|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ عَلَيْهِمَا
السَّلَام أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيًّا قَالَ كَانَتْ لِي شَارِفٌ مِنْ نَصِيبِي مِنْ
الْمَغْنَمِ يَوْمَ بَدْرٍ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَعْطَانِي شَارِفًا مِنْ الْخُمُسِ فَلَمَّا أَرَدْتُ أَنْ أَبْتَنِيَ بِفَاطِمَةَ
بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاعَدْتُ رَجُلًا
صَوَّاغًا مِنْ بَنِي قَيْنُقَاعَ أَنْ يَرْتَحِلَ مَعِيَ فَنَأْتِيَ بِإِذْخِرٍ
أَرَدْتُ أَنْ أَبِيعَهُ الصَّوَّاغِينَ وَأَسْتَعِينَ بِهِ فِي وَلِيمَةِ عُرْسِي
فَبَيْنَا أَنَا أَجْمَعُ لِشَارِفَيَّ مَتَاعًا مِنْ الْأَقْتَابِ وَالْغَرَائِرِ
وَالْحِبَالِ وَشَارِفَايَ مُنَاخَتَانِ إِلَى جَنْبِ حُجْرَةِ رَجُلٍ مِنْ
الْأَنْصَارِ رَجَعْتُ حِينَ جَمَعْتُ مَا جَمَعْتُ فَإِذَا شَارِفَايَ قَدْ
اجْتُبَّ أَسْنِمَتُهُمَا وَبُقِرَتْ خَوَاصِرُهُمَا وَأُخِذَ مِنْ أَكْبَادِهِمَا
فَلَمْ أَمْلِكْ عَيْنَيَّ حِينَ رَأَيْتُ ذَلِكَ الْمَنْظَرَ مِنْهُمَا فَقُلْتُ
مَنْ فَعَلَ هَذَا فَقَالُوا فَعَلَ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَهُوَ فِي
هَذَا الْبَيْتِ فِي شَرْبٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى أَدْخُلَ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ زَيْدُ بْنُ حَارِثَةَ
فَعَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَجْهِي الَّذِي
لَقِيتُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَكَ فَقُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ قَطُّ عَدَا حَمْزَةُ عَلَى
نَاقَتَيَّ فَأَجَبَّ أَسْنِمَتَهُمَا وَبَقَرَ خَوَاصِرَهُمَا وَهَا هُوَ ذَا فِي
بَيْتٍ مَعَهُ شَرْبٌ فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِرِدَائِهِ فَارْتَدَى ثُمَّ انْطَلَقَ يَمْشِي وَاتَّبَعْتُهُ أَنَا وَزَيْدُ
بْنُ حَارِثَةَ حَتَّى جَاءَ الْبَيْتَ الَّذِي فِيهِ حَمْزَةُ فَاسْتَأْذَنَ
فَأَذِنُوا لَهُمْ فَإِذَا هُمْ شَرْبٌ فَطَفِقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلُومُ حَمْزَةَ فِيمَا فَعَلَ فَإِذَا حَمْزَةُ قَدْ ثَمِلَ
مُحْمَرَّةً عَيْنَاهُ فَنَظَرَ حَمْزَةُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَعَّدَ النَّظَرَ فَنَظَرَ إِلَى رُكْبَتِهِ ثُمَّ
صَعَّدَ النَّظَرَ فَنَظَرَ إِلَى سُرَّتِهِ ثُمَّ صَعَّدَ النَّظَرَ فَنَظَرَ
إِلَى وَجْهِهِ ثُمَّ قَالَ حَمْزَةُ هَلْ أَنْتُمْ إِلَّا عَبِيدٌ لِأَبِي
فَعَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَدْ ثَمِلَ
فَنَكَصَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَقِبَيْهِ
الْقَهْقَرَى وَخَرَجْنَا مَعَهُ |
|
39.1/2861. Telah bercerita kepada kami
'Abdan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Yunus dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan
kepadaku 'Ali bin Al Husain bahwa Husain bin 'Ali ASa mengabarkan
kepadanya bahwa 'Ali berkata; Aku
memiliki seekor unta betina berumur satu tahun hasil jatah bagianku dari harta
ghanimah perang Badar, dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam juga memberiku seekor
unta betina lain dari hak seperlima harta ghanimah. Ketika aku hendak menikahi
Fathimah binti Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam, aku berjanji dengan seorang
laki-laki ahli membuat perhiasan dari suku Bani Qainuqa' agar pergi bersamaku.
Kami pergi dengan membawa idzkhir (rumput yang harum baunya) yang akan aku jual
kepada para ahli perhiasan yang hasilnya aku akan gunakan untuk menyelenggarakan
walimah perkawinanku. Ketika aku mengumpulkan barang-barang untuk kedua untaku
berupa beberapa pelana, wadah makanan dan tali, kedua untaku menderum (berdiam)
di sisi kamar seorang shahabat Anshar, aku kembali setelah selesai mengumpulkan
barang-barang.
Ternyata aku dapatkan kedua untaku telah dipotong-potong
punuknya, dibedah lambungnya dan diambil bagian dalamnya. Aku tidak dapat
menguasai kedua mataka ketika melihat pemandangan kedua untaku diperlakukan
seperti itu. Maka aku bertanya; Siapa yang melakukan ini?. Orang-orang menjawab; Hamzah bin 'Abdul
Muthallib yang melakukannya dan sekarang dia sedang berada di Baitullah bersama
para pemabuk dari kalangan orang Anshar. Maka
aku berangkat hingga aku bertemu dengan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang
saat itu sedang bersama Zaid bin Haritsah. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dapat
mengetahui apa yang aku alami dari wajahku maka Beliau bertanya: Ada apa
denganmu?. Aku jawab; Wahai Rasulullah,
aku belum pernah melihat sekalipun kejadian sekejam seperti hari ini. Hamzah
telah menganiaya kedua untaka, ia memotong-motong punuknya dan membedah isi
perutnya dan sekarang dia sedang berada di dalam Baitullah bersama para
pemabuk. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
meminta rida' Beliau (selendang yang lebar) kemudian mengenakannya lalu
berangkat dengan berjalan sedangkan aku dan Zaid bin Haritsah mengilkuti Beliau
hingga tiba di Baitullah, tempat Hamzah berada. Beliau meminta izin masuk,
mereka pun mengizinkannya dan ternyata mereka adalah sekelompok orang yang
sedang mabuk. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam langsung mencela Hamzah
atas apa yang telah dilakukannya. Ternyata Hamzah benar-benar dalam keadaan
mabuk, kedua matanya merah. Hamzah memandangi Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam, lalu mengarahkan pandangannya ke atas, kemudian
memandang ke arah lutut Beliau, lalu mengarahkan pandangannya kembali ke atas,
kemudian memandang pusar Beliau, lalu mengarahkan pandangan ke atas lagi,
kemudian memandang wajah Beliau. Kemudian Hamzah berkata; Kalian tidak
lain kecuali hamba-hamba sahaya bapakku. Maka
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam mengetahui bahwa dia sedang dalam keadaan
mabuk. Beliau pun berbalik dan meninggalkannya dan kamipun keluar bersama
Beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ
عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ
فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام ابْنَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سَأَلَتْ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَقْسِمَ لَهَا مِيرَاثَهَا مِمَّا تَرَكَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ
عَلَيْهِ فَقَالَ لَهَا أَبُو بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فَغَضِبَتْ فَاطِمَةُ
بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَجَرَتْ أَبَا بَكْرٍ
فَلَمْ تَزَلْ مُهَاجِرَتَهُ حَتَّى تُوُفِّيَتْ وَعَاشَتْ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ قَالَتْ وَكَانَتْ فَاطِمَةُ
تَسْأَلُ أَبَا بَكْرٍ نَصِيبَهَا مِمَّا تَرَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خَيْبَرَ وَفَدَكٍ وَصَدَقَتَهُ بِالْمَدِينَةِ فَأَبَى
أَبُو بَكْرٍ عَلَيْهَا ذَلِكَ وَقَالَ لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ
فَإِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيغَ فَأَمَّا
صَدَقَتُهُ بِالْمَدِينَةِ فَدَفَعَهَا عُمَرُ إِلَى عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ وَأَمَّا
خَيْبَرُ وَفَدَكٌ فَأَمْسَكَهَا عُمَرُ وَقَالَ هُمَا صَدَقَةُ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتَا لِحُقُوقِهِ الَّتِي تَعْرُوهُ
وَنَوَائِبِهِ وَأَمْرُهُمَا إِلَى مَنْ وَلِيَ الْأَمْرَ قَالَ فَهُمَا عَلَى
ذَلِكَ إِلَى الْيَوْمِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ اعْتَرَاكَ افْتَعَلْتَ مِنْ
عَرَوْتُهُ فَأَصَبْتُهُ وَمِنْهُ يَعْرُوهُ وَاعْتَرَانِي |
|
39.2/2862. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Sa'ad
dari Shalih dari Ibnu Syihab berkata telah mengabarkan kepadaku
'Urwah bin Az Zubair bahwa 'Aisyah, Ummul Mu'minin radliallahu
'anha mengabarkan kepadanya bahwa Fathimah Alaihimassalam, putri Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam meminta kepada Abu Bakr ash-Shiddiq setelah
wafatnya Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam agar membagi untuknya bagian harta
warisan yang ditinggalkan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dari harta fa'i
yang Allah karuniakan kepada Beliau. Abu Bakr katakan; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam telah bersabda:
Kami tidak mewariskan dan apa yang kami tinggalkan semuanya sebagai
shadaqah. Maka Fathimah binti Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam marah dan tidak menegur Abu Bakr setelah itu hingga dia
wafat. Fathimah hidup setelah kepergian Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
selama enam bulan. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Fathimah pernah meminta Abu Bakr bagian dari harta
yang ditinggalkan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berupa tanah di Khaibar
dan di Fadak (nama tempat, dekat Madinah) dan shadaqah Beliau di Madinah namun
Abu Bakr mengabaikannya dan berkata; Aku bukanlah orang yang meninggalkan
apapun yang pernah dikerjakan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam melainkan aku
akan selalu mengerjakannya. Sungguh aku takut menjadi sesat jika meninggalkan
apa yang diperintahkan Beliau. Adapun shadaqah Beliau di Madinah telah diberikan
oleh 'Umar kepada 'Ali dan 'Abbas sementara tanah di Khaibar dan Fadak telah
dipertahankan oleh 'Umar dan mengatakannya bahwa keduanya adalah shadaqah
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam yang hak-haknya akan diberikan kepada yang
mengurus dan mendiaminya sedangkan urusannya berada dibawah keputusan
pemimpin. Abu Bakar berkata; Dan
keadaannya tetap seperti itu hingga hari ini.
Berkata Abu 'Abdullah Al Bukhariy; Kata ta'ruu diatas seperti dalam firman Allah
QS Yunus ayat 54 yang berbunyi I'tarooka diambil sebagai pola
ifta'alta berasal dari kata 'Aroutuhu
yang ashobtuhu (aku mendapatkannya). Seperti juga pola kata ya'ruuhu dan
I'tarooniii. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَرْوِيُّ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسِ بْنِ الْحَدَثَانِ وَكَانَ مُحَمَّدُ بْنُ
جُبَيْرٍ ذَكَرَ لِي ذِكْرًا مِنْ حَدِيثِهِ ذَلِكَ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى أَدْخُلَ
عَلَى مَالِكِ بْنِ أَوْسٍ فَسَأَلْتُهُ عَنْ ذَلِكَ الْحَدِيثِ فَقَالَ مَالِكٌ
بَيْنَا أَنَا جَالِسٌ فِي أَهْلِي حِينَ مَتَعَ النَّهَارُ إِذَا رَسُولُ عُمَرَ
بْنِ الْخَطَّابِ يَأْتِينِي فَقَالَ أَجِبْ أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ فَانْطَلَقْتُ
مَعَهُ حَتَّى أَدْخُلَ عَلَى عُمَرَ فَإِذَا هُوَ جَالِسٌ عَلَى رِمَالِ سَرِيرٍ
لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ فِرَاشٌ مُتَّكِئٌ عَلَى وِسَادَةٍ مِنْ أَدَمٍ
فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ ثُمَّ جَلَسْتُ فَقَالَ يَا مَالِ إِنَّهُ قَدِمَ عَلَيْنَا
مِنْ قَوْمِكَ أَهْلُ أَبْيَاتٍ وَقَدْ أَمَرْتُ فِيهِمْ بِرَضْخٍ فَاقْبِضْهُ
فَاقْسِمْهُ بَيْنَهُمْ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ أَمَرْتَ بِهِ
غَيْرِي قَالَ اقْبِضْهُ أَيُّهَا الْمَرْءُ فَبَيْنَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَهُ
أَتَاهُ حَاجِبُهُ يَرْفَا فَقَالَ هَلْ لَكَ فِي عُثْمَانَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَوْفٍ وَالزُّبَيْرِ وَسَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ يَسْتَأْذِنُونَ قَالَ
نَعَمْ فَأَذِنَ لَهُمْ فَدَخَلُوا فَسَلَّمُوا وَجَلَسُوا ثُمَّ جَلَسَ يَرْفَا
يَسِيرًا ثُمَّ قَالَ هَلْ لَكَ فِي عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ قَالَ نَعَمْ فَأَذِنَ
لَهُمَا فَدَخَلَا فَسَلَّمَا فَجَلَسَا فَقَالَ عَبَّاسٌ يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ اقْضِ بَيْنِي وَبَيْنَ هَذَا وَهُمَا يَخْتَصِمَانِ فِيمَا أَفَاءَ
اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَالِ بَنِي
النَّضِيرِ فَقَالَ الرَّهْطُ عُثْمَانُ وَأَصْحَابُهُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ
اقْضِ بَيْنَهُمَا وَأَرِحْ أَحَدَهُمَا مِنْ الْآخَرِ قَالَ عُمَرُ تَيْدَكُمْ
أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هَلْ
تَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ يُرِيدُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَفْسَهُ قَالَ الرَّهْطُ قَدْ قَالَ ذَلِكَ فَأَقْبَلَ عُمَرُ عَلَى
عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ فَقَالَ أَنْشُدُكُمَا اللَّهَ أَتَعْلَمَانِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَالَ ذَلِكَ قَالَا قَدْ قَالَ
ذَلِكَ قَالَ عُمَرُ فَإِنِّي أُحَدِّثُكُمْ عَنْ هَذَا الْأَمْرِ إِنَّ اللَّهَ
قَدْ خَصَّ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْفَيْءِ
بِشَيْءٍ لَمْ يُعْطِهِ أَحَدًا غَيْرَهُ ثُمَّ قَرَأَ { وَمَا أَفَاءَ اللَّهُ
عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ إِلَى قَوْلِهِ قَدِيرٌ } فَكَانَتْ هَذِهِ خَالِصَةً
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا احْتَازَهَا
دُونَكُمْ وَلَا اسْتَأْثَرَ بِهَا عَلَيْكُمْ قَدْ أَعْطَاكُمُوهَا وَبَثَّهَا
فِيكُمْ حَتَّى بَقِيَ مِنْهَا هَذَا الْمَالُ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةَ سَنَتِهِمْ مِنْ
هَذَا الْمَالِ ثُمَّ يَأْخُذُ مَا بَقِيَ فَيَجْعَلُهُ مَجْعَلَ مَالِ اللَّهِ
فَعَمِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَلِكَ حَيَاتَهُ
أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمُونَ ذَلِكَ قَالُوا نَعَمْ ثُمَّ قَالَ
لِعَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمَانِ ذَلِكَ قَالَ
عُمَرُ ثُمَّ تَوَفَّى اللَّهُ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا وَلِيُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَبَضَهَا أَبُو بَكْرٍ فَعَمِلَ فِيهَا بِمَا عَمِلَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُ فِيهَا لَصَادِقٌ
بَارٌّ رَاشِدٌ تَابِعٌ لِلْحَقِّ ثُمَّ تَوَفَّى اللَّهُ أَبَا بَكْرٍ فَكُنْتُ
أَنَا وَلِيَّ أَبِي بَكْرٍ فَقَبَضْتُهَا سَنَتَيْنِ مِنْ إِمَارَتِي أَعْمَلُ
فِيهَا بِمَا عَمِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا
عَمِلَ فِيهَا أَبُو بَكْرٍ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنِّي فِيهَا لَصَادِقٌ بَارٌّ
رَاشِدٌ تَابِعٌ لِلْحَقِّ ثُمَّ جِئْتُمَانِي تُكَلِّمَانِي وَكَلِمَتُكُمَا
وَاحِدَةٌ وَأَمْرُكُمَا وَاحِدٌ جِئْتَنِي يَا عَبَّاسُ تَسْأَلُنِي نَصِيبَكَ
مِنْ ابْنِ أَخِيكَ وَجَاءَنِي هَذَا يُرِيدُ عَلِيًّا يُرِيدُ نَصِيبَ امْرَأَتِهِ
مِنْ أَبِيهَا فَقُلْتُ لَكُمَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فَلَمَّا بَدَا لِي أَنْ
أَدْفَعَهُ إِلَيْكُمَا قُلْتُ إِنْ شِئْتُمَا دَفَعْتُهَا إِلَيْكُمَا عَلَى أَنَّ
عَلَيْكُمَا عَهْدَ اللَّهِ وَمِيثَاقَهُ لَتَعْمَلَانِ فِيهَا بِمَا عَمِلَ فِيهَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِمَا عَمِلَ فِيهَا أَبُو
بَكْرٍ وَبِمَا عَمِلْتُ فِيهَا مُنْذُ وَلِيتُهَا فَقُلْتُمَا ادْفَعْهَا
إِلَيْنَا فَبِذَلِكَ دَفَعْتُهَا إِلَيْكُمَا فَأَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ هَلْ
دَفَعْتُهَا إِلَيْهِمَا بِذَلِكَ قَالَ الرَّهْطُ نَعَمْ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى
عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ فَقَالَ أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هَلْ دَفَعْتُهَا إِلَيْكُمَا
بِذَلِكَ قَالَا نَعَمْ قَالَ فَتَلْتَمِسَانِ مِنِّي قَضَاءً غَيْرَ ذَلِكَ
فَوَاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ لَا أَقْضِي فِيهَا
قَضَاءً غَيْرَ ذَلِكَ فَإِنْ عَجَزْتُمَا عَنْهَا فَادْفَعَاهَا إِلَيَّ فَإِنِّي
أَكْفِيكُمَاهَا |
|
39.3/2863. Telah bercerita kepada kami Ishaq bin
Muhammad Al Farwiy telah bercerita kepada kami Malik bin Anas dari
Ibnu Syihab dari Malik bin Aus Al Hadatsan, bahwa Muhammad bin
Jubair menyebutkan kepadaku suatu cerita dari hadits yang disampaikannya
maka aku berangkat menemui Malik bin Aus lalu aku bertanya kepadanya tentang
hadits yang dimaksud, maka Malik berkata; Ketika aku sedang duduk bersama keluargaku di tengah
hari tiba-tiba datang utusan 'Umar bin Al Khaththab menemuiku lalu berkata;
Penuhilah panggilan Amirul Mu'minin.
Maka aku pergi bersamanya menemui 'Umar yang ketika itu sedang duduk di
atas tikar yang tidak dialasi kasur namun bersandar pada bantal terbuat dari
kulit. Aku memberi salam kepadanya lalu duduk. Maka dia berkata; Wahai
Maal (Malik), sesungguhnya telah datang kepada kami para ahli bait dari kaummu
dan aku sudah memerintahkan untuk memberi mereka pemberian yang sedikit dan
tidak bernilai, maka terimalah ini dan bagikanlah kepada mereka. Aku berkata; Wahai Amirul Mu'minin, andai
engkau perintahkan hal ini kepada selain aku.
Dia berkata; Terimalah, hai laki-laki.
Di tengah aku sedang duduk bersamanya, datang kepadanya penjaga pintu yang
bernama Yarfaa lalu berkata; Apakah kamu membolehkan 'Utsman,
'Abdur Rahman bin 'Auf, Az Zubair dan Sa'ad bin Abi Waqash,
mereka minta izin masuk. 'Umar menjawab;
Ya. Lalu dia mengizinkan mereka masuk.
Maka mereka masuk dan memberi salam lalu duduk. Begitu juga Yarfaa duduk
sebentar lalu berkata; Apakah kamu juga membolehkan 'Ali dan
'Abbas masuk?. 'Umar menjawab;
Ya. Lalu 'Umar mengizinkan keduanya
masuk. Keduanya pun masuk dan memberi salam lalu duduk. 'Abbas berkata;
Wahai Amirul Mu'minin, putuskanlah antara aku dan orang ini. Keduanya sedang bertengkar urusan harta yang Allah
karuniakan kepada Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berupa fa'i dari harta
Bani an-Nadlir. Kelompok orang yang bersama 'Utsman dan para shohabatnya
berkata; Wahai Amirul Mu'minin, putuskanlah perkara mereka berdua dan
legakanlah salah seorang diantara keduanya.
'Umar berkata; Tenanglah kalian!. Dan aku aku minta kepada kalian, demi
Allah yang dengan izin-Nya tegak langit dan bumi, apakah kalian mengetahui bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam telah bersabda: Kami tidak mewariskan, Apa-apa yang kami tinggalkan
menjadi shadaqah?. Yang Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam maksudkan
(dengan kata kami) adalah diri Beliau sendiri. Kelompok ('Utsman) berkata; Ya, Beliau sudah bersabda demikian. Maka
'Umar kembali menghadap dan berbicara kepada 'Ali dan 'Abbas; Aku minta kepada kalian berdua, demi Allah, apakah
kalian berdua mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam telah
bersabda seperti itu?. Keduanya menjawab; Ya, Beliau sudah bersabda demikian. 'Umar
kemudian berkata; Untuk itu aku akan berbicara
kepada kalian tentang masalah ini. Sesungguhnya Allah tekah mengkhusukan
Rasul-Nya Shallallahu'alaihiwasallam dalam masalah fa'i ini sebagai sesuatu yang
tidak Dia berikan kepada siapapun selain Beliau
Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu 'Umar membaca firman Allah (QS Al Hasyr
ayat 6 yang artinya: (Dan apa saja yang
dikaruniakan Allah berupa fa'i (rampasan perang) kepada Rasul-Nya dari (harta
benda) mereka…) hingga firman-Nya (dan Allah Maha berkuasa atas segala
sesuatu), ayat ini merupakan kekhususan buat Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam. Demi Allah, tidaklah Beliau mengumpulkannya dengan
mengabaikan kalian dan juga tidak untuk lebih mementingkan kalian. Sungguh
Beliau telah memberikannya kepada kalian dan menyebarkannya di tengah-tengah
kalian (kaum Muslimin) dan hingga sekarang masih ada yang tersisa dari harta
tersebut. Dan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam telah memberi nafkah belanja
kepada keluarga Beliau sebagai nafkah tahunan mereka dari harta fa'i ini lalu
sisanya Beliau ambil dan dijadikannya sebagai harta Allah dan Beliau sudah
menerapkan semua ini selama hidup Beliau. Aku tanya kepda kalian, bukankah
kalian sudah mengetahui ini semua?. Mereka
menjawab; Ya. Lalu 'Umar berbicara kepada 'Ali dan 'Abbas; Aku tanya kepada kalian berdua, bukankah kamu berdua
sudah mengetahui ini semua?. 'Umar melanjutkan; Kemudian Allah mewafatkan Nabi-Nya
Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian Abu Bakr berkata; Akulah wali
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam. Lalu Abu Bakr menjadi yang memegang
kepemimpinan, maka dia melaksanakan seperti apa yang dilaksanakan oleh
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakr,
sungguh Allah mengetahuinya, bahwa aku dalam perkara ini berpendapat bahwa dia
orang yang jujur, bijak, lurus dan pengikut kebenaran. Lalu kalian berdua datang
kepadaku dan berbicara kepadaku, sedang ucapan kalian satu dan maksud urusan
kalian juga satu. Engkau, wahai 'Abbas, datang kepadaku meminta kepadaku bagian
dari anak saudara kamu. Dan orang ini, yang 'Umar maksud adalah 'Ali, datang
meminta bagian istrinya dari ayahnya. Aku katakan kepada kalian berdua,
sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam telah bersabda: Kami tidak mewariskan. Apa-apa yang kami tinggalkan
menjadi shadaqah. Setelah jelas bagiku bahwa aku harus memberikannya
kepada kalian berdua maka aku akan katakan, jika memang kalian menghendakinya
aku akan berikan kepada kalian berdua namun wajib kalian berdua ingat janji
Allah dan ketentuan-Nya bahwa kalian sungguh mengetahui tentang urusan ini apa
yang telah Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam lakukan dan apa yang telah Abu
Bakr lakukan, dan juga apa yang telah aku lakukan sejak aku memegang kekuasaan
ini dan jika kalian berdua mengatakan berikanlah kepada kami, maka dengan
ketentuan seperti itu aku akan berikan kepada kalian berdua. Dan aku ingatkan
kepada kalian semua, demi Allah, apakah aku berikan kepada keduanya dengan
ketentuan seperti ini. Kelompok 'Utsman berkata; Ya. Kemudian 'Umar menghadap 'Ali dan 'Abbas
seraya berkata; Aku ingatkan kalian berdua,
demi Allah, apakah aku memberikannya kepada kalian berdua berdasarkan ketentuan
ini?. Keduanya menjawab; Ya.
'Selanjutnya 'Umar berkata; Lalu kalian
menghampiri aku agar aku memutuskan perkara ini dengan ketentuan lain. Sungguh
demi Allah yang dengan izin-Nya tegaklah langit dan bumi, aku tidak akan pernah
memutuskan masalah ini dengan selain ketentuan ini. Seandainya kalian berdua
tidak sanggup atasnya maka serahkanlah kepadaku karena sungguh aku akan
mengganti kalian untuk mengurus harta itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ الضُّبَعِيِّ قَالَ
سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ
الْقَيْسِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا هَذَا الْحَيَّ مِنْ رَبِيعَةَ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ كُفَّارُ مُضَرَ فَلَسْنَا نَصِلُ إِلَيْكَ إِلَّا فِي
الشَّهْرِ الْحَرَامِ فَمُرْنَا بِأَمْرٍ نَأْخُذُ بِهِ وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ
وَرَاءَنَا قَالَ آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ الْإِيمَانِ
بِاللَّهِ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَعَقَدَ بِيَدِهِ وَإِقَامِ
الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَأَنْ تُؤَدُّوا لِلَّهِ
خُمُسَ مَا غَنِمْتُمْ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ وَالْحَنْتَمِ
وَالْمُزَفَّتِ |
|
39.4/2864. Telah bercerita kepada kami Abu
an-Nu'man telah bercerita kepada kami Hammad dari Abu Hamzah
adl-Dluba'iiy berkata aku mendengar Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata; Telah datang utusan 'Abdul Qois lalu berkata; Wahai Rasulullah, dalam kehidupan kami ini, antara
kami dan Baginda ada orang-orang kafir suku Mudlar, yang kami tidak dapat
melakukan kontak hubungan bersama Baginda kecuali pada saat bulan-bulan Haram.
Maka berilah kami suatu perintah yang kami ambil sebagai pegangan, yang
dengannya kami mengajak orang-orang di belakang kami. Maka Beliau
bersabda: Aku perintahkan kalian dengan empat
hal dan aku larang kalian dari empat hal pula. (Yang pertama) aku perintahkan
kalian untuk beriman kepada Allah dengan bersyahadat laa ilaaha illallah. Beliau
mengepalkan tangan Beliau,. mendirikan shalat, menunaikan zakat, shaum di bulan
Ramadlan dan agar kalian menerapkan ketentuan seperlima untuk Allah dari harta
ghanimah yang kalian dapat. Dan aku larang kalian dari duba', hantam, naqir, dan
muzaffat. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقْتَسِمُ وَرَثَتِي دِينَارًا مَا
تَرَكْتُ بَعْدَ نَفَقَةِ نِسَائِي وَمَئُونَةِ عَامِلِي فَهُوَ صَدَقَةٌ |
|
39.5/2865. Telah bercerita kepada kami 'Abdullah
bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az
Zanad dari Al A'roj dari Abu Hurairah Radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Janganlah warisanku dibagi-bagi sebagai dinar. Apa
yang aku tinggalkan selain untuk nafkah istri-istriku dan gaji amil zakatku
semuanya sebagai shadaqah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا فِي بَيْتِي مِنْ شَيْءٍ يَأْكُلُهُ ذُو كَبِدٍ إِلَّا
شَطْرُ شَعِيرٍ فِي رَفٍّ لِي فَأَكَلْتُ مِنْهُ حَتَّى طَالَ عَلَيَّ فَكِلْتُهُ
فَفَنِيَ |
|
39.6/2866. Telah bercerita kepada kami 'Abdullah
bin Abi Syaibah telah bercerita kepada kami Abu Usamah telah
bercerita kepada kami Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah
radliallahu 'anhu berkata; (Ketika)
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam wafat tidak ada sesuatupun di rumahku yang
dapat dimakan oleh makhluq yang punya nyawa (manusia atau hewan) kecuali sedikit
gandum yang ada pada Rak makanan milikku, lalu aku memakannya sebagian hingga
beberapa lama kemudian aku timbang lalu rusak (habis) . |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَاقَ
قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الْحَارِثِ قَالَ مَا تَرَكَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا سِلَاحَهُ وَبَغْلَتَهُ الْبَيْضَاءَ وَأَرْضًا
تَرَكَهَا صَدَقَةً |
|
39.7/2867. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Yahya dari Sufyan
berkata telah bercerita kepadaku Abu Ishaq berkata aku mendengar 'Amru
binAl Harits berkata; Tidaklah Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam meninggalkan sesuatu (saat wafat) kecuali sebilah
pedang Beliau, baghal yang berwarna putih dan sebidang tanah yang Beliau jadikan
sebagai shadaqah. |
|
|
حَدَّثَنَا
حِبَّانُ بْنُ مُوسَى وَمُحَمَّدٌ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ وَيُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمَّا
ثَقُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَأْذَنَ أَزْوَاجَهُ
أَنْ يُمَرَّضَ فِي بَيْتِي فَأَذِنَّ لَهُ |
|
39.8/2868. Telah bercerita kepada kami Hibban
bin Musa dan Muhammad keduanya berkata telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Yunus
dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin
'Abdullah bin 'Uqbah bin Mas'ud bahwa 'Aisyah radliallahu 'anhu,
istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata; Ketika sakit Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
semakin parah, Beliau meminta izin kepada istri-istri Beliau agar dirawat di
rumahku, maka Beliau diizinkan. |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا نَافِعٌ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ
قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تُوُفِّيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِي وَفِي نَوْبَتِي وَبَيْن سَحْرِي وَنَحْرِي
وَجَمَعَ اللَّهُ بَيْنَ رِيقِي وَرِيقِهِ قَالَتْ دَخَلَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بِسِوَاكٍ فَضَعُفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهُ
فَأَخَذْتُهُ فَمَضَغْتُهُ ثُمَّ سَنَنْتُهُ بِهِ |
|
39.9/2869. Telah bercerita kepada kami Ibu Abi
Maram telah bercerita kepada kami Nafi' aku mendengar Ibnu Abi
Mulaikah berkata, 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam wafat di rumahku
saat giliran malamku dan Beliau berbaring diantara dadaku bagian atas dan bawah
sehingga Allah menyatukan antara air ludahku dan air ludah Beliau. Dia
('Aisyah radliallahu 'anhu) melanjutkan; 'Abdur Rahman masuk dengan memegang siwak maka siwak
itu dibagi dua oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu aku ambil dan aku
kunyah (untuk melembutkan) kemudian aku gunakan untuk membersihkan gigi Beliau
dengan siwak tersebut. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ أَنَّ
صَفِيَّةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ
أَنَّهَا جَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزُورُهُ
وَهُوَ مُعْتَكِفٌ فِي الْمَسْجِدِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
ثُمَّ قَامَتْ تَنْقَلِبُ فَقَامَ مَعَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ قَرِيبًا مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ عِنْدَ بَابِ أُمِّ
سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِهِمَا
رَجُلَانِ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ نَفَذَا فَقَالَ لَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكُمَا قَالَا سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَكَبُرَ عَلَيْهِمَا ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَبْلُغُ مِنْ الْإِنْسَانِ مَبْلَغَ
الدَّمِ وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا شَيْئًا |
|
39.10/2870. Telah bercerita kepada kami Sa'id
bin 'Uqair berkata telah bercerita kepadaku Al Laits berkata telah
bercerita kepadaku 'Abdur Rahman bin Khalid dari Ibnu Syihab dari
'Ali bin Husain bahwa Shafiyah, istri Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam mengabarkan kepadanya bahwa dia pernah menemui
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam saat Beliau sedang berbaring di dalam masjid
pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. Setelah itu dia berdiri untuk kembali
maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam ikut pergi bersamanya hingga ketika
sampai sedikit di luar pintu masjid dan dekat rumah Ummu Salamah, istri Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, ada dua orang laki-laki Kaum Anshar yang lewat lalu
keduanya memberi salam kepada Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam kemudian
bergegas pergi. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada
keduanya: Sebentar (perempuan ini
isteriku)!. Kedua orang itu berkata; Maha suci Allah, wahai Rasulullah. Kedua
orang itu pun merasa segan terhadap ucapan beliau. Maka kemudian Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Sesungguhnya syetan masuk kepsda manusia lewat
aliran darah dan aku khawatir bila syetan telah membisikkan sesuatu dalam hati
kalian berdua. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ وَاسِعِ بْنِ حَبَّانَ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ ارْتَقَيْتُ
فَوْقَ بَيْتِ حَفْصَةَ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقْضِي حَاجَتَهُ مُسْتَدْبِرَ الْقِبْلَةِ مُسْتَقْبِلَ الشَّأْمِ |
|
39.11/2871. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Al Mundzir telah bercerita kepada kami Anas bin 'Iyadl dari
'Ubaidullah dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Wasi' bin
Habban dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma berkata; Aku memanjat ke atas rumah Hafshah maka aku lihat
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sedang membuang hajat dengan membelakangi qiblat
dan menghadap ke arah negeri Syam. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ لَمْ تَخْرُجْ
مِنْ حُجْرَتِهَا |
|
39.12/2872. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Al Mundzir telah bercerita kepada kami Anas bin 'Iyadl dari
Hisyam dari bapaknya bahwa 'Aisyah radliallahu 'anhu
berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
pernah melaksanakan shalat 'Ashar sementara matahari (cahayanya) belum berlalu
dari kamarnya (rumah 'Aisyah radliallahu 'anhu) . |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَطِيبًا فَأَشَارَ نَحْوَ مَسْكَنِ عَائِشَةَ فَقَالَ هُنَا الْفِتْنَةُ
ثَلَاثًا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ |
|
39.13/2873. Telah bercerita kepada kami Musa bin
Isma'il telah bercerita kepada kami Juwairiyah dari Nafi' dari
'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berdiri menyampaikan khutbah kepada kami lalu memberi isyarat ke arah tempat
tinggal 'Aisyah seraya bersabda: Disana ada
fitnah, sebanyak tiga kali, Disanalah tempat munculnya tanduk
syetan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي
بَكْرٍ عَنْ عَمْرَةَ ابْنَةِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ عِنْدَهَا وَأَنَّهَا سَمِعَتْ صَوْتَ
إِنْسَانٍ يَسْتَأْذِنُ فِي بَيْتِ حَفْصَةَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا
رَجُلٌ يَسْتَأْذِنُ فِي بَيْتِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أُرَاهُ فُلَانًا لِعَمِّ حَفْصَةَ مِنْ الرَّضَاعَةِ الرَّضَاعَةُ
تُحَرِّمُ مَا تُحَرِّمُ الْوِلَادَةُ |
|
39.14/2874. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
'Abdullah bin Abu Bakr dari 'Amrah, putri 'Abdur Rahman bahwa
'Aisyah radliallahu 'anhu, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam pernah
bersamanya (di rumah 'Aisyah) lalu dia mendengar suara manusia meminta izin
masuk di rumah Hafshah lalu aku katakan; Wahai
Rasulullah, itu ada laki-laki minta izin masuk di rumah baginda!. Maka
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Aku kira dia itu pamannya Hafshah secara susuan.
Ingat, sepersusuan itu melarang segala hal yang terlarang karena
serahim. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ
ثُمَامَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَمَّا
اسْتُخْلِفَ بَعَثَهُ إِلَى الْبَحْرَيْنِ وَكَتَبَ لَهُ هَذَا الْكِتَابَ
وَخَتَمَهُ بِخَاتَمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ نَقْشُ
الْخَاتَمِ ثَلَاثَةَ أَسْطُرٍ مُحَمَّدٌ سَطْرٌ وَرَسُولُ سَطْرٌ وَاللَّهِ
سَطْرٌ |
|
39.15/2875. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin 'Abdullah Al Anshariy berkata telah bercerita kepadaku bapakku
dari Tsumamah dari Anas bahwa Abu Bakr radliallahu 'anhu ketika
diangkat menjadi kholifah, dia mengutus dirinya ke negeri Bahrain dan menulis
surat untuknya surat ini dan memberi stempel kenabian Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam. Pada stempel tersebut ada tiga tulisan, yaitu
tulisan Muhammad, Rasul dan Allah. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
الْأَسَدِيُّ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ طَهْمَانَ قَالَ أَخْرَجَ إِلَيْنَا أَنَسٌ
نَعْلَيْنِ جَرْدَاوَيْنِ لَهُمَا قِبَالَانِ فَحَدَّثَنِي ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ
بَعْدُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُمَا نَعْلَا النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ |
|
39.16/2876. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad telah bercerita kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al
Asadiy telah bercerita kepada kami 'Isa bin Thahman berkata; 'Anas
pernah memperlihatkan kepada kami sepasang sandal yang terbuat bukan dari kulit
yang memiliki tali di ujung depannya (untuk mengikat jari) . Kemudian setelah itu Tsabit Al Bunaniy
bercerita kepadaku dari Anas bahwa sandal itu adalah sandal Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ
حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ قَالَ أَخْرَجَتْ إِلَيْنَا عَائِشَةُ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كِسَاءً مُلَبَّدًا وَقَالَتْ فِي هَذَا نُزِعَ رُوحُ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَزَادَ سُلَيْمَانُ عَنْ حُمَيْدٍ
عَنْ أَبِي بُرْدَةَ قَالَ أَخْرَجَتْ إِلَيْنَا عَائِشَةُ إِزَارًا غَلِيظًا
مِمَّا يُصْنَعُ بِالْيَمَنِ وَكِسَاءً مِنْ هَذِهِ الَّتِي يَدْعُونَهَا
الْمُلَبَّدَةَ |
|
39.17/2877. Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin Basysyar telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahhab telah
bercerita kepada kami Ayyub dari Humaid bin Hilal dari Abu
Burdah berkata; 'Aisyah radliallahu
'anhu mengeluarkan (memperlihatkan) kepada kami sepotong baju yang sudah lusuh
lalu berkata; Saat mengenakan baju inilah nyawa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dicabut. Dan
Sulaiman menambahkan dari Humaid dari Abu Burdah berkata;
'Aisyah radliallahu 'anhu mengeluarkan (memperlihatkan) kepada
kami selembar kain selimut yang tebal yang dibuat di negeri Yaman dan sepotong
baju. Dari sinilah kami menyebutnya sebagai
baju muballadah (yang sudah lusuh) . |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ قَدَحَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ انْكَسَرَ فَاتَّخَذَ مَكَانَ الشَّعْبِ سِلْسِلَةً مِنْ فِضَّةٍ قَالَ
عَاصِمٌ رَأَيْتُ الْقَدَحَ وَشَرِبْتُ فِيهِ |
|
39.18/2878. Telah bercerita kepada kami
'Abdan dari Abu Hamzah dari 'Ashim dari Ibnu Sirin
dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Gelas milik Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pecah
lalu Beliau mengumpulkan dan mengikatnya dengan Rantai terbuat dari
perak. 'Ashim berkata; Aku melihat
gelas tersebut lalu kupergunakan untuk minum. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجَرْمِيُّ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
حَدَّثَنَا أَبِي أَنَّ الْوَلِيدَ بْنَ كَثِيرٍ حَدَّثَهُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ الدُّؤَلِيِّ حَدَّثَهُ أَنَّ ابْنَ شِهَابٍ حَدَّثَهُ
أَنَّ عَلِيَّ بْنَ حُسَيْنٍ حَدَّثَهُ أَنَّهُمْ حِينَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ مِنْ
عِنْدِ يَزِيدَ بْنِ مُعَاوِيَةَ مَقْتَلَ حُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ رَحْمَةُ اللَّهِ
عَلَيْهِ لَقِيَهُ الْمِسْوَرُ بْنُ مَخْرَمَةَ فَقَالَ لَهُ هَلْ لَكَ إِلَيَّ
مِنْ حَاجَةٍ تَأْمُرُنِي بِهَا فَقُلْتُ لَهُ لَا فَقَالَ لَهُ فَهَلْ أَنْتَ
مُعْطِيَّ سَيْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنِّي
أَخَافُ أَنْ يَغْلِبَكَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ وَايْمُ اللَّهِ لَئِنْ
أَعْطَيْتَنِيهِ لَا يُخْلَصُ إِلَيْهِمْ أَبَدًا حَتَّى تُبْلَغَ نَفْسِي إِنَّ
عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ خَطَبَ ابْنَةَ أَبِي جَهْلٍ عَلَى فَاطِمَةَ عَلَيْهَا
السَّلَام فَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ
النَّاسَ فِي ذَلِكَ عَلَى مِنْبَرِهِ هَذَا وَأَنَا يَوْمَئِذٍ مُحْتَلِمٌ فَقَالَ
إِنَّ فَاطِمَةَ مِنِّي وَأَنَا أَتَخَوَّفُ أَنْ تُفْتَنَ فِي دِينِهَا ثُمَّ
ذَكَرَ صِهْرًا لَهُ مِنْ بَنِي عَبْدِ شَمْسٍ فَأَثْنَى عَلَيْهِ فِي
مُصَاهَرَتِهِ إِيَّاهُ قَالَ حَدَّثَنِي فَصَدَقَنِي وَوَعَدَنِي فَوَفَى لِي
وَإِنِّي لَسْتُ أُحَرِّمُ حَلَالًا وَلَا أُحِلُّ حَرَامًا وَلَكِنْ وَاللَّهِ لَا
تَجْتَمِعُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِنْتُ
عَدُوِّ اللَّهِ أَبَدًا |
|
39.19/2879. Telah bercerita kepada kami Sa'id
bin Muhammad Al Jarmiy telah bercerita kepada kami Ya'qub bin Ibrahim
telah bercerita kepada kami bapakku bahwa Al Walid bin Katsir
bercerita kepadanya dari Muhammad bin 'Amru bin Halhalah ad-Du'aliy
bercerita kepadanya bahwa Ibnu Syihab bercerita kepadanya bahwa 'Ali
bin Husain bercerita kepadanya bahwa mereka ketika tiba di Madinah dari
bertemu dengan Yazib bin Mu'awiyah di masa terbunuhnya Husain bin 'Ali
Rahmatullah 'alaihi, dia (Ali bin Husain) ditemui oleh Al Miswar bin
Makhramah lalu dia (Al Miswar) berkata kepadanya' Apakah kamu ada keperluan dengan suatu perintah
untukku?. Maka aku katakan kepadanya; Tidak. Lalu dia berkata lagi kepadanya; Apakah kamu termasuk orang yang diberi pedang
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam?. Karena aku khawatir bila mereka dapat
mengambilnya dari kamu. Demi Allah, seandainya kamu menyerahkannya kepadaku, aku
tidak akan pernah memberikannya kepada mereka untuk selama-lamanya hingga aku
terbunuh, dan sesungguhnya 'Ali bin Abu Thalib pernah meminang anak perempuan
Abu Jahal (untuk dijadikan istri) disamping Fathimah 'alaihi salam, lalu
kudengar Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam memberikan khuthbah kepada manusia
tentang masalah itu di atas mimbar ini sedang aku saat itu sudah baligh, Beliau
bersabda: Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku dan aku sangat
khawatir dia terfitnah dalam agamanya.
Kemudian Beliau menyebutkan kerabat Beliau dari Bani 'Abdu Syamsi seraya
menyanjungnya dalam hubungan kekerabatannya yang baik kepada Beliau. Beliau
melanjutkan: Dia berbicara kepadaku lalu membenarkan aku serta berjanji
kepadaku dan dia menunaikan janjinya kepadaku. Sungguh aku bukanlah orang yang
mengharamkan suatu yang halal dan bukan pula menghalalkan apa yang haram akan
tetapi, demi Allah, tidak akan bersatu putri Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
dengan putri musuh Allah selamanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ
مُنْذِرٍ عَنْ ابْنِ الْحَنَفِيَّةِ قَالَ لَوْ كَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ ذَاكِرًا عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ذَكَرَهُ يَوْمَ جَاءَهُ نَاسٌ
فَشَكَوْا سُعَاةَ عُثْمَانَ فَقَالَ لِي عَلِيٌّ اذْهَبْ إِلَى عُثْمَانَ
فَأَخْبِرْهُ أَنَّهَا صَدَقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَمُرْ سُعَاتَكَ يَعْمَلُونَ فِيهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ أَغْنِهَا عَنَّا
فَأَتَيْتُ بِهَا عَلِيًّا فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ ضَعْهَا حَيْثُ أَخَذْتَهَا
قَالَ الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُوقَةَ
قَالَ سَمِعْتُ مُنْذِرًا الثَّوْرِيَّ عَنْ ابْنِ الْحَنَفِيَّةِ قَالَ
أَرْسَلَنِي أَبِي خُذْ هَذَا الْكِتَابَ فَاذْهَبْ بِهِ إِلَى عُثْمَانَ فَإِنَّ
فِيهِ أَمْرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الصَّدَقَةِ |
|
39.20/2880. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Sufyan dari Muhammad bin
Suwqah dari Mundzir dari Ibnu Al Hanafiyyah berkata;
'Seandainya 'Ali radliallahu 'anhu mengingat 'Utsman radliallahu 'anhu, maka ia
teringat tentangnya saat orang-orang datang kepadanya mengadukan perilaku para
'amil (petugas zakat) 'Utsman. Maka 'Ali berkata kepadaku; Pergilah kamu menemui 'Utsman dan kabarkan kepadanya
bahwa itu adalah shadaqah Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan perintahkanlah
para 'amilmu untuk melaksanakan sesuai ketentuannya. Maka aku menemui
'Utsman dengan membawa pesan 'Ali tersebut. 'Utsman berkata; Singkirkanlah sedekah itu dari kami. Kemudian
kutemui 'Ali dengan membawa sedekah yang seharusnya untuk 'Utsman, lalu
kukabarkan kejadiannya, maka dia berkata; Biarkanlah zakat itu sebagaimana ditempat kamu
mengambilnya. Al Humaidiy berkata, telah bercerita kepada kami
Sufyan telah bercerita kepada kami Muhammad bin Suwqah berkata aku
mendengar Mundzir Ats-Tsauriy dari Ibnu Al Hanafiyyah berkata;
Bapakku mengutusku dan berkata;
peganglah surat ini dan bawa kepada 'Utsman karena didalamnya ada ketentuan
perintah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tentang masalah shadaqah (zakat)
. |
|
|
حَدَّثَنَا
بَدَلُ بْنُ الْمُحَبَّرِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي الْحَكَمُ قَالَ
سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَنَا عَلِيٌّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا
السَّلَام اشْتَكَتْ مَا تَلْقَى مِنْ الرَّحَى مِمَّا تَطْحَنُ فَبَلَغَهَا أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِسَبْيٍ فَأَتَتْهُ
تَسْأَلُهُ خَادِمًا فَلَمْ تُوَافِقْهُ فَذَكَرَتْ لِعَائِشَةَ فَجَاءَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ لَهُ فَأَتَانَا
وَقَدْ دَخَلْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ فَقَالَ عَلَى مَكَانِكُمَا
حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى
خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا اللَّهَ
أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَسَبِّحَا ثَلَاثًا
وَثَلَاثِينَ فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمَا مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ |
|
39.21/2881. Telah bercerita kepada kami Badal
bin Al Muhabbar telah mengabarkan kepada kami Syu'bah berkata telah
mengabarkan kepadaku Al Hakam berkata aku mendengar Ibnu Abi Laila
telah bercerita kepada kami 'Ali bahwa Fathimah 'alaihas salam pernah
mengeluh tentang apa yang dialaminya karena menumbuk dan menggiling tepung.
Kemudian ia mendapat berita bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
mendapatkan tawanan, maka ia datangi Beliau sekaligus ia minta seorang pembantu
namun Beliau tidak setuju. Kemudian Fathimah menceritakan perkaranya kepada
'Aisyah. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam datang, 'Aisyah
menceritakannya kepada Beliau. Maka Beliau mendatangi kami berdua saat kami
sudah masuk ke tempat tidur kami untuk beristirahat lalu Beliau berkata: Tetaplah kalian disitu. Hingga aku
mendapatkan kedua kaki Beliau yang dingin di dekat dadaku. Beliau bersabda:
Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu
yang lebih baik dari apa yang kalian berdua pinta, yaitu jika kalian sudah
berada di tempat tidur kalian, bacalah takbir (Allahu Akbar) tiga puluh empat
kali, hamdalah (alhamdulillah) tiga puluh tiga kali dan tasbih (subhaanallah)
tiga puluh tiga kali karena sesungguhnya bacaan-bacaan ini lebih baik dari apa
yang kalian berdua memintanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ وَمَنْصُورٍ وَقَتَادَةَ
سَمِعُوا سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ وُلِدَ لِرَجُلٍ مِنَّا مِنْ الْأَنْصَارِ غُلَامٌ
فَأَرَادَ أَنْ يُسَمِّيَهُ مُحَمَّدًا قَالَ شُعْبَةُ فِي حَدِيثِ مَنْصُورٍ إِنَّ
الْأَنْصَارِيَّ قَالَ حَمَلْتُهُ عَلَى عُنُقِي فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي حَدِيثِ سُلَيْمَانَ وُلِدَ لَهُ غُلَامٌ
فَأَرَادَ أَنْ يُسَمِّيَهُ مُحَمَّدًا قَالَ سَمُّوا بِاسْمِي وَلَا تَكَنَّوْا
بِكُنْيَتِي فَإِنِّي إِنَّمَا جُعِلْتُ قَاسِمًا أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ وَقَالَ
حُصَيْنٌ بُعِثْتُ قَاسِمًا أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ قَالَ عَمْرٌو أَخْبَرَنَا
شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ سَالِمًا عَنْ جَابِرٍ أَرَادَ أَنْ
يُسَمِّيَهُ الْقَاسِمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
سَمُّوا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي |
|
39.22/2882. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dan
Manshur dan Qatadah mereka mendengar Salim bin Abi Al Ja'di
dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Seorang dari kami Kaum Anshar dikaruniakan anak lalu
dia hendak memberi nama dengan Muhammad. Syu'bah berkata dalam
hadits riwayat Manshur; 'Bahwa ada seorang Anshar berkata; Aku bawa anak itu dengan kugendong diatas tengkukku
untuk kutemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dan dalam hadits Sulaiman;
Seseorang dikaruniakan anak lalu dia hendak
memberi nama dengan Muhammad. Beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
Berikanlah nama dengan namaku tapi jangan
dengan panggilanku sebab aku dinamakan sebagai Qasim karena aku adalah yang
membagi-bagi di antara kalian. Dan berkata Hushain: Aku diutus sebagai Qasim yaitu yang membagi-bagikan
di antara kalian. Berkata 'Amru telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah berkata aku mendengar Salim dari
Jabir; Ada seseorang yang berkehendak
menamakan anaknya dengan Al Qasim maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
Berilah nama dengan namku tapi jangan memberi julukan dengan julukan
aku. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَالِمِ بْنِ
أَبِي الْجَعْدِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ وُلِدَ
لِرَجُلٍ مِنَّا غُلَامٌ فَسَمَّاهُ الْقَاسِمَ فَقَالَتْ الْأَنْصَارُ لَا
نَكْنِيكَ أَبَا الْقَاسِمِ وَلَا نُنْعِمُكَ عَيْنًا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وُلِدَ لِي غُلَامٌ
فَسَمَّيْتُهُ الْقَاسِمَ فَقَالَتْ الْأَنْصَارُ لَا نَكْنِيكَ أَبَا الْقَاسِمِ
وَلَا نُنْعِمُكَ عَيْنًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَحْسَنَتْ الْأَنْصَارُ سَمُّوا بِاسْمِي وَلَا تَكَنَّوْا بِكُنْيَتِي فَإِنَّمَا
أَنَا قَاسِمٌ |
|
39.23/2883. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Yusuf telah bercerita kepada kami Sufyan dari Al A'masy
dari Salim bin Abi Al Ja'di dari Jabir bin 'Abdullah Al Anshariy
berkata; Ada seorang dari kami dikaruniai
anak, lalu dia berkehendak memberi nama dengan Al Qasim, maka orang-orang Anshar
berkata; Kami tidak akan memanggil kamu dengan julukan Abu Al Qasim dan
tidak akan memuliakan kamu dengan itu sekejappun. Kemudian orang itu menemui Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata; Wahai Rasulullah, aku
dikaruniai seorang anak kemudian aku memberinya nama Al Qasim namun oang-orang
Anshar berkata; Kami tidak akan memanggil kamu
dengan julukan Abu Al Qasim dan tidak akan memuliakan kamu dengan itu
sekejappun. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Apa yang dilakukan kaum Anshar benar. Berilah nama
dengan namaku tapi jangan memberi julukan dengan julukan aku karena aku adalah
Qasim (orang yang membagi-bagi) . |
|
|
حَدَّثَنَا
حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ
عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ يَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ
خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَاللَّهُ الْمُعْطِي وَأَنَا الْقَاسِمُ وَلَا
تَزَالُ هَذِهِ الْأُمَّةُ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ
أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ |
|
39.24/2884. Telah bercerita kepada kami Hibban
bin Musa telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah dari Yunus
dari Az Zuhriy dari Humaid bin 'Abdur Rahman bahwa dia mendengar
Mu'awiyah berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Siapa yang Allah kehendaki baik pada dirinya maka
Allah akan pahamkan orang itu dalam urusan agama. Allah adalah Yang Maha Pemberi
sedangkan aku Al Qasim (yang membagi-bagi) dan akan senantiasa ummat ini menang
atas orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang urusan Allah, sedang
mereka berjaya (dengan kemenangan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ حَدَّثَنَا هِلَالٌ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أُعْطِيكُمْ
وَلَا أَمْنَعُكُمْ إِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ أَضَعُ حَيْثُ أُمِرْتُ |
|
39.25/2885. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Sinan telah bercerita kepada kami Fulaih telah bercerita kepada
kami Hilal dari 'Abdur Rahman bin Abi 'AMrah dari Abu Hurairah
Radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Aku tidak memberi kalian dan juga tidak menghalangi
(pemberian) kepada kalian. Sesungguhnya aku hanyalah yang membagi-bagi sesuai
apa yang diperintahkan kepadaku. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو الْأَسْوَدِ عَنْ ابْنِ أَبِي عَيَّاشٍ وَاسْمُهُ نُعْمَانُ عَنْ
خَوْلَةَ الْأَنْصَارِيَّةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ رِجَالًا يَتَخَوَّضُونَ فِي
مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمْ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ |
|
39.26/2886. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yazid telah bercerita kepada kami telah bercerita kepada
kami Sa'id bin Abi Ayyub berkata telah bercerita kepadaku Abu Al
Aswad dari Ibnu Abi 'Ayyasy, yang namanya Nu'man dari Khaulah Al
Anshariyyah radliallahu 'anhu berkata; Aku
mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Sesungguhnya ada
orang-orang yang mendistribusikan harta Allah dengan jalan yang tidak benar,
maka bagi mereka neraka pada hari qiyamat. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ عَنْ عَامِرٍ عَنْ عُرْوَةَ
الْبَارِقِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ الْأَجْرُ
وَالْمَغْنَمُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ |
|
39.27/2887. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Khalid telah bercerita kepada
kami Hushain dari 'Amir dari 'Urwah Al Bariqiy Radliallahu
'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Pada seekor kuda terikat pada ubun-ubunya kebaikan
berupa pahala dan ghanimah sampai hari qiyamat. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا هَلَكَ كِسْرَى فَلَا كِسْرَى
بَعْدَهُ وَإِذَا هَلَكَ قَيْصَرُ فَلَا قَيْصَرَ بَعْدَهُ وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَتُنْفَقَنَّ كُنُوزُهُمَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ |
|
39.28/2888. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada
kami Abu Az Zanad dari Al A'roj dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Jika Kisra (Raja Persia) binasa maka tidak akan ada
lagi Kisra lain sesudahnya dan jika Qaishar (Raja Romawi) binasa maka tidak akan
ada lagi Qaishar lain sesudahnya. Dan demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, sungguh kalian akan mengambil perbendaharaan kekayaan keduanya
(sebagai ghanimah) di jalan Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ سَمِعَ جَرِيرًا عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا هَلَكَ كِسْرَى فَلَا كِسْرَى بَعْدَهُ وَإِذَا هَلَكَ قَيْصَرُ
فَلَا قَيْصَرَ بَعْدَهُ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُنْفَقَنَّ كُنُوزُهُمَا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ |
|
39.29/2889. Telah bercerita kepada kami
Ishaq dia mendengar Jarir dari 'Abdul Malik dari Jabir
bin Samrah Radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
bersabda: Jika Kisra (Raja Persia) binasa maka
tidak akan ada lagi Kisra lain sesudahnya dan jika Qaishar (Raja Romawi) binasa
maka tidak akan ada lagi Qaishar lain sesudahnya. Dan demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengambil perbendaharaan kekayaan
keduanya (sebagai ghanimah) di jalan Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا سَيَّارٌ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ الْفَقِيرُ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ |
|
39.30/2890. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Sinan telah bercerita kepada kami Husyaim telah mengabarkan
kepada kami Sayyar telah bercerita kepada kami Yazid Al Faqir
telah bercerita kepada kami Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Dihalalkan untukku ghanimah (harta Rampasan perang)
. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَكَفَّلَ اللَّهُ لِمَنْ جَاهَدَ فِي سَبِيلِهِ لَا
يُخْرِجُهُ إِلَّا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِهِ وَتَصْدِيقُ كَلِمَاتِهِ بِأَنْ
يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرْجِعَهُ إِلَى مَسْكَنِهِ الَّذِي خَرَجَ مِنْهُ
مَعَ مَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ |
|
39.31/2891. Telah bercerita kepada kami
Isma'il berkata telah bercerita kepadaku Malik dari Abu Az
Zanad dari Al A'roj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Allah menjamin bagi siapa yang berjihad di
jalan-Nya, tak ada niyat bagi orang itu untuk berangkat selain untuk berjihad di
jalan-Nya dan membenarkan kalimat-Nya, agar untuk memasukkannya ke dalam surga
atau Allah mengembalikannya ke tempat tinggalnya yang ia tinggalkan dengan
membawa pulang pahala atau ghanimah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ
هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَزَا نَبِيٌّ مِنْ
الْأَنْبِيَاءِ فَقَالَ لِقَوْمِهِ لَا يَتْبَعْنِي رَجُلٌ مَلَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ
وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَبْنِيَ بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ بِهَا وَلَا أَحَدٌ بَنَى
بُيُوتًا وَلَمْ يَرْفَعْ سُقُوفَهَا وَلَا أَحَدٌ اشْتَرَى غَنَمًا أَوْ خَلِفَاتٍ
وَهُوَ يَنْتَظِرُ وِلَادَهَا فَغَزَا فَدَنَا مِنْ الْقَرْيَةِ صَلَاةَ الْعَصْرِ
أَوْ قَرِيبًا مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ لِلشَّمْسِ إِنَّكِ مَأْمُورَةٌ وَأَنَا
مَأْمُورٌ اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيْنَا فَحُبِسَتْ حَتَّى فَتَحَ اللَّهُ
عَلَيْهِ فَجَمَعَ الْغَنَائِمَ فَجَاءَتْ يَعْنِي النَّارَ لِتَأْكُلَهَا فَلَمْ
تَطْعَمْهَا فَقَالَ إِنَّ فِيكُمْ غُلُولًا فَلْيُبَايِعْنِي مِنْ كُلِّ قَبِيلَةٍ
رَجُلٌ فَلَزِقَتْ يَدُ رَجُلٍ بِيَدِهِ فَقَالَ فِيكُمْ الْغُلُولُ
فَلْيُبَايِعْنِي قَبِيلَتُكَ فَلَزِقَتْ يَدُ رَجُلَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ بِيَدِهِ
فَقَالَ فِيكُمْ الْغُلُولُ فَجَاءُوا بِرَأْسٍ مِثْلِ رَأْسِ بَقَرَةٍ مِنْ
الذَّهَبِ فَوَضَعُوهَا فَجَاءَتْ النَّارُ فَأَكَلَتْهَا ثُمَّ أَحَلَّ اللَّهُ
لَنَا الْغَنَائِمَ رَأَى ضَعْفَنَا وَعَجْزَنَا فَأَحَلَّهَا لَنَا |
|
39.32/2892. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Al 'Alaa' telah bercerita kepada kami Ibnu Al Mubarak dari
Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah Radliallahu
'anhu berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam bersabda: Ada seorang Nabi diantara para Nabi yang berperang
lalu berkata kepada kaumnya; Janganlah mengikuti aku seseorang yang baru
saja menikahi wanita sedangkan dia hendak menyetubuhinya karena dia belum lagi
menyetubuhinya (sejak malam pertama), dan jangan pula seseorang yang membangun
rumah-rumah sedang dia belum memasang atap-atapnya, dan jangan pula seseorang
yang membeli seekor kambing atau seekor unta yang bunting sedang dia
menanti-nanti hewan itu beranak. Maka Nabi
tersebut berperang dan ketika sudah hampir mendekati suatu kampung datang waktu
shalat 'Ashar atau sekitar waktu itu lalu Nabi itu berkata kepada matahari;
Kamu adalah hamba yang diperintah begitu juga aku hamba yang diperintah.
Ya Allah tahanlah matahari ini untuk kami. Maka matahari itu tertahan (berhenti
beredar) hingga Allah memberikan kemenangan kepada Nabi tersebut. Kemudian Nabi
tersebut mengumpulkan ghanimah lalu tak lama kemudian datanglah api untuk
memakan (menghanguskannya) namun api itu tidak dapat memakannya. Maka Nabi
tersebut berkata; Sungguh diantara kalian ada
yang berkhiyanat (mencuri ghanimah) untuk itu hendaklah dari setiap suku ada
seorang yang berbai'at kepadaku. Maka ada tangan seorang laki-laki yang melekat
(berjabatan tangan) dengan tangan Nabi tersebut lalu Nabi tersebut berkata;
Dikalangan sukumu ada orang yang mencuri ghanimah maka hendaklah suku
kamu berbai'at kepadaku. Maka tangan dua atau tiga orang laki-laki suku itu
berjabatan tangan dengan tangan Nabi tersebut lalu Nabi tersebut berkata; Di kalangan sukumu ada orang yang mencuri
ghanimah. Maka mereka datang dengan membawa emas sebesar kepala sapi lalu
meletakkannya' Kemudian datanglah api lalu menghanguskannya. Kemudian Allah
menghalalkan ghanimah untuk kita karena Allah melihat kelemahan dan ketidak
mampuan kita sehingga Dia menghalalkannya untuk kita. |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ
عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَوْلَا آخِرُ
الْمُسْلِمِينَ مَا فَتَحْتُ قَرْيَةً إِلَّا قَسَمْتُهَا بَيْنَ أَهْلِهَا كَمَا
قَسَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ |
|
39.33/2893. Telah bercerita kepada kami
Shadaqah telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Rahman dari
Malik dari Zaid bin Aslam dari bapaknya berkata, 'Umar
bin radliallahu 'anhu berkata; Kalaulah
tidak (memikirkan) Kaum Muslimin yang lain tentulah aku sudah membagi-bagikan
setiap wilayah yang aku taklukan sebagaimana Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
telah membagi-bagikan tanah Khoibar. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو
قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ أَعْرَابِيٌّ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلْمَغْنَمِ وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِيُذْكَرَ
وَيُقَاتِلُ لِيُرَى مَكَانُهُ مَنْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ مَنْ قَاتَلَ
لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ |
|
39.34/2894. Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin Basysyar telah bercerita kepada kami Ghundar telah bercerita
kepada kami Syu'bah dari 'Amru berkata aku mendengar Abu
Wa'il berkata telah bercerita kepadaku Abu Musa Al Asy'ariy radliallahu
'anhu berkata; Ada seorang Arab Baduy
berkata kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: Ada seseorang berperang
untuk mendapatkan ghanimah, seseorang yang lain agar menjadi terkenal dan
seseorang yang lain lagi untuk dilihat kedudukannya, manakah yang disebut fii
sabilillah?. Maka Beliau bersabda:
Siapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah dialah yang disebut
fii sabilillah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ
أَيُّوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُهْدِيَتْ لَهُ أَقْبِيَةٌ مِنْ دِيبَاجٍ مُزَرَّرَةٌ
بِالذَّهَبِ فَقَسَمَهَا فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ وَعَزَلَ مِنْهَا وَاحِدًا
لِمَخْرَمَةَ بْنِ نَوْفَلٍ فَجَاءَ وَمَعَهُ ابْنُهُ الْمِسْوَرُ بْنُ مَخْرَمَةَ
فَقَامَ عَلَى الْبَاب فَقَالَ ادْعُهُ لِي فَسَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَوْتَهُ فَأَخَذَ قَبَاءً فَتَلَقَّاهُ بِهِ وَاسْتَقْبَلَهُ
بِأَزْرَارِهِ فَقَالَ يَا أَبَا الْمِسْوَرِ خَبَأْتُ هَذَا لَكَ يَا أَبَا
الْمِسْوَرِ خَبَأْتُ هَذَا لَكَ وَكَانَ فِي خُلُقِهِ شِدَّةٌ وَرَوَاهُ ابْنُ
عُلَيَّةَ عَنْ أَيُّوبَ وَقَالَ حَاتِمُ بْنُ وَرْدَانَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ
ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ قَدِمَتْ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبِيَةٌ تَابَعَهُ اللَّيْثُ عَنْ
ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ |
|
39.35/2895. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah bercerita kepada kami Hammad bin
Zaid dari Ayub dari 'Abdullah bin Abi Mulaikah bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dihadiahi beberapa potong baju terbuat dari sutera
yang berkancing emas lalu Beliau membagi-bagikannya kepada orang-orang dari
shahabat Beliau dan menyisakan satu potong untuk Makhramah bin Naufal. Maka dia
datang bersama anaknya, Al Miswar bin Makhramah lalu berdiri di depan
pintu seraya berkata; Panggilkan Beliau
untukku Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mendengar suaranya lalu Beliau
mengambil baju yang tersisa, dan beliau berikan kepadanya seraya memperlihatkan
kebagusan baju tersebut serta berkata: Wahai,
Abu Al Miswar, sengaja aku sisakan untukmu, wahai, Abu Al Miswar, sengaja aku
sisakan untukmu. Abu Al Miswar memang tabi'at suaranya keras. Dan Ibnu
'Ulayyah meriwayatkan dari Ayyub. Dan berkata Hatim bin Wardan
telah bercerita kepada kami Ayub dari Ibnu Abi Mulaikah dari Al
Miswar bin Makhramah; Kepada Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam didatangkan beberapa potong baju. Hadits ini
diikuti pula oleh Al Laits dari Ibnu Abi Mulaikah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ كَانَ الرَّجُلُ
يَجْعَلُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّخَلَاتِ حَتَّى
افْتَتَحَ قُرَيْظَةَ وَالنَّضِيرَ فَكَانَ بَعْدَ ذَلِكَ يَرُدُّ
عَلَيْهِمْ |
|
39.36/2896. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Abu Al Aswad telah bercerita kepada kami Mu'tamir
dari bapaknya berkata aku mendengar Anas bin Malik radliallahu
'anhu berkata; Ada seseorang yang meminta
disegerakan bagian kebun kurma. Ketika suku Quraizhah dan an-Nadlir dapat
ditaklukan, orang itu mengembalikan kepada mereka (kaum
Anshar). |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ أَحَدَّثَكُمْ هِشَامُ
بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ لَمَّا
وَقَفَ الزُّبَيْرُ يَوْمَ الْجَمَلِ دَعَانِي فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ فَقَالَ يَا
بُنَيِّ إِنَّهُ لَا يُقْتَلُ الْيَوْمَ إِلَّا ظَالِمٌ أَوْ مَظْلُومٌ وَإِنِّي
لَا أُرَانِي إِلَّا سَأُقْتَلُ الْيَوْمَ مَظْلُومًا وَإِنَّ مِنْ أَكْبَرِ هَمِّي
لَدَيْنِي أَفَتُرَى يُبْقِي دَيْنُنَا مِنْ مَالِنَا شَيْئًا فَقَالَ يَا بُنَيِّ
بِعْ مَالَنَا فَاقْضِ دَيْنِي وَأَوْصَى بِالثُّلُثِ وَثُلُثِهِ لِبَنِيهِ يَعْنِي
بَنِي عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ يَقُولُ ثُلُثُ الثُّلُثِ فَإِنْ فَضَلَ
مِنْ مَالِنَا فَضْلٌ بَعْدَ قَضَاءِ الدَّيْنِ شَيْءٌ فَثُلُثُهُ لِوَلَدِكَ قَالَ
هِشَامٌ وَكَانَ بَعْضُ وَلَدِ عَبْدِ اللَّهِ قَدْ وَازَى بَعْضَ بَنِي
الزُّبَيْرِ خُبَيْبٌ وَعَبَّادٌ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعَةُ بَنِينَ وَتِسْعُ
بَنَاتٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَجَعَلَ يُوصِينِي بِدَيْنِهِ وَيَقُولُ يَا بُنَيِّ
إِنْ عَجَزْتَ عَنْهُ فِي شَيْءٍ فَاسْتَعِنْ عَلَيْهِ مَوْلَايَ قَالَ فَوَاللَّهِ
مَا دَرَيْتُ مَا أَرَادَ حَتَّى قُلْتُ يَا أَبَةِ مَنْ مَوْلَاكَ قَالَ اللَّهُ
قَالَ فَوَاللَّهِ مَا وَقَعْتُ فِي كُرْبَةٍ مِنْ دَيْنِهِ إِلَّا قُلْتُ يَا
مَوْلَى الزُّبَيْرِ اقْضِ عَنْهُ دَيْنَهُ فَيَقْضِيهِ فَقُتِلَ الزُّبَيْرُ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَلَمْ يَدَعْ دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِلَّا أَرَضِينَ
مِنْهَا الْغَابَةُ وَإِحْدَى عَشْرَةَ دَارًا بِالْمَدِينَةِ وَدَارَيْنِ
بِالْبَصْرَةِ وَدَارًا بِالْكُوفَةِ وَدَارًا بِمِصْرَ قَالَ وَإِنَّمَا كَانَ
دَيْنُهُ الَّذِي عَلَيْهِ أَنَّ الرَّجُلَ كَانَ يَأْتِيهِ بِالْمَالِ
فَيَسْتَوْدِعُهُ إِيَّاهُ فَيَقُولُ الزُّبَيْرُ لَا وَلَكِنَّهُ سَلَفٌ فَإِنِّي
أَخْشَى عَلَيْهِ الضَّيْعَةَ وَمَا وَلِيَ إِمَارَةً قَطُّ وَلَا جِبَايَةَ
خَرَاجٍ وَلَا شَيْئًا إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِي غَزْوَةٍ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ مَعَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ فَحَسَبْتُ مَا عَلَيْهِ
مِنْ الدَّيْنِ فَوَجَدْتُهُ أَلْفَيْ أَلْفٍ وَمِائَتَيْ أَلْفٍ قَالَ فَلَقِيَ
حَكِيمُ بْنُ حِزَامٍ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي
كَمْ عَلَى أَخِي مِنْ الدَّيْنِ فَكَتَمَهُ فَقَالَ مِائَةُ أَلْفٍ فَقَالَ
حَكِيمٌ وَاللَّهِ مَا أُرَى أَمْوَالَكُمْ تَسَعُ لِهَذِهِ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ
اللَّهِ أَفَرَأَيْتَكَ إِنْ كَانَتْ أَلْفَيْ أَلْفٍ وَمِائَتَيْ أَلْفٍ قَالَ مَا
أُرَاكُمْ تُطِيقُونَ هَذَا فَإِنْ عَجَزْتُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَاسْتَعِينُوا
بِي قَالَ وَكَانَ الزُّبَيْرُ اشْتَرَى الْغَابَةَ بِسَبْعِينَ وَمِائَةِ أَلْفٍ
فَبَاعَهَا عَبْدُ اللَّهِ بِأَلْفِ أَلْفٍ وَسِتِّ مِائَةِ أَلْفٍ ثُمَّ قَامَ
فَقَالَ مَنْ كَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ حَقٌّ فَلْيُوَافِنَا بِالْغَابَةِ
فَأَتَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ وَكَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ أَرْبَعُ
مِائَةِ أَلْفٍ فَقَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ إِنْ شِئْتُمْ تَرَكْتُهَا لَكُمْ قَالَ
عَبْدُ اللَّهِ لَا قَالَ فَإِنْ شِئْتُمْ جَعَلْتُمُوهَا فِيمَا تُؤَخِّرُونَ إِنْ
أَخَّرْتُمْ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَا قَالَ قَالَ فَاقْطَعُوا لِي قِطْعَةً
فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَكَ مِنْ هَاهُنَا إِلَى هَاهُنَا قَالَ فَبَاعَ مِنْهَا
فَقَضَى دَيْنَهُ فَأَوْفَاهُ وَبَقِيَ مِنْهَا أَرْبَعَةُ أَسْهُمٍ وَنِصْفٌ
فَقَدِمَ عَلَى مُعَاوِيَةَ وَعِنْدَهُ عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ وَالْمُنْذِرُ بْنُ
الزُّبَيْرِ وَابْنُ زَمْعَةَ فَقَالَ لَهُ مُعَاوِيَةُ كَمْ قُوِّمَتْ الْغَابَةُ
قَالَ كُلُّ سَهْمٍ مِائَةَ أَلْفٍ قَالَ كَمْ بَقِيَ قَالَ أَرْبَعَةُ أَسْهُمٍ
وَنِصْفٌ قَالَ الْمُنْذِرُ بْنُ الزُّبَيْرِ قَدْ أَخَذْتُ سَهْمًا بِمِائَةِ
أَلْفٍ قَالَ عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَدْ أَخَذْتُ سَهْمًا بِمِائَةِ أَلْفٍ
وَقَالَ ابْنُ زَمْعَةَ قَدْ أَخَذْتُ سَهْمًا بِمِائَةِ أَلْفٍ فَقَالَ
مُعَاوِيَةُ كَمْ بَقِيَ فَقَالَ سَهْمٌ وَنِصْفٌ قَالَ قَدْ أَخَذْتُهُ
بِخَمْسِينَ وَمِائَةِ أَلْفٍ قَالَ وَبَاعَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ
نَصِيبَهُ مِنْ مُعَاوِيَةَ بِسِتِّ مِائَةِ أَلْفٍ فَلَمَّا فَرَغَ ابْنُ
الزُّبَيْرِ مِنْ قَضَاءِ دَيْنِهِ قَالَ بَنُو الزُّبَيْرِ اقْسِمْ بَيْنَنَا
مِيرَاثَنَا قَالَ لَا وَاللَّهِ لَا أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ حَتَّى أُنَادِيَ
بِالْمَوْسِمِ أَرْبَعَ سِنِينَ أَلَا مَنْ كَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ دَيْنٌ
فَلْيَأْتِنَا فَلْنَقْضِهِ قَالَ فَجَعَلَ كُلَّ سَنَةٍ يُنَادِي بِالْمَوْسِمِ
فَلَمَّا مَضَى أَرْبَعُ سِنِينَ قَسَمَ بَيْنَهُمْ قَالَ فَكَانَ لِلزُّبَيْرِ
أَرْبَعُ نِسْوَةٍ وَرَفَعَ الثُّلُثَ فَأَصَابَ كُلَّ امْرَأَةٍ أَلْفُ أَلْفٍ
وَمِائَتَا أَلْفٍ فَجَمِيعُ مَالِهِ خَمْسُونَ أَلْفَ أَلْفٍ وَمِائَتَا
أَلْفٍ |
|
39.37/2897. Telah bercerita kepada kami Ishaq
bin Ibrahim berkata, aku bertanya kepada Abu Usamah; Apakah Hisyam bin 'Urwah bercerita kepada
kalian dari bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair, maka dia
berkata; Ketika Az Zubair terlibat dalam perang Unta, dia memanggilku,
maka aku berdiri di sampingnya. Dia berkata; Wahai anakku, ketahuilah bahwa tidaklah ada yang
terbunuh pada hari ini melainkan dia orang zhalim atau orang yang terzhalimi.
Dan sungguh aku tidak melihat diriku akan terbunuh hari ini melainkan sebagai
orang yang terzhalimi dan sungguh perkara yang paling menggelisahkanku adalah
hutang yang ada padaku, apakah kamu memandang dari hutang itu masih akan ada
yang menyisakan harta untuk kita?. Dia melanjutkan; Wahai anakku, untuk itu juallah harta kita lalu
lunasilah hutangku. Az Zubair berwasiat dengan sepertiga hartanya, dan
sepertiga untuk anak-anaknya, yaitu Bani 'Abdullah bin Az Zubair. Dia berkata
lagi; Sepertiga dari sepertiga. Jika ada lebih
dari harta kita setelah pelunasan hutang maka sepertiganya untuk anakmu.
Hisyam berkata; Dan sebagian dari anak-anak 'Abdullah sepadan usianya dengan
sebagian anak-anak Az Zubair yaitu Khubaib dan 'Abbad. Saat itu Az Zubair
mempunyai sembilan anak laki-laki dan sembilan anak perempuan. 'Abdullah berkata; Dia (Az Zubair) telah berwasiat
kepadaku tentang hutang-hutangnya dan berkata; Wahai anakku, jika kamu
tidak mampu untuk membayar hutangku maka mintalah bantuan kepada majikanku. 'Abdullah berkata; Demi Allah, aku tidak
tahu apa yang dia maksud hingga aku bertanya, wahai bapakku, siapakan majikan
bapak?. Dia berkata; Allah. 'Abdullah berkata; Demi Allah aku tidak
menemukan sedikitpun kesulitan dalam melunasi hutangnya setelah aku berdo'a;
YA MAULA ZUBAIR, IQDHI 'ANHU DAINAHU
Wahai Tuannya Az Zubair, lunasilah hutangnya.
Maka Allah melunasinya. (Selanjutnya 'Abdullah menuturkan); Kemudian Az
Zubair radliallahu 'anhu terbunuh dan tidak meninggalkan satu dinar pun juga
dirham kecuali dua bidang tanah yang salah satunya berupa hutan serta sebelas
rumah di Madinah, dua rumah di Bashrah, satu rumah di Kufah dan satu rumah lagi
di Mesir. 'Abdullah berkata; Hutang yang
menjadi tanggungannya terjadi ketika ada seseorang yang datang kepadanya dengan
membawa harta untuk dititipkan dan dijaganya, Az Zubair berkata; Jangan,
tapi jadikanlah sebagai pinjamanku (yang nanti akan aku bayar) karena aku
khawatir akan hilang sedangkan aku tidak memiliki kekuasaan sedikitpun dan tidak
juga sebagai pemungut hasil bumi (upeti) atau sesuatu kekuasaan lainnya
melainkan selalu ikut berperang bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, Abu
Bakr, 'Umar atau 'Utsman radliallahu 'anhum. 'Abdullah bin Az Zubair berkata;
Kemudian aku menghitung hutang yang
ditanggungnya dan ternyata aku dapatkan sebanyak dua juta dua Ratus dua puluh
ribu. 'Urwah berkata; Hakim bin Hizam
menemui 'Abdullah bin Az Zubair seraya berkata; Wahai anak saudaraku,
berapa banyak hutang saudaraku?. 'Abdullah
merahasiakannya dan berkata; 'Dua Ratus ribu. Maka Hakim berkata; Demi Allah, aku mengira harta kalian tidak akan
cukup untuk melunasi hutang-hutang ini. Maka 'Abdullah berkata kepadanya;
Bagaimana pendapatmu seandainya harta yang ada
dua juta dua Ratus ribu?. Hakim berkata; Aku mengira kalian tetap tidak akan sanggup
melunasinya. Seandainya kalian tidak mampu mintalah bantuan kepadaku.
'Urwah berkata; Dahulu Az Zubair membeli hutan
itu seratus tujuh puluh ribu lalu 'Abdullah menjualnya dengan harga satu juta
enam Ratus ribu kemudian dia berdiri dan berkata; Bagi siapa saja yang
mempunyai hak (piutang) atas Az Zubair hendaklah dia menagih haknya kepada kami
dari hutan ini. Maka 'Abdullah bin Ja'far
datang kepadanya karena Az Zubair berhutang kepadanya sebanyak empat Ratus ribu
seraya berkata kepada 'Abdullah; Kalau kalian mau, hutang itu aku
bebasakan untuk kalian. 'Abdullah berkata;
Tidak. 'Abdullah bin Ja'far berkata
lagi; Atau kalau kalian mau kalian boleh lunasi di akhir saja (tunda)
. 'Abdullah berkata; Tidak. 'Abdullah bin Ja'far berkata lagi; 'Kalau begitu,
ukurlah bagian hakku. 'Abdullah berkata; Hak kamu dari batas sini sampai sana.
('Urwah) berkata; Maka 'Abdullah menjual
sebagian dari tanah hutan itu sehingga dapat melunasi hutang tersebut dan masih
tersisa empat setengah bagian lalu dia menemui Mu'awiyah yang saat itu
bersamanya ada 'Amru bin 'Utsman, Al Mundzir bin Az Zubair dan Ibnu Zam'ah.
Mu'awiyah bertanya kepadanya; Berapakah nilai hutan itu? '. 'Abdullah
menjawab; 'Setiap bagian bernilai seratus ribu. Mu'awiyah bertanya lagi; Sisanya masih
berapa?. 'Abdullah berkata; Empat
setengah bagian. Al Mundzir bin Az Zubair
berkata; Aku mengambil bagianku senilai seratus ribu. 'Amru bin 'Utsman berkata; Aku mengambil
bagianku senilai seratus ribu. Dan berkata
Ibnu 'Zam'ah; Aku juga mengambil bagianku seratus ribu. Maka Mu'awiyah berkata; Jadi berapa
sisanya?. 'Abdullah berkata; Satu
setengah bagian. Mu'awiyah berkata; Aku
mengambilnya dengan membayar seratus lima puluh ribu. 'Urwah berkata; Maka 'Abdullah bin Ja'far
menjual bagiannya kepada Mu'awiyah dengan harga enam Ratus ribu. Setelah ('Abdullah) Ibnu Az Zubair menyelesaikan
pelunasan hutang bapaknya, anak-anak Az Zubair (yang lain) berkata;
Bagilah hak warisan kami. 'Abdullah
berkata; Demi Allah, aku tidak akan membagikannya kepada kalian sebelum
aku umumkan pada musim-musim hajji selama empat musim yaitu siapa yang mempunyai
hak (piutang) atas Az Zubair hendaklah menemui kami agar kami melunasinya. 'Urwah berkata; Demikianlah 'Abdullah
mengumumkan pada setiap musim hajji. Setelah berlalu empat musim dia
membagikannya kepada mereka (anak-anak Az Zubair) . 'Urwah berkata; Adalah Az Zubair meninggalkan
empat orang istri, maka 'Abdullah menyisihkan sepertiga harta bapaknya sebagai
wasiat bapaknya sehingga setiap istri Az Zubair mendapatkan satu juta dua Ratus
ribu sedangkan harta keseluruhan milik Az Zubair berjumlah lima puluh juta dua
Ratus ribu. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَوْهَبٍ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ إِنَّمَا تَغَيَّبَ عُثْمَانُ عَنْ بَدْرٍ
فَإِنَّهُ كَانَتْ تَحْتَهُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَكَانَتْ مَرِيضَةً فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ لَكَ أَجْرَ رَجُلٍ مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا وَسَهْمَهُ |
|
39.38/2898. Telah bercerita kepada kami Musa
telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah telah bercerita kepada kami
'Utsman bin Mawhab dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata;
Sesungguhnya alasan tidak ikut sertanya
'Utsman dalam perang Badar karena dia sedang menunggui putri Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam yang sedang sakit. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berkata kepadanya: Kamu mendapatkan pahala seperti orang yang ikut
terlibat dalam perang Badar dan hak bagiannya (ghanimah) . |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ قَالَ وَزَعَمَ عُرْوَةُ أَنَّ مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ وَمِسْوَرَ
بْنَ مَخْرَمَةَ أَخْبَرَاهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ حِينَ جَاءَهُ وَفْدُ هَوَازِنَ مُسْلِمِينَ فَسَأَلُوهُ أَنْ
يَرُدَّ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَسَبْيَهُمْ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الْحَدِيثِ إِلَيَّ أَصْدَقُهُ
فَاخْتَارُوا إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ إِمَّا السَّبْيَ وَإِمَّا الْمَالَ وَقَدْ
كُنْتُ اسْتَأْنَيْتُ بِهِمْ وَقَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ انْتَظَرَ آخِرَهُمْ بِضْعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً حِينَ قَفَلَ مِنْ
الطَّائِفِ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ رَادٍّ إِلَيْهِمْ إِلَّا إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ
قَالُوا فَإِنَّا نَخْتَارُ سَبْيَنَا فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمُسْلِمِينَ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ
أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ إِخْوَانَكُمْ هَؤُلَاءِ قَدْ
جَاءُونَا تَائِبِينَ وَإِنِّي قَدْ رَأَيْتُ أَنْ أَرُدَّ إِلَيْهِمْ سَبْيَهُمْ
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُطَيِّبَ فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَكُونَ
عَلَى حَظِّهِ حَتَّى نُعْطِيَهُ إِيَّاهُ مِنْ أَوَّلِ مَا يُفِيءُ اللَّهُ
عَلَيْنَا فَلْيَفْعَلْ فَقَالَ النَّاسُ قَدْ طَيَّبْنَا ذَلِكَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ لَهُمْ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّا لَا نَدْرِي مَنْ أَذِنَ مِنْكُمْ فِي ذَلِكَ مِمَّنْ لَمْ يَأْذَنْ
فَارْجِعُوا حَتَّى يَرْفَعَ إِلَيْنَا عُرَفَاؤُكُمْ أَمْرَكُمْ فَرَجَعَ النَّاسُ
فَكَلَّمَهُمْ عُرَفَاؤُهُمْ ثُمَّ رَجَعُوا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرُوهُ أَنَّهُمْ قَدْ طَيَّبُوا وَأَذِنُوا فَهَذَا
الَّذِي بَلَغَنَا عَنْ سَبْيِ هَوَازِنَ |
|
39.39/2899. Telah bercerita kepada kami Sa'id
bin 'Ufair berkata telah bercerita kepadaku Al Laits berkata telah
bercerita kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata; 'Urwah
menganggap bahwa Marwan bin Al Hakam dan Miswar bin Makhramah
keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata
ketika datang kepada beliau utusan suku Hawazin yang telah menyatakan diri
memeluk Islam lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta-harta
mereka dan para tawanan mereka. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata
kepada mereka: Perkataan yang paling aku sukai
adalah yang paling jujur. Untuk itu silakan kalian pilih satu dari dua pilihan,
apakah tawanan atau harta. Sungguh aku memberi kesempatan untuk mereka.
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam menunggu kedatangan kabar mereka sekitar
sepuluh malam ketika Beliau kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka
kecuali satu diantara dua pilihan akhirnya mereka berkata; Kami memilih tawanan kami. Maka Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian Beliau memuji
Allah yang memang Dialah satu-satunya yang berhak untuk dipuji lalu berkata:
Amma ba'du. Sesungguhnya saudara-saudara
kalian datang kepada kita dengan bertobat dan aku berpikir untuk mengembalikan
tawanan mereka. Maka siapa yang suka untuk berbuat baik, lakukanlah
(mengembalikan tawanan) dan siapa yang suka di antara kalian untuk mengambil
haknya hingga kami akan berikan kepadanya bagian dari fa'i yang dari awal Allah
telah mengkaruniakannya kepada kita, lakukanlah. Maka orang-orang
berkata; Kami memilih untuk berbuat baik
kepada mereka, wahai Rasulullah. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
berkata kepada mereka: Sesungguhnya kami belum
mengetahui siapa di antara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang tidak.
Untuk itu kembalilah kalian sampai jelas bagi kami siapa orang yang memegang
urusan kalian. Maka mereka kembali lalu orang-orang yang memegang urusan
mereka berbicara kepada mereka kemudian mereka kembali menemui Rasulullah
Shallallahu'alaiwasallam dan mengabarkan bahwa mereka telah bersikap baik dan
mengizinkan. Inilah kisah yang sampai kepada kita tentang para tawanan suku
Hawazin. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ
عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ وَحَدَّثَنِي الْقَاسِمُ بْنُ عَاصِمٍ الْكُلَيْبِيُّ
وَأَنَا لِحَدِيثِ الْقَاسِمِ أَحْفَظُ عَنْ زَهْدَمٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ أَبِي
مُوسَى فَأُتِيَ ذَكَرَ دَجَاجَةً وَعِنْدَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي تَيْمِ اللَّهِ
أَحْمَرُ كَأَنَّهُ مِنْ الْمَوَالِي فَدَعَاهُ لِلطَّعَامِ فَقَالَ إِنِّي
رَأَيْتُهُ يَأْكُلُ شَيْئًا فَقَذِرْتُهُ فَحَلَفْتُ لَا آكُلُ فَقَالَ هَلُمَّ
فَلْأُحَدِّثْكُمْ عَنْ ذَاكَ إِنِّي أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي نَفَرٍ مِنْ الْأَشْعَرِيِّينَ نَسْتَحْمِلُهُ فَقَالَ وَاللَّهِ لَا
أَحْمِلُكُمْ وَمَا عِنْدِي مَا أَحْمِلُكُمْ وَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَهْبِ إِبِلٍ فَسَأَلَ عَنَّا فَقَالَ أَيْنَ
النَّفَرُ الْأَشْعَرِيُّونَ فَأَمَرَ لَنَا بِخَمْسِ ذَوْدٍ غُرِّ الذُّرَى
فَلَمَّا انْطَلَقْنَا قُلْنَا مَا صَنَعْنَا لَا يُبَارَكُ لَنَا فَرَجَعْنَا
إِلَيْهِ فَقُلْنَا إِنَّا سَأَلْنَاكَ أَنْ تَحْمِلَنَا فَحَلَفْتَ أَنْ لَا
تَحْمِلَنَا أَفَنَسِيتَ قَالَ لَسْتُ أَنَا حَمَلْتُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ
حَمَلَكُمْ وَإِنِّي وَاللَّهِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَا أَحْلِفُ عَلَى يَمِينٍ
فَأَرَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَتَيْتُ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ
وَتَحَلَّلْتُهَا |
|
39.40/2900. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah bercerita kepada kami Hammad
telah bercerita kepada kami Ayyub dari Abu Qalabah berkata telah
bercerita kepadaku Al Qasim bin 'Ashim Al Kulaibiy, hadits Al Qasim aku
menghafalnya dari Zahdam berkata; Kami
pernah berada di sisi Abu Musa ketika dia diberikan seekor ayam jantan
dan saat itu di sampingnya ada seorang dari suku Bani Taymillah yang berkulit
merah nampak sebagai orang asing (non 'Arab). Abu Musa mengundangnya untuk
makan. Zahdam berkata; Sungguh aku lihat dia memakan sesuatu sehingga aku
merasa jijik hingga aku bersumpah untuk tidak ikut makan. Abu Musa berkata; Kemarilah karena aku akan
bercerita kepada kalian tentang masalah ini. Aku pernah menemui Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersama rombongan Al Asy'ariyin untuk meminta kepada
Beliau agar menyertakan kami (dalam perang dan bagian ghanimah), maka Beliau
berkata: Demi Allah, aku tidak dapat
menyertakan kalian dan akupun tidak punya kendaraan yang dapat menyertakan
kalian. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam diberikan ghanimah
berupa unta lalu Beliau bertanya kepada kami: Mana rombongan Al Asy'ariyin tadi?. Maka
Beliau memberikan kami sejumlah unta putih yang paling baik. Ketika kami tengah
bertolak pulang, kami berkata; Apa yang telah
kita lakukan ini tidak berkah. Akhirnya kami kembali kepada Beliau lalu
kami katakan; Kami telah meminta kepada
Baginda agar menyertakan kami dan Baginda telah bersumpah untuk tidak akan
menyertakan kami, apakah Baginda lupa?. Beliau menjawab: Bukan aku yang menyertakan kalian tetapi Allah dan
sungguh, demi Allah, aku insya Allah tidaklah aku bersumpah lalu aku lihat ada
sesuatu yang lebih baik darinya melainkan aku akan mengambil yang lebih baik itu
dan kubayar kafarat sumpahku. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَعَثَ سَرِيَّةً فِيهَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قِبَلَ نَجْدٍ فَغَنِمُوا
إِبِلًا كَثِيرَةً فَكَانَتْ سِهَامُهُمْ اثْنَيْ عَشَرَ بَعِيرًا أَوْ أَحَدَ
عَشَرَ بَعِيرًا وَنُفِّلُوا بَعِيرًا بَعِيرًا |
|
39.41/2901. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mengirim sariyah (pasukan perang) dan 'Abdullah bin
'Umar bergabung bersamanya menuju Najed. Kemudian mereka dapatkan ghanimah
berupa unta yang cukup banyak. Masing-masing anggota pasukan mendapatkan bagian
dua belas unta atau sebelas unta ditambah masing-masingnya dengan satu unta
sebagai nafal. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُنَفِّلُ بَعْضَ مَنْ يَبْعَثُ مِنْ
السَّرَايَا لِأَنْفُسِهِمْ خَاصَّةً سِوَى قِسْمِ عَامَّةِ الْجَيْشِ |
|
39.42/2902. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab dari Salim dari Ibnu 'Umar radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memberi nafal (tambahan spesial) sebagian pasukan
sariyah yang Beliau berikan khusus untuk mereka sebagai, disamping hak mereka
sebagai pasukan secara umum. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
بَلَغَنَا مَخْرَجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ
بِالْيَمَنِ فَخَرَجْنَا مُهَاجِرِينَ إِلَيْهِ أَنَا وَأَخَوَانِ لِي أَنَا
أَصْغَرُهُمْ أَحَدُهُمَا أَبُو بُرْدَةَ وَالْآخَرُ أَبُو رُهْمٍ إِمَّا قَالَ فِي
بِضْعٍ وَإِمَّا قَالَ فِي ثَلَاثَةٍ وَخَمْسِينَ أَوْ اثْنَيْنِ وَخَمْسِينَ
رَجُلًا مِنْ قَوْمِي فَرَكِبْنَا سَفِينَةً فَأَلْقَتْنَا سَفِينَتُنَا إِلَى
النَّجَاشِيِّ بِالْحَبَشَةِ وَوَافَقْنَا جَعْفَرَ بْنَ أَبِي طَالِبٍ
وَأَصْحَابَهُ عِنْدَهُ فَقَالَ جَعْفَرٌ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَنَا هَاهُنَا وَأَمَرَنَا بِالْإِقَامَةِ فَأَقِيمُوا
مَعَنَا فَأَقَمْنَا مَعَهُ حَتَّى قَدِمْنَا جَمِيعًا فَوَافَقْنَا النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ افْتَتَحَ خَيْبَرَ فَأَسْهَمَ لَنَا أَوْ
قَالَ فَأَعْطَانَا مِنْهَا وَمَا قَسَمَ لِأَحَدٍ غَابَ عَنْ فَتْحِ خَيْبَرَ
مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا لِمَنْ شَهِدَ مَعَهُ إِلَّا أَصْحَابَ سَفِينَتِنَا مَعَ
جَعْفَرٍ وَأَصْحَابِهِ قَسَمَ لَهُمْ مَعَهُمْ |
|
39.43/2903. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Al 'Alaa' telah bercerita kepada kami Abu Usamah telah bercerita
kepada kami Buraid bin 'Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa
radliallahu 'anhu berkata; Telah sampai
berita kepada kami tentang tempat hijrah yang ditunjuk oleh Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam. Saat itu kami berada di negeri Yaman. Maka kami
keluar untuk berhijrah menuju tempat yang dimaksud. Aku bersama dua saudaraku
ikut dalam rombongan muhajirin tersebut dan aku yang paling muda usianya. Salah
satu dari keduanya adalah Abu Burdah sedangkan yang satu lagi Abu Ruhmi. (Perawi
berkata); Entah dia menyebut jumlah rombongan dengan kira-kira atau menyebut
dengan jumlah lima puluh tiga atau lima puluh dua laki-laki dari kaumku. Maka
kami naik sebuah perahu (mengarungi lautan) hingga perahu kami membawa kami
sampai kepada an-Najasyi di Habasyah (Ethiopia) dan kami berjumpa dengan Ja'far
bin Abu Thalib beserta para shahabatnya di negeri itu. Ja'far berkata;
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus kami ke negeri ini dan
memerintahkan kami agar tinggal disini, untuk itu tinggallah bersama kami
disini. Maka kami tinggal menetap bersamanya
hingga kami kembali (ke Madinah) bersama-sama dan menjumpai Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam ketika Beliau telah menaklukan Khaibar. Maka Beliau
jadikan kami orang yang berhak mendapat bagian ghanimah. (perawi
berkata); atau dia berkata; Beliau memberi
kami ghanimah. Padahal Beliau tidak membagi hak kepada seorangpun yang tidak
ikut dalam penaklukan Khaibar dan hanya membagikannya kepada orang yang ikut
terlibat dalam perang bersama Beliau. Kecuali kami, rombongan yang menaiki
perahu bersama Ja'far dan para shahabatnya, beliau beri mereka bersama pejuang
Khaibar lain). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ سَمِعَ
جَابِرًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قَدْ جَاءَنِي مَالُ الْبَحْرَيْنِ لَقَدْ أَعْطَيْتُكَ
هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا فَلَمْ يَجِئْ حَتَّى قُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جَاءَ مَالُ الْبَحْرَيْنِ أَمَرَ أَبُو
بَكْرٍ مُنَادِيًا فَنَادَى مَنْ كَانَ لَهُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَيْنٌ أَوْ عِدَةٌ فَلْيَأْتِنَا فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِي كَذَا وَكَذَا
فَحَثَا لِي ثَلَاثًا وَجَعَلَ سُفْيَانُ يَحْثُو بِكَفَّيْهِ جَمِيعًا ثُمَّ قَالَ
لَنَا هَكَذَا قَالَ لَنَا ابْنُ الْمُنْكَدِرِ وَقَالَ مَرَّةً فَأَتَيْتُ أَبَا
بَكْرٍ فَسَأَلْتُ فَلَمْ يُعْطِنِي ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَلَمْ يُعْطِنِي ثُمَّ
أَتَيْتُهُ الثَّالِثَةَ فَقُلْتُ سَأَلْتُكَ فَلَمْ تُعْطِنِي ثُمَّ سَأَلْتُكَ
فَلَمْ تُعْطِنِي ثُمَّ سَأَلْتُكَ فَلَمْ تُعْطِنِي فَإِمَّا أَنْ تُعْطِيَنِي
وَإِمَّا أَنْ تَبْخَلَ عَنِّي قَالَ قُلْتَ تَبْخَلُ عَنِّي مَا مَنَعْتُكَ مِنْ
مَرَّةٍ إِلَّا وَأَنَا أُرِيدُ أَنْ أُعْطِيَكَ قَالَ سُفْيَانُ وَحَدَّثَنَا
عَمْرٌو عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ جَابِرٍ فَحَثَا لِي حَثْيَةً وَقَالَ
عُدَّهَا فَوَجَدْتُهَا خَمْسَ مِائَةٍ قَالَ فَخُذْ مِثْلَهَا مَرَّتَيْنِ وَقَالَ
يَعْنِي ابْنَ الْمُنْكَدِرِ وَأَيُّ دَاءٍ أَدْوَأُ مِنْ الْبُخْلِ |
|
39.44/2904. Telah bercerita kepada kami 'Ali
telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Al Munkadir dia mendengar Jabir radliallahu 'anhu
berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Seandainya sudah tiba harta (jizyah/upeti) dari
negeri Bahrain sungguh aku akan memberi kamu sekian, sekian dan sekian, dan
harta yang Beliau maksud tidak kunjung datang hingga Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam meninggal dunia. Ketika datang harta Bahrain,
Abu Bakr memerintahkan seorang penyeru untuk menyerukan: Siapa yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
berhutang kepadanya atau Beliau membuat janji hendaklah datang kepada
kami. Aku datang menemuinya lalu aku katakan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah berkata
kepadaku begini begini. Maka Abu Bakr memberiku sebanyak tiga kali
tangkup (ukuran dua telapak tangan penuh) sementara Sufyan memenuhi kedua
telapak tangannya kemudian dia berkata kepada kami; Sebanyak ini. Dan Ibnu Al Munjadir berkata
kepada kami; dan dia (Sufyan) suatu kali berkata; Maka aku menemui Abu Bakr untuk meminta bagian namun
dia tidak memberiku lalu aku datangi lagi dan meminta bagian lagi-lagi di tidak
memberiku lalu aku datangi untuk kali ketiga seraya aku katakan; Aku
telah meminta bagian kepadamu namun kamu tidak memberiku lalu aku meminta lagi
kamu juga tidak memberi dan kemudian aku meminta lagi namun kamu juga tetap
tidak memberiku, apakah memang kamu tidak (patut) memberiku atau kamu pelit
kepadaku. Abu Bakr menjawab; Kamu
mengatakan (kepadaku) kamu pelit kepadaku. Tidaklah suatu kali aku tidak
memberimu selain aku ingin memberimu.
Sufyan berkata, dan telah bercerita kepada kami 'Amru dari
Muhammad bin 'Ali dari Jabir; Maka dia memberiku sebanyak
satu ciduk tangan. Dan dia berkata;
Maka aku dapatkan jumlahnya sebanyak lima ratus. Dia (Abu Bakr) berkata; Ambillah sebanyak
itu untuk yang kedua kali. Dan berkata yakni
Ibnu Al Munkadir; Dan penyakit apa yang lebih buruk dari pada pelit?. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو
بْنُ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْسِمُ غَنِيمَةً
بِالْجِعْرَانَةِ إِذْ قَالَ لَهُ رَجُلٌ اعْدِلْ فَقَالَ لَهُ لَقَدْ شَقِيتُ إِنْ
لَمْ أَعْدِلْ |
|
39.45/2905. Telah bercerita kepada kami Muslim
bin Ibrahim telah bercerita kepada kami Qurrah binKhalid telah
bercerita kepada kami 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah
radliallahu 'anhu berkata; Ketika
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membagi-bagi ghanimah di al-Ji'ranah,
tiba-tiba seseorang berkata kepada Beliau; Berbuat adillah!. Maka Beliau berkata: Sungguh celaka aku
bila tidak berbuat adil. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي أُسَارَى
بَدْرٍ لَوْ كَانَ الْمُطْعِمُ بْنُ عَدِيٍّ حَيًّا ثُمَّ كَلَّمَنِي فِي هَؤُلَاءِ
النَّتْنَى لَتَرَكْتُهُمْ لَهُ |
|
39.46/2906. Telah bercerita kepada kami Ishaq
bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Muhammad bin
Jubair dari bapaknya radliallahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berkata di hadapan para tawanan perang Badar: Seandainya Al Muth'im bin 'Adiy masih hidup lalu dia
berbicara kepadaku untuk pembebasan orang-orang busuk ini pasti aku lepaskan
mereka kepadanya tanpa tebusan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ مَشَيْتُ أَنَا
وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْطَيْتَ بَنِي الْمُطَّلِبِ
وَتَرَكْتَنَا وَنَحْنُ وَهُمْ مِنْكَ بِمَنْزِلَةٍ وَاحِدَةٍ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا بَنُو الْمُطَّلِبِ وَبَنُو
هَاشِمٍ شَيْءٌ وَاحِدٌ قَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يُونُسُ وَزَادَ قَالَ جُبَيْرٌ
وَلَمْ يَقْسِمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِبَنِي عَبْدِ
شَمْسٍ وَلَا لِبَنِي نَوْفَلٍ وَقَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ عَبْدُ شَمْسٍ وَهَاشِمٌ
وَالْمُطَّلِبُ إِخْوَةٌ لِأُمٍّ وَأُمُّهُمْ عَاتِكَةُ بِنْتُ مُرَّةَ وَكَانَ
نَوْفَلٌ أَخَاهُمْ لِأَبِيهِمْ |
|
39.47/2907. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah bercerita kepada kami Al Laits dari
'Uqail dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dari
Jubair bin Muth'im berkata; 'Aku dan 'Utsman bin 'Affan berjalan menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami
katakan; Wahai Rasulullah, baginda memberikan
Bani Al Muthallib tapi kami tidak, padahal kami di hadapan baginda kedudukannya
sama. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Bani Al Muthallib dan Banu Hasyim
adalah satu (sama kedudukannya). Al Laits berkata telah bercerita
kepadaku Yunus dan dia menambahkan, Jubair berkata; Dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tidak membagikan kepada Banu 'Abdu Syamsi, tidak
juga kepada Banu Naufal. Dan Ibnu Ishaq berkata; 'Abdu Syams, Hasyim dan Al Muthallib adalah saudara
satu ibu yang bernama 'Atikah binti Murrah sedangkan Naufal adalah saudara
mereka dari pihak bapak mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ الْمَاجِشُونِ عَنْ صَالِحِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ بَيْنَا
أَنَا وَاقِفٌ فِي الصَّفِّ يَوْمَ بَدْرٍ فَنَظَرْتُ عَنْ يَمِينِي وَعَنْ
شِمَالِي فَإِذَا أَنَا بِغُلَامَيْنِ مِنْ الْأَنْصَارِ حَدِيثَةٍ أَسْنَانُهُمَا
تَمَنَّيْتُ أَنْ أَكُونَ بَيْنَ أَضْلَعَ مِنْهُمَا فَغَمَزَنِي أَحَدُهُمَا
فَقَالَ يَا عَمِّ هَلْ تَعْرِفُ أَبَا جَهْلٍ قُلْتُ نَعَمْ مَا حَاجَتُكَ
إِلَيْهِ يَا ابْنَ أَخِي قَالَ أُخْبِرْتُ أَنَّهُ يَسُبُّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَئِنْ رَأَيْتُهُ لَا
يُفَارِقُ سَوَادِي سَوَادَهُ حَتَّى يَمُوتَ الْأَعْجَلُ مِنَّا فَتَعَجَّبْتُ
لِذَلِكَ فَغَمَزَنِي الْآخَرُ فَقَالَ لِي مِثْلَهَا فَلَمْ أَنْشَبْ أَنْ
نَظَرْتُ إِلَى أَبِي جَهْلٍ يَجُولُ فِي النَّاسِ قُلْتُ أَلَا إِنَّ هَذَا
صَاحِبُكُمَا الَّذِي سَأَلْتُمَانِي فَابْتَدَرَاهُ بِسَيْفَيْهِمَا فَضَرَبَاهُ
حَتَّى قَتَلَاهُ ثُمَّ انْصَرَفَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَاهُ فَقَالَ أَيُّكُمَا قَتَلَهُ قَالَ كُلُّ وَاحِدٍ
مِنْهُمَا أَنَا قَتَلْتُهُ فَقَالَ هَلْ مَسَحْتُمَا سَيْفَيْكُمَا قَالَا لَا
فَنَظَرَ فِي السَّيْفَيْنِ فَقَالَ كِلَاكُمَا قَتَلَهُ سَلَبُهُ لِمُعَاذِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ الْجَمُوحِ وَكَانَا مُعَاذَ بْنَ عَفْرَاءَ وَمُعَاذَ بْنَ عَمْرِو
بْنِ الجَمُوحِ قَالَ مُحَمَّدٌ سَمِعَ يُوسُفُ صَالِحًا وَإِبْرَاهِيمَ
أَبَاهُ |
|
39.48/2908. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Yusuf bin Al Majisyun dari
Shalih bin Ibrahim bin 'Abdur Rahman bin 'Auf dari bapaknya dari
kakeknya berkata; Ketika aku berada di
barisan pasukan pada perang Badar, aku melihat ke kanan dan kiriku ternyata
nampak ada dua orang anak dari Kaum Anshar yang masih sangat muda dan aku
berharap berada di antara tulang rusuk keduanya. Salah seorang darinya
mengerdipkan matanya kepadaku seraya berkata; Wahai paman, apakah paman
mengenal Abu Jahal?. Aku jawab; Ya.
Tapi apa kepentinganmu dengannya wahai anak saudaraku?. Dia berkata; Aku mendapat kabar bahwa dia
menghina Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Dan demi Dzat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, seandainya aku melihatnya pasti tidak akan berpisah jasadku
dengan jasadnya sampai siapa diantara kami yang menemui ajalnya lebih dahulu
. Aku menjadi kagum dengan keberaniannya. Lalu
anak yang satunya lagi mengerdipkan matanya kepadaku lalu berkata kepadaku
seperti yang dikatakan saudaranya tadi. Tidak lama kemudian aku melihat Abu
Jahal bolak-balik di tengah-tengan pasukan, lalu kukatakan kepada kedua anak
tadi; Itu dia orang yang tadi kalian tanyakan kepadaku?. Maka keduanya bersigap menyerbu dengan menghunus
pedang masing-masing lalu keduanya menebas Abu Jahal hingga tewas. Kemudian
keduanya mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan mengabarkannya,
maka Beliau bertanya; Siapa diantara kalian berdua yang membunuhnya?. Maka masing-masing dari keduanya menjawab;
Akulah yang membunuhnya. Beliau
bertanya lagi; Apakah kalian sudah membersihkan pedang kalian?. Keduanya menjawab; Belum. Maka Beliau melihat pedang keduanya lalu berkata:
Kalau begitu, kalian berdua yang telah membunuhnya dan salabnya (harta
benda yang melekat pada tubuh musuh saat dibunuh) untuk Mu'adz bin 'Amru bin Al
Jamuh. Kedua anak itu namanya Mu'adz bin
'Afra' dan Mu'adz bin 'Amru bin Al Jamuh. Muhammad berkata, Yusuf
mendengar Shalih dan Ibrahim, bapaknya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ
أَفْلَحَ عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ حُنَيْنٍ فَلَمَّا الْتَقَيْنَا كَانَتْ لِلْمُسْلِمِينَ
جَوْلَةٌ فَرَأَيْتُ رَجُلًا مِنْ الْمُشْرِكِينَ عَلَا رَجُلًا مِنْ
الْمُسْلِمِينَ فَاسْتَدَرْتُ حَتَّى أَتَيْتُهُ مِنْ وَرَائِهِ حَتَّى ضَرَبْتُهُ
بِالسَّيْفِ عَلَى حَبْلِ عَاتِقِهِ فَأَقْبَلَ عَلَيَّ فَضَمَّنِي ضَمَّةً
وَجَدْتُ مِنْهَا رِيحَ الْمَوْتِ ثُمَّ أَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَأَرْسَلَنِي
فَلَحِقْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَقُلْتُ مَا بَالُ النَّاسِ قَالَ أَمْرُ
اللَّهِ ثُمَّ إِنَّ النَّاسَ رَجَعُوا وَجَلَسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ قَتَلَ قَتِيلًا لَهُ عَلَيْهِ بَيِّنَةٌ فَلَهُ
سَلَبُهُ فَقُمْتُ فَقُلْتُ مَنْ يَشْهَدُ لِي ثُمَّ جَلَسْتُ ثُمَّ قَالَ مَنْ
قَتَلَ قَتِيلًا لَهُ عَلَيْهِ بَيِّنَةٌ فَلَهُ سَلَبُهُ فَقُمْتُ فَقُلْتُ مَنْ
يَشْهَدُ لِي ثُمَّ جَلَسْتُ ثُمَّ قَالَ الثَّالِثَةَ مِثْلَهُ فَقُمْتُ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَكَ يَا أَبَا قَتَادَةَ
فَاقْتَصَصْتُ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ فَقَالَ رَجُلٌ صَدَقَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
وَسَلَبُهُ عِنْدِي فَأَرْضِهِ عَنِّي فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ لَاهَا اللَّهِ إِذًا لَا يَعْمِدُ إِلَى أَسَدٍ مِنْ أُسْدِ
اللَّهِ يُقَاتِلُ عَنْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُعْطِيكَ سَلَبَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَ
فَأَعْطَاهُ فَبِعْتُ الدِّرْعَ فَابْتَعْتُ بِهِ مَخْرَفًا فِي بَنِي سَلِمَةَ
فَإِنَّهُ لَأَوَّلُ مَالٍ تَأَثَّلْتُهُ فِي الْإِسْلَامِ |
|
39.49/2909. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Maslaman dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari
Ibnu Aflah dari Abu Muhammad, maula Abu Qatadah dari Abu
Qatadah radliallahu 'anhu berkata; Kami
berangkat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada perang Hunain.
Ketika kami sudah berhadapan dengan musuh, posisi Kaum Muslimin terdesak dan aku
melihat ada seorang dari Kaum musyrikin berhasil mengatasi (membunuh) seorang
dari Kaum Muslimin maka aku berbalik hingga aku berada di belakangnya lalu aku
menghantamnya dengan pedang pada urat bahunya. Dia berbalik lalu mendekapku
dengan satu dekapan dan saat itulah aku merasakan bau kematian dan akhirnya dia
menemui kematiannya. Kemudian datang utusan maka aku menemui 'Umar bin Al
Khaththab lalu aku katakan; Bagaimana keadaan orang-orang?. Dia berkata; Itu urusan Allah. Kemudian orang-orang kembali lalu Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam duduk di hadapan manusia seraya bersabda:
Siapa yang telah membunuh musuh dan dia mempunyai bukti yang jelas maka
salab (harta/barang yang melekat pada musuh yang terbunuh) menjadi miliknya. Maka aku berdiri dan berkata; Siapa yang
menjadi saksi untukku. Lalu aku duduk kembali.
Kemudian Beliau bersabda lagi: Siapa yang telah membunuh musuh dan dia
mempunyai bukti yang jelas maka salab (harta/barang yang melekat pada musuh yang
terbunuh) menjadi miliknya. Maka aku berdiri
lagi dan berkata; Siapa yang menjadi saksi untukku. Lalu aku duduk kembali. Kemudian Beliau bersabda
lagi untuk yang ketiga kalinya seperti tadi maka aku berdiri. Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bertanya: Ada apa denganmu wahai Abu
Qatadah?. Maka aku menceritakan kepada Beliau
peristiwa yang aku alami. Tiba-tiba ada seorang yang berkata; Dia benar wahai Rasulullah dan salabnya ada padaku
maka itu relakanlah untukku. Abu Bakr ash-Shiddiq radliallahu 'anhu
berkata (kepada laki-laki itu); Tidak, demi
Allah. Apa layak seseorang menemui salah satu singa Allah (maksudnya Abu Tolhah)
yang dia berperang demi membela Allah dan Rasul-Nya Shallallahu'alaihiwasallam,
lantas ia memberi salab-nya kepadamu?. Maka Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berkata: Abu Bakar
benar. Maka Beliau memberikan salab itu kepad Abu Qatadah. Lalu aku
menjual baju besi (salab) tersebut dan dengan harta itu kemudian aku membeli
kebun yang penuh dengan buah-buahannya di kampung Bani Salamah dan itulah harta
pertama yang aku kumpulkan di masa Islam. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ الْمُسَيَّبِ وَعُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ قَالَ لِي يَا حَكِيمُ إِنَّ
هَذَا الْمَالَ خَضِرٌ حُلْوٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ
فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ
كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ
السُّفْلَى قَالَ حَكِيمٌ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالَّذِي بَعَثَكَ
بِالْحَقِّ لَا أَرْزَأُ أَحَدًا بَعْدَكَ شَيْئًا حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنْيَا
فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يَدْعُو حَكِيمًا لِيُعْطِيَهُ الْعَطَاءَ فَيَأْبَى أَنْ
يَقْبَلَ مِنْهُ شَيْئًا ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ دَعَاهُ لِيُعْطِيَهُ فَأَبَى أَنْ
يَقْبَلَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ إِنِّي أَعْرِضُ عَلَيْهِ حَقَّهُ
الَّذِي قَسَمَ اللَّهُ لَهُ مِنْ هَذَا الْفَيْءِ فَيَأْبَى أَنْ يَأْخُذَهُ
فَلَمْ يَرْزَأْ حَكِيمٌ أَحَدًا مِنْ النَّاسِ شَيْئًا بَعْدَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تُوُفِّيَ |
|
39.50/2910. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Yusuf telah bercerita kepada kami Al Awza'iy dari Az
Zuhriy dari Sa'id bin 'Abdullahl-Musayyab dan 'Urwah bin Az
Zubair bahwa Hakim bin Hizam radliallahu 'anhu berkata; 'Aku meminta
sesuatu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu Beliau memberikannya,
kemudian aku meminta lagi dan Beliaupun kembali memberikannya lalu Beliau
berkata kepadaku: Wahai Hakim, harta itu hijau
lagi manis, maka barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya maka
harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk
keserakahan (ambisius, tamak) maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti
orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada
tangan yang di bawah. Hakim berkata; Lalu aku berkata (kepada Beliau); Wahai
Rasulullah, demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, aku tidak akan
mengurangi hak seorangpun (dengan meminta) setelah engkau hingga aku
meninggalkan dunia ini. Suatu kali Abu Bakar
pernah memanggil Hakim untuk diberikan sesuatu agar dia datang dan menerima
pemberiannya. Kemudian 'Umar radliallahu 'anhu juga pernah memanggil Hakim untuk
memberikan sesuatu namun Hakim tidak memenuhinya. Maka 'Umar radliallahu 'anhu
berkata: Wahai kaum Muslimin sekalian, sungguh aku pernah menawarkan
kepadanya haknya dari harta fa'i ini (harta musuh tanpa peperangan) namun dia
enggan untuk mengambilnya dan sungguh Hakim tidak pernah mengurangi hak
(meminta) seorangpun setelah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam hingga dia
wafat. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّهُ كَانَ عَلَيَّ اعْتِكَافُ يَوْمٍ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَأَمَرَهُ أَنْ
يَفِيَ بِهِ قَالَ وَأَصَابَ عُمَرُ جَارِيَتَيْنِ مِنْ سَبْيِ حُنَيْنٍ
فَوَضَعَهُمَا فِي بَعْضِ بُيُوتِ مَكَّةَ قَالَ فَمَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى سَبْيِ حُنَيْنٍ فَجَعَلُوا يَسْعَوْنَ فِي
السِّكَكِ فَقَالَ عُمَرُ يَا عَبْدَ اللَّهِ انْظُرْ مَا هَذَا فَقَالَ مَنَّ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّبْيِ قَالَ اذْهَبْ
فَأَرْسِلْ الْجَارِيَتَيْنِ قَالَ نَافِعٌ وَلَمْ يَعْتَمِرْ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْجِعْرَانَةِ وَلَوْ اعْتَمَرَ لَمْ
يَخْفَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ وَزَادَ جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ مِنْ الْخُمُسِ وَرَوَاهُ مَعْمَرٌ عَنْ أَيُّوبَ
عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ فِي النَّذْرِ وَلَمْ يَقُلْ يَوْمٍ |
|
39.51/2911. Telah bercerita kepada kami Abu
an-Nu'man telah bercerita kepada kami Hammad bin Zaid dari
Ayyub dari Nafi' bahwa 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu
berkata; Wahai Rasulullah, aku pernah
bernadzar untuk beri'tikaf satu hari di masa jahilliyah. Maka Beliau
memerintahkan aku untuk melaksanakannya.
Perawi (Nafi') berkata; 'Umar pernah mendapatkan dua budak perempuan dari
tawanan perang Hunain lalu dia menitipkannya pada suatu rumah di Makkah. Perawi berkata; Kemudian Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam membebaskan para tawanan perang Hunain hingga mereka
bebas berjalan di lorong-lorong kota Makkah. 'Umar berkata; Wahai 'Abdullah, lihatlah apa yang terjadi?.
'Abdullah bin 'Umar berkata; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam telah membebaskan para tawanan. Maka 'Umar
berkata; Pergi dan bebaskanlah dua budak
perempuan itu. Nafi' berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tidak
ber'umrah dari Ji'ranah, dan seandainya Beliau ber'umrah tentu akan diketahui
oleh 'Abdullah (bin 'Umar) . Dan Jarir bin Hazim menambahkan dari
Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; (Dua budak itu) sebagai jatah khumus
(seperlima ghanimah) . Dan diriwayatkan oleh Ma'mar dari
Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma; (Aku punya) nadzar, dan dia tidak mengatakan
satu hari. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ
قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَعْطَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْمًا وَمَنَعَ آخَرِينَ
فَكَأَنَّهُمْ عَتَبُوا عَلَيْهِ فَقَالَ إِنِّي أُعْطِي قَوْمًا أَخَافُ
ظَلَعَهُمْ وَجَزَعَهُمْ وَأَكِلُ أَقْوَامًا إِلَى مَا جَعَلَ اللَّهُ فِي
قُلُوبِهِمْ مِنْ الْخَيْرِ وَالْغِنَى مِنْهُمْ عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ فَقَالَ
عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ مَا أُحِبُّ أَنَّ لِي بِكَلِمَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُمْرَ النَّعَمِ وَزَادَ أَبُو عَاصِمٍ عَنْ جَرِيرٍ
قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِمَالٍ أَوْ بِسَبْيٍ
فَقَسَمَهُ بِهَذَا |
|
39.52/2912. Telah bercerita kepada kami Musa bin
Isma'il telah bercerita kepada kami Jarir bin Hazim telah bercerita
kepada kami Al hasan berkata telah bercerita kepadaku 'Amru bin
Taghlab radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah
memberikan (suatu pemberian) kepada suatu kaum dan tidak memberikan kepada kaum
yang lain namun mereka seakan menunjukkan ketidak sukaannya kepada Beliau. Maka
Beliau berkata: Sesungguhnya aku memberi suatu kaum karena aku khawatir
tentang ketidak tegaran dan ketidak sabaran mereka, dan aku akan selalu memberi
makan kepada suatu kaum sampai Allah menjadikan dalam hati mereka kebaikan dan
orang yang kaya hati di antara mereka adalah 'Amru bin Taghlab. Maka 'Amru bin Taghlab berkata; Aku tidak
senang jika ucapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepadaku itu diganti
dengan kekayaan yang sangat berharga. Dan
Abu 'Ashim menambahkan dari Jarir berkatal; Aku mendengar Al
Hasan berkata, telah bercerita kepada kami 'Amru bin Taghlab bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam diberikan harta atau tawanan lalu Beliau
membagi-bagikannya atas dasar pertimbangan tadi. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أُعْطِي
قُرَيْشًا أَتَأَلَّفُهُمْ لِأَنَّهُمْ حَدِيثُ عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ |
|
39.53/2913. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari
Anas radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
Sungguh aku membagikan (ghanimah) kepada
Quraisy untuk mengikat mereka (dalam Islam) karena mereka masih sangat dekat
dengan masa-masa (kebiasaan) jahiliyyah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ نَاسًا مِنْ الْأَنْصَارِ قَالُوا لِرَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَمْوَالِ هَوَازِنَ مَا أَفَاءَ فَطَفِقَ يُعْطِي
رِجَالًا مِنْ قُرَيْشٍ الْمِائَةَ مِنْ الْإِبِلِ فَقَالُوا يَغْفِرُ اللَّهُ
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْطِي قُرَيْشًا
وَيَدَعُنَا وَسُيُوفُنَا تَقْطُرُ مِنْ دِمَائِهِمْ قَالَ أَنَسٌ فَحُدِّثَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَقَالَتِهِمْ فَأَرْسَلَ
إِلَى الْأَنْصَارِ فَجَمَعَهُمْ فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ وَلَمْ يَدْعُ مَعَهُمْ
أَحَدًا غَيْرَهُمْ فَلَمَّا اجْتَمَعُوا جَاءَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا كَانَ حَدِيثٌ بَلَغَنِي عَنْكُمْ قَالَ لَهُ
فُقَهَاؤُهُمْ أَمَّا ذَوُو آرَائِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمْ يَقُولُوا
شَيْئًا وَأَمَّا أُنَاسٌ مِنَّا حَدِيثَةٌ أَسْنَانُهُمْ فَقَالُوا يَغْفِرُ
اللَّهُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْطِي قُرَيْشًا
وَيَتْرُكُ الْأَنْصَارَ وَسُيُوفُنَا تَقْطُرُ مِنْ دِمَائِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أُعْطِي رِجَالًا حَدِيثٌ
عَهْدُهُمْ بِكُفْرٍ أَمَا تَرْضَوْنَ أَنْ يَذْهَبَ النَّاسُ بِالْأَمْوَالِ
وَتَرْجِعُوا إِلَى رِحَالِكُمْ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَوَاللَّهِ مَا تَنْقَلِبُونَ بِهِ خَيْرٌ مِمَّا يَنْقَلِبُونَ بِهِ
قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ رَضِينَا فَقَالَ لَهُمْ إِنَّكُمْ
سَتَرَوْنَ بَعْدِي أَثَرَةً شَدِيدَةً فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْا اللَّهَ
وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْحَوْضِ قَالَ أَنَسٌ
فَلَمْ نَصْبِرْ |
|
39.54/2914. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada
kami Az Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik
bahwa orang-orang dari kalangan Anshar berbicara dengan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam ketika Allah mengkaruniakan harta fa'i suku Hawazin
kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Saat itu Beliau sedang memberikan
bagian kepada orang-orang Quraisy berupa seratus unta. Mereka berkata; Semoga Allah mengampuni Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam karena Beliau memberikan bagian kepada orang Quraisy
dan meninggalkan kita padahal pedang-pedang kitalah yang menumpahkan darah-darah
mereka. Anas berkata; Kemudian
disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apa yang
diperbincangkan oleh mereka. Maka dikirimlah utusan kepada kaum Anshar
dan mengumpulkan mereka pada suatu kemah terbuat dari kulit yang telah disamak
dan tidak mengijinkan seorangpun bergabung selain kalangan mereka. Ketika mereka
sudah berkumpul maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang menemui mereka
lalu berkata: Ada apa dengan berita yang telah
sampai kepadaku tentang kalian. Orang faqih mereka berkata kepada Beliau;
Orang-orang bijak dari kami tidaklah
mengatakan sesuatupun wahai Rasulullah. Namun memang ada anak-anak muda yang
berkata; Semoga Allah mengampuni Rasulullah karena Beliau memberikan bagian
kepada orang Quraisy dan meninggalkan kaum Anshar padahal pedang-pedang kitalah
yang menumpahkan darah-darah mereka. Maka Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Sungguh
aku memberi bagian kepada orang-orang yang masa hidup mereka masih dekat dengan
kekafiran. Apakah kalian ridla orang-orang itu pulang dengan membawa harta,
sebaliknya kalian kembali ke tempat tinggal kalian dengan membawa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam?. Demi Allah, sungguh apa yang kalian bawa
pulang lebih baik dari apa yang mereka bawa.
Kaum Anshar berkata; Kami ridla wahai Rasulullah. Kemudian Beliau bersabda lagi: Sungguh
sepeninggalku nanti kalian akan melihat banyak perkara yang sangat berat. Untuk
itu bershabarlah hingga kalian berjumpa dengan Allah dan Rasul-Nya
Shallallahu'alaihiwasallam di telaga al-haudl.
Anas berkata; Ternyata di kemudian hari kami tidak sabar. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأُوَيْسِيُّ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ
بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ
مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جُبَيْرٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي جُبَيْرُ بْنُ مُطْعِمٍ أَنَّهُ بَيْنَا هُوَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ النَّاسُ مُقْبِلًا مِنْ حُنَيْنٍ
عَلِقَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَعْرَابُ
يَسْأَلُونَهُ حَتَّى اضْطَرُّوهُ إِلَى سَمُرَةٍ فَخَطِفَتْ رِدَاءَهُ فَوَقَفَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَعْطُونِي رِدَائِي
فَلَوْ كَانَ عَدَدُ هَذِهِ الْعِضَاهِ نَعَمًا لَقَسَمْتُهُ بَيْنَكُمْ ثُمَّ لَا
تَجِدُونِي بَخِيلًا وَلَا كَذُوبًا وَلَا جَبَانًا |
|
39.55/2915. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah Al Uwaisiy telah bercerita kepada kami Ibrahim bin
Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab mengatakan, telah
menceritakan kepadaku 'Umar bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im bahwa
Muhammad bin Jubair berkata telah mengabarkan kepadaku Jubair bin
Muth'im bahwa ketika dia bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
beserta orang-orang yang baru kembali dari perang Hunain, Beliau dihampiri oleh
orang-orang Arab Baduy yang meminta bagian dan mendesak Beliau hingga
menyudutkan Beliau ke pohon berduri sementara rida' (selendang) Beliau raib (ada
yang ambil). Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tertahan lalu bersabda:
Berikan rida'ku. Seandainya aku memiliki
banyak pohon berduri ini sebagai harta maka aku bagikan kepada kalian, lalu
kalian tidak akan mendapati aku sebagai orang yang pelit, dusta atau
pengecut. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِيٌّ غَلِيظُ
الْحَاشِيَةِ فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِيٌّ فَجَذَبَهُ جَذْبَةً شَدِيدَةً حَتَّى
نَظَرْتُ إِلَى صَفْحَةِ عَاتِقِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَدْ أَثَّرَتْ بِهِ حَاشِيَةُ الرِّدَاءِ مِنْ شِدَّةِ جَذْبَتِهِ ثُمَّ قَالَ
مُرْ لِي مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي عِنْدَكَ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ فَضَحِكَ ثُمَّ
أَمَرَ لَهُ بِعَطَاءٍ |
|
39.56/2916. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Malik dari Ishaq bin
'Abdullah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Aku pernah berjalan bersama Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam yang ketika itu Beliau mengenakan selendang yang
tebal dan kasar buatan Najran. Kemudian seorang Arab Baduy datang lalu menarik
Beliau dengan tarikan yang keras hingga aku melihat permukaan pundak Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berbekas akibat tarikan yang keras itu. Lalu Beliau
berkata: Perintahkanlah, agar aku diberikan harta Allah yang ada
padamu. Kemudian Beliau memandang kepada orang
Arab Baduy itu dan tertawa Lalu Beliau memerintahkan agar
memberinya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا كَانَ يَوْمُ
حُنَيْنٍ آثَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُنَاسًا فِي
الْقِسْمَةِ فَأَعْطَى الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ مِائَةً مِنْ الْإِبِلِ وَأَعْطَى
عُيَيْنَةَ مِثْلَ ذَلِكَ وَأَعْطَى أُنَاسًا مِنْ أَشْرَافِ الْعَرَبِ فَآثَرَهُمْ
يَوْمَئِذٍ فِي الْقِسْمَةِ قَالَ رَجُلٌ وَاللَّهِ إِنَّ هَذِهِ الْقِسْمَةَ مَا
عُدِلَ فِيهَا وَمَا أُرِيدَ بِهَا وَجْهُ اللَّهِ فَقُلْتُ وَاللَّهِ
لَأُخْبِرَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ
فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ فَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ يَعْدِلْ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
رَحِمَ اللَّهُ مُوسَى قَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ |
|
39.57/2917. Telah bercerita kepada kami 'Utsman
bin Abi Syaibah telah bercerita kepada kami Jarir dari Manshur
dari Abu Wa'il dari 'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Ketika (selesai) perang Hunain, Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam lebih mengutamakan orang-orang tertentu dalam
pembagian (harta rampasan perang) diantaranya Beliau memberikan kepada Al Aqra'
bin Habis seratus ekor unta dan memberikan kepada 'Uyainah unta sebanyak itu
pula, dan juga memberikan kepada beberapa orang pembesar Arab sehingga hari itu
Beliau nampak lebih mengutamakan mereka dalam pembagian. Kemudian ada seseorang
yang berkata; Pembagian ini sungguh tidak adil dan tidak dimaksudkan
mencari ridla Allah. Aku katakan; Demi Allah,
sungguh aku akan memberi tahu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu aku
menemui Beliau dan mengabarkannya, maka Beliau bersabda: Siapakah yang dapat berbuat adil kalau Allah dan
Rasul-Nya saja tidak dapat berbuat adil?. Sungguh Allah telah merahmati Musa
Alaihissalam ketika dia disakiti lebih besar dari ini namun dia tetap
shabar. |
|
|
حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ
أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَتْ كُنْتُ أَنْقُلُ النَّوَى مِنْ أَرْضِ الزُّبَيْرِ الَّتِي أَقْطَعَهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَأْسِي وَهِيَ مِنِّي
عَلَى ثُلُثَيْ فَرْسَخٍ وَقَالَ أَبُو ضَمْرَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْطَعَ الزُّبَيْرَ أَرْضًا مِنْ
أَمْوَالِ بَنِي النَّضِيرِ |
|
39.58/2918. Telah bercerita kepada kami Mahmud
bin Ghaylan telah bercerita kepada kami Abu Usamah telah bercerita
kepada kami Hisyam berkata telah mengabarkan kepadaku bapakku dari
Asma' binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma berkata; Aku pernah membawa benih kurma dari kebun milik Az
Zubair yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di atas
kepalaku. Kebun itu jaraknya dari (rumah) ku dua pertiga farsakh. Dan
berkata Abu Dlamrah dari Hisyam dari bapaknya bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam membagi Az Zubair sebidang kebun dari harta (fa'iy)
Bani an-Nadlir. |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَجْلَى الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى مِنْ
أَرْضِ الْحِجَازِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمَّا ظَهَرَ عَلَى أَهْلِ خَيْبَرَ أَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ الْيَهُودَ مِنْهَا
وَكَانَتْ الْأَرْضُ لَمَّا ظَهَرَ عَلَيْهَا لِلْيَهُودِ وَلِلرَّسُولِ
وَلِلْمُسْلِمِينَ فَسَأَلَ الْيَهُودُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ يَتْرُكَهُمْ عَلَى أَنْ يَكْفُوا الْعَمَلَ وَلَهُمْ نِصْفُ
الثَّمَرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُقِرُّكُمْ
عَلَى ذَلِكَ مَا شِئْنَا فَأُقِرُّوا حَتَّى أَجْلَاهُمْ عُمَرُ فِي إِمَارَتِهِ
إِلَى تَيْمَاءَ وَأَرِيحَا |
|
39.59/2919. Telah bercerita kepadaku Ahmad bin
Al miqdam telah bercerita kepada kami Al Fudlail bin Sulaiman telah
bercerita kepada kami Musa bin 'Uqbah berkata telah mengabarkan kepadaku
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa 'Umar bin Al
Khaththab mengusir Yahudi dan Nashara dari bumi Hijaz (Arab) dan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam ketika menaklukan penduduk Khaibar juga berniat akan
mengusir Yahudi dari wilayah itu. Dan wilayah itu ketika dahulu ditaklukan
menjadi milik Yahudi, Rasulullah dan Kaum Muslimin. Lalu orang-orang Yahudi
meminta kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam agar memperkenankan mereka
menggarapnya dengan imbalan mereka mendapat setengah dari hasil buahnya, maka
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Kami sepakat kalian menggarapnya namun terserah
kami (batas waktunya). Akhirnya mereka setuju hingga kemudian pada masa
kekuasaan 'Umar, beliau mengusir mereka ke wilayah Tayma' dan Ariha. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مُحَاصِرِينَ قَصْرَ
خَيْبَرَ فَرَمَى إِنْسَانٌ بِجِرَابٍ فِيهِ شَحْمٌ فَنَزَوْتُ لِآخُذَهُ
فَالْتَفَتُّ فَإِذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ |
|
39.60/2920. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Humaid bin
Hilal dari 'Abdullah bin Mughaffal radliallahu 'anhu berkata; Ketika kami sedang mengepung benteng Khaibar, ada
seseorang yang melempar wadah kulit berisi lemak maka aku melompat untuk
mengambilnya. Lalu aku melirik ternyata ada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
sehingga aku jadi malu kepada Beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا نُصِيبُ فِي مَغَازِينَا الْعَسَلَ
وَالْعِنَبَ فَنَأْكُلُهُ وَلَا نَرْفَعُهُ |
|
39.61/2921. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Hammad bin Zaid dari
Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Dalam beberapa peperangan yang kami
ikuti, kami pernah mendapatkan madu dan anggur lalu kami memakannya dan tidak
melaporkannya (kepada Beliau Shallallahu'alaihiwasallam) . |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ
قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ أَصَابَتْنَا
مَجَاعَةٌ لَيَالِيَ خَيْبَرَ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ خَيْبَرَ وَقَعْنَا فِي
الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ فَانْتَحَرْنَاهَا فَلَمَّا غَلَتِ الْقُدُورُ نَادَى
مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْفِئُوا الْقُدُورَ
فَلَا تَطْعَمُوا مِنْ لُحُومِ الْحُمُرِ شَيْئًا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَقُلْنَا
إِنَّمَا نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَنَّهَا لَمْ
تُخَمَّسْ قَالَ وَقَالَ آخَرُونَ حَرَّمَهَا أَلْبَتَّةَ وَسَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ
جُبَيْرٍ فَقَالَ حَرَّمَهَا أَلْبَتَّةَ |
|
39.62/2922. Telah bercerita kepada kami Musa bin
Isma'il telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahid telah bercerita
kepada kami asy-Syaibaniy berkata aku mendengar Ibnu Abi Arfaa
radliallahu 'anhu berkata; Kami mengalami
kelaparan pada beberapa malam saat perang Khaibar. Dan ketika hari penaklukan
Khaibar, kami dapatkan keledai-keledai piaraan penduduk, maka kami
menyembelihnya. Ketika periuk-periuk sudah mendidih, penyeru Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mengumandangkan seruan; Tumpahkanlah
periuk-periuk itu dan janganlah kalian memakan daging-daging keledai
sedikitpun. 'Abdullah berkata; Kami
berpendapat bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melarang memakannya karena
belum dibagikan bagian seperlima (ghanimahnya) . 'Abdullah berkata lagi; Namun sebagian
orang ada yang berpendapat bahwa Beliau melarangnya secara mutlak lalu aku
bertanya kepada Sa'id bin Jubair, maka dia menjawab; Beliau melarangnya secara mutlak. |