Pembaca yang budiman, saat ini penggunaan telepon genggam sudah menjamur dimasyarakat. Dari anak-anak hingga usia lanjut ataupun dari orang miskin maupun kaya sudah mempunyai telepon genggang masing-masing.
Pada bulan September tahun 2016 lalu, Perusahaan Elektronik Samsung menarik semua jenis handphone Galaxy Note 7 mereka dengan alasan keamanan. Jadi buat para sobat yang sudah membeli handphone tersebut, sebaiknya ditukar ke counter-counter Samsung terdekat.
Alasan Ditarik Dari Pasaran
Samsung Note 7 ditarik setelah kasus-kasus baterai terbakar, tapi ketika ponsel pengganti juga mengalami masalah yang sama, Samsung menghentikan seluruh produk Note 7. Ponsel premium yang diluncurkan pada bulan Agustus 2016 tersebut dimaksudkan untuk menandingi produk Apple terbaru, iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.
September 2016 lalu, perusahaan itu menarik sekitar 2,5 juta Samsung Note 7 setelah munculnya berbagai laporan tentang panas berlebihan dan meledaknya baterai. Samsung sempat bersikeras bahwa semua perangkat pengganti sudah aman. Namun, meski demikian, laporan tentang terbakarnya posel-ponsel tersebut masih terus bermunculan.
Seiring dengan waktu, laporan tak mengenakkan ini terus bertambah menjadi 35 kasus. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah kejadian di Florida. Galaxy Note 7 diisi daya saat dalam mobil Jeep yang kemudian meledak hingga menghancurkan mobil.
Pada hari Selasa (11/10 2016), perusahaan itu mengumumkan penghentian total produksi Note 7 dan menyerukan para pengguna untuk mematikannya.
Kerugian Yang Ditanggung Samsung
Kerugian yang harus ditanggung Samsung akibat 'skandal Galaxy Note 7' diperkirakan mencapai setidaknya US$5,4 miliar atau sekitar Rp70 triliun. Pada hari Jumat (14/10 2016) raksasa teknologi Korea Selatan itu mengumumkan kemungkinan tambahan kerugian sebesar US$2,5 miliar.
Samsung diperkirakan akan mengalami pukulan lebih lanjut terhadap neraca keuangannya akibat penarikan Note 7 dan pemasukan akan terdampak pada kuartal pertama 2017. Raksasa teknologi itu telah merevisi patokan pendapatan kuartal ketiga tahun ini.
Pelarangan Membawa Samsung Galaxy Note 7 di Semua Maskapai Penerbangan
Semakin banyak maskapai penerbangan yang memberlakukan larangan atas Samsung Galaxy Note 7, yang dilaporkan terbakar maupun meledak ketika dicas.
Larangan tersebut telah resmi diumumkan oleh U.S. Department of Transportation (DOT), Federal Aviation Administration (FAA) dan Pipeline and Hazardous Materials Safety Administration (PHMSA).
Sejumlah penerbangan di Australia, Asia, dan Eropa sudah menetapkan telepon pintar itu dalam daftar larangan pada akhir pekan setelah Amerika Serikat lebih dulu melakukannya. Maskapai yang terbang dengan tujuan Amerika Serikat diharuskan mengikuti larangan yang sudah diterapkan di negara itu.
Beberapa maskapai yang mengikuti langkah untuk melarang Samsung Galaxy Note 7 antara lain Air Berlin, Dragonair, dan Virgin Australia. Sementara Qantas dan anak perusahaan penerbangan murahnya, Jetstar, menyatakan, "Larangan berlaku untuk peralatan yang dibawa masuk ke dalam pesawat, dalam tas genggam maupun bagasi."
Sedangkan Singapore Airlines di halaman Facebook-nya juga menetapkan Galaxy Note 7 dilarang masuk ke dalam pesawat oleh penumpang, di dalam tas genggam, maupun bagasi mulai Senin 16 Oktober 2016.
Dalam Makapai Penerbangan Indonesia penumpang dilarang untuk mengaktifkan, menggunakan, atau mengisi daya ponsel Samsung Galaxy Note 7 dalam penerbangan. Dan juga penumpang dilarang menyimpan Samsung Galaxy Note 7 dalam bagasi pesawat atau bagasi kabin. Mereka diminta melapor bila perangkat mengalami panas, berasap, hilang, atau jatuh.
Sedangkan pengguna yang membawa ponsel tersebut masih diperbolehkan terbang, asal mengikuti ketentuan yang diberikan. Salah satu maskapai penerbangan yang menerapkan ketentuan ini adalah Garuda, Air Asia, Lion Air, Citilink.
Penumpang yang diketahui membawa Samsung Galaxy Note 7 akan ditolak masuk ke pesawat. Jika nekat menyimpannya di bagasi, maka dia bisa dikategorikan melanggar hukum dan terancam denda.
Semoga bermanfaat,
Ded Lee
Sumber: