, ia ketiduran dari menunggu adonan tepung di
keluarganya lantas ada binatang jinak yang memakan tepung itu. kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
berdiri dan meminta argumentasi dari seorang lelaki yang bernama Abdullah bin
Ubai bin Salul. Tatkala Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam berada di atas
mimbar, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Wahai seluruh
kaum muslimin, siapakah yang mau memberiku argumentasi dari seorang lelaki yang
telah menyakiti keluargaku. Sungguh demi Allah, saya tidak mengetahui sesuatupun
dari keluargaku kecuali kebaikan. Mereka telah menceritakan mengenai seorang
lelaki yang saya tidak mengetahui dari dirinya kecuali kebaikan. Dan tidaklah
ada orang yang menemui isteriku kecuali ia bersamaku. Sa'ad bin Mu'adz al Anshari berkata; Wahai
Rasulullah! aku akan menolongmu darinya. Bila ada orang dari bani Aus di penggal
lehernya, sekalipun dari saudara kami dari bani Khazraj, bila engkau
memerintahkan kami maka kami akan melaksanakan perintahmu. Seketika itu juga Sa'ad bin Ubadah -dia adalah
pemimpin dari bani Khazraj, ia adalah seorang lelaki yang shalih. Hanya saja, ia
masih memiliki sikap fanatis- berkata kepada Sa'ad bin Mu'ad; Demi Allah,
engkau tidak akan bisa membunuhnya dan tidak akan mampu untuk membunuhnya. Maka berdirilah Usaid bin Hudlair dan dia adalah
keponakan Sa'ad bin Mu'adz, ia berkata kepada Sa'ad bin Ubadah; Engkau
bohong, sungguh kami akan membunuhnya karena kamu seorang yang munafik yang
memperdebatkan orang-orang munafik. Keadaan
pun semakin memanas antara bani Aus dan Khazraj, hingga mereka ingin saling
bunuh membunuh sedangkan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam masih tetap
berdiri di atas mimbar. Kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
menenangkan mereka, hingga mereka terdiam dan beliaupun terdiam. Pada hari itu,
aku pun menangis hingga air mataku habis dan aku tidak memakai celak tatkala
tidur. Malam berikutnya, aku masih menangis hingga air mataku habis dan aku
tidak memakai celak ketika tidur. Kedua orang tuaku mengira tangisanku akan
dapat membelah hatiku. Aisyah berakta; Lalu keduanya duduk di sisiku
sementara saya masih terus menangis. Ketika itu, ada seorang wanita Anshar yang
meminta izin kepadaku untuk menemuiku, akupun mengizinkannya. Ia pun duduk dan
ikut menangis bersamaku. Tatkala kami dalam kondisi seperti itu, Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui kami, beliau mengucapkan salam
lantas beliau duduk. Ia berkata; Beliau
tidak pernah duduk di sisiku selama satu bulan, sejak wahyu tidak diturunkan
kepadanya mengenai urusanku. Ia berkata;
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam pun bersaksi, seraya
mengucapkan salam sambil duduk. beliau bersabda: Amma ba'd, Wahai Aisyah, sesungguhnya telah sampai
kepadaku berita begini dan begini, sungguh jika engkau terlepas dari hal itu
karena tidak melakukannya, semoga Allah Azzawajalla menjauhkanmu. Jika kamu
melakukan dosa tersebut, minta ampunlah kepada Allah dan bertaubatlah
kepada-Nya. Karena, seorang hamba yang mengakui dosanya kemudian bertaubat maka
Allah akan menerima taubatnya. Aisyah berkata; Ketika Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
selesai berkata, air mataku semakin deras mengalir hingga tidak terasa lagi
tetesan air mata tersebut. Saya berkata kepada ayahku; Jawablah apa yang telah dikatakan Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku. Ayahku berkata; Saya tidak tahu, demi Allah, saya tidak akan
berbicara kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam. Lalu saya
berkata kepada ibuku; Jawablah apa yang telah
dikatakan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku!
ibuku berkata; Demi Allah, saya tidak tahu apa
yang harus saya katakan kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam.
Aisyah berkata; saya berkata; Saya adalah
seorang gadis yang masih kecil usianya, saya tidak banyak membaca Al-Qur'an.
Demi Allah, sungguh aku mengetahui engkau telah mendengar hal ini hingga kamu
merasa mantap dan percaya terhadap hal itu. Dan bila aku bicara kepada kalian;
'Sesungguhnya aku jauh dari perbuatan tersebut dan Allah Azzawajalla Maha
Mengetahui bila aku jauh dari perbuatan tersebut. Maka, kalian juga tidak akan
percaya terhadap hal itu. Jika saya mengaku kepada kalian dengan suatu perkara,
sedang Allah Azzawajalla Maha Mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut,
kalian pasti akan mempercayaiku. Demi Allah, sungguh tidak ada perkataan antara
diriku dengan kalian kecuali sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Yusuf; Sabar
itu adalah baik dan Allah adalah tempat meminta pertolongan terhadap apa yang
kalian tuduhkan'. (QS. Yusuf 18) Aisyah berkata; Kemudian saya merubah posisiku, aku berbaring di
atas ranjangku. Ia berkata; Demi Allah,
ketika itu saya mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut, dan Allah
Azzawajalla akan menjauhkanku karena aku jauh dari perbuatan tersebut. Akan
tetapi, demi Allah, saya tidak mengira akan turun wahyu pada perkaraku. Dan
sungguh perkaraku jauh lebih remeh daripada Allah Azza wa jalla berfirman padaku
dengan wahyu yang dibacakan. Harapan saya saat itu hanyalah berharap supaya pada
mimpinya Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam diperlihatkan bahwa Allah
Azzawajalla menjauhkan diriku dari perbuatan tersebut. Aisyah berkata;
Demi Allah, tidaklah Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam keluar dari majelisnya, dan tidak ada seorang pun yang keluar
dari penghuni rumah tersebut hingga Allah Azzawajalla menurunkan wahyu kepada
Nabi-Nya. Sehingga, kondisi beliau berubah sebagaimana perubahan yang biasa
terjadi tatkala wahyu turun, keringat beliau terus mengucur padahal hari itu
adalah musim dingin. Hal itu karena begitu beratnya firman yang telah diturunkan
kepadanya. Aisyah berkata; Ketika
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mendapat kabar gembira tersebut,
beliau tertawa dan kalimat yang pertama kali beliau katakan ketika itu adalah:
Kabar gembira wahai Aisyah! Allah Azza wa jalla telah menjauhkanmu dari
perbuatan tersebut. Kemudian ibuku berkata
kepadaku; Berdirilah kepadanya. Aku
berkata; Demi Allah, aku tidak akan berdiri kepadanya dan aku tidak akan
memuji kecuali kepada Allah Azza wa jalla, Dia lah yang telah menurunkan wahyu
yang menjelaskan akan jauhnya diriku. Allah Azzawajalla telah menurunkan ayat
yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah
dari golongan kamu juga hingga sepuluh ayat (QS. Annuur 1-11). Allah Azzawajalla
telah menurunkan beberapa ayat yang menjelaskan akan jauhnya diriku dari
perbuatan tersebut. Aisyah berkata; Abu
Bakr terbiasa berinfak kepada Misthah, karena ia adalah kerabatnya dan ia adalah
seorang yang fakir. Ia berkata; 'Demi Allah, aku tidak akan pernah memberi
bantuan untuknya selamanya setelah dia menuduh Aisyah.' Lalu Allah Azzawajalla
menurunkan wahyu, yang artinya; Dan janganlah orang-orang yang mempunyai -sampai
kepada firman-Nya- apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu (QS. Annur 22). Hibban bin Musa berkata, Abdullah
bin Mubarok berkata: “Ayat ini merupakan ayat yang paling diharapkan di dalam
kitabullah. Maka Abu Bakar berkata; 'Demi Allah, saya lebih senang bila Allah
mengampuniku'. Kemudian ia kembali memberi bantuan kepada Misthah seperti biasa
ia memberi bantuan kepadanya. Abu Bakar berkata; 'Sungguh, aku tidak akan
menghentikan bantuan selama-lamanya'. Aisyah berkata; Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Zainab binti Jahsy, istri Nabi
shallaallahu 'alaihi wa sallam, mengenai perkara yang terjadi padaku: Apa yang kamu ketahui, apa yang kamu lihat, atau
berita apa yang telah sampai kepadamu? dia menjawab; Wahai Rasulullah! Saya selalu menjaga pendengaran
dan penglihatanku, dan saya tidak mengetahui kecuali kebaikan. Aisyah
berkata; Padahal Zaenab adalah isteri beliau
yang dikenal selalu membanggakan diri di hadapanku, |
|
|
حَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ
أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا كَانَ يُتَّهَمُ بِأُمِّ وَلَدِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعَلِيٍّ اذْهَبْ فَاضْرِبْ عُنُقَهُ فَأَتَاهُ
عَلِيٌّ فَإِذَا هُوَ فِي رَكِيٍّ يَتَبَرَّدُ فِيهَا فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ اخْرُجْ
فَنَاوَلَهُ يَدَهُ فَأَخْرَجَهُ فَإِذَا هُوَ مَجْبُوبٌ لَيْسَ لَهُ ذَكَرٌ
فَكَفَّ عَلِيٌّ عَنْهُ ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَمَجْبُوبٌ مَا لَهُ ذَكَرٌ |
|
50.49/4975. Telah menceritakan kepadaku Zuhair
bin Harb Telah menceritakan kepada kami Affan Telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah Telah mengabarkan kepada kami
Tsabit dari Anas bahwa ada seorang laki laki yang dituduh berzina
dengan istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ali: pergilah, dan penggallah
lehernya (karena kemunafikannya). lalu Ali mendatanginya yang ternyata ia sedang
mendinginkan dirinya dalam sebuah sumur kecil, Ali berkata padanya: Keluarlah!
kemudian Ali menarik tangannya dan ternyata dia adalah seorang laki-laki yang
terputus kemaluannya, Maka Ali pun tidak membunuhnya. Lalu Ali datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Seraya berkata; Ya Rasulullah
sesungguhnya dia adalah laki laki yang terputus kemaluannya (tidak mempunyai
kemaluan). |