|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ قَالَ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ ح و حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ
بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي
قَالَ حَدَّثَنِي هِلَالُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ
فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ
بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ
لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ
السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ
الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا
وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ |
|
3.1/57. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Sinan berkata, telah menceritakan kepada kami Fulaih. Dan telah
diriwayatkan pula hadits serupa dari jalan lain, yaitu Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fulaih berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku
berkata, telah menceritakan kepadaku Hilal bin Ali dari Atho' bin
Yasar dari Abu Hurairah berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah
seorang Arab Badui lalu bertanya: Kapan
datangnya hari kiamat? Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap
melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau
tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, dan ada pula sebagian yang
mengatakan; bahwa beliau tidak mendengar
perkataannya. Hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat
tadi? Orang itu berkata: saya wahai
Rasulullah!. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah
terjadinya kiamat. Orang itu bertanya: Bagaimana hilangnya amanat itu? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Jika
urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya
kiamat.
|
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ عَارِمُ بْنُ الْفَضْلِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ
أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ
تَخَلَّفَ عَنَّا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ
سَافَرْنَاهَا فَأَدْرَكَنَا وَقَدْ أَرْهَقَتْنَا الصَّلَاةُ وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ
فَجَعَلْنَا نَمْسَحُ عَلَى أَرْجُلِنَا فَنَادَى بِأَعْلَى صَوْتِهِ وَيْلٌ
لِلْأَعْقَابِ مِنْ النَّارِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا |
|
3.2/58. Telah menceritakan kepada kami Abu An
Nu'man 'Arim bin Al Fadlal berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Abu Bisyir dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah
bin 'Amru berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah tertinggal dari
kami dalam suatu perjalanan yang kami lakukan hingga Beliau mendapatkan kami
sementara waktu shalat sudah hampir habis, kami berwudlu' dengan hanya mengusap
kaki kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru dengan suara yang
keras: celakalah bagi tumit-tumit yang tidak
basah akan masuk neraka. Beliau serukan hingga dua atau tiga
kali. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا
وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ فَحَدِّثُونِي مَا هِيَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي
شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا
النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ |
|
3.3/59. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari
Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya
diantara pohon ada suatu pohon yang tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah
perumpamaan bagi seorang muslim. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: Katakanlah kepadaku, pohon apakah
itu? Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang
berada di lembah. Abdullah berkata: Aku
berpikir dalam hati pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu
mengungkapkannya. Kemudian para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, pohon
apakah itu? Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: Pohon kurma. |
|
|
حَدَّثَنَا
خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ
الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِي مَا هِيَ قَالَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ
ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ
النَّخْلَةُ |
|
3.4/60. Telah menceritakan kepada kami Khalid
bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Sesungguhnya diantara pohon ada satu pohon yang
tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah perumpamaan bagi seorang muslim. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: Katakanlah padaku, pohon apakah itu? Maka
para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang berada di lembah.
Abdullah berkata: Aku berpikir dalam hati pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku
malu mengungkapkannya. Kemudian orang-orang berkata: Wahai Rasulullah, pohon apakah itu? Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Pohon
kurma. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدٍ هُوَ
الْمَقْبُرِيُّ عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ
أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ دَخَلَ رَجُلٌ عَلَى جَمَلٍ
فَأَنَاخَهُ فِي الْمَسْجِدِ ثُمَّ عَقَلَهُ ثُمَّ قَالَ لَهُمْ أَيُّكُمْ
مُحَمَّدٌ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَّكِئٌ بَيْنَ
ظَهْرَانَيْهِمْ فَقُلْنَا هَذَا الرَّجُلُ الْأَبْيَضُ الْمُتَّكِئُ فَقَالَ لَهُ
الرَّجُلُ يَا ابْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَجَبْتُكَ فَقَالَ الرَّجُلُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي سَائِلُكَ فَمُشَدِّدٌ عَلَيْكَ فِي الْمَسْأَلَةِ فَلَا
تَجِدْ عَلَيَّ فِي نَفْسِكَ فَقَالَ سَلْ عَمَّا بَدَا لَكَ فَقَالَ أَسْأَلُكَ
بِرَبِّكَ وَرَبِّ مَنْ قَبْلَكَ أَاللَّهُ أَرْسَلَكَ إِلَى النَّاسِ كُلِّهِمْ
فَقَالَ اللَّهُمَّ نَعَمْ قَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ أَاللَّهُ أَمَرَكَ أَنْ
نُصَلِّيَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ قَالَ اللَّهُمَّ
نَعَمْ قَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ أَاللَّهُ أَمَرَكَ أَنْ نَصُومَ هَذَا
الشَّهْرَ مِنْ السَّنَةِ قَالَ اللَّهُمَّ نَعَمْ قَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ
أَاللَّهُ أَمَرَكَ أَنْ تَأْخُذَ هَذِهِ الصَّدَقَةَ مِنْ أَغْنِيَائِنَا
فَتَقْسِمَهَا عَلَى فُقَرَائِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ نَعَمْ فَقَالَ الرَّجُلُ آمَنْتُ بِمَا جِئْتَ بِهِ وَأَنَا
رَسُولُ مَنْ وَرَائِي مِنْ قَوْمِي وَأَنَا ضِمَامُ بْنُ ثَعْلَبَةَ أَخُو بَنِي
سَعْدِ بْنِ بَكْرٍ وَرَوَاهُ مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ وَعَلِيُّ بْنُ عَبْدِ
الْحَمِيدِ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ المُغِيرَةِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا |
|
3.5/61. Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Yusuf berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Sa'id Al Maqburi dari Syarik bin Abdullah bin Abu Namir bahwa dia
mendengar Anas bin Malik berkata: Ketika kami sedang duduk-duduk bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didalam Masjid, ada seorang yang menunggang
unta datang lalu menambatkannya di dekat Masjid lalu berkata kepada mereka (para
sahabat): Siapa diantara kalian yang bernama
Muhammad? Pada saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersandaran di
tengah para sahabat, lalu kami menjawab: orang
Ini, yang berkulit putih yang sedang bersandar. Orang itu berkata kepada
Beliau; Wahai putra Abdul Muththalib
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ya, aku sudah menjawabmu. Maka orang itu
berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Aku bertanya kepadamu persoalan yang mungkin berat
buatmu namun janganlah kamu merasakan sesuatu terhadapku. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Tanyalah apa yang menjadi persoalanmu. Orang
itu berkata: Aku bertanya kepadamu demi Rabbmu
dan Rabb orang-orang sebelummu. Apakah Allah yang mengutusmu kepada manusia
seluruhnya? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah
yang memerintahkanmu supaya kami shalat lima (waktu) dalam sehari
semalam? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah
yang memerintahkanmu supaya kami puasa di bulan ini dalam satu tahun?
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah
yang memerintahkanmu supaya mengambil sedekah dari orang-orang kaya di antara
kami lalu membagikannya kepada orang-orang fakir diantara kami? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Demi
Allah, ya benar! Kata orang itu: Aku
beriman dengan apa yang engkau bawa dan aku adalah utusan kaumku, aku Dlamam bin
Tsa'labah saudara dari Bani Sa'd bin Bakr. Begitulah (kisah tadi)
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Musa bin Isma'il dan Ali bin Abdul
Hamid dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ بِكِتَابِهِ رَجُلًا
وَأَمَرَهُ أَنْ يَدْفَعَهُ إِلَى عَظِيمِ الْبَحْرَيْنِ فَدَفَعَهُ عَظِيمُ
الْبَحْرَيْنِ إِلَى كِسْرَى فَلَمَّا قَرَأَهُ مَزَّقَهُ فَحَسِبْتُ أَنَّ ابْنَ
الْمُسَيَّبِ قَالَ فَدَعَا عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ يُمَزَّقُوا كُلَّ مُمَزَّقٍ |
|
3.6/62. Telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'd
dari Shalih dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin
Utbah bin Mas'ud bahwa Abdullah bin 'Abbas telah mengabarkannya,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus seseorang dengan membawa
surat dan memerintahkan kepadanya untuk memberikan surat tersebut kepada
Pemimpin Bahrain. Lalu Pemimpin Bahrain itu memberikannya kepada Kisra. Tatkala
dibaca, surat itu dirobeknya. Aku mengira kemudian Ibnu Musayyab berkata;
lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa agar mereka (kekuasaannya)
dirobek-robek sehancur-hancurnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَتَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِتَابًا أَوْ أَرَادَ أَنْ
يَكْتُبَ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهُمْ لَا يَقْرَءُونَ كِتَابًا إِلَّا مَخْتُومًا
فَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ نَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ كَأَنِّي
أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِهِ فِي يَدِهِ فَقُلْتُ لِقَتَادَةَ مَنْ قَالَ نَقْشُهُ
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَنَسٌ |
|
3.7/63. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Muqotil Abu Al Hasan Al Marwazi telah mengabarkan kepada kami
Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari
Qotadah dari Anas bin Malik berkata: Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menulis surat atau bermaksud menulis surat, lalu dikatakan kepada
Beliau, bahwa mereka tidak akan membaca tulisan kecuali tertera stempel. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat stempel yang terbuat dari perak yang
bertanda; Muhammad Rasulullah. Seakan-akan aku melihat warna putih pada tangan
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu aku
bertanya kepada Qotadah: Siapa yang membuat tanda Muhammad
Rasulullah? Jawabnya: Anas. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي طَلْحَةَ أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ
عَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ وَالنَّاسُ مَعَهُ إِذْ أَقْبَلَ
ثَلَاثَةُ نَفَرٍ فَأَقْبَلَ اثْنَانِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَهَبَ وَاحِدٌ قَالَ فَوَقَفَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَرَأَى فُرْجَةً فِي الْحَلْقَةِ
فَجَلَسَ فِيهَا وَأَمَّا الْآخَرُ فَجَلَسَ خَلْفَهُمْ وَأَمَّا الثَّالِثُ
فَأَدْبَرَ ذَاهِبًا فَلَمَّا فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ عَنْ النَّفَرِ الثَّلَاثَةِ أَمَّا أَحَدُهُمْ
فَأَوَى إِلَى اللَّهِ فَآوَاهُ اللَّهُ وَأَمَّا الْآخَرُ فَاسْتَحْيَا
فَاسْتَحْيَا اللَّهُ مِنْهُ وَأَمَّا الْآخَرُ فَأَعْرَضَ فَأَعْرَضَ اللَّهُ
عَنْهُ |
|
3.8/64. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Ishaq
bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Abu Murrah -mantan budak Uqail bin
Abu Thalib-, mengabarkan kepadanya dari Abu Waqid Al Laitsi, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang duduk bermajelis di Masjid
bersama para sahabat datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan yang seorang lagi pergi, yang dua orang terus
duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimana satu diantaranya nampak
berbahagia bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang yang
kedua duduk di belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi, Setelah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai bermajelis, Beliau bersabda:
Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga
orang tadi? Adapun seorang diantara mereka, dia meminta perlindungan
kepada Allah, maka Allah lindungi dia. Yang kedua, dia malu kepada Allah, maka
Allah pun malu kepadanya. Sedangkan yang ketiga berpaling dari Allah maka Allah
pun berpaling darinya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا بِشْرٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ
سِيرِينَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ ذَكَرَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَعَدَ عَلَى بَعِيرِهِ وَأَمْسَكَ
إِنْسَانٌ بِخِطَامِهِ أَوْ بِزِمَامِهِ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا فَسَكَتْنَا
حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ سِوَى اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ
النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ شَهْرٍ هَذَا فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا
أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ فَقَالَ أَلَيْسَ بِذِي الْحِجَّةِ قُلْنَا
بَلَى قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ
حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَإِنَّ الشَّاهِدَ عَسَى أَنْ يُبَلِّغَ مَنْ
هُوَ أَوْعَى لَهُ مِنْهُ |
|
3.9/65. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Bisyir berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin dari
Abdurrahman bin Abu Bakrah dari bapaknya, dia menuturkan, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk diatas untanya sementara orang-orang
memegangi tali kekang unta tersebut. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
berkata: Hari apakah ini? '. Kami semua
terdiam dan menyangka bahwa Beliau akan menamakan nama lain selain nama hari
yang sudah dikenal. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Bukankah
hari ini hari Nahar? Kami menjawab:
Benar. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam kembali bertanya: Bulan apakah ini? '. Kami semua terdiam dan
menyangka bahwa Beliau akan menamakan nama lain selain nama bulan yang sudah
dikenal. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Bukankah ini bulan Dzul Hijjah? Kami
menjawab: Benar. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya darah
kalian, harta kalian dan kehormatan kalian sesama kalian haram (suci)
sebagaimana sucinya hari kalian ini, bulan kalian ini dan tanah kalian ini.
(Maka) hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena orang
yang hadir semoga dapat menyampaikan kepada orang yang lebih paham
darinya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِي الْأَيَّامِ كَرَاهَةَ السَّآمَةِ
عَلَيْنَا |
|
3.10/66. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al
A'masy dari Abu Wa'il dari Ibnu Mas'ud berkata; bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memperingatkan
kami dengan suatu pelajaran tentang hari-hari yang sulit yang akan kami hadapi.
|
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا
وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا |
|
3.11/67. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan
kepadaku Abu At Tayyah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "permudahlah dan jangan persulit, berilah kabar
gembira dan jangan membuat orang lari." |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُذَكِّرُ النَّاسَ فِي كُلِّ خَمِيسٍ فَقَالَ
لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ لَوَدِدْتُ أَنَّكَ ذَكَّرْتَنَا كُلَّ
يَوْمٍ قَالَ أَمَا إِنَّهُ يَمْنَعُنِي مِنْ ذَلِكَ أَنِّي أَكْرَهُ أَنْ
أُمِلَّكُمْ وَإِنِّي أَتَخَوَّلُكُمْ بِالْمَوْعِظَةِ كَمَا كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِهَا مَخَافَةَ السَّآمَةِ
عَلَيْنَا |
|
3.12/68. Telah menceritakan kepada kami Utsman
bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Wa'il berkata; bahwa Abdullah memberi
pelajaran kepada orang-orang setiap hari Kamis, kemudian seseorang berkata:
Wahai Abu Abdurrahman, sungguh aku ingin kalau
anda memberi pelajaran kepada kami setiap hari dia berkata: Sungguh aku enggan melakukannya, karena aku takut
membuat kalian bosan, dan aku ingin memberi pelajaran kepada kalian sebagaimana
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi pelajaran kepada kami karena khawatir
kebosanan akan menimpa kami. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ قَالَ قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ
خَطِيبًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا أَنَا
قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الْأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى
أَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ
اللَّهِ |
|
3.13/69. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Ufair Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari
Yunus dari Ibnu Syihab berkata, Humaid bin Abdurrahman
berkata; aku mendengar Mu'awiyyah memberi khutbah untuk kami, dia
berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka
Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang
Allah yang memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak diatas perintah Allah,
mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi mereka
hingga datang keputusan Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ أَبِي
نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ عُمَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلَمْ
أَسْمَعْهُ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِلَّا حَدِيثًا وَاحِدًا قَالَ كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأُتِيَ بِجُمَّارٍ فَقَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً مَثَلُهَا
كَمَثَلِ الْمُسْلِمِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ هِيَ النَّخْلَةُ فَإِذَا أَنَا
أَصْغَرُ الْقَوْمِ فَسَكَتُّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
هِيَ النَّخْلَةُ |
|
3.14/70. Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah berkata
kepadaku Ibnu Abu Najih dari Mujahid berkata; aku pernah menemani
Ibnu Umar pergi ke Madinah, namun aku tidak mendengar dia membicarakan
tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali satu kejadian dimana dia
berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau
dipertemukan dengan jama'ah. Kemudian Beliau bersabda: Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang
merupakan perumpamaan bagi seorang muslim. Aku ingin mengatakan bahwa itu
adalah pohon kurma namun karena aku yang termuda maka aku diam. Maka kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Itu adalah pohon kurma. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ
أَبِي خَالِدٍ عَلَى غَيْرِ مَا حَدَّثَنَاهُ الزُّهْرِيُّ قَالَ سَمِعْتُ قَيْسَ
بْنَ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ
رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ
آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا |
|
3.15/71. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah
menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Khalid -dengan lafazh hadits yang
lain dari yang dia ceritakan kepada kami dari Az Zuhri- berkata; aku mendengar
Qais bin Abu Hazim berkata; aku mendengar Abdullah bin Mas'ud
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal;
(terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut
di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan
dan mengajarkannya kepada orang lain. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ غُرَيْرٍ الزُّهْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَهُ
أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ فِي
صَاحِبِ مُوسَى قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ هُوَ خَضِرٌ فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ
كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي
هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ
سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ قَالَ
نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ هَلْ
تَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ إِلَى مُوسَى بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَيْهِ
فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الْحُوتَ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ
فَارْجِعْ فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ وَكَانَ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ
فَقَالَ لِمُوسَى فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي
نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ } {
قَالَ ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا }
فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا الَّذِي قَصَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
فِي كِتَابِهِ |
|
3.16/72. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Gharair Az Zuhri berkata, Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim berkata, telah menceritakan bapakku kepadaku dari
Shalih dari Ibnu Syihab, dia menceritakan bahwa 'Ubaidullah bin
Abdullah mengabarkan kepadanya dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya dia dan
Al Hurru bin Qais bin Hishin Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa 'Alaihis
salam, Ibnu 'Abbas berkata; dia adalah Khidlir 'Alaihis salam. Tiba-tiba lewat
Ubay bin Ka'b di depan keduanya, maka Ibnu 'Abbas memanggilnya dan berkata:
Aku dan temanku ini berdebat tentang sahabat
Musa 'Alaihis salam, yang ditanya tentang jalan yang akhirnya mempertemukannya,
apakah kamu pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan
masalah ini? Ubay bin Ka'ab menjawab: Ya, benar, aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika Musa di tengah pembesar Bani Israil, datang
seseorang yang bertanya: apakah kamu mengetahui ada orang yang lebih pandai
darimu? Berkata Musa 'Alaihis salam: Tidak. Maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada
Musa 'Alaihis salam: Ada, yaitu hamba Kami
bernama Hidlir. Maka Musa 'Alaihis Salam meminta jalan untuk bertemu
dengannya. Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan dikatakan
kepadanya; jika kamu kehilangan ikan tersebut
kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya. Maka Musa 'Alaihis Salam
mengikuti jejak ikan di lautan. Berkatalah murid Musa 'Alaihis salam: Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung
di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah
yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan. Maka Musa
'Alaihis Salam berkata:.Itulah (tempat) yang
kita cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Maka
akhirnya keduanya bertemu dengan Hidlir 'Alaihis salam. Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah
ceritakan dalam Kitab-Nya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ ضَمَّنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ الْكِتَابَ |
|
3.17/73. Telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'mar berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits berkata,
telah menceritakan kepada kami Khalid dari 'Ikrimah dari Ibnu
'Abbas berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berada di sampingku lalu bersabda: Ya Allah,
ajarkanlah dia Kitab. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ أَقْبَلْتُ رَاكِبًا عَلَى حِمَارٍ أَتَانٍ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ قَدْ
نَاهَزْتُ الِاحْتِلَامَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُصَلِّي بِمِنًى إِلَى غَيْرِ جِدَارٍ فَمَرَرْتُ بَيْنَ يَدَيْ بَعْضِ الصَّفِّ
وَأَرْسَلْتُ الْأَتَانَ تَرْتَعُ فَدَخَلْتُ فِي الصَّفِّ فَلَمْ يُنْكَرْ ذَلِكَ
عَلَيَّ |
|
3.18/74. Telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Abu Uwais berkata, Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu
Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Abdullah bin
'Abbas berkata; aku datang dengan menunggang keledai betina, yang saat itu
aku hampir menginjak masa baligh, dan Rasulullah sedang shalat di Mina dengan
tidak menghadap dinding. Maka aku lewat di depan sebagian shaf kemudian aku
melepas keledai betina itu supaya mencari makan sesukanya. Lalu aku masuk
kembali di tengah shaf dan tidak ada orang yang menyalahkanku. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنِي الزُّبَيْدِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مَحْمُودِ
بْنِ الرَّبِيعِ قَالَ عَقَلْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَجَّةً مَجَّهَا فِي وَجْهِي وَأَنَا ابْنُ خَمْسِ سِنِينَ مِنْ دَلْوٍ |
|
3.19/75. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Yusuf berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Mushir berkata,
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Harb Telah menceritakan kepadaku
Az Zubaidi dari Az Zuhri dari Mahmud bin Ar Rabbi' berkata:
Aku mengingat dari Nabi, saat Beliau melumuri
air ludah Beliau di wajahku, saat itu aku baru berumur lima
tahun. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْقَاسِمِ خَالِدُ بْنُ خَلِيٍّ قَاضِي حِمْصَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ أَخْبَرَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ
فِي صَاحِبِ مُوسَى فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ
فَقَالَ إِنِّي تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي
سَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ فَقَالَ أُبَيٌّ نَعَمْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي
مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ أَتَعْلَمُ أَحَدًا
أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى
بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ
الْحُوتَ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ
سَتَلْقَاهُ فَكَانَ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي
الْبَحْرِ فَقَالَ فَتَى مُوسَى لِمُوسَى { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى
الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ
أَنْ أَذْكُرَهُ } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى
آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا مَا قَصَّ
اللَّهُ فِي كِتَابِهِ |
|
3.20/76. Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Qasim Khalid bin Khali -seorang hakim di Himshi-, dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb berkata, Telah menceritakan
kepada kami Al Auza'i telah mengabarkan kepada kami Az Zuhri dari
'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari Ibnu 'Abbas
bahwasanya dia dan Al Hurru bin Qais bin Hishin Al Fazari berdebat tentang
sahabat Musa 'Alaihis salam, Ibnu 'Abbas berkata; dia adalah Khidlir 'Alaihis
salam. Tiba-tiba lewat Ubay bin Ka'b di depan keduanya, maka Ibnu 'Abbas
memanggilnya dan berkata: Aku dan temanku ini
berdebat tentang sahabat Musa 'Alaihis salam, yang ditanya tentang jalan yang
akhirnya mempertemukannya, apakah kamu pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menceritakan masalah ini? Ubay bin Ka'ab menjawab: Ya,
benar, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Ketika Musa di tengah pembesar Bani Israil,
datang seseorang yang bertanya: apakah kamu mengetahui ada orang yang lebih
pandai darimu? Berkata Musa 'Alaihis salam: Tidak. Maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada
Musa 'Alaihis salam: Ada, yaitu hamba Kami
bernama Hidlir. Maka Musa 'Alaihis Salam meminta jalan untuk bertemu
dengannya. Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan dikatakan
kepadanya; jika kamu kehilangan ikan tersebut
kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya. Maka Musa 'Alaihis Salam
mengikuti jejak ikan di lautan. Berkatalah murid Musa 'Alaihis salam: Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung
di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah
yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan. Maka Musa
'Alaihis Salam berkata:.Itulah (tempat) yang
kita cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Maka
akhirnya keduanya bertemu dengan Hidlir 'Alaihis salam. Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah
ceritakan dalam Kitab-Nya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى
وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا
نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ
وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ
فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا
هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ
فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ
وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى
اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ
وَكَانَ مِنْهَا طَائِفَةٌ قَيَّلَتْ الْمَاءَ قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ
وَالصَّفْصَفُ الْمُسْتَوِي مِنْ الْأَرْضِ |
|
3.21/77. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al 'Ala` berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu
Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku
dengan membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah.
Diantara tanah itu ada jenis yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan di antaranya ada tanah yang
keras lalu menahan air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi
minum hewan ternak dan untuk menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah
yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat
menumbuhkan tanaman. perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah
dan dapat memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan
mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat
dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya.
Berkata Abu Abdullah; Ishaq berkata: Dan diantara jenis tanah itu ada yang berbentuk
lembah yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada padang sahara
yang datar. |
|
|
حَدَّثَنَا
عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي
التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ
وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا |
|
3.22/78. Telah menceritakan kepada kami 'Imran
bin Maisarah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits
dari Abu At Tayyah dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam: Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah
diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta praktek
perzinahan secara terang-terangan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ
أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ
الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ
امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ |
|
3.23/79. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Syu'bah dari Qotadah dari Anas bin Malik berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu
dan merebaknya kebodohan, perzinahan secara terang-terangan, jumlah perempuan
yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima
puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا
أَنَا نَائِمٌ أُتِيتُ بِقَدَحِ لَبَنٍ فَشَرِبْتُ حَتَّى إِنِّي لَأَرَى الرِّيَّ
يَخْرُجُ فِي أَظْفَارِي ثُمَّ أَعْطَيْتُ فَضْلِي عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالُوا
فَمَا أَوَّلْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْعِلْمَ |
|
3.24/80. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Ufair berkata, Telah menceritakan kepadaku Al Laits berkata,
Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Hamzah
bin Abdullah bin Umar bahwa Ibnu Umar berkata: aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika aku tidur, aku bermimpi diberi segelas susu
lalu aku meminumnya hingga aku melihat pemandangan yang bagus keluar dari
kuku-kukuku, kemudian aku berikan sisanya kepada sahabat muliaku Umar bin Al
Khaththab. Orang-orang bertanya: Apa
ta'wilnya wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ilmu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عِيسَى بْنِ
طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَفَ فِي حَجَّةِ
الْوَدَاعِ بِمِنًى لِلنَّاسِ يَسْأَلُونَهُ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ لَمْ
أَشْعُرْ فَحَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ فَقَالَ اذْبَحْ وَلَا حَرَجَ فَجَاءَ
آخَرُ فَقَالَ لَمْ أَشْعُرْ فَنَحَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ قَالَ ارْمِ وَلَا
حَرَجَ فَمَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ شَيْءٍ
قُدِّمَ وَلَا أُخِّرَ إِلَّا قَالَ افْعَلْ وَلَا حَرَجَ |
|
3.25/81. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu
Syihab dari 'Isa bin Thalhah bin Ubaidillah dari Abdullah bin
'Amru bin Al 'Ash; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di
Mina pada haji wada' memberi kesempatan kepada manusia untuk bertanya kepada
beliau. Lalu datanglah seseorang dan berkata: Aku tidak menyadari, ternyata saat aku mencukur
rambut aku belum menyembelih. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sembelihlah, tidak apa-apa
Kemudian datang orang lain dan berkata: Aku
tidak menyadari, ternyata ketika berkurban aku belum melempar (jumrah) .
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: lemparlah dan tidak apa-apa. Dan tidaklah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang sesuatu perkara sebelum dan
sesudahnya kecuali beliau menjawab: Lakukanlah
dan tidak apa-apa. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ
عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سُئِلَ فِي حَجَّتِهِ فَقَالَ ذَبَحْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ فَأَوْمَأَ
بِيَدِهِ قَالَ وَلَا حَرَجَ قَالَ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ فَأَوْمَأَ
بِيَدِهِ وَلَا حَرَجَ |
|
3.26/82. Telah menceritakan kepada kami Musa bin
Isma'il berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu
'Abbas; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya seseorang tentang
haji yang dilakukannya, orang itu bertanya: Aku menyembelih hewan sebelum aku melempar
jumrah. Beliau memberi isyarat dengan tangannya, yang maksudnya tidak apa-apa.Dan aku mencukur sebelum menyembelih. Beliau
memberi isyarat dengan tangannya yang maksudnya tidak apa-apa. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ
عَنْ سَالِمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُقْبَضُ الْعِلْمُ وَيَظْهَرُ الْجَهْلُ وَالْفِتَنُ
وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْهَرْجُ فَقَالَ هَكَذَا
بِيَدِهِ فَحَرَّفَهَا كَأَنَّه يُرِيدُ الْقَتْلَ |
|
3.27/83. Telah menceritakan kepada kami Al Makki
bin Ibrahim berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu
Sufyan dari Salim berkata; aku mendengar Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Ilmu akan diangkat dan akan tersebar kebodohan dan
fitnah merajalela serta banyak timbul kekacauan. Ditanyakan kepada Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam: Wahai
Rasulullah, apa yang dimaksud dengan kekacauan? Maka Rasul shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: Begini. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya lalu
memiringkannya. Seakan yang dimaksudnya adalah pembunuhan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ
فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ وَهِيَ تُصَلِّي فَقُلْتُ مَا
شَأْنُ النَّاسِ فَأَشَارَتْ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ فَقَالَتْ
سُبْحَانَ اللَّهِ قُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ نَعَمْ فَقُمْتُ
حَتَّى تَجَلَّانِي الْغَشْيُ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَى رَأْسِي الْمَاءَ فَحَمِدَ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَثْنَى
عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي
مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ
فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ
مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ
فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي بِأَيِّهِمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ
فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى
فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلَاثًا فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ
عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ
لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ
النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ |
|
3.28/84. Telah menceritakan kepada kami Musa bin
Isma'il berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari Fatimah dari Asma'
berkata: Aku menemui Aisyah saat dia sedang shalat. Setelah itu aku tanyakan
kepadanya: Apa yang sedang dilakukan
orang-orang? Aisyah memberi isyarat ke langit. Ternyata orang-orang
sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari). Maka Aisyah berkata: Maha suci Allah. Aku tanyakan lagi: Satu tanda saja? Lalu dia memberi isyarat
dengan kepalanya, maksudnya mengangguk tanda mengiyakan. Maka akupun ikut shalat
namun timbul perasaan yang membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan
air. Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan
mensucikan-Nya, lalu bersabda: Tidak ada
sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari
tempatku ini hingga surga dan neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa kalian
akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti -atau hampir berupa- fitnah -yang
aku sendiri tidak tahu apa yang diucapkan Asma' diantaranya adalah fitnah Al
Masihud dajjal-; akan ditanyakan kepada seseorang (didalam kuburnya);
Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki
ini? Adapun orang beriman atau orang yang yakin, -Asma' kurang pasti mana
yang dimaksud diantara keduanya- akan menjawab: 'Dia adalah Muhammad Rasulullah
telah datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Maka kami sambut dan
kami ikuti. Dia adalah Muhammad, ' diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu
dikatakan: 'Tidurlah dengan tenang, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu
adalah orang yang yakin'. Adapun orang Munafiq atau orang yang ragu, -Asma'
kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya-, akan menjawab; aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar manusia
membicarakan sesuatu maka akupun mengatakannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
أَبِي جَمْرَةَ قَالَ كُنْتُ أُتَرْجِمُ بَيْنَ ابْنِ عَبَّاسٍ وَبَيْنَ النَّاسِ
فَقَالَ إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ الْوَفْدُ أَوْ مَنْ الْقَوْمُ قَالُوا رَبِيعَةُ فَقَالَ
مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا نَدَامَى قَالُوا
إِنَّا نَأْتِيكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيدَةٍ وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذَا الْحَيُّ
مِنْ كُفَّارِ مُضَرَ وَلَا نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلَّا فِي شَهْرٍ حَرَامٍ
فَمُرْنَا بِأَمْرٍ نُخْبِرُ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا نَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ
فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ
بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَحْدَهُ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْإِيمَانُ بِاللَّهِ
وَحْدَهُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ وَتُعْطُوا الْخُمُسَ مِنْ الْمَغْنَمِ
وَنَهَاهُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ قَالَ شُعْبَةُ
رُبَّمَا قَالَ النَّقِيرِ وَرُبَّمَا قَالَ الْمُقَيَّرِ قَالَ احْفَظُوهُ
وَأَخْبِرُوهُ مَنْ وَرَاءَكُمْ |
|
3.29/85. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar berkata,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah berkata aku
pernah menjadi penerjemah antara Ibnu 'Abbas dan orang-orang, katanya;
bahwasanya telah datang rombongan utusan Abdul Qais menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Utusan siapakah ini atau kaum manakah ini?
Utusan itu menjawab: Rabi'ah. Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Selamat
datang kaum atau para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal. Para
utusan berkata: Wahai Rasulullah kami datang
dari perjalanan yang jauh sementara diantara kampung kami dan engkau ada kampung
kaum kafir (suku) Mudlor, dan kami tidak sanggup untuk mendatangi engkau kecuali
di bulan suci. Ajarkanlah kami dengan satu perintah yang jelas, yang dapat kami
amalkan dan kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami dan dengan begitu
kami dapat masuk surga. Lalu mereka bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tentang minuman. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal, memerintahkan
mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, beliau berkata: Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah
satu-satunya? Mereka menjawab: Allah
dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjelaskan: Persaksian tidak ada ilah yang
berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan dan kalian mengeluarkan
seperlima dari harta rampasan perang. Dan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarang mereka dari empat perkara, yaitu dari meminum dari dari al
hantam, ad Dubbaa` dan al Muzaffaat. Syu'bah menerangkan; terkadang beliau
menyebutkan an naqir dan terkadang muqoyyir (bukan naqir). Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: jagalah
semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang di kampung
kalian. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ
أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ أَنَّهُ تَزَوَّجَ
ابْنَةً لِأَبِي إِهَابِ بْنِ عَزِيزٍ فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ
أَرْضَعْتُ عُقْبَةَ وَالَّتِي تَزَوَّجَ فَقَالَ لَهَا عُقْبَةُ مَا أَعْلَمُ
أَنَّكِ أَرْضَعْتِنِي وَلَا أَخْبَرْتِنِي فَرَكِبَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ فَسَأَلَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ وَقَدْ قِيلَ فَفَارَقَهَا عُقْبَةُ
وَنَكَحَتْ زَوْجًا غَيْرَهُ |
|
3.30/86. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Muqotil Abu Al Hasan berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Umar bin Sa'id bin Abu
Husain berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Mulaikah
dari 'Uqbah bin Al Harits; bahwasanya dia menikahi seorang perempuan
putri Ibnu Ihab bin 'Aziz. Lalu datanglah seorang perempuan dan berkata: Aku pernah menyusui 'Uqbah dan wanita yang
dinikahinya itu. Maka 'Uqbah berkata kepada perempuan itu: Aku tidak tahu kalau kamu pernah menyusuiku dan kamu
tidak memberitahu aku. Maka 'Uqbah mengendarai kendaraannya menemui Rasul
shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah dan menyampaikan masalahnya. Maka Rasul
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: harus
bagaimana lagi, sedangkan dia sudah mengatakannya. Maka 'Uqbah
menceraikannya dan menikah dengan wanita yang lain. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح قَالَ أَبُو عَبْد
اللَّهِ وَقَالَ ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي ثَوْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ قَالَ كُنْتُ أَنَا وَجَارٌ لِي مِنْ الْأَنْصَارِ فِي بَنِي
أُمَيَّةَ بْنِ زَيْدٍ وَهِيَ مِنْ عَوَالِي الْمَدِينَةِ وَكُنَّا نَتَنَاوَبُ
النُّزُولَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ
يَوْمًا وَأَنْزِلُ يَوْمًا فَإِذَا نَزَلْتُ جِئْتُهُ بِخَبَرِ ذَلِكَ الْيَوْمِ
مِنْ الْوَحْيِ وَغَيْرِهِ وَإِذَا نَزَلَ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ فَنَزَلَ صَاحِبِي
الْأَنْصَارِيُّ يَوْمَ نَوْبَتِهِ فَضَرَبَ بَابِي ضَرْبًا شَدِيدًا فَقَالَ
أَثَمَّ هُوَ فَفَزِعْتُ فَخَرَجْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ قَدْ حَدَثَ أَمْرٌ عَظِيمٌ
قَالَ فَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ فَإِذَا هِيَ تَبْكِي فَقُلْتُ طَلَّقَكُنَّ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَا أَدْرِي ثُمَّ
دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ وَأَنَا
قَائِمٌ أَطَلَّقْتَ نِسَاءَكَ قَالَ لَا فَقُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ |
|
3.31/87. Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri.
Menurut jalur yang lainnya; Abu Abdullah berkata; dan berkata Ibnu Wahb;
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dari
'Ubaidullah bin Abdullah bin Abu Tsaur dari Abdullah bin 'Abbas
dari Umar berkata: Aku dan tetanggaku dari Anshar berada di desa Banu
Umayyah bin Zaid dia termasuk orang kepercayaan di Madinah, kami saling
bergantian menimba ilmu dari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, sehari aku yang
menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan hari lain dia yang menemui
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam, Jika giliranku tiba, aku menanyakan seputar
wahyu yang turun hari itu dan perkara lainnya. Dan jika giliran tetanggaku tiba,
ia pun melakukan hal yang sama. Ketika hari giliran tetanggaku tiba, dia datang
kepadaku dengan mengetuk pintuku dengan sangat keras, seraya berkata: Apakah dia ada disana? Maka aku kaget dan
keluar menemuinya. Dia berkata: Telah terjadi
persoalan yang gawat!. Umar berkata: Aku pergi menemui Hafshah, dan ternyata dia sedang
menangis, aku bertanya kepadanya: Apakah Rasul shallallahu 'alaihi
wasallam menceraikanmu? Hafshah menjawab:
Aku tidak tahu. Maka aku menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, sambil berdiri aku tanyakan: Apakah engkau
menceraikan istri-istri engkau? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Tidak. Maka aku ucapkan: Allah Maha Besar. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ قَالَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ
قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ
رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَا أَكَادُ أُدْرِكُ الصَّلَاةَ مِمَّا يُطَوِّلُ
بِنَا فُلَانٌ فَمَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
مَوْعِظَةٍ أَشَدَّ غَضَبًا مِنْ يَوْمِئِذٍ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ
مُنَفِّرُونَ فَمَنْ صَلَّى بِالنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ فِيهِمْ الْمَرِيضَ
وَالضَّعِيفَ وَذَا الْحَاجَةِ |
|
3.32/88. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu
Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Al Mas'ud Al
Anshari berkata, seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, aku hampir tidak sanggup shalat
yang dipimpin seseorang dengan bacaannya yang panjang. Maka aku belum
pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi peringatan dengan lebih
marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda: Wahai manusia, kalian membuat orang lari menjauh.
Maka barangsiapa shalat mengimami orang-orang ringankanlah. Karena diantara
mereka ada orang sakit, orang lemah dan orang yang punya
keperluan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو
الْعَقَدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ الْمَدِينِيُّ عَنْ
رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ عَنْ
زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سَأَلَهُ رَجُلٌ عَنْ اللُّقَطَةِ فَقَالَ اعْرِفْ وِكَاءَهَا أَوْ قَالَ
وِعَاءَهَا وَعِفَاصَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً ثُمَّ اسْتَمْتِعْ بِهَا فَإِنْ
جَاءَ رَبُّهَا فَأَدِّهَا إِلَيْهِ قَالَ فَضَالَّةُ الْإِبِلِ فَغَضِبَ حَتَّى
احْمَرَّتْ وَجْنَتَاهُ أَوْ قَالَ احْمَرَّ وَجْهُهُ فَقَالَ وَمَا لَكَ وَلَهَا
مَعَهَا سِقَاؤُهَا وَحِذَاؤُهَا تَرِدُ الْمَاءَ وَتَرْعَى الشَّجَرَ فَذَرْهَا
حَتَّى يَلْقَاهَا رَبُّهَا قَالَ فَضَالَّةُ الْغَنَمِ قَالَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ
أَوْ لِلذِّئْبِ |
|
3.33/89. Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Muhammad berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin
'Amru Al 'Aqadi berkata, Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Bilal Al Madini dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Yazid
mantan budak Al Munba'its, dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ditanya oleh seseorang tentang barang temuan, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kenalilah tali pengikatnya, atau Beliau berkata;
kantong dan tutupnya, kemudian umumkan selama satu tahun, setelah itu
pergunakanlah. Jika datang pemiliknya maka berikanlah kepadanya. Orang
itu bertanya: Bagaimana dengan orang yang
menemukan unta? Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah hingga
nampak merah mukanya, lalu berkata: apa
urusanmu dengan unta itu, sedang dia selalu membawa air di perutnya, bersepatu
sehingga dapat hilir mudik mencari minum dan makan rerumputan, maka biarkanlah
dia hingga pemiliknya datang mengambilnya. Orang itu bertanya lagi
tentang menemukan kambing, maka Beliau menjawab: Itu untuk kamu atau saudaramu atau
serigala. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ عَنْ
أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ أَشْيَاءَ كَرِهَهَا فَلَمَّا أُكْثِرَ عَلَيْهِ غَضِبَ ثُمَّ قَالَ
لِلنَّاسِ سَلُونِي عَمَّا شِئْتُمْ قَالَ رَجُلٌ مَنْ أَبِي قَالَ أَبُوكَ
حُذَافَةُ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ مَنْ أَبِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَبُوكَ
سَالِمٌ مَوْلَى شَيْبَةَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ مَا فِي وَجْهِهِ قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَتُوبُ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ |
|
3.34/90. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al 'Ala` berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sesuatu yang Beliau tidak
suka, ketika terus ditanya, Beliau marah lalu berkata kepada orang-orang: Bertanyalah kepadaku sesuka kalian. Maka
seseorang bertanya: Siapakah bapakku?
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Bapakmu adalah Hudzafah. Yang lain bertanya:
Siapakah bapakku wahai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?: Bapakmu Salim, sahaya Syaibah Ketika Umar melihat apa yang ada pada wajah Beliau,
dia berkata: Wahai Rasulullah, kami bertaubat kepada Allah 'azza
wajalla. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَرَجَ فَقَامَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حُذَافَةَ فَقَالَ مَنْ أَبِي فَقَالَ أَبُوكَ
حُذَافَةُ ثُمَّ أَكْثَرَ أَنْ يَقُولَ سَلُونِي فَبَرَكَ عُمَرُ عَلَى
رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا
وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا فَسَكَتَ |
|
3.35/91. Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az
Zuhri berkata, telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar, lalu Abdullah bin Hudzafah
menghadap kepadanya dan berkata: Siapakah
bapakku? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Bapakmu Hudzaafah. Ketika semakin banyak
pertanyaan, Nabi bersabda: Bertanyalah kalian
kepadaku? Maka Umar turun berlutut seraya berkata: Kami ridla Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai
agama kami dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Nabi Kami.
Maka Abdullah bin Hudzafah terdiam. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا سَلَّمَ سَلَّمَ
ثَلَاثًا وَإِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا ثَلَاثًا |
|
3.36/92. Telah menceritakan kepada kami
Abdah berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdushshamad
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mutsanna berkata;
Tsumamah bin Abdullah telah menceritakan kepada kami dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
apabila memberi salam, diucapkannya tiga kali
dan bila berbicara dengan satu kalimat diulangnya tiga kali. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّفَارُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا ثُمَامَةُ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ كَانَ إِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا ثَلَاثًا حَتَّى تُفْهَمَ
عَنْهُ وَإِذَا أَتَى عَلَى قَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ سَلَّمَ عَلَيْهِمْ
ثَلَاثًا |
|
3.37/93. Telah menceritakan kepada kami 'Abdah
bin Abdullah Ash Shafar Telah menceritakan kepada kami Abdushshamad
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mutsanna berkata;
Tsumamah bin Abdullah telah menceritakan kepada kami dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bila berbicara diulangnya tiga kali hingga
dapat dipahami dan bila mendatangi kaum, Beliau memberi salam tiga kali.
|
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ
مَاهَكَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ تَخَلَّفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ سَافَرْنَاهُ فَأَدْرَكَنَا وَقَدْ
أَرْهَقْنَا الصَّلَاةَ صَلَاةَ الْعَصْرِ وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ فَجَعَلْنَا
نَمْسَحُ عَلَى أَرْجُلِنَا فَنَادَى بِأَعْلَى صَوْتِهِ وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنْ
النَّارِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا |
|
3.38/94. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Abu Bisyir dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin 'Amru
berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah tertinggal dari kami dalam
suatu perjalanan yang kami lakukan, hingga Beliau mendapatkan kami sementara
waktu shalat sudah hampir habis, maka kami berwudlu' dengan hanya mengusap kaki
kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru dengan suara yang keras:
celakalah bagi tumit-tumit yang tidak basah
akan masuk neraka. Diserukannya hingga dua atau tiga kali. |
|
|
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا صَالِحُ
بْنُ حَيَّانَ قَالَ قَالَ عَامِرٌ الشَّعْبِيُّ حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ
لَهُمْ أَجْرَانِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَآمَنَ
بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْعَبْدُ الْمَمْلُوكُ إِذَا
أَدَّى حَقَّ اللَّهِ وَحَقَّ مَوَالِيهِ وَرَجُلٌ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَةٌ
فَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا ثُمَّ
أَعْتَقَهَا فَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ ثُمَّ قَالَ عَامِرٌ أَعْطَيْنَاكَهَا
بِغَيْرِ شَيْءٍ قَدْ كَانَ يُرْكَبُ فِيمَا دُونَهَا إِلَى الْمَدِينَةِ |
|
3.39/95. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
Ibnu Salam, Telah menceritakan kepada kami Al Muharibi berkata, Telah
menceritakan kepada kami Shalih bin Al Hayyan berkata, telah berkata
'Amir Asy Sya'bi; telah menceritakan kepadaku Abu Burdah dari
bapaknya berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
Ada tiga orang yang akan mendapat pahala dua
kali; seseorang dari Ahlul Kitab yang beriman kepada Nabinya dan beriman kepada
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan seorang hamba sahaya yang menunaikan
hak Allah dan hak tuannya. Dan seseorang yang memiliki hamba sahaya wanita lalu
dia memperlakukannya dengan baik, mendidiknya dengan baik, dan mengajarkan
kepadanya dengan sebaik-baik pengajaran, kemudian membebaskannya dan
menikahinya, maka baginya dua pahala. Berkata 'Amir: Aku berikan permasalahan ini kepadamu tanpa imbalan,
dan sungguh telah ditempuh untuk memperolehnya dengan menuju
Madinah. |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ
عَطَاءً قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ أَشْهَدُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ عَطَاءٌ أَشْهَدُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ وَمَعَهُ بِلَالٌ
فَظَنَّ أَنَّهُ لَمْ يُسْمِعْ فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ
فَجَعَلَتْ الْمَرْأَةُ تُلْقِي الْقُرْطَ وَالْخَاتَمَ وَبِلَالٌ يَأْخُذُ فِي
طَرَفِ ثَوْبِهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ
عَنْ عَطَاءٍ وَقَالَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَشْهَدُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
3.40/96. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman
bin Harb berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Ayyub berkata; aku mendengar 'Atho' berkata; aku mendengar Ibnu
'Abbas berkata: aku menyaksikan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
-sedang menurut 'Atho', dia berkata; aku menyaksikan Ibnu 'Abbas berkata; -
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar bersama Bilal, -dan dia mengira
bahwa dia tidak mendengar, - maka Nabi memberi pelajaran kepada para wanita dan
memerintahkan untuk bersedekah, maka seorang wanita memberikan anting dan cincin
emasnya, dan Bilal memasukkannya ke saku bajunya. Berkata Abu Abdullah; dan
Isma'il berkata; dari Ayyub dari 'Atho', dan dia berkata;
dari Ibnu 'Abbas bahwa ia bersaksi terhadap Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ عَنْ عَمْرِو
بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ
بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا
الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ |
|
3.41/97. Telah menceritakan kepada kami Abdul
'Aziz bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari
'Amru bin Abu 'Amru dari Sa'id Al Maqburi dari Abu
Hurairah, bahwa dia berkata: ditanyakan (kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam: Wahai Rasulullah siapakah
orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu pada hari kiamat?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak
ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat
betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan
syafa'atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah
dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ
عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ
يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا
اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا قَالَ الْفِرَبْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ قَالَ حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ هِشَامٍ نَحْوَهُ |
|
3.42/98. Telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Abu Uwais berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari
Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin 'Amru bin Al
'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut
ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan
cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia
akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya
mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan. Berkata Al
Firabri Telah menceritakan kepada kami 'Abbas berkata, Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hisyam seperti ini
juga. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ الْأَصْبَهَانِيِّ قَالَ
سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
قَالَتْ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَلَبَنَا
عَلَيْكَ الرِّجَالُ فَاجْعَلْ لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا
لَقِيَهُنَّ فِيهِ فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ فَكَانَ فِيمَا قَالَ لَهُنَّ مَا
مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ ثَلَاثَةً مِنْ وَلَدِهَا إِلَّا كَانَ لَهَا
حِجَابًا مِنْ النَّارِ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ وَاثْنَتَيْنِ فَقَالَ وَاثْنَتَيْنِ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ قَالَ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَصْبَهَانِيِّ عَنْ ذَكْوَانَ عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِهَذَا وَعَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَصْبَهَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ ثَلَاثَةً لَمْ يَبْلُغُوا
الْحِنْثَ |
|
3.43/99. Telah menceritakan kepada kami Adam
berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata, telah
menceritakan kepadaKu Ibnu Al Ashbahani berkata; aku mendengar Abu
Shalih Dzakwan menceritakan dari Abu Sa'id Al Khudri; kaum wanita
berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: kaum lelaki telah mengalahkan kami untuk bertemu
dengan engkau, maka berilah kami satu hari untuk bermajelis dengan diri
tuan Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjanji kepada mereka satu
untuk bertemu mereka, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi pelajaran
dan memerintahkan kepada mereka, diantara yang disampaikannya adalah: Tidak seorangpun dari kalian yang didahului oleh
tiga orang dari anaknya kecuali akan menjadi tabir bagi dirinya dari
neraka. Berkata seseorang: bagaimana
kalau dua orang? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Juga dua. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar berkata, Telah menceritakan kepada kami
Ghundar berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abdurrahman Al Ashbahani dari Dzakwan dari Abu Sa'id Al
Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan dengan sanad seperti ini
dari Abdurrahman Al Ashbahani berkata; aku mendengar Abu Hazm dari
Abu Hurairah berkata: Tiga orang yang
belum baligh. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ أَخْبَرَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ قَالَ
حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَا تَسْمَعُ شَيْئًا لَا تَعْرِفُهُ إِلَّا
رَاجَعَتْ فِيهِ حَتَّى تَعْرِفَهُ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَتْ
فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ
يَهْلِكْ |
|
3.44/100. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Nafi' bin Umar
berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah bahwa
Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah mendengar sesuatu
yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sampai dia mengerti, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda: Siapa yang dihisab berarti dia
disiksa Aisyah berkata: maka aku bertanya kepada Nabi: Bukankah Allah Ta'ala berfirman: Kelak dia
akan dihisab dengan hisab yang ringan Aisyah
berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya
yang dimaksud itu adalah pemaparan (amalan). Akan tetapi barangsiapa yang
didebat hisabnya pasti celaka. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدٌ
هُوَ ابْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ أَنَّهُ قَالَ لِعَمْرِو بْنِ
سَعِيدٍ وَهُوَ يَبْعَثُ الْبُعُوثَ إِلَى مَكَّةَ ائْذَنْ لِي أَيُّهَا الْأَمِيرُ
أُحَدِّثْكَ قَوْلًا قَامَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْغَدَ مِنْ يَوْمِ الْفَتْحِ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي
وَأَبْصَرَتْهُ عَيْنَايَ حِينَ تَكَلَّمَ بِهِ حَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ
ثُمَّ قَالَ إِنَّ مَكَّةَ حَرَّمَهَا اللَّهُ وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ فَلَا
يَحِلُّ لِامْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ بِهَا
دَمًا وَلَا يَعْضِدَ بِهَا شَجَرَةً فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ لِقِتَالِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا فَقُولُوا إِنَّ اللَّهَ قَدْ
أَذِنَ لِرَسُولِهِ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ وَإِنَّمَا أَذِنَ لِي فِيهَا سَاعَةً
مِنْ نَهَارٍ ثُمَّ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالْأَمْسِ
وَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَقِيلَ لِأَبِي شُرَيْحٍ مَا قَالَ عَمْرٌو
قَالَ أَنَا أَعْلَمُ مِنْكَ يَا أَبَا شُرَيْحٍ لَا يُعِيذُ عَاصِيًا وَلَا
فَارًّا بِدَمٍ وَلَا فَارًّا بِخَرْبَةٍ |
|
3.45/101. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf berkata,, telah menceritakan kepada saya Al
Laits berkata, telah menceritakan kepada saya Sa'id dia adalah
anaknya Abu Sa'id dari Abu Syuraih bahwa dia berkata kepada 'Amru bin
Sa'id saat dia mengutus rombongan ke Makkah, Wahai amir, izinkan aku menyampaikan satu persoalan
yang pernah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampaikan dalam khutbahnya saat
pembebasan Makkah. Kedua telingaku mendengar, hatiku merasakannya dan kedua
mataku melihat, beliau memuji Allah dan mensucikan Allah seraya bersabda:
'Sesungguhnya Makkah, Allah telah mensucikannya dan orang-orang (Musyrikin
Makkah) tidak mensucikannya. Maka tidak halal bagi setiap orang yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir menumpahkan darah di dalamnya, dan tidak boleh
mencabut pepohonan di dalamnya. Jika seseorang minta keringanan karena
peperangan yang pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
dalamnya maka katakanlah 'sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengizinkan Rasul-Nya
dan tidak mengizinkan kepada kalian.' Sesungguhnya Allah Ta'ala telah
mengizinkanku pada satu saat pada siang hari kemudian dikembalikan kesuciannya
hari ini sebagaimana disucikannya sebelumnya. Maka hendaklah yang hadir
menyampaikan kepada yang tidak hadir. Maka dikatakan kepada Abu Syuraij,
Apa yang dikatakan 'Amru? Dia berkata,
Aku lebih mengetahui daripadamu wahai Abu
Syuraij: Beliau tidak akan melindungi orang yang bermaksiat, orang yang
menumpahkan darah dan orang yang mencuri. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ
عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ ذُكِرَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ
قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ
يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا أَلَا لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ مِنْكُمْ
الْغَائِبَ وَكَانَ مُحَمَّدٌ يَقُولُ صَدَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ ذَلِكَ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ مَرَّتَيْنِ |
|
3.46/102. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin 'Abdul Wahhab berkata, telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ayyub dari Muhammad dari Ibnu Abu Bakrah
dari Abu Bakrah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan: Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, Muhammad
berkata; menurutku beliau mengatakan, dan kehormatan kalian adalah haram
atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di bulan kalian ini. Hendaklah
yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Dan Muhammad berkata, Benarlah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seperti apa yang disabdakannya, 'Bukankah aku telah
menyampaikannya? ' beliau ulangi hingga dua kali. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي مَنْصُورٌ
قَالَ سَمِعْتُ رِبْعِيَّ بْنَ حِرَاشٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَكْذِبُوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجْ النَّارَ |
|
3.47/103. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin Al Ja'd berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'bah berkata,
telah mengabarkan kepadaku Manshur berkata, aku mendengar Rib'i bin
Jirasy berkata, aku mendengar 'Ali berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah kalian berdusta
terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berduasta terhadapku dia akan masuk
neraka." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَامِعِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ
عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ
لِلزُّبَيْرِ إِنِّي لَا أَسْمَعُكَ تُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا يُحَدِّثُ فُلَانٌ وَفُلَانٌ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ
أُفَارِقْهُ وَلَكِنْ سَمِعْتُهُ يَقُولُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ |
|
3.48/104. Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jami'
bin Syaddad dari 'Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair dari
Bapaknya berkata, "Aku berkata kepada Az Zubair, "Aku belum pernah
mendengar kamu membicarakan sesuatu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebagaimana orang-orang lain membicarakannya?" Az Zubair menjawab, "Aku tidak
pernah berpisah dengan beliau, aku mendengar beliau mengatakan: "Barangsiapa berdusta terhadapku maka hendaklah ia
persiapkan tempat duduknya di neraka." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ
أَنَسٌ إِنَّهُ لَيَمْنَعُنِي أَنْ أُحَدِّثَكُمْ حَدِيثًا كَثِيرًا أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ
كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ |
|
3.49/105. Telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'mar berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits dari
'Abdul 'Aziz berkata, Anas berkata, "Beliau melarangku untuk
banyak menceritakan hadits kepada kalian karena Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa sengaja
berdusta terhadapku (atas namaku), maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya
di neraka." |
|
|
حَدَّثَنَا
مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ
سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ
النَّارِ |
|
3.50/106. Telah menceritakan kepada kami Makki
bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu
'Ubaid dari Salamah berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa berkata
tentangku yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah ia persiapkan tempat
duduknya di neraka." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ
فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي وَمَنْ كَذَبَ
عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ |
|
3.51/107. Telah menceritakan kepada kami
Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu
Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata, "Aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah nama dengan namaku dan jangan dengan
julukanku. Karena barangsiapa melihatku dalam mimpinya sungguh dia benar-benar
telah melihatku, karena setan tidak sanggup menyerupai bentukku. Dan barangsiapa
berdusta terhadapku, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya dalam
neraka." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُطَرِّفٍ
عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي
طَالِبٍ هَلْ عِنْدَكُمْ كِتَابٌ قَالَ لَا إِلَّا كِتَابُ اللَّهِ أَوْ فَهْمٌ
أُعْطِيَهُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ أَوْ مَا فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ قُلْتُ فَمَا
فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ الْعَقْلُ وَفَكَاكُ الْأَسِيرِ وَلَا يُقْتَلُ
مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ |
|
3.52/108. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Waki'
dari Sufyan dari Mutharrif dari Asy Sya'bi dari Abu
Juhaifah berkata, Aku bertanya kepada
'Ali bin Abu Thalib, Apakah kalian memiliki kitab? ia menjawab, Tidak, kecuali Kitabullah atau
pemahaman yang diberikan kepada seorang Muslim, atau apa yang ada pada lembaran
ini. Aku katakan, Apa yang ada dalam
lembaran ini? Dia menjawab, Tebusan,
membebaskan tawanan, dan jangan sampai seorang Muslim dibunuh demi membela
seorang kafir. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ
بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ
بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ
فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ
أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ
الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ
تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا
حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا
يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا
إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ
يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ
الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي
فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَ قَالَ أَبُو
عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ
شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ |
|
3.53/109. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah, bahwa suku Khaza'ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani
Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang laki-laki
dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah: Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari
pembunuhan, atau pasukan gajah. Abu Ubaidullah berkata, Demikian Abu Nu'aim menyebutkannya, mereka ragu
antara 'pembunuhan' dan 'gajah'. Sedangkan yang lian berkata, Gajah. Lalu
Allah memenangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas
mereka. Beliau bersabda: Ketahuilah tanah
Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku, ketahuilah
bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu hari.
Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak boleh
dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh diambil
kecuali untuk diumumkan dan dicari pemiliknya. Maka barangsiapa dibunuh, dia
akan mendapatkan satu dari dua kebaikan; meminta tebusan atau meminta balasan
dari keluarga korban. Lalu datang seorang penduduk Yaman dan berkata,
Wahai Rasulullah, tuliskanlah buatku?
beliau lalu bersabda: Tuliskanlah untuk Abu
fulan. Seorang laki-laki Quraisy lalu berkata, Kecuali pohon Idzhir wahai Rasulullah, karena pohon
itu kami gunakan di rumah kami dan di kuburan kami. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Kecuali pohon
Idzhir, kecuali pohon Idzhir. Lalu dikatakan kepada Abu Abdullah, Apa yang dituliskan untuknya? Ia menjawab,
Khutbah tadi. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرٌو
قَالَ أَخْبَرَنِي وَهْبُ بْنُ مُنَبِّهٍ عَنْ أَخِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
هُرَيْرَةَ يَقُولُ مَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَحَدٌ أَكْثَرَ حَدِيثًا عَنْهُ مِنِّي إِلَّا مَا كَانَ مِنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَإِنَّهُ كَانَ يَكْتُبُ وَلَا أَكْتُبُ تَابَعَهُ مَعْمَرٌ
عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ |
|
3.54/110. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata,
telah menceritakan kepada kami 'Amru berkata, telah mengabarkan kepadaku
Wahhab bin Munabbih dari saudaranya berkata, aku mendengar Abu
Hurairah berkata, Tidaklah ada seorangpun
dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih banyak haditsnya
dibandingkan aku, kecuali 'Abdullah bin 'Amru. Sebab ia bisa menulis sedang saya
tidak. Ma'mar juga meriwayatkan dari Hammam dari Abu
Hurairah. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ لَمَّا اشْتَدَّ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعُهُ
قَالَ ائْتُونِي بِكِتَابٍ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَا تَضِلُّوا بَعْدَهُ قَالَ
عُمَرُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَلَبَهُ الْوَجَعُ
وَعِنْدَنَا كِتَابُ اللَّهِ حَسْبُنَا فَاخْتَلَفُوا وَكَثُرَ اللَّغَطُ قَالَ
قُومُوا عَنِّي وَلَا يَنْبَغِي عِنْدِي التَّنَازُعُ فَخَرَجَ ابْنُ عَبَّاسٍ
يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَيْنَ كِتَابِهِ |
|
3.55/111. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahhab
berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari
'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas berkata, Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertambah
parah sakitnya, beliau bersabda: Berikan aku surat biar aku tuliskan
sesuatu untuk kalian sehingga kalian tidak akan sesat setelahku. Umar berkata, Sesungguhnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semakin berat sakitnya dan di sisi kami ada Kitabullah, yang
cukup buat kami. Kemudian orang-orang berselisih dan timbul suara gaduh, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Pergilah kalian menjauh dariku, tidak pantas terjadi
perdebatan di hadapanku. Maka Ibnu 'Abbas keluar seraya berkata, Ini adalah musibah, dan sungguh segala musibah tidak
boleh terjadi di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Al
Qur'an. |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
هِنْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ وَعَمْرٍو وَيَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ
عَنْ هِنْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ
اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنْ الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوا
صَوَاحِبَاتِ الْحُجَرِ فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي
الْآخِرَةِ |
|
3.56/112. Telah menceritakan kepada kami
Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari
Ma'mar dari Az Zuhri dari Hind dari Ummu Salamah dan
'Amru. Dan dari Yahya bin Sa'id dari Az Zuhri dari
Hind dari Ummu Salamah berkata, "Pada suatu malam Nabi shallallahu
'alaihi wasallam terbangun lalu bersabda: "Subhaanallah (Maha suci Allah), fitnah apakah yang
diturunkan pada malam ini? Dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan (Ramawi
dan Parsi)? Bangunlah wahai orang-orang yang ada di balik dinding (kamar-kamar),
karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini
namun akan telanjang nanti di akhirat (tidak mendapatkan
kebaikan)." |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدِ بْنِ مُسَافِرٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمٍ وَأَبِي
بَكْرِ بْنِ سُلَيْمَانَ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ
قَالَ صَلَّى بِنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ فِي
آخِرِ حَيَاتِهِ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ فَقَالَ أَرَأَيْتَكُمْ لَيْلَتَكُمْ
هَذِهِ فَإِنَّ رَأْسَ مِائَةِ سَنَةٍ مِنْهَا لَا يَبْقَى مِمَّنْ هُوَ عَلَى
ظَهْرِ الْأَرْضِ أَحَدٌ |
|
3.57/113. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Ufair berkata, telah menceritakan kepada saya Al Laits berkata,
telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Khalid bin Musafir dari
Ibnu Syihab dari Salim dan Abu Bakar bin Sulaiman bin Abu
Hatsmah bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam shalat Isya' bersama kami di akhir hayatnya. Setelah selesai memberi
salam beliau berdiri dan bersabda: "Tidakkah
kalian perhatikan malam kalian ini?. Sesungguhnya pada setiap penghujung seratus
tahun darinya tidak akan tersisa seorangpun dari muka bumi
ini." |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ قَالَ سَمِعْتُ
سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بِتُّ فِي بَيْتِ خَالَتِي
مَيْمُونَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا فِي
لَيْلَتِهَا فَصَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ
ثُمَّ جَاءَ إِلَى مَنْزِلِهِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ نَامَ ثُمَّ قَامَ
ثُمَّ قَالَ نَامَ الْغُلَيِّمُ أَوْ كَلِمَةً تُشْبِهُهَا ثُمَّ قَامَ فَقُمْتُ
عَنْ يَسَارِهِ فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ فَصَلَّى خَمْسَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ نَامَ حَتَّى سَمِعْتُ غَطِيطَهُ أَوْ خَطِيطَهُ ثُمَّ خَرَجَ
إِلَى الصَّلَاةِ |
|
3.58/114. Telah menceritakan kepada kami
Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata,
telah menceritakan kepada kami Al Hakam berkata, aku mendengar Sa'id
bin Jubair dari Ibnu 'Abbas berkata, "Aku bermalam di rumah bibiku
(Maimunah binti Al Harits), isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan saat
itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersamanya karena memang menjadi
gilirannya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat isya`, lalu
beliau pulang ke rumahnya dan shalat empat rakaat, kemudian tidur dan bangun
lagi untuk shalat." Ibnu Abbas berkata, "Beliau lalu tidur seperti anak kecil
(sebentar-sebentar bangun) -atau kalimat yang semisal itu-, kemudian beliau
bangun shalat. Kemudian aku bangun dan berdiri si sisi kirinya, beliau lalu
menempatkan aku di kanannya. Setelah itu beliau shalat lima rakaat, kemudian
shalat dua rakaat, kemudian tidur hingga aku mendengar dengkurannya, kemudian
beliau keluar untuk melaksanakan shalat subuh." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ إِنَّ النَّاسَ يَقُولُونَ
أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَلَوْلَا آيَتَانِ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُ
حَدِيثًا ثُمَّ يَتْلُو { إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنْ
الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى إِلَى قَوْلِهِ الرَّحِيمُ } إِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ
الْمُهَاجِرِينَ كَانَ يَشْغَلُهُمْ الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ وَإِنَّ إِخْوَانَنَا
مِنْ الْأَنْصَارِ كَانَ يَشْغَلُهُمْ الْعَمَلُ فِي أَمْوَالِهِمْ وَإِنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ كَانَ يَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِشِبَعِ بَطْنِهِ وَيَحْضُرُ مَا لَا يَحْضُرُونَ وَيَحْفَظُ مَا لَا
يَحْفَظُونَ |
|
3.59/115. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari
Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu Hurairah berkata, Sesungguhnya orang-orang mengatakan, Abu
Hurairah adalah yang paling banyak (menyampaikan hadits dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam), kalau bukan karena dua ayat dalam Kitabullah aku
tidak akan menyampaikannya. Lalu dia membaca
ayat: '(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa penjelasan dan petunjuk) ' ……hingga akhir ayat.. '(Allah Maha
Penyayang) ' (Qs. Al Baqarah: 159-160). Sesungguhnya saudara-saudara kita dari
kalangan Muhajirin, mereka disibukkan dengan perdagangan di pasar-pasar, dan
saudara-saudara kita dari kalangan Anshar, mereka disibukkan dengan pekerjaan
mereka dalam mengurus harta mereka. sementara Abu Hurairah selalu menyertai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan lapar, ia selalu hadir
saat orang-orang tidak bosa hadir, dan ia dapat menghafal saat orang-orang tidak
bisa menghafalnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ أَبُو مُصْعَبٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَسْمَعُ مِنْكَ
حَدِيثًا كَثِيرًا أَنْسَاهُ قَالَ ابْسُطْ رِدَاءَكَ فَبَسَطْتُهُ قَالَ فَغَرَفَ
بِيَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ ضُمَّهُ فَضَمَمْتُهُ فَمَا نَسِيتُ شَيْئًا بَعْدَهُ
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ
بِهَذَا أَوْ قَالَ غَرَفَ بِيَدِهِ فِيهِ |
|
3.60/116. Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Abu Bakr Abu Mush'ab berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ibrahim bin Dinar dari Abu Dzi'b dari Sa'id Al Maqburi
dari Abu Hurairah berkata Aku berkata,
Wahai Rasulullah, aku telah mendengar dari tuan banyak hadits namun aku
lupa. Beliau lalu bersabda: Hamparkanlah
selendangmu. Maka aku menghamparkannya, beliau lalu (seolah) menciduk
sesuatu dengan tangannya, lalu bersabda: Ambillah. Aku pun mengambilnya, maka sejak
itu aku tidak pernah lupa lagi. Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dengan redaksi seperti ini, atau
dia berkata, Menuangkan ke dalam tangannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ
الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وِعَاءَيْنِ فَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَبَثَثْتُهُ
وَأَمَّا الْآخَرُ فَلَوْ بَثَثْتُهُ قُطِعَ هَذَا الْبُلْعُومُ |
|
3.61/117. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku saudaraku dari
Ibnu Abu Dzi'b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah
berkata, Aku menyimpan ilmu (hadits) dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada dua wadah. Yang satu aku sebarkan
dan sampaikan, yang satu lagi sekiranya aku sampaikan maka akan terputuslah
tenggorakan ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَجَّاجٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ مُدْرِكٍ عَنْ
أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرٍو عَنْ جَرِيرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتْ النَّاسَ
فَقَالَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ
بَعْضٍ |
|
3.62/118. Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata,
telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Mudrik dari Abu Zur'ah bin
'Amru dari Jarir, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya saat beliau diminta untuk memberi nasihat kepada orang-orang waktu
haji wada' "Janganlah kalian kembali menjadi
kafir, sehingga kalian saling membunuh satu sama lain." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا
عَمْرٌو قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ
إِنَّ نَوْفًا الْبَكَالِيَّ يَزْعُمُ أَنَّ مُوسَى لَيْسَ بِمُوسَى بَنِي
إِسْرَائِيلَ إِنَّمَا هُوَ مُوسَى آخَرُ فَقَالَ كَذَبَ عَدُوُّ اللَّهِ
حَدَّثَنَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَامَ مُوسَى النَّبِيُّ خَطِيبًا فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ أَيُّ النَّاسِ
أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ
الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي
بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ بِهِ
فَقِيلَ لَهُ احْمِلْ حُوتًا فِي مِكْتَلٍ فَإِذَا فَقَدْتَهُ فَهُوَ ثَمَّ
فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ بِفَتَاهُ يُوشَعَ بْنِ نُونٍ وَحَمَلَا حُوتًا فِي
مِكْتَلٍ حَتَّى كَانَا عِنْدَ الصَّخْرَةِ وَضَعَا رُءُوسَهُمَا وَنَامَا
فَانْسَلَّ الْحُوتُ مِنْ الْمِكْتَلِ { فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ
سَرَبًا } وَكَانَ لِمُوسَى وَفَتَاهُ عَجَبًا فَانْطَلَقَا بَقِيَّةَ
لَيْلَتِهِمَا وَيَوْمَهُمَا فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ { آتِنَا
غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا هَذَا نَصَبًا } وَلَمْ يَجِدْ مُوسَى
مَسًّا مِنْ النَّصَبِ حَتَّى جَاوَزَ الْمَكَانَ الَّذِي أُمِرَ بِهِ فَقَالَ لَهُ
فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ
وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا
نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَلَمَّا انْتَهَيَا إِلَى
الصَّخْرَةِ إِذَا رَجُلٌ مُسَجًّى بِثَوْبٍ أَوْ قَالَ تَسَجَّى بِثَوْبِهِ
فَسَلَّمَ مُوسَى فَقَالَ الْخَضِرُ وَأَنَّى بِأَرْضِكَ السَّلَامُ فَقَالَ أَنَا
مُوسَى فَقَالَ مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ نَعَمْ قَالَ { هَلْ أَتَّبِعُكَ
عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِي مِمَّا عُلِّمْتَ رَشَدًا } قَالَ { إِنَّكَ لَنْ
تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا } يَا مُوسَى إِنِّي عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ
عَلَّمَنِيهِ لَا تَعْلَمُهُ أَنْتَ وَأَنْتَ عَلَى عِلْمٍ عَلَّمَكَهُ لَا
أَعْلَمُهُ { قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ
أَمْرًا } فَانْطَلَقَا يَمْشِيَانِ عَلَى سَاحِلِ الْبَحْرِ لَيْسَ لَهُمَا
سَفِينَةٌ فَمَرَّتْ بِهِمَا سَفِينَةٌ فَكَلَّمُوهُمْ أَنْ يَحْمِلُوهُمَا
فَعُرِفَ الْخَضِرُ فَحَمَلُوهُمَا بِغَيْرِ نَوْلٍ فَجَاءَ عُصْفُورٌ فَوَقَعَ
عَلَى حَرْفِ السَّفِينَةِ فَنَقَرَ نَقْرَةً أَوْ نَقْرَتَيْنِ فِي الْبَحْرِ
فَقَالَ الْخَضِرُ يَا مُوسَى مَا نَقَصَ عِلْمِي وَعِلْمُكَ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ
إِلَّا كَنَقْرَةِ هَذَا الْعُصْفُورِ فِي الْبَحْرِ فَعَمَدَ الْخَضِرُ إِلَى
لَوْحٍ مِنْ أَلْوَاحِ السَّفِينَةِ فَنَزَعَهُ فَقَالَ مُوسَى قَوْمٌ حَمَلُونَا
بِغَيْرِ نَوْلٍ عَمَدْتَ إِلَى سَفِينَتِهِمْ فَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا
{ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا قَالَ لَا
تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا } فَكَانَتْ
الْأُولَى مِنْ مُوسَى نِسْيَانًا فَانْطَلَقَا فَإِذَا غُلَامٌ يَلْعَبُ مَعَ
الْغِلْمَانِ فَأَخَذَ الْخَضِرُ بِرَأْسِهِ مِنْ أَعْلَاهُ فَاقْتَلَعَ رَأْسَهُ
بِيَدِهِ فَقَالَ مُوسَى { أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ } { قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا } قَالَ ابْنُ
عُيَيْنَةَ وَهَذَا أَوْكَدُ { فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ
اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا
يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ } قَالَ الْخَضِرُ بِيَدِهِ فَأَقَامَهُ
فَقَالَ لَهُ مُوسَى { لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا قَالَ هَذَا
فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ } قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَرْحَمُ اللَّهُ مُوسَى لَوَدِدْنَا لَوْ صَبَرَ حَتَّى يُقَصَّ عَلَيْنَا مِنْ
أَمْرِهِمَا |
|
3.63/119. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Amru berkata, telah
mengabarkan kepadaku Sa'id bin Jubair berkata, aku berkata kepada Ibnu
'Abbas, Sesungguhnya Nauf Al Bakali
menganggap bahwa Musa bukanlah Musa Bani Isra'il, tapi Musa yang lain.
Ibnu Abbas lalu berkata, Musuh Allah itu
berdusta, sungguh Ubay bin Ka'b telah menceritakan kepada kami dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: Musa Nabi Allah berdiri di hadapan Bani
Isra'il memberikan khutbah, lalu dia ditanya: Siapakah orang yang paling pandai? Musa
menjawab: Aku. Maka Allah Ta'ala
mencelanya karena dia tidak diberi pengetahuan tentang itu. Lalu Allah Ta'ala
memahyukan kepadanya: Ada seorang hamba di
antara hamba-Ku yang tinggal di pertemuan antara dua lautan lebih pandai
darimu. Lalu Musa berkata, Wahai Rabb,
bagaimana aku bisa bertemu dengannya? Maka dikatakan padanya: Bawalah ikan dalam keranjang, bila nanti kamu
kehilangan ikan itu, maka itulah petunjuknya. Lalu berangkatlah Musa
bersama pelayannya yang bernama Yusya' bin Nun, dan keduanya membawa ikan dalam
keranjang hingga keduanya sampai pada batu besar. Lalu keduanya meletakkan
kepalanya di atas batu dan tidur. Kemudian keluarlah ikan itu dari keranjang
(lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu) ' (Qs. Al Kahfi: 61).
Kejadian ini mengherankan Musa dan muridnya, maka keduanya melanjutkan sisa
malam dan hari perjalannannya. Hingga pada suatu pagi Musa berkata kepada
pelayannya, '(Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa lelah
karena perjalanan kita ini) ' (Qs. Al Kahfi: 62). Musa tidak merasakan kelelahan
kecuali setelah sampai pada tempat yang dituju sebagaimana diperintahkan. Maka
muridnya berkata kepadanya: '(Tahukah kamu ketika kita mencari tempat berlindung
di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa menceritakan ikan itu. Dan tidaklah yang
melupakan aku ini kecuali setan) ' (Qs. Al Kahfi: 63). Musa lalu berkata:
'(Itulah tempat yang kita cari. Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka
semula) ' (Qs. Al Kahfi: 64). Ketika keduanya sampai di batu tersebut,
didapatinya ada seorang laki-laki mengenakan pakaian yang lebar, Musa lantas
memberi salam. Khidlir lalu berkata, Bagaimana
cara salam di tempatmu? Musa menjawab, Aku adalah Musa. Khidlir balik bertanya,
Musa Bani Isra'il? Musa menjawab, Benar. Musa kemudian berkata: '(Bolehkah aku
mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu
yang telah diajarkan kepadamu?) ' Khidlir menjawab: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup
sabar bersama Aku) ' (Qs. Al Kahfi: 66-67). Khidlir melanjutkan ucapannya,
Wahai Musa, aku memiliki ilmu dari ilmunya Allah yang Dia mangajarkan
kepadaku yang kamu tidak tahu, dan kamu juga punya ilmu yang diajarkan-Nya yang
aku juga tidak tahu. Musa berkata: '(Insya
Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan
menentangmu dalam sesuatu urusanpun) ' (Qs. Al Kahfi: 69). Maka keduanya
berjalan kaki di tepi pantai sementara keduanya tidak memiliki perahu, lalu
melintaslah sebuah perahu kapal. Mereka berbicara agar orang-orang yang ada di
perahu itu mau membawa keduanya. Karena Khidlir telah dikenali maka mereka pun
membawa keduanya dengan tanpa bayaran. Kemudian datang burung kecil hinggap di
sisi perahu mematuk-matuk di air laut untuk minum dengan satu atau dua kali
patukan. Khidlir lalu berkata, Wahai Musa, ilmuku dan ilmumu bila
dibandingkan dengan ilmu Allah tidaklah seberapa kecuali seperti patukan burung
ini di air lautan. Kemudian Khidlir sengaja
mengambil papan perahu lalu merusaknya. Musa pun berkata, Mereka telah
membawa kita dengan tanpa bayaran, tapi kenapa kamu merusaknya untuk
menenggelamkan penumpangnya? Khidlir berkata:
'(Bukankah aku telah berkata, Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan
sabar bersama dengan aku) ' Musa menjawab: '(Janganlah kamu menghukum aku karena
kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam
urusanku) ' (Qs. Al Kahfi: 72-73). Kejadian pertama ini karena Musa terlupa.
Kemudian keduanya pergi hingga bertemu dengan anak kecil yang sedang bermain
dengan dua temannya. Khidlir lalu memegang kepala anak itu, mengangkat dan
membantingnya hingga mati. Maka Musa pun bertanya: '(Mengapa kamu membunuh jiwa
yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?) ' (Qs. Al Kahfi: 74).
Khidlir menjawab: '(Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu
tidak akan dapat sabar bersamaku?) ' (Qs. Al Kahfi: 75). Ibnu 'Uyainah berkata,
Ini adalah sebuah penegasan. '(Maka keduanya
berjalan hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka
minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau
menjamu mereka. Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah
yang hampir roboh. Maka Khidlir menegakkan dinding itu) ' (Qs. Al Kahfi: 77).
Rasulullah meneruskan ceritanya: Khidlir melakukannya dengan tangannya
sendiri. Lalu Musa berkata, '(Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah
untuk itu. Khidlir menjawab, Inilah saat
perpisahan antara aku dan kamu) ' (Qs. Al Kahfi: 77-78). Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Semoga Allah merahmati Musa. Kita sangat
berharap sekiranya Musa bisa sabar sehingga akan banyak cerita yang bisa kita
dengar tentang keduanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ قَالَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي
مُوسَى قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْقِتَالُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّ أَحَدَنَا
يُقَاتِلُ غَضَبًا وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً فَرَفَعَ إِلَيْهِ رَأْسَهُ قَالَ وَمَا
رَفَعَ إِلَيْهِ رَأْسَهُ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ قَائِمًا فَقَالَ مَنْ قَاتَلَ
لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ |
|
3.64/120. Telah menceritakan kepada kami
'Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Wa'il dari Abu Musa berkata, "Seorang
laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai
Rasulullah, apakah yang disebut dengan perang fi sabilillah (di jalan Allah)?
Sebab di antara kami ada yang berperang karena marah dan ada yang karena
semangat?" Beliau lalu mengangkat kepalanya ke arah orang yang bertanya, dan
tidaklah beliau angkat kepalanya kecuali karena orang yang bertanya itu berdiri.
Beliau lalu menjawab: "Barangsiapa berperang
untuk meninggikan kalimat Allah, maka dia perperang di jalan Allah 'azza
wajalla." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ الْجَمْرَةِ وَهُوَ
يُسْأَلُ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَحَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ قَالَ
ارْمِ وَلَا حَرَجَ قَالَ آخَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَنْحَرَ
قَالَ انْحَرْ وَلَا حَرَجَ فَمَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ قُدِّمَ وَلَا أُخِّرَ إِلَّا
قَالَ افْعَلْ وَلَا حَرَجَ |
|
3.65/121. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Abu
Salamah dari Az Zuhri dari 'Isa bin Thalhah dari 'Abdullah
bin 'Amru berkata, Aku melihat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam di sisi jumrah sedang ditanya. Seorang laki-laki
bertanya, Wahai Rasulullah, aku menyembelih hewan sebelum aku
melempar? Beliau lalu bersabda:
Melemparlah sekarang, dan kau tidak dosa. Kemudian datang orang lain dan berkata,
Wahai Rasulullah, aku telah mencukur rambut sebelum aku menyembelih? Beliau menjawab: Sembelihlah sekarang, tidak
kau tidak berdosa. Dan tidaklah beliau ditanya
tentang sesuatu yang dikerjakan lebih dahulu atau sesuatu yang diakhirkan dalam
mengerjakannya kecuali menjawab: Lakukanlah dan tidak dosa. |
|
|
حَدَّثَنَا
قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ قَالَ حَدَّثَنَا
الْأَعْمَشُ سُلَيْمَانُ بْنُ مِهْرَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي خَرِبِ الْمَدِينَةِ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى عَسِيبٍ
مَعَهُ فَمَرَّ بِنَفَرٍ مِنْ الْيَهُودِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ سَلُوهُ عَنْ
الرُّوحِ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا تَسْأَلُوهُ لَا يَجِيءُ فِيهِ بِشَيْءٍ
تَكْرَهُونَهُ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَنَسْأَلَنَّهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْهُمْ فَقَالَ
يَا أَبَا الْقَاسِمِ مَا الرُّوحُ فَسَكَتَ فَقُلْتُ إِنَّهُ يُوحَى إِلَيْهِ
فَقُمْتُ فَلَمَّا انْجَلَى عَنْهُ قَالَ { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الرُّوحِ قُلْ
الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي } وَمَا أُوتُوا مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا قَالَ
الْأَعْمَشُ هَكَذَا فِي قِرَاءَتِنَا |
|
3.66/122. Telah menceritakan kepada kami Qais
bin Hafsh berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid
berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy Sulaiman bin Mihran
dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah berkata, Ketika aku berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di sekitar pinggiran Kota Madinah, saat itu beliau membawa tongkat dari
batang pohon kurma. Beliau lalu melewati sekumpulan orang Yahudi, maka sesama
mereka saling berkata, Tanyakanlah kepadanya tentang ruh! Sebagian yang lain berkata, Janganlah kalian
bicara dengannya hingga ia akan mengatakan sesuatu yang kalian tidak
menyukainya. Lalu sebagian yang lain berkata,
Sungguh, kami benar-benar akan bertanya kepadanya. Maka berdirilah seorang laki-laki dari mereka
seraya bertanya, Wahai Abul Qasim, ruh itu apa? Beliau diam. Maka aku pun bergumam,
Sesungguhnya beliau sedang menerima wahyu. Ketika orang itu berpaling, beliau pun membaca:
'(Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk
urusan Rabbku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit) ' (Qs. Al
Israa`: 85). Al A'masy berkata, Seperti inilah
dalam qira`ah kami. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ
الْأَسْوَدِ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ الزُّبَيْرِ كَانَتْ عَائِشَةُ تُسِرُّ إِلَيْكَ
كَثِيرًا فَمَا حَدَّثَتْكَ فِي الْكَعْبَةِ قُلْتُ قَالَتْ لِي قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ لَوْلَا قَوْمُكِ حَدِيثٌ
عَهْدُهُمْ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ بِكُفْرٍ لَنَقَضْتُ الْكَعْبَةَ فَجَعَلْتُ
لَهَا بَابَيْنِ بَابٌ يَدْخُلُ النَّاسُ وَبَابٌ يَخْرُجُونَ فَفَعَلَهُ ابْنُ
الزُّبَيْرِ |
|
3.67/123. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Musa dari Isra'il dari Abu Ishaq dari Al
Aswad berkata, Ibnu Az Zubair berkata kepadaku, 'Aisyah banyak merahasiakan (hadits)
kepadamu. Apa yang pernah dibicarakannya kepadamu tentang Ka'bah? Aku
berkata, Aisyah berkata kepadaku, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: Wahai 'Aisyah, kalau bukan karena kaummu masih dekat
zaman mereka, Az Zubair menyebutkan, Dengan kekufuran, maka Ka'bah akan
aku rubah, lalu aku buat dua pintu untuk orang-orang masuk dan satu untuk mereka
keluar. Di kemudian hari hal ini dilaksanakan
oleh Ibnu Zubair. |
|
|
وَقَالَ
عَلِيٌّ حَدِّثُوا النَّاسَ بِمَا يَعْرِفُونَ أَتُحِبُّونَ أَنْ يُكَذَّبَ اللَّهُ
وَرَسُولُهُ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ مَعْرُوفِ بْنِ
خَرَّبُوذٍ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ عَلِيٍّ بِذَلِكَ |
|
3.68/124. Dan Ali berkata, Berbicaralah dengan manusia sesuai dengan kadar
pemahaman mereka, apakah kalian ingin jika Allah dan rasul-Nya
didustakan? Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa
dari Ma 'ruf bin Kharrabudz dari Abu Ath Thufail dari 'Ali
seperti itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمُعاذٌ رَدِيفُهُ عَلَى الرَّحْلِ
قَالَ يَا مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَالَ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ
قَالَ يَا مُعَاذُ قَالَ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ ثَلَاثًا
قَالَ مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ فَيَسْتَبْشِرُوا قَالَ
إِذًا يَتَّكِلُوا وَأَخْبَرَ بِهَا مُعَاذٌ عِنْدَ مَوْتِهِ تَأَثُّمًا |
|
3.69/125. Telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam
berkata, telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah berkata,
telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menunggang kendaraan sementara Mu'adz membonceng di
belakangnya. Beliau lalu bersabda: Wahai
Mu'adz bin Jabal! Mu'adz menjawab, Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu.
Beliau memanggil kembali: Wahai Mu'adz!
Mu'adz menjawab, Wahai Rasulullah, aku penuhi
panggilanmu. Hal itu hingga terulang tiga kali, beliau lantas bersabda:
Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, tulus
dari dalam hatinya, kecuali Allah akan mengharamkan baginya neraka.
Mu'adz lalu bertanya, Apakah boleh aku
memberitahukan hal itu kepada orang, sehingga mereka bergembira
dengannya? Beliau menjawab: Nanti
mereka jadi malas (untuk beramal). Mu'adz lalu menyampaikan hadits itu
ketika dirinya akan meninggal karena takut dari dosa. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ
بْنَ مَالِكٍ قَالَ ذُكِرَ لِي أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لِمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ
الْجَنَّةَ قَالَ أَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ لَا إِنِّي أَخَافُ أَنْ
يَتَّكِلُوا |
|
3.70/126. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir berkata,
aku mendengar Bapakku berkata, aku mendengar Anas bin Malik
berkata, Disebutkan kepadaku bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada Mu'adz bin Jabal:
Barangsiapa berjumpa Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun, maka dia akan masuk surga. Mu'adz
bertanya, Bolehkan jika itu aku sampaikan kepada manusia? Beliau menjawab: Jangan, karena aku khawatir
mereka akan jadi malas (untuk beramal). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زَيْنَبَ ابْنَةِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا
يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا احْتَلَمَتْ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ
فَغَطَّتْ أُمُّ سَلَمَةَ تَعْنِي وَجْهَهَا وَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَوَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ قَالَ نَعَمْ تَرِبَتْ يَمِينُكِ فَبِمَ يُشْبِهُهَا
وَلَدُهَا |
|
3.71/127. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah
dari Bapaknya dari Zainab puteri Ummu Salamah, dari Ummu
Salamah ia berkata, Ummu Sulaim datang
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dalam perkara yang hak. Apakah bagi
wanita wajib mandi jika ia bermimpi? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ya, jika dia melihat air. Ummu Salamah lalu menutupi wajahnya seraya
bertanya, Wahai Rasulullah, apakah seorang wanita itu bermimpi? Beliau menjawab: Ya. Celaka kamu. (jika
tidak) Lantas dari mana datangnya kemiripan seorang anak itu? |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَهِيَ
مَثَلُ الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِي مَا هِيَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ
الْبَادِيَةِ وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
فَاسْتَحْيَيْتُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِهَا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ النَّخْلَةُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
فَحَدَّثْتُ أَبِي بِمَا وَقَعَ فِي نَفْسِي فَقَالَ لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَهَا
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ يَكُونَ لِي كَذَا وَكَذَا |
|
3.72/128. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari
'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya di antara pohon-pohon ada satu pohon
yang tidak jatuh daunnya, dan itu adalah perumpamaan bagi seorang Muslim.
Ceritakan kepadaku pohon apakah itu? Maka orang-orang menganggapnya
sebagai pohon-pohon yang ada di lembah, sedangkan menurut perkiraanku bahwa itu
adalah pohon kurma. 'Abdullah berkata,
Tetapi aku malu (untuk mengungkapkannya). Lalu orang-orang berkata, Wahai Rasulullah, beritahukan kami pohon apakah
itu? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: Dia adalah pohon kurma. 'Abdullah berkata,
Kemudian aku ceritakan hal itu kepada bapakku,
Maka bapakku berkata, Aku lebih suka bila engkau ungkapkan saat itu dari
pada aku memiliki begini dan begini. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ
مُنْذِرٍ الْثَّوْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ
أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ
الْأَسْوَدِ أَنْ يَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَسَأَلَهُ فَقَالَ فِيهِ الْوُضُوءُ |
|
3.73/129. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Daud dari Al A'masy dari Mundzir Ats Tsauri dari Muhammad
Al Hanafiyah dari 'Ali bin Abu Thalib berkata, "Aku adalah seorang
laki-laki yang mudah mengeluarkan madzi, lalu suruh Miqdad bin Al Aswad untuk
menanyakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia pun
menanyakannya kepada beliau, dan beliau menjawab: "Padanya ada kewajiban wudlu." |
|
|
حَدَّثَنِي
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا
نَافِعٌ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا قَامَ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ
أَيْنَ تَأْمُرُنَا أَنْ نُهِلَّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُهِلُّ أَهْلُ الْمَدِينَةِ مِنْ ذِي الْحُلَيْفَةِ وَيُهِلُّ أَهْلُ
الشَّأْمِ مِنْ الْجُحْفَةِ وَيُهِلُّ أَهْلُ نَجْدٍ مِنْ قَرْنٍ وَقَالَ ابْنُ
عُمَرَ وَيَزْعُمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ وَيُهِلُّ أَهْلُ الْيَمَنِ مِنْ يَلَمْلَمَ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ
لَمْ أَفْقَهْ هَذِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ |
|
3.74/130. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah
bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits bin Sa'd
telah menceritakan kepada kami Nafi' mantan budak 'Abdullah bin 'Umar bin
Al Khaththab, dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa ada seorang laki-laki
datang berdiri di masjid lalu bertanya, Wahai
Rasulullah, dari mana Tuan memerintahkan kami untuk bertalbiyah?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menjawab: Bagi penduduk Madinah bertalbiyah dari Dzul
Hulaifah, penduduk Syam dari Al Juhfah, dan penduduk Najed dari Qarn.
Ibnu Umar berkata, Orang-orang mengklaim bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan mengatakan bahwa penduduk Yaman
bertalbiyah dari Yalamlam. Sementara Ibnu Umar berkata, Aku tidak yakin bahwa (yang terakhir) ini dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ
رَجُلًا سَأَلَهُ مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ فَقَالَ لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ وَلَا
الْعِمَامَةَ وَلَا السَّرَاوِيلَ وَلَا الْبُرْنُسَ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ
الْوَرْسُ أَوْ الزَّعْفَرَانُ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ
الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى يَكُونَا تَحْتَ الْكَعْبَيْنِ |
|
3.75/131. Telah menceritakan kepada kami
Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan
dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ada seorang laki-laki bertanya, "Apa yang
harus dikenakan oleh orang yang melakukan ihram?" Beliau menjawab: "Ia tidak boleh memakai baju, Imamah (surban yang
dililitkan pada kepala), celana panjang, mantel, atau pakaian yang diberi minyak
wangi atau za'faran. Jika dia tidak mendapatkan sandal, maka ia boleh mengenakan
sepatu dengan memotongnya hingga di bawah mata kaki." |